• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN

PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2

(Skripsi)

Oleh

BINTI AMANAH

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

HUMORAL IMMUNE RESPONSE OF WHITE SHRIMP (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) AT GRANTING OF SINBIOTIK WITH PROBIOTIC

CONTENT Bacillus sp. D2.2

Oleh

Binti Amanah

White shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of the leading commodities in the aquaculture sector whose demand is increasing and growing rapidly. Cultivators often experience high disease problems. Sinbiotik is an effort that can be done to overcome the disease with the increase of non-specific immune system that produces humoral immune response white shrimp. The purpose of this study was to determine the effect of giving synbiotics with probiotic Bacillus sp. D2.2 to humoral immune response of white shrimp phenoloxidase activity (PO), superoxidase dismutase activity (SOD) and Total Protein plasma (TPP). This study used a RAL with 4 treatments and 3 replications of treatment A (0% probiotic + 3% sweet potato extract + 2% binder), B (2% probiotic + 3% sweet potato flour + 2% binder) C (4% probiotic + 3% sweet potato flour + 2% binder), and D (6% probiotic + 3% sweet potato flour + 2% binder). The stored variables were phenoloxidase activity (PO), superoxidase dismutase activity (SOD) and Total Protein plasma (TPP). The data was analyzed by ANOVA 95% confidence interval and BNT. Sampling was done on day 0, day 4, day 8 and day 12. Differentiate the use of probiotic Bacillus sp. D2.2 gives effect to PO and SOD activity on day 8.

Keywords: white shrimp, phenoloxidase activity, superoxidase dismutase activity and

(3)

ABSTRAK

RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN

PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2

Oleh

Binti Amanah

Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sektor perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Pembudidaya sering terjadi masalah penyakit yang sedang tinggi. Sinbiotik merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit dengan peningkatan sistem imun non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sinbiotik dengan kandngan probiotik Bacillus sp. D2.2 terhadap respon imun humoral udang putih aktivitas

phenoloksidase (PO), aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan Total Protein plasma

(TPP). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (0% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + pengikat 2%), B (2% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + 2% Pengikat), C (4% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + 2% pengikat), dan D (6% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + 2% pengikat). Variabel yang diamati adalah aktivitas phenoloxidase (PO), aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan Total Protein plasma (TPP). Data dianalisis dengan ANOVA selang kepercayaan 95% dan BNT (Beda Nyata Terkecil). Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8 dan hari ke-12. Bedakan penggunaan probiotik Bacillus sp. D2.2 memberikan pengaruh terhadap aktivitas PO dan SOD pada hari ke-8.

Kata kunci: udang putih, aktivitas phenoloxidase, aktivitas superoxidase dismutase dan

(4)

RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN

PROBIOTIK Bacillus sp D2.2

Oleh

BINTI AMANAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan Dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

(5)

Judul Skripsi : Respon Imun Humoral Udang Putih (Litopenaeus

vannamei, Boone 1931) pada Pemberian Sinbiotik

dengan Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2

Nama Mahasiswa : Binti Amanah

No, Pokok Mahasiswa : 1314111013

Program Studi : Budidaya Perairan

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Esti Harpeni, S.T., MAppSc.

NIP. 19791118 200212 2 001

Limin Santoso S.Pi., M.Si.

NIP. 19770327 200501 1 001

2. Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Esti Harpeni, S.T., MAppSc. ………

Sekretaris : Limin Santoso, S.Pi., M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Eko Efendi, S.T., M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S.

NIP. 19611020 198603 1 002

(7)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya) baik di Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dicatumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya yang sesuai dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Bandar Lampung, Mei 2017 Yang membuat pernyataan

Binti Amanah NPM. 1314111013

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rajabasa Lama Satu, pada tanggal 06 Desember 1994 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Tamzid dan Kartini.

Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Rajabasa Lama diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2010, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2013. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2013.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai sekretaris bidang Kerohanian periode 2014-2015 dan sebagai Sekretaris Umum periode 2015-2016. Penulis pernah melakukan magang di Laboratoriun Quality Control PT. CPB Tulang Bawang Lampung pada bulan maret 2014. Penulis telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur pada bulan Januari-Maret 2016. Penulis mengikuti Praktik Umum di PT. CPB Suak Lampung Selatan dengan Judul “Analisis

Patologi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Central Pertiwi Bahari Suak Lampung Selatan” pada bulan Juli-Agustus 2016.

Penulis pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Plankton dan Tumbuhan Air pada tahun ajaran 2014/2015 dan 2015/2016, Biologi Perikanan dan Fisiologi Hewan Air pada tahun ajaran 2014/2015, serta Menajemen Kesehatan Ikan, Bioteknologi Akuakultur, dan Toksikologi Perairan pada tahun ajaran 2016/2017. Penulis melakukan penelitian pada bulan September-November 2016 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Pesawaran, Lampung dengan judul “Respon

(9)

Imun Humoral Udang Putih (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) pada Pemberian Sinbiotik dengan Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2”.

(10)

“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah:6)

“Jika Anda tidak dapat melakukan hal-hal besar,

lakukan hal-hal kecil dengan cara yang hebat”

(Napoleon Hill)

“Tidak seorang muslim tertimpa suatu kelelahan,

penyakit atau kesedihan. Bahkan duri yang

melukainya melainkan Allah akan menghapus

kesalahan-kesalahan karenanya”

(HR. Bukhari:564)

“Bangunlah tekad untuk masa depan yang

cemerlang”

(Subhan Zein)

“Hidup adalah perjuangan”

(Nyanuar Algiovan)

“Kerjakan kebaikan dengan tulus ikhlas dan sabar,

serahkan segala urusan pada-Nya”

(Binti Amanah)

“Karena harapan yang mampu melihat bahwa ada

setitik cahaya dibalik pekatnya kegelapan”

(11)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Respon Imun Humoral Udang Putih (Litopenaeus vannamei) pada Pemberian Sinbiotik dengan Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Tamzid dan Ibu Kartini yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pengorbanan, dukungan dan do’a yang dipanjatkan tanpa henti demi kelancaran, keselamatan dan kesuksesan penyusun.

2. Kedua Kakak dan keluarga besar yang selalu memberikan nasehat, dukungan dan do’a yang menjadi penyemangat penyusun.

3. Bapak Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan. 5. Ibu Esti Harpeni, S.T., MAppSc. selaku pembimbing I atas kesediaan

meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan, masukan dan saran.

6. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si. selaku pembimbing II atas kesediaan meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan, masukan dan saran.

7. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si. selaku penguji atas masukan dan saran yang diberikan.

8. Bapak Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si. selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan dan arahan selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 Ema, Mba Diah, Mba Ikem, Idul, Wede, Mita, Nenek (Yeni), Indri, Nia, Acil (Aida), Arlin, Yunov, Ari, Ulan,

(12)

Ute, Rizka, Kurno, Ricky, Rifki, Wahyu, Uwo (Ratna), Uni (Masna), Rara, Kuple (Aji S), Arifal beserta teman-teman almamaterku yang belum disebutkan satu per satu atas bantuan, dukungan dan kebersamaan kita selama ini.

10. Seluruh teman-teman presidium HIDRILA periode 2015-2016 atas semangat yang telah diberikan.

11. Kak Yan, Mba Ncun, Mba Wen, Mba Sulis, Mba Soib, Bang Zein, Mba Ayu, Mba Ncim dan Dian atas bantuan dan dukungan yang diberikan.

12. Seluruh kakak tingkat dan adik tingkat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penyusun menyadari dalam pembuatan dan peyusunan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Bandar Lampung, Mei 2017

Penyusun

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 2 1.3 Manfaat Penelitian ... 2 1.4 Kerangka Pikir ... 3 1.5 Hipotesis ... 4

II. METODE PENELITIAN ... 6

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 6

2.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 6

2.3 Rancangan Penelitian ... 9

2.4 Prosedur Penelitian ... 9

2.4.1 Persiapan Wadah dan Hewan Uji ... 9

2.4.2 Persiapan Probiotik Bacillus sp. D2.2 ... 10

2.4.3 Persiapan Prebiotik Ekstrak Tepung Ubi Jalar Putih ... 10

2.4.4 Persiapan Pakan Hewan Uji ... 10

2.4.5 Pemeliharaan Hewan Uji ... 11

2.4.6 Pengambilan Sampel Hemolymph ... 11

2.5 Parameter uji ... 11

2.5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) ... 11

2.5.2 Aktivitas Superoxidase Dismutase (SOD) ... 12

2.5.3 Total Protein Plasma ... 12

2.5.4 Kualitas Air ... 12

(14)

2.6 Analisis Data ... 12

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

3.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) ... 14

3.2 Aktivitas Superoxidase dismutase (SOD) ... 17

3.3 Total Protein Plasma ... 19

3.4 Kualitas Air ... 21

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 22

4.1 Kesimpulan ... 22

4.2 Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

LAMPIRAN ... 27

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ... 4

2. Nilai Phenoloxidase (PO) pada Udang Putih ... 14

3. Melanisasi pada Udang Putih ... 15

4. Proses Melanisasi yang disebabkan oleh Aktivitas Phenoloxidase (PO) ... 16

5. Nilai Superoxidase dismutase (SOD) pada Udang Putih ... 18

6. Nilai Total Protein Plasma pada Udang Putih ... 20

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat-Alat dalam Penelitian ... 6

2. Bahan–Bahan dalam Penelitian ... 8

3. Rancangan Perlakuan ... 9

4. Kisaran Kualitas Air ... 21

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Persiapan Wadah Hewan Uji ... 29

2. Persiapan Pakan Hewan Uji ... 30

3. Pemeliharaan Hewan Uji ... 34

4. Pengambilan Sampel Hemolymph ... 34

5. Prosedur Kerja Uji Aktivitas PO, Aktivitas SOD dan TPP ... 35

5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) ... 35

5.2 Aktivitas Superoxidase dismutase (SOD) ... 36

5.3 Total Protein Plasma (TPP) ... 36

6. Perhitungan Statistik Phenoloxidase (PO) ... 38

7. Perhitungan Statistik Superoxidase dismutase (SOD) ... 41

8. Perhitungan Statistik Total Protein Plasma (TPP) ... 44

(18)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang putih atau vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sektor perikanan budidaya (Sukenda et. al., 2015) yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Berdasarkan data sementara statistik Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tahun 2014, produksi udang putih mencapai 284.551 ton. Angka itu baru mencapai 63,23% dari target produksi pada tahun 2014 sebesar 450.000 ton. Untuk memenuhi permintaan pasar akan udang putih memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan sistem budidaya udang putih dari sistem tradisional sampai sistem intensif. Semakin berkembang sistem budidaya maka padat tebar yang digunakan semakin meningkat. Hal tersebut dapat memungkinkan menyebabkan perkembangan penyakit.

Penanggulangan penyakit udang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan imun non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang dengan penggunaan sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp. D2.2 dan prebiotik ubi jalar putih. Beberapa Penelitian telah dilakukan yaitu pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan IMNV (Infectious

Myonecrosis Virus) (Damayanti, 2011) aplikasi sinbiotik untuk pencegahan

infeksi infectious myonecrosis virus udang vaname (Litopenaeus vannamei) (Widanarni et. al., 2016).

Arisa (2011), Cerezuela et. al., (2011), dan Hamed et. al., (2012) menyatakan bahwa sinbiotik merupakan suplemen nutrisi kombinasi antara probiotik dan prebiotik yang memberikan efek menguntungkan pada inang. Probiotik merupakan mikroba yang memberikan pengaruh menguntungkan bagi kesehatan inang. Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh inang tetapi memberikan efek menguntungkan bagi inang dengan cara merangsang

(19)

pertumbuhan mikroflora normal di dalam saluran pencernaan inang. Penambahan sinbiotik dalam pakan dapat memberikan kelangsungan hidup dan respon imun tertinggi pada udang putih dibandingkan dengan hanya diberikan dalam bentuk probiotik atau prebiotik saja. Salah satu contoh bakteri probiotik adalah Bacillus sp. Bakteri ini merupakan bakteri Gram positif yang bersifat heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya, sehingga diperlukan sumber zat organik yang dapat dijadikan nutrisi untuk mendukung potensi pertumbuhan bakteri probiotik dalam tubuh inang. Nutrisi yang dapat digunakan yaitu ekstrak tepung ubi jalar (prebiotik) sesuai penelitian yang telah dilakukan oleh Sukenda et, al., (2015) yang menggunakan ekstrak tepung ubi jalar sebagai media teknis untuk tumbuh bakteri probiotik.

Probiotik Bacillus sp. D2.2 merupakan bakteri isolat lokal dari Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung (Aji, 2014). Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen V. harveyi dan mampu menstimulasi sistem imunitas udang putih (Hardiyani et., al 2016). Penggunaan sinbiotik dengan kandungan Bacillus sp. D2.2 diharapkan dapat meningkatkan sistem imun non spesifik pada udang putih yang menghasilkan respon imun humoral.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan mempelajari respon imun humoral udang putih meliputi Aktivitas Superoxidase Dismutase (SOD), Phenoloxidase (PO) dan Total Protein Plasma udang Putih sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp.D2.2.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan yakni dapat memberikan informasi pengaruh pemberian untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen V. harveyi dan mampu menstimulasi sistem imunitas udang putih terhadap respon imun humoral udang putih.

(20)

1.4 Kerangka Pikir

Udang putih merupakan komoditas unggulan perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan tersebut dilakukan peningkatan produksi dengan padat tebar tinggi pada sistem budidaya secara intensif. Penggunaan sistem padat tebar tinggi tersebut memungkinkan serangan penyakit dalam budidaya semakin meningkat.

Penyakit bakterial pada udang putih dapat disebabkan oleh salah satunya infeksi patogen karena penurunan pertahanan tubuh udang. Sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp. D2.2 dapat digunakan sebagai aternatif untuk mencegah serangan penyakit bakterial pada udang putih dengan meningkatkan sistem imun non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang putih. Beberapa penelitian telah dilakukan yakni aplikasi probiotik dengan konsentrasi berbeda pada pemeliharaan udang vaname (Suwoyo, 2010), pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan IMNV (Infectious

Myonecrosis Virus) (Damayanti, 2011) aplikasi sinbiotik untuk pencegahan

infeksi infectious myonecrosis virus udang vaname (Litopenaeus vannamei) (Widanarni et. al., 2016).

Penelitian ini menggunakan Bacillus sp. D2.2 sebagai probiotik yang merupakan isolat bakteri lokal dari tambak tradisional di Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur (Mariska 2013). Bakteri ini merupakan bakteri Gram positif yang bersifat heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya. Prebiotik merupakan media untuk mendukung pertumbuhannya. Sehingga digunakan ekstrak tepung ubi jalar yang mengandung karbohidrat berupa oligosakarida yang dimanfaatkan bakteri sebagai karbon organik untuk asupan energi (Sukenda et, al., 2015). Keduanya saling berkaitan ekstrak tepung ubi jalar (prebiotik) secara selektif memberikan nutrisi pada bakteri probiotik, sehingga akan menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik (Hamed et. al., 2012). Penambahan probiotik Bacillus sp. D2.2 yang dicampur dengan prebiotik ekstrak tepung ubi jalar putih dalam pakan diharapkan dapat

(21)

memberikan respon imun humoral pada udang putih dengan meningkatkan aktivitas phenoloxidase (PO), aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan total protein plasma (TPP) pada udang putih.

Gambar 1. Kerangka Pikir

1.5 Hipotesis

Hipotesis Aktivitas Phenoloxidase (PO), Superoxidase Dismutase (SOD), dan Total Protein Plasma (TPP) :

H0 : µo = 0 : Tidak ada beda antar perlakuan terhadap berpengaruh

Aktivitas Phenoloxidase (PO), Superoxidase Dismutase (SOD), dan Total Protein Plasma (TPP) udang putih.

Udang putih komoditas unggulan perikanan budidaya

Sistem Budidaya

Penyakit meningkat

Penanggulangan dan pencegahan

Penggunaan sinbiotik

Prebiotik ubi jalar putih

4

Probiotik Bacillus sp. D2.2

Respon imun humoral meningkat

(22)

H1 : τo ≠ 1 : Setidaknya ada satu perlakuan yang menghasilkan respon

berbeda terhadap Aktivitas Phenoloxidase (PO),

Superoxidase Dismutase (SOD), dan Total Protein Plasma

(TPP) udang putih.

(23)

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2016 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut, Hanura, Pesawaran Provinsi Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Penelitian ini menggunakan alat (tabel 1) dan bahan (tabel 2) sebagai berikut : Tabel 1. Alat-Alat dalam Penelitian

No. Alat Spesifikasi Kegunaan

1. Bak kontainer Volume 150 L, ukuran 74 x52x40 cm, jumlah 4 kontainer. Merk CB 150 Wadah pemeliharaan hewan uji. 2. Pipa paralon

Ukuran diameter ¾ inch Shelter atau tempat berlindung udang ketika moulting dan untuk menyambung aliaran air laut dan aerasi.

3. Selang aerasi 4 buah/kontainer dengan panjang 1-1,5m

Menyalurkan aerasi ke titik yang diinginkan.

4. Batu aerasi

Panjang 2 cm, diameter 1 cm, 4 buah/kontainer

Meningkatkan level optimal oksigen pada kontainer.

5. Spuit 1 cc Spuit 1 cc/ml, ukuran 26G x ½ (0,45x13 mm) Pengambilan sampel hemolimph. 6. Gelas ukur Volume 100 ml dan 1000 ml.

Untuk menakar volume larutan yang akan digunakan.

7. Cawan petri

Merk Iwaki Diameter

15 cm, menampung media 15-20 ml.

Untuk kultur bakteri.

8. Ice box

Terbuat dari fiber glas dapat menyimpan suhu dingin.

Menyimpan sampel hemolimph, untuk di bawa ke laboratorium.

9. Cool ice Ditempatkan pada cool

box menjaga suhu ±12 jam bergantung suhu luar.

Mempertahankan suhu di dalam cool box.

(24)

Tabel 1. (Lanjutan) Alat-Alat dalam Penelitian

No. Alat Spesifikasi Keterangan 11. Jaring Ukuran 6x0,5 m dan

2x6 m.

Menutup permukaan bak uji dan tandon.

12. Mikropipet Tipe micropipette

socorex, made in swiss, volume 20-100 µl.

Memindahkan larutan dalam volume kecil.

13. Timbangan Merk Kern ABJ max 320 gram, d=0,1 mg.

Untuk menakar bahan yang akan digunakan. 14. Erlenmeyer Merk iwaki pyrex, made

in Japan, volume (50, 100, 100) ml.

Pencampuran larutan dan bahan, menyimpan media.

15. Plastik tahan panas

Ukuran 0,5 dan 1 kg. Membungkus alat saat di autoklaf.

16. Sentrifuge Merk Hitachi RXII series Memisahkan partikel-partikel zat berdasarkan berat molekul.

17. Inkubator Merk memmert, konversi suhu 20-80oC, made in Germany.

Menginkubasi mikroba pada suhu terkontrol.

18. Autoklaf Elektrik 75 LT, merk Himaraya Hva 85.

Mensterilkan alat dan bahan uji.

19. Waterbath Suhu 0-110oC, dengan 6 lubang.

Mempertahankan suhu air dalam selang waktu yang ditentukan. 21. Spatula Logam dan semi plastik,

bibir lonjong dengan panjang 155 mm.

Mengambil bahan saat proses menimbang.

22. Microplate

Plastik dengan sumuran 96 well merk Micro Plate test made in America

Tempat sampel uji PO, SOD dan TPP.

23. Spekrofotometer

Pengukuran dengan panjang gelombang 490 nm dan 630 nm.

Mengukur absorbansi uji PO, SOD dan TPP

24. DO meter

Merk Jenway Rentang pengukuran 0,00-2,00 mg/L, resolusi 0,01 mg/L.

Mengukur kadar oksigen terlarut dalam air.

25. pH paper Range pH 0-14, isi 100 strip/kotak.

Mengukur kadar keasaman. 26. Refraktometer Merk atago hand

refraktometer.

Mengukur salinitas media hidup hewan uji. 27. Freezer Suhu -4 dan -20oC Menyimpan Sampel

(25)

Tabel 1. (Lanjutan) Alat-Alat dalam Penelitian

No. Alat Spesifikasi Keterangan 28. Tabung reaksi Merk Iwaki made in

Japan

Untuk kultur bakteri

29. Erlenmeyer Merk Iwaki made in

Japan

Untuk kultur bakteri Dan pembuatan sinbiotik 30. Plate reader Merk Byofarm mad in

China

Untuk mengukur absorbansi 31. Vortex Merk Maxi max plus

made in Chinna

Untuk menghomogenkan larutan

Tabel 2. Bahan-Bahan dalam Penelitian

No. Bahan Kegunaan

1. Udang putih Hewan uji dalam penelitian mengenai uji imunitas.

2. Air laut steril

Pergantian air sebagai media hidup, dilakukan setiap hari dengan volume ½ atau secukupnya.

3. Na Sitrat Antikoagulan saat pengambilan sampel hemolimph

4. Bacillus sp. D2.2 Probiotik yang ditambahkan ke dalam

pakan.

5. Ekstrak ubi jalar Prebiotik media tumbuh probiotik. 6. Alkohol Disenfektan

7. Nitroblue Tetrazolium Untuk uji Superoxidase Dismutase.

8. Pospate Bufer Saline Untuk pengenceran.

9. Cacodylate citrate buffer Untuk uji Phenoloxidase.

10. Trypsin Untuk uji Phenoloxidase. 11. L-DOPA Untuk uji Phenoloxidase. 12. Reagen Brodfod Untuk uji Total Protein Plasma 13. Bovine serum albumin Untuk uji Total Protein Plasma 14. Aquades Untuk membuat media kultur bakteri 15. Bacto pepton Untuk membuat media SWC

16. Bacto agar Untuk membuat media SWC 17. Yeast ekstra Untuk membuat media SWC 18. Gliserol Untuk membuat media SWC 19. Asam phospat Untuk membuat reagen brodfod 20. Kaporit Untuk sterilisasi wadah uji dan air laut 21. Thiosulfat Untuk menetralkan kaporit

22. Pakan komersil Untuk pakan yang dicampurkan dengan sinbiotik

(26)

2.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan design Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan tiga kali ulangan dengan individu pada populasi diasumsikan sebagai ulangan dengan model linear sebagai berikut :

Keterangan : i = perlakuan j = ulangan

Yij = pengamatan pada perlakuan ke-a,b,c,d ulangan ke-1,2,3 µ = rataan umum

τi = pengaruh perlakuan ke-a,b,c,d

εij = galat percobaan perlakuan ke-a,b,c,d ulangan ke-1,2,3

Komposisi pakan hewan uji yang digunakan yakni probiotik (0%, 2%, 4%, dan 6%) dan ekstrak ubi jalar 3% serta binder 2% (tabel 3).

Tabel 3. Rancangan Perlakuan

Perlakuan Komposisi

Bacillus sp. D2.2 (%) Ekstrak Tepung Ubi Jalar (%) Binder (%)

A 0 3 2

B 2 3 2

C 4 3 2

D 6 3 2

2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Persiapan Wadah dan Hewan Uji

Wadah uji dalam penelitian ini menggunakan kontainer plastik CB 150 dengan ukuran 74x52x40 cm3 sebanyak empat unit. Wadah uji diseterilisasi dengan direndam air tawar selama satu hari, kemudian dibilas dengan kaporit, dan dikeringkan dibawah sinar matahari (Lampiran 1). Ketika wadah uji telah kering dilakukan sterilisasi air yang mengacu pada metode Ekasari et. al., (2013).

Yij = µ + τi + εij

(27)

Hewan uji pada penelitian ini yaitu udang vaname sebanyak 10 ekor tiap wadah uji yang diambil dari pembesar udang vaname PT. CPB Suak Lampung Selatan. Rata-rata berat hewan uji yang digunakan adalah 12 ± 2 g. Untuk mencegah kanibalisme ketika udang melakukan pergantian kulit (moulting) digunakan

shelter yang terbuat dari paralon dengan ukuran ¾ inch ± 10 cm.

2.4.2 Persiapan Probiotik Bacillus sp. D2.2

Probiotik Bacillus sp. D2.2 dibuat dengan ditanam kembali isolat bakteri D2.2 pada media SWC padat, selanjutnya bakteri diinokulasikan ke dalam media SWC cair yang mengacu pada metode Septiani (2016), dan diinkubasikan selama 24 jam pada suhu ruang dengan dikocok menggunakan shaker kemudian dihitung kepadatan bakteri menggunakan spekrtofotometer dengan kepadatan bakteri 108 CFU/mL untuk dicampurkan pada pakan.

2.4.3 Persiapan Ekstrak Tepung Ubi Jalar Putih

Ekstrak ubi jalar putih atau prebiotik dibuat terlebih dahulu tepung ubi jalar berdasarkan metode yang telah dilakukan dari metode yang telah dimodifikasi oleh Lesmanawati et. al., (2013). Pengekstraksian tepung ubi jalar putih dilakukan dengan mengacu pada metode Sukenda et. al., (2015) yaitu dimasukkan 5 g tepung ubi jalar putih dalam 40 mL air dipanaskan pada suhu 85±2°C dengan menggunakan waterbath dan diaduk secara terus menerus selama 10 menit, disaring menggunakan kertas saring steril.

2.4.4 Persiapan Pakan Hewan Uji

Pakan hewan uji dibuat terlebih dahulu dibuat sinbiotik sesuai dengan perlakuan (tabel 3). Sinbiotik tersebut disemprotkan pada pakan komersial dengan kadar protein 30%. Pakan yang telah disemprot, diangin-anginkan agar kering dan disimpan pada tempat yang kering untuk menghindari pakan berjamur (Lampiran 2).

(28)

2.4.5 Pemeliharaan Hewan Uji

Hewan uji dipelihara selama 15 hari, sebelum dipelihara diaklimatisasi selama 3 hari dan 12 hari pemeliharaan dengan pemberian pakan yang telah dicampur dengan sinbiotik dengan presentase pakan 3%. Pemberian pakan dilakukan sebanyak empat kali sehari pada jam kisaran 06.30-07.00, 11.30-12.00, 16.30-17.00, dan 21.30-22.00. Kualitas air pemeliharaan yang diamati yaitu DO, pH, salinitas, dan suhu dilakukan sebanyak 2 kali selama perlakuan. Pergantian air dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada pagi hari sekitar 10% dari volume total (Lampiran 3).

2.4.6 Pengambilan Sampel Hemolymph

Sampel hemolymph diambil sebanyak 0,2 ml tiap ekor pada hari ke-0, 4, 8, dan 12. Pengambilan hemolymph untuk setiap perlakukan diambil pada 4 ekor sampel. Sampel tersebut akan didistribusikan untuk uji Phenoloxidase (PO) sebanyak 100 µL, uji Superoxidase dismutase (SOD) sebanyak 50 µL, dan uji Total Protein Plasma (TPP) sebanyak 15 µL (Lampiran 4).

2.5 Parameter Uji

Parameter uji yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO)

Hemolymph 100 µL diencerkan dengan Pospate Bufer Saline (PBS) (1:1)

disentrifuge pada 700 xg dengan suhu 4 0C selama 20 menit supernatan dibuang. Endapan diambil dan ditambahkan 100 µL cacodylate cytrate buffer disentrifuge pada 700 xg dengan suhu 4 0C selama 20 menit supernatan dibuang. Endapan diambil kembali ditambahkan 100 µL buffer cocodylate, dimasukkan 100 µL dalam 96 well microplate kemudian masing-masing well microplate yang sudah berisi sampel ditambahkan dengan 100 µL Trypsin, diresuspensi dan diinkubasi selama 10 menit ditambahkan 50 µL L-DOPA dan diukur nilai Phenoloxidase berdasarkan nilai kepadatan pada panjang gelombang atau Optical density (OD) 490 nm (Chen et. al., 2008) (Lampiran 5.1).

(29)

2.5.2 Superoxide Dismutase (SOD)

Hemolymph 50 µL dimasukkan dalam mikrotube dan diencerkan dengan 150 µL

PBS (4x pengenceran), divortex kemudian disentrifuge pada 700 xg. Supernatan diambil dan dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 0C selama 5 menit sehingga didapatkan ekstrak kasar SOD. Estrak kasar (crude extract) SOD bisa disimpan dalam suhu -20 0C hingga digunakan untuk uji SOD (Chen et. al., 2008). Uji SOD dilakukan berdasarkan metode Yudiati et. al., (2016). Nilai

Superoxide Dismutase (SOD) diukur berdasarkan nilai kepadatan pada panjang

gelombang atau Optical density (OD) 630 nm (Yudiati et. al., 2016) (Lampiran 5.2).

2.5.3 Total Protein Plasma

Hemolymph 15 µL disentrifuge pada 700 xg selama 10 menit. Supernatan diambil

sebanyak 5 µL dalam 96 well mikroplate dan ditambahkan 250 µL reagen

brodfod Lampiran 7. diinkubasi selama 10 menit. Nilai TPP di diukur berdasarkan

nilai kepadatan pada panjang gelombang atau Optical density (OD) 630 nm (Chen et. al., 2008) Sebelumnya dibuat standar kadar protein dengan menggunakan bovine serum albumin (BSA) (Lampiran 5.3).

2.5.4 Kualitas Air

Kualitas air yang diamati yaitu pH menggunakan pH paper, DO dan suhu menggunakan water quality caker (WQC), dan salinitas menggunakan refraktometer. Pengamatan kualitas air dilakukan hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan hari ke- 12 setelah perlakuan.

2.6 Analisis Data

Analisis data dengan parameter uji SOD, PO, TPP yang digunakan pada penelitian ini adalah uji ANOVA (analysis of variance) dengan selang kepercayaan 95%.

(30)

Apabila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Sedangkan untuk parameter kualitas air dilakukan analisis secara deskriptif.

(31)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Pemberian sinbiotik memberikan pengaruh terhadap aktivitas phenoloxidase (PO) dengan terbentukanya melanin sebagai respon terhadap munculnya benda asing yang mampu memperbaiki jaringan dengan pembentukan melanisasi pada hari ke-8.

2. Pemberian sinbiotik memberikan pengaruh terhadap aktivitas superoxidase

dismutase (SOD) pada hari ke-8.

3. Total protein plasma (TPP) udang yang diberi sinbiotik cenderung stabil selama pemeliharaan.

4.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penambahan sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp. D2.2 melalui pakan pada budidaya udang putih menggunakan metode lain serta kecernaan sinbiotik tersebut dalam tubuh udang putih.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, M. B. (2014). Aktivitas Senyawa Antimikroba dari Bakteri Biokontrol D2.2 Terhadap Bakteri Pada Udang dan Ikan Secara In Vitro. Skripsi. Bandar Lampung: Unila.

Amparyup, P., Charoensapsri, A., and Tassanakajon, A. (2013). Prophenoloxidase system and its role in shrimp immune responses against major pathogens. Fish & Shellfish Immunology. 34, 990-1001.

Arisa, I. K. (2011). Pemberian prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk meningkatkan respon imun udang vaname (Litopenaeus vannamei) terhadap infeksi Vibrio harveyi. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Bachere, E. (2000). Shrimp immunity and disease control. Aquaculture, 191, 3-11.

BMP. (2014). Budidaya Udang Vaname. Jakarta Selatan. WWF-Indonesia.

Braak, V.D. (2002). Haemocytic defence in black tiger shrimp (Penaeus

monodon). Disertation. van wareningan Universiteit, Germany.

Caurdova, C, A,I., Saavedra, N.Y.H., Philippis, R, D, dan Ascencio, F. (2002). Generation of superoxide anion and SOD activity in haemocytes and muscle of American white shrimp (Litopenaeus vannamei) as a response to -glucan and sulphated polysaccharide. Fish & Shellfish Immunology.12, 353–366.

Cerezuela, R., Meseguer J, and Esteban, M.A. (2011). Current Knowledge in

Synbiotic Use for Fish Aquaculture: A Review. J Aquac Res Development,

S1:008.doi:10.4172/2155-9546.S1-008.

Chang, C.F., Chen, H.Y., Su, M.S., and Liao, I.C. (2003). Immunomodulation by dietary ²-1,3-glucan in the brooders of the black tiger shrimp Penaeus

monodon. Fish Shellfish Immunol. 10, 505-514.

Chayati, T.N. (2012). Kinerja imunitas udang vaname Litopenaeus vannamei dalam teknologi bioflok dan probiotik terhadap koinfeksi infectious myonecrosis virus dan Vibrio harveyi. Skripsi. IPB. Bogor.

Chen, J.C., Che Li, C., and Yen, S.T. (2008). The Immune response of white shrimp Litopenaeus vannamei following Vibrio alginolyticus injection.

(33)

Chen Y.Y., Chen J.C., Lin Y.C., Yeh S.T., and Chao K.P. (2014). White Shrimp Litopenaeus vannamei that have received Petalonia binghamiae Extract Activate Immunity, Increase Immune Response and Resistance against Vibrio alginolyticus. J Aquac Res Development, 5 (6), 268.

Damayanti. (2011). Pemberian Sinbiotik dengan Dosis Berbeda pada Pakan Udang Vaname Untuk Pencegahan Infeksi iMNV (Infectious Myonecrosis

Virus). Thesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2014). Data produksi sementara triwulan 3 tahun 2014. Statistik DJPB. 23 Maret 2014.

Ekasari, J., Sarmin., Suprayudi, M.A., dan Jusadi, D. (2013). Pertumbuhan dan respons imun Litopenaeus vannamei yang diberi β-(1,3) glukan dan poli-β-hidroksibutirat. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12 (2), 121-127.

Ekawati, A. W., Nursyam, H, dan Widjayanto, E. (2012). Diatomae Chaetoceros

ceratosporum dalam Formula Pakan Meningkatkan Respon Imun Seluler

Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). J. Exp. Life Sci. 2 (1), 20-28.

Hamed N., Susan J, dan Reza I. (2012). Effect of synbiotics (Biomin imbo) on fecundity and Reproductive Factors of Zebrafish (Danio rerio). World

Journal of Fish and Marine Sciences, 4 (1), 65-67.

Hardiyani, S., Harpeni, E., Setyawan, A., dan Supono. (2016). Pathogenicity And In Vivo Study Of Local Isolate Bacillus sp. D2.2 At The Vannamei Culture (Litopenaeus vannamei). Aquasains, 5(1), 421-425.

Hastuti, S.D. (2012). Suplementasi ß-glucan dari ragi roti (Saccharomyces

cerevisiae) dalam pakan terhadap aktivitas fagositosis, aktivitas NBT, total

protein plasma dan aktivitas aglutinasi darah ikan nila (Orechromis

niloticus). Depik, 1 (3), 199-155.

Jeuling, P., Cuchrid, N., dan Lismuwan, C. (2013). The Effects of Probiotik, B-1,3-glukan and Organic Acid on Pacific White shrimph’s (Litopenaeus

vannamei)Immune System and Survaival Upon Challenge with vibio harveyi. Thailand. University Bangkok. Fisheries research, 35 (3), 25-37.

Lesmanawati, W., Widanarni., Sukenda., dan Purbiantoro, W. (2013). Potensi ekstrak oligosakarida ubi jalar sebagai prebiotik bakteri probiotik akuakultur. Jurnal Sains Terapan, 3, 21−25.

Nurhayati, S., Kisnanto, T, dan Syaifudin, M. (2011). Superoksida Dismutase (SOD). Iptek Ilmiah dan Populer: 13 (2), 67-74.

(34)

Mariska, D. C. (2013). Penapisan Kandidat Bakteri Biokontrol dari Perairan Tambak Udang Tradisional terhadap Bakteri Vibrio harveyi. Lampung: Universitas Lampung.

Neves, C. A., Santos, E. A. dan Bainy, A. C. D. (2000). Reduced superoxide dismutaseactivity in Palaemonetes argentinus (Decapoda, Paleminedae), infected by Probopyrus ringueleti (Isopoda, Bopyridae). Diseases of

Aquatic Organisms, 39,155–158.

Permana, G.N., Haryanti, dan Rustidja. (2010). Perubahan Histologi, Protein Hemolimp dan Ekspresi Allozyme (GPI, PGM, EST, SOD dan SP) pada Udang L. vannamei selama InfeksiTaura Syndome Virus (TSV). Prosiding

Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 473-483.

Septiani, D.R. (2016). Uji Kinetika Dan Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Biokontrol D2.2 Pada Salinitas dan pH yang Berbeda. Skripsi. Lampung: Universitas Lampung.

Standar Nasional Indonesia. (2006). Produksi udang vaname (L. vannamei) di tambak dengan teknologi intensif. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional: SNI-01-7246-2006.

Subagiyo. (2009). Uji Pemanfaatan Rumput Laut Halimeda sp. Sebagai Sumber Makanan Fungsional untuk Memodulasi Sistem Pertahanan Non Spesifik pada Udang Putih (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmu Kelautan, 13 (4), 142-149.

Sukenda., Prasetyo, R, dan Widanarni. (2015). Efektivitas sinbiotik dengan dosis berbeda pada pemeliharaan udang vaname di tambak. Jurnal Akuakultur

Indonesia, 14, 1–8.

Suwoyo, H. S., dan Mangampa, M. (2010). Aplikasi Probiotik dengan Konsentrasi Berbeda pada Pemeliharaan Udang vaname (Litopenaeus

vannamei). Prosiding Forum Inovasi Teknologi, 239-247.

Tampangalo, B.R., Pakidi, C.C., dan Rantetondok, A. (2013). Sintasan Benih Udang Windu Yang Dipelihara Dengan Beberapa Jenis Probiotik Rica Dan Resistensinya Terhadap Bakteri Patogen V. harveyi. Prosiding Forum

Inovasi Teknologi Akuakultur, 863-874.

Wei, X., Liu, X., Yang, J., Fang, J., Qiao, H., Zhang, Y. dan Yang, J. (2012). Two C-type lectins fromshrimp Litopenaeus vannamei that might be involved in immune response against bacteria and virus. Fish & Shellfish

Immunology, 32,132-140.

(35)

Widanarni., Sukenda, dan Septiani, G.R. (2016). Aplikasi Sinbiotik Untuk Pencegahan Infeksi Infectious Myonecrosis Virus pada Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei). Jurnal Kedokteran Hewan, 10 (2), 121-127.

Yudiati, E., Isnansetyo, A., Murwantoko, Ayuningtyas, Triyanto, dan Handayani, C.R. (2016). Innate immune-stimulating and immune genes up-regulating activities of three types of alginate from Sargassum siliquosum in Pacific white shrimp, Litopenaeus vannamei. Fish & Shellfish Imunology, 54,46-53.

Zheng, L., Chen, H., Han, X., Lin. W, and Yan X. (2005). Antimicrobial screening and o active compound isolation from marine bacterium NJ6-3-1 associated with o the sponse Hymeniacidonperleve. World journal of

Microbiology & Biotechnology, 21,201-206.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Tabel 1. (Lanjutan) Alat-Alat dalam Penelitian
Tabel 2. Bahan-Bahan dalam Penelitian
Tabel 3. Rancangan Perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

(ompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah. )euntungan pompa sentrifugal

Anggarani (2016) melakukan penelitian untuk melihat kepatuhan pengungkapan CSR pada laporan berkelanjutan dari beberapa sektor perusahaan, seperti industri semen,

Untuk menjamin agar pekerjaan supervisi konstruksi ini dapat diselesaikan dengan mutu seperti yang disyaratkan, Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan

12 Perencanaan teknis jalan wilayah I Pengadaan Langsung 1 Paket Kabupaten Lampung Tengah 50.000.000 APBD P 13 Perencanaan teknis jalan wilayah II Pengadaan Langsung 1

Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

Pada mata presbiopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya, menyebabkan kurang

Sementara, karya yang kedua atau yang terbaru ini lebih merupakan sebuah kajian politik pendidikan secara atau yang terbaru ini lebih merupakan sebuah kajian politik

November 2010 Pelajar yang terpilih -Semua pengawas yang dilantik komited dengan tugas masing-masing 3 Operasi Disiplin 11 dan 111 -Memastikan kekemasan diri pelajar pada.