KASUS PELAYANAN PUBLIK
KASUS PELAYANAN PUBLIK
PDAM MERAWANG
PDAM MERAWANG
DIYAH PROBOATI | 14 | DIYAH PROBOATI | 14 | 153030005222153030005222 D III PENILAI/PBB D III PENILAI/PBBPOLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2017 2017
PDAM
PDAM atau Perusahaan Daerah Air
Minum merupakan salah satu unit
usaha milik daerah, yang yang
bergerak dalam distribusi air bersih agi
masyarakat umum.
PDAM terdapat di setiap provinsi,
kabupaten, dan kotamadya di seluruh
Indonesia.
PDAM diawasi dan dimonitor oleh
apparat-aparat
eksekutif
maupun
legislatif daerah.
Perusahaan air minum yang dikelola
negara secara modern sudah ada
sejak zaman penjajahan Belanda
pada
tahun
1920an
dengan
nama Waterleiding sedangkan pada
◦
PDAM TIRTA BANGKA adalah Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta di Bangka Tengah
◦
Cakupan wilayah pelayanan PDAM Tirta
Bangka adalah sebagai berikut :
Kecamatan Sungailiat: Kelurahan Parit
Padang, Srimenanti, Sungailiat, Kuday,
Kenanga, Desa Air Ruai dan Karya
Makmur Kecamatan Pemali
Kecamatan
Belinyu:
Kelurahan
Kutopanji, Air Jukung dan Bukit Ketok
Kecamatan
Merawang:
Desa
Merawang, sebagian Desa Jurung,
Desa Riding Panjang dan Batu Rusa.
Pembina: Erzaldi Rosman (Gubernur
Bangka Belitung)
STANDAR PELAYANAN
PDAM
a. Kuantitas Air, yaitu mengenai :
1 Tekanan air dipelanggan, kekuatan daya alir air yang diukur pada meter air yang terpasang pada setiap pelanggan.
2 Durasi aliran adalah jumlah jam air mengalir pada periode tertentu. Persyaratan teknisnya adalah tekanan air dipelanggan minimal 0,05 ATM dan durasi aliran yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
b. Kualitas Air, yaitu berupa :
1 Kekeruhan adalah tingkat kejernihan air yang didistribusikan kepada pelanggan setelah melalui proses pengolahan.
3 Echeria Coli adalah batas kandungan bakteri Echeria Coli didalanm air yang diterima oleh pelanggan. Persyaratan teknis yang diperlukan adalah :
1 Tingkat kekeruhan maksimum : 5 NTU 2 Kandungan sisa chlor : 0,01 – 0,1 ppm
3 Kandungan Echeria Coli : 0100 ml
c. Pelayanan Sambung Baru yaitu berupa :
1 Pelayanan Sambungan Baru adalah pelayanan terhadap calon pelanggan yang berminat untuk menjadi pelanggan.
2 Sambungan standar adalah pemasangan sambungan rumah dengan jarak maksimal 6 meter dari pipa distribusi ketitik pemasangan meter air. 3 Sambungan Non Standar adalah pemasangan sambungan rumah dengan jarak maksimal lebih
d. Pelayanan Buka Kembali
Pelayanan buka kembali adalah pelayanan
kepada pelanggan yang dikarenakan suatu hal
ditutup oleh PDAM baik atas permintaan
pelanggan maupun yang disebabkan karena
tidak
terpenuhinya
kewajiban
pelanggan
kepada PDAM.
e. Pelayanan Pengaduan
Yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Kota Medan
menyediakan
pelayanan
pengaduan
bagi
pelanggan
atau
masyarakat
yang
memerlukannya
sesuai
dengan
kewenangannya.
1 Bentuk pengaduan baik lisan maupun tertulis.
2 Jenis pengaduan yaitu :
a.Non Teknik berupa : Data Langganan, Tarif,
Data Meter, Pemakaian, lain-lain.
b.Teknik berupa : Pipa Bocor air mati, air kecil,
air keruh, meter air mati, segel meter
putustidak ada, lain-lain.
f. Balik Nama dan Alamat, adalah penggantian nama atau alamat penanggung jawab pelanggan. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap
pelanggan.
g. Penyesuaian Tarif, yaitu permohonan dari pelanggan atau dari perusahaan untuk menyesuaikan tarif dikarenakan adanya perubahan golongan pelanggan.
h. Permintaan Tutup Sementara, adalah permohonan dari pelanggan untuk menutup sambungan air minumnya karena suatu hal. Misalnya sudah mempunyai sumur atau sumber mata air lainnya.
i. Tes Meter Tes meter, adalah pengetesan meter air yang diragukan akurasinya oleh pelanggan. Misalnya hasil meteran dirumah tidak sama dengan
KASUS
Dalam kegiatan proyek rehab pipa transmisi
pipa merawang, Bangka TA 2016 dikerjakan
oleh PT Rian Jaya Makmur dengan anggaran
senilai Rp 4,7 M, namun dari total anggaran
tersebut senilai Rp 1,2 M malah dialihkan untuk
kepentingan pembangunan intake di kolong
PDAM merawang, bangka. Usulan tersebut
atas usul dari dirut Tirta Bangka, Wellindra
Bashir.
intake = merupakan bangunan atau konstruksi
pertama untuk masuknya air dari sumber air.
Pada bangunan atau kontruksi Intake ini
biasanya terdapat bar screen yang berfungsi
untuk menyaring benda-benda yang ikut
tergenang dalam air. Kemudian air akan di
pompa
ke
bangunan
atau
konstruksi
berikutnya yaitu WTP (Water Treatment Plant)
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pada saat pipa induk PDAM Tirta Bangka di depan SPBU Air Kenanga terlepas, distribusi air kepada para pelanggan di seputar lingkungan Pemda Bangka sempat terganggu.
Pasalnya pipa induk PDAM yang terlepas tersebut mengakibatkan pasokan air dari PDAM Tirta Bangka Cabang Merawang sebanyak 50 liter/detik hilang dari mulai Senin (28/3/2016) jam 23.00 WIB hingga Selasa (29/3/2016) sehingga hampir 24 jam. Sedangkan untuk pasokan air dari instalasi pengolahan air PDAM Cabang Pemali, tidak ada kendala dan tetap lancar.
"Kawasan di pemda hari itu bisa dilayani tetapi tidak maksimal karena kehilangan air 50 liter/detik. Sementara untuk daerah Sripemandang, Nelayan I, Nelayan II tidak masalah," ujar Wellindra kepada bangkapos.com, Rabu (30/3/2016) di PDAM Tirta Bangka.
Namun ia memastikan distribusi air kepada para pelanggan PDAM Tirta Bangka ini akan normal
KRONOLOGI AWAL
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VIII Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengadakan Kegiatan Pengadaan Dan Pemasangan Pipa Transmisi Kolong Merawang Di Kabupaten Bangka. Tahap I dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2012, dan Tahap II (Lanjutan) dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 lalu. Namun sayangnya, proyek yang dikerjakan tahun 2013 itu menyisakan masalah yang hingga kini tak kunjung selesai.
Kegiatan Pengadaan Dan Pemasangan Pipa Transmisi Kolong Merawang (Lanjutan) Tahun 2013 Di Kabupaten Bangka itu, dikerjakan oleh PT Daya Hasta Multi Perkasa, dengan Nilai Kontrak Rp 10.026.743.000,00.
Dimasa awal pelaksanaan pekerjaan, pihak PT Daya Hasta Multi Perkasa mengajukan perubahan kontrak .
Perubahan kontrak dimaksud yaitu,
Addendum/Amandemen Kontrak I, dengan Nilai Kontrak Rp 11.028.065.000,00. Artinya, ada penambahan
Kontrak tersebut kembali dilakukan perubahan, yaitu Addendum/Amandemen Kontrak II. Pada perubahan kontrak kali ini tidak ada penambahan biaya, tetapi terjadi perubahan pada masa pemeliharaan. Pada kontrak awal masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Namun pada Addendum/Amandemen Kontrak II, masa pemeliharaan diubah menjadi 240 hari kalender.
Sejak selesai dikerjakan pada awal tahun 2014, dan habisnya masa pemeliharaan 240 hari kalender, pipa transmisi hasil pekerjaan PT Daya Hasta Multi Perkasa itu tidak bisa difungsikan sama sekali. Setiap dilakukan uji coba (running test), ternyata masih banyak kebocoran pada sambungan pipa yang dipasang. Patut diduga, bocornya sambungan pipa tersebut, lantaran kwalitas pipanya yang kurang bagus dan cara tehnik pemasangannya yang asal-asalan. Meskipun sudah dilakukan perbaikan selama masa pemeliharaan, faktanya hingga kini Pipa Transmisi Kolong Merawang itu tetap tidak bisa difungsikan.
Lalu, pada tahun 2016, dilakukan Kegiatan
Rehabilitasi Pipa Transmisi Kolong Merawang
(Lanjutan)
Di
Kabupaten
Bangka,
yang
dikerjakan oleh PT Rian Makmur Jaya, dengan
Nilai Kontrak sebesar Rp 4.761.652.000,00.
Sejak selesai pekerjaan rehab dan habisnya masa
pemeliharaan rehab selama 180 hari kalender,
bahkan hingga kini Pipa Transmisi Kolong
Merawang itu tetap tidak bisa difungsikan secara
maksimal. Penyebabnya sama, yaitu masih ada
kebocoran pada sambungn pipa yang dipasang
oleh pekerja PT Daya Hasta Multi Perkasa, yang
belum selesai diperbaiki oleh pekerja PT Rian
Makmur Jaya.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian untuk
disoroti.
1.
hasil
pekerjaan
Pipa
Transmisi
Kolong
Merawang (Lanjutan) Di Kabupaten Bangka
Tahun 2013 yang dikerjakan PT Daya Hasta Multi
Perkasa itu belum dipakai sama sekali (kecuali
saat running test), lantaran banyak terjadi
kebocoran pada sambungan pipanya. Kenapa
Fatalnya, hasil pekerjaan PT Daya Hasta Multi Perkasa yang tidak berfungsi itu, tetap diterima oleh pengguna jasa, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Seharusnya, pihak pengguna jasa menolak hasil pekerjaan PT Daya Hasta Multi Perkasa itu, lantaran masih banyak terjadi kebocoran pipa, yang mengakibatkan proyek tersebut tidak bisa difungsikan.
2. tahun 2016 lalu, hasil pekerjaan PT Daya Hasta Multi Perkasa tidak bisa dipakai itu direhab. Pekerjaan rehabilitasi Pipa Transmisi Kolong Merawang itu dipercayakan kepada PT Rian Makmur Jaya, selaku pemenang lelang. Artinya, ada dua anggaran yang dikucurkan untuk dua kegiatan dilokasi yang sama, meski tahun anggarannya yang berbeda. Parahnya, PT Rian Makmur Jaya juga tidak selesai memperbaiki pipa yang bocor , peninggalan PT Daya Hasta Multi Perkasa tersebut. Sehingga, Pipa Transmisi Kolong Merawang itu tetap tidak bisa difungsikan. Faktanya, hingga kini pihak PDAM Tirta Bangka masih
Dalam kasus ini, penyidik dihadapi tantangan
cukup berat. Lantaran harus bisa mencari dan
membuktikan
dimana
letak
kesalahannya?
Apakah kesalahannya
pada
penyedia
jasa/kontraktor ? Atau memang ada unsur
kesengajaan
dari
pengguna
jasa,
yang
membiarkan pihak kontraktor bekerja
asal-asalan? Dan yang terpenting dari kedua
kegiatan tersebut adalah, penyidik harus dapat
membuktikan adakah unsur perbuatan melawan
hukum
yang dapat merugikan keuangan
negara?
http://kabarbangka.com/2017/06/menelisik-
dugaan-korupsi-proyek-pipa-transmisi-kolong-merawang/
Dalam kasus tersebut, Kepala Satker SNVT
Pelaksana Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
Sumatera VIII, Provinsi Bangka Belitung, Abdul
Roni, dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK), Mulyanto dianggap orang yang paling
bertanggungjawab
terhadap
proyek
rehabilitasi intake dan rehabilitasi pipa transmisi
Dari kasus sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh PDAM Tirta Bangka masih sangat buruk, bahkan hingga mendapat penilaian ‘SAKIT’ dari
lembaga audit.
Kemudian untuk masalah tarif, PDAM Tirta Bangka memiliki penggolongan tarif sesuai kelas pelanggan.
Pengawasan penyelenggaraan layanan PDAM dilakukan oleh: 1. Pihak internal: - Direktur Utama - Badan Pengawas 2. Pihak eksternal: - Gubernur Bupati