• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPLN D5.002 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SPLN D5.002 2008"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PT PLN (PERSERO

PT PLN (PERSERO))

JALAN

JALAN TRUNOJOYO

TRUNOJOYO BLOK M-I

BLOK M-I/135 KEBAYOR

/135 KEBAYORAN BARU

AN BARU

PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO)

PT PLN (Persero) No. PT PLN (Persero) No. 208.K/DIR/2007208.K/DIR/2007

SISTEM PEMBACAAN METER ENERGI

SISTEM PEMBACAAN METER ENERGI

TERKENDALI JARAK JAUH

TERKENDALI JARAK JAUH

(2)
(3)

Terkendali Jarak Jauh

Terkendali Jarak Jauh

Disusun oleh: Disusun oleh:

Kelompok Bidang Distribusi Kelompok Bidang Distribusi dengan Surat Keputusan Direksi dengan Surat Keputusan Direksi

PT PLN(Persero) PT PLN(Persero) No.094.K/DIR/2006 No.094.K/DIR/2006

Kelompok Kerja Standardisasi Kelompok Kerja Standardisasi Automatic Meter Reading (AMR) Automatic Meter Reading (AMR) dengan Surat Keputusan General Manager dengan Surat Keputusan General Manager

PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan

No. 013.K/LITBANG/2007 No. 013.K/LITBANG/2007 Diterbitkan oleh: Diterbitkan oleh: PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) Jalan Trunojoyo Blok M-I /135,

Jalan Trunojoyo Blok M-I /135, Kebayoran BaruKebayoran Baru Jakarta Selatan

(4)
(5)
(6)
(7)

Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) : No. 094.K/DIR/2006

1. Ir. Widyastomo Sarli : Sebagai Ketua merangkap Anggota 2. Ir. Suwarno, MT : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota

3. Ir. Raharjo : Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota 4. Ir. Hilwin Manan : Sebagai Angota

5. Ir. Nyoman Ardana : Sebagai Angota 6. Ir. Arif Nur Hidayat : Sebagai Angota 7. Ir. Amir Rosidin : Sebagai Angota 8. Ir. Rudy Trijanto : Sebagai Angota 9. Ir. Adi Subagio : Sebagai Angota

10. Ir. Sulastyo : Sebagai Angota

11. Ir. Satri Falanu : Sebagai Angota 12. Ir. Wahjudi SN, MT : Sebagai Angota 13. Ir. Ratno Wibowo : Sebagai Angota 14. Ir. Rutman Silaen : Sebagai Angota

Susunan Kelompok Kerja

Automatic Meter Reading (AMR)

Surat Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Litbang Ketenagalistrikan No. :013 . K/LITBANG/2007

1. lr. Arief Nur Hidayat, MBA : Sebagai Ketua merangkap Anggota

2. lr. Lukman Hakim : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota 3 lr. Amir Rosidin, MM : Sebagai Anggota

2. lr. Hernadi Buhron : Sebagai Anggota 3. Nurhasan Nurwan, AhT : Sebagai Anggota 4. lr. Fahmi Elamruzi D, MBA : Sebagai Anggota 5. lr. R Krisna Simbaputra : Sebagai Anggota 6. lr. lmam Agus Prayitno : Sebagai Anggota 7. lr. Benny Marbun, MSc : Sebagai Anggota 8. lr. Anang lstadi : Sebagai Anggota

(8)

Daftar Isi

Daftar Isi ...i

Daftar Tabel...v Daftar Gambar...v Prakata ...vi 1 Ruang Lingkup... 1 2 Tujuan... 1 3 Acuan standar... 1

4 Istilah dan Definisi... 2

4.1 Definisi Umum... 2

4.1.1 Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh ... 2

4.1.2 Meter energi ... 2

4.1.3 Komunikasi antar muka (interface communication ) ... 2

4.1.4 Modem ... 2

4.1.5 Pengumpul data terkendali (data concentrator ) ... 3

4.1.6 Pengambil data langsung (hand-held collector )... 3

4.1.7 Kendali komunikasi (communication front end )... 3

4.1.8 Perangkat pengolah data (server )... 3

4.1.9 Pusat kendali pembacaan meter (AMR - control center ) ... 3

4.1.10 Sistem komunikasi ... 4

4.1.11 Protokol ... 4

4.1.12 Distribution contol center (DCC) ... 4

4.1.13 Networking ... 4

4.2 Definisi istilah dalam sarana komunikasi ... 4

4.2.1 PSTN... 4 4.2.2 GSM ... 4 4.2.3 CDMA... 5 4.2.4 DLC/PLC ... 5 4.2.5 Frekuensi radio ... 5 4.2.6 WiFi ... 5 4.2.7 Operator komunikasi... 5 4.2.8 Sinkron (synchronous ) ... 6

4.3 Definisi istilah dalam model komunikasi ... 6

4.3.1 Terminal antar muka komunikasi ... 6

4.3.2 Komunikasi satu arah... 7

4.3.3 Komunikasi dua arah ... 7

4.3.4 Routing... 8 4.3.5 Trunking ... 8 4.3.6 VPN... 8 4.3.7 IP base ... 8 4.3.8 WAN... 8 4.3.9 LAN ... 8 4.3.10 Tunneling ... 9

4.3.11 Bit error rate ... 9

4.3.12 Success call ratio ... 9

4.3.13 Effective response... 9

4.3.14 Baud rate... 9

4.3.15 Web... 9

4.4 Definisi istilah berhubungan dengan pelanggan... 9

(9)

4.4.2 Pelanggan tegangan menengah...10

4.4.3 Pelanggan tegangan rendah ...10

4.5 Definisi istilah pada pusat kendali ... 10

4.5.1 Database ...10

4.5.2 Perangkat pengolah data web ...10

4.5.3 Catu daya ...10

4.5.4 RAM (random access memory ) ...10

4.5.5 Remote terminal ...10

4.5.6 Gateway...11

4.5.7 Hard disk...11

4.5.8 Drive ... 11

4.5.9 Waktu GPS (global positioning system )...11

4.6 Definisi istilah berhubungan dengan perangkat lunak... 11

4.6.1 Sistem operasi ...11

4.6.2 Penggunaan data terambil...11

4.6.3 Pengiriman data terambil...11

4.6.4 Data ambil...12

4.6.5 Data hasil...12

4.6.6 Data kirim...12

4.6.7 Data Olahan...12

4.6.8 Aplikasi pengendali jarak jauh ...12

4.6.9 Aplikasi web...12

4.6.10 Aplikasi manajemen database...12

4.6.11 AT command (attention command )...13

4.6.12 SIM (subscriber identity module ) card ...13

4.6.13 XML ... 13

4.6.14 Event / kejadian ...13

4.7 Definisi istilah berhubungan dengan pengaman ... 13

4.7.1 Password ...13 4.7.2 Password dinamik...13 4.7.3 Firewall ...13 4.7.4 Hacker ...14 4.7.5 Virus...14 4.7.6 Physical tempering...14

4.7.7 Riwayat kejadian (historical event log )...14

4.8 Definisi yang berhubungan dengan pelaporan...14

4.8.1 Laporan energi total...14

4.8.2 Laporan rincian profil beban (load profile ) ...14

4.8.3 Laporan kejadian (event report )...14

4.8.4 Frame data ...15

4.9 Definisi besaran-besaran berpengaruh ...15

4.9.1 Besaran berpengaruh ... 15

4.9.2 Interferensi radio...15

4.9.3 Gangguan elektromagnetis...15

4.9.4 Suhu acuan...15

4.9.5 Kondisi pengoperasian pengenal...15

4.9.6 Julat operasi yang ditentukan ...15

4.9.7 Batas julat operasi ...16

4.9.8 Posisi kerja normal...16

4.9.9 Ground loop ...16

4.9.10 Tegangan switching...16

(10)

4.10 Definisi pengujian dan inspeksi penerimaan... 16

4.10.1 Uji jenis... 16

4.10.2 Inspeksi penerimaan peralatan... 16

4.10.3 Inspeksi penerimaan perangkat lunak aplikasi... 17

5 Struktur dan konfigurasi sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh ... 17

5.1 Struktur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh... 17

5.2 Konfigurasi sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh ... 19

5.2.1 Konfigurasi terdistribusi... 19

5.2.2 Konfigurasi terpusat ... 19

6 Persyaratan ... 20

6.1 Jenis data... 20

6.1.1 Jenis data meter energi fase tunggal ... 20

6.1.2 Jenis data meter energi fase tiga ... 21

6.1.3 Struktur frame data ... 21

6.2 Metode pengambilan data ... 21

6.3 Kualitas komunikasi ... 21

6.4 Meter energi... 22

6.4.1 Fasilitas meter... 22

6.4.2 Fasilitas terminal antar muka dan kendali jarak jauh ... 22

6.5 Modem ... 22

6.6 Pengumpul data terkendali (data collector/concentrator ) ... 22

6.7 Sarana komunikasi ... 23

6.8 Kendali komunikasi (front-end ) ... 23

6.8.1 Sistem operasi (operating system)... 23

6.8.2 Jenis terminal komunikasi... 23

6.8.3 Jenis protokol... 24

6.8.4 Penyimpanan data ... 24

6.8.5 Pengalian rasio CT-PT... 24

6.8.6 Kirim – terima data ... 24

6.8.7 Perubahan identitas meter dan pelanggan ... 25

6.8.8 Data historis ... 25

6.8.9 Back-up data ... 25

6.8.10 Referensi waktu GPS... 25

6.9 Perangkat pengolah data (server ) ... 26

6.9.1 Pengumpulan data ... 26

6.9.2 Pengolahan data ... 26

6.10 Pemanfaatan data... 27

6.10.1 Transaksi pembayaran... 27

6.10.2 Perencanaan... 27

6.10.3 Operasi sistem distribusi ... 27

6.10.4 Pengendalian beban ... 27

6.10.5 Pelayanan dan web... 28

6.10.6 Pelaporan data... 28

6.10.7 File format untuk ekspor - impor antar aplikasi ... 28

6.11 Komunikasi data antar pusat kendali pembacaan meter ... 29

6.11.1 ‘Area’ ke ‘wilayah’... 29

6.11.2 ‘Area’ ke DCC (sistem SCADA) ... 29

6.11.3 ‘Wilayah’ ke ‘area’ ... 29

(11)

6.11.6 Sarana dan protokol komunikasi antar pusat kendali ...29

6.12 Tingkatan otoritas dan tanggung jawab...30

6.12.1 Super user ...30

6.12.2 Administrator...30

6.12.3 Supervisor...30

6.12.4 Operator...31

6.12.5 LAN user dan pelanggan... 31

6.13 Perangkat keras ...31

6.13.1 Papan utama (motherboard / mainboard )...31

6.13.2 RAM...32

6.13.3 Hard disk pada server...32

6.13.4 Catu daya ...32

6.13.5 Terminal antar muka...32

6.13.6 Fasilitas data backup pada server ...32

6.14 Perangkat lunak server...33

6.14.1 Operating system...33

6.14.2 Database engine...33

6.14.3 Aplikasi pengendali jarak jauh ...33

6.14.4 Aplikasi web...33

6.14.5 Aplikasi database manajemen...34

6.14.6 Pengaman ...34

6.14.7 Versi program aplikasi ... 34

6.15 Catu daya cadangan ...34

6.15.1 Pusat kendali (control center ) ...34

6.15.2 Pengumpul data terkendali (concentrator )...34

6.16 Kapasitas per port  terminal komunikasi...34

6.17 Protokol ... 37 6.18 Pelaporan ... 37 6.19 Pengujian...37 6.19.1 Kondisi uji ...37 6.19.2 Pengujian individual...37 6.19.3 Pengujian sistem ... 38 6.20 Komisioning sistem...39

(12)

Daftar Tabel

Tabel 1. Extension file format  berbagai jenis aplikasi untuk Windows dan Unix / Linux... 28

Daftar Gambar

Gambar 1. Komunikasi satu arah ...7

Gambar 2. Komunikasi dua arah...7

Gambar 3. Routing ...8

Gambar 4. Struktur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh...18

Gambar 5. Konfigurasi terdistribusi ... 19

Gambar 6. Konfigurasi terpusat...20

Gambar 7 Komboninasi konfigurasi sistem seluruhnya meter fase tunggal... 35

Gambar 8 Komboninasi konfigurasi sistem meter fase tiga dan meter fase tunggal... 35

Gambar 9 Komboninasi konfigurasi sistem mayoritas meter fase tiga...36 Gambar 10 Komboninasi konfigurasi sistem meter fase tiga dan sebagian fase tunggal .36

(13)

Prakata

SPLN D5.002: 2008 Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh merupakan standar baru yang mengatur meter energi tegangan rendah, tegangan menengah, tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi, baik yang terpasang di lokasi pelanggan maupun di lokasi sistem kelistrikan PLN, yang dibaca dari jarak jauh dengan metode pembacaan data secara sendiri-sendiri ataupun kolektif.

Standar ini juga mempertimbangkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat cepat, oleh karenanya standar ini tidak menentukan hanya satu sistem komunikasi yang digunakan.

Dengan ditetapkannya SPLN D5.002: 2007, maka diharapkan implementasi sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh di unit-unit PT PLN (Persero) menjadi lebih terstandar dalam hal cara pembacaan, database, topologi, pertukaran data, kapasitas server, kualitas komunikasi, dan ketentuan mengenai aplikasi.

(14)

Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh

1 Ruang Lingkup

Standar ini berlaku untuk membaca dan mengatur*) meter energi tegangan rendah, tegangan menengah, tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi, baik yang terpasang di lokasi pelanggan maupun di lokasi sistem kelistrikan PLN, secara jarak jauh dengan metode pembacaan data secara sendiri-sendiri ataupun kolektif, sehingga data dapat diolah dan dipergunakan untuk keperluan transaksi pembayaran, pelayanan, pengoperasian, pengendalian dan perencanaan, yang berikutnya disebut sebagai Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh.

Standar ini berlaku untuk semua jenis meter energi arus bolak-balik fase tunggal dan fase tiga yang digunakan pada frekuensi 50 Hz dengan segala fasilitasnya yang sudah distandarkan sesuai SPLN dan dilengkapi koneksi data komunikasi antar muka kendali  jarak jauh melalui saluran frekuensi radio, saluran telepon biasa (public switching 

telephone network , PSTN), serat optik, DLC/PLC dan kabel komunikasi.

Struktur secara umum Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh ditunjukkan pada butir 5.

*) CATATAN: yang dimaksud dengan mengatur adalah melakukan setting, kontrol dan memberikan informasi misalnya melalui short message .

2 Tujuan

Standar ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi pembuatan spesifikasi, petunjuk teknis di lapangan, panduan aplikasi baca meter jarak jauh dan inspeksi penerimaan dalam rangka serah terima, mengingat adanya kebutuhan:

a. PLN sesuai perkembangan bisnis menyangkut jumlah pelanggan dan efektifitas kerja:

• Transaksi pembayaran (rekening, pemutusan dan penyambungan kembali, dll); • Operasional (efisiensi, susut, dll);

• Pengendalian (evaluasi konsumsi, demand-side management, dll); • Perencanaan (prediksi, pengembangan, dll);

• Pelaporan (manajerial, presentasi, dll).

b. Pelanggan untuk penyediaan data energi pada pelanggan:

• Akurasi data pembacaan meter dan kurva beban pelanggan; • Pelayanan web;

• Informasi melalui short message .

c. Pengintegrasian data pembacaan meter dalam satu kesatuan format.

3 Acuan standar

(15)

a. SPLN 57-3;1993 : Meter statik arus bolak balik untuk energi aktif (kelas 0,2S dan  0,5S),

b. SPLN 57-4;1994 : Meter statis energi aktif arus bolak balik (kelas 1 dan 2), c. IEC 62053-21; 2003: Static meters for active energy (classes 1 and 2),

d. IEC 62052-11; 2003: Electricity metering equipment (AC) – General requirements, tests and test conditions. Part 11 : Metering equipment,

e. IEC 62053-21; 2003 : Static meters for active energy (classes 1 and 2),

f. IEC 62053-22; 2003 : Static meters for active energy (classes 0,2 S and 0,5 S),

Bilamana ada revisi terhadap standar-standar tersebut, maka yang berlaku adalah revisinya.

4 Istilah dan Definisi

4.1 Definisi Umum

4.1.1 Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh

Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh adalah sistem pembacaan pengukuran data meter energi, baik yang terpasang di sistem kelistrikan PLN maupun di lokasi pelanggan, secara terkendali dari jarak jauh melalui sarana komunikasi, baik yang mempergunakan cara melalui Pengambil Data Langsung ( hand-held collector ) atau melalui Pengumpul Data Terkendali (data concentrator ) dan atau langsung pada Pusat Kendali (master control ) dari meter dan sebaliknya, untuk keperluan transaksi pembayaran, pelayanan, pengoperasian, pengendalian dan perencanaan.

4.1.2 Meter energi

Meter energi adalah instrumen ukur listrik arus bolak balik yang digunakan untuk mengukur besarnya energi listrik dengan cara penggabungan antara daya dan besaran-besaran listrik lainnya terhadap waktu.

4.1.3 Komunikasi antar muka (interface communication )

Komunikasi antar muka adalah suatu bahasa standar komunikasi yang digunakan untuk berhubungan antara dua peralatan elektronik atau lebih melalui standar terminal sambungan tertentu agar dapat terjadi tukar menukar data dan informasi secara langsung.

4.1.4 Modem

Modem adalah perangkat elektronik yang terdiri dari modulator dan demodulator, berfungsi untuk menggabungkan dan memisahkan data dengan gelombang pembawa

(16)

(sarana komunikasi) sehingga data dapat dikirim dan diterima dari dan pada tempat yang berbeda.

4.1.5 Pengumpul data terkendali (data concentrator )

Pengumpul Data Terkendali adalah suatu peralatan elektronik yang dilengkapi dengan bahasa komunikasi dan aplikasi pengendali, yang berfungsi sebagai media pengumpul data secara terkendali dari meter energi untuk disimpan sementara dan kemudian dikirimkan kepada kendali komunikasi (front-end ) di pusat kendali secara terkontrol dan beraturan.

4.1.6 Pengambil data langsung (hand-held collector )

Pengambil data langsung adalah satu perangkat elektronik portabel dilengkapi bahasa komunikasi dan tabel data pelanggan yang berfungsi sebagai media pengambil serta penyimpan data sementara dari meter energi secara berjalan dan terkontrol sesuai data identitas meter yang ada di dalamnya, untuk berikutnya dikirimkan langsung kepada perangkat pengolah data (server ).

4.1.7 Kendali komunikasi (communication front end )

Kendali komunikasi adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengambil, menyimpan sementara  (buffer ) dan mengirim data secara beraturan yang dikendalikan oleh suatu aplikasi, untuk berhubungan dengan satu atau lebih jenis peralatan elektronik lain yang terpisah (server, data concentrator, data collector, komputer dan meter) yang di dalamnya terdapat satu atau lebih aplikasi bahasa komunikasi dari satu atau lebih jenis terminal komunikasi, baik secara langsung ataupun terkendali secara otomatis.

4.1.8 Perangkat pengolah data (server )

Perangkat pengolah data adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik yang bekerja bersama-sama dengan fungsi untuk menyimpan, mengolah, menganalisa dan mengirimkan data dengan beberapa aplikasi perangkat lunak serta bahasa komunikasi yang terpasang di dalamnya.

4.1.9 Pusat kendali pembacaan meter (AMR - control center )

Pusat kendali pembacaan meter adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik, bahasa komunikasi dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang bekerja bersama, berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, pengolah, pengirim dan pengendali data dari meter energi, pengambil data langsung maupun pengumpul data terkendali untuk digunakan sebagai pelayanan, pelaporan maupun analisa tertentu guna mendukung keperluan transaksi pembayaran, pengoperasian, perencanaan, pengendalian, dan pelayanan pelanggan.

(17)

4.1.9.1 Pusat kendali pembacaan meter area

Pusat kendali pembacaan meter area adalah pusat kendali pembacaan meter yang berada di unit distribusi (APJ, AP, AJ, UP, UPJ, UJ, Cabang).

4.1.9.2 Pusat kendali pembacaan meter wilayah

Pusat kendali pembacaan meter wilayah adalah pusat kendali pembacaan meter yang berada di kantor induk distribusi atau kantor wilayah.

4.1.10 Sistem komunikasi

Sistem komunikasi adalah suatu kesatuan peralatan elektronik yang bekerja bersama-sama dalam satu kesatuan sistem untuk mengirimkan dan menerima data analog dan atau digital dari tempat yang satu ke tempat lainnya.

4.1.11 Protokol

Protokol adalah suatu aturan baku yang menjelaskan format pengiriman data antara dua peralatan atau lebih dalam melakukan hubungan komunikasi. format tersebut juga memperhatikan error checking, metode compresi data, termasuk didalamnya indikasi pengiriman dan penerimaan data.

4.1.12 Distribution Contol Center (DCC)

Pusat supervisi dan pengendalian jaringan serta pengelolaan beban sistem distribusi.

4.1.13 Networking

Networking adalah kumpulan dari beberapa peralatan komunikasi atau komputer dalam suatu hubungan agar dapat tukar menukar data dan atau sarana penggunaan jalur komunikasi atau pemakaian aplikasi dari satu tempat ke tempat lain.

4.2 Definisi istilah dalam sarana komunikasi

4.2.1 PSTN

PSTN (public switching telephone network) adalah saluran sistem telepon yang menggunakan konduktor dalam mengirim dan menerima data analog dan atau digital.

4.2.2 GSM

(18)

4.2.3 CDMA

CDMA (code division multiple access) adalah pembagian jalur yang satu jalurnya dapat dipergunakan oleh beberapa pengguna menggunakan metode pembagian dengan mempergunakan kode jalur radio, bukan pembagian frekuensi atau waktu dan disebut  juga dengan spread-spectrum signaling .

4.2.4 DLC/PLC

DLC/PLC (distribution line carrier communication / power line carrier communication ) adalah suatu standar komunikasi frekuensi tinggi yang dilalukan pada jalur konduktor  jaringan jala-jala listrik 50Hz, baik pada jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah yang disebut dengan DLC, maupun jaringan tegangan tinggi dan jaringan tegangan ekstra tinggi yang disebut dengan PLC.

4.2.5 Frekuensi radio

Frekuensi radio adalah suatu besaran nilai frekuensi tinggi (HF –  high frequency , VHF –  very high frequency , UHF – ultra high frequency ) dalam lebar area frekuensi tertentu yang digunakan untuk jalur hubungan komunikasi radio secara khusus ataupun umum, seperti band 400 MHz, band 900 MHz, band 2 GHz, band 3,5 GHz dan lainnya.

4.2.6 WiFi

WiFi (w i reless f i delity) atau disebut juga WLAN (high-frequency wireless local area  network ) adalah jaringan komunikasi yang mempergunakan sarana radio frekuensi tinggi UHF 2,4GHz (untuk 802-11b atau 802-11g) dan 5GHz (untuk 802-11a), untuk mengirim dan menerima data.

4.2.7 Operator komunikasi

Penyedia layanan komunikasi yang dikelola secara khusus dan atau secara umum.

• Penyedia layanan komunikasi yang dikelola secara khusus adalah fasilitas

komunikasi yang dikelola dan dipergunakan sendiri oleh PLN dan atau instansi-instansi lain, baik melalui media jala-jala listrik 50 Hz, kabel komunikasi, jaringan serat optik, jaringan radio frekuensi, maupun melalui jaringan lainnya.

• Penyedia layanan komunikasi yang dikelola secara umum adalah fasilitas

komunikasi yang digunakan secara umum oleh masyarakat luas dan bisa melayani kebutuhan untuk jalur komunikasi khusus suatu perusahaan dengan mutu pelayanan tertentu, dalam bentuk sarana komunikasi PSTN (oleh Telkom), GSM (contoh Indosat, Telkomsel dan XL-Comindo), CDMA (contoh Fren, Esia), serat optik dan kabel (contoh Telkom, Indosat, TV kabel).

(19)

4.2.8 Sinkron (synchronous )

Sinkron adalah suatu metode pengiriman sekelompok data secara periodik langsung bersamaan, dengan waktu sebagai acuan sinkronisasi untuk kesesuaian tiap blok data. Sedang untuk pengiriman sekelompok data yang tidak mempergunakan waktu sebagai dasar acuan, dengan metode pengiriman tiap blok data yang dimulai kode START dan diakhiri STOP, disebut metode tidak sinkron (asynchronous ).

4.3 Definisi istilah dalam model komunikasi

4.3.1 Terminal antar muka komunikasi

Terminal antar muka komunikasi adalah sarana sambungan terminal yang dipergunakan untuk hubungan komunikasi antar muka dengan fasilitas kemampuan tertentu sesuai jenis terminalnya, seperti RS232, RS485, USB, RG45.

4.3.1.1 RS232

RS232 adalah acuan sambungan komunikasi serial yang terdiri dari terminal data DTE (Data Terminal Equipment ) dan terminal DCE (Data Communications Equipment ) atau modem baik untuk jenis terminal konektor 9 pin atau 25 pin adapter sebagai perangkat pengirim dan penerima data kecepatan rendah.

4.3.1.2 RS422

RS422 adalah acuan sambungan komunikasi serial balance yang terdiri dari terminal data DTE (Data Terminal Equipment ) dan terminal DCE (Data Communications Equipment ) sebagai perangkat pengirim dan penerima data kecepatan tinggi.

4.3.1.3 RS485

RS485 adalah acuan sambungan komunikasi serial balance yang terdiri dari terminal data DTE (Data Terminal Equipment ) dan terminal DCE (Data Communications Equipment ) sebagai perangkat pengirim dan penerima data kecepatan tinggi untuk keperluan sistem bus atau multidrop .

4.3.1.4 USB

USB (Universal Serial Bus ) adalah terminal standar untuk serial yang berfungsi sebagai bus terminal.

(20)

4.3.1.5 RG45

RG45 adalah komponen yang digunakan sebagai terminal guna menghubungkan antara terminal perangkat pengirim dan penerima data NIC (network interface card ) dengan kabel, sehingga kabel dapat langsung dihubungkan ke jaringan untuk media komunikasi.

4.3.1.6 UTP

UTP (Unshielded twisted pair ) adalah serabut kabel yang digunakan untuk media komunikasi data dalam network yang berjarak pendek atau menengah.

4.3.2 Komunikasi satu arah

Komunikasi satu arah adalah pengiriman informasi dari meter energi secara langsung ke pengumpul data terkendali atau pusat kendali sistem pembacaan meter energi terkendali  jarak jauh terus menerus, atau sebaliknya. Proses ini dapat dilakukan secara periodik

ataupun secara langsung. Prinsip komunikasi satu arah ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Komunikasi satu arah

4.3.3 Komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah adalah komunikasi antara pusat kendali sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh yang mengirimkan informasi permintaan ke pengumpul data terkendali dan atau meter energi, kemudian meter energi dan atau pengumpul data terkendali mengirimkan informasi yang diminta ke pusat kendali sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh. Proses ini dapat dilakukan secara periodik ataupun secara langsung. Prinsip komunikasi dua arah ditunjukkan pada gambar 2.

(21)

4.3.4 Routing

Routing adalah metode pengiriman informasi dalam suatu jaringan komunikasi pada satu alamat tertentu dengan melalui beberapa titik sambung tanpa atau dengan mempergunakan modem sebagai sarana komunikasinya. Prinsip komunikasi satu arah ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Routing

4.3.5 Trunking

Trunking adalah beberapa jalur jaringan atau titik sambung sarana komunikasi yang dapat dipergunakan dalam mengirim dan menerima informasi dari pusat kendali menuju alamat tertentu.

4.3.6 VPN

VPN (virtual private network ) adalah jaringan komunikasi dengan kode khusus yang dipergunakan suatu perusahaan atau sejenisnya di dalam lingkup fasilitas area jaringan komunikasi untuk umum.

4.3.7 IP base

IP base adalah kode antar muka secara khusus menunjuk pada alamat suatu titik sambung pada suatu jaringan komunikasi.

4.3.8 WAN

WAN (wide area network ) adalah jaringan komunikasi data melingkupi luasan area dari kecil ke luar blok antar LAN atau lokasi sampai dengan yang sangat luas antar negara.

4.3.9 LAN

LAN (local area network ) adalah jaringan komunikasi data antar peralatan yang dihubungkan dengan media kabel melingkupi luasan satu blok area tertentu.

(22)

4.3.10 Tunneling

Tunneling adalah pengiriman data untuk jaringan komunikasi khusus melalui fasilitas  jaringan komunikasi untuk umum dengan mempergunakan pemisah dan proteksi khusus.

4.3.11 Bit error rate

BER (bit error rate ) adalah satuan dari suatu kegagalan dalam pengiriman data pada suatu jalur jaringan komunikasi yang dinyatakan dalam besaran prosen.

4.3.12 Success call ratio

Success call ratio adalah satuan keberhasilan dalam melakukan hubungan pada suatu  jaringan komunikasi yang dinyatakan dalam besaran prosen.

4.3.13 Effective response

Effective response adalah satuan yang menyatakan keberhasilan penerimaan informasi dalam satu periode waktu, dinyatakan dalam besaran prosen.

4.3.14 Baud rate

Baud rate adalah kecepatan data yang dapat dikirim dan atau diterima pada suatu jalur komunikasi melalui sebuah terminal antar muka komunikasi, contoh 2400 bps (bits per second) dan 9600 bps.

4.3.15 Web

Web adalah sebutan lain dari World Wide Web, yang merupakan sistem pengiriman dan penerimaan informasi dengan format bahasa HTML (hypertext markup language) yang dipergunakan pada jalur komunikasi antar network internet yang berisikan teks, gambar dan multimedia.

4.4 Definisi istilah berhubungan dengan pelanggan

4.4.1 Pelanggan tegangan tinggi

Pelanggan tegangan tinggi adalah pelanggan listrik yang dilayani dengan tegangan 70 kV atau 150 kV, atau pelanggan listrik dengan daya mulai 30 MVA ke atas.

(23)

4.4.2 Pelanggan tegangan menengah

Pelanggan tegangan menengah adalah pelanggan listrik yang dilayani dengan tegangan 20 kV atau pelanggan listrik dengan daya mulai 201 kVA sampai dengan kurang dari 30 MVA.

4.4.3 Pelanggan tegangan rendah

Pelanggan tegangan rendah adalah pelanggan listrik yang dilayani dengan tegangan 230 volt atau 400 volt atau pelanggan listrik dengan daya sampai dengan 197 kVA.

4.5 Definisi istilah pada pusat kendali

4.5.1 Database

Database adalah sekumpulan data dan atau informasi terstruktur yang tersimpan dalam komputer sehingga program aplikasi dapat mengambil, mencari dan menampilkan informasi yang diperlukan.

4.5.2 Perangkat pengolah data web

Perangkat pengolah data web adalah seperangkat peralatan elektronik sebagai perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi yang bekerja bersama untuk mengolah dan memproses data yang diperoleh dari pengolah data pusat kendali agar dapat memberikan fasilitas pada siapapun untuk mengetahui dan mengambil data yang diperlukan melalui fasilitas sambungan internet.

4.5.3 Catu daya

Catu daya merupakan seperangkat peralatan elektronik berfungsi untuk menyearahkan arus bolak balik dan menurunkan serta membagi tegangan listrik sesuai kebutuhan serta membatasi arus lebih jika terjadi hubung singkat pada beban.

4.5.4 RAM (random access memory )

RAM adalah suatu rangkaian IC (integrated circuit ) berfungsi sebagai penyimpan data sementara yang diperlukan dalam proses komputasi pada CPU (central processing unit ) dengan sifat penyimpanan statis atau tidak ada sesuatu yang bergerak secara fisik.

4.5.5 Remote terminal

Remote terminal merupakan seperangkat peralatan elektronik yang berfungsi sebagai peralatan yang diperintah oleh pusat kendali untuk melakukan suatu tugas tertentu baik untuk mengambil atau mengirim data.

(24)

4.5.6 Gateway

Gateway adalah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai titik hubung antar muka dua network atau lebih dengan mengatur segala sesuatu fasilitas akses dari dan ke network yang lain baik itu jenis data, file, level password akses dan lainnya.

4.5.7 Hard disk

Hard disk adalah suatu perangkat non volatile terbuat dari beberapa pelat permukaan bermagnet yang berputar pada porosnya dengan kecepatan tertentu, berfungsi sebagai penyimpan data digital.

4.5.8 Drive

Drive adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai media untuk dapat membaca informasi digital dari perangkat lain sebagai penyimpan data.

4.5.9 Waktu GPS (global positioning system )

Waktu GPS adalah waktu dari satu daerah tertentu yang ditentukan oleh posisi koordinat suatu lokasi melalui satelit terhadap waktu acuan GMT (greenwich mean time ).

4.6 Definisi istilah berhubungan dengan perangkat lunak

4.6.1 Sistem operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur dan mendayagunakan perangkat keras suatu peralatan elektronik berbasis mikroprosesor yang memberikan programmer suatu fasilitas untuk mengakses sumber daya perangkat keras tersebut.

4.6.2 Penggunaan data terambil

Penggunaan data terambil adalah proses peng-copy-an data dari tempat penyimpanan data untuk dapat dipergunakan oleh aplikasi-aplikasi lain baik yang berhubungan dengan pelaporan ataupun untuk keperluan enjiniring.

4.6.3 Pengiriman data terambil

Pengiriman data terambil adalah suatu format data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna, dimana data ini merupakan copy dari data tersimpan yang dikonversi ke format lain, dan format data tersebut dapat berupa format Oracle , RDBMS, XML atau format lain untuk aplikasi program perkantoran, baik spreadsheet, word processing ataupun presentasi.

(25)

4.6.4 Data ambil

Data ambil adalah direktori yang berada di buffer front-end yang berisi data mingguan dan berasal dari meter, pengambil data langsung dan pengumpul data terkendali, dengan frame data seperti dimaksud pada butir 6.1.3. Semua data dalam direktori ‘data ambil’ tidak dapat dilakukan perubahan apapun. Perubahan identitas meter hanya dapat dilakukan pada front-end saja.

4.6.5 Data hasil

Data hasil adalah direktori yang berada di server yang berisi kumpulan data dari direktori ‘data ambil’ di front-end untuk dimasukkan dalam format harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

4.6.6 Data kirim

Merupakan copy lengkap dari ‘data hasil’ yang ditempatkan pada direktori ‘data kirim’ dan untuk digunakan sesuai keperluan perhitungan, pengoperasian, perencanaan dan pelayanan, serta untuk keperluan ekspor-impor data antar aplikasi seperti yang tertera dalam butir 6.10.7.

4.6.7 Data Olahan

Merupakan copy sebagian dari Data ambil dan data hasil yang sudah diproses untuk keperluan beberapa aplikasi dan ditempatkan pada direktori data olahan

4.6.8 Aplikasi pengendali jarak jauh

Aplikasi pengendali jarak jauh adalah perangkat lunak yang dibuat khusus untuk mengendalikan pengambilan dan pengiriman data dari dan ke pusat kendali.

4.6.9 Aplikasi web

Aplikasi web adalah perangkat lunak yang dipergunakan sebagai pengendali data sehingga dapat ditampilkan dan diambil melalui fasilitas internet oleh para pengguna di luar pusat kendali.

4.6.10 Aplikasi manajemen database

Aplikasi manajemen database adalah perangkat lunak pada pusat kendali yang dipergunakan untuk mengambil, menyimpan, mengirim dan mengekspor data agar dapat dipergunakan oleh pengguna lain.

(26)

4.6.11 AT command (attention command )

AT command adalah perintah – perintah khusus yang digunakan untuk menyetel modem dan meter dari jarak jauh, atau menyetel meter secara lokal jika meter diproteksi secara hardware .

4.6.12 SIM (subscriber identity module ) card

SIM adalah kartu komunikasi yang berisi antara lain informasi mengenai nomor telepon dan memori data lainnya serta layanan yang tercakup dalam langganan.

4.6.13 XML

XML adalah suatu format data yang secara umum dapat dipergunakan bersama untuk segala jenis platform dengan sistem operasi yang berbeda.

4.6.14 Event / kejadian

Event adalah segala informasi kejadian yang diterima dari peralatan di lapangan dan pusat kendali, seperti perubahan status meter, kerusakan di meter, kerusakan peralatan server, tegangan suplai padam, dan sebagainya, yang dicatat oleh pusat kendali, agar diketahui jika ada hal yang tidak normal.

4.7 Definisi istilah berhubungan dengan pengaman

4.7.1 Password

Password adalah susunan beberapa karakter huruf dan atau angka tersimpan dalam database khusus yang digunakan sebagai jalur masuk untuk dapat mengoperasikan peralatan pada level fasilitas tertentu dalam suatu sistem.

4.7.2 Password dinamik

Password dinamik adalah password yang harus diganti secara periodik oleh pengguna dengan tujuan untuk meningkatkan pengamanan akses ke suatu sistem. Pengguna memperoleh peringatan dari sistem secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan.

4.7.3 Firewall

Firewall adalah suatu perangkat lunak yang memeriksa lalu lintas pesan dalam jaringan yang melaluinya, dan berhak memberi atau menolak akses berdasarkan sekumpulan aturan yang disyaratkan.

(27)

4.7.4 Hacker

Hacker adalah orang di luar sistem yang banyak mengetahui bahasa pemrograman yang berusaha untuk masuk secara tidak legal ke dalam sistem tersebut, sehingga dapat mengetahui secara langsung dan atau mengubah data dan perangkat lunak dalam sistem.

4.7.5 Virus

Virus merupakan suatu perangkat lunak kecil untuk melakukan kegiatan tertentu yang dapat memperburuk kinerja dari perangkat lunak sebenarnya dan dapat pula merusak sistem secara menyeluruh.

4.7.6 Physical tempering

Physical tempering adalah suatu fasilitas aplikasi database yang akan memberikan informasi jika ada sinyal tertentu yang dikirim oleh meter energi akibat terjadi perubahan secara fisik pada meter di lapangan. Hal ini dapat berfungsi jika meter energi mempunyai fasilitas pengiriman sinyal tersebut.

4.7.7 Riwayat kejadian (historical event log )

Riwayat kejadian merupakan suatu fasilitas penyimpanan data dari segala kegiatan para pengguna sistem dan kejadian yang timbul pada peralatan dalam sistem.

4.8 Definisi yang berhubungan dengan pelaporan

4.8.1 Laporan energi total

Laporan energi total adalah laporan untuk menampilkan total pemakaian energi pokok dan harmonisa selama selang waktu tertentu.

4.8.2 Laporan rincian profil beban (load profile )

Laporan rincian profil beban adalah laporan untuk menampilkan profil beban secara rinci (energi pokok dan energi harmonisa) selama selang waktu tertentu yang mencakup pemakaian energi, tegangan tiap fasa, arus tiap fasa dan factor daya.

4.8.3 Laporan kejadian (event report )

Laporan kejadian adalah laporan untuk menampilkan kejadian-kejadian yang dialami oleh meter dalam jangka waktu tertentu.

(28)

4.8.4 Frame data

Frame data adalah sekumpulan hasil pengukuran meter energi setiap interval waktu tertentu yang terdiri dari informasi identitas meter, waktu dan nilai besaran-besaran listrik dalam bentuk tabel.

4.9 Definisi besaran-besaran berpengaruh

4.9.1 Besaran berpengaruh

Besaran berpengaruh adalah setiap besaran, umumnya dari luar, yang dapat mempengaruhi kinerja pengendalian meter energi jarak jauh.

4.9.2 Interferensi radio

Besaran elektro magnetik dari interferensi frekuensi radio terhadap peralatan elektronik yang dinyatakan dalam watt per meter.

4.9.3 Gangguan elektromagnetis

Gangguan elektromagnetis adalah gangguan yang disebabkan oleh interferensi elektromagnetis terhantarkan atau teradiasikan sehingga dapat mempengaruhi kinerja operasi pengendalian meter energi jarak jauh secara fungsional atau secara metrologi.

4.9.4 Suhu acuan

Suhu acuan adalah suhu sekitar yang ditentukan sebagai kondisi acuan.

4.9.5 Kondisi pengoperasian pengenal

Kondisi pengoperasian pengenal adalah seperangkat julat-julat ukur yang ditentukan untuk karakteristik kinerja dan julat-julat operasi yang ditentukan untuk besaran-besaran berpengaruh, yang di dalamnya ditentukan dan ditetapkan variasi kesalahan dan kesalahan operasi peralatan.

4.9.6 Julat operasi yang ditentukan

Julat operasi yang ditentukan adalah julat nilai-nilai besaran berpengaruh tunggal yang merupakan bagian kondisi pengoperasian pengenal.

(29)

4.9.7 Batas julat operasi

Batas julat operasi adalah kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh peralatan elektronik dan komunikasi yang dioperasikan, tanpa mengalami kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologi bilamana peralatan-peralatan itu dioperasikan kembali pada kondisi operasi normalnya.

4.9.8 Posisi kerja normal

Posisi kerja normal adalah posisi peralatan elektronik dan komunikasi yang ditetapkan oleh pabrikan untuk pengoperasian normal.

4.9.9 Ground loop

Ground loop adalah arus yang mengalir karena adanya beda potensial antara dua peralatan yang seharusnya berpotensial sama dengan potensial bumi ( ).

4.9.10 Tegangan switching

Tegangan switching adalah tegangan impuls yang timbul saat terjadi switching pada sistem tenaga listrik, sehingga dapat mengganggu peralatan dan data elektronik.

4.9.11 Induksi petir

Induksi petir adalah besaran tegangan dan arus listrik yang ditimbulkan oleh sambaran petir yang berimbas pada jaringan listrik.

4.10 Definisi pengujian dan inspeksi penerimaan

4.10.1 Uji jenis

Uji Jenis adalah Pengujian lengkap yang dikenakan terhadap sejumlah contoh peralatan komunikasi, perangkat pusat kendali dan perangkat pengumpul data di lapangan, dari tipe yang sama dan mempunyai karakteristik serupa, dipilih oleh pabrikan guna membuktikan bahwa paralatan-peralatan tersebut dengan tipe itu telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan dalam standar yang relevan.

4.10.2 Inspeksi penerimaan peralatan

Inspeksi penerimaan peralatan adalah inspeksi yang dilakukan terhadap peralatan-peralatan dari keseluruhan sistem diambil secara acak yang akan diserah-terimakan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dan unjuk kerjanya dari peralatan-peralatan tersebut.

(30)

Inspeksi penerimaan ini hanya berlaku untuk peralatan-peralatan yang telah lulus uji jenis dari Laboratorium Penguji baik dalam negeri maupun luar negeri.

4.10.3 Inspeksi penerimaan perangkat lunak aplikasi

Inspeksi penerimaan perangkat lunak aplikasi adalah inspeksi yang dilakukan terhadap unjuk kerja aplikasi yang dipasang pada peralatan tertentu dalam sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh yang diambil secara acak dari sejumlah peralatan yang akan diserah-terimakan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dari aplikasi dalam mendukung fungsi kerja peralatan tersebut.

5 Struktur dan konfigurasi sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh

5.1 Struktur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh

Secara umum struktur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh ditunjukkan pada gambar 4. Gambar tersebut menjelaskan hubungan antara meter ke pusat kendali secara langsung, atau melalui pengumpul data terkendali, atau pengambil data langsung. Sarana komunikasi yang digunakan untuk pengambilan data yang akan diolah oleh pusat kendali diantaranya adalah frekuensi radio, serat optik, DLC/PLC, GSM maupun PSTN. Data yang diperoleh pusat kendali dapat dipergunakan untuk keperluan transaksi pembayaran, pelayanan, pengoperasian, perencanaan serta keperluan lain melalui fasilitas ekspor-impor data.

(31)

18

(32)

5.2 Konfigurasi sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh

Berdasar pada kewenangan maupun metode pengiriman data dari meter ke pusat kendali pembacaan meter dan antar pusat kendali pembacaan meter, konfigurasi sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konfigurasi terdistribusi dan konfigurasi terpusat.

5.2.1 Konfigurasi terdistribusi

Pada konfigurasi terdistribusi, meter mengirim data ke pusat kendali pembacaan meter area, kemudian beberapa data tertentu oleh pusat kendali pembacaan meter area diteruskan ke pusat kendali pembacaan meter wilayah. Wilayah mempunyai kewenangan dalam mengelola sistem pembacaan meter jarak jauh yang lebih tinggi dari area sebagaimana dijelaskan pada butir 6.18. Konfigurasi terdistribusi ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Konfigurasi terdistribusi

5.2.2 Konfigurasi terpusat

Pada konfigurasi terpusat, meter mengirim data ke pusat kendali pembacaan meter wilayah, kemudian beberapa data tertentu oleh pusat kendali pembacaan meter wilayah dikirim ke unit distribusi (APJ dsb.) untuk keperluan pencetakan rekening dan pelayanan.

(33)

Wilayah mempunyai tugas menganalisis data sepenuhnya. Konfigurasi terpusat ditunjukkan pada gambar 6

Gambar 6. Konfigurasi terpusat

6 Persyaratan

6.1 Jenis data

Jenis data yang diambil dari meter berupa energi total yaitu energi pokok / dasar berikut harmonisanya untuk digunakan sebagai pengukuran transaksi energi.

6.1.1 Jenis data meter energi fase tunggal

Untuk meter energi fase tunggal, fasilitas pengambilan dan penyimpanan data per frame adalah tiap 30 menit *) untuk besaran energi, tegangan, arus, faktor daya dan indikator fase pemasangan **)

Sedangkan untuk besaran energi listrik kWh, pengambilan dan penyimpanan data stan kWh per frame dilakukan tiap minggu dan atau sesuai perintah sesaat.

CATATAN:

*) Dalam hal energi meter yang sudah terpasang hanya mempunyai fasilitas data per frame tiap 60 menit, maka pengambilan dan penyimpanan data akan mengacu pada frame tersebut.

**) Dalam hal energi meter yang sudah terpasang tidak mempunyai faktor daya dan indikator fase, maka pengambilan dan penyimpanan data tersebut tidak dilakukan.

(34)

6.1.2 Jenis data meter energi fase tiga

Untuk meter energi fase tiga, fasilitas pengambilan dan penyimpanan data per frame adalah tiap 15 menit *) untuk besaran kWh, kVARh, kVA, kVA max, kW, tegangan, arus, faktor daya **), sedang untuk data instan (penggambaran phasor arus dan tegangan) minimal 1 kali tiap hari secara otomatis, dengan waktu pengambilan langsung, random.

CATATAN:

*) Dalam hal energi meter yang sudah terpasang hanya mempunyai fasilitas data per frame tiap 30 atau 60 menit, maka pengambilan dan penyimpanan data akan mengacu pada frame tersebut.

**) Dalam hal energi meter yang sudah terpasang tidak mempunyai faktor daya, maka pengambilan dan penyimpanan data tersebut tidak dilakukan.

6.1.3 Struktur frame data

Keseluruhan isi dari frame data untuk meter energi fase tunggal dan fase tiga harus mengikuti struktur dengan urutan sebagai berikut: identitas meter, kode jenis meter, tanggal dan waktu, kWh, kWh export-import, kVArh dan delta kVArh export-import, kVA, kVA max, kW, voltage (nilai efektif per fase), arus (nilai efektif per fase) dan faktor daya. Setiap meter energi selain mempunyai identitas meter dan kode jenis meter juga harus mempunyai informasi sebagai berikut: nama gardu induk, nama penyulang, nomer trafo distribusi, indikator fase (fase pemasangan), rasio CT dan PT, serta data lain yang diperlukan sesuai data induk langganan. Informasi tersebut merupakan data tetap yang hanya dapat diubah melalui komunikasi antar muka.

6.2 Metode pengambilan data

Metode pengambilan data pada sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh ada tiga macam yaitu:

• Pengambilan data secara pooling  oleh pengumpul data terkendali (data 

concentrator ) dan pengambil data langsung (hand held collector) dari meter energi, dan kemudian data dikirim ke pusat kendali secara periodik maupun secara langsung,

• Meter energi mengirim data secara langsung ke pusat kendali secara periodik, • Pusat kendali melakukan pengambilan data secara pooling  langsung ke meter

energi dan pengumpul data terkendali.

6.3 Kualitas komunikasi

• Success call ratio  komunikasi, yaitu hubungan secara kontinyu tanpa terputus

selama satu menit dalam kurun waktu lima menit, ditetapkan minimum 95%,

• Effective response time connection, yaitu lama waktu yang dibutuhkan dari

permintaan sambungan sampai dengan diterima signal sambung, ditetapkan maksimal 60 detik.

(35)

6.4 Meter energi

Butir 6.4 ini merujuk pada SPLN D3.005 mengenai meter statis, khususnya untuk fitur penyimpanan, pengiriman dan penerimaan data.

6.4.1 Fasilitas meter

• Penyimpanan data load profile  di meter fase tiga adalah 15 menit per frame dan

meter fase tunggal adalah 30 menit per frame. Karena memori yang terbatas, penyimpanan data dilakukan dengan cara menimpa rekaman data yang terlama (FIFO - first in first out ).

• Pengiriman data load profile  dari meter ke server dilakukan sesuai dengan urutan

kendali dari pengumpul data atau server secara langsung. Untuk meter yang mempunyai memori besar dan mengirimkan data secara langsung ke server, pengiriman data meter fase tiga dilakukan paling cepat setiap hari dan paling lama setiap satu minggu, sedang pengiriman data meter fase tunggal dilakukan paling cepat tiap satu minggu dan paling lama satu bulan, atau sesuai permintaan.

• Pengiriman data melalui terminal antar muka atau terminal lain, baik hubungan

langsung maupun tidak langsung, menggunakan XML format.

• Meter yang mempunyai fasilitas tampilan teks berjalan harus dapat menerima

ASCII short message 160 karakter yang dikirim dari perangkat pengolah data untuk keperluan pemberian informasi kepada pelanggan.

6.4.2 Fasilitas terminal antar muka dan kendali jarak jauh

Meter energi fase tunggal dan fase tiga harus dilengkapi terminal antar muka dan kendali  jarak jauh.

Meter energi yang telah terpasang dan tidak dilengkapi fasilitas terminal antar muka dan kendali jarak jauh dapat ditambah dengan fasilitas tersebut dan harus dilakukan uji jenis ulang.

6.5 Modem

Modem harus mempunyai kecepatan proses penerjemahan dan pengiriman data minimal adalah 1200 baud untuk jenis sinkron dan minimal 33600 baud untuk tak sinkron.

6.6 Pengumpul data terkendali (data collector/concentrator )

Pengumpul data terkendali minimal harus mempunyai fasilitas sebagai berikut:

• Mempunyai terminal antar muka untuk ke meter energi berupa 1 terminal RS232 / 

RS422 dan 1 terminal RS485 / RG45 / UTP / USB, yang aman terhadap pengaruh ground loop, pengaruh tegangan switching dan pengaruh induksi petir.

(36)

• Mempunyai terminal antar muka untuk ke kendali komunikasi ( front end ) berupa 1

terminal RS232 / RS422 dan 1 terminal RS485 / RG45 / UTP / USB, yang aman terhadap pengaruh ground loop, pengaruh tegangan switching dan pengaruh induksi petir.

• Mempunyai kemampuan menyimpan data besaran-besaran listrik selama paling

rendah 3 bulan untuk seluruh meter energi yang berada dalam tanggung jawab kendalinya, dengan sistem penyimpanan menimpa data terlama (FIFO  –  first in  first out ).

• Menggunakan bahasa pemrograman logic ladder  dan atau yang lebih inteligen

untuk pengamanan akses dan penerimaan serta pengiriman perintah.

• Fasilitas kirim-terima (export-import ) data dalam format XML.

• Dapat melewatkan perintah short message  dari pusat pengolah data kepada

meter energi tertentu untuk segala jenis model komunikasi yang digunakan.

• Pengambilan data meter lengkap secara terkendali paling lama setiap 1 minggu

untuk meter fase tiga, dan 1 bulan untuk meter fase tunggal. Kegagalan pengambilan data harian load profile , data instan, stan instan (kWh) dan kVA max harus dapat terambil secara keseluruhan pada proses pengambilan berikutnya.

6.7 Sarana komunikasi

Sarana komunikasi untuk sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh tidak dibatasi jenisnya, yaitu dapat menggunakan semua sarana yang tersedia untuk memperoleh hasil terbaik yang memenuhi kualitas komunikasi sesuai butir 6.3. Sarana komunikasi yang dapat digunakan untuk hubungan satu arah, dua arah, routing, trunking, VPN, IP-base, LAN, WAN adalah PSTN, frekuensi radio, GSM, CDMA, WiFi dan serat optik.

6.8 Kendali komunikasi (front-end )

6.8.1 Sistem operasi (operating system)

Sistem operasi yang digunakan minimal harus mendukung operasi pengendali komunikasi sistem 8 bit penuh (full 8-bit ) yang dibuktikan dengan uji aplikasi terendah seperti “text programmer editor ”, atau sistem 16 bit parsial baik untuk sistem operasi Unix, Linux maupun Windows.

6.8.2 Jenis terminal komunikasi

6.8.2.1 Dengan meter

Untuk berkomunikasi dengan meter, front-end harus dilengkapi terminal RS232 / RS422 dengan jumlah minimal 4 buah.

(37)

6.8.2.2 Dengan pengumpul data terkendali

Untuk berkomunikasi dengan pengumpul data terkendali, front-end  harus dilengkapi terminal RS232 / RS422, atau RS485 / RG45 / UTP dengan jumlah minimal 4 buah.

6.8.2.3 Dengan perangkat pengolah data dan pengambil data langsung

Untuk berkomunikasi dengan perangkat pengolah data dan pengambil data langsung, front-end harus dilengkapi terminal RS485 / RG45 / UTP / USB dengan jumlah minimal 2 buah.

6.8.3 Jenis protokol

6.8.3.1 Dengan meter dan pengumpul data terkendali

Untuk berkomunikasi dengan meter dan pengumpul data terkendali, protokol yang digunakan adalah Protokol PLN , DLMS atau IP-base LAN / WAN.

6.8.3.2 Dengan perangkat pengolah data dan pengambil data langsung

Untuk berkomunikasi dengan perangkat pengolah data dan pengambil data langsung, protokol yang digunakan adalah IEC 60870.5.103, IP-base LAN / WAN atau sambung langsung melalui USB.

6.8.4 Penyimpanan data

Front-end minimal harus mempunyai kapasitas penyimpanan data (buffer ) untuk 1500 buah meter energi fase tiga secara lengkap termasuk data instan (phasor arus dan tegangan) selama 2 bulan dengan tidak mengganggu unjuk kerja operasi pengambilan data meter sama sekali. Dengan sistem penyimpanan menimpa data terlama (FIFO ).

6.8.5 Pengalian rasio CT-PT

Data besaran listrik yang tersimpan dalam penyimpan data (buffer ) dikalikan dengan rasio CT-PT sesuai penetapan (setting ) untuk masing-masing identitas meter sebelum disimpan dalam direktori ’data ambil’ di front-end. Setting rasio CT-PT di front-end ini hanya dapat diubah dengan password proteksi khusus pada saat dilakukan perubahan data tetap meter sebagaimana dimaksud pada butir 6.1.3.

6.8.6 Kirim – terima data

Format data yang dikirim dan diterima adalah dalam format XML, demikian juga dengan short text message.

(38)

6.8.7 Perubahan identitas meter dan pelanggan

Perubahan dapat dilakukan terhadap data tetap meter sebagaimana dimaksud pada butir 6.1.3, jika terjadi penambahan, penggantian dan penghapusan data pelanggan, tanpa dapat mengubah isi data besaran-besaran listrik sesuai butir 6.1.3. Perubahan ini harus melalui password proteksi khusus. Perubahan data ini harus dilakukan pada meter tidak secara remote.

Penggantian dan penghapusan data tetap meter hanya dapat dilakukan dengan memberikan data sebab-musabab, indentitas pengganti/penghapus, identitas pemberi perintah dan tanggal dilaksanakan, dengan semua data lama sebelum diganti tetap disimpan dalam direktori data penggantian di front-end . Data penggantian hanya dapat dihapus oleh pemegang kewenangan tertinggi.

6.8.8 Data historis

Semua informasi status dan kondisi meter serta kejadian lain di lapangan tersusun secara berurut sesuai waktu kejadian dan disimpan dalam direktori data historis selama 12 bulan. Semua isi data historis tidak dapat diubah sama sekali, karena terdapat proteksi langsung dari aplikasi front-end , dan hanya dapat ditampilkan serta dicetak melalui aplikasi yang tersedia, termasuk phasor dari arus dan tegangan, serta faktor daya.

Untuk keperluan operasional dan perencanaan, data historis dapat dikirim dengan perubahan format menjadi ASCII text separator dan atau XML. Perubahan format tersebut dapat dilakukan dengan mengelompokkan data berdasar nama gardu induk, nama penyulang, nomer trafo distribusi, fase, rasio CT-PT, jenis pelanggan, kapasitas pelanggan, dan sebagainya dengan menggunakan fasilitas aplikasi yang tersedia. Khusus untuk data instan (phasor arus dan tegangan, serta data lainnya) harus disediakan applikasi untuk dapat melakukan penggambaran data tersebut jika perubahan format diatas tidak mendukung keberadaannya.

6.8.9 Back-up data

Back-up data dilakukan dengan menggunakan optical drive setiap ada perubahan data identitas meter dan pelanggan sebanyak 100 pelanggan setelah beroperasi selama 1 bulan. Apabila perubahan hanya terjadi kurang dari 100 pelanggan, back-up data dilakukan dengan menggunakan flash memory atau memory card melalui terminal USB.

6.8.10 Referensi waktu GPS

Untuk mensinkronkan seluruh waktu yang ada di meter-meter energi, concentrator dan pusat kendali, front-end mengirimkan signal sinkronisasi setiap waktu tertentu dengan merujuk pada waktu GPS (global navigation satelite system / global positioning system ).

(39)

6.9 Perangkat pengolah data (server )

6.9.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan proses pengambilan data secara periodik seluruh ‘data ambil’ dari front-end untuk memperbaharui data harian yang sudah ada, dan selanjutnya disimpan dalam server sebagai ‘data hasil’. Proses pengumpulan data ini tidak menghapus data lama mingguan, bulanan, tahunan atau data historis.

Data tersebut tersimpan dalam format penyimpanan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Kapasitas minimal server harus dapat menyimpan data seluruh meter sesuai dengan jumlah maksimum meter yang dapat dilayani front-end selama paling sedikit 5 tahun.

6.9.2 Pengolahan data

6.9.2.1 Keperluan transaksi pembayaran

Untuk keperluan transaksi pembayaran, data yang diproses adalah data dari direktori ‘data hasil’ yang ada di server dan dikirimkan secara langsung tanpa melalui campur tangan operator kepada aplikasi transaksi pembayaran.

6.9.2.2 Keperluan operasi dan perencanaan

Untuk keperluan operasi dan perencanaan, data yang digunakan adalah copy data penggunaan energi dan informasi lain dari direktori ‘data hasil’ yang dikirim ke direktori ‘data kirim’ dengan format ASCII text separator, XML atau format lain yang mendukung aplikasi perkantoran sesuai kebutuhan melalui operator.

6.9.2.3 Keperluan pelayanan dan web

Untuk keperluan pelayanan dan web, data yang digunakan adalah copy data penggunaan energi dan informasi lain dari direktori ‘data hasil’ yang dikirim ke direktori ‘data web’ secara berkala dengan format XML dinamik sesuai kebutuhan tanpa melalui campur tangan operator.

6.9.2.4 Keperluan komunikasi antar server

Untuk keperluan komunikasi antar server, data yang digunakan adalah copy data penggunaan energi dan informasi lain dari direktori ‘data hasil’ yang dikirim ke terminal komunikasi antar server dengan format XML atau format lain yang mendukung aplikasi perkantoran sesuai kebutuhan melalui operator.

(40)

6.10 Pemanfaatan data

Copy ’data hasil’ yang ada di server dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan internal PLN dan pelanggan dengan menggunakan program-program aplikasi sebagai berikut:

6.10.1 Transaksi pembayaran

Copy dari direktori ‘data hasil’ dapat diproses untuk menampilkan segala informasi yang berhubungan dengan transaksi pembayaran seperti perhitungan kWh pada LWBP1, LWBP2 dan WBP, juga kVArh, kVA max serta kVA max pada WBP.

Jika data transaksi tersebut dihubungkan dengan data pelanggan, maka fungsi aplikasi untuk melakukan pemutusan dan penyambungan kembali dapat dijalankan. Data untuk aplikasi tersebut disimpan di luar direktori ‘data hasil’.

6.10.2 Perencanaan

Copy dari direktori ‘data hasil’ dapat diproses untuk melakukan analisis seperti membuat prediksi/tren beban, pengembangan sistem jaringan distribusi, analisis sudut fase, phasor, dan hal-hal lain yang terkait masalah enjiniring, baik dalam bentuk tabulasi maupun grafik. Data tersebut dapat disimpan pada direktori terpisah dan dikirim dalam format yang sesuai untuk digunakan oleh suatu program aplikasi lain sesuai tabel 1.

6.10.3 Operasi sistem distribusi

Copy dari direktori ‘data hasil’ dapat diproses untuk melakukan analisis efisiensi sistem/rugi-rugi, analisis pemakaian listrik oleh pelanggan, analisis sudut fase, phasor, dan analisis lain yang terkait dengan masalah operasional, baik dalam bentuk tabulasi maupun grafik. Data tersebut dapat disimpan pada direktori terpisah dan dikirim dalam format yang sesuai untuk digunakan oleh suatu program aplikasi lain sesuai tabel 1.

6.10.4 Pengendalian beban

Data pada butir 6.10.1 dapat dibagi dalam segmen-segmen waktu sesuai fasilitas meter, sehingga dapat dievaluasi untuk keperluan aplikasi program niaga, seperti demand side management dan daya max plus.

Pengendalian beban dilaksanakan oleh relay pembatas daya sesuai TDL yang berlaku, atau perintah berdasarkan pada aplikasi di pusat kendali sesuai butir 6.14.

Meter elektronik jenis prabayar (prepaid ) yang dapat dikendalikan oleh pusat kendali adalah yang mempunyai fasilitas komunikasi dua arah dengan perangkat yang mendukung protokol basic DLMS-SN sesuai butir 6.16

(41)

6.10.5 Pelayanan dan web

Copy dari direktori ‘data hasil’ dapat diproses untuk menampilkan informasi pelayanan sesuai kebutuhan pelanggan dan keperluan web.

6.10.6 Pelaporan data

Merupakan ‘data kirim’ yang sudah diolah sesuai keperluan untuk dicetak atau dikirim ke lokasi lain, yang dapat disimpan dalam direktori tersendiri dan terpisah-pisah ataupun dapat diambil serta digunakan oleh pemakai lain.

Bentuk laporan dapat berupa teks, tabulasi, grafik dan presentasi yang dapat dicetak hitam putih atau berwarna dan mendukung file format lain yang generik sehingga dapat diproses oleh aplikasi perkantoran pada umumnya.

6.10.7 File format untuk ekspor - impor antar aplikasi

Fasilitas minimal yang harus dipenuhi untuk keperluan ekspor-impor file  antar aplikasi mempunyai file format yang diberikan pada tabel 1.

Tabel 1. Extension file format  berbagai jenis aplikasi untuk Windows dan Unix / Linux

Jenis aplikasi Extension pada Windows

Extension pada Unix / Linux

Open document format

Word processing .DOC .OOD .ODT

Spreadsheet .XLS .OOS .ODS

Presentation .PPT .OOP .ODP

Graphics .WMF .OOG .ODG

Formula .XLS .OOF .ODF

Generic text processing .MSXML; .XML .XML .XML

Data management . . .ODD

Web .HTML .HTML .HTML

Compressed file .ZIP .GZIP .7Z

File format untuk mengimpor file dari luar harus file jenis generik yang dapat diproses oleh aplikasi pelaporan dalam perangkat pengolah data seperti MS Office, Open Office, Corel Office, Star Office dan Lotus Smart Suite untuk Windows, serta Open Office, Corel Office dan Star Office untuk Unix dan Linux. Apabila file yang diimpor tidak dapat dibaca oleh salah satu dari software tersebut, maka aplikasi pada server minimal harus dapat mengekspor file  TXT dengan separator dan XML. aplikasi server harus dapat membaca file TXT dengan separator dan XML yang diimpor dari aplikasi lain untuk menjamin bahwa ekspor file dari server adalah generik.

(42)

6.11 Komunikasi data antar pusat kendali pembacaan meter

6.11.1 ‘Area’ ke ‘wilayah’

Data yang dikirim dari pusat kendali pembacaan meter area ke pusat kendali pembacaan meter wilayah adalah copy ‘data hasil’ yang terdiri dari profil beban (kWh, tegangan dan arus) secara lengkap untuk semua meter energi yang terpasang pada incoming gardu induk, outgoing gardu induk, gardu distribusi dan seluruh konsumen. Pusat kendali pembacaan meter area juga mengirim data historis.

6.11.2 ‘Area’ ke DCC (sistem SCADA)

Data yang dikirim dari pusat kendali pembacaan meter area ke DCC adalah copy ‘data hasil’ yang terdiri dari profil beban (tegangan dan arus) secara lengkap untuk semua meter energi yang terpasang pada incoming gardu induk, outgoing gardu induk.

6.11.3 ‘Wilayah’ ke ‘area’

Untuk sistem terdistribusi, data yang dikirim dari pusat kendali pembacaan meter wilayah ke pusat kendali pembacaan meter area adalah fasilitas pelayanan seperti pengiriman berita melalui sms, informasi waktu bayar dan lainnya.

Untuk sistem terpusat, data yang dikirim dari pusat kendali pembacaan meter wilayah ke area adalah copy sebagian ‘data hasil’ yang terdiri dari profil beban (kWh, tegangan dan arus, kVA max, LWBP, WBP) secara lengkap untuk semua meter energi yang terpasang pada pelanggan di area masing-masing.

6.11.4 ’Wilayah’ ke DCC (sistem SCADA)

Data yang dikirim dari pusat kendali pembacaan meter wilayah ke DCC adalah copy ‘data hasil’ yang terdiri dari profil beban (tegangan dan arus) secara lengkap untuk semua meter energi yang terpasang pada incoming gardu induk, outgoing gardu induk dan konsumen besar.

6.11.5 ’Wilayah’ ke web

Data yang dikirim dari server pembacaan meter ke server web yang berada di kantor wilayah adalah data sebagaimana dimaksud pada butir 6.10.5.

6.11.6 Sarana dan protokol komunikasi antar pusat kendali

Pengiriman dan penerimaan data antar pusat kendali dapat menggunakan fasilitas LAN  jika berada dalam satu lokasi, dan WAN jika berada pada lokasi yang berbeda, dan dapat

(43)

Jika dilakukan hubungan langsung antar pusat kendali (server to server), maka digunakan bahasa antar muka inter control center link protocol (ICCP).

6.12 Tingkatan otoritas dan tanggung jawab

6.12.1 Super user

Super user merupakan otoritas tertinggi dalam pengamanan akses ke sistem, dan mempunyai otoritas untuk melakukan segala sesuatu mulai dari fungsi operator sampai dengan administrator, dan dapat melakukan penyetelan seluruh sistem di luar tanggung  jawab administrator, serta berhak mengubah semua password yang ada di sistem.

Super user berkedudukan di kantor wilayah/distribusi, baik pada konfigurasi sistem terpusat maupun sistem terdistribusi, dan bertanggung jawab secara keseluruhan sistem dengan tugas-tugas antara lain:

• Mempelajari dan mengevaluasi SOP Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali

Jarak Jauh untuk kepentingan penyempurnaan.

• Bertanggung jawab terhadap fungsi dan ketertiban ruang Sistem Pembacaan

Meter Energi Terkendali Jarak Jauh beserta segala peralatannya.

6.12.2 Administrator

Administrator mempunyai otoritas untuk mengoperasikan dan melakukan penyetelan terbatas pada item-item tertentu yang sudah disepakati dalam ruang lingkup kerjanya. Administrator berkedudukan di kantor unit distribusi (APJ, dsb.) dan di kantor wilayah/distribusi. Administrator berfungsi sebagai level kedua dari penanggung jawab keseluruhan sistem pada level wilayah/distribusi atau level tertinggi dari unit distribusi, dengan tugas-tugas antara lain:

• Membantu koordinasi petugas penyambungan dalam proses pemasangan kWh

meter elektronik, sejak persiapan hingga integrasi dengan Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh

• Mengatur tugas dan fungsi Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak

Jauh, dan jika terdapat informasi penting mengenai hasil pantauan pelanggan, maka dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang.

• Turut memantau tren pemakaian energi listrik pelanggan dari hasil download.

• Mengatur dan memantau perangkat Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali

Jarak Jauh (hardware dan software) serta penggunaan di lingkungan kerjanya.

6.12.3 Supervisor

Supervisor bertugas membantu administrator yang ada di unit distribusi, dengan tugas-tugas antara lain:

(44)

• Membantu koordinasi petugas penyambungan dalam proses pemasangan kWh

meter elektronik, sejak persiapan hingga integrasi dengan Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh.

• Turut memantau tren pemakaian energi listrik pelanggan dari hasil download.

• Turut mengatur dan memantau perangkat Sistem Pembacaan Meter Energi

Terkendali Jarak Jauh (hardware dan software) serta penggunaan di lingkungan kerjanya.

6.12.4 Operator

Operator mempunyai otoritas akses ke dalam sistem yang terbatas, yaitu hanya pada pengoperasian saja termasuk pelaporan dan pencetakan.

Operator merupakan level terendah dari sistem pada kantor wilayah/distribusi maupun kantor unit distribusi, dengan tugas-tugas antara lain:

• Membuat laporan secara rutin bulanan mengenai kondisi meter elektronik

terpasang dan sarana komunikasinya.

• Memantau tingkat keberhasilan komunikasi Sistem Pembacaan Meter Energi

Terkendali Jarak Jauh secara rutin dan mengevaluasi tingkat kegagalan komunikasi serta merencanakan langkah penyelesaiannya.

• Segera melaporkan kepada atasan jika ditemukan kondisi abnormal dalam profil

beban maupun grafik fasor dari pelanggan dan penyulang.

6.12.5 LAN user dan pelanggan

Lan user dan pelanggan mempunyai fasilitas akses secara terbatas, yaitu hanya dapat melihat dan mengambil file yang dibaca.

6.13 Perangkat keras

6.13.1 Papan utama (motherboard / mainboard )

Motherboard harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut:

• Mendukung sepenuhnya operasi dari operating system yang digunakan.

• Mendukung sepenuhnya operasi peralatan bantu dan papan bantu yang dipasang

untuk keperluan hubungan ke kendali komunikasi (front-end ), komunikasi antar pusat, komunikasi untuk keperluan transaksi pembayaran, pengoperasian, perencanaan dan fasilitas kirim-terima, dengan spare 1 buah slot atau lebih;

• Mempunyai terminal komunikasi untuk serial, paralel, LAN, USB, dan slot-card 

(45)

• Tidak dilakukan “over clocking” untuk memperbaiki atau menyesuaikan

performance kinerja papan utama terhadap peralatan bantu maupun papan Bantu;

• Lulus uji fungsional seluruh fasilitas papan utama dengan hasil test yang dapat

dibuktikan saat dilaksanakan individual test.

6.13.2 RAM

Terbebani tidak lebih dari 50% dari kapasitas untuk menjalankan lima buah proses aplikasi pelaporan dengan data minimal masing-masing 250 kilobyte, secara besama-sama dan menjalankan dua proses pengiriman serta penerimaan data dari dan ke pusat kendali lainnya pada saat pengujian sebelum serah terima, dengan respon refresh pada monitor paling lambat adalah 0,5 detik. Metode untuk melakukan uji adalah dengan mem-blok separoh kapasitas RAM dengan aplikasi “Block RAM Off ” atau melepas separoh kapasitas RAM jika tidak memiliki program tersebut.

Jika kapasitas RAM teruji di bawah 1024 MB, maka yang harus dipasang adalah 1024 MB terpisah dari RAM untuk fasilitas grafis dan masih mempunyai spare slot  untuk penambahan kapasitas RAM nantinya.

6.13.3 Hard disk pada server

Kapasitas hard disk pada server minimal harus 2,5 kali dari volume data besaran-besaran listrik 1000 buah meter energi dengan kerapatan data per 15 menit selama satu tahun, dan harus lebih besar dari 120 gigabyte, dengan kecepatan access data minimal 7200 rpm untuk ATA ataupun Fast ATA.

6.13.4 Catu daya

Catu daya harus dapat mensuplai paling rendah beban 300 watt, dengan ripple tidak lebih dari 0,5% dan memberikan tegangan yang stabil apabila terjadi perubahan tegangan suplai arus bolak balik maupun kenaikan beban. Catu daya harus memiliki pengaman hubungan singkat.

6.13.5 Terminal antar muka

Motherboard minimal harus mempunyai: 4 terminal USB; 2 terminal LAN; 4 terminal Serial; 1 terminal Paralel; 2 terminal PS2.

Selain itu motherboard harus dapat dikembangkan dengan papan tambahan minimal 4 slot.

6.13.6 Fasilitas data backup pada server

Backup data server dilakukan dengan menggunakan DVD drive setiap ada perubahan data identitas meter dan pelanggan sebanyak 300 pelanggan setelah beroperasi selama 1 bulan, dan backup dilakukan dengan media flash atau memory card melalui terminal

Gambar

Gambar 2. Komunikasi dua arah
Gambar 3. Routing
Gambar 4. Struktur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh
Gambar 5. Konfigurasi terdistribusi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Agar match dengan port 1 maka impedansi input yang diharapkan adalah bernilai 1 sehingga ditentukan nilai

Bilangan -10 adalah biangan bulat negatif yang mempresentasikan kedudukan kapal selam di bawah permukaan laut mula-mula, bilangan 6 adalah bilangan bulat positif

  Kegiatan  membaca  dengan  penentuan  target,  memungkinkan  para  siswa  untuk  menentukan  suatu  sasaran  bagi  suatu  tingkat  kecepatan  minimal. 

Penelitian dilakukan dengan mempelajari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dan perhitungan lintasan dilakukan dengan metode iterasi seperti yang telah dibahas

Akan tetapi dalam pemproses data misalnya untuk mencari informasi seseorang dalam tumpukan kertas akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak apalagi jika

Data berkala ( time series data ) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi,

Tujuan dari lokakarya ini adalah membuat media pembelajaran BIPA secara mudah, bahkan untuk orang yang buta program komputer sekalipun.. Pembuatan media pembelajaran

[r]