• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK 8"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP KOMUNIKASI UMUM

KONSEP KOMUNIKASI UMUM

MAKALAH MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan Semester Dua pada Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan Semester Dua

yang Diampu oleh Ns Kurnia Yuliastuti, S.Kep, M.Kep yang Diampu oleh Ns Kurnia Yuliastuti, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh: Disusun oleh: 1.

1. Etika Etika Aulia Aulia Safitri Safitri 11.98711.987 2.

2. Hevina Hevina The The Heviana Heviana Y. Y. 11.99311.993 3.

3. Nirvana Nirvana Leon Leon Bonita Bonita 11.100111.1001 4.

4. Novias Novias Dwita Dwita Arthiani Arthiani 11.100211.1002 5.

5. Pratika Pratika Sandra Sandra 11.100511.1005 6.

6. Ratna Ratna Arum Arum 11.100711.1007 7.

7. Retno Retno Puji Puji Astuti Astuti 11.100811.1008 8.

(2)

2011/2012 2011/2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya yang dicurahkan bagi kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang dicurahkan bagi kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

dengan judul ““Konsep Komunikasi UmunKonsep Komunikasi Umun””..

Penulisan makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi

Komunikasi KeperawaKeperawatan tan yang diyang dibimbing bimbing oleh Ibu oleh Ibu Ns KurniNs Kurnia Yulia Yuliastuti S.Kepastuti S.Kep,, M.Kep., selaku dosen Komunikasi Keperawatan di tingkat 1 Akademi Keperawatan M.Kep., selaku dosen Komunikasi Keperawatan di tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kelancaran penyusunan makalah ini tidak lepas dari budi baik orang-orang Kelancaran penyusunan makalah ini tidak lepas dari budi baik orang-orang yang dengan sabar membimbing dan memotivasi baik jasmani maupun rohani. Oleh yang dengan sabar membimbing dan memotivasi baik jasmani maupun rohani. Oleh karena itu tiada kata yang dapat dipilih yang mampu mengungkapkan rasa terima karena itu tiada kata yang dapat dipilih yang mampu mengungkapkan rasa terima kasih tiada terhingga kepada :

kasih tiada terhingga kepada : 1.

1. Ibu Ns KurniIbu Ns Kurnia Yuliastuti a Yuliastuti S.Kep, M.Kep selS.Kep, M.Kep selaku dosen aku dosen pengampu pengampu pada matapada mata kuliah Komunikasi Keperawatan

kuliah Komunikasi Keperawatan 2.

2. Rekan-rekRekan-rekan an satu satu kelompok.kelompok. 3.

3. Rekan-rekRekan-rekan an tingkat 1 tingkat 1 Akper Akper Pemprov Pemprov Jateng.Jateng. 4.

4. Keluarga Keluarga yang yang selalu selalu mendukung mendukung penyusun.penyusun.

5. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah

5. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “K“Konseponsep Komunikasi Umum

Komunikasi Umum””, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu., yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Dengan Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Dengan kebesaran jiwa, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kebesaran jiwa, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Sebagai penutup, semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi Sebagai penutup, semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun yang berkepentingan dengan materi yang telah disusun ini, serta penulis maupun yang berkepentingan dengan materi yang telah disusun ini, serta dapat menjadi sumbangsih ilmu yang berharga.

dapat menjadi sumbangsih ilmu yang berharga.

Ungaran, 28 Januari 1012 Ungaran, 28 Januari 1012

Penyusun Penyusun

(3)

iiii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

HALA

HALAMAN MAN JUDUJUDUL L ... ... ii

KATA KATA PENGPENGANTAANTAR R ... .. iiii

DAFTA DAFTAR R ISI ISI ... ... iiiiii BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Latar BelaBelakangkang... ... 11 Rumu Rumusan san MasaMasalah lah ... .... 11 Tujua Tujuan n ... ... 22 BAB II KONSEP KOMUNIKASI UMUM... 3

BAB II KONSEP KOMUNIKASI UMUM... 3

Konsep Komunikasi Umum ... 3

Konsep Komunikasi Umum ... 3

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ... 6

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ... 6

Pengemban Pengembangan Keterampilan Komunikasi Terapeutik gan Keterampilan Komunikasi Terapeutik ... 8... 8

Teknik Komunikasi ... 9

Teknik Komunikasi ... 9

Komunikasi Terapeutik ... 10

Komunikasi Terapeutik ... 10

Teknik-teknik Komunikasi Terapeutik ... 11

Teknik-teknik Komunikasi Terapeutik ... 11

Tingkatan Komunikasi ... 16

Tingkatan Komunikasi ... 16 BAB

BAB III III PENUPENUTUP TUP ... .. 2222 DAFTA

DAFTAR R PUSTAPUSTAKA KA ... ... 2323

iii iii

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses

proses keperawatankeperawatan..

Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, ehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku ketrampilan intelektual, ehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku “caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi “caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara dengan orang lain. Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.

manusia. 1.2

1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah

Pada penulisan makalah ini, kami akan memcoba membatasi masalah yang Pada penulisan makalah ini, kami akan memcoba membatasi masalah yang mencakup tentang:

mencakup tentang:

a. Bagaimana pengertian, tingkatan, tujuan, fungsi dan elemen dari a. Bagaimana pengertian, tingkatan, tujuan, fungsi dan elemen dari

komunikasi? komunikasi? b.

b. Bagaimana Bagaimana proses, proses, karakteristik, jekarakteristik, jenis dan nis dan model komumodel komunikasi?nikasi? c.

c. Faktor-faktor Faktor-faktor apa apa saja saja yang yang mempengarumempengaruhi hi komunikasi?komunikasi? d.

d. Apa hambatan dalam proses komuniApa hambatan dalam proses komunikasi dan bagaimana upaykasi dan bagaimana upaya untuka untuk mengatasinya?

mengatasinya?

e. Bagaimana pengembangan komunikasi terapeutik dalam hubungan e. Bagaimana pengembangan komunikasi terapeutik dalam hubungan

perawat dan klien? perawat dan klien? f.

(5)

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk menjelaskan pengertian, tingkatan, tujuan, fungsi dan elemen dari a. Untuk menjelaskan pengertian, tingkatan, tujuan, fungsi dan elemen dari

komunikasi. komunikasi. b.

b. Untuk menUntuk menjelaskan jelaskan proses, kaproses, karakteristik, rakteristik, jenis dajenis dan model n model komunikasi.komunikasi. c.

c. Untuk meUntuk menjelaskan njelaskan faktor-faktor yafaktor-faktor yang mempng mempengaruhi engaruhi komunikasi.komunikasi. d.

d. Untuk menjelaskan hambatan dalam proses Untuk menjelaskan hambatan dalam proses komunikakomunikasi dan si dan upaya untukupaya untuk mengatasinya.

mengatasinya. e.

e. Untuk menjelaskan pengembangan Untuk menjelaskan pengembangan komunikasi terapeutik dalam hubungankomunikasi terapeutik dalam hubungan perawat dan klien.

perawat dan klien. f.

f. Untuk Untuk menjelaskan menjelaskan teknik-teknik teknik-teknik dalam dalam komunikasi.komunikasi. g.

(6)

BAB II BAB II

KONSEP KOMUNIKASI UMUM KONSEP KOMUNIKASI UMUM

2.1

2.1 Konsep Konsep Komunikasi Komunikasi UmumUmum 2.1.1

2.1.1 Pengertian Pengertian KomunikasiKomunikasi

Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita ke pola dan pemahaman yang perilaku komunikan atau penerima berita ke pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

dikehendaki bersama.

2.1.2

2.1.2 Tingkatan Tingkatan KomunikasiKomunikasi  Ada tiga tingkata

 Ada tiga tingkatan dalam komunn dalam komunikasi, yaitu:ikasi, yaitu: 1. Intrapersonal

1. Intrapersonal

Dalam tingkatan interpersonal ada 4 metode, yaitu: Dalam tingkatan interpersonal ada 4 metode, yaitu:

a. Refleksi : menanyakan kepada diri sendiri apakah tujuan hidup sudah a. Refleksi : menanyakan kepada diri sendiri apakah tujuan hidup sudah

tercapai atau belum. tercapai atau belum. b.

b. Renungan : melakukan tanya jawab Renungan : melakukan tanya jawab pada diri sendiri.pada diri sendiri. c.

c. Curhat : menulisCurhat : menuliskan semua peraskan semua perasaan dalam haaan dalam hati.ti. d.

d. Kontemplasi : berdiaKontemplasi : berdialog dengan diri sendilog dengan diri sendiri.ri. 2. Interpersonal

2. Interpersonal

Dalam tinkatan interpersonal ada 2 metode, yaitu: Dalam tinkatan interpersonal ada 2 metode, yaitu:

a.

a. Komunikasi Searah : pembicara Komunikasi Searah : pembicara memberikan informasi dan pendengar memberikan informasi dan pendengar  menyimak informasi.

menyimak informasi. b.

b. Komunikasi Dua Arah : Komunikasi Dua Arah : pembicara dan pendengar saling melakukanpembicara dan pendengar saling melakukan resicprokal.

resicprokal. 3. Massa

3. Massa

2.1.3

2.1.3 Tujuan Tujuan KomunikasiKomunikasi

Komunikasi memiliki tujuan untuk

Komunikasi memiliki tujuan untuk memudahkanmemudahkan, memperlancar, dan, memperlancar, dan membina hubungan dengan orang lain.

(7)

2.1.4

2.1.4 Fungsi Fungsi KomunikasiKomunikasi a.

a. Sebagai Sebagai informasiinformasi b.

b. Sebagai Sebagai sarana sarana pendidikanpendidikan c.

c. Sebagai Sebagai komunikasi komunikasi ekspresif ekspresif  d.

d. Sebagai Sebagai komunikasi komunikasi ritualritual e.

e. Untuk Untuk melaksanakamelaksanakan n kelangsungan kelangsungan hiduphidup

2.1.5

2.1.5 Elemen Elemen KomunikasiKomunikasi

Komunikasi memiliki beberapa elemen, antara lain: Komunikasi memiliki beberapa elemen, antara lain: a.

a. Pengirim Pengirim atau atau komunikator komunikator atau atau sender sender  b.

b. Pesan Pesan atau atau messagemessage c.

c. Tanda Tanda atau atau simbol simbol (signal)(signal) d.

d. Saluran Saluran atau atau chanelchanel e.

e. Penerima Penerima atau atau komunikan komunikan (receiver)(receiver) f.

f. Suara Suara atau atau kebisingan kebisingan (noice)(noice) g.

g. Umpan Umpan balik balik (feedback)(feedback)

2.1.6

2.1.6 Proses Proses KomunikasiKomunikasi  Ada 2 proses kom

 Ada 2 proses komunikasi, yaiunikasi, yaitu:tu: a.

a. Secara Secara Primer Primer 

Proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain Proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol, yaitu bahasa, bahasa tubuh, dengan menggunakan lambang atau simbol, yaitu bahasa, bahasa tubuh, isyarat, dan gambar.

isyarat, dan gambar. b.

b. Secara Secara Sekunder Sekunder 

Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebaga media pertama. Media kedua tersebut dapat berupa surat, lambang sebaga media pertama. Media kedua tersebut dapat berupa surat, telepon, radio, teleks, surta kabar, majalah, TV.

(8)

2.1.7

2.1.7 KarakteristKarakteristik ik KomunikasiKomunikasi Karakteristik-ka

Karakteristik-karakteristik dalam krakteristik dalam komunikasiomunikasi, , antara lain:antara lain: a.

a. Komunikasi sedikitnya perlu dua Komunikasi sedikitnya perlu dua orang.orang. b.

b. Hubungan yang Hubungan yang terbentuk merupakan hasil dari terbentuk merupakan hasil dari kegiatan komunikasi.kegiatan komunikasi. c.

c. Terjadi secara Terjadi secara kontinue dan bkontinue dan berulang-ulanerulang-ulang.g. d.

d. Melakukan pertukaran Melakukan pertukaran pesan.pesan. e.

e. Terdiri dari komunikasi verbal Terdiri dari komunikasi verbal dan non dan non verbal.verbal. f.

f. Seorang yang Seorang yang melakukan komunikasi melakukan komunikasi berespon terhadap berespon terhadap pesan yangpesan yang mereka dapat.

mereka dapat. g.

g. Pesan yang diterima oleh Pesan yang diterima oleh komunikan tidak selalu sama dengan arti komunikan tidak selalu sama dengan arti pesanpesan yang dimaksud sebelumnya.

yang dimaksud sebelumnya. h.

h. Pertukaran pesan Pertukaran pesan perlu perlu pengetahuanpengetahuan.. i.

i. Pengalaman Pengalaman masa masa lalu lalu mempengaruhi pengiriman mempengaruhi pengiriman pesan.pesan.  j.

 j. Komunikasi dKomunikasi dipengaruhi ipengaruhi oleh cara seseoraoleh cara seseorang menilang menilai dirinya sendii dirinya sendiri dan olehri dan oleh materi yang dikomunikasikan.

materi yang dikomunikasikan.

2.1.8

2.1.8 Jenis-jenis Jenis-jenis KomunikasiKomunikasi a.

a. BerdasarkaBerdasarkan n bentuk, ada bentuk, ada 2:2: 1.

1. Komunikasi Komunikasi Verbal Verbal (dengan (dengan kata-kata)kata-kata) 2.

2. Komunkasi nonKomunkasi non-verbal (sepe-verbal (seperti ekspresi warti ekspresi wajah, kontak mata, senjah, kontak mata, sentuhan,tuhan, postur tubuh, gaya berjalan, suara, gerak isyarat)

postur tubuh, gaya berjalan, suara, gerak isyarat) b. Berdasarkan konteks:

b. Berdasarkan konteks: 1.

1. Komunikasi Komunikasi formalformal 2.

2. Komunikasi Komunikasi non non formalformal c.

c. BerdasarkaBerdasarkan n umpan umpan balik:balik: 1.

1. Komunikasi satu Komunikasi satu arah: melaluarah: melalui TV, media cetak atau i TV, media cetak atau komunkasi secakomunkasi secarara langsung.

langsung. 2.

(9)

d.

d. BerdasarkaBerdasarkan n jumlah jumlah pesertapeserta 1.

1. Perorangan: Perorangan: melibatkan melibatkan dua dua orang.orang. 2.

2. Kelompok: Kelompok: biasanya biasanya 3-10 3-10 orang.orang. 3.

3. Massa: Massa: ceramahceramah

2.1.9

2.1.9 Model Model KomunikasiKomunikasi a.

a. Model Model komunikasi komunikasi satu satu araharah b.

b. Model Model Komunikasi Komunikasi dua dua araharah c.

c. Model Model Komunikasi Komunikasi HeliksHeliks

Komunikasi yang dilakukan manusia dapat dilakukan terus menerus, Komunikasi yang dilakukan manusia dapat dilakukan terus menerus, sehingga komunikasi komunikasi yang terbentuk antar satu manusia sehingga komunikasi komunikasi yang terbentuk antar satu manusia dengan manusia lain dapat berkembang.

dengan manusia lain dapat berkembang. d.

d. Model Model komunikasi Ellis komunikasi Ellis dan dan Mc. Mc. Clintok (1990)Clintok (1990)

Komunikasi tidak hanya melibatkan unsur penyampaian pesan tapi juga ada Komunikasi tidak hanya melibatkan unsur penyampaian pesan tapi juga ada pesan tambahan yang menyertainya. Pada proses pertukaran pesan

pesan tambahan yang menyertainya. Pada proses pertukaran pesan dalamdalam komunikasi tidak selamanya pesan diterima secara utuh oleh penerima. komunikasi tidak selamanya pesan diterima secara utuh oleh penerima.

2.2

2.2 Faktor yang Faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi KomunikasiKomunikasi 2.2.1

2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasiFaktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi 1.

1. Ditinjau Ditinjau dari dari komunikator komunikator  a. Kecakapan komunikator  a. Kecakapan komunikator  b. Sikap komunikator 

b. Sikap komunikator  c.

c. Pengetahuan Pengetahuan komunkator komunkator  d.

d. Sistem sosial Sistem sosial (kedudukan dalam (kedudukan dalam masyarakat)masyarakat) e. Pengaruh komunikasi

e. Pengaruh komunikasi 2.

2. Ditinjau Ditinjau dari dari komunikankomunikan a.

a. Kecakapan meneKecakapan menerima komunikarima komunikasisi b. Sikap komunikan

b. Sikap komunikan c.

c. Pengetahuan Pengetahuan komunikankomunikan d. Sistem sosial

d. Sistem sosial

e. Saluran komunikasi e. Saluran komunikasi

(10)

2.2.2

2.2.2 Hambatan Hambatan dalam dalam Proses Proses KomunikasiKomunikasi a.

a. Hambatan Hambatan teknisteknis

Disebabkan karena keterbatasan fasilitas dan

Disebabkan karena keterbatasan fasilitas dan perawatan komunikasi. Dariperawatan komunikasi. Dari sisi teknologi, hambatan tersebut brkurang dengan adanya kemajuan sisi teknologi, hambatan tersebut brkurang dengan adanya kemajuan zaman. Menurut Crudden dan Sherman dalam bukunya

zaman. Menurut Crudden dan Sherman dalam bukunya “Personal “Personal  Managemen” 

Managemen” tahun 1996 jenis hambatan komunikasi ada 4, yaitu:tahun 1996 jenis hambatan komunikasi ada 4, yaitu: 1.

1. Tidak adanya rencana atau Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang prosedur kerja yang jelas.jelas. 2.

2. Kurang informasi dan Kurang informasi dan penjelasan.penjelasan. 3.

3. Kurang terampil Kurang terampil membaca.membaca. 4.

4. Pemilihan medPemilihan media yang kurania yang kurang tepat.g tepat. b.

b. Hambatan Hambatan sistematiksistematik Orang menyebutnya

Orang menyebutnya misscomunication.misscomunication. c.

c. Hambatan Hambatan manusiawimanusiawi

Karena faktor emosi, prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau Karena faktor emosi, prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan.

ketidakcakapan. d.

d. Latar Latar belakang belakang sosial sosial budayabudaya e. Pengetahuan

e. Pengetahuan f.

f. Peran Peran dan dan hubunganhubungan

Komunikasi itu efektif apabila antara perawat dan klien punya efek atau Komunikasi itu efektif apabila antara perawat dan klien punya efek atau dampak yang positif dalam menjalin hubungan sesuai dengan peran dampak yang positif dalam menjalin hubungan sesuai dengan peran masing-masing.

masing-masing.

2.2.3

2.2.3 Upaya Upaya Mengatasi Mengatasi Hambatan Hambatan KomunikasiKomunikasi a.

a. Membuat suatu pMembuat suatu pesan secara hesan secara hati-hati.ati-hati. b.

b. Meminimalkan gangguan umpan balik antara pengirim dan Meminimalkan gangguan umpan balik antara pengirim dan penerima pesan.penerima pesan. c.

c. Mengecek atau Mengecek atau maksud yang maksud yang disampaikan.disampaikan. d.

d. Meminta kejelasan Meminta kejelasan lebih lanjut.lebih lanjut. e.

e. Mengecek umpan Mengecek umpan balik atau balik atau hasil.hasil. f.

f. Mengulangi pesan yang Mengulangi pesan yang telah disampaikan dan telah disampaikan dan diperkuat dengan bahasadiperkuat dengan bahasa isyarat.

isyarat. g.

g. Mengakrabkan antara pengirim Mengakrabkan antara pengirim dan penerima.dan penerima. h.

(11)

2.3

2.3 Pengembangan KeteramPengembangan Keterampilan pilan Komunikasi Komunikasi TerapeutikTerapeutik 2.3.1

2.3.1 Teori Teori Jauhari Jauhari WindowWindow

Teori ini merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari Self Awarness Teori ini merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari Self Awarness yang berkaitan dengan perasaan, perilaku dan motif kita.

yang berkaitan dengan perasaan, perilaku dan motif kita.

Jauhari Awareness model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi 4 kwadran, Jauhari Awareness model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi 4 kwadran, yaitu:

yaitu:

1. Kwadran 1 1. Kwadran 1

Open : merujuk kepada perilaku, perasaan dan motivasi yang diketahui oleh Open : merujuk kepada perilaku, perasaan dan motivasi yang diketahui oleh diri sendiri atau orang lain.

diri sendiri atau orang lain. 2. Kwadran 2

2. Kwadran 2

Blind : merujuk pada perilaku perasaan dan motivasi yang diketahui oleh Blind : merujuk pada perilaku perasaan dan motivasi yang diketahui oleh orang lain namun diri sendiri tidak mengetahuinya.

orang lain namun diri sendiri tidak mengetahuinya. 3. Kwadran 3

3. Kwadran 3

Hidden : merujuk pada perilaku perasaan dan mitivasi yang diketahui oleh Hidden : merujuk pada perilaku perasaan dan mitivasi yang diketahui oleh diri sendiri tapi orang lain tidak mengetahuinya.

diri sendiri tapi orang lain tidak mengetahuinya. 4. Kwadran 4

4. Kwadran 4

Unknown : merujuk pada perilaku perasaan dan motivasi yang tidak Unknown : merujuk pada perilaku perasaan dan motivasi yang tidak diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain.

diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain.

2.3.2

2.3.2 Klarifikasi Klarifikasi NilaiNilai

Klarifikasi nilai merupakan suatu faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi, Klarifikasi nilai merupakan suatu faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengkaji, mengembangkan nilai individual mereka. Prinsip klarifikasi nilai mengkaji, mengembangkan nilai individual mereka. Prinsip klarifikasi nilai adalah tak ada satupun dari kelompok nilai yang tepat bagi setiap orang.

adalah tak ada satupun dari kelompok nilai yang tepat bagi setiap orang. Proses Klarifikasi Nilai

Proses Klarifikasi Nilai a. Memilih a. Memilih b. Menghargai b. Menghargai c. Bertindak c. Bertindak 2.3.3

2.3.3 Eksplorasi Eksplorasi PerasaanPerasaan

Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum atau sesudah berinteraksi dengan orang lain, dimana muncul sebelum atau sesudah berinteraksi dengan orang lain, dimana eksplorasi perasaan ini membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif  eksplorasi perasaan ini membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif  yang komplit yang sangat

(12)

2.4

2.4 Teknik KomunikasiTeknik Komunikasi 2.4.1

2.4.1 Teknik-teknik yang Mampu Meningkatkan Komunikasi Efektif Teknik-teknik yang Mampu Meningkatkan Komunikasi Efektif  1.

1. Memberikan Memberikan pertanyaan pertanyaan terbukaterbuka

Pertanyaan terbuka membantu klienuntuk dapat memberikan jawaban Pertanyaan terbuka membantu klienuntuk dapat memberikan jawaban seluas-luasnya untuk mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya. seluas-luasnya untuk mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya. Dengan pertanyaan terbuka, diharapkan klien dapat dengan leluasa Dengan pertanyaan terbuka, diharapkan klien dapat dengan leluasa mengutarakan masalah yang dialaminya.

mengutarakan masalah yang dialaminya. Contoh:

Contoh: a.

a. Bagaimana Bagaimana kabar kabar anda anda hari hari ini?ini? b.

b. Bagaimana perasaan Bagaimana perasaan ibu ibu setelah masuk setelah masuk rumah rumah sakit?sakit? c.

c. Bisakah Bisakah anda anda menceritakmenceritakan an masalah masalah yang yang anda anda alami?alami? 2. Fokus

2. Fokus

Pertanyaan yang fokus membatasi area yang akan dijawab klien, tapi tetap Pertanyaan yang fokus membatasi area yang akan dijawab klien, tapi tetap lebih dari sekedar jawaban “ya” atau “tidak”. Dengan fokus, maka masalah lebih dari sekedar jawaban “ya” atau “tidak”. Dengan fokus, maka masalah klien akan lebih jelas terlihat dan dapat diselesaikan secara tepat dan klien akan lebih jelas terlihat dan dapat diselesaikan secara tepat dan tuntas.

tuntas. 3.

3. Pendekatan Pendekatan tidak tidak langsunglangsung

Dimaksudkan agar klien tidak merasa privacinya disinggung. Hendaknya Dimaksudkan agar klien tidak merasa privacinya disinggung. Hendaknya diawali dulu dari pertanyaan-pertanyaan ringan, baru setelah terbina trust diawali dulu dari pertanyaan-pertanyaan ringan, baru setelah terbina trust dari klien, dapat diajukan pertanyaan yang lebih kompleks.

dari klien, dapat diajukan pertanyaan yang lebih kompleks. 4. Inisiatif 

4. Inisiatif 

Perawat memancing klien untuk dapat mengutarakan masalahnya. Ini Perawat memancing klien untuk dapat mengutarakan masalahnya. Ini bertujuan untuk menggali potensi dalam memecahkan maslah.

bertujuan untuk menggali potensi dalam memecahkan maslah. 5.

5. Penggunaan komunikasi Penggunaan komunikasi verbal verbal dengan dengan baik baik dan dan benar benar 

Komunikasi verbal seperti kata-kata yang jelas, artikulasi yang jelas, Komunikasi verbal seperti kata-kata yang jelas, artikulasi yang jelas, intonasi yang tepat dalam pemilihan kata yang tepat akan mempengaruhi intonasi yang tepat dalam pemilihan kata yang tepat akan mempengaruhi  juga keefekti

 juga keefektifan komunikasi.fan komunikasi. 6.

6. Penggunaan Penggunaan komunikaskomunikasi i non non verbal verbal dengan dengan tepattepat

Komunikasi non verbal seperti gerak tubuh, sentuhan, raut muka, sorot Komunikasi non verbal seperti gerak tubuh, sentuhan, raut muka, sorot mata akan

(13)

2.4.2

2.4.2 Teknik-teknik Teknik-teknik yang yang Menghambat Menghambat Komunikasi Komunikasi EfektifEfektif 1.

1. Penggunaan Penggunaan pertanyaan pertanyaan tertutuptertutup

Pertanyaan tertutup tidak mampu mengembangkan klien. Jawaban klien Pertanyaan tertutup tidak mampu mengembangkan klien. Jawaban klien hanya akan dalam lingkup sempit saja sehingga masalah klien tidak dapat hanya akan dalam lingkup sempit saja sehingga masalah klien tidak dapat teratasi dengan

teratasi dengan sempurna.sempurna. 2.

2. Tidak Tidak fokusfokus

Pembicaraan yang tidak fokus dan meluas tidak akan mampu Pembicaraan yang tidak fokus dan meluas tidak akan mampu menyelesai

menyelesaikan masalah kan masalah dengan tepat karena dengan tepat karena terlalu luasnya pembicaraan.terlalu luasnya pembicaraan. Masalah klien justru menjadi tidak jelas.

Masalah klien justru menjadi tidak jelas. 3.

3. Sikap Sikap kurang kurang tepattepat 4.

4. Kecakapan Kecakapan yang yang kurang kurang dalam dalam komunikasikomunikasi 5.

5. Kurangnya Kurangnya pengetahuanpengetahuan 6.

6. Kurangnya Kurangnya mengetahui mengetahui sistem sistem sosialsosial 7.

7. Prasangka Prasangka buruk buruk yang yang tidak tidak beralasanberalasan 8.

8. Jarak Jarak fisikfisik 9.

9. Tidak Tidak ada ada persamaan persamaan persepsipersepsi 10.

10. Indera Indera yang yang rusakrusak 11.

11. Berbicara yang Berbicara yang berlebihanberlebihan 12.

12. MendominaMendominasi si pembicaraanpembicaraan

2.5

2.5 Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik 2.5.1 Pengertian

2.5.1 Pengertian

Komunikasi hubungan terapeutik

Komunikasi hubungan terapeutik merupakan serangkaian situasi/suasana yangmerupakan serangkaian situasi/suasana yang tercipta antara individu yang memerlukan dan individu yang memberi bantuan tercipta antara individu yang memerlukan dan individu yang memberi bantuan pada suatu setting pelayanan kesehatan yang dilandasi tujuan tertentu.

pada suatu setting pelayanan kesehatan yang dilandasi tujuan tertentu.

2.5.2

2.5.2 Tujuan Tujuan dan dan FungsiFungsi a. Tujuan:

a. Tujuan: 1.

1. MeningkatkMeningkatkan an kemandirian klien kemandirian klien melalui proses melalui proses yang memungkinkanyang memungkinkan realisasi diri, penerimaan diri, dan penghargaan sendiri.

realisasi diri, penerimaan diri, dan penghargaan sendiri. 2.

2. MeningkatkMeningkatkan an penghargaan penghargaan terhadap terhadap klien.klien. 3.

3. Meningkatkan keseMeningkatkan kesejahteraan klien dengan menijahteraan klien dengan meningkatkan fungsi danngkatkan fungsi dan kemampuan perawat untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai kemampuan perawat untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai

(14)

b. Fungsi: b. Fungsi:

1.

1. Untuk Untuk mempertahankamempertahankan n hubungan hubungan perawat-klieperawat-klien.n. 2.

2. Mempengaruhi peMempengaruhi perilaku rilaku klien klien menuju menuju pola-pola pola-pola kesehatan.kesehatan. 3.

3. Meningkatkan Meningkatkan integritas integritas klien.klien. 4.

4. Mengatasi Mengatasi masalah masalah klien.klien.

2.5.3

2.5.3 Interaksi Interaksi SosialSosial

Usaha pertama dalam komunikasi dengan klien adalah melakukan interaksi Usaha pertama dalam komunikasi dengan klien adalah melakukan interaksi sosial. Perawat sering kali menggunakan interaksi social superficial pada awal sosial. Perawat sering kali menggunakan interaksi social superficial pada awal pembicaraan dengan klien untuk memberikan dasar bagi hubungan yang lebih pembicaraan dengan klien untuk memberikan dasar bagi hubungan yang lebih dekat.

dekat.

2.5.4

2.5.4 Interaksi Interaksi FormasiFormasi

Dalam melakukan interaksi dan membina hubungan antara pasien dengan Dalam melakukan interaksi dan membina hubungan antara pasien dengan klien, maka perawat harus dapat memperoleh informasi ataupun bertukar  klien, maka perawat harus dapat memperoleh informasi ataupun bertukar  informasi dengan klien.

informasi dengan klien.

2.5.5

2.5.5 Pengembangan Pengembangan Konsep Konsep Helping Helping RelationshipRelationship

Peran perawat merupakan bentuk bantuan bagi klien yang mengalami masalah Peran perawat merupakan bentuk bantuan bagi klien yang mengalami masalah kesehatan. Ketika seseorang masuk kesetting pelayanan kesehatan, ia kesehatan. Ketika seseorang masuk kesetting pelayanan kesehatan, ia memerlukan bantuan dari oranglain. Ada suatu motif

memerlukan bantuan dari oranglain. Ada suatu motif yang mendasari hubunganyang mendasari hubungan yang terbentuk antara klien dan petugas kesehatan, termasuk perawat; yaitu yang terbentuk antara klien dan petugas kesehatan, termasuk perawat; yaitu hubungan saling membantu dengan tujuan mangatasi masalah kesehatan. hubungan saling membantu dengan tujuan mangatasi masalah kesehatan. Situasi ini dikenal sebagai hubungan yang berfokus membantu (helping Situasi ini dikenal sebagai hubungan yang berfokus membantu (helping relationship).

relationship).

2.6

2.6 Teknik-teknik Komunikasi Teknik-teknik Komunikasi TerapeutikTerapeutik Menurut Stuart and Sundeen (1995) : Menurut Stuart and Sundeen (1995) : 1.

1. Mendengar aktifMendengar aktif

Mendengar mempunyai arti : konsentrasi aktif dan persepsi terhadap Mendengar mempunyai arti : konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra. (Liendberg et al, cit pesan orang lain yang menggunakan semua indra. (Liendberg et al, cit Nurjanah (2001))

(15)

2.

2. Mendengar pasifMendengar pasif

Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga untuk klien. Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal.

keikutsertaan secara verbal. 3.

3. PenerimaanPenerimaan

Yang dimaksud menerima adalah mendukung dan menerima informasi dengan Yang dimaksud menerima adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.

mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. 4.

4. KlarifikasiKlarifikasi

Klarifikasi sama dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien apa yang t Klarifikasi sama dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien apa yang t idakidak dimengerti perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan apabula dimengerti perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan apabula pesan yang disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat pesan yang disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan oleh klien.

mencoba memahami situasi yang digambarkan oleh klien. 5.

5. FokusingFokusing

Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001).

Sundeen, cit Nurjanah (2001). 6.

6. ObservasiObservasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa & Sundeen, cit Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.

sehingga klien tidak menjadi malu atau marah. 7.

7. Menawarkan informasiMenawarkan informasi

Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan

memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan memfasilitasimemfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). Penahanan informasi pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien Penahanan informasi pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada tidak percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat memberikan informasi.

(16)

8.

8. Diam (memelihara ketenangan)Diam (memelihara ketenangan)

Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini akan bermanfaat pada saat klien mengalami kesulitan untuk membagi akan bermanfaat pada saat klien mengalami kesulitan untuk membagi persepsinya dengan perawat. Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yang persepsinya dengan perawat. Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga diartikan sebagai mengerti, atau marah. Diam disini juga menunjukkan diartikan sebagai mengerti, atau marah. Diam disini juga menunjukkan kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat menyebabkan orang lain berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat menyebabkan orang lain merasa cemas.

merasa cemas. 9.

9. AssertiveAssertive  Assertive

 Assertive adalah adalah kemampuan kemampuan dengan dengan secara secara meyakinkan meyakinkan dan dan nyamannyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain, Nurjanah, 2001.

orang lain, Nurjanah, 2001. 10.

10.MenyimpulkanMenyimpulkan

Membawa poin-poin penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman. Membawa poin-poin penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman. Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama denga ide Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama denga ide dalam pikiran, Varcarolis, cit,

dalam pikiran, Varcarolis, cit, NurjanahNurjanah, , 2001.2001. 11.

11.Giving recognition Giving recognition (memberiakn pengakkuan/pengha(memberiakn pengakkuan/penghargaan)rgaan)

Memberi penghargan merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan Memberi penghargan merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan menandakan kesadaran, Schultz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001.

menandakan kesadaran, Schultz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001. 12.

12.Offering Sel (menawarakan diri)Offering Sel (menawarakan diri)

Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan, Schultz & Videbeck.cit. Nurjanah, 2001.

respon yang diharapkan, Schultz & Videbeck.cit. Nurjanah, 2001. 13.

13.Offering general leads (memberikan petunjuk umum)Offering general leads (memberikan petunjuk umum)

Mendukung klien untuk meneruskan, Schultz & Videbeck cit, Nurjanah, 2001 Mendukung klien untuk meneruskan, Schultz & Videbeck cit, Nurjanah, 2001 14.

14.Giving broad opening Giving broad opening (memberikan pertany(memberikan pertanyaan terbuka)aan terbuka)

Mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini Mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeuitik apabila klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif  bernilai terapeuitik apabila klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif  klien dan

klien dan menjadi non tmenjadi non terapeuitk apabila perawaerapeuitk apabila perawatan mendominasi interaksi dantan mendominasi interaksi dan menolak res[pon klien, Stuart % Sundeen, cit, Nurjanah, 2001.

(17)

15.

15.Placing the time iPlacing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu)n time/sequence (penempatan urutan/waktu)

Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan

dengan kejadian kejadian lain. lain. Teknik Teknik bernilai bernilai terapeutik terapeutik apabila apabila perawat perawat dapatdapat mengeksplora

mengeksplorasi klien dan memahami masalah yang penting. Tsi klien dan memahami masalah yang penting. T ehnik ini menjadiehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikannasehat, meyakinkan atau tidak tidak terapeutik bila perawat memberikannasehat, meyakinkan atau tidak mengakui klien.

mengakui klien. 16.

16.Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dariEncourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi)

persepsi)

Meminta kepada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau Meminta kepada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima, Schulz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001.

diterima, Schulz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001. 17.

17.Encourage Comparison (mendukung perbandingan)Encourage Comparison (mendukung perbandingan)

Menanyakan kepada klien mengenai persamaan atau perbedaan. Menanyakan kepada klien mengenai persamaan atau perbedaan. 18.

18.Restating (mengulang) RestatingRestating (mengulang) Restating

adalah pengulangan pikiran utama yang diekspresiakn klien, Stuart & Sundeen, adalah pengulangan pikiran utama yang diekspresiakn klien, Stuart & Sundeen, Cit Nurjanah, 2001.

Cit Nurjanah, 2001. 19.

19.Reflekting (Refleksi)Reflekting (Refleksi)

Digunakan pada saat klien menanyakan pada perawat tentang peneliaian atau Digunakan pada saat klien menanyakan pada perawat tentang peneliaian atau kesetujuannya. Tehnik ini akan membantu perawat untuk tetap memelihara kesetujuannya. Tehnik ini akan membantu perawat untuk tetap memelihara pendekatan yang tidak menilai, Boyd & Nihart, cit, Nurjanah.

pendekatan yang tidak menilai, Boyd & Nihart, cit, Nurjanah. 20.

20.Eksploring (Eksporasi)Eksploring (Eksporasi) Mempelaja

Mempelajari suatu ri suatu topik lebih mendalam.topik lebih mendalam. 21.

21.Presenting reality (Presenting reality (menghadikan realitas/kenyataan)menghadikan realitas/kenyataan) Menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai. Menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai. 22.

22.Voucing doubt (menunjukkan keraguan)Voucing doubt (menunjukkan keraguan)

Menyelipkan persepsi perawat mengenai realitas. Tehnik ini digunakan dengan Menyelipkan persepsi perawat mengenai realitas. Tehnik ini digunakan dengan sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat merasa yakin tentang suatu sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat merasa yakin tentang suatu yang detil. Ini digunakan pada saat perawat ingin memberi petunjuk pada klien yang detil. Ini digunakan pada saat perawat ingin memberi petunjuk pada klien mengenai penjelasan lain.

mengenai penjelasan lain. 23.

23.Seeking consensual validationSeeking consensual validation

Pencarian pengertian mengenai komunikasi baik oleh perawat maupun klien. Pencarian pengertian mengenai komunikasi baik oleh perawat maupun klien. Membantu klien lebih jelas terhadap apa yang mereka pikirkan.

Membantu klien lebih jelas terhadap apa yang mereka pikirkan. 24.

24.Verbalizing the impliedVerbalizing the implied Memverbali

(18)

25.

25.Encouraging evaluation (mendukung evaluasi)Encouraging evaluation (mendukung evaluasi)

Perawat membantu klien mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai Perawat membantu klien mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai dirinya.

dirinya. 26.

26.Attempting to translate into Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan)feeling (usaha menerjemahkan perasaan) Membantu klien untuk mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan Membantu klien untuk mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian atau pernyataan .

kejadian atau pernyataan . 27.

27.Suggesting collaborating (menganjurkan Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi)kolaborasi)

Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak menekan melakukan sesuatu Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak menekan melakukan sesuatu untuk klien. Mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan untuk klien. Mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.

melalui kolaborasi. 28.

28.Encouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknyaEncouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknya rencana tindakan)

rencana tindakan)

Memberikan kesempatan pada klien untuk mengantisipasi alternative dari Memberikan kesempatan pada klien untuk mengantisipasi alternative dari tindakan untuk masa yang akan datang.

tindakan untuk masa yang akan datang. 29.

29.Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk)Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk)

Statemen yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk interaksi. Hal ini Statemen yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk interaksi. Hal ini akan menolong klien untuk mengetahui apa yang dia harapkan dari dirinya. akan menolong klien untuk mengetahui apa yang dia harapkan dari dirinya. 30.

30.Open- ended Open- ended comments (komentar terbuka-tertutupcomments (komentar terbuka-tertutup))

Komentar secara umum untuk menentukan arah dari interaksi yang

Komentar secara umum untuk menentukan arah dari interaksi yang seharusnyseharusnyaa dilakukan. Hal ini akan mengijinkan klien untuk memutuskan apa topik/materi dilakukan. Hal ini akan mengijinkan klien untuk memutuskan apa topik/materi yang paling relevan dan mendukung klien untuk meneruskan interaksi.

yang paling relevan dan mendukung klien untuk meneruskan interaksi. 31.

31.Reducing distant (penurunan jarak)Reducing distant (penurunan jarak)

Menurunkan jarak fisik antara perawat dank lien. Hal ini menunjukkan Menurunkan jarak fisik antara perawat dank lien. Hal ini menunjukkan komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat dengan klien.

komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat dengan klien. 32.

32.Humor;Humor; Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalamDugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit komunikasi verbal dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress,

(19)

2.7

2.7 Tingkatan KomunikasiTingkatan Komunikasi 2.7.1

2.7.1 Komunikasi Komunikasi pada pada AnakAnak Dalam melakukan

Dalam melakukan komunikasikomunikasi pada anak perawat perlu memperhatikanpada anak perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang anak, cara berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang anak, cara berkomunikasi dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak berkomunikasi dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi dengan anak serta tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehingga peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat.

bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat. 1.

1. Usia Usia Bayi Bayi (0-1 (0-1 tahun)tahun) Komunikasi

Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah denganpada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat

melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasikomunikasi yang efektif, di samping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara yang efektif, di samping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non

non verbal.verbal. PerkembanganPerkembangan komunikasikomunikasi pada bayi dapat dimulai denganpada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi.

bayi. 2.

2. Usia Usia Todler Todler dan dan Pra Pra Sekolah Sekolah (1-2,5 (1-2,5 tahun, tahun, 2,5-5 2,5-5 tahun)tahun)

Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti

kata-mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”, mengalihkankata “jawab dong”, mengalihkan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita dalam berkomunikasi maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita dalam berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran diri dimana kita dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan. Secara non

berhadapan. Secara non verbalverbal kita selalu memberi dorongan penerimaankita selalu memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam menggali perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak si saat melakukan komunikasi. perasaan dan fikiran anak si saat melakukan komunikasi.

(20)

3.

3. Usia Sekolah (5-1Usia Sekolah (5-11 tahun)1 tahun) Komunikasi

Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masihyang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.

berkomunikasi secara efektif. 4.

4. Usia Remaja Usia Remaja (11-18 tahun)(11-18 tahun)

Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang curah pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.

transisi dalam bersikap dewasa.

Cara komunikasi dengan anak Cara komunikasi dengan anak

Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :

dengan anak, antara lain : 1.

1. Melalui Melalui orang lain orang lain atau atau pihak pihak ketigaketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak. Selain itu dapat digunakan cara dengan sedang berada di samping anak. Selain itu dapat digunakan cara dengan memberikan komentar tentang mainan, baju yang sedang

memberikan komentar tentang mainan, baju yang sedang dipakainydipakainya sertaa serta hal lainnya, dengan catatan tidak langsung pada pokok pembicaraan.

(21)

2. Bercerita 2. Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar. disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar. 3. Memfasilitasi

3. Memfasilitasi

Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan merefleksikan ungkapan negati

merefleksikan ungkapan negatif f yang menunjukkan kesan yang jelek padayang menunjukkan kesan yang jelek pada anak.

anak.

4. Biblioterapi 4. Biblioterapi

Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.

yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak. 5.

5. Meminta Meminta untuk untuk menyebutkamenyebutkan n keinginankeinginan

Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.

perasaan dan pikiran anak pada saat itu. 6.

6. Pilihan Pilihan pro pro dan dan kontrakontra

Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif sesuai dengan yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak.

pendapat anak. 7.

7. Penggunaan Penggunaan skalaskala

Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti penggunaan perasaan nyeri, cemas, perasaan sakit pada anak seperti penggunaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.

(22)

8. Menulis 8. Menulis

Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak anak yang jengkel, marah dan diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.

sudah memiliki kemampuan untuk menulis. 9. Menggambar 

9. Menggambar 

Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk mengungkapkan ekspresinya, perasaan jengkel, marah yang biasanya mengungkapkan ekspresinya, perasaan jengkel, marah yang biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkan dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkan perasaannya apabila perawat menanyakan maksud dari gambar yang perasaannya apabila perawat menanyakan maksud dari gambar yang ditulisnya.

ditulisnya. 10. Bermain 10. Bermain

Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui ini hubungan interpersonal antara anak, perawat dan orang di sekitarnya ini hubungan interpersonal antara anak, perawat dan orang di sekitarnya dapat terjalin, dan pesan-pesan dapat disampaikan.

dapat terjalin, dan pesan-pesan dapat disampaikan.

2.7.2

2.7.2 Komunikasi Komunikasi pada pada DewasaDewasa 1.

1. Suasana Suasana hormat hormat menghormatimenghormati

Orang dewasa akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat Orang dewasa akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir dan pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir dan mengemuka

mengemukakan kan fikirannya.fikirannya. 2.

2. Suasana saling menghargaiSuasana saling menghargai

Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dan Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dan menyampingkan harga kendala dalam jalannya dianut perlu dihargai. menyampingkan harga kendala dalam jalannya dianut perlu dihargai. Meremehkan diri mereka akan dapat menjadi komunikasi.

Meremehkan diri mereka akan dapat menjadi komunikasi. 3.

3. Suasana saling percayaSuasana saling percaya

Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa hasil yang diharapkan.

dapat membawa hasil yang diharapkan. 4.

4. Suasana saling terbukaSuasana saling terbuka

Terbuka untuk mengungkapkan diri dan t

Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orangerbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali.

(23)

MODEL-MODEL KONSEP KOMUNIKASI DAN PENERAPANNYA PADA MODEL-MODEL KONSEP KOMUNIKASI DAN PENERAPANNYA PADA KLIEN DEWASA:

KLIEN DEWASA: 1.

1. MODEL MODEL SHANON&WSHANON&WEAVEREAVER

tidak ada hubungan transakasional antara klien dan perawat. Tidak ada tidak ada hubungan transakasional antara klien dan perawat. Tidak ada feedback untuk mengevaluasi tujuan komunikasi. feedback untuk mengevaluasi tujuan komunikasi. (klien dewasa lebih mudah untuk menerima penjelasan=komunikasi (klien dewasa lebih mudah untuk menerima penjelasan=komunikasi tanpa perantara).

tanpa perantara). 2.

2. MODEL MODEL KOMUNIKASI KOMUNIKASI LEARYLEARY

menekankan pentingnya relationship. menekankan pentingnya relationship. 3.

3. MODEL MODEL INTERAKSI INTERAKSI KINGKING

menggunakan sistem perspektif (perawat) dalam memberi bantuan menggunakan sistem perspektif (perawat) dalam memberi bantuan pada klien.

pada klien. 4.

4. MODEL MODEL KOMUNIKASI KOMUNIKASI KESEHATANKESEHATAN

memperhatikan karakteristik dari klien yang akan mempengaruhi memperhatikan karakteristik dari klien yang akan mempengaruhi interaksinya dengan orang lain.

interaksinya dengan orang lain.

2.7.2

2.7.2 Komunikasi Komunikasi pada pada LansiaLansia

Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan individu lain Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan individu lain karena lansia itu pada dasarnya adalah unik. Lansia itu unik pada nilai, karena lansia itu pada dasarnya adalah unik. Lansia itu unik pada nilai, kepercayaan, persepsi, budaya dan pemahaman serta lingkungan sosial yang kepercayaan, persepsi, budaya dan pemahaman serta lingkungan sosial yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat menghasilkan komunikasi yang tidak efektif  berbeda. Perbedaan tersebut dapat menghasilkan komunikasi yang tidak efektif  antara perawat dengan lansia.

antara perawat dengan lansia.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain: 1.

1. perubahan perubahan fisik fisik lansia, lansia, seperti seperti penurunan penurunan pendengaranpendengaran 2.

2. normal normal agging agging processprocess 3.

3. perubahan perubahan sosialsosial 4.

4. pengalaman pengalaman hidup hidup dan dan latar latar belakang belakang budaya.budaya. Tips Berkomunikasi dengan Lansia:

Tips Berkomunikasi dengan Lansia: 1.

1. menyediakan menyediakan waktu waktu ekstraekstra 2.

2. mengurangi mengurangi kebisingankebisingan 3.

3. duduk duduk berhadapanberhadapan 4.

(24)

6.

6. berbicara berbicara pelan, pelan, jelas jelas dan dan keraskeras 7.

7. gunakan gunakan kata-kkata-kata ata atu atu kalimat kalimat yang yang sederhana sederhana dan dan pendekpendek 8.

8. menetapkan menetapkan satu satu topik topik dalam dalam satu satu waktuwaktu 9.

9. awali awali percakapan percakapan dengan dengan topik topik sederhanasederhana 10.

10. bicarakan bicarakan tentang tentang topik topik yang yang familiar familiar dan dan menarik menarik bagi bagi lansia.lansia. 11.

11. beri beri kesempatan kesempatan lansia lansia untuk untuk mengenang mengenang masa masa lalu.lalu. 12.

(25)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Komunikasi keperawatan adalah cabang ilmu yang berfokus pada pembahasan Komunikasi keperawatan adalah cabang ilmu yang berfokus pada pembahasan tentang prinsip-prinsip komunikasi dalam memelihara hubungan antar manusia tentang prinsip-prinsip komunikasi dalam memelihara hubungan antar manusia yang diterapkan dalam memberikan pelajaran atau asuhan keperawatan yang yang diterapkan dalam memberikan pelajaran atau asuhan keperawatan yang di dalamnya akan membahas tentang konsep komunikasi secara umum, di dalamnya akan membahas tentang konsep komunikasi secara umum, komunikasi terapeutik dan penerapannya pada berbagai kasus dan t

komunikasi terapeutik dan penerapannya pada berbagai kasus dan t ingkat usia,ingkat usia, serta kemampuan mengenali diri sendiri menggunakan teori Jauhari Window. serta kemampuan mengenali diri sendiri menggunakan teori Jauhari Window. Cabang ilmu ini memberikan dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam Cabang ilmu ini memberikan dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam menjalankan tugasnya secara profesional dalam memberikan pelayanan menjalankan tugasnya secara profesional dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di tatanan klinik.

(26)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Bradley, Jean C. 1990.

Bradley, Jean C. 1990. Communication in The Nursing Context Third Edition Communication in The Nursing Context Third Edition . United. United State of America: Appleton & Lange.

State of America: Appleton & Lange.

Mundakir. 2006.

Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan . Yogyakarta:. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Graha Ilmu.

Kariyoso. 1994.

Kariyoso. 1994. Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat . Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC.

Tamsuri, Anas. 2005.

Tamsuri, Anas. 2005. Buku Saku Komunikasi dalam Keperawatan Buku Saku Komunikasi dalam Keperawatan . Jakarta: EGC. Jakarta: EGC

Uchjana, Onong. 2001.

Uchjana, Onong. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek . Bandung: PT. Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdatarya.

Rosdatarya.

http//harisupray

http//harisuprayitno.blogspot.conitno.blogspot.con/2010/10/konse/2010/10/konsep-komunikasi-terapp-komunikasi-terapeutik.htmleutik.html

http//wikimedya.b

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan pembenah tanah pupuk hayati pada budidaya kedelai merupakan upaya memperbaiki struktur fisik dan bilogi tanah sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara lebih

Peramalan data menggunakan metode Radial Basis Function Neuron Network akan digunakan untuk memprediksi harga minyak mentah dunia untuk jangka waktu 5 hari ke depan,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin. Penelitian ini terdiri dari prasiklus, siklus I dan siklus II.

Semua tindakan yang dilakukan untuk mengetahui harapan pelanggan tersebut adalah untuk menciptakan kepuasan pelanggan, oleh karena itu kepuasan pelanggan. menjadi prioritas utama

Wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan mata merah dan terasa mengganjal di kedua matanya sejak 5 hari yang lalu.. Matanya juga mengeluarkan sekret berwarna

AMBAI YAPEN SELATAN WONAWA Kepulauan Yapen Total Total

Dari uraian tadi di atas penulis sangat tertarik untuk meneliti “Hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan penderita Diabetes Mellitus dalam mengikuti senam di klub

Hasil dari observasi, wawancara dan kajian dari literatur dihasilkan bentuk analisis dan rancangan. Dalam proses pengajuan cuti terdapat 3 entitas yaitu karyawan,