• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH LITERATUR

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerjasama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan (Sujarweni, 2015). Pendapat serupa dikemukakan oleh Mardi (2014), sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sumber tenaga untuk dapat beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi. Pada dasarnya rangkaian unsur dalam suatu sistem meliputi:

Gambar 2.1 Proses Sistem

Sebuah sistem memiliki tiga karakteristik yaitu (Krismiaji, 2015): a. Komponen: sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan.

Masukan (Input) Operasional (Proses) Keluaran (Output)

b. Proses: kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem.

c. Tujuan: sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.

Bagian dari sistem disebut dengan subsistem. Subsistem juga memiliki komponen, proses, dan tujuan. Meskipun sebuah subsistem memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem, namun tujuan tersebut dapat dikoordinasikan dengan tujuan sistem sehingga dapat tercapainya kesesuaian dalam tujuan (Krismiaji, 2015).

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses untuk memberikan manfaat dan meningkatkan proses pengambilan keputusan (Romney, 2012). Menurut Mardi (2014) informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan, analisis, penyimpulan, dan pengolahan sistem informasi komputerisasi. Terdapat enam karakteristik yang membuat suatu informasi berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan yaitu (Krismiaji, 2015): a. Relevan

Dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspektasi semula.

b. Dapat dipercaya

Informasi harus dapat dipercaya dan bebas dari kesalahan karena dari informasi ini digunakan untuk membuat sebuah keputusan yang tepat dalam perusahaan.

c. Lengkap

Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. d. Tepat waktu

Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

e. Mudah dipahami

Informasi yang disajikan dalam bentuk yang jelas sehingga dapat dimengerti.

f. Dapat diuji kebenarannya

Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

2.1.3 Pengertian Akuntansi

Menurut Romney (2012), akuntansi merupakan identifikasi, pengumpulan, dan proses penyimpanan data sebagai pengembangan informasi, pengukuran dan proses komunikasi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Prabowo, dkk., (2013) akuntansi yaitu proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan

informasi ekonomi yang bersifat keuangan yang bertujuan memungkinkan pemakai untuk menilai masalah fasilitas keuangan dan mengambil keputusan yang tepat. Menurut Kieso et al. (2013), akuntansi terdiri dari tiga aktivitas utama yaitu:

1. Aktivitas mengidentifikasi yaitu melakukan proses mengidentifikasi segala transaksi yang ada dalam perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha yang dilakukan.

2. Aktivitas mencatat yaitu segala aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksi yang telah diidentifikasi ke dalam jurnal, mengklasifikasikan ke dalam akun-akun tertentu, dan merangkumnya dalam buku besar.

3. Aktivitas komunikasi yaitu menyampaikan informasi akuntansi kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang memiliki kepentingan baik pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak yang ada diluar perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.

Dalam proses akuntansi, perusahaan akan melakukan siklus akuntansi untuk dapat mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangannya. Berikut ini tahap-tahap dalam siklus akuntansi (Kieso et al., 2013):

1. Melakukan analisa transaksi ekonomi

Analisa perlu dilakukan untuk menentukan akun yang tepat agar persamaan dasar akuntansi yaitu Aset sama dengan Liabilitas ditambah Ekuitas tetap terjaga.

2. Melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal

Setiap transaksi ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan harus dicatat ke dalam jurnal. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjurnal, yaitu tanggal transaksi, akun dan jumlah yang akan dijurnal dalam sisi debit dan kredit, dan penjelasan keterangan transaksi. 3. Melakukan posting ke buku besar

Buku besar merupakan seluruh akun yang dikelola oleh perusahaan. Dalam tahap ini, setiap akun dalam jurnal yang telah dibuat ditahap pertama, diposting ke dalam buku besar sesuai dengan nama atau jenis akun, seperti buku besar kas, buku besar piutang, dan sebagainya.

4. Menyiapkan trial balance

Setelah proses posting, maka selanjutnya dari buku besar dibuat neraca saldo. Hal tersebut dilakukan untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit. Neraca saldo disusun pada akhir periode akuntansi dan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

5. Membuat dan memposting ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa entitas mengikuti prinsip pengakuan pendapatan dan beban. Jurnal penyesuaian yang sudah dibuat akan diposting ke dalam

6. Membuat adjusted trial balance

Setelah posting akun penyesuaian, disusun kembali neraca saldo yang sudah termasuk akun-akun penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian dilakukan untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit setelah disesuaikan.

7. Membuat laporan keuangan

Berdasarkan adjusted trial balance akan dibuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan berguna bagi pihak internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan.

8. Membuat dan memposting jurnal penutup

Jurnal penutup bertujuan untuk menutup temporary account atau akun sementara yaitu menutup akun yang terjadi pada satu periode yang terdapat pada income statement dan akun dividend.

9. Membuat post-closing trial balance

Digunakan untuk menyajikan dan membuktikan kesamaan saldo akhir dari

permanent account seperti aset, liabilitas, dan ekuitas yang akan digunakan

sebagai saldo awal pada periode akun berikutnya.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji, 2015). Sedangkan menurut Sulaiman & Rahmawati (2013), sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang melibatkan unsur-unsur sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur ke dalam serangkaian prosedur untuk mengubah data menjadi informasi. Melalui informasi yang dihasilkan, sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan yaitu (Mardi, 2014):

1. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan tanggung jawab. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

3. Untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari.

Sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pendukung yang penting dalam menjalankan aktivitas utama agar lebih efektif dan efisien (Mardiana, dkk., 2014). Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu (Biwi, dkk., 2015). Sistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat bagi pemakainya apabila SIA yang ada memiliki kinerja yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakai sistem informasi (Dalimunthe, 2014). Sistem informasi akuntansi memiliki fungsi penting dalam organisasi yaitu (Sulaiman & Rahmawati, 2013):

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi agar pihak manajemen yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi.

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

c. Menyediakan pengendalian untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan dan akurat.

Dokumen terkait