• Tidak ada hasil yang ditemukan

KULIAH KERJA PROFESI DIVISI PUBLIKASI DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA (FFPJ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KULIAH KERJA PROFESI DIVISI PUBLIKASI DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA (FFPJ)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH KERJA PROFESI

DIVISI PUBLIKASI

DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA (FFPJ)

LAPORAN

Laporan ini disusun guna memenuhi syarat menempuh Kuliah Kerja Profesi (KKP)

Program Studi Film dan Televisi Jurusan Seni Media Rekam

Oleh:

CAMELIA RHAMDHANI HIBBATULLAH NIM. 17148111

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA

SURAKARTA 2021

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

KULIAH KERJA PROFESI KONTEN KREATOR

DIVISI PUBLIKASI

DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA

Telah disetujui sebagai Laporan Kuliah Kerja Profesi pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2021.

Menyetujui Pembimbing Lapangan,

Dosen Pembimbing Pendiri FFPJ

Widhi Nugroho, S. Sn, M. Sn Tomy Widiyatno Taslim NIP. 19801012 200801 1 010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Seni Media Rekam

Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M. Sn. NIP. 19750525 200501 2 003

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat serta petunjuk-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam melaksanakan mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan menyelesaikan laporan KKP sebagai satu rangkaian proses akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Televisi dan Film di semester VII ini. Waktu satu bulan yang telah diberikan oleh perusahaan merupakan waktu yang singkat bagi penulis untuk mengetahui seluk beluk festival film, ditambah lagi dengan adanya pandemic Covid-19 yang mengharuskan penulis melakukan studi KKP secara online. Meski demikian, penulis tetap mendapatkan ilmu bermanfaat yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Selama melaksanakan studi KKP, penulis mendapat pengalaman yang berharga saat diberi tugas dan amanah sebagai konten creator dalam divisi publikasi di Yayasan Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ).

Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan KKP yang penulis tempuh selama satu bulan di Festival Film Pelajar Jogjakarta ini, diantaranya:

1. Bapak Widhi Nugroho S.Sn., M.Sn. selaku Dosen Pembimbing KKP yang telah membimbing penulis selama proses pelaksanaan KKP hingga menyelesaikan laporan akhir KKP.

2. Bapak Titus Soepono Adji, S.Sn., MA. selaku Ketua Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Surakarta dan juga telah menyediakan Program Magang bersama Mentor Profesional di tengah pandemic Covid-19.

3. Ibu Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Surakarta.

4. Kedua orang tua dan saudara tercinta yang telah memberikan do’a serta dukungan yang tulus.

5. Mas Tomy Widiyatno Taslim selaku Pendiri Festival Film Pelajar Jogja yang telah sabar membimbing penulis dengan baik selama studi KKP. 6. Teman-teman divisi publikasi yang setia menemani dan saling membantu

(4)

iv

7. Seluruh teman-teman Program Studi Televisi dan Film angkatan 2017 yang saling memberikan saran dan semangat dalam pelaksanaan serta perjuangan yang sama.

Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan. Penulis mengharapkan adanya masukan dan kritikan dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, penulis, dan mampu memberikan inspirasi penulis lainnya untuk menghasilkan karya tulis yang lebih baik.

Surakarta,

(5)

v

Daftar Isi

COVER JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Manfaat ... 3 D. Waktu ... 3 E. Lokasi ... 4

BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI ... 5

A. Materi Kuliah Kerja Profesi ... 5

1. Materi Umum ... 5

2. Materi Khusus ... 6

B. Metode Kerja Profesi ... 9

1. Pengumpulan Data Primer ... 9

2. Pengumpulan Data Sekunder ... 10

BAB III PELAKSANAAN KERJA PROFESI ... 11

A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 11

1. Sejarah Umum ... 11

2. Visi dan Misi ... 13

3. Logo ... 14 4. Program FFPJ ... 15 B. Pelaksanaan Kegiatan ... 16 1. Rencana Pelaksanaan KKP ... 16 2. Realisasi Kegiatan ... 17 3. Kegiatan Harian ... 22 4. Capaian Kegiatan ... 24 C. Deskripsi Karya ... 25 BAB IV PENUTUP ... 30 A. Kesimpulan ... 30 B. Saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA ... 32 LAMPIRAN

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berjalannya waktu, sumber daya manusia dalam dunia kerja berkembang semakin pesat. Pelatihan kerja di luar kampus atau magang wajib diberikan oleh sekolah tinggi, universitas, maupun institusi kepada mahasiswanya sebagai sumber daya manusia di dalam dunia kerja. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan kerja profesi sesuai dengan program studi/ jurusan yang ditempuh oleh sumber daya manusia yang bersangkutan. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Profesi (KKP) menjadi mata kuliah yang bermaksud memberi dan menambah wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang terkenal akan profesionaliutas keahlian keseniannya tak ketinggalan juga memberikan mata kuliah ini kepada mahasiswa-mahasiswanya.

Mahasiswa semester VII di Program Studi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain diwajibkan untuk memprogramkan mata kuliah Kuliah Kerja Profesi. Pengajuan program Kuliah Kerja Profesi ini mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya semakin banyaknya instansi atau lembaga pemerintah dan non pemerintah yang menggunakan karya audio-visual sebagai media untuk melakukan publikasi yang sejalan dengan perkembangan zaman.

Prodi Televisi dan Film memberikan keleluasaan kepada mahasiswanya dalam memiliki lokasi atau tempat untuk melakukan studi KKP. Salah satu lokasi yang disarankan oleh Prodi Televisi dan Film adalah Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ). Didirikan oleh Tomy Taslim pada tahun 2010, FFPJ melabeli dirinya sebagai sebuah ruang silaturahmi dan pendidikan kritis komunitas film pelajar Indonesia. Selain mengadakan sebuah festival film khusus pelajar, FFPJ juga membuka ruang bagi para pelajar seluruh Indonesia untuk saling belajar dan bertukar pengalaman melalui kegiatan yang diadakannya tersebut. Tahun 2020 merupakan tahun

(7)

2

ke sebelas diadakannya festival ini. Dengan mengusung tema yang berbeda setiap tahunnya, tahun ini FFPJ menggelar acara dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi.

Penulis mempertimbangkan FFPJ sebagai tempat untuk studi KKP dikarenakan FFPJ merupakan festival film khusus pelajar di Indonesia. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mempelajari mempelajari tata cara pengelolaan sebuah festival film yang bertemakan khusus untuk pelajar. Selain itu, di dalam pengelolaan sebuah festival film tentunya banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari seputar bidang perfilman. Dalam pelaksaan kegiatan KKP ini, penulis berkesempatan mendalami pengalaman di divisi publikasi tepatnya di bagian Konten Kreator. Di FFPJ sendiri seorang konten kreator bertugas untuk membuat sebuah video-video kreatif yang berhubungan dengan tema FFPJ tahun ini yaitu Srikandi Bumi Pertiwi. Penulis tertarik mendalami pengalaman di divisi karena sesuai dengan minat dan juga dapat dijadikan bekal dalam mengerjakan tugas akhir nantinya.

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Profesi di Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) , yaitu:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan sebuah festival film khusus pelajar.

2. Mengembangkan keahlian dalam pengelolaan sebuah festival film. 3. Mengukur kemampuan pranalar dalam membaca dan menyelesaikan

pokok permasalahan yang ada.

4. Menambah referensi menonton dari film yang sudah disubmisi ke festival tersebut.

(8)

3

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan untuk diperoleh dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi terkait untuk mahasiswa, lembaga pendidikan, maupun dunia industri, antara lain:

1. Mahasiswa

a. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam menempuh mata kuliah studi KKP dan menamatkan jenjang S1 di Institut Seni Indonesia Surakarta.

b. Mengasah dan mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang studi terkait.

c. Meningkatkan pengetahuan mengenai bidang studi terkait.

d. Menjalin relasi antara mahasiswa dengan pihak FFPJ khususnya Tomy Taslim.

2. Lembaga Pendidikan

a. Menjadi jembatan kerja antara Institut Seni Indonesia Surakarta dengan pihak FFPJ.

b. Memperoleh informasi dari industri terkait tentang kompetensi dan kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan.

3. Dunia Industri

a. Memperoleh calon tenaga terdidik yang diperlukan di bidangnya. b. Mendapatkan tenaga berkompetensi pada bidangnya untuk turut

memajukan lembaga dan industri perfilman.

c. Menebar kebaikan dan pahala dengan menyalurkan ilmu kepada tenaga terdidik.

D. Waktu

Selama adanya wabah Covid-19, pihak kampus menghendaki untuk melaksanakan kegiatan KKP dengan diberi keringanan selama 25 hari. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) selama 38 hari terhitung sejak tanggal 24 September 2020 hingga 31 Oktober 2020. Kegiatan KKP dilaksanakan secara online di rumah masing-masing mahasiswa.

(9)

4 E. Lokasi

Penempatan kerja dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang telah dilaksanakan mahasiswa adalah dengan keterangan sebagai berikut:

Nama Instansi : Yayasan Festival Film Pelajar Jogja Unit Bagian : Konten Kreator

Bidang : Publikasi

Selama pandemic Covid-19, kegiatan KKP dilaksanakan secara online di rumah masing-masing mahasiswa sehingga penulis pun melaksanakan kegiatan KKP di kediaman tepatnya di Kota Batu, Jawa Timur dengan dimonitor oleh mentor professional secara daring.

(10)

5

BAB II

MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI

A. Materi Kuliah Kerja Profesi 1. Materi Umum

Mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa program studi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain. Melalui kegiatan KKP mahasiswa diharapkan dapat menyalurkan penguasaan kompetensi keahlian berupa hard skill dan soft skill yang telah didapatkan selama perkuliahan dan mengaplikasikannya dalam dunia industry sesungguhnya. Program Studi Televisi dan Film (KKP) (2019) telah menetapkan bahwa mahasiswa melaksanakan program KKP di perusahaan-perusahaan yang linier dengan bidang film dan televisi. Oleh karena itu, Festival Film Pelajar Jogja menjadi tujuan penulis untuk melaksanakan studi KKP.

Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) memiliki divisi publikasi yang di dalamnya tidak hanya terfokus untuk mempublish materi tetapi juga terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya bagian konten creator. Content Creator adalah sebutan bagi seseorang yang membuat berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten-konten yang dibuat oleh para content creator biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, Instagram, Snapchat, WordPress, dan sebagainya.

Di dalam FFPJ sendiri bagian Konten Kreator di divisi Publikasi bertugas untuk membuat video documenter pendek atau bisa juga news reel yang berhubungan dengan tema festival dan nantinya video tersebut akan ditayangkan dalam rangkaian acara malam puncak FFPJ.

(11)

6 2. Materi Khusus

Selama melaksanakan kegiatan KKP, penulis mendapatkan materi khusus berupa bekerja sebagai Konten Kreator di divisi Publikasi. Dalam penugasannya, divisi publikasi merupakan sebuah divisi yang bertanggug jawab membantu menyebarkan informasi dan materi sebagai rangkaian acara atau kegiatan, Di dalam divisi publikasi, ada sebuah jobdesk yang bertugas membuat materi yang akan dipublikasikan. Jobdesk ini biasa disebut sebagai Konten Kreator. Penjelasan mengenai Konten Kreator secara sederhana, dalam KBBI, definisi kreator (cerator) sendri dapat diartikan sebagai pencipta atau pencetus gagasan. Sehingga dapat disimpulkan, Konten Kreator merupakan pencipta, pencetus, ataupun produser yang mampu menghasilkan sebuah karya melalui publikasi konten orisinil di media sosial tertetu. Di FFPJ sendiri, dalam program KKP sebagai Konten Kreator, penulis diberi tugas dan tanggung jawab membuat tiga buah dokumenter pendek berdurasi 2-3 menit dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi. Tema ini memberi batasan terhadap konten video dokumenter yang dibuat. Mengambil subjek yang merupakan perempuan di usia minimal SMA/SMK sederajat, dan 20 tahun sebagai usia maksimal dan menceritakan mengenai perjuangannya terhadap diri sendiri, keluarga, ataupun negara di masa pandemic covid-19.

Secara umum tugas dan alur kerja Konten Kreator di FFPJ untuk setiap projek tidak jauh berbeda. Berikut adalah tahapan proses produksi proyek video kreatif di FFPJ:

a. Tahap Riset/ Pencarian Narasumber

Riset biasa menjadi tahapan awal dari rangkaian proses panjang pembuatan film. Riset merupakan proses pengumpulan data. Riset sangat penting adanya untuk menunjang ketajaman film yang dibuat. Oleh karenanya data yang didapatkan dari proses ini haruslah spesifik. Mengawali tugas, penugas di minggu pertama diawali dengan riset mengambil beberapa

(12)

7

sampel subjek melalui wawancara (minimal 3) calon subjek yang berkaitan dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi. Disini, penulis mendapatkan 5 calon subjek dengan latar belakang dan permasalahan yang beragam.

Data yang didapat dari proses pencarian hingga wawancara diolah menjadi data kualitatif, dituliskan secara diskriptif mengenai latar belakang calon subjek, kisah hidupnya yang menarik, hingga motivasi yang dimiliki. Data yang sudah lengkap, dikirimkan kepada mentor. Dalam pengoreksiannya, apabila mentor kurang setuju dengan beberapa calon yang diajukan, maka penulis harus melakukan riset kembali hingga menemukan sampel calon subjek yang sesuai dengan mentor. Apabila tidak ada revisi dalam pengoreksiannya, maka dari sampel yang ada, mentor akan memilih 3 dari calon subjek yang diajukan.

b. Tahap Pra Produksi

Pada tahap pra produksi ini, penulis membuat rancangan atau desain produksi berupa synopsis dan storyline sebagai panduan ketika produksi agar sudah memiliki gambaran dan tidak membingungkan ketika di lapangan. Rancangan produksi yang sudah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada mentor agar diberi revisi dan masukan. Jika sudah tidak ada perbaikan, maka penulis bisa langsung ke tahap selanjutnya yaitu tahap produksi. Selain membuat rancangan produksi, penulis juga mengatur jadwal dengan para narasumber untuk menentukan waktu produksi yang tepat dan tidak terjadi bentrok dengan jadwal yang lain.

c. Tahap Produksi

Setelah menyelesaikan tahap pra produksi, produksi dilakukan dengan jadwal yang sudah disepakati oleh

(13)

masing-8

masing narasumber. Proses pengambilan gambar dilakukan selama 2 hingga 3 hari tergantung kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing subjek dan juga kondisi alam yang terjadi diluar perkiraan. Dalam proses produksi ini penulis merangkap beberapa jobdesc seperti sutradara sekaligus kamera person dikarenakan kondisi work from home yang mengharuskan penulis bekerja secara individu.

Setiap selesai produksi penulis mempreview ulang gambar yang telah diambil. Hal ini bertujuan jika ada kekurangan dapat diambil lagi di hari selanjutnya atau mungkin menambah di hari selanjutnya jika diperlukan, sehingga gambar yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

d. Tahap Pasca Produksi

Dalam tahap pasca produksi penulis dibantu oleh sesame rekan yang berpengalaman dibidangnya. Seperti tahap pra produksi pada umumnya, terlebih dahulu dilakukan offline editing untuk membentuk alur awal yaitu dengan menata gambar beserta voice over yang didapat melalui take wawancara, jika alur sudah terbentuk barulah dilakukan online editing seperti memasukkan backsound dan melakukan colour grading jika diperlukan agar gambar menjadi lebih dramatis.

Setelah itu hasil editing dikonsultasikan kepada mentor secara daring. Hasil editing yang sudah di eksport ke format H264 lalu di unggah ke google drive dan diserahkan kepada pembimbing magang untuk mendapat perbaikan. Apabila ada yang perlu diperbaiki, pembimbing akan memberi catatan kepada penulis. Setelah diperbaiki penulis kembali memberikan hasil video kepada pembimbing. Saat sudah di acc hasil video dikirim lagi dengan format high resolution dan akan dipublish di platform milik FFPJ.

(14)

9

B. Metode Kerja Profesi

Selama pelaksanaan KKP menjadi Konten Kreator, penulis telah menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data dan materi. Metode yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Berikut adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder yang digunakan oleh penulis:

1. Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data pertama kali yang dikumpulkan oleh peneliti melalui upaya pengambilan data di lapangan langsung. Oleh karena itu, data primer diperoleh penulis saat pelaksanaan KKP berlangsung. Adapun metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data primer yaitu melalui survey, observasi, dan wawancara.

a. Survey

Metode survey adalah salah satu metode yang banyak dilakukan dalam penelitian social. Secara umum, penelitian yang menggunakan metode survey dapat dideskripsikan sebagai penelitian ilmiah yang datanya dikumpulkan dari sampel yang telah dipilih dari keseluruhan populasi. Dalam hal ini penulis melakukan survey dengan cara mendata seluruh subjek perempuan yang berusia SMK/ sederajat dan mahasiswa yang masih aktif berkegiatan di tengah pandemi ini. Setelah mengumpulkan beberapa data yang kebanyakan berasal dari barulah penulis menghubungi beberapa subjek yang dirasa memenuhi kriteria untuk maju ke tahap selanjutnya.

b. Observasi

Metode observasi adalah teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan (Mamik, 2015). Setelah melakukan survey, penulis melakukan kegiatan observasi

(15)

10

dengan cara mendatangi kediaman subjek secara langsung dan mengamati kesehariannya, lalu mencatat kegiatan dan rutinitas subjek sebagai bahan untuk dijadikan poin adegan nantinya. c. Wawancara

Menurut Moleong (1988:148) wawancara adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai (Mamik, 2015). Penulis lebih banyak melakukan wawancara secara informal atau seperti melakukan percakapan biasa dengan subjek. Meski begitu, penulis tetap mencatat poin-poin penting agar tidak terlewat saat produksi. Selain itu, kegiatan wawancara ini juga dilakukan untuk menambah informasi tentang subjek ketika informasi tersebut tidak berhasil didapatkan saat melakukan observasi, mengingat observasi tidak dapat dilakukan selama 24 jam dan juga setiap hari.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sebelum peneliti memasuki lapangan, data tersebut sudah tersedia, baik itu dalam bentuk kepustakaan, dokumen-dokumen, foto-foto, maupun berdasarkan obrolan orang atau dari manapun yang hal tersebut berhubungan dengan penelitian yang dilakukan (Setiawan, 2018). Data yang dikumpulkan penulis berupa berita-berita dari internet mengenai pandemic Covid-19 hingga saat ini. Hal itu bertujuan untuk mengetahui hingga sejauh mana perkembangan tentang pandemic. Selain dari berita, penulis berbekal media social untuk dapat mengetahui kegiatan beberapa subjek yang akan dipilih menjadi calon narasumber dalam pembuatan video kreatif nantinya. Dari media social tersebut, sedikit banyak penulis mengetahui beberapa kegiatan calon narasumber yang di unggah di akun media social miliknya.

(16)

11

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PROFESI

A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Umum Perusahaan

Festival Film Pelajar Jogja atau sering disingkat FFPJ didirikan oleh Tomy Widiyatno Taslim pada tahun 2010. Pendirian festival ini merupakan bentuk peneguhan diri dalam berproses di dunia seni film, khususnya ranah pendidikan dan kebudayaan. Festival diniatkan sebagai ruang silaturahmi dan belajar bersama secara kritis pelajar Indonesia, khususnya yang berusia remaja atau sedang belajar di sekolah menengah.

Sebelum mendirikan FFPJ, sejak 1993 Tomy telah beraktivitas di beberapa komunitas seni, khususnya di Yogyakarta. Selain itu, sejak 2001 juga sering mengajar dan memfasilitasi workshop film di berbagai komunitas, instansi pemerintah, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Pada tahun 2006-2007, terlibat dalam program pengembangan guru produksi dan penyiaran televisi yang akan diterjunkan di sekolah-sekolah menengah di Indonesia. Pada tahun 2009, Tomy berkesempatan memfasilitasi pendirian Forum Film Pelajar Indonesia di Yogyakarta. Beberapa kegiatan ini mendorong Tomy untuk meneguhkan diri berkiprah dalam dunia seni film untuk kalangan pelajar/pendidikan, yang diwujudkan melalui pendirian dan pengalolaan Festival Film Pelajar Jogja pada tahun 2010.

Proses yang berjalan sejak 2010 sampai saat ini tentu tidak dilakukan sendiri. Dukungan dan bantuan banyak pihak menjadi penyokong FFPJ terus hidup. Almamater Tomy, yaitu Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan keluarga besarnya sejak pertama menjadi pihak yang selalu mendukung. Kemudian juga para guru seni dan film seperti Ki Hartanto (Institut Kesenian Jakarta - Padepokan Film Grabag, almarhum), Gotot

(17)

12

Prakosa (Institut Kesenian Jakarta, almarhum), Subagjo Budisantoso (Institut Kesenian Jakarta), Alexandri Luthfi (Institut Seni Indonesia Yogyakarta), dan para guru lainnya yang tak pernah lelah berpartisipasi dalam festival dengan caranya masing-masing. Tanpa para guru yang luar biasa, yang juga memiliki murid-murid istimewa dan menyukai film, FFPJ tidak akan pernah bertahan hidup.

Yayasan Festival Film Pelajar Jogja (Yayasan FFPJ – FFPJ Foundation) kemudian didirikan sebagai organisasi nirlaba untuk menaungi kegiatan Festival Film Pelajar Jogja. Yayasan FFPJ didaftarkan kepada Notaris Oman Abdurahman, SH., Nomor 07, Tanggal 28 Oktober 2014, di Yogyakarta. Kemudian pada Tanggal 04 November 2014 Yayasan FFPJ mendapatkan pengesahan secara resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU0008366.50.80.2014.

Sebelum berbentuk badan hukum, FFPJ telah dijalankan sejak 2010 dalam semangat paguyuban dan komunitas yang cair. Lembaga dan seluruh program yang digarap secara mandiri maupun kolaborasi didedikasikan sebagai ruang silaturahmi, belajar bersama, dan berbagi. Komunitas pelajar, khususnya yang memiliki perhatian dan minat terhadap dunia film, seni dan media secara luas, menjadi pemangku kepentingan utama. Dinamika yang terjadi diyakini oleh lembaga sebagai bagian dari kerja pendidikan, seni, sosial, dan budaya, yang semuanya mengedepankan proses memanusiakan manusia serta lingkungannya.

Yayasan FFPJ secara formal memiliki struktur organisasi. Hal ini kemudian tidak menjadi penghalang bagi perjalanan proses festival yang cenderung lentur dan cair. Pendiri, pembina, pengawas dan pengurus mengedepankan asas musyawarah dan mufakat di dalam proses-proses pengambilan keputusan. Tomy Widiyatno Taslim pendiri sekaligus ketua dewan pengurus.

(18)

13

Seluruh aktivitas lembaga diikhtiarkan dengan berpegang pada nilai-nilai yang telah ditetapkan pendiri. Nilai-nilai ini akan terus ditanam dan dirawat bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan FFPJ. Sebuah tatanan ideal diharapkan terwujud di masa mendatang, yaitu tumbuhkembangnya komunitas pelajar yang memiliki pemikiran dan sikap kritis dalam forum silaturahmi yang penuh kedamaian. Tatanan ini akan diperjuangkan dengan segenap daya bersama-sama dan kolaborasi dengan seluruh jaringan kerja, baik yang sudah ada maupun baru.

Nilai-nilai yang coba diikhtiarkan dan dirawat bersama adalah sebagai berikut:

a. Kemandirian b. Gotong royong c. Toleransi d. Persahabatan e. Perdamaian

2. Visi dan Misi Visi:

Mengembangkan komunitas pelajar yang memiliki perhatian terhadap dunia film, seni dan media secara luas sebagai sarana penguat jati diri kebudayaan, pendidikan kritis dan kemajuan dirikolektif untuk kehidupan yang lebih baik.

Misi & Tujuan:

a. Menumbuhkembangkan komunitas pelajar di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki kesadaran kritis atas persoalan sosial, budaya, politik dan lainnya

b. Mengembangkan kegiatan kreatif berbasis film, seni dan media secara luas sebagai sarana ekspresi, komunikasi, pendidikan dan budaya

(19)

14

c. Mengembangkan kemitraan produktif dengan berbagai pihak yang memiliki visi sebangun

3. Logo FFPJ

Gambar 1. Logo FFPJ Foundation (Sumber: Dokumen FFPJ, 2020)

Gambar 2. Batik Wahyu Tumurun (Sumber: Dokumen FFPJ, 2020)

Logo FFPJ dirancang khusus untuk kebutuhan lembaga. Selain fungsi administratif dan keperluan desain secara keseluruhan, logo juga disusun berdasarkan referensi-sumber yang harapannya sesuai visi lembaga. Motif batik Wahyu Tumurun dipilih sebagai inspirasi utama. Warna merah dipilih sebagai warna utama logo untuk mengafirmasi diri agar lembaga terus berani menjalani lakunya sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, dalam beragam kondisi.

(20)

15

Wahyu Tumurun artinya turunnya wahyu. Motif utamanya adalah mahkota terbang sebagai simbol kemuliaan. Ini merupakan ajakan kepada para apresian-pemakainya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan petunjuk, berkah, rahmat dan anugerah yang berlimpah. Pengharapan yang bersifat keduniawian juga ikhtiarkan, seperti kedudukan yang baik serta mampu meraih cita-cita yang diinginkan. Desain-motif ini juga menyiratkan berkah kehidupan lahir bathin, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dalam kehidupan.

Batik wahyu tumurun telah dikenal sejak tahun 1480 (abad ke-14) di wilayah Yogjakarta. Kemudian menyebar ke berbagai daerah. Ketika di Yogyakarta, motif bercorak burung merak. Motif ini juga berkembang di wilayah lain dengan modifikasi sesuai konteksnya masing-masing. Hal ini tidak mengurangi filosofi utama batik Wahyu Tumurun sebagai simbol kemuliaan.

4. Program FFPJ

Program utama yang dijalankan oleh FFPJ setiap tahunnya memuat 5 poin yaitu:

a. Apresiasi seni dan media b. Literasi seni dan media

c. Pengembangan komunitas dan jaringan d. Riset dan media

e. Kewirausahaan

Sementara itu untuk rangkaian program disiapkan mengacu tema festival tahun ini. Setiap program berusaha menafsir tema dan mewujudkannya dalam kegiatan tertentu. Beberapa yang disiapkan adalah sebagai berikut:

1. Apresiasi (pemutaran film terpilih/tematik, pemberian penghargaan film terpilih/tematik, pemberian penghargaan individu/komunitas).

(21)

16

2. Literasi (kelas pendidikan kritis, kelas seni, forum pendidik, kompetisi nasional).

3. Pengembangan Komunitas (temu komunitas, pendampingan komunitas).

Khusus penyelenggaraan program kompetisi nasional, karya peserta akan mengapresiasi tema Srikandi Bumi Pertiwi. Film yang diproduksi, baik fiksi, dokumenter maupun eksperimental, akan berkisah dan/atau mengekspresikan sesuai tema. Subyek utama film adalah para Srikandi menurut tafsir para peserta festival. Cerita juga diperbolehkan memiliki kaitan dengan sub-tema lain, misalnya sejarah, lingkungan, kesehatan, sosial, hak asasi manusia, anak, persahabatan, perdamaian, psikologi, dll.

B. Pelaksanaan Kegiatan 1. Rencana Pelaksanaan KKP

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Profesi (KKP) diawali dengan pencarian beberapa lokasi yang menarik minat penulis. Awalnya penulis tertarik untuk mengajukan permohonan magang ke Visinema Pictures sebagai asisten sutradara. Setelah melengkapi berkas dan kelengkapan yang diminta oleh pihak Visinema, penulis segera mengirimkan dan menunggu konfirmasi lebih lanjut. Namun, karena Ibukota Jakarta harus menerapkan PSBB kembali, akhirnya program magang tersebut dibatalkan.

Tidak lama setelah itu, penulis tertarik dengan program KKP yang diinisiasi oleh Kaprodi yang mengutamakan program KKP secara online atau daring. Terdapat beberapa mentor professional yang disarankan oleh Prodi. Penulis pun memilih untuk mengikuti program KKP bersama mentor Tomy Taslim pendiri dari Festival Film Pelajar Jogja. Submisi pelaksanaan program Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini diawali dengan pengajuan surat permohonan magang kepada Program Studi. Selain itu, penulis juga diminta oleh Dosen Pembimbing untuk mengikuti proses pengajuan KKP secara

(22)

17

procedural dengan menyerahkan Proposal KKP sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan KKP. Tepat pada tanggal 19 September 2020, penulis dihubungi oleh Mas Tomy Taslim untuk melakukan interview melalui WA. Dua hari kemudian, pada tanggal 21 September 2020 penulis mendapat kabar bahwa pihak FFPJ mengonfirmasi pengajuan magang dan penulis dapat memulai magang.

2. Realisasi Kegiatan

a. Adaptasi Lingkungan Kerja

Hari pertama tanggal 24 September 2020 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) secara daring di Festival Film Pelajar Jogja bersama mentor Tomy Taslim. Diawali dengan pembuatan grup Whatsapp oleh Kaprodi dimana dalam grub tersebut akan digunakan untuk berkomunikasi seputar tugas-tugas KKP oleh mentor kepada peserta magang yang lain dari Institut Seni Indonesia Surakarta. Mentor terlebih dahulu mengenalkan para peserta magang latar belakang FFPJ yang termuat dalam website milik FFPJ.

b. Penugasan yang Diberikan oleh Mentor

Setelah melakukan perkenalan tentang latar belakang FFPJ, mentor memberikan tugas untuk peserta magang. Tidak jauh-jauh dari kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu festival film, peserta magang diberi tugas untuk membuat video documenter pendek atau news reel atau sejenisnya berjumlah 3 video dimana video yang dibuat berkaitan dengan tema yang diselenggarakan FFPJ yaitu Srikandi Bumi Pertiwi. Berikut detil tugas diberikan: 1. Tahap Pencarian Subjek

Pencarian subjek ini dilakukan di minggu pertama kegiatan KKP. Pengerjaan video documenter pendek yang diberikan oleh mentor cukup fleksibel yaitu bisa dikerjakan

(23)

18

di masing-masing domisili mahasiswa saat ini. Ketentuan subjek untuk video tersebut adalah perempuan dengan prioritaskan usia pelajar yang terdampak di tengah pandemi Covid-19. Dalam pencarian subjek ini penulis bermodalkan kenalan terdekat penulis yang dirasa tengah menghadapi kesulitan namun tetap berjuang dan tidak kalah dengan keadaan. Penulis memilih 4 subjek kemudian dikonsultasikan kepada mentor. Kebetulan hanya 1 subjek yang menarik untuk di produksi, dan 3 lainnya kurang menarik, namun 1 subjek diantara 3 yang kurang menarik tadi masih bisa dipertimbangkan. Akhirnya penulis mencari 2 subjek tambahan, lalu mengkonsultasikan kembali kepada mentor. Setelah 3 subjek terpilih, penulis bisa maju ke tugas selanjutnya.

Gambar 3. Laporan Hasil Riset Subjek Camelia (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)

2. Tahap Pembuatan Desain Produksi

Sebelum melakukan produksi, mentor terlebih dahulu memberi tugas untuk membuat desain produksi. Hal ini bertujuan supaya pembuat film memiliki pegangan ketika berada di lapangan. Desain produksi ini juga dikonsultasikan terlebih dahulu kepada mentor. Bagaimana gambaran yang

(24)

19

dibuat oleh penulis agar mentor juga dapat memberi saran jika masih ada yang kurang.

Gambar 4. Timeline Produksi Camelia (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)

Gambar 5. Laporan Desain Produksi Camelia (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)

3. Tahap Produksi

Setelah desain produksi disetujui oleh mentor dan tidak ada revisi, maka penulis dapat langsung melaksanakan produksi. Sebelum melaksanakan produksi, penulis terlebih dahulu membuat janji dengan subjek kapan kiranya subjek memiliki waktu untuk melaksanakan pengambilan gambar sesuai dengan timeline yang sudah dibuat di desain produksi. Apabila terdapat subjek yang tidak bisa melaksanakan pengambilan gambar sesuai dengan timeline yang ditentukan penulis, maka jadwal harus berubah menyesuaikan subjek.

(25)

20

Di dalam tahap produksi ini, penulis merangkap berbagai jobdesk yaitu sebagai sutradara, penata kamera, sekaligus penata suara. Pengambilan gambar memakan waktu 2 hingga 3 hari tergantung subjek dikarenakan masing-masing kegiatan subjek berbeda-beda dan juga terdapat gangguan cuaca yaitu hujan sehingga terdapat hari dimana penulis gagal melakukan take wawancara karena suaranya terganggu oleh hujan. Setelah melakukan pengambilan gambar penulis melakukan back up file dan mereview gambar yang sudah diambil sehingga apabila ada kekurangan dapat diambil pada hari berikutnya.

Gambar 6. Proses Wawancara Subjek 2 (Dima) (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)

4. Tahap Pasca Produksi

Setelah produksi selesai, selanjutnya adalah tahap pasca produksi yaitu proses editing. Dalam tahap pasca produksi ini, penulis dibantu oleh seorang rekan. Setelah mengelompokkan dalam beberapa folder yang berbeda antar sumber, penulis melakukan loging file kedalam software editing. Setelah itu proses editing offline dimulai, penulis

(26)

21

menyusun file sesuai jalan cerita yang diinginkan, baru sesudahnya untuk proses editing online di bagian grading colour penulis diberi bantuan oleh rekan. Sementara itu penulis bekerja sendiri dibagian penambahan title dan merapikan sound. Saat video sudah jadi, penulis mengunggah hasil video ke dalam drive lalu mengirimkan kepada mentor untuk mendapat perbaikan. Mentor memberikan revisi kepada penulis di bagian akhir untuk ditambahkan credit title.

Gambar 7. Screen Capture Editing Offline (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)

Gambar 8. Screen Capture Editing Online (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)

(27)

22 3. Kegiatan Harian

Hari/ Tanggal Deskripsi Kegiatan Kamis, 24

September 2020

- Pengenalan FFPJ melalui website - Briefing tugas magang oleh mentor Jumat, 25

September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Sabtu, 26 September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Minggu, 27 September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Senin, 28 September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Selasa, 29 September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Rabu, 30

September 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Kamis, 01 Oktober 2020

- Pembuatan laporan hasil riset - Konsultasi kepada mentor Jumat, 02

Oktober 2020

- Konsultasi kepada mentor - Perbaikan/ revisi hasil riset Senin, 05

Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Selasa, 06 Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Rabu, 07 Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Kamis, 08 Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Jumat, 09 Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

Sabtu, 10 Oktober 2020

- Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

(28)

23

- Pembuatan laporan hasil riset - Konsultasi kepada mentor Selasa, 13

Oktober 2020

- Pembuatan desain produksi

Rabu, 14 Oktober 2020

- Pembuatan desain produksi

Kamis, 15 Oktober 2020

- Konsultasi desain produksi kepada mentor

Jumat, 16 Oktober 2020

- Pembuatan jadwal pengambilan gambar bersama para subjek Sabtu, 17

Oktober 2020

- Pembuatan jadwal pengambilan gambar bersama para subjek Minggu, 18

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 2 (Dima)

- Pengambilan gambar wawancara subjek 2 (Dima)

- Preview hasil pengambilan gambar Senin, 19

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 2 (Dima)

- Preview hasil pengambilan gambar Selasa, 20

Oktober 2020

- Pengambilan gambar wawancara subjek 1 (Amel)

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 1 (Amel)

- Preview hasil pengambilan gambar Rabu, 21

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 3 (Manda) - Pengambilan gambar wawancara

subjek 3 (Manda)

- Preview hasil pengambilan gambar Kamis, 22

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 3 (Manda)

(29)

24

- Pengambilan gambar wawancara subjek 3 (Manda)

- Preview hasil pengambilan gambar Jumat, 23

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 3 (Manda) - Preview hasil pengambilan gambar Sabtu, 24

Oktober 2020

- Pengambilan gambar kegiatan yang dilakukan subjek 1 (Amel)

- Preview hasil pengambilan gambar Minggu, 25

Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing offline subjek 2 (Dima)

Senin, 26 Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing online subjek 2 (Dima)

Selasa, 27 Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing offline subjek 3 (Manda)

Rabu, 28 Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing online subjek 3 (Manda)

Kamis, 29 Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing offline subjek 1 (Amel)

Jumat, 30 Oktober 2020

- Pasca produksi / Editing online subjek 1 (Amel)

Sabtu, 31 Oktober 2020

- Pengumpulan hasil video kepada mentor

Senin, 02 November 2020

- Menerima revisi dari mentor - Melakukan revisi/ perbaikan pada

hasil video Selasa, 03

November 2020

- Pengumpulan hasil revisi kepada mentor

4. Capaian Kegiatan

Selama melakukan kegiatan KKP di Festial Film Pelajar Jogja bersama mentor Tomy Taslim sebagai seorang Konten Kreator

(30)

25

di divisi Publikasi banyak sekali pelajaran yang didapatkan terutama pada saat memproduksi video documenter pendek tersebut. Dari awal mula riset dan mencari subjek ternyata bukan hal yang mudah membuat orang yang awam dengan dunia perfilman menjadi narasumber dan di wawancara, selain itu karena penulis juga bekerja secara individu hal itu membuat jiwa penulis terasah agar bisa bekerja secara mandiri bagaimanapun kondisinya. Disisi lain belum tentu subjek yang diajukan kemudian langsung diACC oleh mentor, sehingga penulis harus kembali mencari subjek yang lebih sesuai. Pada saat produksi, untuk pertama kalinya pula penulis merasakan bagaimana produksi sebuah video mini documenter seorang diri, merasakan kesulitan saat berada di lapangan tanpa ada rekan yang bisa diajak berdiskusi untuk menemukan solusi. Hal itu membuat penulis merasakan pengalaman harus memecahkan masalah seorang diri bagaimanapun caranya. Namun, bukan hanya pengalaman duka saja yang di dapat oleh penulis, di sisi lain penulis juga mendapat kesempatan untuk mengetahui kisah-kisah unik para pelajar perempuan yang sedang berjuang di tengah pandemic ini. Selain itu, penulis juga mendapatkan pengalaman dalam melakukan riset yang lebih matang untuk bekal dalam melaksanakan Tugas Akhir Karya penulis nantinya.

C. Deskripsi Karya

Selama mengikuti kegiatan KKP di Festival Film Pelajar Jogja, sesuai penugasan penulis membuat 3 karya video mini documenter dengan durasi 3 menit dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi yaitu tentang para perempuan yang sedang berjuang di tengah pandemic Covid-19 ini. Berikut penjelasan lebih detilnya:

(31)

26 a. Riskia Fitria Amelia (Subjek 1)

Gambar 9. Screen Capture Hasil Video Subjek 1 (Sumber: Video Camelia RH, 2020)

Riskia Fitri Amelia yang akrab dipanggil Amel, saat ini sedang duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Keatas di SMK Negeri o3 Batu. Ia mengambil jurusan PSPT atau lebih familiarnya jurusan film. Amel beberapa kali mendapat penghargaan saat sedang menggeluti dunia perfilman, bahkan film terakhirnya berhasil tembus hingga ke Negeri Sakura dalam program Asian International Children’s Film Festival. Pandemi COVID-19 membuat Amel yang tadinya begitu aktif di dunia perfilman sekejap menjadi pasif. Banyak kegiatan produksi film yang terpaksa ditunda dan hanya menjadi wacana. Dikarenakan ia juga sudah menginjak kelas 3, banyak materi dan uji praktek yang harus dilakukan tetapi karena keterbatasan penyampaian lewat media online membuat Amel kesulitan dalam memahami beberapa hal. Hal itu tidak membuat Amel berhenti belajar, ia memilih alternative untuk belajar dari platform-platform online yang dimiliki oleh pegiat film. Disisi lain demi meraih cita-citanya untuk melanjutkan kuliah, Amel juga kerap membantu pekerjaan orang tuanya dirumah seperti menjaga toko

(32)

27

kelontong dan menanam tanaman. Di dalam film mini documenter ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana perjuangan Amel dalam belajar dan berusaha meraih cita-citanya di tengah pandemic ini.

b. Dima An Nisa (Subjek 2)

Gambar 10. Screen Capture Hasil Video Subjek 2 (Sumber: Video Camelia RH, 2020)

Remaja 21 tahun yang akrab disapa Dima adalah seorang dengan latar belakang pendidikan sangat islami. Dari SMP hingga SMA ia menempuh pendidikan di sebuah pondok modern di Kota Malang. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan kuliah semester 7 jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Malang. Kedua orang tua Dima adalah seorang petani bunga dan buah, dengan latar belakang pendidikan seperti itu, tidak pernah terlintas sedikitpun di benak Dima untuk melanjutkan usaha orang tuanya, namun karena keadaan akhirnya Dima memutuskan untuk bergelut dengan dunia pertanian yang sebelumnya tidak pernah ia sentuh. Di tengah pandemi seperti ini, Dima terus melihat peluang apalagi perjual belian bunga sedang ramai sekali. Berhubung ada kesempatan untuk membuka pameran Oktober Fair, Dima pun turut

(33)

28

serta meramaikan pameran tersebut dan memanfaatkan peluang itu untuk menjual tanaman-tanaman hiasnya terutama bunga anggrek. Di dalam film mini documenter ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana perjuangan Dima yang awalnya berangkat dari keterpaksaan harus mengurus usaha orang tua, hingga pada akhirnya ia berhasil memanfaatkan peluang di tengah pandemic Covid-19.

c. Amanda Intan (Subjek 3)

Gambar 11. Screen Capture Hasil Video Subjek 3 (Sumber: Video Camelia RH, 2020)

Manda merupakan remaja berusia 17 tahun yang saat ini sedang menempuh pendidikan SMK di SMK Muhammadiyah Kota Batu. Ia merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Ayahnya saat ini sedang merantau di luar pulau dan ia hanya tinggal bersama ibu dan adik-adiknya. Setelah lulus dari SMK, Manda ingin melanjutkan ke jenjang kuliah. Dengan kondisi perekonomiannya, Manda masih harus berfikir ulang jika ingin melanjutkan kuliah, karena ia masih memiliki adik-adik yang harus bersekolah dan pastinya membutuhkan biaya juga. Sejak adanya pandemi Covid-19, untuk memulihkan kondisi perekonomian keluarga, Ibunya berinisiatif

(34)

29

menjual sayur di depan teras rumah. Dikarenakan ayahnya yang sedang berada di luar pulau, akhirnya Manda sebagai anak pertama mau tidak mau harus menggantikan ayahnya. Setiap pagi buta, Manda mengantar ibunya ke pasar untuk berbelanja sayur yang akan dijual lagi. Kegiatan setelah mengantar ibunya adalah bersekolah. Dari pagi hingga siang ia melakukan kegiatan sekolah secara online. Sore harinya, Manda menjadi guru tilawati di dekat rumahnya. Lalu pada malam hari Manda kembali membantu pekerjaan sampingan sang ibu untuk membuat kemasan stik bawang. Tidak berhenti disitu, Manda juga memiliki usaha reseller barang-barang online seperti kerudung, baju, dan pernak pernik lucu. Di waktu luang digunakan Manda untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Pandemi Covid – 19 tidak menyurutkan semangat Manda meraih impiannya, tinggal bagaimana ia bisa mengatur waktunya. Di dalam film mini documenter ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana perjuangan Manda sebagai anak sulung yang harus membantu ibunya dalam meningkatkan ekonomi, dan juga menjadi pelajar yang berhasil di tengah pandemic ini.

(35)

30

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang akan dilaksanakan merupakan salah satu program yang harus ditempuh mahasiswa Program Studi Film dan Televisi Insititut Seni Indonesia Surakarta pada semester VII (Tujuh). Program ini tidak hanya bertujuan untuk mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan. Namun, diharapkan juga dapat memberikan kontribusi untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan baru di dalam dunia kerja. Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dilaksanakan selama 38 hari bersama mentor Tomy Taslim dari Festival Film Pelajar Jogjakarta memberikan banyak ilmu dan pengetahuan baru bagi penulis, terlebih dalam menjadi content creative. Hard skill dan soft skill penulis lebih terasa selama menjalai kegiatan KKP yang dimulai dari pra produksi-produksi-pasca produksi, semua kegiatan tersebut memaksa penulis untuk bekerja sendiri dan dari sana penulis dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan penulis. Namun, penulis patut bersyukur karena mampu menyelesaikan kegiatan KKP ini dengan baik. Penulis memahami pentingnya materi konten publikasi dalam suatu acara pemutaran dan apresiasi film sekelas FFPJ. Materi konten tersebut sudah sepatutnya penggambaran ide kreatif dari tema yang diangkat yaitu Srikandi Bumi Pertiwi. Di mana tema ini kemudian memunculkan ide pembuatan video jurnal/ dokumenter pendek yang menampilkan perempuan-perempuan hebat yang berjuang selama pandemi Covid-19.

Demikianlah, kegiatan dan pengalaman praktis yang telah diperoleh selama kegiatan KKP di FFPJ. Pengalaman serta ilmu yang telah diberikan oleh Tomy Taslim merupakan suatu hal

(36)

31

yang berharga dan bermanfaat bagi penulis di masa mendatang khususnya setelah dinyatakan lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

B. Saran 1. Untuk Peserta Kuliah Kerja Profesi

a. Sebelum melaksanakan KKP, mahasiswa dianjurkan untuk memilih tempat KKP yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan agar mendapatkan kenyamanan saat melaksanakan KKP.

b. Pada saat berlangsungnya kegiatan KKP, diharapkan mahasiswa mampu menjaga nama baik almamater dan perusahaan terkait yang menjadi tempat pelaksanaan KKP.

c. Peserta KKP diharapkan dapat berperan aktif dalam seluruh kegiatan dari pihak perusahaan dan dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dengan maksimal.

d. Diharapkan pada mahasiswa yang melaksanakan KKP untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.

2. Untuk Program Studi Televisi dan Film

Program studi Film dan Televisi diharapkan memberikan sosialisasi, pengarahan, dan pembekalan yang lebih awal dan terperinci mengenai jadwal, alur pelaksanaan, penyusunan laporan, hingga tempat-tempat yang dapat digunakan untuk kegiatan KKP.

(37)

32

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen

Festival Film Pelajar Jogja (2020). Sebagian Foto FFPJ a Festival Film Pelajar Jogja (2020). Sebagian Foto FFPJ b Festival Film Pelajar Jogja (2020). Profil Yayasan FFPJ Festival Film Pelajar Jogja (2020). Filosofi Logo FFPJ

Festival Film Pelajar Jogja (2020). Kerangka Acuan Kegiatan FFPJ XI 2020

Internet

Festival Film Pelajar Jogja. (2020)

(https://web.facebook.com/festivalfilmpelajarjogja/, diakses pada 13 September 2020)

Filmpelajar.com. (2020). Kompetisi Nasional FFPJ XI – 2020 Telah Dibuka! (http://www.filmpelajar.com/, diakses pada 13 September 2020)

Tomy Widiyatno Taslim. (2020). Tentang Saya.

(https://tomytaslim.wordpress.com/tentang-saya/, diakses pada 3 November 2020) Quipper Campus. (2020). Karir. Media & Hiburan. Content Creator

(https://campus.quipper.com/careers/content-creator, diakses pada 29 November 2020)

(38)

LAMPIRAN

(Dokumentasi)

Gambar 12. Observasi Subjek 1 (Sumber: Foto Camelia RH, 2020)

Gambar 13. Observasi Subjek 2 (Sumber: Foto Camelia RH, 2020)

(39)

Gambar 14. Observasi Subjek 3 (Sumber: Foto Camelia RH, 2020)

Gambar 15. Proses Produksi Video Subjek 1 (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)

(40)

Gambar 16. Proses Produksi Video Subjek 2 (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)

Gambar 17. Proses Produksi Video Subjek 3 (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)

(41)

Gambar 18. Proses Pasca Produksi (Sumber: Foto Anita Devi M, 2020)

Gambar 19. Proses Pasca Produksi (Sumber: Foto Anita Devi M, 2020)

(42)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Jalan Ringroad Km 5,5 Mojosongo, Jebres, Surakarta 57127 Telepon 0271 7889050 Faksimile 0271 7889051

http:// fsrd.isi-ska.ac.id email:fsrd@isi-ska.ac.id

FORM PENILAIAN

KULIAH KERJA PROFESI

Nama Mahasiswa Camelia Rhamdhani Hibbatullah

NIM 17148111

Jurusan / Prodi Seni Media Rekam / Televisi dan Film Instansi KP Festival Film Pelajar Jogja

Divisi Kerja Divisi Publikasi

Nama Instruktur Tomy Widiyatno Taslim

No Aspek Penilaian

Nilai

E D C B A

Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali 1. Penguasaan Materi V 2. Kedisiplinan V 3. Tanggung jawab V 4. Kerja sama V 5. Kreatifitas V 6 Kinerja V

Catatan & Saran :

KKP secara daring punya tantangan tersendiri. Hal ini belum sepenuhnya bisa diatasi, baik peserta KKP maupun pembimbing KKP. Sebagian proses akan lebih baik jika dilakukan dengan tatap muka/fisik langsung. Misalnya saat diskusi gagasan. Bahasa lisan, ditambah dengan gestur, dan mimik muka, sulit digantikan dengan pertemuan daring. Juga pembangunan kesepahaman teknis yang berkaitan dengan karya film/video. Ke depan, jika pola daring tetap akan dipertahankan, perlu disiapkan strategi yang lebih baik lagi agar proses bisa lebih maksimal.

Jogjakarta, 24 Desember 2020 Mengetahui,

Instruktur,

(43)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Jalan Ringroad Km 5,5 Mojosongo, Jebres, Surakarta 57127 Telepon 0271 7889050 Faksimile 0271 7889051

http:// fsrd.isi-ska.ac.id email:fsrd@isi-ska.ac.id

FORM PELAKSANAAN

KULIAH KERJA PROFESI

Nama Mahasiswa Camelia Rhamdhani Hibbatullah

NIM 17148111

Jurusan / Prodi Seni Media Rekam / Televisi dan Film Instansi KP Festival Film Pelajar Jogja

Divisi Kerja Divisi Publikasi

Nama Instruktur Tomy Widiyatno Taslim

No Tanggal Kegiatan Paraf

Instruktur

1.

Jumat, 25 September 2020

Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

2.

Kamis, 01 Oktober 2020

Konsultasi hasil riset subjek kepada mentor

3.

Senin, 05 Oktober 2020

Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi

4.

Sabtu, 10 Oktober 2020

Konsultasi hasil riset subjek kepada mentor

5.

Selasa, 13 Oktober 2020

Pembuatan desain produksi

6.

Kamis, 15 Oktober 2020

Konsultasi hasil desain produksi kepada mentor

7.

Jumat, 16 Oktober 2020

Pembuatan jadwal pengambilan gambar bersama para subjek

(44)

8.

Minggu, 18 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 2 (Dima An Nisa)

9.

Senin, 19 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 2 (Dima An Nisa)

10.

Selasa, 20 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 1 (Riskia Fitri Amelia)

11.

Rabu, 21 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)

12.

Kamis, 22 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)

13.

Jumat, 23 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)

14.

Sabtu, 24 Oktober 2020

Pengambilan gambar subjek 1 (Riskia Fitri Amelia)

15.

Minggu, 25 Oktober 2020

Pasca produksi/ editing hasil pengambilan gambar

16.

Sabtu, 31 Oktober 2020

Pengumpulan hasil video kepada mentor

17.

Senin, 02 Oktober 2020

Mendapat revisi dari mentor dan melakukan perbaikan

18.

Selasa, 03 Oktober 2020

Pengumpulan hasil video yang sudah diperbaiki kepada mentor

Jogjakarta, 24 Desember 2020 Instruktur

Tomy Widiyatno Taslim

Gambar

Gambar 1. Logo FFPJ Foundation  (Sumber: Dokumen FFPJ, 2020)
Gambar 3. Laporan Hasil Riset Subjek Camelia  (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
Gambar 5. Laporan Desain Produksi Camelia  (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
Gambar 6. Proses Wawancara Subjek 2 (Dima)  (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Laporan ini dibuat dikandung maksud untuk memberikan gambaran terhadap kegiatan input berita website Polres Tuban terkait tentang cara pengisian

Ujiyantho dan Pramuka (2007) dalam penelitiannya terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2001-2004 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan

Dari table pengujian kedua diatas dapat disimpulkan bahwa untuk fungsi memilih kategori semua personas dapat dengan mudah menggunakan fitur daftar akun aplikasi ini

Dengan berpegang pada dalil ” Tidak halal bagi tiga orang yang berada di suatu daerah kecuali mereka mengangkat salah seorang dari mereka menjadi amir (pemimpin) (HR.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh antara Orientasi Etis Idealisme, Orientasi Etis Relativisme, Love of Money, dan Pengetahuan terhadap

Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan anak terhadap kemampuan fisik yang mereka miliki dengan keterampilan gerak yang sebenarnya bagi anak usia 5-7 tahun dengan

Uraian mengenai pembagian peran dalam merawat ternak pada masyarakat peternak kambing perah yang ada di Desa Cilengkrang Kecamatan Cimalaka secara jelas memperlihatkan

Telaah pustaka adalah presentasi, klasifikasi dan evaluasi tentang apa yang telah ditulis oleh peneliti-peneliti lain mengenai suatu subyek tertentu. Meskipun demikian,