1.
1. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Beton merupakan campuran material-material pembentuk beton yaitu : agregat halus, Beton merupakan campuran material-material pembentuk beton yaitu : agregat halus, agregat kasar, semen, dan air dengan perbandingan tertentu dengan dan atau tanpa bahan agregat kasar, semen, dan air dengan perbandingan tertentu dengan dan atau tanpa bahan tambahan. Sebelum diterapkan di lapangan, pencampuran material-material dapat tambahan. Sebelum diterapkan di lapangan, pencampuran material-material dapat dilakukan di laboratorium. Komposisi dan tahap pengerjaan yang baik akan menghasilkan dilakukan di laboratorium. Komposisi dan tahap pengerjaan yang baik akan menghasilkan kuat tekan yang tinggi, tetapi jika pelaksanaan dan perawatannya tidak diawasi dengan kuat tekan yang tinggi, tetapi jika pelaksanaan dan perawatannya tidak diawasi dengan baik
baik kemungkinan kemungkinan dihasilkannya dihasilkannya beton beton yang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan rencana. rencana. AdapunAdapun tahapan dalam pelaksanaan pembuatan beton dilapangan meliputi :
tahapan dalam pelaksanaan pembuatan beton dilapangan meliputi : a.
a. PersiapanPersiapan b.
b. PenakaranPenakaran c.
c. Pengadukan (Mixing)Pengadukan (Mixing) d.
d. Penuangan atau pengecoran (Placing)Penuangan atau pengecoran (Placing) e.
e. Pemadatan (Vibrating)Pemadatan (Vibrating) f.
f. Penyelesaian akhir (Finishing)Penyelesaian akhir (Finishing) g.
g. Perawatan (Curing)Perawatan (Curing)
Guna memastikan kekuatan beton telah memenuhi syarat perencanaan, maka perlu Guna memastikan kekuatan beton telah memenuhi syarat perencanaan, maka perlu dilakukan pengujian-pengujian kekuatan beton di laboratorium.
dilakukan pengujian-pengujian kekuatan beton di laboratorium.
2.
2. PENGERJAAN BETONPENGERJAAN BETON a.
a. PersiapanPersiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan saat masa persiapan diuraikan di Peraturan Beton Hal-hal yang harus diperhatikan saat masa persiapan diuraikan di Peraturan Beton tahun 1989 pasal 27, yaitu :
tahun 1989 pasal 27, yaitu :
-- Semua peralatan yang diperlukan harus dalam kondisi bersih.Semua peralatan yang diperlukan harus dalam kondisi bersih.
-- Untuk memudahkan membuka cetakan, permukaan dalam cetakan dapat dilapisiUntuk memudahkan membuka cetakan, permukaan dalam cetakan dapat dilapisi bahan
bahan khusus khusus seperti seperti minyak minyak mineral, mineral, lapisan lapisan bahan bahan kimia kimia atau atau lembaranlembaran polyurethene
polyurethene..
-- Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yangTulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan. -- Air yang terdapat pada cetakan yang akan diisi beton harus dibuang.Air yang terdapat pada cetakan yang akan diisi beton harus dibuang.
-- Semua kotoran, dan material lain yang menempel pada permukaan beton yangSemua kotoran, dan material lain yang menempel pada permukaan beton yang telah mengeras harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan pada telah mengeras harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan pada permukaan beton yang
permukaan beton yang telah mengeras itu.telah mengeras itu.
b.
b. PenakaranPenakaran
Material-material penyusun beton dalam perancangan harus mengikuti ketentuan Material-material penyusun beton dalam perancangan harus mengikuti ketentuan SK.SNI.T-28-1991-03 pasal 3.3.2 tentang Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran SK.SNI.T-28-1991-03 pasal 3.3.2 tentang Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton dan ASTM C.685
Beton dan ASTM C.685 Standard Made By Volumetric Batching and ContinuousStandard Made By Volumetric Batching and Continuous Mixing
Mixing serta ASTM 94. Ketentuan-ketentuan itu adalah :serta ASTM 94. Ketentuan-ketentuan itu adalah :
-- Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) ≥ 20 Mpa proporsi penakarannyaBeton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) ≥ 20 Mpa proporsi penakarannya harus didasarkan atas penakaran berat.
harus didasarkan atas penakaran berat.
-- Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) ≤ 20 Mpa proporsi penakarannyaBeton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) ≤ 20 Mpa proporsi penakarannya boleh
boleh menggunakan menggunakan teknik teknik penakaran penakaran volume. volume. Tekniknya Tekniknya harus harus didasarkan didasarkan atasatas penakaran
penakaran berat berat yang yang dikonversikan dikonversikan kedalam kedalam penakaran penakaran volume volume untuk untuk setiapsetiap campuran bahan penyusunnya.
campuran bahan penyusunnya.
c.
c. Pengadukan (pencampuran)Pengadukan (pencampuran)
Setelah didapatkan komposisi yang direncanakan untuk kuat tekan tertentu, maka Setelah didapatkan komposisi yang direncanakan untuk kuat tekan tertentu, maka proses
proses pengadukan pengadukan dapat dapat dilakukan. dilakukan. Komposisinya Komposisinya harus harus disesuaikan disesuaikan dengandengan kapasitas alat aduk. Pengadukan dilakukan sampai didapatkan sifat yang plastis dalam kapasitas alat aduk. Pengadukan dilakukan sampai didapatkan sifat yang plastis dalam campuran beton segar, dan yang menjadi indikasinya adalah warna adukan merata dan campuran beton segar, dan yang menjadi indikasinya adalah warna adukan merata dan kelecakan yang cukup dan tampak homogen. Metode pengadukan ada 2 yaitu manual kelecakan yang cukup dan tampak homogen. Metode pengadukan ada 2 yaitu manual dan menggunakan mesin. Jika kebutuhan beton lebih kecil dari 10 m³ dalam satu dan menggunakan mesin. Jika kebutuhan beton lebih kecil dari 10 m³ dalam satu periode maka pengadukan dap
periode maka pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual.at dilakukan dengan cara manual.
d.
d. PenuanganPenuangan
Untuk menghindari segregasi dan bleeding, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Untuk menghindari segregasi dan bleeding, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penuangan beton (PB, 1989:28) yaitu :
dalam penuangan beton (PB, 1989:28) yaitu :
-- Campuran yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin dengan cetakanCampuran yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin dengan cetakan akhir untuk mencegah segregasi karena pengaliran adukan.
-- Pembetonan harus dilaksanakan dengan kecepatan penuangan yang diatur Pembetonan harus dilaksanakan dengan kecepatan penuangan yang diatur sedemikian rupa sehingga campuran beron selalu dalam keadaan plastis dan dapat sedemikian rupa sehingga campuran beron selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan.
mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan.
-- Campuran beton yang telah mengeras atau telah terkotori oleh material asing tidak Campuran beton yang telah mengeras atau telah terkotori oleh material asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
boleh dituang ke dalam struktur.
-- Campuran beton yang setengah mengeras atau telah mengalami penambahan air Campuran beton yang setengah mengeras atau telah mengalami penambahan air tidak boleh dituangkan kecuali disetujui oleh pengawas ahli.
tidak boleh dituangkan kecuali disetujui oleh pengawas ahli.
-- Setelah penuangan campuran beton dimulai pelaksanaan harus dilakukan tanpaSetelah penuangan campuran beton dimulai pelaksanaan harus dilakukan tanpa henti hingga diselesaikan penuangannya di cetakan.
henti hingga diselesaikan penuangannya di cetakan.
-- Permukaan atas dari cetakan yang diangkat vertikal pada umumnya harus terisiPermukaan atas dari cetakan yang diangkat vertikal pada umumnya harus terisi rata dengan campuran beton.
rata dengan campuran beton.
-- Beton yang dituangkan harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurnaBeton yang dituangkan harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat
dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi semua rongga beton.mengisi semua rongga beton.
Jika terjadi penundaan penuangan beton, batas penundaan yang dapat ditoleransi Jika terjadi penundaan penuangan beton, batas penundaan yang dapat ditoleransi adalah sesuai dengan lamanya waktu pengikatan beton. Lamanya waktu pengikatan adalah sesuai dengan lamanya waktu pengikatan beton. Lamanya waktu pengikatan awal beton adalah 2 jam dan lama waktu pengikatan akhir selama 4 jam. Dengan awal beton adalah 2 jam dan lama waktu pengikatan akhir selama 4 jam. Dengan penundaan
penundaan 2 2 hingga hingga 2,5 2,5 jam jam kuat kuat tekan tekan beton beton masih masih dapat dapat dicapai. dicapai. Penundaan Penundaan akanakan mengakibatkan kehilangan Faktor Air Semen akibat penguapan dan beton segar serta mengakibatkan kehilangan Faktor Air Semen akibat penguapan dan beton segar serta akibat terserap oleh agregat.
akibat terserap oleh agregat.
e.
e. PemadatanPemadatan
Pemadatan dilakukan setelah segera beton dituang. Kebutuhan akan alat pemadat Pemadatan dilakukan setelah segera beton dituang. Kebutuhan akan alat pemadat disesuaikan dengan kapasitas pengecoran dan tingkat kesulitan pengerjaan. disesuaikan dengan kapasitas pengecoran dan tingkat kesulitan pengerjaan. Pemadatan dilakukan sebelum terjadi
Pemadatan dilakukan sebelum terjadi initial setting timeinitial setting time pada beton. Mengindikasikanpada beton. Mengindikasikan initial setting time
initial setting time dilakukan dengan cara menusuk beton tersebut dengan tongkatdilakukan dengan cara menusuk beton tersebut dengan tongkat tanpa kekuatan. Jika masih dapat ditusuk sedalam 10 cm berarti
tanpa kekuatan. Jika masih dapat ditusuk sedalam 10 cm berarti setting setting timetime belumbelum tercapai.
tercapai.
f.
f. Pekerjaan Akhir (Pekerjaan Akhir ( Finishing Finishing )) Pekerjaan
Pekerjaan finishing finishing dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah permukaan beton yangdimaksudkan untuk mendapatkan sebuah permukaan beton yang rata dan mulus. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada saat beton belum mencapai rata dan mulus. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada saat beton belum mencapai final setting
g.
g. Perawatan betonPerawatan beton
3.
3. PERAWATAN BETONPERAWATAN BETON
Perawatan beton merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat proses Perawatan beton merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat proses hidrasi beton, menjaga kestabilan temperatur dan perubahan kelembaban di dalam hidrasi beton, menjaga kestabilan temperatur dan perubahan kelembaban di dalam maupun di luar beton itu sendiri.
maupun di luar beton itu sendiri.
Dengan menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan Dengan menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini akan menjadikan beton berkwalitas baik, kuat dan menjadi sangat bagus sehingga hal ini akan menjadikan beton berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran menjadikan beton menjadi jelek. tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran menjadikan beton menjadi jelek. Reaksi kimia yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton tergantung pada Reaksi kimia yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton tergantung pada pengadaan
pengadaan airnya. airnya. Saat Saat keadaan keadaan normal normal meskipun meskipun jumlah jumlah air air yang yang tersedia tersedia cukup untuk cukup untuk hidrasi penuh selama proses pencampuran , perlu juga adanya jaminan bahwa masih ada hidrasi penuh selama proses pencampuran , perlu juga adanya jaminan bahwa masih ada air yang tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan pengikatan dan pengerasan air yang tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan pengikatan dan pengerasan beton.
beton. Penguapan Penguapan dapat dapat menyebabkan menyebabkan kehilangan kehilangan air air yang yang cukup cukup berarti berarti sehinggasehingga mengakibatkan terhentinya proses hidrasi dan akibatnya berkurangnya peningkatan mengakibatkan terhentinya proses hidrasi dan akibatnya berkurangnya peningkatan kekuatan. Selain itu penguapan dapat mengakibatkan timbulnya tegangan tarik yang kekuatan. Selain itu penguapan dapat mengakibatkan timbulnya tegangan tarik yang mungkin menyebabkan retak kecuali bila beton telah mencapai kekuatan yang cukup mungkin menyebabkan retak kecuali bila beton telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan.
untuk menahan tegangan.
Perawatan beton minimal dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal Perawatan beton minimal dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat. Beton yang masa perawatannya dijaga kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat. Beton yang masa perawatannya dijaga dengan baik, disamping lebih kuat dan lebih awet terhadap agresi kimia, beton juga lebih dengan baik, disamping lebih kuat dan lebih awet terhadap agresi kimia, beton juga lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air.
tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air.
Perawatan beton dengan berbeda-beda keadaan lingkungan memiliki masa perawatan Perawatan beton dengan berbeda-beda keadaan lingkungan memiliki masa perawatan yang berbeda pula. Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang lembab yang berbeda pula. Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang lembab atau dalam ruangan, musim panas dengan angin kering serta keadaan yang tak tercakup atau dalam ruangan, musim panas dengan angin kering serta keadaan yang tak tercakup oleh dua keadaan tersebut. Pada keadaan yang kedua yaitu negara beriklim panas pada oleh dua keadaan tersebut. Pada keadaan yang kedua yaitu negara beriklim panas pada umumnya, dipersyaratkan masa perawatan minimal 2 hari dengan catatan bahwa semen umumnya, dipersyaratkan masa perawatan minimal 2 hari dengan catatan bahwa semen yang digunakan adalah semen portland biasa dan suhu beton dijaga tetap di atas 10°C. yang digunakan adalah semen portland biasa dan suhu beton dijaga tetap di atas 10°C. Tetapi untuk keadaan musim panas dengan angin kencang masa perawatannya kurang Tetapi untuk keadaan musim panas dengan angin kencang masa perawatannya kurang
lebih 2 kali lipat nya. Untuk keadaan yang lembab atau dalam ruangan tak diperlukan lebih 2 kali lipat nya. Untuk keadaan yang lembab atau dalam ruangan tak diperlukan syarat khusus.
syarat khusus.
Fungsi utama dari perawatan beton adalah untuk menghindarkan beton dari : Fungsi utama dari perawatan beton adalah untuk menghindarkan beton dari : a.
a. Kehilangan air semen yang banyak pada saat-saatKehilangan air semen yang banyak pada saat-saat setting time concrete setting time concrete.. b.
b. Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama.Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama. c.
c. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar.Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar.
Gambar 1. Kuat Tekan Beton
Gambar 1. Kuat Tekan Beton yang Dikeringkan dalam Udara di Laboratoriumyang Dikeringkan dalam Udara di Laboratorium Sesudah Perawatan Awal dengan Membasahinya (Murdock dan
Sesudah Perawatan Awal dengan Membasahinya (Murdock dan Brook, 1999)Brook, 1999)
Dari gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa, beton yang melalui t
Dari gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa, beton yang melalui t ahap perawatan yangahap perawatan yang
baik akan meningkatkan
baik akan meningkatkan kekuatan beton itu.kekuatan beton itu.
Guna mendapatkan beton yang baik beberapa metode perawatan dapat dilakukan Guna mendapatkan beton yang baik beberapa metode perawatan dapat dilakukan yaitu :
yaitu : a.
a. Metode penggenangan atau Perendaman (Metode penggenangan atau Perendaman ( ponding or immersion ponding or immersion).). Metode penggenangan air dan perendaman (
Metode penggenangan air dan perendaman ( ponding ponding or or immersion)immersion) adalah caraadalah cara perawatan terbaik
plat lantai, pekerjaan perkerasan jalan d
plat lantai, pekerjaan perkerasan jalan dan perkerasan lapangan terbang. Menggenangian perkerasan lapangan terbang. Menggenangi permukaan
permukaan beton beton adalah adalah cara cara yang yang sangat sangat efektif efektif dalam dalam menjaga menjaga permukaan permukaan betonbeton agar tetap lembab dan juga efektif untuk menjaga keseragaman suhu dalam beton agar tetap lembab dan juga efektif untuk menjaga keseragaman suhu dalam beton sebagai akibat dari penguapan.
sebagai akibat dari penguapan.
Dengan metode ini kondisi beton selama perawatan selalu berhubungan langsung Dengan metode ini kondisi beton selama perawatan selalu berhubungan langsung dengan air selama jangka waktu tertentu yang dimulai segera setelah permukaan dengan air selama jangka waktu tertentu yang dimulai segera setelah permukaan beton tidak dapat lagi berubah b
beton tidak dapat lagi berubah bentuk.entuk.
Gambar 2. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara
Gambar 2. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara PenggenanganPenggenangan
b.
b. Metode penyemprotan atau penguapan (Metode penyemprotan atau penguapan ( spraying or fogging spraying or fogging ).). Perawatan beton dengan cara penyemprotan (
Perawatan beton dengan cara penyemprotan ( spraying spraying ) dilakukan menggunakan) dilakukan menggunakan perpipaan
perpipaan penyiram penyiram biasa biasa yang yang disambungkan disambungkan dengan dengan sumber sumber penyediaan penyediaan air air dandan dilengkapi keran penyiram. Pada jenis konstruksi tertentu penyiraman secara terus dilengkapi keran penyiram. Pada jenis konstruksi tertentu penyiraman secara terus menerus dinilai lebih ekonomis. Ketika menggunaan pipa besi, air dari sistim menerus dinilai lebih ekonomis. Ketika menggunaan pipa besi, air dari sistim perpipaan
perpipaan penyiraman penyiraman dapat dapat mengandung larutan mengandung larutan besi besi yang cukup yang cukup banyak banyak dan dan dapatdapat menyebabkan noda kotoran. Ini dapat dihindari dengan menggunakan pipa galvanis menyebabkan noda kotoran. Ini dapat dihindari dengan menggunakan pipa galvanis atau dari logam campur. Suhu air yang digunakan harus hampir sama dengan suhu atau dari logam campur. Suhu air yang digunakan harus hampir sama dengan suhu beton
beton dan dan sebaiknya sebaiknya harus harus di di atas atas titik titik beku. beku. Perawatan Perawatan dengan dengan cara cara penyemprotanpenyemprotan dapat meningkatkan kelembaban relative udara di atas permukaan beton dan cara ini dapat meningkatkan kelembaban relative udara di atas permukaan beton dan cara ini digunakan untuk permukaan horisontal yang luas.
Gambar 3. Perawatan Permukaan Beton
Gambar 3. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara Penyemprotandengan Cara Penyemprotan
Untuk daerah bermusim dingin (beku) tidak diperlukan penggunaan air dalam Untuk daerah bermusim dingin (beku) tidak diperlukan penggunaan air dalam masa perawatan tetapi lebih baik jika menggunaan sistim penguapan (
masa perawatan tetapi lebih baik jika menggunaan sistim penguapan ( fogging fogging ).). Penguapan juga berfungsi untuk meminimalkan retak akibat pen
Penguapan juga berfungsi untuk meminimalkan retak akibat pen yusutan.yusutan.
Gambar 4. Perawatan Permukaan Beton
Gambar 4. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara Penguapandengan Cara Penguapan
c.
c. Metode Selimut Basah (Metode Selimut Basah (wet covering wet covering ))
Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan penutup Perawatan penutup basah adalah perawatan beton yang menggunakan penutup kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat kain yang jenuh air seperti kain goni, tikar kain, karpet atau kain lainnya yang dapat
menahan kelembaban. Kain goni dapat memantulkan cahaya, awet, dan tahan api jika menahan kelembaban. Kain goni dapat memantulkan cahaya, awet, dan tahan api jika dalam kondisi basah.
dalam kondisi basah.
Kain goni mulai diletakkan di permukaan beton yang horisontal setelah beton Kain goni mulai diletakkan di permukaan beton yang horisontal setelah beton cukup mengeras agar terhindar dari kerusakan permukaan. Ketika menggunakan kain cukup mengeras agar terhindar dari kerusakan permukaan. Ketika menggunakan kain goni, seluruh permukaan beton harus tertutup oleh kain goni basah dan tetap dijaga goni, seluruh permukaan beton harus tertutup oleh kain goni basah dan tetap dijaga dalam kondisi lembab. Untuk menjaga kelembaban itu dan mengurangi penggunaan dalam kondisi lembab. Untuk menjaga kelembaban itu dan mengurangi penggunaan air, maka di atas kain goni basah dapat di lapis
air, maka di atas kain goni basah dapat di lapis dengandengan polyethylene film polyethylene film..
Gambar 5. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara Selimut Basah Gambar 5. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara Selimut Basah
Untuk perawatan beton dengan metode
Untuk perawatan beton dengan metode wet covering wet covering selainselain menggunakan kainmenggunakan kain basah
basah sebagai sebagai bahan bahan penutup penutup dapat dapat juga juga digunakan digunakan tanah tanah lembab, lembab, pasir, pasir, jerami jerami dandan serbuk gergaji. Pasir dan serbuk gergaji ini biasanya digunakan untuk pekerjaan kecil. serbuk gergaji. Pasir dan serbuk gergaji ini biasanya digunakan untuk pekerjaan kecil. Apabila menggunakan pasir, penyiraman sebaiknya dilakukan siang dan malam hari. Apabila menggunakan pasir, penyiraman sebaiknya dilakukan siang dan malam hari. Jika menggunakan serbuk gergaji, jangan berasal dari kayu yang mengandung asam Jika menggunakan serbuk gergaji, jangan berasal dari kayu yang mengandung asam karena dapat merusak beton. Untuk ketebalannya yaitu setebal 50 mm atau 2 inci dan karena dapat merusak beton. Untuk ketebalannya yaitu setebal 50 mm atau 2 inci dan harus merata di atas permukaan beton serta
harus merata di atas permukaan beton serta tetap terjaga dalam kondisi lembab.tetap terjaga dalam kondisi lembab.
Selain itu jika menggunakan jerami, jerami di hampar merata di atas permukaan Selain itu jika menggunakan jerami, jerami di hampar merata di atas permukaan beton
beton dengan dengan ketebalan ketebalan 150 150 mm mm atau atau 6 6 inci. inci. Agar Agar tidak tidak tertiup tertiup angin, angin, sebaiknyasebaiknya dalam pelaksanaannya di tutup dengan terpal atau goni.
d.
d. Metode kertas atau lembar plastic (Metode kertas atau lembar plastic (impervious papers or plastic sheetsimpervious papers or plastic sheets).). Kertas
Kertas yang dyang digunakan untuk igunakan untuk perawatan beton perawatan beton adalah gabungan adalah gabungan dari 2 lembar dari 2 lembar kertas yang kuat direkatkan dengan material pengikat (misalnya aspal) dan diperkuat kertas yang kuat direkatkan dengan material pengikat (misalnya aspal) dan diperkuat dengan serat untuk menutup permukaan beton muda
dengan serat untuk menutup permukaan beton muda guna menghalangi kehilangan air guna menghalangi kehilangan air selama perawatan
selama perawatan beton. beton. Keuntungan Keuntungan dari penggdari penggunaan metode unaan metode ini adalah ini adalah tidak tidak dibutuhkan penambahan periodik air karna perawatan beton dengan kertas akan dibutuhkan penambahan periodik air karna perawatan beton dengan kertas akan meningkatkan
meningkatkan hidrasi semen dengan mencegah hidrasi semen dengan mencegah hilangnya kelembaban dhilangnya kelembaban dari beton.ari beton.
Selain kertas, lembaran plastik polietilen dapat juga digunakan untuk perawatan Selain kertas, lembaran plastik polietilen dapat juga digunakan untuk perawatan beton.
beton. Lembar Lembar polietilen polietilen ringan, ringan, efektif efektif menjaga menjaga kelembaban kelembaban serta serta mudahmudah diaplikasikan.
diaplikasikan. Cara pengaplikasian Cara pengaplikasian lembaran plastik ini sama dlembaran plastik ini sama dengan pengengan pengaplikasianaplikasian menggunakan kertas.
menggunakan kertas.
Gambar 6. Perawatan Permukaan Beton dengan Car
Gambar 6. Perawatan Permukaan Beton dengan Cara Penggunaan Kertasa Penggunaan Kertas
e.
e. Metode zat khusus (Metode zat khusus (membrane forming compoundsmembrane forming compounds))
Meskipun bukan yang paling efisien, perawatan yang paling praktis dan ekonomis Meskipun bukan yang paling efisien, perawatan yang paling praktis dan ekonomis bentuknya
bentuknya ialah ialah penggunaan penggunaan senyawa senyawa kimia kimia untuk untuk perawatan perawatan beton beton dengandengan penyiraman terutama untuk permukaan
penyiraman terutama untuk permukaan horisontal yang luas.horisontal yang luas.
Senya wa kimia untuk perawatan dengan pembentuk lapisan tipis adalah suatu Senya wa kimia untuk perawatan dengan pembentuk lapisan tipis adalah suatu cairan yang disemprotkan pada permukaan beton untuk menghambat penguapan air cairan yang disemprotkan pada permukaan beton untuk menghambat penguapan air
dari beton. Pengaplikasian zat kimia dilakukan setelah beton finishing yaitu ketika dari beton. Pengaplikasian zat kimia dilakukan setelah beton finishing yaitu ketika permukaannya
permukaannya masih masih lembab lembab tetapi tetapi tidak tidak basah basah dengan dengan genangan genangan air. air. SetelahSetelah disemprotkan, larutan zat kimia itu akan menguap dan meninggalkan lapisan tipis disemprotkan, larutan zat kimia itu akan menguap dan meninggalkan lapisan tipis pada beton (resin)
pada beton (resin) yang menyumbat air yang menyumbat air dalam beton. dalam beton. Lapisan resin ini Lapisan resin ini tinggal dengantinggal dengan sempurna selama 4 minggu. Setelah lewat 4 minggu lapisan ini menjadi getas dan sempurna selama 4 minggu. Setelah lewat 4 minggu lapisan ini menjadi getas dan mulai mengelupas akibat pengaruh sinar matahari dan cuaca.
mulai mengelupas akibat pengaruh sinar matahari dan cuaca.
Hasil pengujian laboratorium dan pengamatan menunjukkan bahwa suatu selaput Hasil pengujian laboratorium dan pengamatan menunjukkan bahwa suatu selaput tipis yang menempel sempurna selama 4 minggu memberikan perawatan beton yang tipis yang menempel sempurna selama 4 minggu memberikan perawatan beton yang ekivalen dengan membasahinya secara terus menerus selama 14 hari.
ekivalen dengan membasahinya secara terus menerus selama 14 hari.
Gambar 7. Perawatan Permukaan Beton dengan Menggunakan Zat Khusus Gambar 7. Perawatan Permukaan Beton dengan Menggunakan Zat Khusus
Untuk mengatasi kehilangan air dalam beton dapat dilakukan langkah-langkah Untuk mengatasi kehilangan air dalam beton dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan
perbaikan dengan dengan perawatan. perawatan. PelaksanaanPelaksanaan Curing Compund Curing Compund sesuai ASTM C.309sesuai ASTM C.309 dapat diklasifikasikan menjadi :
dapat diklasifikasikan menjadi :
a.
a. Tipe I,Tipe I, Curing compound Curing compound tanpatanpa Dye Dye, biasanya terdiri dari parafin sebagai selaput, biasanya terdiri dari parafin sebagai selaput lilin yang dicampur dengan air.
lilin yang dicampur dengan air. b.
b. Tipe I-D,Tipe I-D, Curing compound Curing compound dengandengan Fugitive Fugitive DyeDye (warna akan hilang selama(warna akan hilang selama beberapa minggu)
beberapa minggu) c.
Curing compund
Curing compund selain berguna untuk daerah vertikal juga berguna untuk daerah yangselain berguna untuk daerah vertikal juga berguna untuk daerah yang mempunyai temperatur yang tinggi karena bersifat memantulkan cahaya (terutama mempunyai temperatur yang tinggi karena bersifat memantulkan cahaya (terutama Tipe I).
Tipe I).
f.
f. Forms Left in PlaceForms Left in Place Form
Form left left in in place,place, umumnya memberikan perlindungan yang memadaiumumnya memberikan perlindungan yang memadai terhadap kekeringan, tetapi permukaan yang tidak tertutupi seperti bagian atas balok terhadap kekeringan, tetapi permukaan yang tidak tertutupi seperti bagian atas balok dan dinding harus ditutupi segera setelah pengecoran. Perawatan yang baik dari balok, dan dinding harus ditutupi segera setelah pengecoran. Perawatan yang baik dari balok, tiang dan permukaan dinding vertikal dapat dicapai dengan menyiramkan air secara tiang dan permukaan dinding vertikal dapat dicapai dengan menyiramkan air secara terus menerus.
terus menerus. Akan tetapi Akan tetapi hal ini hal ini jarang djarang dipraktekkan karena ipraktekkan karena gangguan gangguan yangyang ditimbulkan oleh air yang menitik pada pekerjaan lain di bawahnya. Perawatan yang ditimbulkan oleh air yang menitik pada pekerjaan lain di bawahnya. Perawatan yang baik
baik biasanya biasanya dengan dengan menyiram menyiram lalu lalu menyelimutinya menyelimutinya dengan dengan polietilen polietilen atau atau kainkain goni. Perawatan ini digunakan pada beton
goni. Perawatan ini digunakan pada beton yang vertikal.yang vertikal.
g.
g. Metode uap (Metode uap ( steam curing steam curing ))
Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton. Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton. Ada 2 jenis perawatan beton dengan uap panas yaitu :
Ada 2 jenis perawatan beton dengan uap panas yaitu :
-- Perawatan dengan uap panas tekanan rendah. Perawatan dengan cara ini adalahPerawatan dengan uap panas tekanan rendah. Perawatan dengan cara ini adalah untuk mempercepat waktu pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tekanan untuk mempercepat waktu pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tekanan atmosfir dan temperatur di bawah 100°C dan dimaksudkan untuk menghasilkan atmosfir dan temperatur di bawah 100°C dan dimaksudkan untuk menghasilkan siklus pekerjaan yang pendek pada industri beton pracetak.
siklus pekerjaan yang pendek pada industri beton pracetak.
-- Perawatan dengan uap panas tekanan tinggi berbeda dengan metode pemeliharaanPerawatan dengan uap panas tekanan tinggi berbeda dengan metode pemeliharaan dengan uap bertekanan rendah dan bertekanan atmosfir. Metode ini digunakan dengan uap bertekanan rendah dan bertekanan atmosfir. Metode ini digunakan bila diperlukan pekerjaan beton yang m
bila diperlukan pekerjaan beton yang memerlukan persyaratan berikut :emerlukan persyaratan berikut : 1.
1. Diperlukan kekuatan awal tinggi dan kekuatan 28 hari dapat dicapai dalamDiperlukan kekuatan awal tinggi dan kekuatan 28 hari dapat dicapai dalam waktu 24 jam.
waktu 24 jam. 2.
2. Diperlukan keawetan yang tinggi dengan ketahanan terhadap serangan sulfatDiperlukan keawetan yang tinggi dengan ketahanan terhadap serangan sulfat atau bahan kimia lainnya, juga terhadap pengaruh pembekuan atau temperatur atau bahan kimia lainnya, juga terhadap pengaruh pembekuan atau temperatur yang tinggi.
yang tinggi.
Kedua jenis perawatan dengan uap memerlukan waktu dan biaya yang berbeda. Kedua jenis perawatan dengan uap memerlukan waktu dan biaya yang berbeda. Waktu perawatan dengan tekanan tinggi lebih cepat dibanding dengan yang Waktu perawatan dengan tekanan tinggi lebih cepat dibanding dengan yang bertekanan rendah.
h.
h. Metode insulating blankets or covers Metode insulating blankets or covers Metode
Metode insulating blankets or cover insulating blankets or cover merupakan metode perawatan beton yangmerupakan metode perawatan beton yang diterapkan pada musim dingin. Ketika suhu beton turun, kecepatan pengerasan dan diterapkan pada musim dingin. Ketika suhu beton turun, kecepatan pengerasan dan peningkatan kekuatan
peningkatan kekuatan menjadi lamenjadi lambat hingga mbat hingga ketika sketika suhu di uhu di bawah titik bawah titik beku, prosesbeku, proses kimia pengerasan berhenti sama sekali. Apabila suhu naik lagi maka proses kimia pengerasan berhenti sama sekali. Apabila suhu naik lagi maka proses pengerasan berlangsung lagi.
pengerasan berlangsung lagi.
Bila pembetonan berlangsung pada musim dingin dan bila suhu turun di bawah Bila pembetonan berlangsung pada musim dingin dan bila suhu turun di bawah titik beku, maka perlu dilakukan tindakan untuk m
titik beku, maka perlu dilakukan tindakan untuk menjamin agar :enjamin agar :
-- Agar air pada beton yang baru saja dicor tidak membeku dan memuai karenaAgar air pada beton yang baru saja dicor tidak membeku dan memuai karena terbentuk lapisan es.
terbentuk lapisan es.
-- Agar beton dilindungi pada umur awalnya yaitu sampai beton ini melawan siklusAgar beton dilindungi pada umur awalnya yaitu sampai beton ini melawan siklus pembekuan dan pencairan tanpa meng
pembekuan dan pencairan tanpa mengalami kerusakan.alami kerusakan.
-- Agar peningkatan kekuatan dipertahankan meskipun pada kecepatan yang rendahAgar peningkatan kekuatan dipertahankan meskipun pada kecepatan yang rendah daripada suhu yang lebih tinggi.
daripada suhu yang lebih tinggi. Kecuali bila diberi beberapa
Kecuali bila diberi beberapa bentuk pemanasan dan beton dapat dilindungi denganbentuk pemanasan dan beton dapat dilindungi dengan
cukup memadai, disarankan agar menghentikan pembetonan bila suhu mencapai cukup memadai, disarankan agar menghentikan pembetonan bila suhu mencapai sekitar 2°C yang berarti penurunan. Walaupun demikian dengan pencegahan tertentu sekitar 2°C yang berarti penurunan. Walaupun demikian dengan pencegahan tertentu pembetonan dapat dilanjutkan pad
pembetonan dapat dilanjutkan pada titik beku.a titik beku.
Perlindungan beton setelah dicor dapat diisolasi permukaannya atau pemasangan Perlindungan beton setelah dicor dapat diisolasi permukaannya atau pemasangan
tutup sementara dengan pemanasan di dalamnya. Pemilihan cara yang digunakan tutup sementara dengan pemanasan di dalamnya. Pemilihan cara yang digunakan berbeda-beda
berbeda-beda tergantung tergantung biaya biaya yang disediakan, yang disediakan, kecepatan kecepatan kemajuan kemajuan pekerjaan pekerjaan yangyang diinginkandan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan. Untuk konstruksi yang tipis diinginkandan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan. Untuk konstruksi yang tipis umumnya membutuhkan perlindungan selama tingkatan awal dari pengikatan sampai umumnya membutuhkan perlindungan selama tingkatan awal dari pengikatan sampai jumlah panas yang dibebaskan cu
jumlah panas yang dibebaskan cukup untuk menggkup untuk mengganti panas yang hilang.anti panas yang hilang.
Pelat lantai dasar di atas tanah yang tak membeku atau lapisan keras ditutupi Pelat lantai dasar di atas tanah yang tak membeku atau lapisan keras ditutupi dengan suatu lapisan isolasi fiberglass sebagai pelindungnya umumnya cukup untuk dengan suatu lapisan isolasi fiberglass sebagai pelindungnya umumnya cukup untuk mengawetkan panas yang terjadi di dalam beton. Untuk kondisi musim dingin yang mengawetkan panas yang terjadi di dalam beton. Untuk kondisi musim dingin yang buruk
buruk harus harus diimbangi diimbangi dengan dengan menutupi menutupi pelat pelat memakai memakai tenda tenda yang yang rendah rendah yangyang bahannya
bahannya terbuat terbuat dari dari lembar lembar polythene polythene atau atau terpal terpal dan dan memasang memasang pemanas pemanas didi dalamnya agar suhu beton dapat dipertahankan di atas 5°C.
i.
i. Metode pemanasan dengan listrik (Metode pemanasan dengan listrik (electrical, hot oil dan infrared curing)electrical, hot oil dan infrared curing)
Metode ini merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton dengan Metode ini merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton dengan menggunakan resistor yang
menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan berfungsi untuk menyalurkan arus listrik. arus listrik. Yang berfungsiYang berfungsi sebagai resistor adalah campuran beton itu sendiri, tulangan yang terdapat di dalam sebagai resistor adalah campuran beton itu sendiri, tulangan yang terdapat di dalam penampnag
penampnag beton. beton. Di Di dalam dalam pelaksanaannya pelaksanaannya ditemui ditemui kesukaran kesukaran yang yang membuatnyamembuatnya hampir tidak mungkin untuk menyalurkan arus listrik pada keseluruhan bahan di hampir tidak mungkin untuk menyalurkan arus listrik pada keseluruhan bahan di lapangan. Ini disebabkan terbatasnya panjang penulangan dan besarnya penampang lapangan. Ini disebabkan terbatasnya panjang penulangan dan besarnya penampang yang harus dialiri dan hal yang sama juga terlihat bila menggunakan batang tulangan yang harus dialiri dan hal yang sama juga terlihat bila menggunakan batang tulangan prategang
prategang sebagai sebagai resistor. resistor. Dari Dari hasil hasil pengamatan, pengamatan, kabel kabel prategang prategang lebih lebih sesuai sesuai bilabila digunakan sebagai resistor. Oleh karena itu pemeliharaan elektrik akan memberikan digunakan sebagai resistor. Oleh karena itu pemeliharaan elektrik akan memberikan hasil yang baik jika menggunakan kabel prate
hasil yang baik jika menggunakan kabel prategang.gang.
j.
j. Periode perawatan (Periode perawatan (curing period curing period ))
Lamanya waktu perawatan tergantung pada beberapa factor yaitu : Lamanya waktu perawatan tergantung pada beberapa factor yaitu :