517
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN DESA TERBAIK DI
KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN MENGGUNAKAN METODE
SAW BERBASIS SIG
Masrur Rosi1,Muhsi2,Tony Yulianto3 1
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Madura Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet, Pamekasan 69351, Madura
Telp. (0324) 32178, 331084 E-mail: mr.rosy46@gmail.com
ABSTRAKS
Desa merupakan level pemerintahan terendah dan dalam kondisi tidak berdaya (powerless). Meski begitu, desa merupakan ujung tombak dalam perkembangan suatu Negara. Banyak hal yang mempengaruhi kualitas sebuah desa akan dikategorikan sebagi desa yang baik, seperti pendidikan aparat desa, pelayanan desa, infrastruktur desa dan penghasilan masyarakat, jika kategoti di atas sudah terpenuhi dengan baik maka akan menjadi tolak ukur untuk memberikan predikat terhadap kualitas desa tersebut. Dari persoalan tersebut di atas maka dalam tugas akhir ini peneliti mencoba untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk mengetahui kualitas setiap desa di Kecamatan Tlanakan, untuk mengetahui desa yang masuk kategori bagus dan yang tidak, adapun pembuatan sistem ini ditujukan untuk membantu pemerintah daerah atau pusat untuk lebih bisa mendistribusikan bantuan desa. Metode yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan tersebut adalah salah satu metode yang akan merengkingan setiap desa dari rengking tertinggi sampai terendah yaitu metode (SAW). Sedangkan untuk pemetaan setiap desa akan digunakan (SIG). Harapan dari penelitian ini adalah bisa membuat aplikasi sistem pendukung penentuan menentukan desa terbaik di Kecamatan Tlanakan menggunakan metode perengkingan yaitu Simple Additive Weighted (SAW) berbasis SIG yang memberikan ketepatan dan akurasi keputusan yang baik.
Kata Kunci:Kualitas Desa, SPK, SAW, SIG. 1. PENDAHULUAN
Desa merupakan level pemerintahan terendah dan dalam kondisi tidak berdaya (powerless). Meski begitu, desa merupakan ujung tombak dalam perkembangan suatu Negara, banyak hal yang mempengaruhi kualitas sebuah desa akan dikategorikan sebagi desa yang baik, seperti pendidikan aparat desa, pelayanan desa, infrastruktur desa dan penghasilan masyarakat, jika kategori di atas sudah terpenuhi dengan baik maka akan menjadi tolak ukur untuk memberikan predikat terhadap kualitas desa tersebut ( Sumantri, A. 2007).
Kecamatan Tlanakan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang di dalamnya terdapat 17 Desa dan setiap desa memiliki potensi dan kualitas yang berbeda, dengan potensi dan kualitas yang berbeda tersebut di atas maka dalam tugas akhir ini peneliti mencoba untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk mengetahui kualitas setiap desa di Kecamatan Tlanakan, untuk mengetahui dimana desa yang masuk kategori bagus dan dimana yang tidak, adapun pembuatan sistem ini ditujukan untuk membantu pemerintah daerah atau pusat untuk lebih bisa mendistribusikan bantuan desa yang telah diagendakan pemerintah untuk dicairkan pada bulan april kemarin yaitu dana desa sebesar 1.4 Milyar ( RRI. 2105 ), untuk mempermudah dan menyajikan ke dalam interface yang lebih menarik dan nyata makan akan dibuat pemetaan untuk bisa mengetahui letak dari setiap desa tersebut.
Metode yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan tersebut adalah salah satu metode yang akan merengkingan setiap desa dari
rengking tertinggi sampai terendah yaitu metode Simple Additive Weighted (SAW). Sedangkan untuk pemetaan setiap desa akan digunakan Geogrhapic Information System (GIS).
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu (Aeroyid.2104).
Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya (Aeroyid. 2104).
Dengan ini tugas akhir ini akan diberi judul ―Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Desa Terbaik di Kecamatan Tlanakan Menggunakan Metode SAW Berbasis GIS ―.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan tujuan untuk memudahkan antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan seperti prosedur, kebijakan, analisis, pengalaman dan wawancara manajer untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
SPK adalah sistem yang dibangun untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat manajerial atau organisasi perusahaan yang dirancang untuk mengembangkan efektifitas dan produktifitas para manajer untuk menyelesaikan masalah dengan teknologi komputer.
Hal lainya yang perlu di pahami adalah SPK bukan untuk menggantikan tugas manajer akan tetapi hanya sebagai bahan pertimbangan bagi manajer untuk menentukan keputusan akhir.
Dalam penentukan suatu keputusan banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan, sehingga di pandang perlu untuk meng identifikasikan sebagai faktor yang penting dan mempertimbangkan tingkat pengaruh suatu faktor dengan faktor yang lainya sebelum mengambil keputusan akhir (Fachroni, R. 2014)
2.2 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan Konsep SPK Pertama kali di perkanalkan pada awal tahun 1997-an oleh Scott Morton. Scott morton mendefinisikan SPK sebagai ―Sistem berbasis Komputer interaktif, yang membantu para pengambilan keputusan untuk menggunakan data sebagai metode 1 untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak tersetruktur‖ SPK dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan yang di mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan menentukan pendekatan yang diguanakan dalam proses pembuatan keputusan, sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif (Fachroni, R. 2014). 2.3 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Definisi SPK Secara sederhana adalah sebuah sistem yang digunakan sebagai alat bantu menyelesaikan masalah untuk membantu mengambil keputusan (Manajer). Dalam menentukan keputusan tetapi tidak untuk menggantikan kapasitas manajer, hanya saja memberikan petimbangan.
Kemudian little (1970) mendefiniskan SPK sebagai ―sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan‖ dia menyatakan bahwa untuk sukses, sitem tersebut haruslah sederhana, cepat, mudah di control, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting, dan mudah berkomunikasi.
SPK. Sebagai sistem berbasis Komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa (Mekanisme SPK Lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain prosedur), dan pemrosesan masalah (hubungan antara dua
komponen lainya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang di perlukan untuk pengambilan keputusan), konsep-konsep yang di berikan oleh definisi tersebut sangatlah penting untuk memahami hubuangan antara SPK dan pengetahuan ( Fachroni, R. 2014).
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan dan di Desa seluruh Kecamatan Talanakan.
3.2 Data
3.2.1 Data Primer
Data diambil dari Kecamatan Tlanakan untuk mengambil data tentang kriteria-kriteria yang dibutuhkan sebagai data input seperti peta Kecamatan, Jumlah penduduk setiap Desa, pembangunan infrastruktur jalan dan pendidikan.
3.2.2 Data Sekunder
Data skunder diambil dengan wawancara dengan para aparatur desa dan masyarakat demi mendapatkan data tambahan yang belum didapatkan sebelumnya.
3.3 Diagram Alir Penelitian
Diagram Alir Penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk membangun sistem dalam penelitian ini. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Adapun diagram alir penelitian yang akan dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Gambar 0.1 Diagram Alir Penelitian
Penjelasan diagram Alir Penelitian
1. Studi Literatur bertujuan untuk mencari refrensi baik berupa buku, jurnal, makalah dan literatur dalam bentuk lain yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.
2. Pengumpulan data bertujuan untuk mencari data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti data – data desa dan hal – hal yang berhubungan
519 dengan kriteria yang bisa menjadi variabel dalam menentukan desa berkualitas.
3. Identifikasi masalah bertujuan untuk memilih dan memilah permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
4. Perancangan sistem bertujuan untuk menjelaskan tentang alur sistem aplikasi yang akan dibuat dalam penelitian ini.
5. Implementasi bertujuan bertujuan untuk mempresentasikan hasil dari perancangan sistem aplikasi yang telah dibuat.
6. Validasi hasil bertujuan untuk mengetahui tentang sistem aplikasi yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
7. Penarikan kesimpulan bertujuan untuk memberikan rangkuman hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
8. Penulisan laporan TA merupakan laporan terakhir sebagai alat pertanggung jawaban terhadap penelitian yang dilakukan.
3.4 Perancangan Sistem Aplikasi
Perancangan sistem aplikasi ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang bagaimana sistem aplikasi akan berjalan dimana di dalamnya akan terdapat beberapa tahapan – tahapan pemprosesan. Terdapat dua Alur sistem aplikasi yaitu Alur sistem aplikasi Administrator dan Alur sistem aplikasi User yang akan dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Alur sistem aplikasi pada halaman pengguna (User) akan dijelaskan dalam flowchart 3.4.1 di bawah ini.
Gambar 0.2 Alur Sistem User
Alur sistem pengguna terdiri dari beberapa menu yaitu antara lain: 1). Menu Tampilkan hasil perhitungan SAW untuk menentukan desa terbaik dimana hasil dari
pehitungan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk peta. 2). Menu Tentang program yang akan menjelaskan tentang program yang akan dibuat. 3). Tentang Pembuat yang akan menjelaskan Curiculum Vitea dari pembuat program.
Alur sistem aplikasi pada halaman Administrator akan dijelaskan dalam flowchart 3.4.2 dibawah ini.
Gambar 0.3 Alur Sistem Administrator
Alur Sistem Administrator dimulai dari Login ke dalam administrator jika berhasil maka admin akan memasukkan nama desa pada peta yang telah dibuat, selanjutnya akan dilanjutkan dengan memasukkan kriteria penilaian untuk menentukan desa terbaik kemudian memasukkan nilai bobot pada setiap kriteria dan dilanjutkan dengan menentukan nilai benefit dan cost pada setiap kriteria input, terahir adalah proses SAW, dari Proses SAW tersebut akan didapat hasil desa yang terbaik.
3.5 Flowchart Metode Simple Additive Weighted (SAW)
Flowchart metode SAW dalam sistem aplikasi ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang bagaimana metode SAW akan berjalan, dimana di dalamnya akan terdapat beberapa tahapan-tahapan pemprosesan yang akan dijelaskan pada gambar 3.5.1
Gambar 0.4 Flowchart Sistem SAW
Flowchart Sistem SAW 1. Mulai.
2. Input Kriteria Desa Terbaik. 3. Proses Pembentukan Matrik. 4. Proses Normalisasi Matrik. 5. Input Bobot.
6. Proses Pembobotan Pada Kriteria Desa Terbaik. 7. Input Cost / Benefit.
8. Proses Pemberian Cost / Benefit pada Setiap Kriteria.
9. Proses Perengkingan Setiap Desa.
10. Hasil: dengan merengkingkan desa dari yang terbaik sampai terburuk.
11. Selesai.
4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi
Implementasi adalah proses untuk dapat mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang penulis rencanakan. Selain itu, dapat diketahui kelemahan dari sistem tersebut sehingga dapat ditemukan cara untuk memperbaikinya atau mengembangkannya menjadi lebih baik.
Untuk implementasi dari kinerja sistem yang dibuat ini terdapat beberapa bagian halaman, diantaranya halaman utama (umum), halaman admin (husu untuk admin mengolah data). Berikut penjelasan dan gambar screnshot dari halaman-halaman tersebut. 4.2 Halaman Home
Halaman home tersedia dalam 2 macam, yang pertama untuk admin dan yang kedua untuk umum. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari hak aksesnya. Halaman home untuk admin terdapat tombol untuk mengedit dan melihat rincian, namun untuk umum hanya terdapat tombol untuk melihat rincian saja.
Perbedaan dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini
Gambar 0.5 Halaman Home Umum
Gambar 0.6 Halaman Home Administrator 4.3 Halaman Login
Halaman login adalah halaman dimana seorang administrator dapat login dengan akun yang sudah tersedia. Untuk melakukan proses login, seorang administrator harus memasukkan email dan password yang kemudian akan melakukan authentication.
521 4.4 Halaman Daftar Lahan
Halaman daftar lahan adalah halam yang menampilkan secara keseluruhan dari data yang sudah diinputkan, sekaligus menampilkan hasil perhitungan metode SAW.
Gambar 0.8 Daftar Lahan
4.5 Halaman Rincian
Halam rincian akan memuat cuplikan peta dengan zom yang lebih besar dan lebih terarah, sehingga kordinat lebih diketahui posisinya. Dalam halamn ini juga memuat langkah-langkah perthitungan metode SAW.
Gambar 0.1 Halaman Rincian
4.6 Halaman Input Data
Halaman ini adalah sebuah halaman yang berfungsi untuk menmbahkan data-data desa yang akan dihitung tingkat prestasinya sehingga akan ditemukan desa-desa yang memang memiliki potensi bagus.
Gambar 0.9 Halaman Input Data
4.7 Halaman Edit Data
Halaman edit data adalah halaman yang memiliki konten untuk mengedit data yang sudah terinput.
Gambar 0.10 Halaman Edit Data
4.8 Halaman Hapus Data
Halaman hapus data adalah halaman yang memungkinkan seorang administraor menghapus data.
4.9 Halaman Bobot & Kriteria
Halaman ini mempunyai kontent untuk mengatur nama Atribut, Bobot yang akan digunakan, sehingga dalam pengaturan nama Atribut dan pembobotan akan lebih fleksibel.
Gambar 0.12 Bobot & Kriteria
4.10 Halaman Edit Profil
Halaman ini berfungsi untuk mengedit nama, email, password seorang administrasi.
Gambar 0.13 Edit Akun
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari sistem yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Program yang dibuat sudah memberikan keputusan yang diinginkan sesuai dengan perhitungan manual yang telah dilakukan di BAB IV.
2. Dalam menentukan kualitas desa terbaik terdapat 4 kriteria dilibatkan di dalamnya yaitu jumlah penduduk, jumlah lembaga pendidikan, jumlah peserta didik dan infrastruktur.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, untuk Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem adalah membangun sistem yang lebih baik dan lebih kreatif dengan memperhatikan aspek-aspek interaksi manusia dan computer.
Ada beberapa yang perlu dikembangkan dalam program yang dibuat ini.
1. Tampilan program yang sangat sederhana bisa dikembangkan dengan menambahkan beberapa unsur desain di dalamnya.
2. Kriteria yang disajikan masih sangat sedikit, maka akan lebih baik jika ada kriteria lain yang dimasukkan untuk lebih baiknya dalam melakukan pengambilan kesimpulan.
3. Nilai Bobot pada setiap Kriteria masih menggunakan nilai hasil pendapat beberapa orang dan masih kurang baik dalam hal akurasi, maka diperlukan sebuah kajian literature yang lebih baik dan lebih terjamin validasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Kamaluddin, A. 2012. “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Alternatif Alat Kontrasepsi Menggunakan Simple Additive Weighting ―F Sains dan Teknologi, UII Sunan Gunung Jati, Bandung
Kajian Pustaka. 2013. ―Sistem Pendukung Keputusan
―http://www.kajianpustaka.com/2013/09/s istem-pendukung-keputusan-spk.html. Diakses 20/5/2015. 09.30WIB
Rubianto dkk. 2012. ―Simulasi Seleksi
Mahasiswa Baru Jalur Undangan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting‖ FMIPA UNS, Semarang Subianto 2012. ―Pengertian Desa dan Kota ―.
https://subiantogeografi.wordpress.com/pe ngertian-desa-dan-kota.
Diakses20/5/2015. 10.00WIB Usito N, J. 2013. ―Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting‖ Tesis, Pasca sarjana UNDIP, Semarang