• Tidak ada hasil yang ditemukan

t 3,572 2,021. Dengan demikian, dapat dikatakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "t 3,572 2,021. Dengan demikian, dapat dikatakan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1 HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA

Meisin Rahman1, Fitryane Lihawa2, Citron S. Payu3 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Email : meisinrahman_fisika2011@mahasiswa.ung.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bermaksud untuk mengengkaji hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika di kelas XI IPA. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi . Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas XI IPA 1 dan IPA II sejumlah 44 siswa, teknik pengambilan sampel menggunkan teknik sampling jenuh di mana semua populasi dijadikan sebagai sampel. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (lingkungan sekolah) dan variabel terikat (prestasi belajar siswa). Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode angket (lingkungan sekolah) dan dokumentasi (prestasi belajar siswa). Nilai koefisien korelasi antara lingkungan dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika sebesar r = 0,483 dengan koefisien determinasi r2 = 0,2332 atau 23,32 %. Pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan koefisien korelasinya sangat berarti karena thitung lebih besar dari tdaftar

3,572 2,021

. Dengan demikian, dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara

lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Prestasi Belajar.

1) Meisin Rahman, Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Fisika

2) Dr. Fitryane Lihawa, M.Si, Dosen Pembimbing 1 3) Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing II

(3)

2 ABSTRACT

Meisin Rahman. 2015. The Relationship between School Environment and Student’s Learning Achievement in Physics Subject at Madrasah Aliyah Negeri Batudaa. Skripsi, Study Program of S1, Department of Physics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, State University of Gorontalo. The Principal supervisor was Dr. Fitryane Lihawa, M.Si and Co-supervisor was Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd

The aim of this research was to find out the relationship between school environment and student’s learning achievement in physics subject at class XI of natural sciences. This research was correlation research. The population in this research were students at class XI of natural sciences 1 and natural sciences II amounted to 44, sampling was completed by saturated sampling which require population to be sample. This research consists of two variables which were independent variable (school environment) and dependent variable (student’s learning achievement). Correlation coefficient value between environment and student’s learning achievement in physics subject was amounted to r = 0.483 with determination correlation r2 = 0.2332 or 23.32%. Hypothesis verification based on the calculation of correlation coefficient was significant because tcount was higher than tlist (3.572 > 2.021). Therefore it can be

stated that H0 was rejected and Ha was accepted, so that it can be concluded that there

is relationship between school environment and student’s learning achievement in physics subject.

(4)

3 PENDAHULUAN

Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa.Kegagalan pendidikan mengakibatkan gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan sekarang lebih berorientasi kepada bagaimana meningkatkan kecerdasan, prestasi, keterampilan dan bagaimana menghadapi persaingan.

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar yang baik menghasilkan pretasi belajar yang baik pula. Salah satu faktor ekstrenal yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang sangat dekat dengan aktifitas anak dilihat dari cara mengajar yang menyenangkan, kurikulum, relasi guru dengan siswa yang sangat dekat, sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran, serta suasana lingkungan sekolah yang tidak ramai. Semua berperan penting dalam perkembangan prestasi belajar anak.

Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu penggunaan metode dan model pembelajaran yang bervariasi juga dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga prestasi belajar siswa meningkat.Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Indonesia (Rahmawati. 2013:3)

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat mengajar di MAN Batudaa pada mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL 2) lingkungan sekolah yang ada masih kurang baik apalagi dalam menunjang pembelajaran fisika misalnya kurang lengkapnya fasilitas sekolah seperti tidak adanya laboratorium fisika, kurang lengkapnya buku pelajaran fisika, selain itu guru dalam mengajar tidak menggunakan

(5)

4 metode dan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa cepat merasa bosan dalam pembelajaran fisika siswa kurang tertarik dalam mengikuti mata pelajaran fisika sehingga relasi antara guru dan siswa, siswa dan siswa juga tidak berjalan dengan baik akibatnya hasil belajar siswa di mata pelajaran fisika masih rendah yang mengakibatkan prestasi belajar siswa juga rendah.

Menurut Riadi, ( dalam Yosepha, 2013:1), prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu dan ditulis dalam bentuk laporan prestasi siswa, sedangkan menurut Paskahandriati dan Kuswardani, (2008:6), prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai suatu pengungkapan hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pretasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar yang dinyatakan dalam laporan hasil belajar yakni raport.Hasil belajar siswa sebagai akibat pengalaman belajar.

Prestasi belajar mempunyai fungsi utama seperti yang dikemukakan oleh Azwar (dalam Paskahandriati dan Kusuwardani, 2008:7) sebagai berikut.

1) Fungsi penempatan adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan kemampuannya 2) Fungsi formatif adalah penggunaan hasil tes belajar untuk melihat sejauh mana

kemajuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pelajaran 3) Fungsi diagnostik adalah manfaat tes prestasi untuk mendiagnosis

kesukaran-kesukaran dalam belajar dan mendeteksi kelemahan siswa

4) Fungsi sumatif adalah penggunaan hasil tes prestasi untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya

Pada dasarnya manusia tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan meliputi seluruh kondisi atau situasi yang dapat menimbulkan suatu proses pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Chaplin (dalam Yosepha, 2013:8), lingkungan adalah totalitas atau seluruh aspek gejala – gejala fisik dan sosoial yang melingkupi atau mempengaruhi satu organisme individual, atau bagian dari satu organisme. Salah satu lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang pertama sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat.

Menurut Tulus Tu’u (dalam Kartika, dkk, 2012:3), lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, yaitu tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, memberikan ilmu pengetahuan dan dikembangkan kepada anak didik. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat – alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil dan prestasi belajar.

(6)

5 Mick Zais (dalam Lawrence dan Vimala, 2012:211), School Environment means

the extent to which school settings promote student safety and student health, which may include topics such as the physical plant, the academic environment, available physical and mental health supports and services, and the fairness and adequacy of disciplinary procedures, as supported by relevant research and an assessment of validity.

Dapat disimpukan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat seorang siswa dalam menjalankan kegiatan – kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturan dalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan.Lingkungan sekolah juga merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian siswa.

Adapun faktor-faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Sukmadinata (dalam Yosepha 2013:)

a. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber – sumber belajar dan media belajar.

b. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman – temannya, guru – gurunya dan staf sekolah yang lain.

c. Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan kurikuler.

Sementara menurut Slameto (2013:) faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi belajar yang juga turut mempengaruhi prestasi belajar yaitu: (a) Metode Mengajar (a) Kurikulum, (b) Relasi guru dengan siswa, (c) Relasi siswa dengan siswa, (d) Kedisiplinan sekolah, (e) Alat pelajaran, (f) Waktu sekolah, (g) Standar pelajaran diatas ukuran, (h) Keadaan gedung, (i) Metode belajar, (j) Tugas rumah

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa selama 4 bulan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yaitu bulan Maret, April, Mei, Juni dan Juli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk angka – angka yang kemudian di analisis dengan menggunakan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri Batudaa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh di mana semua popuplasi dari penelitian ini digunakan sebagai sampel.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket untuk variabel X (lingkungan sekolah) dan dokumentasi nilai rapor fisika semester ganjil kelas XI IPA untuk variabel Y (prestasi belajar). Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment untuk pengujian validitas dan reliabiltas angket lingkungan sekolah, selanjutnya pengujian uji normalitas data menggunakan uji

(7)

Chi-6 Kuadrat, dan pengujian hipotesis menggunakan persamaan regresi sederhana rumus korelasi product moment.

Taraf signifikan dalam penelitian ini di pilih α = 0,05 Kriteria pengujian yaitu untuk taraf nyata

0, 05dengan derajat kebebasan (dk = n – 2), maka: terima H0,

jika

t

hitung

t

tabel1 1/2  , n2 Terima H1, jika hitung tabel1 1/2  , n 2

t

t

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Data hasil penilitian ini diolah menggunakan statistik deskripsi dan statitistik inferensial. Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang lingkungan sekolah dan nilai rapor fisika siswa semester ganjil. Deskripsi hasil penelitian ini menyajikan tentang perhitungan statistik data berupa tabel distribusi frekuensi, nilai mean, median, modus dan standar deviasi.

Penelitian ini termasuk dalam studi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas (lingkungan sekolah) yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat (prestasi belajar siswa) di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa Kelas XI IPA. Dalam penelitian ini data hasil penelitian angket lingkungan sekolah diperoleh dari jawaban responden mengenai keadaan lingkungan sekolah yang turut mempengaruh prestasi belajar siswa dengan soal angket sebanyak 24 soal yang mencakup indikator lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan akademik di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Batudaa Kelas XI IPA. Didapatkan hubungan masing- masing indikator lingkungan sekolah dengan prestasi belajar yaitu lingkungan fisik memiliki hubungan dengan prentasi belajar sebesar 69,56 % (kriteria cukup) , lingkungan sosial dengan prestasi belajar sebesar 81,16 % (kriteria baik) dan lingkungan akademik dengan presentasi sebesar 76,45 % (kriteria baik). (lampiran 9).

Lingkungan sekolah memiliki kontribusi terhadap proses pembelajaran.Di mana terjadi proses interaksi peserta didik dalam hal ini siswa dengan lingkungan sekolahnya, baik berupa lingkungan fisik, lingkungan akademik maupun lingkungan sosialnya. Lingkungan fisik yaitu sarana dan prasarana, sumber-sumber belajar, media belajar. Lingkungan akademik yaitu suasana sekolah, kegiatan belajar dan kegiatan kurikuler. Kemudian lingkungan sosial berupa hubungan siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya dan juga siswa dan staf sekolah. Seorang peserta didik berhasil atau tidaknya dalam proses belajar sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan melalui suatu pembelajaran atau rencana pembelajaran. Pada hakekatnya lingkungan sekolah memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa terutama yang berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik, lingkungan akademik dan lingkungan sosial sekolah.

Siswa harusnya memperhatikan keadaan lingkungan sekolah karena lingkungan sekolah yang baik dapat mengembangkan bakat , minat bahkan pengetahuan siswa, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dapat menghasilkan dan meningkatkan prestasi belajarnya . Lingkungan sekolah yang kurang baik dapat mempengaruhi

(8)

7 prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi belajar siswa merupakan hal yang sangat penting karena tugas utama peserta didik adalah belajar dan prestasi belajar sebagai hasil yang diperoleh dari proses belajar.

Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian, maka diperoleh hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Di mana tahap pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis peneliti melakukan pengujian uji normalitas data yang telah terkumpul dari 44 responden. Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data yang diperoleh dari responden tersebut berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat di lanjutkan ke tahap pengujian berikutnya.Dari hasil pengujian normalitas data, baik variabel X (lingkungan sekolah) maupun variabel Y (prestasi belajar siswa) di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Batudaa benar – benar berdistribusi normal dan dapat diterima.

Tahap pengujian selanjutanya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regeresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi

ˆ 62,22 0,27 

Y X yang berarti setiap penambahanyang terjadi sebesar satu unit

variabel X (lingkungan sekolah), maka akan diikuti oleh perubahan rata – rata variabel Y (prestasi Belajar Siswa) sebesar 0,27 dengan demikian semakin baik lingkungan sekolah maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa.

Tahap berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0,483 dengan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,2332 atau 23,32 % variasi yang terjadi pada prestasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika sebesar 0,2332 atau 23,32% , sedangkan sebesar 76, 68 % oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini

KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikn antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPA Madarasah Aliyah Negeri Batudaa. Hal ini berarti sebagai berikut: Hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi diperoleh nilai thitung =3,572

lebih besar dari nilai ttabel =2,021, hal ini menunjukan bahwa lingkungan sekolah

memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPA dengan hasil pengujian persamaan Regresi ˆY 62, 22 0, 27 X , yang artinya bahwa setiap penambahan skor yang terjadi sebesar satu unit pada lingkungan sekolah, maka akan diikuti oleh perubahan skor sebesar 0,27 prestasi belajar pada konstanta 62,22. Koefisien korelasi sebesar𝑟𝑥𝑦 = 0,483 dimana tingkat hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika sedang dengan nilai koefisien determinasi sebesar r2 0, 2332 atau 23,32 % yang

(9)

8 menunjukan bahwa Lingkungan sekolah memberikan kontribusi sebesar 23,32 % terhadap Pretasi Belajar Siswa. Sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain.

Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi sekolah diharapkan agar dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekolah yang ada saat ini agar bisa lebih baik lagi dalam menunjang siswa pada proses pembelajaran baik dari segi lingkungan fisik, lingkungan akademik maupun lingkungan sosial

2. Bagi siswa diharapkan agar memperhatikan dan memanfaatkan lingkungan sekolah dengan baik, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Kartika, dkk. 2012. Determinasi Lingkungan Sekolah, Disiplin Belajar, dan Kualitas

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Singaraja: Universitas Negeri Ganesha

Paskahandriati, Risa. Kuswardani, Istiyana. 2008. Hubungan Antara Harga Diri

Dengan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa STM. (online) (http://setiabudi.ac.id/jurnalpsikologi/images/files/JURNAL%203.pdf.

Diakses 2 maret 2015)

Rahmawati, Eva. 2014. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar

Siswa Pamulang Kelas VIII3 Smp Muhammadiyah Pamulang. (online)

(http://www.google.ac.id. Diakses 28 februari 2015)

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Vimala and Lawrence. School Environment And Academic Achievement Of Standard IX Students. Journal Of Educational and Instructional Studies In The World, Vol. 2, No 2146-7463. 2012

Yosepha, Emaria Franscisca. 2013. Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Sekolah

Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Smp Kristen Satya Wacana Salatiga. (online) (http://www.google.ac.id. Diakses 2 maret 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk para murid yang tidak mengalami peningkatan pada hasil belajarnya di berikan solusi dengan memberikan perhatian yang lebih oleh para orangtuanya, hal ini

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

Penelitian ini disusun oleh Laily Fitriyanti (121111053) dengan judul ”Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kenakalan Remaja di SMK Islam Jepara”. Penelitian

Perda-perda kabupaten dan kota terkait dengan akses jalan betul-betul ditata dan difungsikan sebagaimana diatur dalam aturan tersebut, misalnya trotoar betul-betul

Dimensi motivasi ekstemal dengan indikator motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Tangerang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example sebesar 2,0000, dengan begitu bisa dikatakan terdapat efektivitas model pembelajaran kooperatif

Tentunya setiap individu memiliki jenis handphone yang berbeda-beda, namun hal ini tidak menjadi batasan dalam proses penelitian karena terbukti pada pengambilan

Tapi kenyataannya, beberapa makanan yang memiliki IG yang rendah atau kandungan karbohidrat yang sangat kecil ternyata dapat menyebabkan suatu respons insulin yang tinggi