• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTYPE INTEGRASI E-LEARNING UNTUK PERGURUAN TINGGI. (Studi Kasus : STMIK AMIKOM Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROTOTYPE INTEGRASI E-LEARNING UNTUK PERGURUAN TINGGI. (Studi Kasus : STMIK AMIKOM Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTYPE INTEGRASI E-LEARNING

UNTUK PERGURUAN TINGGI

(Studi Kasus : STMIK “AMIKOM” Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Puguh Hasta Gunawan

06.11.1311

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

(2)
(3)

PROTOTYPE INTEGRATION OF E-LEARNING FOR COLLEGE

PROTOTYPE INTEGRASI E-LEARNING UNTUK PERGURUAN TINGGI

Puguh Hasta Gunawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

ABSTRACT

Online learning or more popularly known as the E-Learning has been rampant in contemporary times, because it is effective, efficient, accessible and wide range of access. By using existing web technologies, ease in managing E-Learning website was not as difficult as before. Permasalahnnya now is, online learning media is noticeably stiffer and less interactive in presenting content.

Media E-Learning is needed now is a medium that can be accessed by a variety of communication devices, especially devices such as smartphones, tablet PCs and notebooks, which media E-learning is the purpose can be programmed to adjust itself to display output in the system according to the media which is used to access e-learning media.

In the development of prototyping is necessary to build a media e-learning, especially in the scope of higher education, as a case study to produce E-learning media that is informative, easy to access, easy management, and have interesting interactions for that access.

(4)

1. Pendahuluan

Di era globalisasi seperti sekarang ini, internet sudah menjelma sebagai sebuah kebutuhan utama bagi banyak orang, karena dengan adanya internet, setiap orang, tak peduli latar belakang ekonomi maupun sosialnya, dapat mengakses dan menemukan segala informasi mengenai banyak hal dari ratusan bahkan jutaan sumber yang tersedia di seluruh dunia. Berbanding lurus dengan semakin mudah dan murahnya penggunaan internet saat ini, jumlah penggunanya pun tentu saja tak dipungkiri ikut melambung tinggi, tak terkecuali di tanah air Indonesia.

Penggunaan internet sendiri, saat ini tidak lagi terbatas pada sekedar mencari informasi, tetapi sudah meluas hingga menyentuh sendi-sendi kehidupan manusia, dari personal, dunia bisnis hingga dunia pendidikan.Dalam dunia pendidikan dikenal istilah pembelajaran online atau E-Learning. Indonesia sendiri, sebagai salah satu negara, memiliki reputasi sebagai negara dengan jumlah pengakses internet yang cukup besar, yang bahkan di prediksi akan semakin besar dengan bertambahnya infrastruktur internet untuk menjangkau desa-desa di indonesia.

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran.

berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Di samping itu pembelajar saat ini dapat pula memanfaatkan mobile technology seperti notebook/laptop, tablet PC, atau telepon selular untuk mengakses web e-learning. Fleksibiltas di dukung juga karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan sambungan internet / hot-spot gratis menggunakan wi-fi atau wimax.

(5)

2. Landasan Teori

E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda. (Toth, 2003)

2.1. Karakteristik Sistem

Berdasarkan uraian Hardjito (2002) mengungkapkan bahwa internet dapat digunakan dalam setting pembelajaran,karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu: 1. Sebagai medis interpersonal dan juga sebagai media E-Learning yang dapat

menciptakan komunikasi one to one maupun one to many. 2. Memiliki sifat interaktif.

3. Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron maupun komunikasi tertunda,sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis komunikasi terselenggaranya ketiga jenis komunikasi yang merupakan syarat terselenggaranya suatu proses pembelajaran.

Selain itu Soekartawi (2003) Menambahkan bahwa pembelajaran online mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Memanfaatkan jasa teknologi internet, dimana dosen, mahasiswa, guru, siswa dan sesama guru, dosen , mahasiswa , dan siswa dapat saling berkomunikasi.

2. Memanfaatkan jasa teknologi komputer.

2.2. Konsep Arsitektur Sistem

Arisitektur yang digunakan dalam E-Learning ini secara logic adalah arsitektur two tier (arsitektur 2 lapis) yang terbagi dua menjadi sisi Client dan sisi Server. Sesuai

(6)

dengan arsitekturnya, dalam aplikasi ini akan melibatkan dua komponen secara langsung, database dan aplikasi client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation atau komputer client (Stand alone) dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. (Wikipedia, 2012)

3. Analisis

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Analisis sistem (system analysis) adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Jogiyanto, 1999)

Analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, yaitu:

• Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

• Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. • Analyze, yaitu menganalisis sistem.

(7)

3.1. Perancangan Proses

Dalam perancangan proses digunakan UML diagram untuk membantu proses translasi masalah kedalam bentuk gambar. Usecase diagram dalam analisis ini di gunakan sebagai translasi dari kebutuhan fungsional yang digambarkan pada usecase berikut :

Gambar 3-1. Usecase Mahasiswa

(8)

Gambar 3-3. Usecase Jurusan

(9)

Dari usecase diagram yang telah di buat maka dilanjutkan dengan pembuatan diagram yang lain salah satunya sequence diagram. Beberapa diagram yang dapat di contohkan adalah seperti berikut :

Gambar 3-5. Sequence Diagram Login

Gambar 3-6. Sequence Diagram Setting Tahun Ajaran

Sequence diagram disini menterjemahkan masing masing usecase diagram yang ada dalam bentuk yang lebih detail, dimana setiap sequence mewakili satu usecase.

(10)

Keberadaan sequence diagram selain menerangkan usecase juga menerangkan class diagram yang terbentuk. Adapun class diagram yang terbentuk menjadi sebagai berikut :

(11)

Dalam class diagram tersebut di tampilkan banyak class yang berisi operasi-operasi logika berupa method yang digunakan dalam sistem.

3.2. Perancangan Basisdata

Gambar 3-8. Rancangan Basis Data

Gambar diatas merupakan susunan rancangan basis data yang akan di terapkan dalam sistem. Dalam perancangan di susun dan di sesuaikan tabel beserta tipe data pada setiap field tabel untuk dapat mencapai optimasi sistem yang baik.

(12)

3.3. Perancangan Interface

Interface atau antar muka, menggambarkan bagaimana sistem secara langsung berinteraksi dengan pengguna, sesuai fungsi yang disediakan sistem untuk pengguna.

.

Gambar 3-9. Homepage Web

(13)

Gambar 3-11. Mobile Working Layout

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sistem E-Learning merupakan sistem yang dibutuhkan saat ini oleh sebuah lembaga pendidikan terutama dalam tingkat perguruan tinggi, karena dapat menigkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang merupakan sebuah rutinitas dari sebuah lembaga pendidikan.

Secara teknis dalam pembuatan sebuah sistem lebih khusus ketika sistem tersebut memasuki tahap akhir development, maka pengujian terhadap sistem wajib dilakukan untuk memastikan kelayakan sistem untuk digunakan. Maka dikenal beberapa macam test diantaranya whitebox testing dan blackbox testing. Kedua metode testing sistem tersebut merupakan metode yang banyak digunakan dalam pengecekan sebuah sistem yang di develop, untuk menyimpulkan apakan nantinya sistem layak di gunakan atau tidak.

(14)

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah beberapa tahapan dalam mengerjakanAplikasi E-learning adalah:

a) Aplikasi E-learning yang telah dibuat dapat membantu mahasiswa dalam memudahkan proses belajar agar ilmu pengetahuannya bertambah dan bisa berkonsultasi dengan dosen secara online.

b) Aplikasi E-learning yang telah dibuat dapat membantu dosen dalam melakukan rekap nilai , dan mengajarkan ilmu yang dimiliki baik berupa file video maupun materi biasa.

c) Aplikasi E-learning yang telah dibuat dapat membantu jurusan dalam mengelola sistem perkuliahan agar lebih terkontrol baik dari sisi mahasiswa maupun dosen, dan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakkan atau keputusan.

d) Aplikasi E-learning dapat memberikan berbagai jenis laporan baik kepada dosen maupun bagian kejurusan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Fowler, M. (2005). UML Distilled Edisi 3. Yogyakarta: ANDI.

Indarjani, S. M. (2001). bedah kilat 1 jam "Pengantar dan Sistem basis data". Bandung: Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI. Toth, T. (2003, 10 10). E-Learning Definition. Retrieved 07 10, 2012, from wikipedia.org: wikipedia.org

Wikipedia. (2012, 04 14). Klien-Server. Retrieved 07 10, 2012, from wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server

Gambar

Gambar 3-2. Usecase Dosen
Gambar 3-4. Usecase Akademik
Gambar 3-5. Sequence Diagram Login
Gambar 3-7. Class Diagram Sistem E-Learning
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian Kepada Distribusi Kerang Bakau obengalensis di Perairan Mua Kecamatan Sutera Kabupaten Pe Sumatera Barat dapat disimpul kepadatan populasi kerang

1. Saliva yang digunakan diperoleh dari sukarelawan sehat, tidak terkena diabetes mellitus, tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan apapu dengan usia sekitar 22-25

yang sebagian besar mendiami pulau tersebut dan rata-rata memeluk agama Islam ini memiliki banyak kerajinan tangan yaitu salah satunya kain tenun atau songket

Dengan tanggung jawab yang besar dalam membina generasi bangsa dan menjamin kehidupan yang layak untuk mereka, dan telah berdiri-berdirinya asrama-asrama yatim

Berangkat dari teori yang bersesuaian dengan permasalahan ini serta memanfaatkan data yang diperoleh dari pondok pesantren, peneliti tertarik untuk membuat perancangan

Honako zerbitzu hauek eskaintzen dituzte: informazioaren eta dokumentazioaren bilaketa eta erosketen kudeaketa (artikulu zientifikoak, liburuak, aldizkari zientifikoak, datu