PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS
PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK
(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung
Tahun Pelajaran 2013-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
ARIEF FIRMANSYAH
0906622
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 2013
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS
PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK
(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung
Tahun Pelajaran 2013-2014)
Oleh
ARIEF FIRMANSYAH
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan
© Arief Firmansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing 1,
Carsiwan, M.Pd. NIP 197101052002121001
Pembimbing 2,
Helmy Firmansyah, M.Pd. NIP 197912282005011002
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUTIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK
(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)
Arief Firmansyah
ABSTRAK
Pembelajaran aqutik merupakan salah satu materi yang terdapat dalam muatan kurikulum sekolah menengah pertama. Penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian the post-test only control design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15% dari seluruh populasi sehingga jumlah sampel adalah 50 orang dengan rincian, 25 orang kelompok eksperimen dan 25 orang kelompok kontrol. Analisi statistik yang digunakan adalah analisis uji t dengan kesamaan dua rata-rata dua pihak. Hasil pengujian menunjukan bahwa hipotesis diterima yaitu Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain lebih baik dibandingkan dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pemebelajaran aquatik. Oleh sebab itu, pengajar dapat menggunakan pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik di sekolah.
EFFECT APPROACH TO PLAY IN LEARNING ACTIVITIES LEARNING OUTCOMES OF AQUTIK
(Research Experiments for Eighth Grade Students SMP 29 Bandung Academic Year 2013-2014)
by
Arief Firmansyah ABSTRACT
Aqutik learning is one of the materials contained in the secondary school curriculum. Study using the approach play was conducted in order to determine the effect of playing approach in learning activities on learning outcomes aquatic aquatic. The method used in this research is the design of experimental method to study the post-test only control design. The population in this study is a class VIII student at SMP 29 Bandung. The sample in this study amounted to 15% of the entire population so that the sample is 50 people with the details, 25 experimental group and a control group of 25 people. Statistical analysis used was t test analysis with an average similarity of the two two sides. The test results showed that the hypothesis is accepted ie There is a significant difference group should approach playing with the conventional approach in learning activities on learning outcomes aquatic. It can be concluded that the approach is playing better than the conventional approach in pemebelajaran aquatic activity. Therefore, teachers can use the approach to play in aquatic learning activities in schools.
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran
2013-DAFTAR ISI
C. Batasan Masalah Penelitian ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
3. Tujuan Pendekatan Bemain ... 10
4. Manfaat Pendekatan Bermain ... 14
B. Pembelajaran Aquatik ... 16
1. Hakikat Pembelajaran ... 16
2. Pendidikan Jasmani ... 24
3. Pembelajaran Aquatik ... 28
C. Hasil Pembelajaran Aquatik ... 31
v
E. Anggapan Dasar ... 33
F. Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Metode Penelitian ... 36
B. Desain dan Prosedur Penelitian ... 37
C. Populasi dan Sampel ... 40
D. Instrumen Penelitian ... 41
E. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 50
1. Deskripsi Data Tes ... 50
2. Deskripsi Data Observasi ... 51
a. Deskripsi Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 51
b. Deskripsi Data Observasi Aktivitas Siswa ... 53
B. Analisis Data 1. Analisis Data Tes ... 54
2. Deskripsi Data Observasi ... 57
a. Analisis Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 58
b. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa ... 63
C. Pembahasan ... ... 70
1. Pembahasan Data Tes ... 70
2. Pembahasan Data Observasi ... 71
a. Pembahasan Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 71
b. Pembahasan Data Observasi Aktivitas Siswa ... 73
D. Diskusi Penemuan ... 75
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran
2013-B. Saran ... ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha sadar dalam diri menuju
perubahan perilaku yang bersifat permanen dengan jangka waktu lama. Setiap
orang mengalami pembelajaran dalam hidupnya agar sesuatu dalam dirinya
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Jenjang pembelajaran dari mulai
SD sampai perguruan tinggi ditempuh demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat
bagi dirinya di masa depan. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pendidikan
itu penting.
Pengembangan pembelajaran berdasarkan berbagai aspek meliputi: tujuan,
materi, metode, dan evaluasi. Salah satu pengembangan pendidikan adalah
kurikulum sebagai tujuan serta rencana pendidikan agar tercapai tujuan
pendidikan dengan baik.
Bambang (2010:16) menyatakan “kurikulum merupakan rencana
pendidikan yang dirancang untuk memaksimalkan interaksi pembelajaran dalam
rangka menghasilkan perubahan perilaku yang potensial”. Demikian pula salah
satu mata pelajaran yang sejalan dengan kurikulum pendidikan secara menyeluruh
yaitu pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran di sekolah
serta penunjang potensi siswa dari sisi jasmani. Bucher (1972) dalam
Soemosasmito (1988:5) menyatakan bahwa,
Pendidikan jasmani adalah bagian yang terpadu dari proses pendidikan yang menyeluruh; bidang dan sasaran yang diusahakan adalah perkembangan jasmaniah, mental emosional, dan sosial bagi warga negara yang sehat, melalui medium kegiatan jasmaniah.
Pendidikan jasmani akan mendukung, serta ikut mengembangkan cabang
olahraga sebagai media pembelajaran bagi siswa. Salah satunya cabang olahraga
adalah aquatik. Pada pandidikan jasmani aquatik menjadi instrumen penting
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-dasar yaitu membedakan dua teknik 2013-dasar gaya renang melalui penambahan gaya
yang telah dikuasai sebelumnya serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan.
Berdasarkan ulasan di atas pembahasan tentang kompetensi dasar dalam
pembelajaran aquatik diharapakan guru sebagai media pengembangan potensi
siswa dapat merangsang dan mengoptimalkan standar inti dan kompetensi dasar
tersebut.
Hasil pembelajaran aquatik di sekolah saat ini mengalami penurunan. Hal
ini terbukti dengan adanya penurunan nilai siswa tehadap hasil belajar aquatik.
Hasil penurunan ini dapat dilihat dari aspek nilai siswa. Berdasarkan data yang
diperoleh dari sekolah SMP N 29 Bandung, diperoleh data bahwa rata-rata nilai
pembelajaran aquatik siswa kelas VIII berkisar 70-80 kemudian turun menjadi
60-70. Nilai-nilai tersebut berada di bawah nilai ketuntasan dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani.
Penurunan tersebut dapat disebabkan beberapa faktor. Salah satunya
adalah gaya mengajar yang digunakan oleh guru, yaitu menggunakan
pembelajaran dengan menggunakan gaya konvesional. Gaya konvensional yaitu
pembelajaran dengan menggunakan arahan dan berpusat pada guru. Pembelajaran
dengan menggunakan gaya konvensional dapat mengakibatkan adanya kejenuhan
pada siswa. Apabila kejenuhan ini terus berlanjut dikhawatirkan akan hilangnya
motivasi pada siswa ketika proses pembelajaran.
Pada obervasi awal kepada siswa ditemukan bahwa siswa mengalami
kejenuhan saat pembelajaran aquatik dengan menggunakan metode yang biasa
digunakan oleh guru tersebut. Selain itu, jumlah siswa yang hadir di kolam sangat
banyak karena disatukan dengan kakak dan adik tingkatnya. Hal ini akan
menyebabkan materi pada pembelajaran aquatik di sekolah tidak dapat
tersampaikan dengan baik. Demikian pula nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya kurang bisa dimunculkan.
Pada kurikulum di sekolah pembelajaran aquatik hanya dipelajari
sebanyak empat pertemuan dalam satu semester. Pada empat pertemuan ini materi
yang disampaikan adalah keterampilan renang gaya bebas teknik gerakan kaki,
3
maksimal apabila siswa tidak termotivasi untuk belajar karena kegiatan
pembelajaran yang membosankan. Apabila permasalahan ini terus dibiarkan maka
dikhawatirkan terjadinya penurunan hasil belajar aquatik.
Permasalahan di atas menginspirasikan penulis untuk melakukan
penelitian terhadap penggunaan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
aquatik. Pendekatan dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran karena dengan
pendekatan diharapkan mampu menganalisa kekurangan yang dapat
mengahamabat tujuan pembelajaran. Pendekatan diharapkan mampu
memaksimalkan tujuan pembelajaran seperti yang dikemukan oleh Roestiyah
(2008:1) yang menyatakan bahwa pendekatan adalah “suatu pengetahuan tentang
cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur”.
Terdapat banyak pendekatan yang bisa digunakan pada pembelajaran
aquatik. Salah satunya adalah pendekatan bermain. Pendekatan bermain dapat
digunakan untuk pembelajaran aquatik karena karakteristik pendekatanya
berlandaskan pada konsep bermain. Karakteristik dari pendekatan bermain
diharapkan dapat memberikan motivasi pada siswa untuk belajar.
Abduljabar (2010:7) mendefinisikan bermain adalah “aktivitas yang
digunakan untuk mendapatkan kesenangan dan keriangan, atau kebahagian”.
Dengan kata lain, bermain adalah sebuah pendekatan dari inovasi pembalajaran
aquatik agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.
Pendekatan bermain mempunyai manfaat yang baik bagi proses
pembelajaran. Hal ini didukung karena bermain secara tidak langsung adalah
bagian dunia siswa dalam kesehariannya. Pendekatan bermain hanya sebagai cara
yang dilakukan pada saat pembelajaran agar tujuan belajar itu sendiri terlaksana
dengan baik, tanpa disadari anak itu sedang belajar dalam pendekatan bermain itu
sendiri.
Peneliti akan meneliti dan mencoba untuk menggunakan pendekatan
terhadap pembelajaran aquatik di sekolah. Pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran aquatik adalah pendekatan bermain. Peneliti berharap
dengan inovasi pendekatan bermain ini mampu memberikan perubahan
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-ini bisa masuk selaras dengan kebutuhan bermain siswa agar tidak membosankan,
membagi pengalaman gerak bagi siswa serta pengalaman berhasil siswa saat tugas
gerak dikerjakan. Selain itu, dengan pendekatan bermain dalam aktivitas
pembelajaran aquatik mampu memberikan nilai bermain yang baik dengan belajar
bermain yang baik maka siswa akan belajar mengembangakan sikap sosial yang
positif di antaranya nilai kejujuran, kerja sama, kontrol emosi dan hubungan
sosial. Selain itu siswa akan belajar menikamati aktivitas fisik secara
menyenangkan tanpa dia sadari bahwa dia sedang belajar.
Pendekatan bermain memiliki tujuan yaitu berusaha menyelaraskan materi
dengan kegiatan bermain. Agar belajar itu sendiri dikemas dengan nuansa
menyengkan. Tujuan lainnya adalah membuat rasa aman, dan senang bagi siswa.
Dengan demikian, siswa dapat termotivasi untuk terus belajar. Penggunaan
pendekatan bermain juga memiliki tujuan agar materi pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik.
Dengan berbagai permasalahan pembelajaran aquatik di sekolah maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan
bermain pada pembelajaran aquatik. Penelitian dengan menggunakan pendekatan
bermain pernah dilakukan oleh Tatsa Aksarani Artiluhung (2012) dengan dengan
judul “Pengaruh Pendekatan Bermain terhadap Kecemasan Siswa dalam Aktivitas
Pembelajaran Aquatik”. Hasil penelitian tersebut adalah pendekatan bermain berpengaruh terhadap kecemasan siswa. Hasil pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan bermain membuat siswa menjadi lebih berani dan bisa
meminimalisasi kecemasan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa pendekatan bermain sangatlah
penting diterapkan dalam akitivitas pembelajaran aquatik disekolah, sehingga
dapat mengoptimalkan proses dan hasil pembelajarannya. Dilihat dari latar
belakang yang telah diungkapkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pendekatan bermain.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain, pernah dilakukan
oleh Tatsa Aksarani Artiluhung. Namun dalam penelitian tersebut lebih berfokus
5
penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain pada pembelajaran aquatik.
Fokus penelitian yang akan diteliti adalah hasil belajar aquatik. Dapat dikatakan,
terdapat perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Tatsa Aksarani Artiluhung. Dengan demikian, peneliti
memberi judul penelitian ini adalah “Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam
Aktivitas Pembelajaran Aquatik Terhadap Hasil pembelajaran aquatik“.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, identifikasi masalah dalam
penulisan ini:
1. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih berpusat pada guru.
2. Nilai siswa pada pembelajaran renang berada di bawah standar ketuntasan
pada mata pelajaran penjas.
C. Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan pertimbangan penulisan maka perlu adanya pembetasan
masalah dalam penulisan. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain.
2. Hasil pembelajaran aquatik dibatasi pada gerakan meluncur, nilai-nilai yang
terkandung dalam pembelajaran aquatik, yaitu nilai afektif dan nilai kognitif.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah penelitian ini
harus dirumuskan terlebih dahulu, sebab jika masalah yang dirumuskan terlalu
umum dan luas akan mengaburkan batas-batas sehingga dapat menyulitkan
peneliti. Oleh karena itu, perumusan masalah sangat diperlukan dalam sebuah
penelitian. Rumusan masalah dalam penelitinian ini adalah:
Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan bermain dengan
pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian pada sebuah penelitaian sangatlah penting,
mengingat indikator utama tersebut yang menjadi pijakan penulis kedepannya.
Maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil
pembelajaran aquatik.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Secara teoritis dapat mendukung teori pendidikan yang berkaitan dengan
pengunaan pendekatan bermain dalam kegitan pembelajaran, khususnya
dalam pembelajaran aquatik di sekolah.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan pada guru pendidikan jasmani dalam
upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan, khususnya dalam
aktivitas pembelajaran aquatik dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran
aquatik melalui pendekatan bermain.
G. Batasan Penelitian
Berdasarkan pertimbangan luasnya cakupan masalah dalam penelitian,
maka perlu adanya pembatasan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh dan
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah pendekatan bermain dalam aktivias
pembelajaran aquatik dan yang menjadi variabel terikat adalah hasil
pembelajaran aquatik .
7
3. Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMPN 29 kelas VIII sebanyak 330
siswa
4. Sampel penelitian adalah siswa SMPN 29 kelas VIII dibagi menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berjumlah 50 orang.
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran
2013-PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN
DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP
HASIL BELAJAR AQUATIK
(Penulisan Eksperimen terhadap Siswa VIII di SMPN 29 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
Arief firmansyah
0906622
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang
mengujicobakan suatu pendekatan dalam pembelajaran. Pada penelitian ini,
pendekatan yang diujicobakan adalah pendekatan bermain pada aktivitas
pembelajaran aquatik.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran aquatik dengan
menggunakan pendekatan bermain. Setelah diketahui hasil dari pengujicobaan
tersebut, kemudian dilakukan pendeskripsian untuk menjelaskan kelebihan dan
kekurangan dari pendekatan bermain dalam pembelajaran aquatik tersebut.
Metode yang sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan adalah
kuantitatif dan kualitatif. Emzir (2008:25) menyatakan bahwa, “suatu studi dapat
dimulai dengan metode kuantitatif, di mana teori atau konsep diuji, kemudian diikuti
dengan kualitatif yang melibatkan eksplorasi detail dengan sejumlah kecil kasus atau
individu”.
Peneitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.
Sugiyono (2010:56) menjelaskan bahwa, ”penelitian eksperimen adalah penelitian
langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu
variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat”. Pendapat
tersebut, diperkuat oleh pendapat Arikunto (2002:4) yang menyatakan bahwa,
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Setelah dilakukan perlakuan atau eksperimen selanjutnya hasil perlakuan
tersebut kemudian dideskripsikan sebagai data pendukung dari kegiatan eksperimen
yang dilakukan. Pendeskripsian ini termasuk dalam jenis metode penelitian kualitatif.
Sugiyono (2012:15) menjelaskan metode kualitatif sebagai,
… metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Berdasarkan uraian tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode ekperimen. Metode ekperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh
pendekatan bermain dalam akivitas pembelajaran akuatik terhadap hasil berlajar
akuatik. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pengujicobaan kemudian dijelaskan
sebagai data pendukung dari kegiatan eksperimen yang dilakukan.
B. Desain dan Prosedur Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the postest-only control
design. Sugiyono (2012:12) menggambarkan desain the postes-only control design
sebagai berikut
R X1 O2
R X2 O4
Gambar 3.1
38
Keterangan:
R : Kelompok eksperimen dan kontrol
O2 : Tes akhir (Post-test) kelompok eksperimen
O4 : Tes akhir (Post-test) kelompok kontrol
X1 : Perlakuan kelompok eksperimen (pendekatan bermain)
X2 : Perlakun kelompok kontrol (pendekatan konvensional)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R).
Kelompok pertama diberikan perlakuan (X) yaitu pendekatan bermain sedangkan
kelompok kedua diberikan pendekatan teknik dalam pembelajaran. Pada penelitian
ini, kelompok pertama disebut kelompok eksperimen dan kelompok kedua disebut
kelompok kontrol. Berdasarkan desain yang telah dikemukakan di atas, tes dilakukan
satu kali yaitu O2 dan O4. Tes dilakukan setelah kedua kelompok diberikan perlakuan
pada pembelajaran aquatik. Oleh karena itu, tes ini disebut sebagai tes akhir atau
post-test.
Desain the postes-only control design dipilih disebabkan oleh penelitian yang
berpusat pada hasil belajar. Oleh karena itu, desain penelitian yang dirasa tepat untuk
mencapai hasil penelitian yang diharapkan adalah desain the postes-only control
design.
Adapun prosedur penelitian dalam upaya pengambilan data, peneliti akan
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Bagan 3.1
Prosedur penelitian
Adapun tahapan dari prosedur penelitian tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
1. Tahapan I
a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian
b. Menentukan tempat yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.
c. Membuat surat izin penelitian
POPULASI
SAMPEL
KELOMPOK PERTAMA (EKSPERIMEN) Pendekatan Bermain
KELOMPOK KEDUA (KONTROL) Pendekatan Konvensional
TES AKHIR TES KETERAMPILAN
RENANG
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
40
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Tahapan II
a. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan pendekatan
beramain dalam aktivitas pembelajaran aquatik dan menerapkan pembelajaran
teknik pada kelompok kontrol.
b. Memberikan post-test pada sampel penelitian untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil belajar terhadap materi yang disampaikan setelah diberikan
perlakuan.
3. Tahapan III
a. Mengolah dan menganalisis data hasil post-test
b. Menganalisis hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data
untuk menjawab permasalahan penelitian
Adapun jadwal pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini dalam
format terlampir.
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian untuk memperoleh sebuah data, maka diperlukan sebuah
data yang disebut populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:80). pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:81) adalah,
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang
mengikuti pemebelajaran aquatik yang berjumlah 330 siswa dari populasi tersebut
akan dijadikan sampel sebanyak 50 siswa dengan perhitungn 15% dari seluruh
POPULASI SAMPEL PERSENTASE
Siswa kelas VII yang mengikuti aktivitas pemebelajaran aquatik (sebanyak 330 orang)
50 orang 15 %
Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik random sampling.
Sugiyono (2009: 120) menjelaskan teknik random sampling yaitu “teknik
pengambilan sampel secara acak tapi memberikan peluang yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Prosedur random sampling yaitu dengan cara mengundi calon sampel. Dengan demikian, setiap subjek dari
populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Pembagian
kelompok ini dilakukan untuk menentukan anggota kelompok eksperimen dan
anggota kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri atas 25 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mencari data yang
diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai alat
pengumpulan datanya dan lembar observasi.
1. Tes
Tes yang digunakan adalah tes yang berkaitan dengan meluncur. Tes yang
42
kelompok dan disebut sebagai post-test. Tujuan dilaksanakan tes akhir dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan pendekatan
bermain. Kriteria yang digunakan dalam penilaian Meluncur adalah sebagai berikut.
Meluncur
a. Posisi Tubuh
1) Posisi tubuh harus sejajar dengan permukaan air
2) Posisi kepala harus sejajar dengan permukaan air
3) Hadapkan wajah ke dasar kolam
4) Tiupkan udara saat meluncur
b. Kaki
1) Satu kaki berada di lantai
2) Satu kaki berada di dinding kolam
3) Tolak kaki yang berada di dinding kolam
4) Luruskan kaki saat menolak dan saat meluncur
c. Lengan
1) Kedua Lengan di luruskan sejajar dengan kepala
2) Kedua lengan menjepit telinga
3) Kedua siku lengan tidak di bengkokan
4) Saat meluncur tangan tetap lurus disamping kepala
Kriteria yang digunakan tersebut berpedoman pada kisi-kisi instrumen
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Konsep Indikator Sub Indikator
1. Meluncur
Meluncur adalah letakan salah satu kaki pada dinding kolam di
belakang anda dan masukan wajah anda ke dalam air. Gunakan dinding sebagai landasan untuk menolakan tubuh anda masuk ke posisi
mengapung terlungkup,luruskan badan (terutama telapak kaki dan jari-jarinya), tetap dalam posisi ini sampai anda berhenti meluncur (Thomas, yang diterjemahkan oleh Alfon , 2006:57).
44
Ada pun format penilaian pada pelaksaan tes adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3
3)Hadapkan wajah ke dasar kolam
4)Tiupkan udara saat meluncur
2. Kaki
1)Satu kaki berada di lantai
4 2)Satu kaki berada di dinding kolam
3)Tolak kaki yang berada di dinding kolam 4)Luruskan kaki saat menolak dan saat 2)Kedua lengan menjepit telinga
3)Kedua siku lengan tidak di bengkokan 4)Saat meluncur tangan tetap lurus disamping
kepala
Tabel 3.4
Format Nilai Maksimal Pada Setiap Tes Keterampilan
Indikator Keterampilan yang Dinilai SkorMaksimal
Melakukan meluncur
Setelah dilakukan penskoran, skor tersebut diubah menjadi nilai dengan
menggunakan rumus berikut.
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 2. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan sebagai panduan aktivitas pada saat proses
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara langung oleh peneliti dengan
siswa. Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu lembar observasi pengajar dan lembar
observasi untuk siswa. Hasil observasi tersebut dapat memberikan gambaran
mengenai penyampaian materi yang dilakukan oleh pengajar. Selain itu, lembar
observasi dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen.
Selanjutnya, data diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan
analisis data ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti dan ditafsirkan.
1. Menghitung Rata-Rata (mean)
Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai
berikut:
̅
Keterangan:
̅ = skor rata-rata
= jumlah nilai data n = jumlah sampel
2. Standar Deviasi (Simpangan Baku)
Standar deviation (simpangan baku) adalah suatu nilai yang menujukan
46
simbol simpangan baku populasi (σ atau σn ) sedangkan untuk sampel (s, sd atau σn-1) Rumus untuk kelompok kecil :
S
=
̅
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:
S = simpangan baku yang dicari
n = jumlah sampel
n ̅ = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Uji Normalitas
Peneliti menggunakan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui normal
tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan
pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Penulis menggunakan uji normalitas
dengan metode lilifors. Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 289) sebagai berikut:
a) mengurutkan data dari kecil ke besar
b) memeriksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
c) menyusun frekuensi kumulatif.
d) menghitung proporsi empirik berdasarkan frekuensi kumulatif
e) hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z
f) menghitung theoritical proportion.
g) membandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian
carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi.
h) mencari selisih terbesar di luar titik observasi.
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 4. Uji Homogenitas
Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk
mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji
statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti
gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak dalam hal
lainnya diterima.
Rumus uji statisik yang digunakan adalah :
Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians:
a) inventarisasi data
b) membuat hipotesis dalam bentuk kalimat.
c) membuat hipotesis statistik.
d) mencari fhitung.
e) menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis.
f) membandingkan fhitung dengan ftabel.
g) kesimpulan.
5. Uji Hipotesis
Adapun langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut:
a) nyatakan hipotesis statistik (h0 dan h1) yang sesuai dengan penelitian
b) gunakan statistik uji yang tepat
c) hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul
d) memberikan kesimpulan
e) menentukan ρ (ρ-value)
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
48
menggunakan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata dari
data pretes yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan:
Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji-t Statistik
uji yang digunakan adalah
̅ ̅
√
dengan √
Keterangan:
̅ : Rata-rata skor postes kelas eksperimen.
̅ : Rata-rata skor postes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen.
: Simpangan baku kelas kontrol.
Kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi t dengan dan
peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t lainnya.
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya
adalah:
a) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h1 diterima. b) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h0 ditolak
Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah
H0 :Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara
pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas
pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik H1 :Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan
bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, kesimpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain
dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil
belajar aquatik. Selain itu, dalam aktivitas pembelajaran aquatik dengan
menggunakan pendekatan bermain dapat meningkatkan siswa menjadi lebih aktif
saat pembelajaran.
B. Saran
Sehubung dengan penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti akan
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pendekatan bermain dapat menjadi pilihan yang tepat untuk para pengajar di
sekolah dalam menghadapi kelas yang kelas besar pada proses pembelajaran
aquatik.
2. Melalui pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik, siswa akan
lebih antusias saat mengikuti aktivitas pembelajaran aquatik. Melalui pendekatan
bermain yang diterapkan dalam materi pembelajaran aquatik di tingkat sekolah ,
akan meningkatkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pendidikan
jasmani seperti Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, berani, antusias menjaga keselamatan diri dan teman.
3. Mengingat masih kurangnya penelitian tentang pembelajaran aquatik dalam ranah
pendidikan jasmani, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat lebih
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kualitas pendidikan khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI
Abduljabar, Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizki.
Alif, Muhammad Nur. 2013. Pengaruh Penerapan Model Coopertive Learning Skripsi Pada FPOK Bandung: Tidak Diterbitkan.
Artiluhung, Tatsa Aksarani.2012. Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran Aquatik Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Darangdan Kabutpaten Purwakarta.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin.(2006).Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Cv Pustaka Setia.
Aurela, Dewi. 2013. Renang Gaya Bebas. [Online]. Tersedia http://littleprincessaurel.blogspot.com/ [3 Maret 2013].
David, Thomas. 2007. Berenang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Delphie, Bandi. 2006. Terapi Permainan 1. Bandung: Rizqi Press.
Emzir. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hamalik, (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Nugraha, Eka. dkk. 2010. Ditaktik Metodik Pengajaran Renang. Bandung: FPOKUPI.
Roetiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arief Firmansyah, 2013
Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-Subroto, Toto. Dkk. 2008. Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI.
Sugiyono. 2012. Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujiono, Bambang dan Yuliani Nurani Sujiono.2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.Jakarta: Indeks.
Sukintoko. 1983. Renang dan Metodik. Jakarta: Rosa Jaya Putra.
Sumiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.
Thomas, David G. 2006. Renang Tingkat Pemula. Jakarta: Rajagrafindo.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Buku Pegangan Dosen dan Mahasiswa Diterbitkan Terbatas.