Analisis sensitivitas adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui
akibat/pengaruh dari perubahan yang terjadi pada parameter-parameter LP terhadap solusi optimal yang telah dicapai.
Bagaimana pengaruh perubahan data terhadap solusi optimum? Memberikan jawaban atas pertanyaan,
“Sampai seberapa jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah solusi optimum, atau tanpa menghitung solusi optimum dari awal”
Perubahan yang mungkin dihadapi pada analisis sensitivitas adalah:
1. Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan
2. Perubahan Konstanta Ruas Kanan (RHS) 3. Perubahan Fungsi Pembatas
Tiga pertanyaan utama:
1. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan untuk berubah tanpa
mengubah solusi
2. Kendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan seberapa besar
kelonggaran (kenaikan) dapat dibenarkan, sehingga menaikkan nilai Z tapi tanpa melakukan perhitungan dari awal. Sebaliknya, kendala mana dapat dikurangi tanpa menurunkan nilai Z dan tanpa melakukan perhitungan dari awal
3. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk dilonggarkan (dinaikkan)
Pada kasus dengan dimensi mx2 dapat diselesaikan dengan metode grafis, sedang
1.
Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan
Max Z = 2X1 + 3X2
S.T
X1 + 3X2 ≤ 6
2X1 + 2X2 ≤ 8
X1, X2
≥ 0
1. Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan
Diketahui persoalan yang telah diformulasikan dalam bentuk matematis
sebagai berikut:
Maksimumkan Z = 200X1 + 160X2
30X1
≤ 1500
40X1 + 20X2
≤ 2500
20X1 + 25X2
≤ 2000
X1, X2
≥ 0
X1 = jumlah produk A yang dibuat
X2 = jumlah produk B yang dibuat
Solusi optimal untuk gambar diatas adalah pada titik B (perpotongan antara
batasan 2 dan batasan 3)
40X1 + 20X2 = 2500 |X1| 40X1 + 20X2 = 2500 20X1 + 25X2 = 2000 |X2| 40X1 + 50X2 = 4000
-30X2 = -1500 X2 = 50 40X1 + 20 (50) = 2500 X1 = 1500/40 = 37,5 Jadi, solusi optimal (maximized objective) = 200 (37,5) + 160 (50) = 15.500
Range C1
Batas atas dan batas bawah C1 (dengan asumsi C2 tetap) dimana keputusan
optimal tidak berubah dapar ditentukan dengan menyamakan slope Z dengan slope batasan 2 dan 3. Dipilihnya slope batasan 2 dan 3 karena titik optimal (titik B) merupakan titik perpotongan persamaan 2 dan persamaan 3.
Fungsi tujuan semula adalah Maks Z = 200X1 + 160X2 Karena akan ditentukan range C1, maka
Koefisien fungsi tujuan dapat ditulis sebagai Z = C1X1 + 160X2
Slope Z = C1/160
Slope batasan 2=40/20 Slope batasan 3=20/25
Range C1
Batas atas C1 adalah: C1/160 = 40/20 atau C1 = 320 Batas bawah C1 adalah: C1/160 = 20/25 atau C1 = 128
Artinya, selama C1 masih di dalam range tersebut, maka titik B tetap sebagai titik
optimal. Pada batas atas dan batas bawah akan terjadi Multiple Optimal Solution. Jika C1 = 128, solusi optimal berada pada titik A dan titik B.
Jika C1 = 320, solusi optimal berada pada titik B dan C.
Jadi, Range C1 adalah:
128 ≤ C1 ≤ 320
Range C2
Karena akan ditentukan range C2, maka
Koefisien fungsi tujuan dapat ditulis sebagai Z = 200X1 + C2X2 Slope Z = 200/C2
Slope batasan 2=40/20 Slope batasan 3=20/25
Batas bawah C2 adalah: 200/C2 = 40/20 atau C2 = 100 Batas atas C2 adalah: 200/C2 = 20/25 atau C2 = 250
Jadi, Range C2 adalah :
100 ≤ C1 ≤ 250
Artinya, selama C2, masih di dalam range tersebut,
maka titik B tetap sebagai titik optimal. Pada batas atas dan batas bawah akan terjadi Multiple Optimal Solution. Jika C2=100 solusi optimal berada pada titik B dan titik C. Jika C2=250 solusi optimal berada pada titik A dan titik B.
2. Perubahan Konstanta Ruas Kanan (Kapasitas Sumber Daya)
o Perubahan konstanta ruas kanan dapat terjadi karena adanya perubahan pada
kapasitas sumber daya yang dapat digunakan. Perbahan kapasitas sumber daya dapat terjadi pada sumber daya yang longgar (loose) maupun sumber daya yang ketat (tight). Apabila suatu sumber daya merupakan sumber daya yang longgar, maka penambahan kapasitas sumber daya tersebut tidak akan mempengaruhi status sumber daya. Sebaliknya, pada sumber daya yang ketat, perubahan kapasitas (baik penambahan maupun pengurangan) dapat mempengaruhi status sumber daya.
o Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi untuk menentukan seberapa besar
batas atas dan bawah kapasitas masing-masing sumber daya dan bagaimana menentukan prioritas sumber daya yang sebaiknya ditambah atau dikurangi perubahan konstanta ruas kanan pada contoh diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari contoh diatas diperoleh
Batasan 1: 30X1 = 30 (37,5) = 1125
Surplus 1500 - 1125 = 375 (longgar)
Batasan 2: 40X1 + 20X2 = 40 (37,5) + 20 (50) = 2500
Surplus: 2500 – 2500 = 0 (ketat)
Batasan 3: 20X1 + 25X2 = 20 (37,5) + 25 (50) = 2000
Surplus: 2000 – 2000 = 0 (ketat)
Range b1
Sumber daya 1 merupakan sumber daya yang longgar, oleh karena itu apabila sumber daya 2 dan sumber daya 3 tetap. Maka penambahan sumber daya 1 sebesar apapun tidak mempengaruhi status sumber daya 2 dan 3 atau dapat dikatakan bahwa batas atas b1 = ∞
Pengurangan sumber daya 1 yang diijinkan supaya status sumber daya 2 dan 3 tidak berubah adalah maksimal sampai titik B (X1 = 37,5 dan X2 = 0) atau batas bawah b1 = 30X1 = 30 (37,5) = 1125
Artinya, selama 1125 ≤ b1 ≤ ∞, maka status sumber daya 2 dan 3 tetap ketat.
Jadi, Range b1 adalah :
1125 ≤ b1 ≤
∞
Range b2 dan b3
Sum ber daya 2 dan sumber daya 3 merupakan sumber daya yang ketat, supaya perpotongan sumber daya 2 dan sumber daya 3 tetap sebagai sumber daya yang ketat, maka sumber daya 2 dapat diturunkan sampai titik A (X1 = 0, X2 = 80) dan dapat dinaikkan sampai titik F (X1 = 50, X2 = 40) dengan asumsi sumber daya yang lain tetap.
o Pada titik A, b2 = 40X1 + 20X2 40(0) + 20(80) = 1600 o Pada titik F, b2 = 40X1 + 20X2 40(50) + 20(40) = 2800
Artinya, selama 1600 ≤ b2 ≤ 2800, maka status sumber daya 2 dan 3 tetap ketat.
Jadi, Range b2 adalah :
Sumber daya 3 dapat diturunkan sampai titik C (X1 = 50, X2 = 25) dan dapat
dinaikan sampai titik E (X1 = 0, X2 = 125) dengan asumsi sumber daya yang lain tetap.
o Pada titik C, b3 = 20X1 + 25X2 20(50) + 25(25) = 1625 o Pada titik E, b2 = 20X1 + 25X2 20(0) + 25(125) = 3125
Artinya, selama 1625 ≤ b3 ≤ 3125, maka status sumber daya 2 dan 3 tetap ketat.
Jadi, Range b3 adalah :
1625 ≤ b3 ≤ 3125
Untuk menentukan sumber daya mana yang diprioritaskan untuk ditambah atau
dikurangi, digunakan konsep shadow price.
Shadow price mencerminkan perubahan netto nilai optimum karena perubahan
satu unit sumber daya.
Sumber daya 1 merupakan sumber daya yang longgar sehingga nilai Z tidak akan
berubah sepanjang range b1 (1125 ≤ b1 ≤ ∞). Atau setiap penambahan / pengurangan 1 unit sumber daya sampai batas yang diizinkan (1125 ≤ b1 ≤ ∞) tidak akan berpengaruh terhadap Z.
Shadow Price Sumber Daya 1
Shadow Price sumber daya 2
Sumber daya 2 dan sumber daya 3 merupakan sumber daya yang ketat. Jika sumber daya 2 dan sumber daya 3 diubah sepanjang range-nya (1600 ≤ b2 ≤ 2800 dan 1625 ≤ b3 ≤ 3125) maka besarnya shadow price dapat dihitung sebagai berikut:
Pada titik A (X1 = 0, X2 = 80), b2 turun sebesar (2500 - 1600) = 900 unit
Z = 200(0) + 160(80) = 12.800, turun sebesar (15.500 – 12.800) = 2700
Atau, setiap pengurangan 1 unit sumber daya 2 sampai batas yang diizinkan akan mengurangi nilai Z sebesar 2700/900 = 3
Pada titik F (X1 = 50, X2= 40), b2 naik sebesar (2800 - 2500) = 300 unit
Z = 200(50) + 160(40) = 16.400, naik sebesar (16.400 – 15.500) = 900
Atau, setiap penambahan 1 unit sumber daya 2 sampai batas yang diizinkan akan menaikkan nilai Z sebesar 900/300 = 3
Shadow Price sumber daya 3
Sumber daya 2 dan sumber daya 3 merupakan sumber daya yang ketat. Jika sumber daya 2 dan sumber daya 3 diubah sepanjang range-nya (1600 ≤ b2 ≤ 2800 dan 1625 ≤ b3 ≤ 3125) maka besarnya shadow price dapat dihitung sebagai berikut:
Pada titik C (X1 = 50, X2 = 25), b3 turun sebesar (2000 - 1625) = 375 unit
Z = 200(50) + 160(25) = 14.000, turun sebesar (15.500 – 14.000) = 1500
Atau, setiap pengurangan 1 unit sumber daya 3 sampai batas yang diizinkan akan mengurangi nilai Z sebesar 1500/375 = 4
Pada titik E (X1 = 0, X2= 125), b3 naik sebesar (3125 - 2000) = 1125 unit
Z = 200(0) + 160(125) = 25.000, naik sebesar (20.000 – 15.500) = 4500
Atau, setiap penambahan 1 unit sumber daya 3 sampai batas yang diizinkan akan menaikkan nilai Z sebesar 4500/1125 = 4
Berdasarkan shadow price tersebut, dapat ditentukan prioritas
penambahan/pengurangan sumber daya.
Prioritas sumber daya yang akan ditambah adalah sumber daya yang memiliki
pengaruh terhadap Z yang besar.
Prioritas sumber daya yang akan dikurangi adalah sumber daya yang memiliki
o Kondisi optimal tercapai jika perusahaan memproduksi produk A sebanyak 37,5
unit dan produk B sebanyak 50 unit yang akan menghasilkan keuntungan sebesar 15.500. pada kondisi ini sumber daya 2 dan 3 statusnya ketat, artinya kapasitas yang tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan.
o Status sumber daya 2 dan 3 tetap ketat, selama perubahan kapasitas salah satu
sumber daya masih dalam range sbb:
Range b1 adalah : 1125 ≤ b1 ≤ ∞ Range b2 adalah : 1600 ≤ b2 ≤ 2800 Range b3 adalah : 1625 ≤ b3 ≤ 3125
o Jika perusahaan akan menambah salah satu kapasitas sumber daya, sebaiknya
diprioritaskan untuk menambah kapasitas sumber daya 3 karena memberikan tambahan keuntungan per unit (shadow price) yang paling besar. Sumber daya 1 sebaiknya cukup disediakan sebanyak 1125 unit.
1.
Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan
max z = 20x1+ 10x2
subject to
5x1+ 4x2
≤
24
2x1+ 5x2
≤
13
x1 , x2
≥
0
Case 1: Non-Basic Variable
Jika C2 = 10 + δ, apa yang akan terjadi pada baris koefisien tujuan?
Solusi basis akan tetap optimal sepanjang 6-δ ≥ 0 δ ≤ 6
Dengan kata lain, solusi akan tetap optimal sepanjang C2 ≤ 16
Jika C2 > 16, maka koefisien X2 akan menjadi negative dan X2 akan masuk menjadi variabel basis serta S2 akan menjadi non-basis.
Case 2: Basic Variable
Sehingga, agar solusi tetap optimal,
6+(4/5)
δ ≥
0
4+
δ
/5
≥
0
Menjadi,
δ ≥
-7.5
δ ≥
-20
Rangenya
δ ≥
-7.5 or
c
1
≥
12.5
2.
Perubahan Nilai RHS
Bagaimana jika b1 berubah nilai menjadi
b
1 = 24+
δ
Agar solusi tetap optimal, maka
24/5 +
δ
/5
≥
0
17/5 – (2/5)
δ ≥
0
Jika
b
2 = 13+
δ maka tabel simplek optimal terakhir adalah
Secara umum, untuk bi ≥ 0, kolom RHS baru di tabel simplek akhir
menjadi
o
For the ≤ type constraint: RHS +
δ
×
col of si
oFor the ≥ type constraint: RHS -
δ
×
col of si
oFor the = type constraint: RHS +
δ
×
col of ri
Range
dari
δ
dapat
ditentukan
dengan
menyelesaikan
pertidaksamaan yang berhubungan dengan nilai RHS baru di baris
1 sampai m.
Maksimumkan Z = 60X1 + 30X2 + 20X3
Subject to 8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48 4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20 2X1 + 1,5X2 + 0,5X3 ≤ 8 Tentukan range jike terjadi:
1. Perubahan koefisien tujuan variabel non-basis 2. Perubahan koefisien tujuan variabel basis