• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

27

Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang menggambarkan konsep melalui penggunaan konsep lain (Silalahi, 2010, p. 198). Dalam penelitian ini, definisi konseptualnya adalah sikap dan brand.

3.1.1. Sikap

Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka/tidak suka kita atas sesuatu. Sikap merupakan sebuah sistem evaluasi positif atau negatif yang awer, perasaan-perasaan emosional dan tendesi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek sosial (Severin & Tankard, 2005, p. 177- 179). Sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif yang adalah keyakinan terhadap suatu objek, komponen afektif yang adalah perasaan terhadap suatu objek dan komponen perilaku yang adalah kecenderungan berperilaku terhadap suatu objek (Severin & Tankard, 2005, p.177-178).

3.1.2. Brand

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing (Rangkuti, 2004, p.1-2). Terdapat tujuh elemen brand, yaitu brand names, logo & symbols, URLs, slogan, characters, jingles dan packaging (Keller, 2003, p.181-217).

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang mengungkapkan spesifikasi kegiatan atau “operasi” yang harus dilakukan untuk mengukur variabel atau konstruk (Silalahi, 2010, p. 203). Dalam penelitian ini, digabungkan antara konsep sikap dan brand. Indikator yang digunakan dalam sikap didasari oleh teori

(2)

28

Universitas Kristen Petra komponen sikap sementara indikator brand didasari oleh teori elemen brand. Berikut adalah indikator sikap dan brand:

1. Komponen Kognitif - Brand Names

a. Responden yakin terhadap nama brand baru Surabaya Suites Hotel.

- URLs

Berikut adalah website Surabaya Suites Hotel: www.surabayasuiteshotel.com

a. Responden yakin terhadap website brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Logo & Symbols

Berikut adalah logo Surabaya Suites Hotel:

a. Responden yakin terhadap logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

b. Responden yakin terhadap bentuk logo brand baru Surabaya Suites Hotel yang berupa huruf “S”.

c. Responden yakin terhadap paduan warna merah dan emas pada logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

d. Responden yakin terhadap tipografi yaitu tulisan “Surabaya Suites Hotel” yang dicetak dengan huruf kapital pada logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

(3)

29

Universitas Kristen Petra - Slogan

Berikut adalah slogan Surabaya Suites Hotel: “The Biggest Suites In Town”.

a. Responden yakin terhadap slogan brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Packaging

a. Responden yakin terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel melalui amenities hotel.

b. Responden yakin terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel melalui sign board di dalam Surabaya Suites Hotel.

2. Komponen Afektif - Brand Names

a. Responden menyukai nama brand baru Surabaya Suites Hotel.

- URLs

Berikut adalah website Surabaya Suites Hotel: www.surabayasuiteshotel.com

a. Responden menyukai website brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Logo & Symbols

Berikut adalah logo Surabaya Suites Hotel:

a. Responden menyukai logo brand baru Surabaya Suites Hotel. b. Responden menyukai bentuk logo brand baru Surabaya Suites

(4)

30

Universitas Kristen Petra c. Responden menyukai paduan warna merah dan emas pada logo

brand baru Surabaya Suites Hotel.

d. Responden menyukai tipografi yaitu tulisan “Surabaya Suites Hotel” yang dicetak dengan huruf kapital pada logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Slogan

Berikut adalah slogan Surabaya Suites Hotel: “The Biggest Suites In Town”.

a. Responden menyukai slogan brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Packaging

a. Responden menyukai brand baru Surabaya Suites Hotel melalui amenities hotel.

b. Responden menyukai brand baru Surabaya Suites Hotel melalui sign board di dalam Surabaya Suites Hotel.

3. Komponen Behavior - Brand Names

a. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya nama brand baru Surabaya Suites Hotel.

- URLs

Berikut adalah website Surabaya Suites Hotel: www.surabayasuiteshotel.com

a. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya website brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Logo & Symbols

(5)

31

Universitas Kristen Petra a. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya logo

brand baru Surabaya Suites Hotel.

b. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya bentuk logo brand baru Surabaya Suites Hotel yang berupa huruf “S”. c. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya paduan

warna merah dan emas pada logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

d. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya tipografi yaitu tulisan “Surabaya Suites Hotel” yang dicetak dengan huruf kapital pada logo brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Slogan

Berikut adalah slogan Surabaya Suites Hotel: “The Biggest Suites In Town”.

a. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya slogan brand baru Surabaya Suites Hotel.

- Packaging

a. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya packaging brand baru Surabaya Suites Hotel yang berupa amenities hotel.

b. Responden memutuskan untuk datang dengan adanya packaging brand baru Surabaya Suites Hotel yang berupa sign board hotel.

(6)

32

Universitas Kristen Petra

3.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono, 2008, p.68). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada masa itu (Sandjaja & Heriyanto, 2006, p.110). Penelitian ini disebut kuantitatif karena menekankan kuantifikasi dalam pengumpulan data dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk hubungan antara teori dan penelitian dengan menempatkan pengujian teori (Silalahi, 2010, p. 76-77). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, sehingga tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2008, p.68).

3.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan dimana tujuannya untuk memperoleh infomasi tentang sejumlah responden yang diangap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2008, p. 59). Survei memungkinkan kita menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar (Bungin, 2010, p. 36). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode survei deskriptif yaitu jenis survei yang mendeskripsikan atau menggambarkan suatu populasi tertentu yang sedang diteliti. Fokus penelitiannya adalah sikap masyarakat Surabaya terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel.

(7)

33

Universitas Kristen Petra

3.5. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah siapa yang akan berpartisipasi dalam penelitian, atau dari mana, atau pada siapa data melekat (Silalahi, 2010, p. 250). Maka dari itu, subjek penelitiannya ini adalah masyarakat Surabaya. Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian (Silalahi, 2010, p. 191). Maka dari itu, objek penelitiannya adalah brand baru Surabaya Suites Hotel.

3.6. Populasi dan Sampling 3.6.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan tempat untuk menggeneralisasi temuan penelitian (Sandjaja & Heriyanto, 2006, p. 184). Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diteliti (Kriyantono, 2008, p. 151). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya berusia 30 tahun ke atas yang merupakan target market dari brand baru Surabaya Suites Hotel. Dalam penelitian ini, populasi yang menjadi penelitian adalah 1.520.950, yang merupakan jumlah masyarakat Surabaya dengan rentang usia 30 tahun ke atas (Dispendukcapil Surabaya, 2016).

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati (Kriyantono, 2008, p. 151). Hal ini didukung juga oleh pernyataan Sandjaja & Heriyanto (2006, p. 184) yang mendefinisikan sampel sebagai bagian obyek yang dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 100 orang masyarakat Surabaya berusia 30 tahun ke atas yang merupakan seorang pebisnis kategori SES (Status Ekonomi Sosial) A, dimana mereka meyakini adanya brand baru Surabaya Suites Hotel. Berikut adalah klasifikasi Status Ekonomi Sosial berdasarkan penghasilan menurut perusahaan riset global Kadence International:

(8)

34

Universitas Kristen Petra Tabel 3.1. Status Ekonomi Sosial Berdasarkan Pengeluaran di Kota Besar

Kelas Pengeluaran/bulan SES A > Rp 8.000.000 SES B Rp 4.600.000 – Rp 8.000.000 SES C Rp 3.500.000 – Rp 4.600.000 SES D Rp 2.200.000 – Rp 3.500.000 SES E < Rp 2.200.000 Sumber: bisniskeuangan.kompas.com (2014)

3.7. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik accidental sampling. Pada rancangan non probability sampling, penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Hal ini dikarenakan oleh sifat populasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi (Bungin, 2010, p.109). Sementara, cara penarikan sampel dengan teknik accidental sampling ini dilakukan dengan cara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2009, p.85). Dalam penelitian ini, kriteria yang ditentukan adalah masyarakat Surabaya berusia 30 tahun ke atas yang merupakan seorang pebisnis kategori SES A, dimana mereka meyakini adanya brand baru Surabaya Suites Hotel. Dalam penelitian ini, peneliti akan menentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2008, p.162):

(9)

35

Universitas Kristen Petra

Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian, yaitu 10%

Berdasarkan data statistik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, masyarakat yang berusia 30 tahun ke atas berjumlah sebanyak 1.520.950 jiwa (Dispendukcapil Surabaya, 2016), sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut maka sampel yang diambil sebanyak:

99,9930602 (dibulatkan menjadi 100)

3.8. Teknik Pengumpulan Data 3.8.1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2010, p.122). Dalam penelitian ini, data primer berupa hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden, yaitu masyarakat Surabaya sebanyak 100 orang yang telah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kuisioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Bungin, 2010, p.123). Kuisioner yang dibagikan bersifat tertutup yang berarti jawaban pertanyaan sudah terlebih dahulu disediakan sehingga responden tidak mendapat kesempatan memberikan jawaban lain di luar jawaban yang telah disediakan (Singarimbun & Effendi, 1995, p.177).

(10)

36

Universitas Kristen Petra

3.8.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2010, p. 122). Data sekunder dapat juga disebut sebagai “second-hand information”, karena sesuai definisinya data ini merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi, 2010, p. 291). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku, wawancara, perusahaan, jurnal ilmiah, artikel dan media online.

3.9. Teknik Pengukuran Data

Dalam penelitian ini, sikap masyarakat diukur dengan 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan behavior. Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap (Kriyantono, 2008, p. 136). Pada kuisioner penelitian, setiap pertanyaan memiliki lima kategori jawaban berdasarkan skala Likert dengan pemberian angka sebagai berikut:

- Sangat Tidak Setuju = 1 - Tidak Setuju = 2

- Netral = 3

- Setuju = 4

- Sangat Setuju = 5

Dalam pengukuran ini, angka 1 berada pada tingkatan yang paling rendah dan angka 5 berada pada tingkatan yang paling tinggi. Skor dari variabel sikap dijumlah berdasarkan skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga diperoleh skor total sikap. Setelah itu, hasil dari skor total sikap dirata-rata untuk mendapatkan skor akhir sikap.

Dalam penelitian ini, batasan positifnya adalah orang-orang yang meyakini, menyukai dan ingin datang setelah adanya brand baru Surabaya Suites Hotel. Batasan netral adalah orang yang meyakini namun bersifat biasa-biasa saja terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel. Batasan negatif dalam penelitian ini

(11)

37

Universitas Kristen Petra adalah orang-orang yang benar-benar tidak tahu atau orang yang tahu tetapi tidak tertarik bahkan tidak ingin datang ke brand baru Surabaya Suites Hotel.

Untuk meyakini sikap masyarakat Surabaya terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel, hasil dari scoring akan diaplikasikan kepada rumus untuk menghitung interval sikap berikut (Azwar, 2002, p. 137-138):

Berdasarkan rumus perhitungan interval tersebut, maka jika diaplikasikan ke dalam penelitian akan menjadi sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan rumus tersebut, interval yang diperoleh untuk menentukan sikap adalah:

- Sikap Negatif : 1 ≤ hasil skor responden ≤ 2,33 - Sikap Netral : 2,34 < hasil skor responden ≤ 3,67 - Sikap Positif : 3,68 < hasil skor responden ≤ 5,00

Dalam penelitian ini, batasan positifnya adalah orang-orang yang meyakini, menyukai dan ingin datang setelah adanya brand baru Surabaya Suites Hotel. Batasan netral adalah orang yang meyakini namun bersifat biasa-biasa saja terhadap brand baru Surabaya Suites Hotel. Batasan negatif dalam penelitian ini adalah orang-orang yang tidak yakin terhadap brand atau orang yang tahu tetapi tidak tertarik bahkan tidak ingin untuk datang ke brand baru Surabaya Suites Hotel.

(12)

38

Universitas Kristen Petra

3.10. Teknik Analisis Data

Pengolahan hasil penelitian dengan statistik deskriptif digunakan pada penelitian kuantitatif deskriptif, yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada (Bungin, 2010, p.171). Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis data dengan menghitung data yang diperoleh dari hasil kuisioner terhadap masyarakat Surabaya. Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, peneliti kemudian memasukkan data tersebut ke dalam program SPSS for Windows Version 17.0. Tahap pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version 17.0. Dalam SPSS, data diolah menggunakan tabel frekuensi dan uji rata-rata (mean) untuk menghasilkan statistik deskriptif yang kemudian akan dianalisis.

Kegunaan dari distribusi frekuensi adalah membantu peneliti untuk meyakini bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian (Kriyantono, 2008, p.167). Tabel frekuensi ini nantinya akan digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk satu variabel saja.

3.11. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.11.1. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, data yang valid adalah data yang “tidak berbeda” dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2011, p.267). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang akan dilihat dari hasil corrected item total correlation dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan valid apabila nilai corrected item correlation lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel (Sugiyono, 2011, p. 267).

(13)

39

Universitas Kristen Petra Pengukuran validitas menggunakan rumus sebagai berikut (Singarimbun, 2006, p.137):

Keterangan:

r = Koefisiensi korelasi X = Skor pernyataan ke-n Y = Skor total

XY = Skor pernyataan ke-n dikalikan total n = Jumlah responden

3.11.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2011, p.268). Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel, dikatakan reliabel/handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santosa & Ashari, 2005). Uji Reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan variabel uji statistik alpha cronbach’s (α) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach’s (α) adalah positif dan hasil penghitungannya sama atau lebih besar dari 0.8 (Sarwono, 2012, p. 86).

Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach’s alpha dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2002, p.105):

(14)

40

Universitas Kristen Petra Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas alpha k = Jumlah butir soal

σ i2

= Varian butir soal σ2

Gambar

Tabel 3.1. Status Ekonomi Sosial Berdasarkan Pengeluaran di Kota Besar  Kelas  Pengeluaran/bulan  SES A  &gt; Rp 8.000.000  SES B  Rp 4.600.000 – Rp 8.000.000  SES C  Rp 3.500.000 – Rp 4.600.000  SES D  Rp 2.200.000 – Rp 3.500.000  SES E  &lt; Rp 2.200.000

Referensi

Dokumen terkait

Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Pendampingan (1) Kesesuaian pantun yang dibuat dengan ciri-ciri pantun Memenuhi 4 ciri-ciri pantun Memenuhi 3

 Kemampuan perawat melakukan komunikasi Kemampuan perawat melakukan komunikasi verbal akan menentukan kualitas asuhan yang. verbal akan menentukan kualitas

Minyak kelapa yang digunakan untuk menggoreng dapat mengalami reaksi oksidasi yang disebabkan oleh suhu tinggi (±175-180ºC) mengakibatkan kerusakan dengan menghasilkan

untuk menemukan dan memcahkan masalah pembelajarn di kelas, proses pemecahan dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar di

f) Guru menjelaskan kepada siswa mengenai peta pikiran dan memberikan contoh, sehingga siswa dapat membuat peta pikiran dengan kreasinya sendiri pada waktu yang telah

Berdasarkan analisis SWOT telah diketahui posisi pengembangan perikanan budidaya ikan nila di kolam air tenang di Kecamatan Sinjai borong terletak pada Kuadran III yang

Pewangi Laundry Rejang Lebong Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI TARGET MARKET PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Keperluan

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..