A.
Keunikan dan Kelemahan Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung BaratKecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat memiliki
cukup banyak potensi atraksi wisata yang bisa dikunjungi. Daya tarik
suatu lokasi kawasan wisata merupakan alasan yang utama para
pengunjung untuk mengunjungi ke lokasi wisata dalam rangka
melakukan kegiatan wisata. Secara keseluruhan atraksi wisata yang ada
Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat memiliki beberapa
keunikan dan kelemahan, di antaranya seperti terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1.Keunikan dan Kelemahan Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat
No. Daya Tarik Wisata Keunikan Kelemahan
1. Gugusan Batu Leon Suasana masih sangat alami.
Pemandangan bentang alam yang sangat indah.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai. 2. Curug Cilingga Payung Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai.
3. Curug Ngebul Celak Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai Debit air pada saat kemarau sangat kecil, karena dialihkan untuk pertanian.
Tanah relatif tidak stabil. 4. Cidadap Tubing Art Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Pengelolaan masih sangat terbatas (belum professional).
Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai. 5. Perkebunan Teh Montaya Suasana masih sangat alami.
Pemandangan bentang alam yang sangat indah.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata Udara sejuk.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai.
6. Situs Gunung Halu Merupakan situs tertua di Jabar Kerajaan Galuh.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata udara sejuk .
Pengelolaan masih sangat terbatas, hanya dikelola oleh penunggu situs (juru kunci).
Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai. 7. Situ Rancabolang Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Debit air tidak pernah surut/sebagai reservoir.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai.
8. Bumi Perkemahan Tangsijaya
Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll. belum memadai.
9. Curug Ngebul Desa Sindangjaya
Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Debit air besar.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai. Tanah relatif tidak stabil.
10. Curug Mangli Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Debit air besar.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai. Tanah relatif tidak stabil.
Pada saat kemarau debit air berkurang. 11. Curug Muara Cikadu Suasana masih sangat alami.
Pemandangan alam yang sangat indah. Udara sejuk dan bersih.
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Debit air besar.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
memadai.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dl)l. belum memadai .
12. Curug Supel Suasana masih sangat alami. Pemandangan alami.
Udara sejuk dan bersih.
Belum ada pengelolaan secara resmi (formal). Sarana, khususnya akses & fasilitas wisata belum
Kekayaan flora dan fauna.
Masyarakat sudah mendukung dan sebagian sudah mulai menyadari akan kegiatan wisata.
Debit air besar.
Pra sarana (penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah dll.) belum memadai.
Dari tabel 4.1. di atas terlihat bahwa sebagian besar daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat memiliki keunikan dan kelemahan yang relatif sama. Sebagian besar daya tarik wisata yang mayoritas adalah wisata alam memiliki keunikan dengan kondisi yang alami, sejuk, kondisi masyarakat sekitar yang ramah dan mendukung kegiatan pariwisata (sadar wisata). Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki sebagian besar daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Gunung Halu adalah relatif sama, di antaranya; belum dilakukannya pengelolaan yang serius dari masyarakat/ pemerintah setempat, sarana (akses & fasilitas) yang tidak memadai dan tidak tersedianya prasarana (listrik, penerangan jalan umum, rambu-rambu, penunjuk arah).
Aksesibilitas, sarana dan prasarana merupakan prioritas utama yang harus dibangun dan dibenahi, karena merupakan komponen penting dalam kegiatan kepariwisataan yang mempermudah pengunjung untuk bepergian dari tempat tinggal pengunjung ke lokasi obyek wisata yang akan dikunjunginya. Tanpa kualitas aksesibilitas yang baik, wisatawan akan kesulitan
prasarana penunjang harus diciptakan/ dibangun untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati potensi dan daya tarik wisata alam. Sarana merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan pengunjung dalam menikmati obyek wisata secara langsung.
B.
Partisipasi Masyarakat di Kawasan Wisata di Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung BaratPartisipasi masayarakat di kawasan wisata Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung terkait dengan peranan Balkondes lebih condong untuk memenuhi apa yang diminta dan dinyatakan oleh masyarakat, bukan menentukan apa yang harus dipenuhi. Dalam tipe ini pihak luar lebih berperan sebagai pendamping atau konsultan bagi masyarakat lokal dan tidak ada komando atau instruksi sama sekali kepada pihak masyarakat.
Pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi kepariwisataan berdasarkan temuan di lapangan, sebagai pengelola dalam pelaksanaan keterlibatan dengan pihak – pihak yang terlibat, harus dilandasi oleh berbagai kebutuhan dan
nyatanya bisa dilakukan melalui wadah Balkondes dan masyarakat sekitar diposisikan sebagai mitra usaha. Inilah yang sering dinamakan dengan istilah corporate social responsibility. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat menumbuhkan rasa memiliki dalam dirinya sehingga mereka ikut menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan destinasi wisata Gununghalu, sekaligus menambah pemasukan perekonomian masyarakat setempat dalam menjalankan pembangunan kepariwisataan dan pengelolaannya. Tujuan tersebut bisa terwujud dengan baik apabila ada program-program pengembangan SDM pariwisata beserta program-program lainnya yang mengarah pada pengemasan produk wisata dan promosinya.