• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperkirakan pada tahun 2020 peningkatan paling tinggi pada kejadian kanker pada wanita salah satunya adalah karsinoma tiroid (Weir et al., 2015).

Menurut Morris et al., data dari National Cancer Institute's Surveillance, Epidemiolgy, and End Results program, menemukan bahwa kejadian karsinoma tiroid meningkat tiga kali lipat pada tiga dekade terakhir berkaitan dengan demografi dan akses pelayanan kesehatan yang meningkat, sehingga lebih banyak diagnosis yang ditegakkan. Laju mortalitas karsinoma tiroid relatif stabil sepanjang periode waktu ini (Morris et al., 2013).

Karsinoma tiroid berasal sari dua tipe sel yang terdapat pada kelenjar tiroid. Sel folikuler yang berkembang dari endodermal dapat berkembang menjadi karsinoma papiler dan folikuler. Sel yang berasal dari neuroendocrine-derived calcitonin-producing C cell dapat berkembang menjadi karsinoma tiroid meduler. Limfoma tiroid berkembang dari jaringan limfoid yang terdapat pada jaringan tiroid, sementara sarkoma tiroid berasal dari jaringan ikat yang terdapat di dalam tiroid (Le et al., 2016).

(2)

Faktor risiko yang terkait karsinoma tiroid antara lain paparan radiasi. Jenis karsinoma tiroid yang terkait dengan paparan radiasi adalah karsinoma papiler. Radiasi yang secara spesifik mengenai kelenjar tiroid (terapi ablasi tiroid dengan I131) atau terapi radiasi dosis tinggi dengan external-beam tidak meningkatkan risiko kejadian karsinoma papiler tiroid. Pada dosis terapi ini sebagian besar sel yang terpapar akan mati. Populasi dengan diit iodin yang rendah berkaitan dengan kejadian karsinoma folikuler dan anaplastik (Le et al., 2016).

Karsinoma papiler tiroid adalah jenis karsinoma tiroid yang paling sering terjadi. Karsinoma ini meliputi 80% dari seluruh keganasan tiroid. Karsinoma papiler dan karsinoma folikuler adalah jenis karsinoma terdifferensiasi (differentiated carcinoma). Karsinoma papiler adalah jenis tumor dengan pertumbuhan yang relatif lambat. Tumor ini berasal dari sel folikuler yang memproduksi tiroksin (T4) dan tiroglobulin (Tg) pada kelenjar tiroid. Sel-sel ini adalah jenis sel yang sangat peka terhadap TSH (Tyroid Stimulating Hormone) dan take up iodine. Hal ini memberikan nilai diagnosis dan terapi, untuk memberikan tatalaksana residual disease dan rekurensi, setelah dilakukan terapi bedah (Haymart et al., 2008).

TSH diketahui sebagai faktor pertumbuhan karsinoma tiroid. Menurut penelitian Haymart et al. TSH berperan penting pada pertumbuhan dan progresivitas karsinoma tiroid. Walaupun TSH dalam rentang normal, bila kadar TSH berada di atas rata-rata kadar populasi secara umum, akan meningkatkan risiko keganasan kelenjar tiroid (Haymart et al., 2008).

(3)

TSH memiliki peran dalam proses karsinogenesis, walaupun masih terdapat beberapa perbedaan pandangan dari beberapa peneliti. Beberapa ahli menyimpulkan stimulasi reseptor TSH berkaitan dengan peningkatan insidensi kanker dan agresivitasnya. Mutasi pada reseptor TSH akan mempengaruhi jalur aktivasi cAMP (Cyclic Adenosine Monophosphate) melalui Gαs. Fakta bahwa semakin tinggi kadar TSH secara signifikan berhubungan dengan peningkatan risiko keganasan adalah bukti kuat bahwa stimulasi reseptor TSH terkait dengan karsinoma tiroid (Haymart et al., 2008).

Karsinoma tiroid berdiferensiasi mengekspresikan reseptor TSH. Walaupun onkogen dan faktor pertumbuhan lain juga terlibat pada pertumbuhan dan perkembangan karsinoma tiroid, TSH bersifat sebagai stimulus pertumbuhan kanker. Hipotesis ini didukung dengan peningkatan survival pasien dengan karsinoma tiroid yang diterapi dengan levotiroksin dosis supresif (Boelaert et al., 2006; Haymart et al., 2008).

Berdasarkan data tersebut di atas dapat diperkirakan TSH, yang diketahui sebagai faktor pertumbuhan tiroid, juga memberikan peran yang penting pada pertumbuhan dan perkembangan karsinoma tiroid. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara TSH preoperatif dengan karsinoma tiroid berdiferensiasi.

Tatalaksana nodul tiroid pada pasien dengan FNA (Fine Needle Aspiration) suspicious for malignancy, berbeda dengan pasien dengan hasil FNA jelas jinak atau ganas. Nilai diagnosis TSH dapat digunakan untuk menentukan tatalaksana nodul tiroid secara lebih optimal. Dengan mengetahui hubungan antara kadar TSH

(4)

dan karsinoma terdiferensiasi dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Karsinoma tiroid terdiferensiasi adalah keganasan kepala leher yang sering terjadi.

2. Karsinoma papiler dan karsinoma folikuler adalah jenis karsinoma

terdifferensiasi (differentiated carcinoma), masih

mengekspresikan reseptor TSH dan peka terhadap TSH.

3. TSH bersifat sebagai stimulus pertumbuhan kanker . TSH memiliki peran dalam proses karsinogenesis. TSH berhubungan dengan peningkatan risiko keganasan adalah bukti bahwa stimulasi reseptor TSH terkait dengan karsinoma tiroid.

4. Kadar TSH memiliki nilai diagnosis dan dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid.

5. Hubungan kadar TSH dengan kejadian karsinoma tiroid terdiferensiasi belum diketahui secara jelas.

(5)

C. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat perbedaan kadar TSH antara karsinoma tiroid terdiferensiasi dan pembesaran tiroid jinak ?

D.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan kadar TSH antara karsinoma tiroid terdiferensiasi dan pembesaran tiroid jinak

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan dan bukti medis mengenai perbedaan kadar TSH antara karsinoma tiroid terdiferensiasi dan pembesaran tiroid jinak. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai asupan pengembangan diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh McLeod et al.(2012). Penelitian ini berupa systematic review dan dose-response metaanalysis. Penelitian ini melibatkan penelitian-penelitian dengan desain kohort prospektif, case control, dan cross sectional yang meneliti ekposur TSH dan kanker tiroid sebagai outcome. Penelitian ini juga menilai faktor prognosis karsinoma tiroid.

Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Haymart et al. (2008). Penelitian dengan judul asli Higher Serum Thyroid Stimulating Hormone Level in Thyroid Nodule Patients Is Associated with Greater Risks of Differentiated Thyroid Cancer and Advanced Tumor Stage ini menggunakan instrumen FNA sebagai pembanding, sehingga nilai diagnosis TSH dapat

(6)

digunakan sebagai penambah nilai diagnosis FNA. Penelitian ini juga menilai stadium klinis karsinoma tiroid.

Penelitian oleh Dorange et al.(2011) membedakan analisis kadar TSH pada berbagai tipe nodul. Penelitian ini menggunakan variabel pemeriksaan radiologi pada tipe nodul tiroid, serta pembagian kadar TSH berdasarkan ukuran persentil. Variabel demografi riwayat penyakit karsinoma tiroid merupakan salah satu subgroup penelitian.

Rencana penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jung et al.(2011) melibatkan 425 pasien yang menjalani pembedahan tiroid dan didiagnosis sebagai mikrokarsinoma papiler tiroid antara tahun 2008 dan 2009. Kelompok kontrol didiagnosis sebagai nodul tiroid jinak yang memiliki ukuran kurang dari 1 cm dengan USG (Ultrasonography) dan dilakukan pemeriksaan FNA. Nodul tiroid dengan karakteristik maligna pada pemeriksaan USG, tidak diikutkan dalam penelitian ini.

Boelaert et al.(2006) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pemeriksaan klinis yang sederhana dan beberapa parameter biokimia dalam memprediksi kemungkinan keganasan tiroid pada pasien yang diperiksa FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy). Variabel yang diukur adalah pembesaran kelenjar tiroid yang diklasifikasikan secara klinis menjadi: nodul difus, multinoduler atau nodul solid. Kadar TSH diukur sebagai tambahan FNAB sebagai prediktor utama.

Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. (2011) hanya dibatasi pada ras asia saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

(7)

mengetahui hubungan kadar TSH serum preoperasi dengan karsinoma tiorid berdiferensiasi stadium lanjut dan pasien-pasien risiko tinggi keganasan tiroid. Variabel yang diukur adalah kadar TSH preoperasi, perluasan ektranodal serta metastasis limfonodi lateral. Penelitian ini juga menilai insidensi tiroiditis Hashimoto.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Moon et al.(2014) menilai pemberian efek supresi TSH pada pasien dengan karsinoma tioid berdiferensiasi. Variabel yang dinilai adalah efek secara tidak langsung hormon tiroid yang terkait dengan supresi TSH, terhadap kognitif pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Mengusulkan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan

Bahkan menganggap lakon-lakon yang dimainkan dalang secara magis dapat pula disamakan dalam kehidupan manusia yang menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi

1 Inputan teks kosong Mengembalikan daftar kosong Mengembalikan daftar kosong Path Dikerjakan 2 Inputan teks mengandung spasi Spasi tidak dimasukkan kedalam daftar

Dan kedua contoh di atas cukup memberi gambaran kepada kita, peranan lingkungan yang mirip telah menyebabkan dua spesies yang berasal dari nenek moyang yang berbeda

Liono (2014) dalam tulisannya yang berjudul: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Hal ini memmungkinkan proses kopolimerisasi cangkok dengan teknik iradiasi awal menggunakan sinar-y dan lebih tahan digunakan sebagai membran sel pada fuel cell dalam waktu yang

Menjelaskan Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Tujuan Lain dengan benar 5.21.. Menjelaskan Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Kantor untuk