• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 294/PDT/2016/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 294/PDT/2016/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

P U T U S A N

Nomor 294/PDT/2016/PT BDG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : --- PT BANK RAKYAT INDONESIA (persero) Tbk cq PT BRI (persero) Tbk

Kantor Cabang Jakarta Daan Mogot, dalam hal ini diwakili oleh FREDDY A. MANURUNG, SH. selaku Associate Legal Officer Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jakarta 3 beralamat di Jalan Daan Mogot No 17, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (11510), berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 April 2015 selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Terlawan I; ---

L a w a n

BALUT MARBUN LB, Wiraswasta, beralamat di Kp. Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo, Jati Rasa Rt. 005, Rw. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Pelawan; --- Dan :

1. PEMERINTAH RI Cq KEMENTERIAN KEUANGAN RI Cq DIREKTORAT JENDRAL KEKAYAAN NEGARA JAWA BARAT Cq KANTOR PELAYANA KEKAYAAN NEGERA DAN LELANG (KPKNL) Bekasi, berlamat di Jalan Sersan Aswan No. 8.D, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding I semula Terlawan II; --- 2. SUHERMAN, No KTP: 09.5003.210366.2118, dahulu beralamat di Jalan Intan 5 Blok D 4 / 9, RT 009 RW 002 Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, sekarang tidak diketahui lagi keberadaannya baik di dalam maupun di luar negeri, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding II semula Terlawan III; --- 3. NINA INDAH SARI, No KTP : 09.5003.461270.2123, dahulu beralamat di Jalan Intan 5 Blok D 4 / 9, RT 009 RW 002 Kelurahan Sumur Batu,

(2)

Halaman 2 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Kemayoran, Jakarta Pusat, sekarang tidak diketahui lagi keberadaannya baik di dalam maupun di luar negeri, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding III semula Terlawan IV; --- 4. SIAT ATNYOH, Pemilik Asli atas Tanah HM No 01653/Jatirasa, beralamat

di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa, RT. 005 RW. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding IV semula Terlawan V; 5. NOTARIS/PPAT Hj WIWIK ROHIWIYAH SUPARNO, SH., MKn, beralamat

di Ruko Bekasi Mas, Blok B-26, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding V semula Terlawan VI; --- 6. NOTARIS/PPAT IDA MULYATIE, SH., beralamat di Ruko Graha Mas Pemuda Blok AD/18, Jalan Pemuda, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur 13220, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding VI semula Terlawan VII; --- 7. NOTARIS/PPAT RADEN AYU YOLIANOVA, SH., MKn, beralamat di Perumahan Titiyan Kencana Blok CC-2 No 16, Jalan Raden Fatah, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding VII semula Terlawan VIII; --- 8. PEMERINTAH RI Cq BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI Cq KANTOR

WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BEKASI, beralamat di Jalan Chairil Anwar No 25, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding VIII semula Terlawan IX; --- 9. ARIS Binti SUPANDI, beralamat di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa, RT. 005 RW. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding IX semula Terlawan X; --- 10. MULYANA binti SUPANDI, beralamat di Kp Pondok Benda, Jalan Raya

Pasar Rebo Jatirasa, RT. 005 RW. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding X semula Terlawan XI; --- 11. APAY SUKARDI binti SUPANDI, beralamat di Kp Pondok Benda, Jalan

(3)

Halaman 3 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding XI semula Terlawan XII; --- 12. FITRI binti SUPANDI, beralamat di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa, RT. 005 RW. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding XII semula Terlawan XIII; --- 13. ANITA binti SUPANDI, beralamat di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar

Rebo Jatirasa, RT. 005 RW. 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding XIII semula Terlawan XIV; --- 14. CHRISTINE SABARIA SINAGA, SH, Mantan Notaris/PPAT di Kota Bekasi,

beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No 220.F, Bekasi Timur, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding XIV semula Turut Terlawan; --- Pengadilan Tinggi tersebut; --- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 22 Juni 2016 Nomor 294/PEN/PDT/2016/PT BDG tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; ---

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; ---

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pelawan dalam gugatannya tanggal 19 Maret 2015, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 19 Maret 2015 dengan register Nomor : 144/Pdt.Plw/2015/PN.BKS, mengajukan gugatan perlawanan sebagai berikut : --- 1. Bahwa Pelawan, Balut Marbun LB, adalah pemilik sah atas sebidang tanah seluas 102 m2 yang diperoleh berdasarkan jual beli dengan Akta Jual Beli

No: 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang dibuat dihadapan Christine Sabaria Sinaga, SH, dahulu PPAT di Kota Bekasi (Turut Terlawan), dimana tanah milik Pelawan di maksud adalah berasal dari bagian pecahan tanah milik Siat Atnyoh (TerlawanV) dalam SHM No 01653/Jatirasa yang semula seluas 723 m2; Bahwa Akta Jual Beli No:

(4)

Halaman 4 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Terlawan adalah sah dan mengikat. Bahwa diatas tanah milik Pelawan tersebut sudah dibangun rumah tinggal sejak tahun 2008; ---

Bahwa setelah AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008 tersebut, maka sisa tanah Terlawan V dalam SHM No 01653/Jatirasa setelah dilakukan jual beli tanggal 26 September 2008 (AJB 1703/2008) tersebut adalah seluas 621 m2; ---

Bahwa Pelawan memang belum membuat sertifikat baru untuk dan atas nama Pelawan atau belum melakukan pemecahan sertifikat untuk tanah seluas 102 m2 yang dibeli Pelawan dari Terlawan V yang berasal dari

Sertifikat Hak Milik(SHM) No 01653/Jatirasa tersebut; --- Bahwa sebidang tanah seluas 102 m2 yang diperoleh Pelawan

berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) No: 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang dibuat dihadapan Turut Terlawan, adalah berasal dari bagian tanah milik Siat Atnyoh (Terlawan V) dalam SHM No 01653/Jatirasa, yang setempat terletak di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa (setempat dikenal juga dengan Jalan Pekayon Jatasih), RT 005 RW 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, dikenal dengan batas-batas : --- Sebelah Utara : Pecahannya.

Sebelah Timur : Pecahannya.

Sebelah Selatan : Tanah milik Slamet. Sebelah Barat : Jalan.

2. Bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas tanah seluas 102 m2 yang

telah dibeli oleh Pelawan dari Terlawan V tersebut selalu lunas dibayar oleh Pelawan sejak dibeli pada tahun 2008 sampai dengan saat ini; --- 3. Bahwa dalam pertemuan antara Kuasa Pelawan dengan pihak Terlawan I di

Kantor Terlawan I di Grogol Jakarta Barat pada bulan September2013, dan pertemuan Kuasa Pelawan dengan pihak Terlawan II di kantor KPKNL Bekasi juga pada bulan September 2013, didapatkan penjelasan bahwa tanah yang dikenal dengan SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2

termasuk tanah milik Pelawan seluas 102 m2 tersebut telah diagunkan oleh

Terlawan IV dengan persetujuan Terlawan III, dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah), dimana HT tersebut telah jatuh tempo dan dilakukan lelang eksekusi melalui Terlawan II (KPKNL Bekasi), dimana pada lelang eksekusi

(5)

Halaman 5 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

pertama pada tanggal 20 Agustus 2013 tersebut tidak ada pembeli atau Lelang tidak ada penawaran (vide: Perdirjen Kekayaan Negara No: 06/KN/2013 ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang, pasal 32); --- 4. Bahwa beralihnya tanah SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2, termasuk

tanah seluas 102 m2 milik Pelawan, kepada Suherman (Terlawan III) adalah

berdasarkan Akta Jual Beli No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang dibuat oleh Hj Wiwik Rohiwiyah Suparno, SH, MKn, Notaris/PPAT di Kota Bekasi (Terlawan VI). Bahwa oleh Terlawan VI, dalam AJB 621/2010 dijelaskan ketika transaksi jual beli tahun 2010 di depan Terlawan VI, disebutkan TerlawanV (Siat Atnyoh) datang kehadapan Terlawan VI dengan “disertai” oleh suaminya yang bernama Supandi (almarhum); ---

Mohon sebagai Akta agar AJB No 621/2010 tgl 19 Agustus 2010 tersebut, termasuk Kartu Keluarga, dan KTP yang diajukan ketika jual beli tgl 19 Agustus 2010 tersebut diajukan oleh Terlawan I, II, III, IV, VI, dan IX ke persidangan sebagai Bukti dalam perkara ini; --- 5. Bahwa menurut Siat Atnyoh (Terlawan V) menjelaskan kepada Pelawan,

bahwa Terlawan V tidak pernah menjual tanah HM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 miliknya tersebut kepada Terlawan III, kecuali menjual

sebagian seluas 102 m2 kepada Pelawan; Bahwa nama Siat Atnyoh dalam

AJB No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang dibuat Terlawan VI adalah “bukan Siat Atnyoh” sebagai pemilik yang sah dalam SHM No 01653/Jatirasa tersebut, atau yang hadir di depan Terlawan VI adalah “bukan Siat Atnyoh” yang sebenarnya; --- 6. Bahwa menurut Terlawan V (Siat Atnyoh), SUAMI dari Terlawan V (Suami

pertama dan kedua) sudah meninggal dunia, dimana suaminya yang kedua bernama Badad sudah meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 1996, jauh sebelum dilakukannya jual beli dalam AJB No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tersebut. Bahwa SUPANDI (yang meninggal bulan Agustus 2013), yang bertindak “selaku suami” dari Siat Atnyoh (figur) dalam AJB No 621/2010 tersebut sebenarnya adalah ANAK dari SIAT ATNYOH (Terlawan V), bukan suami Siat Atnyoh (Terlawan V). Bahwa SUPANDI juga telah meninggal dunia pada bulan Agustus 2013, maka dalam perkara ini ditariklah anak-anak Supandi selaku Terlawan (Terlawan X s/d XIV), sebab Ny Murti selaku istri almarhum Supandi juga sudah meninggal dunia pada bulan Agustus 2004; ---

(6)

Halaman 6 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

7. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, ditemukan fakta bahwa Siat Atnyoh (Terlawan V) tidak pernah datang bersama Supandi untuk melakukan jual beli tanah kepada Suherman (Terlawan III) sebagaimana tertulis dalam Akta Jual Beli No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010, dan Siat Atnyoh sebagai pemilik sebidang tanah Hak Milik (SHM) No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 tersebut, tidak kenal dengan Suherman

(Terlawan III) dan Notaris/PPAT Hj Wiwik Rohiwiyah Suparno, SH, MKn (Terlawan VI), dan SUPANDI bukanlah suami Siat Atnyoh (Terlawan V), SUPANDI adalah anak dari Siat Atnyoh (Terlawan V). Sedangkan suami pertama dan kedua Siat Atnyoh sudah lama meninggal dunia, sedangkan Terlawan III masuk dalam pencarian Polisi sehubungan dengan Laporan Terlawan V di Polres Metro Bekasi Kota berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/1300/K/V/2013/Resta Bekasi Kota tanggal 14 Mei 2013, dengan Pelapor adalah Siat Atnyoh (Terlawan V); ---

Bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, terbukti perbuatan atau transaksi jual beli tanah SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2, atau

setidak-tidaknya tanah seluas 102 m2 pecahan dari SHM No 01653/Jatirasa

milik Pelawan, yang dituangkan dalam Akta Jual Beli (AJB) No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang dibuat Hj Wiwik Rohiwiyah Suparno, SH, MKn, Notaris/PPAT di Kota Bekasi (Terlawan VI) adalah merupakan perbuatan melawan hukum, dengan demikian AJB 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tersebut adalah cacat hukum dan tidak sah karenanya tidak mempunyai kekuatan mengikat dan harus batal demi hukum, karena tanpa hak dan dilakukan oleh orang yang tidak berhak, dan juga telah turut menjual hak milik orang lain yaitu tanah milik Pelawan seluas 102 m2; ---

Bahwa Terlawan VI selaku PPATjuga tidak cermat dalam meneliti bukti kepemilikan, identitas, surat nikah, keaslian KTP dan Kartu Keluarga yang dipergunakan SUPANDI (almarhum) dan Terlawan III dalam jual beli tanah SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 dalam AJB No 621/2010

tersebut; --- 8. Bahwa berhubung AJB No 621/2010 yang dibuat Terlawan VI untuk

melakukan transaksi jual beli tanah SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2

(termasuk 102 m2 tanah milik Pelawan) yang dibeli Suherman (Terlawan III)

adalah sudah cacat hukum dan tidak sah serta tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka balik nama SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2

(7)

Halaman 7 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

atas nama Suherman (Terlawan III) adalah cacat hukum dan tidak sah serta tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum juga. Berhubung karena perbuatan jual beli tanah dalam AJB No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tersebut adalah cacat hukum dan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka baliknama yang dilakukan Terlawan IX untuk atas nama Terlawan III adalah cacat hukum, tidak sah dan tidak memikiki kekuatan hukum mengikat juga serta batal demi hukum; --- Bahwa berhubung jual beli dalam AJB No 621/2010 dan balik nama SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 menjadi atas nama Terlawan III

adalah cacat hukum dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, maka Akta Persetujuan Membuka Kredit No: 05, tanggal 6 September 2010, dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) No: 07/2010 tanggal 23 November 2010, dibuat oleh Ida Mulyatie, SH (Terlawan VII) yang mengagunkan tanah SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atas nama Terlawan III (termasuk tanah seluas 102 m2 milik

Pelawan) menjadi Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I No 10754/2010 sebesar Rp 1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah) berdasarkan APHT No 46/2010 tanggal 17 Desember 2010 adalah cacat hukum, tidak sah, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum juga; --- 9. Bahwa kemudian atas objek tanah SHM 01653/Jatirasa (seluas 723 M2,

termasuk milik Pelawan seluas 102 m2) tersebut oleh Nina Indah Sari

(Terlawan IV) dengan persetujuan Suherman (Terlawan III) telah diagunkan kepada PT BRI (persero) Tbk kantor cabang Jakarta Daan Mogot (Terlawan I), dimana berdasarkan Akta Persetujuan Membuka Kredit No: 05, tanggal 6 September 2010, dan dibuatkan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No: 07/2010 tanggal 23 November 2010, dibuat oleh Terlawan VII, dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No 46/2010 tanggal 17 Desember 2010 dibuat oleh Terlawan VIII, Notaris/PPAT di Bekasi, kemudian diterbitkan Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I No: 10754/2010 sebesar Rp 1.800.000.000 (satu milyar dalapan ratus juta rupiah) oleh Terlawan IX; ---

Bahwa Pelawan, Terlawan V, Supandi (almarhum), Terlawan X, XI, XII, XIII,dan XIV, nyata-nyata telah tinggal secara terus menerus di lokasi objek sengketa, jauh sebelum transaksi jual beli AJB 621/2010 dan proses

(8)

Halaman 8 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

kredit dan agunan pada tahun 2010, tidak pernah mendengar ataupun melihat adanya pihak Terlawan I atau pihak tertentu datang dalam melakukan survey atas objek Hak Tanggungan yang kini menjadi objek sengketa sebelum mengabulkan pemberian pinjaman atau kredit kepada Terlawan IV dan III tahun 2010 sebagaimana Akta Persetujuan Membuka Kredit No: 05, tanggal 6 September 2010, SKMHT No: 07/2010 tanggal 23 November 2010, dan APHT No 46/2010 tanggal 17 Desember 2010. Bahwa Terlawan I tidak pernah melakukan pengukuran dan verifikasi terhadap objek Hak Tanggungan apakah benar sah kepemilikannya oleh Terlawan III dan IV. Terlawan I tidak pernah mensurvei atau memverifikasi kebenaran alamat, KTP, KK, dan identitas Terlawan III dan IV sebagai Debitur dan Penjamin dalam pengajuan Kredit kepada Terlawan I. Karena nama, identitas, KTP, KK, maupun alamat Terlawan III dan IV tidak dikenal di alamat Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat tersebut; ---

Bahwa akhirnya Terlawan III dan IV tidak membayar dan tidak melunasi kewajiban pinjamannya kepada Terlawan I (selaku Kreditur) adalah kelalaian Terlawan I juga karena tidak mengenal Nasabahnya (Debiturnya). Terlawan I telah melanggar UU Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia tentang Mengenal Nasabah dan Prinsip Kehati-hatian Perbankan. Bahwa kemudian, Terlawan I mengajukan Permohonan Lelang Eksekusi atas objek agunan Hak Tanggungan kepada KPKNL Bekasi (Terlawan II), dimana objek yang akan dilelang oleh Terlawan II adalah termasuk tanah dan bangunan milik Pelawan, maka sebagai Pelawan yang baik dan benar(allgoed opposant) wajib mempertahankan hak miliknya dari lelang eksekusi yang salah alamat dilakukan terhadap tanah dan bangunan milik Pelawan seluas 102 m2; ---

Bahwa pelaksanaan lelang eksekusi tgl 20 Agustus 2013 yang dilakukan Terlawan II tersebut tidak ada pembeli (vide: Risalah Lelang No 403/2013 tgl 20 Agustus 2013); Mohon sebagai akta agar Terlawan II dan I diperintahkan untuk menghadirkan bukti Risalah Lelang No 403/2013 tgl 20 Agustus 2013 tersebut; --- 10. Bahwa berhubung lelang eksekusi pertama oleh Terlawan II pada tanggal

20 Agustus 2013 tersebut tidak ada pembelinya, maka sesuai ketentuan Petunjuk Pelaksanaan Lelang dalam Peraturan Menteri Keuangan RI (PMK) No 93/PMK.06/2010 sebagaimana diubah dengan PMK No

(9)

Halaman 9 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

106/PMK.06/2013, ada peluang akan dilakukan lelang eksekusi kedua, dan seterusnya oleh Terlawan I melalui Terlawan II (KPKNL Kota Bekasi). Bahwa agar tidak semakin merugikan Pelawan, sangatlah berdasar diajukan gugatan Perlawanan Pihak Ketiga ini dan sekaligus diajukan tuntutan Provisi, agar lelang eksekusi kedua dan seterusnya atas objek Hak Tanggungan atau setidak-tidaknya atas tanah milik Pelawan seluas 102 m2 tersebut dihentikan atau dibatalkan, sesuai ketentuan pasal 13 jo 27 Petunjuk Pelaksanaan Lelang dalam PMK No 93/2010jo PMK No 106/2013. 11. Bahwa berhubung jual beli dalam AJB No 621/2010 tanggal 19 Agustus

2010 yang dibuat didepan Terlawan V adalah cacat hukum dan tidak sah dan merupakan perbuatan melawan hukum, maka balik nama SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atau setidak-tidaknya atas tanah seluas 102

m2 milik Pelawan dari pecahan tanah SHM 01653/Jatirasa tersebut, menjadi

atas nama Terlawan III yang dilakukan Terlawan IX (Kantor Pertanahan Kota Bekasi) adalah menjadi cacad hukum dan tidak sah dan karenanya batal demi hukum; --- 12. Bahwa berhubung balik nama SHM 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atau

setidak-tidaknya atas tanah seluas 102 m2 milik Pelawan dari pecahan

tanah SHM No 01653/Jatirasa menjadi atas nama Terlawan III adalah cacat hukum dan tidak sah, maka SHM No 01653/Jatirasa seluas 102 m2 yang

diagunkan oleh Terlawan IV dengan persetujuan Terlawan III kepada Terlawan I dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah) adalah cacat hukum,tidak sah dan merupakan perbuatan melawan hukum; --- 13. Bahwa berhubung pembebanan Hak Tanggungan atas SHM No

01653/Jatirasa seluas 723 m2 yang termasuk didalamnya tanah milik

Pelawan seluas 102 m2 dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp

1.800.000.000 kepada Terlawan I adalah merupakan perbuatan melawan hukum, cacat hukum dan tidak sah, maka lelang eksekusi (parate eksekusi) yang dimohonkan Terlawan I kepada Terlawan II atas objek Hak Tanggungan berupa SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 termasuk didalamnya tanah dan bangunan milik Pelawan seluas 102 m2 tersebut

adalah perbuatan yang tidan benar, cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum; ---

(10)

Halaman 10 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Dengan demikian sangatlah berdasar untuk membatalkan Pelaksanaan lelang eksekusi atas Jaminan Hak Tanggungan SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atau setidak-tidak atas tanah dan bangunan milik Pelawan seluas 102 m2 dari pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa tersebut; ---

Bahwa Pelawan sebagai pelawan yang beritikad baik dan benar (allgoed opposant), berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 697K/Sip/1974 tanggal 31 Agustus 1977 dan Putusan MA RI Nomor: 786K/Pdt/1988 menyatakan bahwa gugatan perlawanan dilakukan sebelum penjualan lelang dijalankan (lelang kedua dan seterusnya), dan perlawanan pihak ketiga atas eksekusi berdasarkan alasan sebagai pemilik dibenarkan; ---

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 13 Petunjuk Pelaksanaan Lelang dalam Peraturan Menteri Keuangan RI (PMK) No 93/PMK.06/2010 jo PMK No 106/PMK.06/2013 dimungkinkan perlawanan dari pemilik (pihak ketiga); --- 14. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perbuatan dari Terlawan I, III, IV dan VI terbukti merupakan perbuatan melawan hukum yang telah mengakibatkan kerugian di pihak Pelawan; ---

Bahwa Kerugian tersebut adalah hilangnya hak milik Pelawan atas tanah seluas 102 m2 pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa yang dibeli

Pelawan berdasarkan AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008, dahulu dibuat dihadapan Turut Terlawan, dimana tanah seluas 102 m2 pecahantanah SHM No 01653/Jatirasa tersebut telah dibalik-nama kepada Terlawan III dan diagunkan oleh Terlawan IV dengan persetujuan Terlawan III kepada Terlawan I tersebut; --- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sangatlah berdasar pula untuk menghukum Terlawan IX untuk membatalkan balik nama Sertifikat Hak Milik (SHM) No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atas nama Terlawan III

setidak-tidaknya untuk tanah seluas 102 m2 milik Pelawan dari pecahan

SHM No 01653/Jatirasa sebagaimana jual beli dalam AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008, dan menghukum Terlawan IX untuk melakukan pemecahan, pengukuran dan balik nama serta menerbitkan sertifikat hak milik atas tanah pecahan Sertifikat Hak Milik No

(11)

Halaman 11 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

01653/Jatirasa seluas 102 m2 berdasarkan AJB No 1703/2008 tanggal 26

September 2008 tersebut untuk dan atas nama Pelawan; --- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sangatlah berdasar bilamana Terlawan II (KPKNL Bekasi) dihukum untuk membatalkan pelaksanaan lelang eksekusi atas objek Jaminan Hak Tanggungan SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 tersebut atau setidak-tidaknya eksekusi

lelang atas tanah milik Pelawan seluas 102 m2dari pecahan tanah SHM No

01653/Jatirasa tersebut; --- 15. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor

526/Pdt.G/2013/PN.Bks tanggal 14 Januari 2015, dalam pertimbangan hukumnya majelis hakim, menegaskan agar perkara ini secara formal digugat melalui Perlawanan dengan alasan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan atas pelaksanaan lelang eksekusi tersebut. Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Bekasi No 526/Pdt.G/2013/PN.Bks tanggal 14 Januari 2015 tersebut juga menjadi dasar dan alasan diajukannya gugatan Perlawanan Pihak Ketiga ini; --- 16. Bahwa pelaksanaan eksekusi (parate eksekusi) tersebut yang dilakukan

Terlawan I dengan melaksanakan eksekusi lelang melalui Terlawan II saat ini sedang diajukan gugatan oleh “pihak lain” atau pihak ketiga, maka berdasarkan pasal 13 jo 27 PMK No: 93/2010 jo PMK No: 106/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, maka pelaksanaan lelang (parate eksekusi) tidak dapat lagi diteruskan. Pelaksanaan Eksekusi Lelang harus melalui Fiat Eksekusi melalui Ketua Pengadilan Negeri. Peraturan Menteri Keuangan RI (PMK) Nomor: 93/PMK.06/2010 sebagaimana diubah dengan PMK No: 106/PMK.06/2013, pasal 13 ayat (1) “Dalam hal terdapat gugatan terhadap objek lelang hak tanggungan dari “pihak lain” selain Debitur/tereksekusi, suami atau istri debitur/tereksekusi yang terkait kepemilikan, pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan title eksekutorial dari sertifikat hak tanggungan yang memerlukan fiat eksekusi”. Pasa 13 ayat (2)“Permohonan atas pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pengadilan”. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan pasal 27 PMK No 93/2010 jo PMK No 106/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dimaksud, maka lelang harus dihentikan bila sudah ada gugatan aquo; ---

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 13 ayat (1) dan pasal 27 PMK 93/2010 jo 106/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tersebut dan

(12)

Halaman 12 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

fakta bukti dengan adanya gugatan aquo, maka pelaksanaan lelang melalui Terlawan II tersebut harus dihentikan atau dibatalkan; --- Bahwa menindaklanjuti gugatan aquo, maka pelaksanaan lelang secara parate eksekusi harus dihentikan, dan eksekusi lelang hanya dapat dilakukan dengan cara fiat eksekusi melalui Ketua Pengadilan Negeri; --- 17. Dalam Provisi (Dalam Putusan Sela); ---

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi Pelawan, sangatlah berdasar bilamana Ketua Pengadilan Negeri Bekasi atau majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk mengabulkan tuntutan Provisi dalam perkara ini dalam putusan sela, yaitu: - Menghentikan atau menangguhkan pelaksanaan Lelang Eksekusi Kedua

dan seterusnya dan menangguhkan perbuatan hukum lainnya terhadap tanah dan bangunan SHM No 01653/Jatirasa atau setidak-tidaknya atas tanah dan bangunan seluas 102 m2 milik Pelawan, yang setempat dikenal

terletak di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa (atau setempat dikenal juga dengan Jalan Pekayon Jatiasih), RT 005 RW 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan batas-batas : --- Sebelah Utara : Pecahannya;

Sebelah Timur : Pecahannya;

Sebelah Selatan : Tanah milik Slamet; Sebelah Barat : Jalan,

selama proses perkara ini berlangsung dan putusan belum berkekuatan hukum tetap dan pasti (inkracht van gewijsde); --- 18. Tentang Dwangsom : ---

Bahwa dalam perkara ini sangatlah berdasar bilamana terhadap Terlawan I, III, IV, V, VI, X, XI, XII, XIII, dan XIV, dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) masing-masing sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) perhari bilamana Terlawan I, III, IV, V, VI, X, XI, XII, XIII, dan XIV, lalai atau tidak melaksanakan putusan perkara ini; --- 19. Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) atau Sita Revindicatoir : ---

Bahwa untuk menjamin agar gugatan Perlawanan ini tidak menjadi sia-sia nantinya, dan dapat dieksekusi, maka sangatlah berdasar untuk meletakkan sita jaminan (corservatoir beslag) atau sita revindicatoir terhadap : ---

(13)

Halaman 13 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

1. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala benda yang ada diatasnya milik Pelawan seluas 102 m2 dari pecahan tanah SHM

01653/Jatirasa yang dibeli Pelawan dari Terlawan V berdasarkan AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang telah turut dibalik nama oleh Terlawan IX secara cacat hukum menjadi atas nama Terlawan III, setempat dikenal dengan Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo (atau setempat dikenal juga dengan Jalan Pekayon Jatiasih), RT 005 RW 005 Kel- Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan batas-batas : --- Sebelah Utara : Pecahannya;

Sebelah Timur : Pecahannya;

Sebelah Selatan : Tanah milik Slamet; Sebelah Barat : Jalan.

2. Sebidang tanah dan bangunan kantor beserta perlengkapannya milik Terlawan I yang terletak di Jalan Daan Mogot No 17, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta (11510); --- 20. Bahwa Supandi sudah meninggal dunia pada bulan Agustus 2013 lalu dan istri Supandi (NY Murti) sudah lebih dahulu meninggal dunia pada bulan Agustus 2004 lalu. Bahwa diketahui, Supandi meninggalkan ahli waris sebanyak 5(lima) orang, yaitu Terlawan X s/d XIV, sedangkan Terlawan X s/d XIV adalah anak-anak dari Supandi (almarhum); ---

Bahwa sesuai dengan praktek dan ketentuan hukum acara perdata ataupun jurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI atau Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan, berhubung Supandi sudah meninggal dunia, maka ahli warisnya wajib ikut digugat menggantikan almarhum. Bahwa ahli waris dari almarhum Supandi ditarik sebagai Terlawan X s/d XIV adalah karena sebagai ahli waris dari almarhum Supandi. Sebagai Ahli waris dari Supandi (almarhum), maka Terlawan X s/d XIV ditarik sebagai menggantikan posisi almarhum Supandi untuk bersama-sama Terlawan I, III, IV, dan VI bertanggungjawab mengganti kerugian Pelawan atau menyerahkan tanah milik Pelawan seluas 102 m2 dari

pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa, yang diperoleh Pelawan dari Terlawan V berdasarkan jual beli dengan Akta Jual Beli No: 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang dibuat oleh Christine Sabaria Sinaga, SH, (Turut Terlawan); ---

(14)

Halaman 14 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Berdasarkan hal-hal diatas, Pelawan dengan ini memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Bekasi atau majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutus sebagai berikut : --- I. DALAM PROVISI; ---

- Menetapkan menghentikan atau menangguhkan pelaksanaan Lelang Eksekusi Kedua dan seterusnya dan menangguhkan perbuatan hukum lainnya terhadap tanah dan bangunan SHM No 01653/Jatirasa atau setidak-tidaknya atas tanah dan bangunan seluas 102 m2 milik Pelawan,

yang setempat dikenal terletak di Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa (atau setempat dikenal juga dengan Jalan Pekayon Jatiasih), RT 005 RW 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, juga dikenal dengan batas-batas : --- Sebelah Utara : Pecahannya;

Sebelah Timur : Pecahannya;

Sebelah Selatan : Tanah milik Slamet; Sebelah Barat : Jalan,

selama proses perkara ini berlangsung dan putusan belum berkekuatan hukum tetap dan pasti (inkracht van gewijsde); --- II. DALAM SITA JAMINAN; --- Menetapkan dan meletakkan sita jaminan dan sita revindicatoir terhadap : --- 1. Sebidang Tanah dan Bangunan serta segala benda yang ada diatasnya milik Pelawan seluas 102 m2 dari pecahan tanah SHM 01653/Jatirasa

yang dibeli Pelawan berdasarkan AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang telah dibalik-nama secara cacat hukum menjadi atas nama Terlawan III, setempat dikenal dengan Kp Pondok Benda, Jalan Raya Pasar Rebo Jatirasa (atau setempat dikenal jugan Jalan Pekayon Jatiasih), RT 005 RW 005 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan batas-batas : --- Sebelah Utara : Pecahannya;

Sebelah Timur : Pecahannya;

Sebelah Selatan : Tanah milik Slamet; Sebelah Barat : Jalan.

2. Sebidang tanah dan bangunan kantor beserta perlengkapannya milik Tergugat I yang terletak di Jalan Daan Mogot No 17, Kelurahan Duri

(15)

Halaman 15 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta (11510); --- III. DALAM POKOK PERKARA; ---

1. Mengabulkan gugatan Perlawanan dari Pelawan untuk seluruhnya; --- 2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang beritikad baik dan benar; ---- 3. Menyatakan Akta Jual Beli No: 1703/2008 tanggal 26 September 2008,

yang dibuat dihadapan Christine Sabaria Sinaga, SH, (Turut Terlawan) adalah sah dan mengikat; --- 4. Menyatakan Akta Jual Beli No 621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang dibuat Terlawan VI adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum atas setidak-tidaknya sepanjang mengenai tanah milik Pelawan seluas 102 m2 yang diperoleh

berdasarkan AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008; --- 5. Menyatakan Balik Nama Sertifikat Hak Milik No 01653/Jatirasa seluas

723 m2yang didalamnya termasuk tanah milik Pelawan seluas 102 m2

menjadi atas nama Suherman (Terlawan III) adalah tidak sah, dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum; --- 6. Menyatakan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No 46/2010

tanggal 17 Desember 2010 yang dibuat Terlawan VIII dan Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I No: 10754/2010 senilai Rp 1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah), sepanjang mengenai tanah seluas 102 m2 milik Pelawan dari pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa adalah

tidak sah, dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum; --- 7. Menyatakan membatalkan pelaksanaan lelang eksekusi atas tanah dan bangunan objek Hak Tanggungan SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atau setidak-tidaknya atas tanah dan bangunan milik Pelawan seluas

102 m2 dari pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa tersebut; ---

8. Menghukum Terlawan II (KPKNL Bekasi) untuk menghentikan atau membatalkan pelaksanaan lelang eksekusi atas objek Jaminan Hak Tanggungan SHM No 01653/Jatirasa seluas 723 m2 atau

setidak-tidaknya menghentikan lelang eksekusi atas tanah milik Pelawan seluas 102 m2 dari pecahan tanah SHM No 01653/Jatirasa tersebut; ---

(16)

Halaman 16 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

9. Menghukum Terlawan I, III, IV, V, VI, IX, dan Terlawan X, XI, XII, XIII, XIV atau siapapun yang menguasai tanah seluas 102 m2 pecahan tanah

SHM 01653/Jatirasa yang dibeli Pelawan berdasarkan AJB No 1703/2008 tgl 26 September 2008 tersebut, untuk mengembalikan atau menyerahkannya kepada Pelawan tanpa syarat apapun; --- 10. Menghukum Terlawan IX (Kantor Pertanahan Kota Bekasi) untuk

membatalkan balik nama Sertifikat Hak Milik (SHM) No 01653/Jatirasa atas nama Suherman (Terlawan II); --- 11. Menghukum Terlawan IX (Kantor Pertanahan Kota Bekasi) untuk melakukan pemecahan, pengukuran dan balik nama serta menerbitkan sertifikat hak milik atas tanah pecahan Sertifikat Hak Milik No 01653/Jatirasa seluas 102 m2 untuk dan atas nama Pelawan sesuai

dengan AJB No 1703/2008 tanggal 26 September 2008; --- 12. Menghukum Terlawan I, III, IV, V, VI, X, XI, XII, XIII, dan XIV untuk

membayar uang paksa (dwangsom) masing-masing sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) per hari, bilamana lalai atau tidak melaksanakan putusan ini; --- 13. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan dan Sita Revindicatoir yang

diletakkan dalam perkara ini; --- 14. Menghukum Terlawan I, III, IV, V, VI, X, XI, XII, XIII, dan XIV secara tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya yang muncul dalam perkara ini; --- 15. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar

Bijvoorraad) walaupun ada bantahan, perlawanan (verzet), banding, kasasi atau upaya hukum lainnya dari Para Terlawan; --- Atau: Apabila Pengadilan Negeri Bekasi atau Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) : --- Menimbang, bahwa atas gugatan Perlawanan tersebut, para Terlawan memberi Jawaban sebagai berikut : --- Jawaban Terlawan I : --- A. DALAM EKSEPSI : --- I. GUGATAN PENGGUGAT KABUR/TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)

(17)

Halaman 17 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

1. Bahwa Salah satu sebab dianggapnya suatu gugatan sebagai gugatan yang obscuur libel adalah gugatan yang tidak didasarkan pada dasar hukum yang benar dan peristiwa hukum yang sebenarnya terjadi; ---- 2. Bahwa Berdasarkan posita yang diuraikan oleh Pelawan, maka terlihat jelas

bahwa yang menjadi dasar gugatan Pelawan adalah mengenai transaksi jual beli yang tertuang dalam Akta Jual Beli No. 1703/2008 tanggal 26 September 2008 terhadap tanah seluas 102 m2 dari

Sertifikat Induknya yaitu SHM No. 01653/Jatirasa seluas 723 m2,

yang menurut Pelawan adalah sah dan mengikat, atas dasar itu Pelawan menyatakan bahwa dirinya adalah pemilik sah atas sebidang tanah tersebut; --- 3. 4. 5. Bahwa Bahwa Bahwa

Pernyataan Pelawan tersebut adalah tidak berdasarkan hukum yang benar, karena Akta Jual Beli hanya dapat membuktikan terjadinya Transaksi Jual Beli tanah saja, karena Bukti Kepemilikan Hak atas Suatu Bidang Tanah dibuktikan hanya dengan adanya Sertifikat Tanah sebagai surat tanda bukti hak atas tanah, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat (Pasal 19 ayat (2) huruf C UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (“UUPA”) Jo. Pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; --- Dan faktanya, sampai saat ini SHM No. 01653/Jatirasa a.n Suherman masih seluas 723 m2 dan belum pernah dilakukan

pendaftaran/pemecahan sertifikat sama sekali; --- Sekalipun memang benar adanya transaksi jual beli yang tertuang dalam AJB No. 1703/2008 tersebut, maka transaksi jual beli tersebut tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Bahwa berdasarkan amanat dari PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah pada Pasal 40 (ayat 1 dan 2) jelas mewajibkan Pendaftaran untuk akta (termasuk AJB No. 1703/2008) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta yang bersangkutan. Sehingga, jelas ternyata pelaksanaan pendaftaran/pemecahan SHM No. 01653/Jatirasa atas adanya AJB No. 1703/2008 adalah kewajiban pihak pembeli (dalam hal ini adalah Pelawan) yang tidak dilakukan (secara sadar). Oleh sebab itu Pelawan harus menyadari dan menerima konsekuensi hukum, apabila AJB No. 1703/2008 tersebut bukanlah merupakan alat bukti

(18)

Halaman 18 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

yang kuat mengenai kepemilikan yang sah atas hak atas tanah; --- Dalam Petitum gugatannya, Pelawan menyatakan Terlawan I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, Padahal Terlawan I sama sekali tidak mengetahui adanya transaksi Jual Beli yang tertuang dalam AJB No. 1703/2008 tanggal 26 September 2008. Hal ini dikarenakan Pelawan tidak melakukan pendaftaran akta jual beli dimaksud ke BPN setempat, yang merupakan kelalaian Pelawan sendiri; --- Terlawan I telah menerima SHM No. 01653/Jatirasa sebagai agunan kredit atas debitur Nina Indah Sari yang pada saat diajukan secara sah tertulis dalam SHM adalah atasnama Suherman (Terlawan III/Suami Nina Indah Sari alias Terlawan IV); --- Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Terlawan I beranggapan bahwa gugatan perlawanan a quo telah cukup beralasan untuk dinyatakan sebagai gugatan yang tidak jelas/kabur (obscuur libel); --- II. GUGATAN PELAWAN TIDAK TEPAT ATAU SALAH ALAMAT; --- 1. Bahwa Setelah Terlawan I mempelajari Gugatan Perlawanan Pelawan lebih dalam, posita yang menjadi dasar Petitum Pelawan adalah mengenai pelaksanaan transaksi Jual Beli yang tertuang dalam Akta Jual Beli No. 1703/2008 tanggal 26 September 2008 antara Pelawan dengan Terlawan V (Siat Atnyoh); ---

2. Bahwa Dalam transaksi Jual Beli yang tertuang dalam Akta Jual Beli No. 1703/2008 tanggal 26 September 2008 tersebut sama sekali

tidak ada hubungannya dengan pihak Terlawan I. Terlawan I bukan merupakan salah satu pihak atau para pihak yang melakukan Perjanjian Jual Beli tersebut; --- 3. Bahwa Berdasarkan KUHPerdata Pasal 1340, yang berbunyi : --- “Suatu Perjanjian hanya berlaku antara pihak–pihak yang membuatnya. Suatu Perjanjian tidak membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga”; --- Oleh karena itu, dimasukkannya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Daan Mogot sebagai Pihak Terlawan I tidaklah tepat, karena bukan merupakan “pihak” yang terdapat dalam perjanjian yang menjadi permasalahan dalam gugatan a quo; 4. Bahwa Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Terlawan I beranggapan bahwa

(19)

Halaman 19 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

gugatan a quo sebagai gugatan yang tidak tepat atau salah alamat; Untuk itu, maka terhadap gugatan tidak tepat atau salah alamat yang diajukan oleh Pelawan, maka Pengadilan harus menyatakan gugatan perlawanan pihak ketiga a quo ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; --- Maka : Berdasarkan Eksepsi tersebut diatas, maka terhadap gugatan perlawanan Pihak Ketiga (Pelawan) yang mengandung cacat formal, yaitu karena gugatan kabur (obscuur libel) dan karena tidak tepat atau karena salah alamat, maka Terlawan I memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan bahwa Menolak gugatan perlawanan dari pelawan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; --- B. DALAM POKOK PERKARA : --- 1. Bahwa Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, Terlawan

I dengan ini mengajukan Jawaban sebagai berikut; --- 2. Bahwa Hal-hal yang telah dikemukakan dalam Eksepsi mohon dianggap

telah pula dikemukakan dalam Pokok Perkara; --- 3. Bahwa Terlawan I menolak semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pelawan kecuali yang secara tegas diakui oleh Terlawan I; --- 4. Bahwa Untuk memperjelas permasalahan dengan benar serta sesuai

dengan fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti yang kebenarannya tidak dapat disangkal lagi, akan Terlawan I terangkan dan jelaskan duduk perkaranya sebagai berikut : --- 5. Bahwa Terlawan I menyetujui permohonan kredit yang diajukan dari Nina

Indah Sari (Terlawan IV) dengan mengirimkan Surat Penawaran Putusan Kredit No. B.4428/KC/V/SPPK/ADK/09/2010 tanggal 3 September 2010, yang isinya telah disetujui dan ditandatangani oleh Nina Indah Sari (Terlawan IV) dan Suherman (Terlawan III) sebagai suami isteri (hoofdelijk); --- 6. Bahwa Pemberian fasilitas Kredit Modal Kerja dengan Maksimum Co

Tetap tersebut dituangkan dalam Akta Persetujuan Membuka Kredit No. 05 tanggal 6 September 2010, yang kemudian diperpanjang dengan Akta Addendum Perpanjangan Jangka Waktu Kredit No. 02 tanggal 2 Juli 2012; ---

(20)

Halaman 20 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

7. Bahwa Jaminan atas fasilitas kredit yang diterima tersebut adalah sebidang tanah dan bangunan rumah berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 01653/Jatirasa atas nama Suherman (Terlawan III); -- 8. Bahwa Terhadap Sertifikat Hak Milik Nomor 01653/Jatirasa atas nama

Suherman tersebut telah dilakukan verifikasi ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk selanjutnya dilakukan Pengikatan dengan Hak Tanggungan Peringkat I berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan No. 10754/2010 dengan nilai Pengikatan sebesar Rp. 1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah); --- 9. Bahwa Selanjutnya perlu Terlawan I sampaikan kepada Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Bekasi, bahwa jaminan kredit berupa hak atas tanah tersebut diatas sudah dibebani Hak Tanggungan berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan sesuai ketentuan pasal 6 Jo. Pasal 20 ayat (1) UUHT. Sehingga, Terlawan I sebagai Pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama yang beritikad baik, mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan hutangnya dari hasil penjualan tersebut apabila debitur cidera janji (wanprestasi); 10 Bahwa Karena belum memenuhi kewajibannya, dan fasilitas kredit yang

diterima oleh Nina Indah Sari telah jatuh tempo sejak 6 September 2012, maka Terlawan I mengirimkan Surat Peringatan I kepada Nina Indah Sari dengan Nomor B.5172.KC/XV/ADK/10/2012 tanggal 4 Oktober 2012, yang isinya memperingatkan agar debitur segera memenuhi kewajibannya sebelum tanggal 15 Oktober 2012; --- 11. Bahwa Setelah batas waktu yang ditentukan dalam Surat Peringatan I,

namun Nina Indah Sari masih belum memenuhi kewajibannya, maka pada tanggal 17 Oktober Terlawan I mengirimkan Surat Peringatan II kepada Nina Indah Sari dengan Surat Nomor B.5493.KC/XV/ADK/10/2012 tertanggal 17 Oktober 2012; --- 12. Bahwa Terlawan I telah mengirimkan Surat Peringatan I dan Surat

Peringatan II, namun Nina Indah Sari masih belum melunasi kewajibannya, sehingga Terlawan I mengirimkan Surat Peringatan Terakhir (Ketiga) dengan nomor B.5584.KC/XV/ADK/10/2012 yang isinya memperingatkan debitur untuk segera melunasi

(21)

Halaman 21 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

kewajibannya sebelum tanggal 29 Oktober 2012, dan jika debitur tidak melunasi kewajibannya maka Terlawan I akan segera melakukan proses Lelang; --- 13. Bahwa Dikirimkannya Surat Peringatan I, II dan III oleh Terlawan I kepada Debitur (Terlawan III) merupakan prosedur yang harus dilakukan sebelum pengajuan permohonan pelaksanaan Lelang; --- 14. Bahwa Dengan Surat Nomor B.2517/KC-XV/ADK/05/2013 tertanggal 21

Mei 2013 Terlawan I mengajukan Permohonan Parate Eksekusi Hak Tanggungan (permohonan lelang) a.n Nina Indah Sari (debitur) kepada Kepala KPKNL Bekasi; ---

15. Bahwa Melalui Surat Nomor S.Pen-281/WKN.08/KNL.02/2013 tertanggal 2 Juli 2013, KPKNL Bekasi menginformasikan kepada Terlawan I

mengenai Penetapan Jadwal Lelang yaitu pada hari Selasa, tanggal 20 Agustus 2013 bertempat di Kantor KPKNL Bekasi; --- 16. Bahwa Terlawan I mengirimkan Surat Pemberitahuan Jadwal Lelang

Agunan Nomor B.59.KC/XV/ADK/07/2013 tertanggal 12 Juli 2013 kepada Nina Indah Sari (debitur) yang isinya menginformasikan Jadwal dan Tempat Pelaksanaan Lelang, serta memberikan kesempatan kepada debitur untuk turut serta menjadi peserta lelang; --- 17. Bahwa Lelang agunan atas nama debitur Nina Indah Sari telah

dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013, namun pada lelang tersebut belum terdapat pembeli lelang yang berminat terhadap penawaran lelang tersebut, sehingga hasil lelang adalah TAP (Tanpa Ada Penawaran); --- 18. Bahwa Pelawan didalam posita Gugatannya nomor (9) menyatakan : --- “Bahwa Pelawan, Terlawan V, Supandi (almarhum), Terlawan X, XI, XII, XIII dan XIV nyata-nyata telah tinggal secara terus menerus di lokasi objek sengketa, jauh sebelum transaksi jual beli AJB 621/2010 dan proses kredit dan agunan pada tahun 2010, tidak pernah mendengar ataupun melihat adanya pihak Terlawan I atau pihak tertentu datang dalam melakukan survey atas objek Hak Tanggungan yang kini menjadi objek sengketa sebelum mengabulkan pemberian pinjaman…… dst”…

Pernyataan Pelawan tersebut sangatlah tidak berdasar hukum, karena Faktanya, sesuai dengan dokumen Terlawan I yakni,

(22)

Halaman 22 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

19.

20.

Bahwa

Bahwa

Laporan Penilaian Jaminan No. B. 86/SKPP/08/10 tanggal 12 Agustus 2010, menunjukkan bahwa Terlawan I telah melakukan Kunjungan/Survey untuk verifikasi dan penilaian jaminan di lokasi SHM Nomor 01653/Jatirasa dan Pihak Terlawan I bertemu langsung dan mendapatkan persetujuan dari Pemilik Agunan itu sendiri (Pemilik SHM No. 01653/Jatirasa); --- Perlu Terlawan I tegaskan bahwa proses sejak dari pengajuan kredit sampai terjadinya Persetujuan Membuka Kredit No. 05 tanggal 6 September 2010, timbulnya Hak Tanggungan Nomor 07/2010 dan pelaksanaan lelang eksekusi (vide Risalah Lelang No. 403/2013 tanggal 20 Agustus 2013) telah melalui proses dan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku dan mengikat Terlawan I sebagai Institusi Perbankan yang kredibel, sehingga pernyataan Pelawan dalam posita gugatan Nomor (9) yang menyatakan “Terlawan I telah melanggar UU Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia tentang Mengenal Nasabah dan Prinsip Kehati-hatian Perbankan” adalah tidak berdasar dan mengada-ada, sehingga sudah seharusnya ditolak. Oleh karena seluruh proses kredit sampai dengan pengajuan lelang yang dilakukan oleh Terlawan I telah sesuai aturan dan prosedur yang benar, maka Terlawan I dengan tegas menolak seluruh dalil dan petitum Pelawan dalam gugatannya yang menyatakan bahwa Pelawan I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dan mengakibatkan kerugian di pihak Pelawan serta menuntut pengembalian/ penyerahan kepada Pelawan sebidang tanah/pecahan atas AJB No. 1703/2008 berikut membayar seluruh biaya yang muncul dalam perkara ini secara tanggung renteng; --- Hal yang sangat perlu untuk ditegaskan kembali oleh Terlawan I adalah bahwa AJB No. 1703/2008 bukanlah merupakan pembuktian yang kuat untuk kepemilikan hak atas tanah. Berdasarkan PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang mewajibkan pendaftaran akta (AJB) kepada BPN (Badan Pertanahan Nasional) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak ditanda tanganinya akta dimaksud. Sehingga berdasarkan ketentuan tersebut, apabila Pelawan tidak mendaftarkan AJB No. 1703/2008 untuk dilakukan pemecahan SHM No. 01653/Jatirasa

(23)

Halaman 23 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

21.

22.

Bahwa

Bahwa

dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja, maka hal tersebut menjadi resiko dan tanggung jawab dari Pelawan sendiri. Untuk itu, sudah seharusnya Pelawan tidak membawa Terlawan I dalam perkara a quo karena Terlawan I bukanlah pihak yang terkait dengan Akta Jual Beli No. 1703/2008 dan sama sekali tidak mengetahui adanya AJB tersebut; --- Berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, dalam Rumusan Hukum Bidang Perdata Hasil Pleno Kamar Perdata tanggal 14-16 Maret 2012 angka VIII disebutkan dengan tegas bahwa : ---

“Pemegang Hak Tanggungan yang beritikad baik harus dilindungi, sekalipun kemudian diketahui bahwa pemberi hak tanggungan adalah orang yang tidak berhak”; --- Berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2012 tersebut di atas, maka Terlawan I sebagai Pemegang Hak Tanggungan yang beritikad baik yang telah melakukan semua prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku sampai dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Tanggungan No. 10754/2010 dalam perkara a quo harus dilindungi hak-haknya; --- Lebih lanjut berdasarkan Angka IX Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, dalam Rumusan Hukum Bidang Perdata Hasil Pleno Kamar Perdata tanggal 14-16 Maret 2012 angka VIII disebutkan dengan tegas bahwa : ---

“Perlindungan harus diberikan kepada pembeli yang beritikad baik sekalipun kemudian diketahui bahwa penjual adalah orang yang tidak berhak. Pemilik asal hanya dapat mengajukan gugatan ganti rugi kepada penjual yang tidak berhak.”; --- Berdasarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2012 tersebut di atas, apabila terdapat hak-hak dari Pelawan yang tidak terpenuhi akibat dari kesalahan Pelawan sendiri yang tidak mendaftarkan AJB No. 1703/2008 kepada instansi yang berwenang, maka sudah seharusnya Pelawan

(24)

Halaman 24 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

23. Bahwa

Maka

meminta ganti rugi kepada pihak yang terkait dengan transaksi jual beli tersebut, yaitu pihak penjual/ Terlawan V bukan kepada pihak lain yaitu Terlawan I maupun pembeli yang beritikad baik (Terlawan III) yang sama sekali tidak berkaitan atas peristiwa jual beli tersebut; --- Oleh karena perbuatan yang telah dilakukan Terlawan I sebagai pemegang Hak Tanggungan yang beritikad baik telah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, maka tindakan Terlawan I adalah sah secara hukum. Sehingga petitum Pelawan dalam pokok perkara pada butir 6, 7, 9, 12, dan 14 maupun petitum lainnya yang berkaitan dengan Terlawan I sudah seharusnya ditolak dan tidak perlu dipertimbangkan; --- Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, jelas dapat dibuktikan bahwa gugatan Perlawanan Pihak Ketiga yang diajukan oleh Pelawan adalah tidak berdasarkan hukum, dan mengada-ada. Maka, Terlawan I mohon dengan segala hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi untuk memutus perkara ini dengan putusan MENOLAK GUGATAN PERLAWANAN PIHAK KETIGA atau SETIDAK-TIDAKNYA

TIDAK DAPAT DITERIMA; --- Jawaban Terlawan II : ---

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Terlawan II menyatakan menolak seluruh dalil dalam Perlawanan Pelawan kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya; --- 2. Eksepsi Dilatoir : --- Bahwa gugatan yang diajukan Pelawan masih prematur mengingat sepanjang seluruh dalil yang dikait-kaitkan terhadap Turut Terlawan II, Pelawan tidak menunjukkan secara tegas perbuatan melawan hukum manakah dari Terlawan II yang menjadi dasar bagi Pelawan untuk melibatkan Terlawan II sebagai pihak dalam perkara aquo. Benar bahwa Terlawan II memiliki tugas pokok dan fungsi dalam hal pelayanan lelang, namun demikian sepanjang dikaitkan dengan perkara ini Terlawan II sampai dengan jawaban ini dibuat tidak/belum memiliki hubungan hukum dengan Pelawan dalam perkara ini. Sehingga jelas bahwa gugatan/perlawanan

(25)

Halaman 25 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Pelawan sepanjang dikaitkan pada Terlawan II tidak tepat waktunya untuk diajukan; --- 3. Eksepsi Obscuur Libel : ---

Bahwa dengan tidak terdapatnya perbuatan hukum (perbuatan melawan hukum) dari Terlawan II yang layak dijadikan dasar dari Pelawan untuk menjadikannya sebagai pihak dalam perkara ini membuat apa yang didalilkan Pelawan dalam positanya sepanjang dikaitkan dengan Terlawan II menjadi tidak jelas/kabur, sehingga menjadi tidak jelas pula petitum yang diajukan menyangkut perintah putusan manakah nantinya dari perkara ini yang harus dipatuhi oleh Terlawan II; --- 4. Eksepsi Koneksitas dan Nebis in Idem : ---

Bahwa perkara a qou masih berhubungan dengan perkara Nomor 526/Pdt.G/2013/PN.Bks. Dimana posisi Pelawan (perkara aquo) menjadi Pelawan dalam perkara Nomor 526/Pdt.G/2013/PN.Bks jo. 03/Bdg/2015/PN.Bks melawan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cq. PT BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Daan Mogot, dkk telah diputus oleh Pengadilan Negeri Bekasi dengan amar putusan bahwa Perlawanan Pelawan (dalam perkara aquo) tidak dapat diterima. Nebis in idem. Selain itu bahwa perlawanan dari Pelawan dalam perkara aquo merupakan nebis in idem karena perkara telah diputus dengan perkara perdata Nomor 526/Pdt.G/2013/PN.Bks dengan Putusan dinyatakan Tidak Diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard) dan karena perkara aquo yang telah diputus dengan permasalahan yang sama dan obyek yang sama maka perkara nebis in idem; --- Berkaitan dengan eksepsi-eksepsi tersebut di atas, maka perlawanan Pelawan terkait dengan Terlawan II sepantasnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan Tidak Diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard); --- DALAM POKOK PERKARA : --- 1. Bahwa yang termuat dalam eksepsi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam Jawaban Pokok Perkara; --- 2. Bahwa Terlawan II menyatakan menolak seluruh dalil dalam perlawanan

Pelawan kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya; --- 3. Bahwa apa yang telah Terlawan II kemukakan dalam Eksepsi mohon juga

(26)

Halaman 26 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

4. Bahwa yang menjadi obyek sengketa a quo adalah sebagai berikut : --- Sebidang tanah berikut bangunan di atasnya, SHM Nomor 01653/Jatirasa atas nama Suherman, luas 723 m2, yang terletak di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatirasa, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat; --- 5. Bahwa Terlawan II sampaikan bahwa pelaksanaan lelang terakhir terhadap

perkara a quo pada tanggal 20 Agustus 2013 yang tertuang dalam Risalah Lelang Nomor 403/2013 adalah Tidak Ada Peminat (TAP); --- 6. Berkaitan dengan angka 4 di atas, Pelaksanaan lelang yang dilaksanakan oleh Terlawan II adalah guna memenuhi permohonan dari Terlawan I (PT BRI Tbk Cabang Daan Mogot) dengan surat Nomor : B.2512/KC-XV/ADK/05/2013 tanggal 21 Mei 2013. Kemudian Terlawan II membalas surat Terlawan I dengan surat Nomor SPen-281/WKN.08/KNL.02/2015 tanggal 02 Juli 2015 hal Penetapan Jadwal Lelang. Selanjutnya Terlawan II telah melaksanakan lelang sesuai Peraturan Lelang (Vendu Reglement) yang dimuat dalam Lembaran Negara Tahun 1908 jo. Tahun 1940 No.56 jo. PMK Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Karena Pemohon lelang (Terlawan I) telah melengkapi dokumen dan syarat-syarat untuk melaksanakan lelang obyek perkara aquo maka sesuai Pasal 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dinyatakan : “Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang.”; Oleh karena itu, permohonan lelang yang diajukan oleh Terlawan I kepada Terlawan II terhadap obyek lelang aquo tidak dapat ditolak; --- 7. Bahwa Tergugat I tidak tepat dimasukkan sebagai pihak dalam perkara

aquo mengingat tidak ada perbuatan melawan hukum yang melatarbelakangi adanya perlawanan seperti yang disebutkan dalam materi Pelawan; --- 8. Dalam perlawanannya Pelawan pada halaman 8 angka 16 pada pokoknya Pelawan menerjemahkan Pasal 13 jo. 27 Peraturan Menteri Keuangan No.93/2010 jo. Peraturan Menteri Keuangan No.106/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, bahwa lelang harus dihentikan bila sudah ada gugatan aquo. Dengan Terlawan II berpendapat bahwa Pelawan telah KELIRU menerjemahkan pasal tersebut. Karena pasal tersebut terkait konteks hubungan debitor (Terlawan III dan Terlawan IV) yang dibebani Hak

(27)

Halaman 27 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Tanggungan sehingga secara filosofi yang dimaksud dengan pihak lain tersebut adalah pihak yang terkait langsung dengan kepemilikan objek yang akan dilelang, selain debitor/tereksekusi. Dengan demikian tidak semua gugatan dari pihak ketiga dapat menunda lelang Hak Tanggungan. Oleh karena itu, karena Pelawan TIDAK MEMPUNYAI BUKTI KEPEMILIKAN maka tidak termasuk dalam Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2013 dimaksud. Karena Pelawan hanya mempunyai Akta Jual Beli Nomor 1703/2008 tanggal 26 September 2008, yang merupakan sebagai bukti jual-beli dan bukan bukti kepemilikan hak atas tanah; --- Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, menyatakan bahwa “Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan”; --- 9. Bahwa Terlawan II, yakni Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi tidak tepat dimasukkan sebagai pihak dalam perkara aquo mengingat tidak ada perbuatan/tindakan hukum yang melatarbelakangi adanya gugatan/perlawanan seperti yang disebutkan dalam materi gugatan. Untuk itu mohon majelis hakim mengeluarkan Terlawan II sebagai pihak dalam perkara aquo; --- 10. Bahwa Terlawan II secara tegas menolak dalil-dalil pelawan dengan alasan hukum yang jelas tentang perbuatan hukum manakah dari Terlawan II yang menurut Pelawan bertentangan dengan hukum, mengingat Terlawan II tidak/belum melakukan tindakan hukum yang berhubungan dengan materi gugatan/perlawanan Pelawan aquo. Sehingga Gugatan/perlawanan Pelawan sepanjang mendalilkan perbuatan melawan hukum yang dilakukan Terlawan II sudah sepantasnya ditolak; --- 11. Bahwa oleh karena objek perkara a quo telah menjadi jaminan dan

diperjanjikan dalam akta-akta perjanjian kredit antara Terlawan I dengan Terlawan III maka sepatutnya segala hal perbuatan hukum yang dilakukan Terlawan III menyangkut objek perkara a quo harus tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam akta perjanjian kredit tersebut, hal ini sesuai ketentuan-ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata : “Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan

(28)

Halaman 28 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.”. Kemudian, perjanjian yang telah dilakukan oleh Penggugat dengan Tergugat I telah memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata menyatakan “ Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat yaitu 1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; 2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. suatu pokok persoalan tertentu; 4. suatu sebab yang tidak terlarang.” Berdasarkan bunyi pasal 1320 tersebut, perjanjian yang telah dilakukan Penggugat dengan Tergugat I telah memenuhi syarat subyektif (Syarat No.1 dan No.2) karena mengenai orang-orangnya atau subyeknya yang mengadakan perjanjian dan juga telah memenuhi syarat obyektif (syarat No.3 dan No.4) karena mengenai obyek dari suatu perjanjian; --- DALAM PROVISI : --- 1. Bahwa Terlawan II dengan tegas menyatakan menolak dalil Pelawan

mengenai tuntutan agar meletakkan Sita Jaminan / Revindicatoir terhadap objek perkara aquo. Hal ini karena sesuai dengan Pasal 227 ayat (1) HIR, penerapan sita jaminan pada dasarnya hanya terbatas pada sengketa perkara utang-piutang yang ditimbulkan oleh wanprestasi. Dalam hal ini Pelawan tidak ada kaitannya dengan utang piutang yang melakukan wanprestasi dengan pihak Terlawan I. Karena yang tidak memenuhi kwajiabnnya adalah Terlawan III kepada Terlawan I, sehingga sangat tidak beralasan jika Pelawan mengajukan tuntutan sita jaminan, karena proses lelang yang dilakukan sebelumnya oleh Terlawan II adalah diperuntukkan untuk melunasi pembayaran hutang atas wanprestasi Terlawan III kepada Terlawan I; --- 2. Bahwa Terlawan II dengan tegas menyatakan menolak dalil Pelawan mengenai tuntutan agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Vooraad) walaupun ada bantahan, perlawanan (verzet), banding, kasasi, atau upaya hukum lainnya, karena sesuai dengan pasal 180 HIR jo. SEMA R.I. No.3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) dan Provisionil, tuntutan Uitvoerbaar Bij Vooraad tidak bisa didasarkan pada asumsi-asumsi kepentingan sepihak dari Penggugat; ---

(29)

Halaman 29 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

Berkaitan dengan pokok perkara tersebut di atas, maka perlawanan Pelawan terkait dengan dengan Terlawan II sepantasnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan Tidak Diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard); ---

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Terlawan I mohon kepada Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini untuk memberikan putusan dengan amar sebagai berikut : --- A. DALAM EKSEPSI

 Mengabulkan seluruh permohonan Terlawan II dalam eksepsi; --- B. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak seluruh gugatan/perlawanan Pelawan; --- 2. Menyatakan bahwa Terlawan II tidak melakukan Perbuatan melawan hukum

dalam perkara ini; --- 3. Menyatakan bahwa Terlawan II tidak layak dimasukkan sebagai pihak dalam perkara ini; --- 4. Mengeluarkan Telawan II sebagai pihak berperkara dan membebaskannya dari segala tuntutan hukum yang berkaitan dengan perkara ini; --- 5. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara yang timbul; --- Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono); --- Jawaban Terlawan IX : --- 1. Bahwa Sertpikat Hak Milik Nomor 1653 / Jatirasa Surat Ukur Nomor 1828 /

Jatirasa / 2000 tanggal 21 Januari 2000 atas nama SIAT ATNYOH berasal dari Pengakuan Hak; --- 2. Bahwa pada tanggal 02 September 2010 Sertipikat Hak Milik Nomor 1653 /

Jatirasa Surat ukur Nomor 1828/Jatirasa/ 2000 tanggal 21 Januari 2000 luas 723 M2, beralih haknya ke atas nama SUHERMAN Berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 19 Agustus 2010 Nomor. 621/2010 dibuat dihadapan Wiwik Rowiyah Suparno, SH Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Kota Bekasi; --- 3. Bahwa tanggal 17 Desember 2010 Sertipikat Hak Milik Nomor 1653 / Jatirasa Surat Ukur Nomor 1828 / Jatirasa / 2000 tanggal 21 Januari 2000 luas 723 M2 atas nama SUHERMAN dipasang Hak Tanggungan Peringkat I berdasarkan Akta Pembebanan Hak Tanggungan tanggal 17 Desember 2010 Nomor 46 / 2010 dibuat dihadapan Raden Ayu Yulianova, SH, Mkn Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Kota Bekasi dan pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berkedudukan di Jakarta; ---

(30)

Halaman 30 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

4. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar berkenan memeriksa dan memutus perkara dengan seadil-adilnya; ---

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Bekasi telah menjatuhkan putusan dalam perkara Nomor 144/Pdt.Plw/2015/PN.Bks. tanggal 16 Desember 2015 yang amarnya sebagai berikut : --- DALAM PROVISI : --- - Menolak Provisi Pelawan; --- DALAM EKSEPSI : --- - Menolak eksepsi Terlawan I dan Terlawan II; --- DALAM POKOK PERKARA : --- 1. Mengabulkan gugatan Perlawanan Pelawan untuk sebagian; --- 2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang beritikat baik dan benar; --- 3. Menyatakan Akta Jual Beli No.1703/2008 tanggal 26 September 2008 yang

dibuat dihadapan Christine Sabaria Sinaga , SH (Turut Terlawan ) adalah sah dan mengikat; --- 4. Menyatakan Akta Jual Beli No.621/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang

dibuat Terlawan VI adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum atau setidak-tidaknya sepanjang mengenai tanah milik Pelawan seluas 102 M2 yang diperoleh berdasarkan AJB No. 1703 / 2008 tanggal 26 September 2008; --- 5. Menyatakan Balik Nama Setifikat Hak Milik No.01653 / Jatirasa seluas 723 M2 yang didalamnya termasuk tanah milik Pelawan seluas 102 M2 menjadi atas nama Suherman (Terlawan III) adalah tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum; --- 6. Menyatakan Akta Pemberian Hak Tanggapan (APHT) No. 46 / 2010 tanggal

17 Desember 2010 yang dibuat Terlawan VIII dan Sertfikat Hak Tanggungan Peringkat I No. 10754 / 2010 senilai Rp. 1.800.000.000,- (satu milyar delapan ratus juta rupiah ), sepanjang mengenai tanah seluas 102 M2 milik Pelawan dari pecahan tanah SHM No. 01653 / Jatirasa adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta batal demi hukum; ---

(31)

Halaman 31 dari 36 halaman putusan Nomor 294/PDT/2016/PT.BDG

7. Menyatakan membatalkan pelaksanaan lelang eksekusi atas tanah dan bangunan objek Hak Tanggungan SHM No. 01653 / Jatirasa seluas 723 M2 atau setidak-tidaknya atas tanah dan bangunan milik Pelawan seluas 102 M2 dari pecahan tanah SHM No. 01653 / Jatirasa tersebut; --- 8. Menghukum Terlawan II (KPKNL) Bekasi untuk menghentikan atau membatalkan pelaksanaan lelang eksekusi atas objek jaminan Hak Tanggungan SHM No. 01653 / Jatirasa seluas 723 M2 atau setidak-tidaknya menghentikan lelang eksekusi atas tanah milik Pelawan seluas 102 M2 dari pecahan SHM No. 01653 / Jatirasa tersebut; --- 9. Menghukum Terlawan I, III, IV, V, VI, IX dan Terlawan X, XI, XII, XIII, XIV atau siapapun yang menguasai tanah seluas 102 M2 pecahan tanah SHM 01653 / Jatirasa yang dibeli Pelawan berdasarkan AJB No. 1703 / 2008 tanggal 26 September 2008 tersebut untuk mengembalikan atau menyerahkannya kepada Pelawan tanpa syarat apapun; --- 10. Menghukum Terlawan IX (Kantor Pertanahan Kota Bekasi ) untuk

membatalkan balik nama Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 01653 / Jatirasa atas nama Suherman (Terlawan III); --- 11. Menghukum Terlawan IX (Kantor Pertanahan Kota Bekasi ) untuk melakukan pemecahan, pengukuran dan balik nama serta menerbitkan Sertifikat Hak Milik atas tanah pecahan Sertifikat Hak Milik No. 01653 / Jatirasa seluas 102 M2 untuk dan atas nama Pelawan sesuai dengan AJB No. 1703 / 2008 tanggal 26 September 2008; --- 12. Menolak gugatan Perlawanan Pelawan selain dan selebihnya; --- 13. Menghukum Terlawan I, III, IV, V, VI, X, XI, XII, XIII dan XIV secara

tanggung Renteng untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 6.306.000,- ( enam juta tiga ratus enam ribu rupiah ); --- Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Terlawan I melalui perantaraan kuasanya telah menyatakan banding pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sebagaimana Akta Pernyataan Banding Nomor 144/Pdt.Plw/2015/PN.Bks. jo. No. 81/Bdg/2015/PN.Bks. yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bekasi, permohonan banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Terbanding semula Pelawan pada tanggal 18 Januari 2016, kepada Turut Terbanding I, II, III, V, dan VIII semula Terlawan II, III, IV, VI dan IX masing-masing pada tanggal 14 Januari 2016, kepada Turut Terbanding IV, IX, X, XI, XII, dan XIII semula Terlawan V, X, XI, XII, XIII dan

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada guru BK atau psikolog dan guru agama untuk mendapatkan keterangan

(i) Nasabah setuju bahwa Bank akan menggunakan usaha yang wajar untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan dari fasilitas untuk dapat memberikan instruksi permintaan

Tingkat stres kerja pada anak buah kapal yang bekerja di kamar mesin kapal Manado-Sangihe adalah stres kerja tinggi dengan 25 responden, stres kerja sedang 21

Dari kualitas pelayanan jasa pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas dapat terbentuk apabila seorang konsumen mendapatkan kualitas jasa yang memuaskan

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb

1 Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong- Gorong Wilayah Kecamatan Prabumulih Timur. Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong-Gorong Wilayah Kecamatan