Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
PRA RK3K
Pra-Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontrak (Pra-RK3K)
1. Kebijakan K3Untuk dipakai sebagai acuan standar K3 dalam pelaksanaan pekerjaan karena usaha pencegahan kecelakaan harus lebih diutamakan dalam setiap proses kegiatan pekerjaan. Dan lebih luas lebih luas prosedur K3 ini juga digunakan sebagai pedoman K3 bagi pekerja didalam melaksanakan kegiatan pekerjaan dan
selain itu untuk memastikan bahwa kebijaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan
Ciruas – Pontang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) dilakukan oleh
Manajemen Proyek, maka dengan ini kami selaku pimpinan PT. KALAPA
SATANGKAL MAKMUR SEJAHTERA, akan menerapkan PraK3K dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan standar peraturan yang berlaku.
PEMBANGUNAN JALAN CIRUAS – PONTANG 1. MANAJEMEN K3L
Berkaitan dengan kebijakan K3 dan Lingkungan di lingkup PT. KALAPA
SATANGKAL MAKMUR SEJAHTERA, kami akan melaksanakan hal - hal yang harus dilaksanakan saat awal maupun selama pelaksanaan :
Pendaftaran Jamsostek, sesuai dengan UU no.1 Th 70 maka semua proyek yang mempekerjakan tenaga lebih dari 10 orang wajib melindungi tenaga kerja tersebut melalui ASTEK.
Pendaftaran Depnaker, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. PER.01 /MEN/1980,maka Kontraktor
wajib melaporkan pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan ke Kantor Depnaker setempat.
Pendaftaran asuransi lain ( bila ada yang diminta sesuai kontrak ), misalnya CAR (Contractor All Risk) atau PA (Personal Accident).
Ijin dari PU untuk penggunaan jalan/jembatan yang akan dilalui alat berat.
Pemberitahuan kepada Pemerintah/ Daerah/Lingkungan setempat, mengenai banyaknya tenaga kerja pendatang, adanya kendaraan keluar masuk lokasi, adanya pekerjaan di malam hari/lembur.
Pengurusan ijin laik pakai untuk alat berat yang memerlukan rekomendasi dari
PRA RK3K
Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja, alat, bahan dan pekerjaan juga lingkungan sekitar maka dibentuk unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka harus dibuat buku Program K3 di Proyek yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan K3 yang sekurang-kurangnya berisi :
Safety Plan
Uraian Proyek secara garis besar Organisasi K3 di Proyek
Sub Kontraktor yang dipakai
Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus
Daftar Peralatan yang memerlukan penanganan khusus
Daftar Tenaga Kerja yang memerlukan keahlian tertentu
Schedule Waktu, Schedule Bahan, Schedule Alat, Schedule Kerja.
Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
Rencana Inspeksi dan Tes
Site Plan K3
Program Kebersihan dan 5R
Prosedur Investigasi dan Analisa Kecelakaan Kerja
Flowchart : Investigasi Kecelakaan Kerja Analisis Kecelakaan Kerja
Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja Prosedur Inspeksi K3
yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kecerobohan pekerja maupun kondisi/lingkungan kerja yang membahayakan. Inspeksi dilakukan dengan petugas dan penekanan pada titik kendali yang berbeda.
Inspeksi harian Inspeksi mingguan Inspeksi bulanan
Prosedur Pelaporan Kecelakaan
Kecelakaan Ringan
Kecelakaan Berat Kecelakaan Mati
Daftar Telepon / Personil yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan. Prosedur Pelatihan / Penyuluhan
Penyuluhan Awal Pelatihan Pekerja Baru
PRA RK3K
Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
Rencana Tindak Darurat, minimal terdiri :
Menyusun prosedur tindak darurat
Mengatur sitem komunikasi dalam keadaan darurat.
Menetapkan tanggung jawab penetapan keadaan
darurat. Penindakan keadaan darurat
Peta situasi dalam keadaan darurat
Program evakuasi dalam keadaan darurat
Rapat K3
Rapat K3 harian
Rapat K3 mingguan
Rapat K3 bulanan
Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K3LM akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Beberapa contoh tugas-tugas dalam program K3LM adalah sebagai berikut,
Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dan
menyediakan tabung pemadam kebakaran.
Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan
kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan
PRA RK3K
Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
Sering terjadi, tindakan pencegahan yang dilakukan belum dapat menjamin secara penuh bebas dari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi terutama karena faktor kelalaian manusia.
Untuk mencegah agar faktor kelalaian tidak berakibat fatal, maka diperlukan pemakaian alat-alat pelindung diri dan perlengkapan maupun sarana penunjang K3.
Alat Pemadam
Kebakaran. Pagar Pengaman.
Jaring Pengaman.
Rambu-rambu Peringatan.
Sarana Penunjang : MCK, Urinoir sementara, dan rambu K3LM
Alat Pelindung Diri, pelindung kepala, sepatu kerja, jaket pelampung, sabuk
pengaman, masker, dll.
Pemasangan Bendera.
Identifikasi dan Pengendalian Resiko Kerja
No Uraia
n Pekerjaa
Potensi Bahaya Tindaka
n Pencegaha Peralatan K3 1 Pekerjaan Galian Menggunakan Alat Berat Anggota badan terkena swing arm disaat alat berat bermanuver Melakukan safety morning meeting Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan di sekitar lokasi. Pastikan semua pekerja Helm Sepatu Rambu Hati2
PRA RK3K
Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
2 Pekerjaan
Pengaspalan (jika ada)
Kemacetan pada ruas jalan yang akan dilaksanakan Tertabrak kendaraan. Melakukan safety morning meeting Memasang batas area kerja. Pastikan semua pekerja memakai APD Helm Kaos tangan Sepatu Karet Rambu Hati2 Rompi Safety
3 Pek. Pembesian Tertusuk besi
Terjepit besi Aggota tubuh/ tangan terpotong oleh mesin potong
Melakukan safety morning meeting
Pastikan
perancah kerja
kokoh dan diikat. Membersihkan potongan besi Pastikan semua pekerja memakai APD Helm Gloves Kaos tangan Sepatu Rambu Hati2 Rompi Safety
4 Pek. Bekisting Kena Paku
Terjepit bekisting Kejatuhan panel bekisting Melakukansafety morning meeting Pastikan bekisting kerja kokoh/kuat Membersihkan
sisa pot. kayu dan paku Pastikan semua pekerja memakai. APD Helm Gloves Kaos tangan Sepatu Rambu Hati2 Rompi Safety
5 Pek. Beton Semen Tertimpa Adukan
Tertabrak Kendaraan Tertimpa Alat Berat Melakukansafety morning meeting Pastikan bekisting kerja kokoh/kuat Membersihkan
sisa pot. kayu dan paku Pastikan semua pekerja memakai. APD Helm Gloves Kaos tangan Sepatu Rambu Hati2 Rompi Safety
PRA RK3K
Pembangunan Jalan Ciruas - Pontang
1.PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN A. Kecelakaan Ringan :
MULAI
KECELAKAAN Lapor ke Unit K3 Check Kondisi Korban Di Bawa keRumah Sakit Dilaksanakan P3K Di Proyek
Catat di dalam Formulir Laporan Kecelakaan
B. Kecelakaan Berat :
MULAI
KECELAKAAN BERAT
Lapor Ke Kapro atau Unit K3 Penanganan Administrasi oleh P/K Lapor ke : Jamsostek, Depnaker, P2K3 Wilayah/Cabang Form,A3 dan 3 Laporan Tertulis Korban di bawa ke Rumah Sakit Pemberian Asuransi Jamsostek
Monitor Penyakit & Perawatan
Pengawas, Pelaksana dan juga pekerja terutama yang ada didalam lingkungan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan antara lain mengadakan sosialisasi K3,
memasang rambu-rambu peringatan agar bekerja hati-hati dan pemakaian alat– alat pengaman untuk keselamatan kerja dan perlindungan terhadap pekerjaan sendiri. Untuk melayani apabila terjadi kecelakaan kecil akan disediakan kotak/almari P3K ditempat pekerjaan. Sedangkan untuk melayani kesehatan untuk team pelaksanaan Proyekakan mengadakan kerja sama dengan PUSKESMAS
terdekat. Sedangkan untuk mengatasi apabila terjadi kecelakaan
dan PUSKESMAS tidak mampu menangani maka akan
mengadakan kerja sama dengan rumah sakit terdekat.
Seluruh tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini akan diikut sertakan program
JAMSOSTEK.
Tujuan Keselamatan Kerja :
Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien
Menjamun proses produksi berjalan secara aman Secara umum dapat
diartikan tujuan penerapan K3 di proyek adalah tidak terjadinya kecelakaan kerja ( zero
accident )
Program keselamatan dan kesehatan kerja proyek ( RKP ) meliputi : Kondisi lingkungan lengkap dengan perencanaan site.
Struktur organisasi K3. Pokok-pokok perhatian K3.
Identifikasi resiko kecelakaan dan
pencegahan
Identifikasi kondisi dan alat yang dapat menimbulkan potensi bahaya
Jenis kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
Daftar Instansi terkait Kondisi Lingkungan dan Perencanaan Site
Pengaturan jalan mobilitas bahan, tenaga, dan alat Lokasi penyimpanan bahan/ material
Lokasi fabrikasi
Direksi Keet
Struktur Organisasi Unit K3 :
1. Ketua Unit K3 : General Superintendent
2 Sekertaris : Manajer Lapangan
3. Bendahara : Personalia & Keuangan
4. Pelaksana K3 : Para Pelaksana
5. Anggota : Seluruh Personil Proyek
Pokok-pokok Perhatian K3
• Kecelakaan kerja akibat dari penggunaan : - Alat / Mesin
- Tahap /metode pelaksanaan • Penyakit akibat kerja :
- Suara dan asap penggunaan alat - Penggunaan bahan kimia berbahaya • Pemaparan terhadap kondisi lingkungan • Pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) • Usaha-usaha penyelamatan.
Identifikasi resiko kecelakaan dan pencegahan :
• Tertabrak : Pengaman Pemasangan rambu/
lalu lintas secara benar
• Kejatuhan : Pemakaian helm
Pemasangan rambu/ tanda
• Luka : Pemakaian sarung tangan, sepatu
• Sakit mata : Pemakaian kacamata kerja
Pencegahan & Penanggulangan Kecelakaan : • Pemasangan poster/ himbauan tentang K3.
• Penggunaan alat keselamatan yang memadai (helm, kacamata, sarung tangan, sepatu, dll.)
• Pemberian rambu-rambu petunjuk dan larangan • Pemasangan pagar pengaman.
• Briffing setiap pagi kepada Mandor dan Sub yang telibat. • Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak pakai. • Penempatan material/ bahan yang sensitif/ berbahaya. • Penggunaan alat sesuai fungsi dan manualnya.
Perlu mendapat perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap dan residu lainnya.
• Penyediaan alat pemadam kebakaran • Penempatan Satpam.
• Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat Pemeliharaan Kesehatan :
• Penyediaan air bersih
• Pembuatan sarana MCK yang memadai
• Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi • Penyediaan obat-obatan
• Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat
Instansi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja : • Depnakertrans • Kepolisian • Pemda • Puskesmas / Dokter • Astek Pelatihan K3
Pada umumnya program pelatihan K3 mencakup : Kebijakan K3 Perusahaan.
Cara bagaimana K3 dapat diorganisir di tempat kerja. Prosedur K3 dalam Perusahaan.
Pengendalian bahaya dan resiko. Undang-Undang K3.
Prosedur keadaan darurat.
Program pelatihan K3 perlu mencakup beberapa kelompok sasaran daiantaranya: Menajemen senior.
Manajer / supervisor. Karyawan.
Orang yang mempunyai tanggung jawab penuh. Operator.
Pengunjung lokal / tamu.
Perlengkapan dan peralatan penunjang program K3 meliputi :
Pemasangan bendera K3, bendera perusahaan dan bendera negara Republik Indonesia.
Pemasangan sign board K3 berupa slogan-slogan yang mengingatkan
akan perlunya bekerja dengan selamat, gambar-gambar atau pamflet tentang bahaya / kecelakaan yang mungkin terjadi di lokasi pekerjaan. Slogan maupun pamflet dapat dipasang di kantor proyek dan lokasi pekerjaan berlangsung.
Kegiatan K3
Kelengkapan administrasi.
Pendaftaran proyek ke Disnaker setempat. Pihak pelaksana proyek wajib melapor dan mendaftar ke Disnaker setempat karena Disnaker adalah instansi pemerintah yang berwenang dan bertanggung jawab menangani K3. Pendaftaran dan pembayaran ASTEK.
Sesuai ketentuan negara, perusahaan proyek yang mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 10 orang wajib melindungi pekerja melalui Asuransi Tenaga Kerja.
Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya, misalnya CAR. Izin dari pihak yang terkait tentang penggunaan jalan dan jembatan.
Untuk beberapa proyek kadang perlu alat berat yang harus di datangkan dan bila keadaan jalan / jembatan relatif kecil perlu izin dari pihak terkait.
Keterangan lain pakai untuk penggunaan alat berat /
ringan yang memerlukan rekomendasi dari Depnaker atau
instansi yang berwenang. Peralatan proyek yang
menyangkut keselamatan umum pada saat
pengoperasian harus dimonitor pemakaiannya oleh instansi pemerintah yang berwenang.
Pemberitahuan kepada pemerintah / lingkungan setempat perihal laporan tentang keberadaan / kegiatan proyek.
Pengawasan Pelaksanaan K3 meliputi kegiatan-kegiatan :
Safety Patrol : Suatu team yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang
melaksanakan patroli selama lebih kurang 2 jam (tergantung lingkup proyek). Dalam patroli masing-masing anggota safety patrol mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan / yang mempunyai resiko kecelakaan. Ketentuan / tolok ukurnya adalah : Safety Plan, Panduan pelaksanaan K3 dan hal-hal yang secara teknis mengandung resiko.
Safety Supervisor : Petugas yang ditunjuk oleh Manager Proyek yang
secara terus menerus mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3. Safey supervisor berwenang menegur dan memberikan instruksi langsung terhadap para pelaksana di lapangan.
Safety Meeting : Rapat membahas hasil / laporan dari safety patrol maupun
hasil / laporan dari safety supervisor. Yang paling utama dalam safety meeting tersebut adalah perbaikan atas pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan K3 dan perbaikan sistem kerja untuk mencegah penyimpangan tidak terulang kembali.
Pelaporan dan Penanganan Kecelakaan : Pelaporan dan penanganan
kecelakaan terdiri dari kecelakaan ringan, kecelakaan berat, kecelakaan dengan korban meninggal dan kecelakaan peralatan berat.
Perlengkapan diri (APD).
Helmet : Alluminium, Standard (CIC).
Sepatu lapangan : kulit, karet.
Jas hujan. Masker las.
Kaca mata las.
Sabuk pengaman. Tali pengaman. Masker hidung. Penutup telinga. Sarung tangan. Handy talky. Senter. Tas pinggang. Kartu pengenal. Perlengkapan K3 Tandu orang.
Alat pemadam kebakaran.
Rambu-rambu petunjuk. Spanduk K3 MCK. Pompa air. Mushola. Bedeng pekerja. Ruang klinik. P3K Papan pengumuman
Manajemen Pelaksanaan K3L dalam Pelaksanaan di Proyek.
Perusahaan Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaannya banyak menyerap tenaga kerja, baik yang mempunyai kemampuan dan keahlian cukup maupun
yang terbatas. Kegiatan jasa konstruksi melibatkan banyak tenaga kerja, peralatan konstruksi, mesin – mesin, bahan material dan menerapkan berbagai macam teknologi.
Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi sering terjadi berbagai macam masalah seperti tertabrak kendaraan, terkena alat kerja, terkena aliran listrik dan kecelakaan kerja lainnya. Untuk itu disusun Standar K3L bagi sector jasa konstruksi, yang ditujukan agar ditempat kerja tidak terjadi kerugian, gangguan ataupun kecelakaan menjaga keselamatan, kesehatan, maka dalam hal ini pekerja dapat melakukan pekerjaan merasa aman terhadap bahaya.
Syarat-syarat Manajemen K3L yang akan diterapkan di proyek antara lain sebagai berikut :
a. Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan guna mencegah dan menguranggi kecelakaan.
b. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
c. Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan.
d. Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit dengan menjaga kebersihan setiap pekerja.
e. Memberikan fasilitas yang mencukupi dalam melaksanakan pekerjaan seperti lampu penerangan, ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.
f. Memelihara kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam bidang kesehatan.
g. Memperoleh keserasian antara kondisi lingkungan setempat dengan keberadaan tenaga kerja, peralatan kerja dan proses dan metode kerja. h. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada para pekerja yang
sedang bekerja.
i. Menyediakan fasilitas MCK yang mencukupi bagi pekerja. j. Menyediakan obat-obatan di proyek.
10. 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
• Ringkas :
Tidak ada barang yang tidak diperlukan di tempat kerja • Rapi :
• Resik :
Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja • Rawat :
Kondisi yang sudah baik terjaga tetap dari waktu ke waktu • Rajin :
Semua orang berperilaku sesuai norma kerja positif yang dikembangkan di tempat kerja.
Program :
• Pemasangan poster/ himbauan 5R di tempat kerja. • Pembuatan dan penyediaan sarana dan prasarana 5R.
• Pemantauan setiap hari pelaksanaan 5R.
- Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja, M a n a j e m e n Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004. Secara umum, Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini : PERENCANAAN PERBAIKAN & PENINGKATAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENGUKURAN
A. PERENCANAAN Identifikasi Dampak ke Lingkung an Identifikasi Persyaratan Hukum dan lainnya Evaluasi Aspek Penting Kebijakan B. PELAKSANAAN PERENCANAAN Perlu
Peningkatan Manajemen KondisiDarurat PENGENDALIAN
Tujuan Sasaran Program Prosedur Darurat Prosedur Pengendalian Operasi PEMANTAUAN
C. PEMANTAUAN
PELAKSANA
AN
Pemantauan & Pengukuran Evaluasi KepatuhanAudit
Internal
PERBAIKAN DAN PENINGKATAND. PERBAIKAN DAN PENINGKATAN
PEMANTAUAN
RENCANA
G.A.P
TINJAUAN MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Untuk menjamin bahwa produk yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana mereka maka
Berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 maka dibentuk Project Quality Assurance (PQA). PQA adalah suatu bagian khusus yang bertanggung jawab terhadap kualitas ; bahan yang dipergunakan, tenaga kerja yang melaksanakan dan proses pelaksanaan. Sehingga dengan kontrol yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dapat diperoleh hasil akhir dengan kualitas maksimum sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Ciamis, 17 Maret 2016
PT. KALAPA SATANGKAL MAKMUR SEJAHTERA
DADAN GARMANA ST, MT