Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Menjadi Briket Arang sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Penambahan Ampas Buah Merah
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa komposisi bahan pembuat briket arang dari tongkol jagung dan limbah ampas teh berpengaruh terhadap jumlah kadar
Untuk mendapatkan sifat fisik briket arang (kadar air, berat jenis, nilai kalor) dan sifat-sifat kimia (kadar abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon terikat)
Semakin banyak rasio penggunaan arang cangkang biji karet dan semakin sedikit arang daun kelapa sawit pada setiap perlakuan maka kadar karbon terikat yang diperoleh cenderung
Briket komposit arang bambu- lumpur yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki kadar abu yang bervariasi terhadap variasi komposisi briket di mana kadar abu
Selain itu Kandungan kadar zat menguap yang tinggi di dalam briket arang akan menimbulkan asap yang lebih banyak pada saat briket dinyalakan, sebab adanya reaksi antara
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai kadar karbon paling rendah yaitu briket dengan perbandingan komposisi sekam padi dan ampas tebu (3:2) gram
Dibandingkan dengan briket arang kayu, kualitas briket ampas tebu lebih rendah, tetapi tetap dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif karena masih memiliki
Sedangkan untuk briket arang campuran 50% kulit sabut buah nipah di tambah 50% arang alaban dengan nilai kalor 5.087,467 kal/g menunjukan kalitas briket arang sebagai bahan bakar yang