• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA UPTD DINAS PASAR CITRA NIAGA KOTA SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA UPTD DINAS PASAR CITRA NIAGA KOTA SAMARINDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

eJournal Administrasi Publik, 9 (1): 2021 : 4778-4791

ISSN 2541-674x (Cetak), ejournal.an.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2021

STUDI TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI

NEGERI SIPIL PADA UPTD DINAS PASAR

CITRA NIAGA KOTA SAMARINDA

Ayu Sasmita

Jurnal Administrasi Publik

Volume 9, Nomor 1, 2021

(2)

Artikel Jurnal dengan identitas sebagai berikut :

Judul : Studi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda

Pengarang : Ayu Sasmita

NIM : 1302015159

Program Studi : Administrasi Publik

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di jurnal Program S1 Administrasi Publik Fisip Unmul.

Samarinda, 28 Januari 2021

Pembimbing I Pembimbing II,

Dr. Heryono S. Utomo, M.Si Dr. Santi Rande, M.Si NIP. 19591023 198803 1 010 NIP. 19751001 200604 2 001

Bagian di bawah ini DIISI OLEH STAF PRODI YANG DITUGASKAN

Identitas terbitan untuk artikel di atas

Nama Terbitan : eJournal Administrasi Publik Program Studi

Administrasi Publik

Volume : 9

Nomor : 1

Tahun : 2021 Dr. Cathas Teguh Prakoso, M.Si

NIP.19741120 200501 1 001

(3)

eJournal Administrasi Publik, 9 (1): 2021 : 4778-4791

ISSN 2541-674x (Cetak), ejournal.an.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2020

STUDI TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI

SIPIL PADA UPTD DINAS PASAR CITRA NIAGA KOTA

SAMARINDA

shsamxnSeeSS

Ayu Sasmita1 Heryono S. Utomo2, Santi Rande3

Abstrak

Ketertiban yang bagus kepada selaku tindakan pertama mengarah suatu tujuan yang telah ditentukan bersama. Terlibat keadaan itu kemampuan

karyawan,sedang diperolehpeuh kesulitan. pemeriksaanserentak untuk arahan

terdebat ketertiban karyawan daerah publik mengarah sedikit, rata-rata

melaksanakan namun cukup era untuk dilaksanakan kontrol segera bantuan

bimbingandengan terpenting unggul . sementara pembahasan permulaan mesti

singka karyawan daerah publikdenganbukan mengikuti acara terlebihdiketahui

sementara karyawan dengan menempatkan absen jurnal selalu tetatpi perlu

mencontoh fotmalitas seperti sebenarnya berjenis-jenis cara melaksanakan

antarajabatan Citra Niaga Kota Samarinda.

Akan menghapus perbahasan dengan seleai bertaut cukup di dorongan

karyawan daerah publik. Tetapi cara dengan melakukan pada negara belum

membuktikan hitungan dengan maksimum jurusan pada observasi itu adalah

kepada menerima bidang tugas karyawan daerah publik dalam gedung Pasar

Citra Niaga Kota Samarinda. pemeriksaan itu memakai teknikriset wawancara

padamengumpulkan bahan bersifat diskusi , obervasi atau pengumpulan.Obyek

padaobservasijabatan Pasar Citra Niaga Kota Samarinda. Teori penelitian ini

menggunakan teori Guntur (2002) bahwa terdapat 3 (tiga) indikator dalam menentukan kedisiplinan pegawai, yaitu : (1) Disiplin waktu; (2) Disiplin terhadap peraturan; (3) Disiplin tanggung jawab. pasar citra niaga Kota Samarinda belum berjalan dengan baik. Hal ini tentu terdapat faktor yang mendukung dan menhambat disipiln pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Pegawai

Pendahuluan

Betapapun sempurnanya teknologi dalam suatu organisasi, tanpa manusia sangat sulit rasanya tujuan organisasi tercapai. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya

1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Ilmu Adminisstrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:

2

Dosen Pembimbing 1, Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

3

Dosen Pembimbing 2, Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

(4)

suatu organisasi pemerintah dan semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi.

Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

ketertiban Pegawai Negeri sangat penting mengingat adanya ketaatan akan kewajiban dan menghindari larangan yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan.

Ketertiban membuat sasaran atau pengetahuan untuk para tenaga yang menitik beratkan kepada meningkatkan perilaku yang benar pada kewajiban. Keteriban yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi, sedangkan disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan organisasi.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para pegawai. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tat tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal.

Banyak kalangan memahami bahwa disiplin sangatlah dipengaruhi oleh budaya yang diterapkan oleh organisasi, utamanya orang-orang dilingkungan organisasi. Namun, kebanyakan pegawai belum sepenuhnya menyadari bahwa disiplin sangatlah berpengaruh terhadap kemajuan organisasi.

Pada penulisan skripsi ini peneliti melakukan penelitian di Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda, yang beralamat di Komplek Citra Niaga, Jalan Niaga Selatan No.33 pelabuhan, Kec.Samarinda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75112 yang merupakan unsur pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pengolahan pasar Citra Niaga.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “ Studi Tentang Disiplin Kerja Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda”.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda?

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen sumberdaya manusia terdiri dari empat suku kata yaitu manajemen, sumberdaya, dan manusia. Keempat suku kata terbukti tidak sulit

(5)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4780

untuk dipahami artinya. Dimaksudkan dengan manajemen sumberdaya manusia adalah proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia.

Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan/organisasi, permasalahan yang dihadapi manjemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat meja, mesin-mesin prosuksi, uang dan lingkungan saja, tetapi juga menyangkut karyawan(sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut.

Pengertian Sumber Daya Manusia

Fathoni (2009:10) merintis jalan kearah falsafah manajemen sumberdaya manusia dan program sumberdaya manusia dan program sumberdaya manusia harus dimasukan sebagai sasaran dan rencana strategis dari perusahaan. Hubungan manajemen dengan sumberdaya manusia, merupakan proses usaha pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan organisasi lain. Ini berarti menunjukan pemanfaatan daya yang bersumber dari orang lain untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya Simamora (2010:5) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolahan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Sedangkan Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia suatu ilmu dan seni yang digunakan untuk mengatur orang atau karyawan, mengembangkan potensi manusia dan

organisasinya, untuk melakukan serangkaian proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap penadaan, pemeliharaan, sampai pemberian upaya - upaya untuk mengembangkan aktivitas manusia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Disiplin Kerja

Hasibuan (2013:139), menyatakan kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seserang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi.

Selanjutnya menurut Siagian (2010:126) mengatakan bahwa kedisiplinan adalah fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi perestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai, yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

(6)

Disiplin menurut Moenir (2011:9) adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang telah di tetapkan. Moneir berpendapat bahwa: Dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan disiplin terdiri atas dua jenis disiplin, yaitu disiplin waktu dan disiplin perbuatan. Kedua jenis disiplin tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta saling mempengaruhi. Disiplin waktu tanpa disertai disiplin kerja tidak ada artinya, dengan kata lain tidak ada hasil sesuai ketentuan organisasi. Sebaliknya disiplin kerja tanpa didasari dengan disiplin waktu tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu usaha pendisiplinan tidak dapat dilakukan separuh-separuh melainkan harus serentak kedua-duanya.

Disiplin pegawai adalah perilaku seorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkat laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tetulis maupun tidak tertulis (Sutrisno,2010). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakn para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu peilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai,2016).

Berhasil di peroleh tanggapan maka keahlian tenaga adalah sifat jenis yang bertetapan melalui petunjuk metode aktivitas yang nyata atau keahlian adalah perilaku, karakter atau tindakan yang menghasilkan melalui sistem berasal berkumpulan bagi termasuk sedangkan tanpa tercatat.

Definisi Konsepsional

Berdasarkan uraian tentang teori dan konsep yang berkenan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, maka disusunlah definisi sebagai berikut:

Disiplin kerja merupakan sikap mental dari pegawai untuk mentaati dan melaksanakan semua peraturan-peraturan yang berlaku dan apabila datang ke kantor tepat ada waktunya serta mematuhi semua ketentuan yang berkenaan dengan kewajiban dan larangan, dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tanggung jawab.

Metode Penelitian

Bermacam observasi adalah pemeriksaan eksplikasi yakni suatu cara perucobaan yang melakukan pada pertama untuk membuat lukisan tentang eksplikasi suatu keberadaan suatu konidisi selaku ilmiah.

Jenis penelitian ini adalah cara invetigasi Kualitatif adalah suatu cara penlitian yang diperlukan bagi menyelidiki atas keadaanmateri yang keilmuan, (selaku pesaingnya adalah verifikasi) dimana pengkaji merupakan menjadi perangkat strategi, sistem penyimpanan data melakukan sebagai trianggulasi

(7)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4782

(gabungan), kajian data berkarakter bersifat atau peroleh observasi kualitatif bahkan mementingkan tujuan dari pada generalisasi.

Dalam melakukan penelitian,peneliti menentukan fokus sebagai acuan dalam penelitian yaitu:

1. Disiplin kerja pegawai negeri sipil pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda.

a. Disiplin Waktu

b. Disiplin Terhadap Peraturan c. Disiplin Tanggung Jawab

2. Faktor pendukung dan penghambat Disiplin kerja Pegawai Pada UPTD Dinas Citra Niaga Kota Samarinda.

Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menetapkan beberapa narasumber yang diantara lain :

1) Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui narasumber dengan cara melakukan tanya jawab lansung dan dipandu melalui pertanyan - pertanyaan yang sesuai dengan penelitian dipersiapkan sebelumnya.

a. Key adalah orang yang menguasai permasalahan, memiliki informasi dan

bersedia memberikan informasi, dengan menggunakan tenik purposive sampling. Yang menjadi key - Informan Yaitu : 1) Kepala Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda.

b. Informan yaitu pegawai kantor Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda

dengan penduduk sejumlah tujuh warga dan memakai cara Accidental

Sampling.

2) Informasi marginal yakni bukti yang terdapat dengan sebanyak asal laporan antara lain:

a. Dokumen - dokumen yang menjadi objek pengkajian.

b. Buku -buku ilmiah, sejumlah percobaan dan relevan melalui pemeriksaan itu.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa macam cara atau teknik untuk pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian data dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana dalam pengumpulan data dan mempelajari buku-buku serta skripsi terdahulu yang memiliki kaitan dalam kerangkan dasar teori penulis yang dapat digunakan dengan judul penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Work Research)

Penelitian lapangan adalah metode pengumpulan data dengan terjun langsung kelapangan untuk mencari data dengan menggunakan beberapa teknik diantaranya :

(8)

a. Observasi, yakni teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (patner penelitian) dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktifitasnya.

b. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan beberapa informan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang ada hubungan dengan penelitian.

c. Teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-aarsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukun dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data sangat diperlukan untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Di dalam analisis data kualitatif terdapat empat kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Aktivitas dalam analisis data yaitu: pengumpulan data (Data Collection), kondensasi data (Data Condentation), penyajian data ( Data Display), penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing), (dalam Miles, Huberman dan saldana 2014:31-33)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda

Disiplin pegawai adalah pengendalian diri dan tingkah laku serta sikap dalam suatu organisasi atau kantor yang tercermin dalam ketepatan waktu, bertindak dan patuh sesuai peraturan, serta melaksankan tanggung jawab yang diberikan guna menunjang kegiatan agar berjalan lancar. Disiplin kerja pegawai yang dilakukan UPTD Dinas Pasar Citra Niaga terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang kemudian disesuaikan dengan teori Guntur (2002).

Sesuai dengan teori Guntur (2002) bahwa terdapat 3 (tiga) indikator dalam menentukan kedisiplinan pegawai, yaitu : (1) Disiplin waktu; (2) Disiplin terhadap peraturan; (3) Disiplin tanggung jawab. Maka dapat disiplin Pegawai Negeri Sipil pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga meliputi :

Disiplin Wakti

Dapat dikatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dalam menentukan disiplin waktu meliputi kepatuhan pegawai dalam jam kerja dan pelaksanaan pekerjaan yang tepat. Penggunaan sistem absen yang ada guna menunjang kepatuhan pegawai terhadap jam kerja.

Dari wawancara didapatkan pernyataan bahwa disiplin waktu dapat berupa kepatuhan terhadap jam kerja yang telah ditetapkan dalam peraturan yang

(9)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4784

ada. Kepatuhan terhadap jam kerja dapat mempengaruhi tugas dan pelayanan terhadap masyarakat. Penggunaan sistem absensi atau pencatatan kehadiran diterapkan guna melihat keterlambatan atau ketidak patuhan terhdapa jam kerja yang ada.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Bab II Pasal 3 Ayat (14) “memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat”. Setiap pegawai diharuskan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dapat dikatakan bahwa kurang disiplin waktu terhadap jam kerja yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan demikian mengingat bahwa masih ada pegawai negeri sipil yang tidak mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan. Keterlambatan dapat memengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan atau tugas yang diberikan dan dibebankan terhadap pegawai. Keterlambatan juga dapat memengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sehingga pelayanan kurang maksimal.

Disiplim Terhadap Peraturan

Disiplin terhadap peraturan adalah ketaatan pegawai terhadap peraturan tertulis yang ada dalam suatu organisasi. Hal ini membuthkan sikap taat dan patuh pegawai terhadap peraturan tertulis yang telah ada atau disepakati berupa pelaksanaan perintah atasan, menaati tata tertib yang ada, serta penggunaan kelengkapan seragam yang telah ditentukan oleh sebuah organisasi.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dalam disiplin terhadap peraturan belum baik. Masih ada pegawai yang tidak taat terhadap peraturan perundang-undangan. Sejauh ini kesesuaian pekerjaan yang dilaksanakan dengan peraturan perundang-undangan terdapat keterlambatan namun segera melaporkan kepada atasan. Setiap pegawai negeri sipil tentu memiliki tugasnya masing-masing. Penggunaan seragam yang sesuai dengan ketentuan seragam yang digunakan pada hari kerja.

Disiplin Tanggung Jawab

Disiplin tanggung jawab adalah taat melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan. Berupa menaati cara kerja organisasi, melaksanakan fungsi dan wewenang yang telah diberikan serta menerima perintah yang diberikan. Dapat diwujudkan dengan cara memanfaatkan peralatan organisasi yang telah ada atau tersedia guna menujang kegiatan yang ada. Serta pertanggungjawabkan kinerja masing-masing.

Tanggug jawab adalah dapat melaksanakan tugas yang ada serta dapat bertanggung jawab terhadap hasil atau akibat setiap pekerjaan. Penggunaan alat kantor untuk penunjang pekerjaan yang diberikan.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda disiplin tanggung jawab yang dilakukan belum baik masih ada pegawai yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan peraturan atau hasil yang kurang maksimal, walaupun dengan sigap melaporkan kepada atasan guna menghindari

(10)

kendala dikemudian hari. Pegawai juga menjaga peralatan kantor yang disediakan guna menunjang pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Faktor Pendukung dan Penghambat Disiplin Kerja Pegawai Pada UPTD Pasar Dinas Citra Niaga Kota Samarinda.

Dalam terlaksananya disiplin pegawai di UPTD Pasar Citra Niaga Kota Samarinda, tentu terdapat faktor pendukung dalam terlaksananya dan penghambat terlaksananya displin pegawai. Berikut ini faktor yang mendukung dan menghambat terlaksananya disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda:

Dalam terlaksananya disiplin pegawai tentu terdapat faktor yang mendukung supaya disiplin pegawai dapat berjalan dengan baik.

Pegawai dapat menjadikan pimpinan sebagai acuan bagi bersikap dalam pekerjaan sehari-harinya. Tidak hanya sikap pimpinan namun juga adanya sanksi yang berlaku bagi setiap pelanggaran yang ada.

terdapat beberapa faktor pendukung disiplin kerja pegawai UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda, antara lain :

1. Setiap pegawai mempunyai target dalam bekerja bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan.

2. Pimpinan memberikan arahan baik dalam pekerjaan maupun bersikap seperti saat apel pagi memberikan masukan bagaimana cara bekerja dengan baik, menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

3. Pengawasan rutin yang dilakukan pimpinan kepada setiap bawahan.

4. Ada peraturan yang mengatur tentang sanksi hukuman bagi pegawai yang melanggar disiplin, dan penerapannya secara bertahap.

5. Komunikasi yang baik antar pegawai maupun dengan pimpinan. 6. Keteladanan dan sikap tegas pimpinan.

Faktor Penghambat Disiplin Pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda

Dalam pelaksanaan disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dapat mengalami hambatan berupa rendahnya kepedulian pegawai akan sikap disiplin, Keterlambatan dikarenakan mengurus keluarga, penerapan sanksi yang kurang maksimal, serta pengawasan rutin yang dilakukan pimpinan dapat menjadi celah dalam melakukan tindakan tidak disiplin.

faktor penghambat terlaksananya disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda berupa kurang maksimalnya penerapan sanksi pada pelanggaran disiplin, rendahnya kepedulian pegawai akan sikap disiplin, serta adanya celah dalam pengawasan yang dapat dimanfaatkan untuk tindakan tidak disiplin.

Pembahasan

(11)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4786

Pegawai negeri harus masuk kerja dan menaati jam kerja serta dapat mencapai sasaran dengan pelaksanaan kerja yang sesuai. Pegawai negeri memiliki jam kerja antara jam 07.30 sampai dengan 16.00 setiap pegawai harus melaksanakan tugas sesuai dengan jam kerja yang diberikan.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga pegawai kepatuhan terhadap jam kerja masih kurang dikarenakan masih ada pegawai yang terlambat ataupun tidak masuk kerja tanpa keterangan. Guna melihat kepatuhan akan jam kerja UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda menggunakan sistem absensi untuk mencatat kehadiran setiap pegawai negeri sipil

Sistem absen ini dapat dikatakan sebagai bukti kehadiran pegawai negeri sipil yang bekerja di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda. Hal ini dilakukan juga guna menghindari pemalsuan kedatangan setiap pegawai yang ada atau dengan kata lain menghindari pemalsuan dokumen.

Selain penggunaan sistem absen UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda melakukan penerapan jam kerja bertujuan sebagai batas waktu pegawai dalam bekerja. Setiap pegawai dapat memperkirakan waktu dalam melakukan pekerjaan sehingga sesuai dengan jam kerja yang ditentukan. Jika setiap pegawai mematuhi jam kerja maka pekerjaan yang dihasilkan akan mencapai tujuan yang diharapkan.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Bab II Pasal 3 Ayat (14) “memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat”. Setiap pegawai diharuskan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Dari wawancara peneliti maka dapat disimpulkan bahwa UPTD Dinas Pasar Citra Niaga telah menerapkan disiplin waktu bagi setiap pegawainya. Namun masih kurang maksimal ini terlihat melalui pelanggaran yang dilakukan. Keterlambatan dalam masuk kerja, tidak masuk kerja tanpa keterangan, dan keterlambatan penyelesaian tugas yang diberikan masih terjadi.

Disiplin Terhadap Peraturan

Setiap pegawai negeri diharuskan untuk setia dan taat kepada Pancasila, Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Republik Indonesia, dan pemerintah, menaati segala peraturan perundang-undang yang berlaku di Indonesia, menaati peraturan kedinasan.

Setiap pegawai negeri sipil yang ada tentu memiliki tugas pokok dan fungsi yang menyertainya. Tugas pokok dan fungsi ini akan berbeda disesuaikan dengan jabatan atau kewenangan yang diberikan. Dengan demikian tidak akan terjadi tumpang tindih pekerjaan.

Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti. Setiap pegawai negeri sipil diharuskan taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang diterapkan di Indonesia seperti dalam penggunaan seragam yang telah ditentukan. Disiplin terhadap peraturan dapat berupa ketaatan akan menaati tata tertib dan melaksanakan tugas sesuai peraturan kedinasan yang dibebankan pada setiap pegawai negeri.

(12)

Apabila terdapat keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan maka bawahan akan langsung memberitahukan kepada atasan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Bab II Pasal 3 Ayat (10) “melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dalam disiplin terhadap peraturan belum baik. Masih ada pegawai yang tidak taat terhadap peraturan perundang-undangan. Sejauh ini kesesuaian pekerjaan yang dilaksanakan dengan peraturan perundang-undangan terdapat keterlambatan namun segera melaporkan kepada atasan. Setiap pegawai negeri sipil tentu memiliki tugasnya masing-masing. Penggunaan seragam yang sesuai dengan ketentuan seragam yang digunakan pada hari kerja.

Disiplin Tanggung Jawab

Menjaga peralatan kantor yang menunjang kegiatan pekerjaan. Walaupun terkadang ada keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan tentu setiap pegawai akan memberikan laporan kepada atasan dan terkadang meminta bantuan pegawai lain dalam penyelesaiannya masih satu bidang yang sama.

Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda disiplin tanggung jawab yang dilakukan belum baik masih ada pegawai yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan peraturan atau hasil yang kurang maksimal, walaupun dengan sigap melaporkan kepada atasan guna menghindari kendala dikemudian hari. Pegawai juga menjaga peralatan kantor yang disediakan guna menunjang pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Faktor Pendukung Disiplin Pegawai di UPTD Dinas Pasar Kota Samarinda

a. Faktor yang pendukung disiplin kerja pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga adalah hal-hal yang mendukung disiplin kerja pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga. Terkait hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Drs. Suardi, MM Selaku Kepala Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dalam wawancara dengan peneliti terdapat beberapa faktor pendukung telah diterapkannya disiplin pegawai UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda.

Pada pegawai UPTD Dinas Pasar Citra Niaga memiliki tujuan atau target yang harus dicapai hal ini ditunjukan agar hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan awal. Beserta merupakan sarana kepada tenaga pada menyelesaikan kegiatan maka,segenap kewajiban peroleh terbentuk serta benar atau terkendali.

Kecuali Komunikasi yang baik antar pegawai dapat menunjang pekerjaan setiap pegawai. Hal ini ditunjukan agar pegawai nyaman dalam bekerja dan tidak bermusuhan satu dengan yang lain. Komunikasi yang baik dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan.

Tidak hanya itu seperti yang diungkapkan Hj. Nor Aina Rusda, SE. selaku Sekretaris mengungkapkan bahwa keteladanan pimpinan dan ketegasan

(13)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4788

juga menjadi faktor pendukung dalam disiplin kerja pegawai UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda. Dengan adanya teladan pimpinan maka bawahan dapat mencontoh sikap baik pimpinan. Ketegasan pimpinan juga diperlukan agar pegawai taat akan peraturan yang diberlakukan.

Faktor Penghambat Disiplin Pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda

Faktor penghambat disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda adalah hal-hal yang menghambat disiplin pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Drs. Suardi, MM Selaku Kepala Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dalam wawancara dengan peneliti menyatakan bahwa dalam pelaksanaan disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda dapat mengalami hambatan berupa rendahnya kepedulian pegawai akan sikap disiplin, Keterlambatan dikarenakan mengurus keluarga, penerapan sanksi yang kurang maksimal, serta pengawasan rutin yang dilakukan pimpinan dapat menjadi celah dalam melakukan tindakan tidak disiplin.

Hal ini sejalan seperti yang diungkapkan Hj. Nor Aina Rusda, SE. Selaku Sekretaris UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda menytakan bahwa bahwa hal yang paling berpengaruh dalam terlaksananya disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Kota Samarinda berupa kesadaran pegawai akan sikap disiplin yang dimulai dari diri sendiri dan kurang maksimalnya saksi yang diterapkan.

Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan tentang hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka peneliti akan mengemukakan kesimpulan dari skripsi yang berjudul Studi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda adalah sebagai berikut :

1. Penentuan disiplin kerja pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda didasarkan pada teori Guntur (2002) bahwa terdapat 3 (tiga) indikator dalam menentukan kedisiplinan pegawai, yaitu : (1) Disiplin waktu; (2) Disiplin terhadap peraturan; (3) Disiplin tanggung jawab.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pasal 1 ayat (1) “Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

3. Disiplin kerja pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda belum baik.

a. Dalam disiplin waktu pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga telah menerapkan disiplin waktu bagi setiap pegawainya. Namun masih

(14)

kurang maksimal ini terlihat melalui pelanggaran yang dilakukan. Keterlambatan dalam masuk kerja, tidak masuk kerja tanpa keterangan, dan keterlambatan penyelesaian tugas yang diberikan masih terjadi. b. Dalam disiplin terhadap peratura pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga

Kota Samarinda dalam disiplin terhadap peraturan belum baik. Masih ada pegawai yang tidak taat terhadap peraturan perundang-undangan. Sejauh ini kesesuaian pekerjaan yang dilaksanakan dengan peraturan perundang-undangan terdapat keterlambatan namun segera melaporkan kepada atasan. Setiap pegawai negeri sipil tentu memiliki tugasnya masing-masing. Penggunaan seragam yang sesuai dengan ketentuan seragam yang digunakan pada hari kerja.

c. Pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda disiplin tanggung jawab yang dilakukan belum baik masih ada pegawai yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan peraturan atau hasil yang kurang maksimal, walaupun dengan sigap melaporkan kepada atasan guna menghindari kendala dikemudian hari. Pegawai juga menjaga peralatan kantor yang disediakan guna menunjang pekerjaan dengan sebaik-baiknya

4. Faktor yang pendukung disiplin kerja pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga adalah hal-hal yang mendukung disiplin kerja pegawai pada UPTD Dinas Pasar Citra Niaga. Setiap pegawai mempunyai target dalam bekerja bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. Pimpinan memberikan arahan baik dalam pekerjaan maupun bersikap seperti saat apel pagi memberikan pengarahan bagaimana sistem bertugas dan bagus, menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Pengawasan rutin yang dilakukan pimpinan kepada setiap bawahan. Komunikasi yang baik antar pegawai maupun dengan pimpinan. Keteladanan dan sikap tegas pimpinan.

5. Faktor penghambat terlaksananya disiplin pegawai di UPTD Dinas Pasar Citra Niaga Kota Samarinda berupa kurang maksimalnya penerapan sanksi pada pelanggaran disiplin, rendahnya kepedulian pegawai akan sikap disiplin, serta adanya celah dalam pengawasan yang dapat dimanfaatkan untuk tindakan tidak disiplin.

Daftar Pustaka

Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma, Bandung: Remaja Rosdakarya

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Erlangga

Dharma, Surya. 2009. Manajemen Kinerja Edisi Ketiga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Edy, Sutrisno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(15)

Tudi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil (Sasmita)

4790

Fathoni, Abdurrahmat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rineka Cipta

Hasan, Iqbal. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: PT Bumi Aksara

Hasibuan, S.P. Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya

Moenir. 2011. Manajemen Pelayanan Publik, Jakarta: Bina Aksara

Prawirosentono, Suyadi. 2009. Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE Ridwan. 2009. Metode dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, Jakarta:

Alfabeta

Robert L. Mathis dan John H. Jackson. 2011. Human Resources Management, Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Santoso, Singgih. 2011. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Komputindo

Saydam, Gouzali. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Gunung Agung

Simamora, Henri. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN

Singarimbun. 2005. Metode Penelitian Survei, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Singodimedjo, Markum. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya: SMMAS

Referensi

Dokumen terkait

Penaggungjawab teknis adalah orang yang ditugasi untuk menjadi koordinator bidang teknis alat–alat yang dipakai di bawah koordinasi Penanggungjawab Penyelenggaraan

Keracunan pada ternak maupun hewan peliharaan dapat terjadi secara langsung karena penggunaan pestisida pada ternak dan hewan peliharaan untuk pengendalian ektoparasit, maupun

Usaha penggalian kembali tersebut dalam rangka pembangunan guna melestarikan tradisi Kesenian yang telah tumbuh dan berkembang sebagai hasil budaya bangsa, khususnya

Secara garis besar menurut Munandar (2007), tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut dapat dilegasikan pada :.. 1) Bagian Administrasi, bagi perusahaan

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran kosakata dengan teknik permainan teka-teki silang pada siklus II,

Sebutkan tiga contoh kegiatan di sekolah yang sesuai dengan pengalaman sila keempat Pancasila. Tuliskan dua contoh pengamalanmu menerapkan