• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA dan kepuasan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA dan kepuasan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SIA, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PEMAKAI, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, FORMALISASI PENGEMBANGAN SIA DAN KEPUASAN PENGGUNA SIA TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang dan Jakarta) SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Ajeng Larassati 12130210054 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA 2016.

(2) HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SIA, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PEMAKAI, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, FORMALISASI PENGEMBANGAN SIA DAN KEPUASAN PENGGUNA SIA TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang & Jakarta) Oleh: Ajeng Larassati 12130210054 Telah diujikan pada hari Kamis, 4 Agustus 2016 Dengan dinyatakan lulus Dengan susunan penguji sebagai berikut: Ketua Sidang. Penguji. (Rosita Suryaningsih, S.E., M.M.). (Maria Stefani Osesoga, S.E., M.B.A.). Dosen Pembimbing. (Patricia Diana, S.E., M.B.A.) Disahkan oleh: Ketua Program Studi Akuntansi. (Dra. Ratnawati Kurnia, Ak., M.Si., C.P.A., C.A.).

(3) LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan SIA, dan Kepuasan Pengguna SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi” ini merupakan hasil kerja saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiat. Semua kutipan karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam Skripsi ini telah saya sebutkan sumber kutipannya serta saya cantumkan di Daftar Pustaka. Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan baik dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan skripsi, saya bersedia menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi yang telah saya tempuh.. Tangerang, 11 Agustus 2016. Ajeng Larassati.

(4) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terletak di wilayah Tangerang dan Jakarta. Dengan responden pada bagian accounting dan finance. Data yang digunakan adalah 122 kuesioner dan merupakan data primer. Tipe dari penelitian ini adalah causal study dan teknik yang digunakan adalah convenience sampling. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, (2) Pelatihan dan Pendidikan Pemakai berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, (3) Dukungan Manajemen Puncak tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, (4) Formalisasi Pengembangan SIA berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, (5) Kepuasan Pengguna berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Kata Kunci: Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan SIA, Kepuasan Pengguna, Kinerja Sistem Informasi Akuntansi..

(5) ABSTRACT The purpose of this research was to examine the effect of user involvement in the development of AIS, training and user education, top management support, formalization of the development of AIS, and AIS user satisfaction on the performance of accounting information systems. The object of this research is a manufacturing company located in Tangerang and Jakarta with respondents in the accounting and finance division. The data used are primary data in the form of 122 questionnaires. Type of this research is causal study and the techniques used are convenience sampling. Whereas, the method used is multiple linear regression. The results of this research are: (1) User Involvement in the Development of AIS does not have influence toward Accounting Information Systems Performance, (2) Training and Education User have significant influence toward Accounting Information Systems Performance, (3) Top Management Support does not have influence toward Accounting Information Systems Performance, (4) The Formalization of Systems Development have significant influence toward Accounting Information Systems Performance, (5) AIS User Satisfaction have significant influence toward Accounting Information Systems Performance. Key words: User Involvement in the Development of AIS, Training and User Education, Top Management Support, Formalization of the Development of AIS, AIS User Satisfaction, Performance of Accounting Information Systems..

(6) KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang sudah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan SIA, dan Kepuasan Pengguna SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi” ini dengan baik hingga batas waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dan pengarahan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang sudah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir. 2. Orang Tua selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun materi sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tugas akhir. 3. Ibu Patricia Diana, S.E., M.B.A., selaku Dosen Pembimbing yang memberikan masukan dan saran yang berguna selama penyusunan tugas akhir. 4. Ibu Dra. Ratnawati Kurnia, Ak., M.Si., C.P.A., C.A., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Multimedia Nusantara yang menginspirasi penulis untuk berprestasi..

(7) 5. Sahabat penulis (Muhammad Faizal Kurniawan, Nerissa Arviana, Etty Purnama Sari, Puput Safitri, Agnes Aprilia, Indriani), karena selalu mendukung dan memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis. 6. Teman-teman, kolega dan kakak senior atas doa, dan dukungan yang diberikan: Sanny Johana, Elia Timothy, Reinhart, Farhan, Wirya, Daniel, Amalia, Kevin dan Novica. 7. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tugas akhir. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis selalu siap menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun bagi diri penulis. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Skripsi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan karunia-Nya. Amin.. Tangerang, 11 Agustus 2016. Ajeng Larassati.

(8) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK .................................................................................................................i ABSTRACT .................................................................................................................ii KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii DAFTAR ISI ..............................................................................................................v DAFTAR GAMBAR .................................................................................................ix DAFTAR TABEL ......................................................................................................x BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................1 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................1. 1.2. Batasan Masalah ............................................................................9. 1.3. Rumusan Masalah ..........................................................................10. 1.4. Tujuan Penelitian ...........................................................................10. 1.5. Manfaat Penelitian .........................................................................11. 1.6. Sistematika Penulisan ....................................................................12.

(9) BAB II. TELAAH LITERATUR...........................................................................14 2.1. BAB III. Sistem Informasi Akuntansi ..........................................................14 2.1.1. Pengertian Sistem ..............................................................14. 2.1.2. Pengertian Informasi ..........................................................15. 2.1.3. Pengertian Akuntansi .........................................................16. 2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................19. 2.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi .............................................21. 2.3. Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA ........................23. 2.4. Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai ...............................................24. 2.5. Dukungan Manajemen Puncak ......................................................26. 2.6. Formalisasi Pengembangan SIA ....................................................27. 2.7. Kepuasan Pengguna SIA ...............................................................29. 2.8. Model Penelitian ............................................................................31. MODEL PENELITIAN ...........................................................................32 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...............................................32. 3.2. Metode Penelitian ..........................................................................32. 3.3. Variabel Penelitian.........................................................................33. 3.4. 3.3.1. Variabel Dependen (Y) ......................................................33. 3.3.2. Variabel Independen (X) ...................................................35. Teknik Pengumpulan Data ............................................................39.

(10) 3.5. Teknik Pengambilan Sampel .........................................................39. 3.6. Teknik Analisis Data .....................................................................40 3.6.1. Statistik Deskriptif .............................................................40. 3.6.2. Uji Kualitas Data ...............................................................40 3.6.2.1 Uji Validitas ...........................................................40 3.6.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................41 3.6.2.3 Uji Normalitas ........................................................41. 3.6.3. Uji Asumsi Klasik..............................................................42 3.6.3.1 Uji Multikolonieritas ..............................................42 3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas...........................................43. 3.6.4. Uji Hipotesis ......................................................................44 3.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi .....................................45 3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).............46 3.6.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statisik t) .........................................................47. BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .........................................................48 4.1. Objek Penelitian.............................................................................48. 4.2. Statistik Deskriptif .........................................................................51. 4.3. Uji Kualitas Data ...........................................................................55 4.3.1. Uji Validitas .......................................................................55. 4.3.2. Uji Reliabilitas ...................................................................56.

(11) 4.3.3 4.4. 4.5. BAB V. Uji Normalitas ...................................................................57. Uji Asumsi Klasik..........................................................................58 4.4.1. Uji Multikolonieritas .........................................................58. 4.4.2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................58. Uji Hipotesis ..................................................................................60 4.5.1. Uji Koefisien Determinasi .................................................60. 4.5.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................61. 4.5.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statisik t) .......62. SIMPULAN DAN SARAN .....................................................................69 5.1. Simpulan ........................................................................................69. 5.2. Keterbatasan ..................................................................................71. 5.3. Saran ..............................................................................................71. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................72 DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP.

(12) DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Penggunaan Internet 2013 – 2015 ..........................................................2 Gambar 2.1 Proses Sistem .........................................................................................14 Gambar 2.2 Model Penelitian ....................................................................................31 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................59.

(13) DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengambilan Kuesioner ............................................48 Tabel 4.2 Karakterisitik Responden ...........................................................................49 Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................................52 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas......................................................................................55 Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................56 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................57 Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................58 Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................60 Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .....................................................61 Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) .................................63.

(14) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini peristiwa yang terjadi dalam suatu negara dapat mempengaruhi kondisi di negara lainnya. Hal ini disebabkan karena globalisasi yang didorong kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Kemajuan ini mempermudah hubungan antar manusia. Sebagai contoh komunikasi antar negara dapat dilakukan secara langsung melalui telepon. Akses informasi juga mudah didapatkan karena adanya akses internet. Sehingga dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi berupa perdagangan antar negara yang terus berkembang. Semakin tinggi tingkat globalisasi yang mempengaruhi bidang ekonomi, maka aktifitas ekonomi semakin beragam. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan dunia usaha, sehingga perusahaan berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Dampak globalisasi di Indonesia tergambar dalam peningkatan penggunaan internet. Berikut merupakan 13 negara dengan penggunaan internet terbanyak:.

(15) Gambar 1.1 Penggunaan Internet 2013 – 2015. Penggunaan Internet 2013 - 2015 (Millions) 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0. 2013. 2014. 2015. Sumber: kominfo.go.id Dilihat pada gambar 1.1 menunjukkan Indonesia termasuk enam besar negara pengguna internet di dunia. Sehingga dari data tersebut tercermin bahwa Indonesia ikut merasakan perubahan era globalisasi. Perusahaan membutuhkan penggunaan teknologi sistem informasi yang dapat menunjang pengambilan keputusan. Keputusan yang cepat dan akurat juga didukung oleh adanya ketersediaan informasi. Salah satu informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan adalah informasi keuangan. Informasi keuangan tertuang.

(16) dalam laporan keuangan yang disusun dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk menilai perusahaan. Penerapan dan pelaksanaan sistem dalam usaha meningkatkan produktifitas perusahaan merupakan salah satu usaha peningkatan kinerja. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu sistem informasi yang penting dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan suatu informasi akuntansi yang akurat dan berkualitas bagi pihak-pihak yang membutuhkannya serta pihakpihak yang terlibat dalam proses pembuatannya. Pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditor, maupun supplier membutuhkan informasi akuntansi perusahaan. Pemegang saham membutuhkan informasi keuangan dalam pengambilan keputusan investasinya, sedangkan kreditor memerlukan informasi keuangan untuk menentukan kebijakan kredit, dan informasi keuangan dibutuhkan oleh supplier untuk menilai kemampuan pelanggannya dalam melunasi hutang. Pihak internal perusahaan seperti manajer, direktur, dan direksi juga membutuhkan informasi akuntansi perusahaan seperti laporan penjualan harian, laporan pembelian, dan laporan pembayaran gaji untuk dapat membuat keputusan terkait keuangan dan memantau perkembangan perusahaan serta kegiatan operasi perusahaan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak eksternal maupun internal, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan. Sistem informasi akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Sistem informasi.

(17) akuntansi juga memiliki manfaat bagi penggunanya, yaitu (Satriyo Nita Atmojo, 2002 dalam Adrianto dan Tanamal, 2014): 1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga bisa melakukan aktivitas utama secara efektif dan efisien. 2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi, baik barang maupun jasa yang dihasilkan. 3. Meningkatkan efisiensi. 4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan. 5. Meningkatkan sharing pengetahuan. Menurut Sulaiman dan Rahmawati (2013) penerapan SIA tidak terlepas dari suatu. permasalahan. dalam. perusahaan.. Kesuksesan. penerapan. SIA. dapat. meningkatkan kinerja SIA dalam perusahaan. Sedangkan jika penerapan SIA mengalami kegagalan maka dapat menyebabkan penurunan kinerja SIA. Menurut Sulaiman dan Rahmawati (2013) kinerja SIA adalah tingkat atau batas kemampuan yang dapat dilakukan dan dicapai dalam aspek instrument yang dihasilkan, fungsi, maupun efektifitas dari penerapan SIA tersebut. Kinerja SIA dikatakan baik jika mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable, dan tepat waktu. Sehingga laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat mampu membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja, memberikan kepuasan, dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Kinerja SIA dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi.

(18) pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA dalam mempengaruhi kinerja SIA. Antari, dkk. (2015) mengatakan bahwa partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam pengembangan sistem informasi. Keterlibatan pemakai digunakan untuk menunjukkan seberapa besar partisipasi dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Damana dan Suardikha, 2016). Dengan adanya keterlibatan pemakai yang ditandai dengan ikut berpartisipasinya pemakai dalam pengembangan sistem dan pengaruh pemakai dalam pengembangan sistem, yang dapat mendorong sistem untuk mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Laporan keuangan ini akan menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai kebutuhan sehingga kinerja SIA dapat meningkat. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA dapat meningkatkan kinerja SIA. Dalam penelitian Antari, dkk. (2015) menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja SIA. Sedangkan dalam penelitian Dalimunthe, dkk (2014) menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Program pelatihan dan pendidikan pemakai merupakan usaha yang dilakukan untuk mempelajari lebih mendalam mengenai pengetahuan SIA meliputi konsep-.

(19) konsep SIA, kemampuan teknis, dan kemampuan organisasi (Choe, 1996 dalam Rivianingrum dan Mahmud, 2015). Ketika pemakai diberikan program pelatihan dan pendidikan yang cukup, pemakai mampu mengoperasikan sistem dengan benar. Sehingga sistem diharapkan dapat mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Informasi dalam laporan keuangan ini dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan indikator dari kinerja SIA. Dengan tercapainya indikator tersebut maka kinerja SIA dapat dikatakan baik. Pelatihan dan pendidikan bagi pemakai dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Rivianingrum dan Mahmud (2015), mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA. Sedangkan dalam penelitian Mardiana, dkk. (2014), mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Menurut Sahusilawane (2014), dukungan manajemen puncak adalah penentu kebijakan terhadap sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis yang direncanakan. Untuk mencapai tujuan strategis tersebut manajemen puncak membutuhkan data dan informasi yang terdapat di laporan keuangan untuk menghasilkan sistem yang sesuai. Dukungan manajemen puncak dapat berupa keterlibatan dalam perencanaan operasi SIA dan adanya perhatian yang tinggi terhadap sistem, sehingga sistem diharapkan mampu menyajikan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Informasi dalam laporan keuangan ini akan membantu manajemen puncak untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan.

(20) strategis usaha, mensukseskan kinerja departemen, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan. Semakin tinggi dukungan yang diberikan dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Biwi, dkk., (2015) dan Sahusilawane (2014) mengatakan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan dalam penelitian Utama dan Suardikha (2014) bahwa dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Lee dan Kim (1992) dalam Utama dan Suardikha (2014) menyatakan formalisasi. pengembangan. sistem. informasi. merupakan. sistem. yang. didokumentasikan dengan sistematik dan dikonfirmasi melalui dokumen dan dapat mempengaruhi keberhasilan suatu penerapan sistem informasi. Formalisasi ditandai dengan adanya format dokumen yang sudah terstandarkan, adanya sosialisasi teknik penggunaan, dan adanya pengenalan sistem. Dengan adanya formalisasi, maka pemakai mampu mengoperasikan sistem dengan benar sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Laporan keuangan ini menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan sehingga formalisasi pengembangan SIA dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Utama dan Suardikha (2014) menyatakan bahwa formalisasi pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan. dalam penelitian Dalimunthe,. dkk.,. (2014). pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.. bahwa. formalisasi.

(21) Kepuasan pengguna adalah seberapa jauh pengguna merasa puas dan percaya pada sistem yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka (Ives, et al. 1984, dalam Sulaiman dan Rahmawati, 2013). Pengguna dikatakan puas apabila kemampuan aplikasi akuntansi dalam sistem mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan, laporan yang tepat, informasi yang cukup, bersifat akurat, serta user friendly. Maka aplikasi akuntansi akan mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Laporan keuangan ini dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan indikator dari kinerja SIA. Dengan tercapainya indikator tersebut maka kinerja SIA dapat dikatakan baik. Dengan munculnya rasa puas dari diri pengguna dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Sulaiman dan Rahmawati (2013) kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan dalam penelitian Nurhayanti (2012) bahwa kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Antari, dkk., (2015). Perbedaan penelitian in dengan penelitian sebelumnya yaitu 1. Penambahan variabel independen. Variabel independen yang ditambahkan yaitu kepuasan pengguna SIA yang mengacu pada penelitian Sulaiman dan Rahmawati (2013). Sedangkan dalam penelitian sebelumnya variabel independen yang digunakan yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan SIA..

(22) 2. Objek penelitian. Objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur di wilayah kota Tangerang dan Jakarta yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Sedangkan objek penelitan sebelumnya adalah Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. 3. Periode penelitian. Periode penelitian yang dilakukan pada tahun 2016, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2015. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan SIA, dan Kepuasan Pengguna SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)”.. 1.2 Batasan Masalah Batasan masalah dalam peneltian ini adalah karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam melakukan kegiatan operasionalnya pada perusahaan manufaktur didaerah Tangerang dan Jakarta pada tahun 2016. Variabel dependen yang diteliti adalah kinerja sistem informasi akuntansi. Sedangkan variabel independen yang diteliti adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA..

(23) 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi? 2. Apakah pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi? 3. Apakah dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi? 4. Apakah formalisasi pengembangan SIA memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi? 5. Apakah kepuasan pengguna SIA memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 2. Pengaruh pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 3. Pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi..

(24) 4. Pengaruh formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 5. Pengaruh kepuasan pengguna SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Perusahaan manufaktur di wilayah Tangerang dan Jakarta Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat agar dapat mengetahui faktor-faktor kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk dapat mengelola aktivitas di perusahaan. 2. Mahasiswa dan Akademisi Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan, pengembangan teori-teori dan menjadi referensi dibidang akuntansi sehingga dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. 3. Peneliti Untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang kinerja sistem informasi akuntansi, menjelaskan fenomena yang terjadi dalam kinerja sistem informasi akuntansi, dan sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman dalam menulis karya ilmiah..

(25) 1.6 Sistematika Penulisan Agar memperoleh gambaran tentang penelitian, berikut merupakan sistematika penulisan dalam penelitian ini: BAB I. : PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.. BAB II. : TELAAH LITERARTUR Dalam bab ini berisi penguraian mengenai sistem informasi akuntansi, kinerja sistem informasi akuntansi, keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, kepuasan pengguna SIA, dan model penelitian.. BAB III. : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi deskripsi tentang gambaran umum objek penelitian,. metode. penelitian,. variabel. penelitian,. teknik. pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data..

(26) BAB IV. : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang deskripsi penelitian berdasarkan statistik deskriptif responden, statistik responden, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.. BAB V. : SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi simpulan, keterbatasan dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan..

(27) BAB II TELAAH LITERATUR 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerjasama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan (Sujarweni, 2015). Pendapat serupa dikemukakan oleh Mardi (2014), sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sumber tenaga untuk dapat beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi. Pada dasarnya rangkaian unsur dalam suatu sistem meliputi: Gambar 2.1 Proses Sistem Masukan (Input). Operasional (Proses). Keluaran (Output). Sebuah sistem memiliki tiga karakteristik yaitu (Krismiaji, 2015): a.. Komponen: sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan..

(28) b.. Proses: kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem.. c.. Tujuan: sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.. Bagian dari sistem disebut dengan subsistem. Subsistem juga memiliki komponen, proses, dan tujuan. Meskipun sebuah subsistem memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem, namun tujuan tersebut dapat dikoordinasikan dengan tujuan sistem sehingga dapat tercapainya kesesuaian dalam tujuan (Krismiaji, 2015).. 2.1.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diproses untuk memberikan manfaat dan meningkatkan proses pengambilan keputusan (Romney, 2012). Menurut Mardi (2014) informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan,. analisis,. penyimpulan,. dan. pengolahan. sistem. informasi. komputerisasi. Terdapat enam karakteristik yang membuat suatu informasi berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan yaitu (Krismiaji, 2015): a. Relevan Dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspektasi semula..

(29) b. Dapat dipercaya Informasi harus dapat dipercaya dan bebas dari kesalahan karena dari informasi ini digunakan untuk membuat sebuah keputusan yang tepat dalam perusahaan. c. Lengkap Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. d. Tepat waktu Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. e. Mudah dipahami Informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas sehingga dapat dimengerti. f. Dapat diuji kebenarannya Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.. 2.1.3 Pengertian Akuntansi Menurut Romney (2012), akuntansi merupakan identifikasi, pengumpulan, dan proses penyimpanan data sebagai pengembangan informasi, pengukuran dan proses komunikasi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Prabowo, dkk., (2013) akuntansi yaitu proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan.

(30) informasi ekonomi yang bersifat keuangan yang bertujuan memungkinkan pemakai untuk menilai masalah fasilitas keuangan dan mengambil keputusan yang tepat. Menurut Kieso et al. (2013), akuntansi terdiri dari tiga aktivitas utama yaitu: 1.. Aktivitas mengidentifikasi yaitu melakukan proses mengidentifikasi segala transaksi yang ada dalam perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha yang dilakukan.. 2.. Aktivitas mencatat yaitu segala aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksi yang telah diidentifikasi ke dalam jurnal, mengklasifikasikan ke dalam akun-akun tertentu, dan merangkumnya dalam buku besar.. 3.. Aktivitas komunikasi yaitu menyampaikan informasi akuntansi kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang memiliki kepentingan baik pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak yang ada diluar perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Dalam proses akuntansi, perusahaan akan melakukan siklus akuntansi. untuk dapat mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangannya. Berikut ini tahap-tahap dalam siklus akuntansi (Kieso et al., 2013): 1. Melakukan analisa transaksi ekonomi Analisa perlu dilakukan untuk menentukan akun yang tepat agar persamaan dasar akuntansi yaitu Aset sama dengan Liabilitas ditambah Ekuitas tetap terjaga..

(31) 2. Melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal Setiap transaksi ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan harus dicatat ke dalam jurnal. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjurnal, yaitu tanggal transaksi, akun dan jumlah yang akan dijurnal dalam sisi debit dan kredit, dan penjelasan keterangan transaksi. 3. Melakukan posting ke buku besar Buku besar merupakan seluruh akun yang dikelola oleh perusahaan. Dalam tahap ini, setiap akun dalam jurnal yang telah dibuat ditahap pertama, diposting ke dalam buku besar sesuai dengan nama atau jenis akun, seperti buku besar kas, buku besar piutang, dan sebagainya. 4. Menyiapkan trial balance Setelah proses posting, maka selanjutnya dari buku besar dibuat neraca saldo. Hal tersebut dilakukan untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit. Neraca saldo disusun pada akhir periode akuntansi dan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. 5. Membuat dan memposting ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa entitas mengikuti prinsip pengakuan pendapatan dan beban. Jurnal penyesuaian yang sudah dibuat akan diposting ke dalam adjusting entries..

(32) 6. Membuat adjusted trial balance Setelah posting akun penyesuaian, disusun kembali neraca saldo yang sudah termasuk akun-akun penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian dilakukan untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit setelah disesuaikan. 7. Membuat laporan keuangan Berdasarkan adjusted trial balance akan dibuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan berguna bagi pihak internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan. 8. Membuat dan memposting jurnal penutup Jurnal penutup bertujuan untuk menutup temporary account atau akun sementara yaitu menutup akun yang terjadi pada satu periode yang terdapat pada income statement dan akun dividend. 9. Membuat post-closing trial balance Digunakan untuk menyajikan dan membuktikan kesamaan saldo akhir dari permanent account seperti aset, liabilitas, dan ekuitas yang akan digunakan sebagai saldo awal pada periode akun berikutnya.. 2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,.

(33) mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji, 2015). Sedangkan menurut Sulaiman & Rahmawati (2013), sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang melibatkan unsur-unsur sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur ke dalam serangkaian prosedur untuk mengubah data menjadi informasi. Melalui informasi yang dihasilkan, sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan yaitu (Mardi, 2014): 1. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan tanggung jawab. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3. Untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari. Sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pendukung yang penting dalam menjalankan aktivitas utama agar lebih efektif dan efisien (Mardiana, dkk., 2014). Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu (Biwi, dkk., 2015). Sistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat bagi pemakainya apabila SIA yang ada memiliki kinerja yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakai sistem informasi (Dalimunthe, 2014). Sistem informasi akuntansi memiliki fungsi penting dalam organisasi yaitu (Sulaiman & Rahmawati, 2013): a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi agar pihak manajemen yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi..

(34) b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. c. Menyediakan pengendalian untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan dan akurat.. 2.2 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Kinerja adalah tingkat atau batas kemampuan yang dapat dilakukan dan dicapai oleh seseorang dalam aspek kualitas, kuantitas maupun dari segi waktu penyelesaian pekerjaaan (Sulaiman & Rahmawati, 2013). Menurut Bulutoding & Amiruddin, (2014), Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Menurut Sulaiman dan Rahmawati (2013) kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) adalah tingkat atau batas kemampuan yang dapat dilakukan dan dicapai dalam aspek instrument yang dihasilkan, fungsi, maupun efektifitas dari penerapan SIA tersebut. Semakin pemakai menguasai komputer maka semakin efektif penerapan sistem informasi di suatu organisasi. Tujuan kinerja sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan gambaran apakah suatu kinerja sistem yang ada sudah sesuai dengan yang dibutuhkan serta sesuai dengan tujuan (Bulutoding & Amiruddin, 2014)..

(35) Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Utama & Suardikha, 2014). Kinerja SIA dapat di nilai melalui konsep yang dikembangkan dalam 6 indikator, diantaranya (Ives, at.al, 2002 dalam Sulaiman & Rahmawati, 2013): a. Fungsi. Apakah sistem informasi akuntansi mampu menjalankan fungsi manajemen dalam organisasi. b. Kesuksesan. Apakah sistem informasi akuntansi membantu dalam menyukseskan kinerja organisasi. c. Informasi. Apakah sistem informasi akuntansi dapat menyediakan informasi yang tepat waktu. d. Pekerjaan mudah. Apakah sistem informasi akuntansi memudahkan para pihak dalam organisasi untuk pengambilan keputusan. e. Akurat dan reliabel. Apakah sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi akurat dan reliabel. f. Penyesuaian. Apakah sistem informasi akuntansi mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan masa yang akan datang. Kinerja SIA dikatakan baik jika mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable, dan tepat waktu. Sehingga laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat mampu membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja, memberikan kepuasan, dan memberikan iformasi yang dibutuhkan. Kinerja SIA.

(36) dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA.. 2.3 Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA Antari, dkk. (2015) mengatakan bahwa partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam pengembangan sistem informasi. Keterlibatan pemakai. digunakan. untuk. menunjukkan. seberapa. besar. partisipasi. dalam. pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Damana dan Suardikha, 2016). Menurut Baroudi, et al. (1986) dalam Damana & Suardikha (2016) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem memberikan kepastian secara langsung dari penggunaan sistem. Pemakai mengungkapkan kesesuaian antara harapannya dengan hasil yang diperolehnya, dengan adanya partisipasi selama pengembangan sistem. Semakin tinggi tingkat partisipasi pemakai sistem informasi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula tingkat kinerja sistem informasi akuntansi (Sulaiman & Rahmawati, 2013). Keterlibatan pemakai dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu (1) tingkat partisipasi, dan (2) tingkat pengaruh pengembanga. Dengan adanya keterlibatan pemakai yang ditandai dengan ikut berpartisipasinya pemakai dalam pengembangan sistem dan pengaruh pemakai dalam pengembangan sistem yang dapat mendorong sistem untuk mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat.

(37) waktu. Laporan keuangan ini akan menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai kebutuhan sehingga kinerja SIA dapat meningkat. Dalam penelitian Antari, dkk. (2015) menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja SIA. Sedangkan dalam penelitian Dalimunthe, dkk (2014) menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis alternatif, yaitu: Ha₁: Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.. 2.4 Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang maupun kelompok. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu (Dalimunthe, 2014). Pelatihan dan pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas kerja (Rayandani, 2015). Program pelatihan dan pendidikan ini akan meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi sehingga pemakai akan.

(38) dapat menggunakan sistem informasi dengan baik (Antari, dkk., 2015). Indikator untuk mengukur pelatihan dan pendidikan pemakai adalah (1) organisasi mengajarkan cara memakai sistem, (2) mendapat keuntungan yang tinggi, (3) menyediakan fasilitas yang cukup, (4) memberikan kursus dan seminar, (5) organisasi mengakui pentingnya pendidikan dan pelatihan. Ketika pemakai diberikan program pelatihan dan pendidikan yang cukup, pemakai mampu mengoperasikan sistem dengan benar. Sehingga sistem diharapkan dapat mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Informasi dalam laporan keuangan ini dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan indikator dari kinerja SIA. Dengan tercapainya indikator tersebut maka kinerja SIA dapat dikatakan baik. Pelatihan dan pendidikan bagi pemakai dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Rivianingrum dan Mahmud (2015), mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA. Sedangkan dalam penelitian Mardiana, dkk. (2014), mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis alternatif, yaitu: Ha₂: Pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi..

(39) 2.5 Dukungan Manajemen Puncak Menurut Sahusilawane (2014), dukungan manajemen puncak adalah penentu kebijakan terhadap sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategi yang direncanakan. Selain itu, dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik (Muntoro, 1994 dalam Antari, dkk., 2015). Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada sistem informasi akuntansi merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan sistem informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Selain itu, manajemen puncak berpengaruh dalam mensosialisasikan pengembangan sistem yang akan digunakan (Biwi, dkk., 2015). Dengan berpartisipasi dalam sosialisasi pengembangan sistem akan memotivasi pemakai untuk berpartisipasi dalam pengembangan yang dapat berpengaruh pada sistem tersebut (Rivaningrum & Mahmud, 2015). Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan dapat diterima oleh pemakai (Nurhayanti, 2012). Sehingga indikator yang digunakan dalam dukungan manajemen puncak adalah (1) mahir dalam menggunakan komputer, (2) memiliki harapan yang tinggi, (3) aktif terlibat dalam perencanaan operasi, (4) memberi perhatian tinggi, (5) sangat senang akan rating pemakaian SIA. Untuk mencapai tujuan strategis tersebut manajemen puncak membutuhkan data dan informasi yang terdapat di laporan keuangan untuk menghasilkan sistem yang sesuai. Dukungan manajemen puncak dapat berupa keterlibatan dalam.

(40) perencanaan operasi SIA dan adanya perhatian yang tinggi terhadap sistem, sehingga sistem diharapkan mampu menyajikan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Informasi dalam laporan keuangan ini akan membantu manajemen puncak untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan strategis usaha, mensukseskan kinerja departemen, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan. Semakin tinggi dukungan yang diberikan dapat meningkatkan kinerja. Hasil penelitian Biwi, dkk., (2015) dan Sahusilawane (2014) mengatakan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan dalam penelitian Utama dan Suardikha (2014) bahwa dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis alternatif, yaitu: Ha₃: Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.. 2.6 Formalisasi Pengembangan SIA Menurut Dalimunthe (2014), menyatakan formalisasi pengembangan sistem informasi. merupakan. penyusunan. secara. formal. dan. terstruktur. serta. pendokumentasian secara sistematis proses pengembangan sistem. Pendokumentasian secara sistematik ini bertujuan untuk mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan sistem, baik mengenai tujuan, komponen, maupun pengoperasiannya (Dalimunthe, dkk., 2014)..

(41) Menurut. Nurhayanti. (2012),. dalam. pengembangan. sistem. informasi. memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Keberhasilan pengembangan SIA dapat dilihat dari keseuaian SIA tersebut dengan lingkungan kerja (Dalimunthe, dkk., 2014). Indikator yang digunakan untuk mengukur formalisasi pengembangan SIA adalah (1) laporan diberikan kepada manajer departemen, (2) telah terstandarisasi, (3) siap saat sosialisasi, (4) melakukan pengenalan sistem. Formalisasi ditandai dengan adanya format dokumen yang sudah terstandarkan, adanya sosialisasi teknik penggunaan, dan adanya pengenalan sistem. Dengan adanya formalisasi, maka pemakai mampu mengoperasikan sistem dengan benar sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Laporan keuangan ini menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan sehingga formalisasi pengembangan SIA dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Utama dan Suardikha (2014) menyatakan bahwa formalisasi pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan dalam penelitian Dalimunthe, dkk., (2014) bahwa formalisasi pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis alternatif, yaitu: Ha₄: Formalisasi pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi..

(42) 2.7 Kepuasan Pengguna SIA Kepuasan pengguna adalah menunjukkan seberapa jauh pengguna merasa puas dan percaya pada sistem yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka (Ives, et al. 1984, dalam Sulaiman dan Rahmawati, 2013). Kepuasan pemakai dapat diukur dari kepastian yang mereka perlukan dalam mengembangkan sistem (Conrath dan Mignen, 1990 dalam Nurhayanti, 2012). Kepuasan pemakai mengungkapkan keselarasan antara harapan dan hasil yang diperoleh dari sistem, dimana pemakai berperan dalam menggunakan sistem yang telah disediakan. Menurut Ives dan Olson (1984) dalam Sulaiman dan Rahmawati (2013), yang mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai yaitu: a. Kualitas produk informasi yang memfokuskan pada kualitas produk atau teknis dari pengiriman sistem informasi. b. Tingkat keterlibatan dan pengetahuan pemakai, yang menyatakan sikap proaktif dari pemakai untuk ikut serta dalam pengembangan sistem informasi. c. Sikap para staf dari fungsi sistem informasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pemakai yaitu (1) informasi yang dihasilkan sesuai, (2) menghasilkan laporan yang tepat, (3) menghasilkan informasi yang cukup, (4) bersifat akurat, (5) merasa puas dengan tingkat akurasi aplikasi, (6) bersifat user friendly, (7) menghasilkan informasi yang dapat dipahami secara jelas, (8) memberikan informasi sesuai dengan format yang.

(43) dibutuhkan, (9) mudah untuk digunakan, (10) informasi yang dibutuhkan tepat waktu, (11) menghasilkan informasi yang bersifat up to date. Pengguna dikatakan puas apabila kemampuan aplikasi akuntansi dalam sistem mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan, laporan yang tepat, informasi yang cukup, bersifat akurat, serta user friendly. Maka aplikasi akuntansi akan mampu menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Laporan keuangan ini dapat membantu departemen berfungsi dengan baik, mensukseskan kinerja departemen dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan indikator dari kinerja SIA. Dengan tercapainya indikator tersebut maka kinerja SIA dapat dikatakan baik. Dengan munculnya rasa puas dari diri pengguna dapat meningkatkan kinerja SIA. Hasil penelitian Sulaiman dan Rahmawati (2013) kepuasan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan dalam penelitian Nurhayanti (2012) bahwa kepuasan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis alternatif, yaitu: Ha₅: Kepuasan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi..

(44) 2.8 Model Penelitian Model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Model Penelitian. Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA (KPPS) Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (PPP) Dukungan Manajemen Puncak (DMP) Formalisasi Pengembangan SIA (FPS) Kepuasan Pengguna SIA (KP). Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KS).

(45) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terletak di wilayah Tangerang dan Jakarta. Perusahaan manufaktur yang dimaksud adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi maupun setangah jadi yang kemudian di jual kepada masyarakat (Sujarweni, 2016). Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu pengguna sistem informasi akuntansi (SIA) di bagian staff accounting dan finance. Tujuan dalam objek penelitian ini untuk meninjau kinerja sistem informasi akuntansi yang dilakukan pada perusahaan manufaktur.. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian causal study. Sekaran dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa causal study adalah a study in which the researcher wants to delineate the cause of one or more problems. Jadi causal study merupakan studi dimana peneliti ingin menggambarkan penyebab dari satu atau lebih masalah. Dapat disimpulkan bahwa causal study merupakan penelitian yang menghubungkan sebab akibat (adanya pengaruh yang signifikan atau tidak) antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian..

(46) Masalah yang ingin diteliti adalah pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kepuasan pengguna SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA).. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah apa saja yang dapat menyebabkan perbedaan atau nilai yang berbeda-beda. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Sekaran & Bougie, 2013). Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). 3.3.1 Variabel Dependen (Y) Menurut Sekaran dan Bougie (2013), variabel dependen merupakan variabel yang menjadi sasaran utama dalam penelitian. Variabel ini adalah variabel yang dipengaruhi atas interaksi dari variabel lainnya. Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi (SIA). Menurut Sulaiman dan Rahmawati (2013) kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) adalah tingkat atau batas kemampuan yang dapat dilakukan dan dicapai dalam aspek instrument yang dihasilkan, fungsi, maupun efektifitas dari penerapan SIA tersebut. Semakin pemakai menguasai komputer maka semakin efektif penerapan sistem informasi di suatu organisasi..

(47) Kinerja SIA yang baik di nilai dengan 6 indikator, yaitu (Ives, at.al, 2002 dalam Sulaiman & Rahmawati, 2013): g. Fungsi. Apakah sistem informasi akuntansi mampu menjalankan fungsi manajemen dalam organisasi. h. Kesuksesan. Apakah sistem informasi akuntansi membantu dalam menyukseskan kinerja organisasi. i. Informasi. Apakah sistem informasi akuntansi dapat menyediakan informasi yang tepat waktu. j. Pekerjaan mudah. Apakah sistem informasi akuntansi memudahkan para pihak dalam organisasi untuk pengambilan keputusan. k. Akurat dan reliabel. Apakah sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi akurat dan reliabel. l. Penyesuaian. Apakah sistem informasi akuntansi mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan masa yang akan datang. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Antari, dkk., (2015). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N).

(48) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) 3.3.2 Variabel Independen (X) Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif (Sekaran dan Bougie, 2013). Terdapat 5 variabel independen yang digunakan yaitu: 1.. Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA Keterlibatan pemakai digunakan untuk menunjukkan seberapa besar partisipasi dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi. Dikatakan adanya keterlibatan ketika pemakai ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan memiliki pengaruh dalam pengembangan sistem yang diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Indikator penilaian keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA di ukur dengan tingkat partisipasi dan tingkat pengaruh pengembangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 2 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Antari, dkk., (2015). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Rendah (SR) 2 = Rendah (R) 3 = Sedang (S) 4 = Tinggi (T).

(49) 5 = Sangat Tinggi (ST) 2. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Program pelatihan dan pendidikan pemakai merupakan usaha yang dilakukan untuk mempelajari lebih mendalam mengenai pengetahuan sistem informasi akuntansi (SIA) meliputi konsep-konsep SIA, kemampuan teknis, dan kemampuan organisasi. Dengan memberikan program pelatihan dan pendidikan kepada pemakai akan meningkatkan pengetahuan, sehingga pemakai tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem tersebut. Indikator penilaian pelatihan dan pendidikan pemakai di ukur dengan mengajarkan cara pakai, mendapat keuntungan, menyediakan fasilitas, kursus dan seminar, pentingnya pelatihan dan pendidikan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Antari, dkk., (2015). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) 3. Dukungan Manajemen Puncak Dukungan manajemen puncak adalah penentu kebijakan terhadap sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategi yang direncanakan. Manajemen.

(50) puncak memiliki keterlibatan dalam perencanaan operasi SIA yang dapat menghasilkan sistem yang mampu menyajikan laporan keuangan yang akurat, reliable dan tepat waktu. Maka semakin tinggi dukungan yang diberikan dapat meningkatkan kinerja SIA. Indikator penilaian dukungan manajemen puncak di ukur dengan mahir menggunakan komputer, memiliki harapan, aktif terlibat dalam perencanaan, memberi perhatian, rating pemakaian SIA. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Antari, dkk., (2015). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) 4. Formalisasi Pengembangan SIA Formalisasi pengembangan sistem informasi merupakan penyusunan secara formal dan terstruktur serta pendokumentasian secara sistematis proses pengembangan sistem. Formalisasi ditandai dengan adanya format dokumen yang sudah terstandarkan, adanya sosialisasi teknik penggunaan, dan adanya pengenalan sistem. Sehingga pemakai mampu mengoperasikan sistem dengan benar. Indikator penilaian formalisasi pengembangan SIA di ukur dengan memberikan laporan kepada manajer, terstandarisasi, sosialisasi, melakukan.

(51) pengenalan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Antari, dkk., (2015). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) 5. Kepuasan Pengguna SIA Kepuasan pengguna adalah menunjukkan seberapa jauh pengguna merasa puas dan percaya pada sistem yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pengguna dikatakan puas apabila kemampuan aplikasi akuntansi mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan, laporan tepat, informasi cukup dan bersifat akurat. Indikator penilaian kepuasan pengguna SIA di ukur dengan informasi sesuai, laporan tepat, informasi cukup, akurat, puas dengan tingkat akurasi, user friendly, informasi dapat dipahami, sesuai dengan yang dibutuhkan, mudah untuk digunakan, tepat waktu, up to date. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 pertanyaan yang diambil dari kuesioner Sulaiman (2013). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS).

(52) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti yang selanjutnya dianalisis untuk menemukan solusi atas masalah yang diteliti (Sekaran dan Bougie, 2013). Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan oleh responden, dengan mendatangi secara langsung maupun menitipkan pada karyawan yang bekerja pada perusahaan manufaktur di wilayah Tangerang dan Jakarta.. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi mengacu pada seluruh kelompok, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti (Sekaran & Bougie, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di wilayah Tangerang dan Jakarta. Sampel adalah bagian dari suatu kumpulan atau kelompok populasi (Sekaran & Bougie, 2013). Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan nonprobability sampling dengan mengunakan teknik convenience sampling..

(53) Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap unsur atau anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Sekaran & Bougie, 2013). Hal ini dikarenakan ketidakmampuan peneliti untuk menjangkau semua populasi yang akan diteliti. Convenience sampling merupakan teknik pengumpulan informasi dimana anggota sampel dipilih berdasarkan kemudahan peneliti (Sekaran & Bougie, 2013). Pengambilan sampel dilakukan terhadap staff accounting dan finance pada perusahaan manufaktur di wilayah Tangerang dan Jakarta.. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1. Statistik Deskriptif. Menurut Siregar (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang menjelaskan dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan range. 3.6.2. Uji Kualitas Data. 3.6.2.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013)..

(54) Dalam pengujian validitas suatu kuesioner menggunakan uji Pearson Correlation. Tingkat korelasi yang digunakan dalam pearson ini adalah 0,05. Apabila tingkat signifikan data yang diuji melebihi dari 0,05 maka pertanyaan dalam kuesioner tidak valid dan sebaliknya, apabila tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka pertanyaan dalam kuesioner tersebut valid (Ghozali, 2013). 3.6.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Alat uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013). 3.6.2.3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013). Metode uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah.

(55) uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2013) caranya dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu: Hipotesis Nol (Ho). : data terdistribusi secara normal.. Hipotesis Alternatif (Ha). : data tidak terdistribusi secara normal.. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas ini yaitu: 1. Jika nilai probabilitas signifikansi dari hasil pengujian lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal atau dapat di simpulkan Ha di tolak. 2. Jika nilai probabilitas signifikan dari hasil pengujian lebih kecil dari 0,05 maka tidak terdistribusi secara normal atau dapat di simpulkan Ha di terima. 3.6.3. Uji Asumsi Klasik. 3.6.3.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh.

(56) variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,01 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013). 3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013). Menurut Ghozali (2013), cara untuk medeteksi terjadinya heteroskedastisitas dalam penelitian adalah dengan melihat grafik plot antara prediksi variabel terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013): 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas..

(57) 3.6.4. Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda. Gujarati (2003) dalam Ghozali (2013) menyatakan bahwa secara umum analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: KS = α + b₁KPPS + b₂PPP + b₃DMP + b₄FPS + b₅KP + e Keterangan: KS. = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA). α. = Konstanta. b₁ - b₅ = Koefisien Regresi KPPS = Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA PPP. = Pelatihan dan Pendidikan Pemakai. DMP = Dukungan Manajemen Puncak FPS. = Formalisasi Pengembangan SIA. KP. = Kepuasan Pengguna. e. = Eror. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan dependen. Ada beberapa pengujian statistik yang dilakukan yaitu:.

(58) 3.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi Nilai R menunjukkan koefisien korelasi, yaitu mengukur kekuatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 dan 1. Tanda minus (–) menunjukkan bahwa variabel independen memiliki hubungan negatif dengan variabel dependen. Tanda plus (+) menunjukkan bahwa variabel independen memiliki hubungan positif dengan variabel dependen. Klasifikasi koefisien korelasi (Susetyo, 2012): 1. 0,00 - 0,20: tidak ada korelasi 2. 0,21 - 0,40: rendah atau kurang 3. 0,41 - 0,70: cukup 4. 0,71 - 0,90: tinggi 5. 0,91 - 1,00: sangat tinggi (sempurna) Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai koefisien berada di antara nol dan satu. Bila nilai dari R² kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, namun apabila nilai R² mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu.

(59) variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model. Dalam kenyataan nilai adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif (Ghozali, 2013). Jika. dalam. uji. empiris. didapat. nilai. adjusted. R². negatif,. maka. nilai. adjusted R² dianggap bernilai nol (Gujarati (2003) dalam Ghozali, 2013). 3.6.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013) uji statistik F mengukur goodness of fit yaitu ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Jika nilai signifikansi F (p-value) < 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Selain itu, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Dalam penelitian ini, kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian statistik F dilakukan dengan metode quick look. Bila nilai F lebih besar dari pada 4, maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5% dan hasil nilai signifikansi F (p-value) < 0,05. Dengan kata lain, hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013)..

(60) 3.6.4.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara parsial (individual) berpengaruh terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi-variabel dependen. Uji statistik t mempunyai nilai signifikansi α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik t (p – value) yang nilai signifikansinya < 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013)..

(61) BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terletak di wilayah Tangerang dan Jakarta. Perusahaan manufaktur yang dimaksud adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi maupun setengah jadi yang kemudian diperjual belikan kepada masyarakat (Sujarweni, 2016). Data yang diolah dalam penelitian ini merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan. Penyebaran kuesioner dimulai pada bulan April 2016 dan selesai dikumpulkan Juni 2016. Proses penyebaran kuesioner dimulai dari menentukan perusahaan manufaktur yang ada di wilayah Tangerang dan Jakarta. Berikut merupakan jumlah kuesioner yang disebarkan beserta dengan tingkat pengembaliannya: Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengambilan Kuesioner No.. Keterangan. Jumlah. Persentase (%). 1. Jumlah kuesioner yang disebar. 151. 100%. 2. Kuesioner yang kembali. 132. 87,42%. 3. Kuesioner yang tidak dapat digunakan. 10. 6, 62%. 4. Kuesioner yang dapat digunakan. 122. 80,79%.

(62) Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 151 kuesioner. Kuesioner yang kembali sebanyak 132, yang dapat digunakan sebanyak 122, dan sebanyak 10 kuesioner tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan karena dari 10 kuesioner yang tidak dapat digunakan, terdapat 3 responden yang dalam 1 pertanyaan menjawab 2 pilihan, sedangkan 7 kuesioner tidak terisi secara penuh. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangi secara langsung maupun menitipkan pada karyawan yang bekerja pada perusahaan manufaktur di wilayah Tangerang dan Jakarta. Tabel 4.2 Karakterisitik Responden Kriteria. Jumlah. Persentase (%). Total. 122 122. 100% 100%. Total. 62 60 122. 50,82% 49,18% 100%. 111 6 5 122. 90,98% 4,92% 4,10% 100%. 10 29 9 29 34 11 122. 8,20% 23,77% 7,38% 23,77% 27,87% 9,01% 100%. Bidang Industri: Manufaktur Nama Departemen: Accounting Finance Jabatan: Staff Supervisor Manager Total SIA yang Digunakan: Acc Pac Accurate D Base 3 MYOB SAP Visual Foxpro Total.

(63) Kriteria. Jumlah. Persentase (%). Total. 55 67 122. 45,08% 54,92% 100%. 30 41 45 6 122. 24,59% 33,60% 36,89% 4,92% 100%. 2 63 57 0 122. 1,64% 51,64% 46,72% 0% 100%. 0 49 42 31 122. 0% 40,16% 34,43% 25,41% 100%. Jenis Kelamin: Pria Wanita Usia < 26 Tahun 26 s/d 35 Tahun 36 s/d 45 Tahun > 46 Tahun Total Pendidikan Terakhir: S2 S1 Diploma SMA Total Lama Bekerja: < 1 Tahun 1 - 3 Tahun 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Total Sumber: Data yang diolah. Berdasarkan karakteristik responden pada tabel 4.2 untuk penelitian ini, bidang industri 100% responden adalah perusahaan manufaktur. Responden yang bekerja pada departemen accounting sebanyak 62 responden atau sekitar 50,82%, dan departemen finance sebanyak 60 responden atau sekitar 49,18%. Jabatan untuk staff sebanyak 111 responden atau sekitar 90,98%, untuk supervisor sebanyak 6 responden atau sekitar 4,92%, dan untuk manager sebanyak 5 responden atau sekitar 4,10%. Sistem informasi akuntansi yang digunakan pada aplikasi Acc Pacc sebanyak 10 responden atau 8,20%, untuk Accurate sebanyak 29 responden atau sekitar 23,77%,.

Referensi

Dokumen terkait

Hikmah dari larangan Ikhtiṣar ini diperselisihkan oleh ulama hingga sekian banyak pendapat.. Karena perbuatan Ikhtiṣar menyerupai perbuatan orang-orang yahudi.

Guru memiliki antusias dalam mengajar, guru menggunakan metode pembelajaran yang sangat bervariasi, guru memberikan evaluasi, guru memberikan latihan-latihan soal

Adapun secara khusus tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan implementasi Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 untuk memberikan sosialisasi, pelatihan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Ekonomi Desa Simpan pinjam (UED-SP) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Mayang Pongkai Kecamatan Kampar Kiri

Hasil penelitian yang dilakukan pada 84 responden didapatkan hasil yang memiliki kategori tinggi dalam melakukan penyalahgunaan minuman keras yaitu 42 orang (50%) data

[r]

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis membahas tentang âPROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN).â Tujuan dari laporan kerja