• Tidak ada hasil yang ditemukan

obat kumur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "obat kumur"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

1..

P

PE

EN

ND

DA

AH

HU

UL

LU

UA

AN

N

1

1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Semakin hari kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut Semakin hari kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut  bertambah

 bertambah rendah. rendah. Kebanyakan Kebanyakan masyarakat masyarakat mulai mulai kurang kurang menjaga menjaga kebersihankebersihan mulut dan giginya dan ini mengakibatkan bertambahnya kasus bau mulut di suatu mulut dan giginya dan ini mengakibatkan bertambahnya kasus bau mulut di suatu kelompok masyarakat. Kebanyakan masyarakat menggunakan obat kumur untuk  kelompok masyarakat. Kebanyakan masyarakat menggunakan obat kumur untuk  me

mengngururanangi gi babau u mumululut t tetersersebubut. t. ObObat at kukumumur r serseriningkgkalali i beberkrkaiaitatan n dedengnganan kedokteran gigi. Dokter gigi sering member resep terhadap pasiennya berupa obat kedokteran gigi. Dokter gigi sering member resep terhadap pasiennya berupa obat kumur untuk pencegahan dan pengobatan lesi-lesi ringan di dalam mulut agar  kumur untuk pencegahan dan pengobatan lesi-lesi ringan di dalam mulut agar  didapat jaringan gusi dan mulut yang sehat. Banyaknya jenis obat kumur yang didapat jaringan gusi dan mulut yang sehat. Banyaknya jenis obat kumur yang  beredar

 beredar di di pasaran pasaran saat saat ini ini menimbulkan menimbulkan berbagai berbagai pertanyaan pertanyaan oleh oleh masyarakatmasyarakat mengenai manfaat obat kumur mana yang sebaiknya digunakan. Pertama kali mengenai manfaat obat kumur mana yang sebaiknya digunakan. Pertama kali  pemakaian

 pemakaian obat obat kumur lebih kumur lebih ditujukan untuk ditujukan untuk mengatasi mengatasi bau bau mulut amulut atau tau halitosis.halitosis. Tap

Tapi i tetatetap p perperlu lu dipdiperherhatikatikan an bahbahwa wa ppeppenggnggunaunaan an obaobat t kumkumur ur ini ini hanhanyayalahlah merupakan suplemen bukan merupakan pengganti prosedur pembersihan secara merupakan suplemen bukan merupakan pengganti prosedur pembersihan secara mekanis dengan sikat gigi atau alat mekanis lainnya.

mekanis dengan sikat gigi atau alat mekanis lainnya.

Bau mulut yang dikenal juga sebagai

Bau mulut yang dikenal juga sebagai bad breathbad breath, malodor atau halitosis,, malodor atau halitosis, yang biasanya disebabkan oleh bakteri di dalam rongga mulut dan mengandung yang biasanya disebabkan oleh bakteri di dalam rongga mulut dan mengandung unsur kimia sulfur. Bau mulut seringkali menyebabkan seseorang malas berbicara unsur kimia sulfur. Bau mulut seringkali menyebabkan seseorang malas berbicara deng

dengan an orang lain karena orang lain karena orang lain merasa orang lain merasa terganterganggu bila ggu bila berbiberbicara cara dengadengannynnya.a. Akibat lebih lanjut seseorang menjadi menjadi enggan bergaul dan bekerja karena Akibat lebih lanjut seseorang menjadi menjadi enggan bergaul dan bekerja karena  berkurangnya

 berkurangnya rasa rasa percaya percaya diri diri dan dan berujung berujung kepadakepada  stress stress/tertek/tertekan an atau bahkanatau bahkan dep

depresiresi. . BebBeberaerapa pa kelkelomompok pok masmasyayarakarakat t menmengguggunaknakan an obaobat t kumkumur ur sebsebagaagaii  penghilang

 penghilang bau bau mulut mulut seperti seperti obat obat kumur kumur betadine betadine atau atau povidone povidone iodine. iodine. ObatObat kumur ini dapat dipakai untuk mengurangi bakteremia setelah pencabutan gigi kumur ini dapat dipakai untuk mengurangi bakteremia setelah pencabutan gigi ata

atau u setesetelah lah perperawaawatan tan bedbedah.ah.. . EfeEfek k betbetadiadine ne terhterhadaadap p bakbakteri teri ronrongga gga mulmulutut sangat cepat dan pada konsentrasi yang tinggi dapat mematikan bakteri rongga sangat cepat dan pada konsentrasi yang tinggi dapat mematikan bakteri rongga mu1ut. Dan ada juga kelompok masyarakat yang menggunakan obat kumur herbal mu1ut. Dan ada juga kelompok masyarakat yang menggunakan obat kumur herbal seperti enkasari. Obat kumur ini dikenal sebagai obat kumur herbal yang dapat seperti enkasari. Obat kumur ini dikenal sebagai obat kumur herbal yang dapat menghilangkan bau mulut dan juga dapat menyegarkan nafas.

(2)

1.2 Tujuan

1. Menghitung jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur 

2. Membandingkan jumlah koloni bakteri antara kelompok obat kumur  Herbal dan obat kumur Povidone Iodine

1.3 Manfaat

1. Mampu mengetahui perbedaan jumlah koloni yang terbentuk sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur 

2. Mampu mengetahui perbandingan jumlah koloni bakteri antara kelompok  obat kumur Herbal dan obat kumur Povidone

3. Mampu mengetahui efektivitas penggunaan obat kumur terhadap  berkurangnya jumlah bakteri.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obat kumur

Dalam pengertian sehari-hari obat kumur dimaksudkan bahan yang dapat membantu kesegaran mulut dan nafas serta menghilangkan dan membersihkan mulut dari mikroorganisme penyebab kelainan dan penyakit di dalam mulut, serta mengobati lesi-lesi mukosa mulut. Obat kumur merupakan larutan atau cairan yang digunakan untuk membilas rongga mulut dengan sejumlah tujuan antara lain untuk menyingkirkan bakteri perusak, bekerja sebagai penciut, untuk  menghilangkan bau tak sedap, mempunyai efek terapi dan menghilangkan infeksi atau mencegah karies gigi. (Akande etc, 2004)

Obat kumur dikemas dalam dua bentuk yakni dalam bentuk kumur dan spray. Untuk hampir semua individu obat kumur merupakan metode yang simpel dan dapat diterima untuk pengobatan secara topikal dalam rongga mulut. (Akande etc, 2004). Beberapa jenis obat kumur dapat memberikan rasa segar saja setelah

(3)

 pemakaian, sedangkan yang lain dapat memberikan kesembuhan akibat infeksi di dalam rongga mulut, bila bahan tersebut digunakan sesuai dengan indikasi dan aturan pakainya.

Beberapa obat kumur dapat memeberikan rasas segare saja setelah  pemakaian , sedangkan yang lain dapat memeberikan kesembuhan infeksi dalam rongga mulut bila bahan tersebut digunakan sesuai dengan indikasi dan  pemakaiannya.

Obat kumur biasanya bersifat antiseptik yang dapat membunuh kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi, dan bau mulut. Namun, tindakan berkumur  tidak mengeliminir perlunya penyikatan gigi. Obat kumur juga dapat menjadi  penyegar mulut atau mengurangi bau mulut seusai makan.

Obat KumurAda beberapa jenis obat kumur yang ada di pasaran yaitu:

• Obat kumur berflouride

• Obat kumur yang mengandung fluoride dapat memperkuat gigi dan mencegah karies gigi.

Obat kumur antiseptic • Obat kumur kombinasi

Obat kumur kombinasi merupakan kombinasi obat kumur berfluoride dan obat kumur antiseptik. Obat kumur ini dapat mencegah karies gigi dan menyegarkan nafas.

Obat kumur antiseptik dapat membunuh bakteri dan juga menghilangkan  bau mulut. Obat kumur antiseptik digunakan sebelum dan sesudah pembedahan

untuk menghilangkan bakteri dan mencegah infeksi. Komposisi yang terkandung dalam obat kumur:

Hampir semua obat kumur mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Masing-masing obat kumur merupakan kombinasi unik dari senyawa-senyawa yang dirancang untuk mendukung higiena rongga mulut. Bahan kimia yang terkandung di dalam sebuah obat kumur dengan produk lainnya sangat beragam, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Kebanyakan obat kumur berbentuk cair dan

(4)

sebagian besarnya mengandunng etil alcohol. Beberapa bahan-bahan aktif beserta fungsinya secara umum dapat dijumpai dalam obat kumur, antara lain

a) Bahan antibakteri dan antijamur,

Obat kumur yang memilikji anti microbial mempunyai efek pada flora supragingival sehingga dapat mengurangi dan mencegah akumulasi  plak mengurangi jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut, contoh: hexylresorcinol, chlorhexidine, thymol, benzethonium, cetylpyridinium chloride, boric acid, benzoic acid, hexetidine, hypochlorous acid 

 b) Bahan oksigenasi,

c) Bahan ini melepaskan O2 dimana dsalam proses oksidasi dapat menimbulkan efek bakterisidal.

d) secara aktif menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut dan  busanya membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat, contoh:

hidrogen peroksida, perborate

c)  Astringents (zat penciut), menyebabkan pembuluh darah lokal  berkontraksi dengan demikian dapat mengurangi bengkak pada jaringan dan juga dapat menyebabkan prespitasi dan pengendapan protein dinding sel bakteri. Bahan ini juga dapat memberikan rasa yang menyenangkan  bagi pengguna. contoh: alkohol, seng klorida, seng asetat, aluminium, dan

asam-asam organik, seperti tannic, asetic, dan asam sitrat

d)  Anodynes, meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol, minyak eukaliptol, minyak watergreen

e) Buffer, mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari fermentasi sisa makanan, contoh: sodium perborate, sodium bicarbonate f) deodorizing agents (bahan penghilang bau), menetralisir bau yang dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan, contoh: klorofil

g) deterjen, mengurangi tegangan permukaan dengan demikian menyebabkan bahan-bahan yang terkandung menjadi lebih larut, dan juga dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang menyebabkan bakteri lisis.

(5)

Di samping itu aksi busa dari deterjen membantu mencuci mikroorganisme ke luar rongga mulut, contoh: sodium laurel sulfate

Beberapa bahan inaktif juga terkandung dalam obat kumur, antara lain: a. Air, penyusun persentasi terbesar dari volume larutan

 b. Pemanis,

seperti gliserol, sorbitol, karamel dan sakarin merupakan bahan pemanis yang dapat digunakan untuk memeberi rasa manis pada obat kumur seperti halnya pada pasta gigi

c. Bahan pewarna

 bahan ini diberikan agar lebih menarik dan dapat mendorong konsumen untuk membelinya.

d. Flavoring Agents (bahan pemberi rasa)

zat pemberi rasa yang terkandung di dalam obat kumur memeberikan  perasaan subjektif seperti rasa segar pada rongga mulut. Salah satu

sebabnya adalah minyak essensial khususnya peppermint dan spearmint. Fungsi obat kumur:

Pada umumnya fungsi onbat kumur sama dengan pasta gigi yang dapat dikategorikan sebagai kosmetik, terapeutik, atau keduanya. Obat kumur kosmetik  digunakan untuk tujuan membantu menghilangkan debris sebelum dan sesudah menyikat gigi, setalah flossing atau setelah prosedur kontrol plak. Kemudian obat kumur kosmetik dapat memberikan rasa yang menyenangkan pada rongga mulut, rasa yang nyaman dan segar pada mulut dan nafas, mencegah dengan cepat  jumlah bakteri atau flora normal rongga mulut dan mengurangi bau mulut dengan

cepat. Bau mulut atau halitosis didefinisikan sebagai bau nafas yang tidak  menyenangkan yang dapat berasal dari mulut sendiriatau dari tempat lain seperti saluran pernapasan atau paru-paru. (Amtha, 1997). Obat kumur ini memiliki kandungan minyak essensial yang berfungsi sebagai anti bakteri.

Fungsi kedua obat kumur sebagai terapeutik, dimana obat kumur ini memiliki kandungan bahan aktif tambahan yang dapat mencegah, menghentikan atau membantu menyembuhkan proses penyakit atau lesi-lesi di dalam mulut. Contoh obat kumur terpeutik ini adalah chloreksidin. Obat kumur ini memiliki kombinasi antara aktifitas antimicrobial dan memiliki masa perlekatan yang

(6)

 panjang ke permukaan gigi. Obat menjadi aktif di dalam saliva bahkan setelah 24  jam, sehinggak khloreksidin mampu mencegah pembentukan plak dan gingivitis  pada rongga mulut yang sehat untuk batas periode waktu tertentu tanpa

melakukan prosedur control plak secara mekanis.

Obat kumur terapeutik dapat memiliki keuntungan sebagai kosmetik, tapi  juga mengandung bahan akjtif tambahan yang dapat melindungi dari beberapa  penyakit mulut.

2.1.1 Betadine (Povidone Iodine)

Betadine adalah obat antiseptik yang unggul dengan bahan aktif  Mundidone yang terbukti secara klinis mampu membasmi berbagai jenis kuman dalam waktu singkat. Betadine terpilih sebagai antiseptik yang digunakan NASA dalam penerbangan luar angkasa. Selain sebagai obat luka serbaguna ( solution), Betadine juga tersedia dalam berbagai produk seperti obat kumur,  shampoo, vaginal douche, salep dan sabun cair. Betadine kini berkembang menjadi obat  bebas terbatas tanpa resep dokter. Khusus bagi kalangan medis, dipasarkan

Isodine sebagai pengganti. (Suyanto, 2007)

Povidone Iodine 1 % sebagai obat kumur yang dipasarkan dengan merek  dagang Betadine sebagai antiseptik mempunyai sifat antibakteri. Obat kumur ini dapat dipakai untuk mengurangi bakteremia setelah pencabutan gigi atau setelah  perawatan bedah. Efek betadine terhadap bakteri rongga mulut sangat cepat dan  pada konsentrasi yang tinggi dapat mematikan bakteri rongga mu1ut. Bila dibandingkan dengan chlorhexidine, betadine hanya sedikit mempunyai sifat anti  plak (Prijantojo, 2006).

Tahun 1955, povidone iodine mulai di perdagangkan setelah banyak  diminati sebagai desinfektan. Povidone iodine merupakan antiseptik eksternal dengan spektrum mikrobisidal untuk pencegahan atau perawatan pada infeksi topikal yang berhubungan dengan operasi, luka sayat, lecet, mengurangi iritasi mukosa ringan. Povidone iodine terdiri dari polyvinylpyrrolidone (povidone, PVP) dan elemen iodine sekitar 9-12%. PVP-I adalah suatu bahan yang dapat

(7)

larut dalam air dingin, alkohol,  polyethylene glycol  dan  glycerol . (Prijantojo, 2006).

Povidone iodine adalah suatu bahan organik dari bahan aktif polivinil  pirolidon yang merupakan kompleks iodine yang larut dalam air. Bekerja sebagai  bakterisida yang juga membunuh spora, jamur, virus dan sporozoa. povidone iodine diabsorbsi secara sistemik sebagai iodine, jumlahnya tergantung konsentrasi, rute pemberian dan karakter kulit. Selain sebagai obat kumur yang digunakan setelah gosok gigi, povidone iodine gargle digunakan untuk mengatasi infeksi mulut dan tenggorokan seperti gingivitis dan sariawan. (Prijantojo, 2006).

Betadine gargle mempunyai nama generik povidone iodine yang merupakan antiseptik. Povidone iodine adalah kompleks iodin, yang membunuh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, protozoa dan spora bakteri. Oleh karena itu dapat digunakan untuk mengobati infeksi oleh karena mikroorganisme. (Paulson, 2005)

Obat kumur povidone iodine digunakan untuk mengobati infeksi mulut dan tenggorokan, seperti gingivitis (radang gusi) dan tukak mulut. Hal ini juga digunakan untuk menjaga kebersihan mulut, untuk membunuh mikroorganisme sebelum, selama dan setelah operasi gigi dan mulut yang bertujuan mencegah infeksi. (Paulson, 2005)

Indikasi dari betadine gargle adalah untuk pengobatan infeksi akut mukosa mulut dan faring, misalnya radang gusi dan luka pada mukosa mulut dan juga untuk kebersihan mulut sebelum, selama dan setelah operasi gigi dan mulut. Betadine gargle ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Untuk dewasa dan anak lebih dari 6 tahun dapat digunakan sebagai obat kumur dengan cara kumur  atau bilas hingga 10 ml selama 30 detik tanpa ditelan. Perlu diperhatikan bahwa  penggunaan betadine tidak boleh digunakan untuk orang-orang yang alergi terhadap yodium dan tidak digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. (Anonymous, 2011)

(8)

Enkasari adalah obat kumur herbal produksi pabrik Kimia Farma. Obat ini dapat diindikasikan sebagai pencegahan dan pengobatan sariawan (Anonim, 2006).

1. Kandungan Enkasari

Dalam setiap dosis dewasa atau sekitar 45 ml cairan enkasari mangandung:

• Ekstrak Daun Saga ( Abrus precatorius folia) yang setara

dengan serbuk daun yang telah dikeringkan sebanyak 75 mg atau sekitar 0,167 %

• Ekstrak Akar Kayu Manis ( Liquiritae radix) yang setara

dengan serbuk akar kering sebanyak 20 mg atau sekitar 0,044 %

• Ekstrak Daun Sirih ( Piper betle folia) yang setara dengan

daun segar 450 mg atau sekitar 1,00 %

• Mentol 10 mg yang setara dengan 0,022 %

Saga ( Abrus Precatorius f .) merupakan tanaman yang banyak digunakan secara tradisional sebagai obat di banyak negara, diantaranya untuk mengobati epilepsi, batuk dan sariawan (Juniarti dkk, 2009). Penelitian Wahyuningsih (2006) menunjukkan bahwa kandungan kimia dari daun saga yaitu saponin dan flavonoid, dimana salah satu fungsi dari saponin dan flavonoid adalah kerjanya sebagai antibakteri. Wahyuningsih (2006) menyebutkan juga bahwa nilai kadar   bunuh minimum (KBM) dari ekstrak etanol daun saga untuk bakteri S. aureus

sebesar 0,63% dan  E. coli sebesar 2,50%. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak  etanol daun saga mempunyai kandungan kimia yang aktivitasnya lebih baik pada  bakteri gram positif (S. aureus) daripada gram negatif ( E. coli). Setiap jaringan

atau alat tubuh dapat diinfeksi oleh bakteri S. aureus dan menyebabkan timbulnya  penyakit dengan tanda-tanda khas yaitu peradangan dan pembentukan abses. Sedangkan sariawan merupakan salah satu bentuk peradangan yang terjadi di dalam mulut, sehingga saga dapat menjadi alternatif pada pengobatan sariawan. (Solihah, 2009)

Daun sirih mengandung senyawa aktif kavikol yang merupakan gabungan antara gugus fenol dan terpena. Fenol merupakan salah satu senyawa aktif dari antibakteri. Mekanisme fenol sebagai agen anti bakteri adalah meracuni

(9)

 protoplasma , merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel  bakteri. Senyawa fenolik bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim essensial di dalam sel bakteri meskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri, denaturasi protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel (Moeljantoro, 2004). Hal ini membuktikan bahwa daun sirih dapat efektif membunuh bakteri S. aureus sebagai salah satu vektor sariawan.

Salah satu kandungan aktif dari akar kayu manis adalah flavonoid. Kandungan flavonoid ini juga berguna sebagai antibakteri yang sama saja dimiliki oleh daun saga. Sehingga kayu manis ini juga efektif dalam membunuh bakteri S. aureus (Prasetyono, 2003).

2. Kemasan

Dalam pasaran enkasari dijual dalam bentuk larutan yang tersimpan dalam botol bervolume 120 mL (Anonim, 2008)

Gambar 1. Kemasan Dagang Enkasari 3. Dosis

• Dewasa: 3-4 kali sehari 3 sendok makan dikumur-kumur dan ditelan

• Anak-anak: 2 kali sehari 1 sendok makan dikumur-kumur dan ditelan

(10)

2.2 Media penanaman bakteri

2.2.1 Media BHIB ( Brain Heart Infusion Broth)

BHIB adalah media cair yang digunakan untuk budidaya fastidious dan non-fastidious mikroorganisme termasuk bakteri aerobik dan anaerobik, dari  berbagai bahan klinis dan non klinis. Ini tersedia untuk dasar suplemen media yang mengandung agar 0.1%, natrium klorida. Media ini direkomendasikan terutama untuk budidaya bakteri anaerob. BHIB selain digunakan untuk budidaya  berbagai mikroorganisme, bisa juga untuk bakteri, ragi dan jamur. BHIB dibuat dari sediaan potongan jaringan otak dalam kaldu daging sapi atau extractdextrose.

Formulasi ini mirip dengan NF Brain Heart Infusion Broth (BHIB), tetapi komponen brain infusion yang dihasilkan dari pengeringan bahan cair dan komponen heart infusion telah diganti dengan pepton dari organ pencernaan hewan. 0,5 mL per tabung BHIB, untuk kultur bakteri yang digunakan dalam  penyusunan inokulum untuk MIC (microdilution minimal inhibitory

concentration) dan identifikasi (ID) uji panel. Ketika sejumlah besar sel diinokulasi ke dalam volume kecil kaldu, kultur bakteri akan cepat mencapai fase stasioner pertumbuhan. BHIB yang mengandung natrium klorida 6,5% digunakan untuk membedakan kelompok enterococcus dari kelompok D streptocoocus non enterococcus dengan toleransi garam 6,5%. BHIB tanpa Dextrose digunakan dengan medium basal untuk studi fermentasi karbohidrat. BHIB adalah nutrisi media yang tersimpan dalam buffer yang mengandung infus dari jaringan otak  dan jantung serta Peptones yang merupakan pasokan protein dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme fastidious dan nonfastidious.

(11)

Gambar 1. Media BHIB 2.2.2 Media Blood agar 

 Blood agar  adalah media steril yang biasa digunakan untuk membiakkan koloni bakteri yang biasanya diletakkan pada cawan petri.  Blood agar  adalah media umum yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi dan mikologi untuk pertumbuhan, isolasi, dan pemeliharaan bakteri. Dengan adanya media ini dapat diketahui adanya sifat hemolisis atau tidak dari bakteri. Komposisi dari blood agar adalah daging 450 gram, peptone 10 gram, Na2HPO4 2 gram, aquadest

1000cc dan darah.

Gambar 2. Media Blood agar 

3.

METODE KERJA

3.1 Alat

a. tabung reaksi  b. spiritus brander 

(12)

c. petridish d. mikropipet e. spreader  f. korek api 3.2 Bahan

a. obat kumur herbal (enkasari)

 b. obat kumur povidon iodine (betadine kumur) c. aqua steril

d. media cair BHIB e. media blood agar 

3.3 Cara kerja

a. Siapkan dua mahasiswa coba. Kedua orang tersebut berkumur dengan aqua steril selama 30 detik lalu hasil kumuran ditampung kembali dalam masing-masing tabung reaksi (diberi tanda “sb”)

 b. Mahasiswa coba I berkumur dengan obat kumur herbal selama 30 detik. Mahasiswa coba II berkumur dengan obat kumur povidon iodine selama 30 detik. Kemudian hasil kumuran dibuang.

c. Kedua mahasiswa coba beristirahat selama 10 menit dengan tanpa makan atau minum agar rongga mulut kondisinya tetap terjaga dan tidak  terkontaminasi.

d. Setelah 10 menit, kedua mahasiswa coba berkumur dengan aqua steril lagi selama 30 detik dan hasil kumuran ditampung kembali dalam masing-masing tabung reaksi (diberi tanda “sd”)

e. Dari tabung yang bertanda “sb” diambil sampel sebanyak 0,1ml dengan mikropipet kemudian dipindahkan ke tabung I media BHIB lalu dihomogenisasi

(13)

f. Lalu diambil 0,5ml dari tabung I media BHIB dan dimasukkan ke tabung II media BHIB lalu dihomogenisasi

g. Dari tabung II media BHIB diambil 0,5ml dan dimasukkan ke tabung III media BHIB lalu dihomogenisasi

h. Dari tabung III media BHIB diambil 0,5ml dan dimasukkan ke tabung IV media BHIB lalu dihomogenisasi

i. Setelah pengenceran sampel 1/10000 diambil 0,1ml dan diletakkan pada media blood agar dan diratakan dengan spreader.

 j. Perlakukan tabung yang bertanda “sd” sama seperti poin e-i

k. Media blood agar  diinkubasi selama 1x24 jam kemudian pertumbuhan  bakteri diamati

4.

HASIL DAN INTERPRETASI

Tabel 1: Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah kumur betadine dan enkasari

Kelompo k

Enkasari Betadine

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Rabu E1 64 12 B1 46 7

E2 - - B2 51 11

Kamis E1 64 14 B1 -

-E2 132 36 B2 19 5

Rata2 E 87 21 B 39 8

Pada tabel hasil pengamatan di atas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Pada

(14)

kelompok enkasari, didapatkan rata-rata hasil 87 koloni pada kelompok sebelum dan 21 koloni pada kelompok sesudah perlakuan. Pada kelompok betadine, didapatkan rata-rata hasil 39 koloni pada kelompok sebelum dan 8 koloni pada kelompok sesudah perlakuan. Penurunan jumlah koloni pada kelompok enkasari lebih besar (66 koloni) bila dibandingkan dengan kelompok betadine (31 koloni).

Gambar 1 Koloni sebelum (kiri) dan sesudah perlakuan (kanan)

6.

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa jumlah koloni rongga mulut sesudah menggunakan obat kumur, baik povidone iodine maupun enkasari sama-sama mengalami penurunan. Penurunan jumlah koloni bakteri pada  penggunaan obat kumur enkasari mengalami penurunan yang lebih besar bila dibandingkan dengan povidone iodine. Enkasari memiliki sifat antibakteri yang  berasal dari ekstrak daun sirih. Sedangkan povidone iodine adalah kompleks iodin, yang membunuh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, protozoa dan spora bakteri.

(15)

Obat kumur adalah bahan yang dapat membantu kesegaran mulut dan nafas serta menghilangkan dan membersihkan mulut dari mikroorganisme  penyebab kelainan dan penyakit di dalam mulut, serta mengobati lesi-lesi mukosa mulut. Obat kumur ini biasanya digunakan setelah menyikat gigi. Penggunaan  povidine iodine dimaksudkan untuk  mengurangi bakteremia setelah pencabutan

gigi atau setelah perawatan bedah. Povidine iodine tidak boleh digunakan setiap hari dan dalam jangka waktu yang lama karena pada konsentrasi tinggi dapat mematikan semua bakteri dalam rongga mulut. Povidone iodine tidak  direkomendasikan untuk anak-anak. Untuk penggunaan sehari-hari sebaiknya memakai obat kumur berbahan dasar herbal yang alami seperti enkasari. Di dalam enkasari terdapat ekstrak kayu manis dan daun saga yang mengandung flavonoid dan etanol. Kedua zat ini bersifat antibakteri dan dapat membunuh bakteri S. aureus, sebagai salah satu vektor penyebab terjadinya sariawan. Selain itu  penggunaan enkasari dapat menyegarkan bau mulut karena mengandung ekstrak 

daun sirih.

7.

DAFTAR PUSTAKA

1Akande OO, Alada ARA, Aderinokun GA, et al. 2004.  Efficacy of diferent brands of  mouthwash rinses on oral bacterial loud count in healthy adults . African Journal of  Biomedical Research 7: 125-6

2

3Amtha, R. 1997. Kelainan Mukosa Rongga Mulut Akibat Penggunaan Obat Kumur . MI kedokteran gigi FKG USAKTI 35;71

4

5Anonymous. Available from:

6 http://www.betadineina.com/Indonesia/CompanyProfile.html. Accessed October  21,2011.

7

8Anonim. 2008. Available on: http://medicastore.com/obat/1964/ENKASARI.html Accesed on 20 October 2011

9

10Anonim. 2006. Available on: http://www.kimiafarma.co.id/?page=product_detail &cat=1&subcat=101&prod=249 Accesed on 20 October 2011

Juniarti. Osmeli, Delvi. Yuhernita. 2009.  Kandungan Senyawa Kimia, Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Dan Antioksidan (1,1-Diphenyl-2-Pikrilhydrazyl) Dari  Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.). Journal of Sains vol. 13 no. I. hal : 50-54

Moeljantoro, 2004.  Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Jakarta : Agromedia Pustaka , hal 57- 59

(16)

Paulson, Daryl.  Handbook of T opical Antimicrobials: Industrial Applications in Consumer . New York: Marcel Dekker. 2005. Hal 81-82

Prasetyono, Budi. 2003. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari akar kayu manis (Liquiritae radix) pada Fase Etil As etat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Prijantojo. 2006.  Antiseptik Sebagai Obat Kumur - Peranannya terhadap Pembentukan  Plak Gigi dan Radang Gusi. Cermin Dunia Kedokteran No. 113

Putri, Nur Syamsi Elza. 2011. Perbandingan Efektifitas Obat Kumur Bebas Alkohol yang   Mengandung Cetylpyridinium Chloride (CPC) dengan Chlorhexidine (CHX) terhadap

Streptococcus mutans (Penelitian In Vitro). Available at http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25049

Solihah, Roikhanatus. 2009.  Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Saga (Abrus  precatorius L.) dengan Gelatin sebagai Bahan Pengikat Menggunakan Metode Granulasi Basah. Available on http://etd.eprints.ums.ac.id/3345/1/K100040169.pdf  accesed on 21 October 2011

Suyanto.  Marketing Strategy T op Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. 2007. Hal 209.

Yuliharsini,Sri. 2005.  Kegunaan dan Efek Samping Obat Kumur Dalam Rongga Mulut. Available at http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8229/1/010600100.pdf 

Gambar

Gambar 1. Kemasan Dagang Enkasari 3. Dosis
Gambar 2. Media Blood agar 
Tabel 1:  Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah kumur betadine dan enkasari
Gambar 1 Koloni sebelum (kiri) dan sesudah perlakuan (kanan)

Referensi

Dokumen terkait

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi kurang. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi kurang. Keterampilan siswa dalam menulis

Peningkatan yang terjadi pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga berdampak positif terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II, hal tersebut

Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dibahas, untuk memudahkan para penyandang difabel ketika melakukan kegiatan eliminasi dengan

Hasil observasi oleh kolaborator kegiatan guru pada siklus 2 dengan kategori baik dengan skor 75% dari total skor 100%, atau 75% hal tersebut menunjukkan bahwa

dengan lansia yang tinggal dipanti. Jumlah lansia yang terdapat Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap saat ini berjumlah 92 orang. Hasil survei

Olahraga renang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan karena pada saat berenang hampir semua otot tubuh bergerak, sehingga kekuatan otot meningkat. Olahraga

Gambar fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Fungsi keanggotaan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tari Telek Anak-Anak Di Desa Jumpai, Kabupaten Klungkung dapat digolongkan sebagai seni tari Bebali ( ceremonial dance )