• Tidak ada hasil yang ditemukan

II dilaksanakan di PT. Mopoli Raya Kec. Serang Jay4 Kab. Langkafi, provinsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II dilaksanakan di PT. Mopoli Raya Kec. Serang Jay4 Kab. Langkafi, provinsi"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

KAЛ

AN BIAYA PEMBUKAAN LAEAN PASANG SIIRUT

METODE SCRAPPING■

INTUK PENANAMAN KELAPA

SAWIT DIAΠり

LING PAYA RAMBE

Ⅱ IINIT Ⅱ

PT.MOPOLI RAYA

=■

■■■1■三■1

ADNAN NAIRII

9601059

OGRAM sTD互

BIIDIDAYA PERKEBIINAN

SEKOLAE TNGGIILMu PERT―

AGRIDBISNIS PERKEBUAN

MEDAN

2010

(2)

D輔

山議 皿 量 mempeFOtth gelar S菊 曲a Stt TeFapan Dip10ma Ⅳ pada

恥 鯛 曲 smdi Budidaya PeFkebmtt sekoltt TEttggn■

mu Pemntan A伊

OЫsnis

Perkebun

KAttAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PASANC SUR■

lT

METODE SCRAPPING IINTUK PENANAMAN KELAPA

騨蜃

WIT DI AFDELING PAYA…

E Ⅱ

UNITII

PT.MOPOLI RAYA

■・11峯二堪

AKξ

豪監

ADNAN NAIRI

0601059

PROGRAM STUDII

BIllDIDAYA PERKEBUNAN

SEKOLAIITINGGI LMU PERTANIAN

AGROBISNIIS PERKEBIIAN

MEDAN

2010

(3)

︱ ・ ∫爾 撃l Tu藤濾幾量hiF

Ntta

Nomorlnduk M励

畷 iswa

PrOgFam Smdi

:KAJIAN BIAYA PEMBuKAAN LAHAN

PASANO SuRUT METODE SCRAPPING

UNTUK ttANAM麟

I KELAPA SAWIT DI

AFDELING PAYA RAMBE tt uNIT

PT.IMOPoLI RAYA

:ADNAN NAIRI

:10601059

l BDP

'.rl':--..:.. -l , 睦 彎 参機lじ菫 Xk梵碑

a SlIP5

L Ett Sttd Ali.MP

Pembim覇

搬g II K議濾8 PrΦ群睦畿 鑢

Tam87el bdus:“

A郷

s2010

(4)

RTWAYAT HIDUP

Adnan Nairi.

Lahir

di Kota DataLprovinsi

Snmatra

Utara

pada

tanggal

l0

Maret

lg87

dilmenrpakan

anak

ke-tiga dari

empat bersaudara

puha

pasanga1 Bapak

Abdul

Ratrman dan

IbuNurlela.

penulis tamat

dari

pendidikao

Sekolah Dasar pada tahun

2000

di

Sekolah Dasar

Negeri 024 Llkui,

kemudian melanjutkan ke

jenjang

pendidikan

di

SLTp

swasta

Perintis

Swadaya

sp

v

Llkui,

tamat pada

tahun

2w3.

pada tahrm 2006 penulis tamat dari

SMA

Negeri 5 Pekanbaru Jurusan

Ilmu

Pengetahuan

Alam.

Penulis diterima

di Sekolah

Tingg

Ihnu

Pertanian

Agrobisnis

perkebgnan

(

STIPAP

)

Medan pada tahrm 2006 melalui

jalur

seleksi yang telah diterapkan

oleh

Sekolarh

Tinggi

Ilmu

Pertanian

Agrobisnis

Perkebunan-

pada tahun

2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa STIpAp jurusan Budidaya perkebrman.

Penulis melaksanakan peraktek Kerja Lapangan (

pI(L

)

I di

pr.

Tabung

Haji

Gambut Plantation

(

THGP

),

Sei

Guntung Indra Giri

Hilir,

proyinsi Riau

pada tahun 2008 rmtuk

komoditi

kelapa sawit dan melaksanakan

pKL I

untuk

komoditi

karet di

PTPN

Itr

kebun Gunung para,

provinsi

sumatra

utara

sedangkan

pKL

II

dilaksanakan

di

PT. Mopoli

Raya

Kec.

Serang

Jay4 Kab.

Langkafi,

provinsi

Sumatra

Utam

pada

tahun

2009. Pelaksanaan Program Pengabdian I\,Iasyarakat ( PPM

)

dilaksanakan

olehpenulis di

desa Siambaton, kec. pat&at kab.

Hgmbmg

(5)

RINGKASAN

ADNAN

NAIRI,

Kajian

Biaya

Pembukaan

Lahan pasang

Surut

Metode

Scrapping

untuk

Penanaman

Kelapa Sawit di AfclelingPaya

Rambe

II

Unit

II

PT.Mopoli

Raya.

Dibimbing

oleh Guntoro, Sp dan

Ir. Efi

Said

Ali

,

Mp.

Pembukaan

lahan marginal yang dilakukan oleh

pr.Mopoli

Raya yaitu

dengan pemanfaatan lahan pasang surut

untuk

penarulman tanaman kelapa sawit. Pembukaan lahan pasang surut akan

banyak

menghadapi berbagai kendala, yang akan meningkatkan biayapembukaan lahan. Berbagai kendala yang akan dihadapi

dalam

pembukaan

lahan

pasang

surut

yaitu

kondisi topografi yang

banyak

terdapat

gilgai

dengan ketinggian mencapai

200 cm

sehingga dalam pembukaan lahannya

perlu dilakukan

perataan

(

levelling

)

agar sesuai

bagi

tanaman kelapa

sawit

dan dalam meratakan lahan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar.

Kendala lain

yang

akan dihadapi

yaitu

adanya senyawa

pirit

dalam tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan

juga tingginya

senyawa

Al,

Fe dan

Mn

yang dapat bersifat racun bagi tanaman.

Kondisi

areal yang selalu dipengaruhi oleh pasang surut

air

laut

juga

menjadi hambatan dalam

p.*Urrt

u*

lahan

plrung

surut sehingga diperlukan upaya water managemen yang

baik

dengan pembuatan

tanggul,

pintu air

dan

parit

sehingga dalam pembukaan lahan akan membutuhkan biaya yang besar.

Biaya

pembukaan lahan metode biasa sebesar

Rp

6.595.71A/Ha, sementara

pada metode

scrapping membutuhan

biaya

sebesar

Rp

l l.5}9.462lHa.

Biaya pembukaan lahan pasang

surut

metode scrapping

lebih

besar mencapai 75,7 oh

dari biaya

pembukaan

lahan

biasa karena

dalam metode

scrapping dilakukan

pekerjaan pengolahan tanah menggunakanalatberat. Perbedaan biaya yang sangat

lesar

terjadi

pada peke{aan imas dimana pada metode

biasa

biaya

imaslebesar

Rp

284.200/f{a

sementara pada metode scrapping

biaya

scrapping

yang juga

sebagai pengganti peke{aan imas mencapai Rp 9.000.000/tla

(6)

KATAPE,NGAIYTAR

Segala

puji

hanya

milik

Allah

swr

yang

telah mslimpahkan

Rahmat dan

Kanrnia-Nya

kepada

penulis

sehingga tugas

akhir

ini

dapat diselesaikan dengan

baik,

Shalawat

dan salam

tidak

lupa

pula

penulis

sampaikan

kepada Nabi

Muhammad

sAw

yang telah

membawa

islam ke muka bumi

sehingga r:mat manusia terbebas dari belenggu

kebodohan-Tugas akhir berjudul

*

Kajian

Biaya Perrbukaan Latran Pasang Surut Metode

Scrapping untuk Penanaman Kelapa Sawit di

Aftleling tr

unit

II

pr.

Mopoli

Raya

"

disusr,[r

r:nfuk

memenuhi sebagian fugas dan persyaratan

unfuk

memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan

(

SST

) di

Sekolah

Tingg Ihnu

Pertanian

Agrobisnis

Perkebunan Medan.

Berkaitan

dengan penyelesaikan

tugas

alfiir

ini

penulis

mengucapkan

terimakasih kepada :

l.

seno

Aji,

s.P4

M.Prac

selalar

kettra STIPAP yang

telah

memberikan

kesempatan kepada saya

untuk

melaksanakan

studi

di

kampus

STIPAP Medan.

2.

k.

Mardiana

wahyuni,

MP

selaku ketua jurusan program

studi

Budidaya Perkebunanyang banyak memberi aahan dalampenyelesaian tugas akhir.

3.

Guntoro

sB

selaku pembimbing pertama dao

Ir.

Efi

said

Ali,

Mp

selaku

pembimbing

kedua yang telah banyak membantu dan memberi masukaq

arahan serta saran

-

saranya sehingga tugas

akhir

ffi dapat selesai dengan

baik

4.

Kdua

orang tua

yang

telah

me,mberikan

doa dan

restu kepada penulis serta membantu

penulis

secam

moral

dao material yang

tiada

banding

(7)

5.M.Fahmi Adriansyah dan Meiraza Edwin selaku kakanda serta ldqan Fadli dan Naila Hasyifa Rahllllan selaku adinda yang terus memberl motivasi kepada penulis.

6.Staff PT.MOpoli R町

Ir.Ahdamhflzal selaku b&瀾

jer U」

t III, 姉 ud・ SP Selaku l隆輌 er unit II,Mastika Darsah selaku Assisten

Afdeling Pa2ya Rambe dan lndra Lesmana selaku Assisten Air Masin yang

telah memberikan wれ

temp〔

t壼

kiran dan tenaga dalam membantu

pen3ambihn data danjuga lllemberi inforlnasi― infOrlllasi schingga tugas akhir inl dapat dぶeLsaikan sesuai dengan harapan

7.Telnalll― telnan saya.di S硼

[PAP:SBY(Bayu PratOIno),Papua(Alvant

Jmardi),Arab(Alhasbi FedhoaFda),BWi(Afmadani),Tauhid,Bentar

Bahtem Raya,Ika,Sittmm,sugiarto,Safarudin,dan masih“

b彎

bgi

yang idakぬ

μt ditulis satu per satu yang udak henti―

hentta

meinberikan dukungan dan bantuannya kepeda saya dalam lllenyelesaikan tugas akhtt id.

8.Sahabat saya NwJ Hidayati dan Sid Aisyah yang selalu lnemberi nasihat kepadasaya saatsayajenuhdahm lnenyelesaikantugas akhtt ini.

9.Erina Verniza Stti yang mettadi lnOtivtti saya untuk tetap selllangat dalam kuliah dan■lenyelesaikan tugas akhir ini.

Animya penulお

be山

kiranya tugas akhtt yang sedehana iniぬ

μ

t

beguna dan ber壺

ht tti penulお maupun pembaca dalam lne襲

纂辱

i biaya

pembukaan iahan pasang surut mtuk penanalnan kelapa samt.

MedaL Agustlls 2010

(8)

DttAR ISI

Halaman

RINGKASAN

KATA PENGANTAR.…

………¨

DAF「

AR ISI.“..¨..・・・・“¨・・・・・・・・“・・¨・・・・・・・・¨¨・・・・・・・・¨・・“・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・¨¨““・¨

DAF「

AR TABEL.…

...・・:。………・・・………・・・………

DAF「AR LAMPIRAN。

………¨

I. PENDAIIULUAN.…

………・ A.Latar Belakang… ……二.…………。

B.Pc―

lun Masalab.… … … … …… …… … …… Ⅲ… … … … C・ llan Penelitim.…““二

.…

…… … …… … … … D. Keran Penelitian.¨¨¨¨¨¨“¨¨¨¨¨“¨¨““¨¨・¨¨¨¨¨¨¨¨¨ Ⅱ. TDこ

JAUAN PUSTAKA.…

………

A. SyaratTmbuhTanaman Kehtt SaW量

.…………

l. Ik1im...

6

2.

Tanah dan

Topografi...

T

a.

SifatFisikTanah...

7

b.

SifatKimiaTanah...

8

B.

KelasKesesuaian

Inhan...

g

C.

Ikrakteristik

Tanah Lahan Pasang

Surut...

l0

l. SifatFisikTanah

l0

2.

SifrtKimiaTanah...

l0

3.

Mireral

Tanah...

I

I

I I v︲︲︲ 1 1 4 5 5 6 6 iV

(9)

D. Masalah Perrbukaan Lahan Pasang Surut...

E.

Reklamasi Lahan Pasang Surut...

F.

Tahapar Pembukaan Lalran Pasang Surut...

l.

Pembuatan Tanggul dan Benteng

2.

Pembangunan Pintu

Air

...

3.

Pembuatan Jalan ...

4.

Imas...

5.

Pancang Tanam...

6.

Pembuatan Parit...

7.

Pembangunan Jembatan dan Gorong - Gorong...

G.

Biaya Pembukaan Lahan Pasang Surut...

III.

METODOLOGI...

A.

Tempat Dan Waktu Penelitian...

B.

Metode Penelitian..

C.

Pengamafan

ry.

HASIL DAN

PEMBAII{SAI{.

B.

Buat Pintu Air...

C.

BuatJalan

D. Imas...

E.

Scrapping

F. PancangTanam

G.

BuatParit-.

H. BuatJembatan Dan Gorong - Gorong....

I.

Komparasi BiayaAntaraPembukaan Iahan Pasang Surut Metode Biasa dengan Metode Scrapping

2   4   7 17 18 19 19

20

20

21 22 23 23 23 24 25 26 28 30 31 32 34 35

37

38 V

(10)

V. KESIMPIILAN DAN SARAN_.¨

¨¨¨¨・・¨¨¨¨・・¨・・¨¨¨¨¨¨・・¨¨・・¨・・・・・・・・“・・

43

A.Kcsinpul鑢

.…¨… … … ¨¨… … … …… … … …… … …… 43

B. Saran.…………・………。:・

43

DAF「

AR PUSTAKA....¨・“。・・・…¨“・・・・¨・・・・・・¨・・・・¨・・・・・・・・¨¨¨……・・・・¨¨・・・・・・¨¨¨・・・・・

44

(11)

No.

DAFTAR TABEL

Judul

Kelas Kesesuaian Lahan

Perbandingan Jenis PekelJaan dalam Pembukaan Lahan

Pasang Surut Metode Biasa dan Scrapping.… ………・・………・ Biaya Pe血buatan Tanggul di Afdeling Paya Rambe Ⅱ Unit H

‐ Mopoli Raya。 … … … …… …… …… … … … Biaya Pembuatan Pintu Air di Afdeling Paya Rambe Ⅱ Unit Ⅱ

PT.Mopoli Raya.… ………

Bけ

a Pembuatan Jalan d Afdehng Paya Rambe II UnitII

PT.Mopoli Raya.…… … … …

Biaya IInas Bakau di Afdeling Paya Rambe Ⅱ Unit Ⅱ

PT.MOpoll Raya.….…………・………・…………・…・・………

Bけ

a SCrapping di Afdeling Paya Rambe Ⅱ UnttII

PT.Mopoli Raya.…… … … 二 … … … … ■.…… … … … Biaya Pancang Tanam di Afdeling Paya Rambe Ⅱ Unit Ⅱ

PT.MOpoli Raya.¨ ………….・¨・・………・・………・

Bれ

ra Pembtt Parit di Afdeling Paya Rambe II Unit Ⅱ

PT.Mopoli Raya.… ………・

Biaya pembuatan Gorong― Gorong di Afdeling Paya Rambe Ⅱ UnitII

PT,Mopoli Raya.… ……¨………―…・・………・・…・・…¨……¨

=籍

I葬

露翻言謝盤蹴瞥庶澪

3:喘

錨囮朝

:T瞥

26 32 34 35

36

38

39

24 7. 10.

(12)

Hal No。

DAFTAR LAMPIRAN

Judul

l.

Luas Lahan di Afdeling Paya Rambe tr Unit

II

ft.

Mopoli Raya-.-... 45

2.

Uraian Pekerjaan Persiapan Lahan Tanaman Baru Blok 48...-.---.-.-'-. 46

3.

Uraian Pekerjaan Persiapan LahnTanaman Baru

Blok

49... 47

4.

Uraian Pekerjaan Persiapan Lahan Tanaman Baru Blok 50...--- 48

5.

Uraian Pekerjaan Persiapan Lahan Tanaman Banr Blok

52...

49

6.

Uraian Pekerjaan Persiapan Lahan Tanaman Baru Blok

53...

50

7.

Uraian Pekerjaan Persiapan Latran Tanaman Banr BIok

54...

5l

8.

Uraian Pekerjaan Persiapan LahanTanaman Baru Blok 57

...

52

(13)

I. PENDAⅡ ULUAN

A.

LatarBelakang

Lahan

adalatr suatu

wilayah

dipermukaan

bumi,

mencakup semua komponen

biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada diatas dan dibawah

wilayah tersebu! termasuk atmosfer, tanah, batuan

induh

relief, hidrologi, tumbuhan

dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dimasa lalu

dan

sekarang yang kesemuanya

itu

berpengaruh terhadap penggunaan Iahan oleh

manusia pada saat sekarang dan

di

mdsa mendatang

(

Brinkman dan

Smyth,lgl3;

FAO, l976Dalan

Sutarta 2008 ).

Lahan marginal

adalah latran

yang

memiliki

berbagai

faktor

pembatas bagi

pertumbuhan

dan

kesinambungan

budidaya

pertanian sehingga

diperlukan

input

produksi yang lebih agar tanaman dapat berproduksi standar ( Sutarta 2008

)

Lahan pasang surut mempakan jenis tanatr sulfat masam

(Acid

Sulfat

SoiI)

yang

mengandung bahan

sulfidik.

Tanah cat

-

cloy adalatr suatu

istilah

untuk tanatr sulfat

masam yang pertarna

kali

diutarakan oleh Van der Spek

(

1950

)

dalam Adiwiganda

( 1999

),

sedangkan

istilah acid

sulphot

soil

dikemukakan

oleh chenery

( 1954

)

ddam

Adiwiganda

(

1999

),

adal*

tanah yang dapat

memiliki

tingkat kemamman

tingg jika

diaerasi baik melalui regresi

lau!

pengangkatan

(

upheaval

)

atau melalui

(14)

yang terbentuk

jika

konsenfiasi asam sulfat

(

yang terbentuk dari oksidasi senyawa

-

senyawa belerang

)

melebihi kapasitas netralisasi dari basa

-

basa yang teradsorpsi

dan mineral

silikat

mudah

melapuk,

sehingga

pH

memrun

sampai <

pH

4,0

(pons et al,1982 Dalam

AdiwigandU

1999 ).

Kelapa

sawit

(

Elaeis

guineensis

)

diusahakan secara

komersial

di

Afrika,

Amerika

Selatan,

Asia

Tenggara,

Pasifik

Selatan, serta beberapa daerah

lain

dengan

skala

yang

lebih kecil.

Tanaman

kelapa sawit

berasal

dari

Afrika

dan

Amerika

Selatan, tepatnya Brasilia.

Di

Brasilia,

tanaman

ini

dapat ditemukan tumbuh secara

Iiar

di

sepanjang

tepi

sungai.

Kelapa sawit yang

termaksud

dalam

subfamili Cocoideae merupakan tanaman

asli Amerika Selatan,

termasuk spesies Elaeis

oleifera

dan

Elaeis odoro. Namun demikian, salah

satu subfamili

cocoideae merupakan tanaman asli

Afrika.

Kelapa sawit pertama

kali

diintroduksikan

ke

Indonesia oleh

pemerintah

Kolonial Belanda pada

tahun

1848,

tepatnya

di

kebun

raya Bogor

(

s,Lands Plantetuin Buitenzorg

).

Pada tahun 1876,

Sir

Yoseph Hooker mencoba menarlarn 700 bibit tanaman kelapa sawit di Labuhan

Deli,

Suma

talltara.sesudah

tahun 19I l,

K.Schadt

seomng berkebangsaan Jerman

dan M.Adrian Hallent

berkebangsaan

Belgia

-

mulai

mempelopori budidaya tanaman kelapa

sawit.

Schadt mendirikan perusahaan perkebunan

kelapa sawit

di

Tanah

Ulu

(

Deli

),

sedangkan Hellent

(15)

Total

luas perkebunan kelapa

sawit

dunia pada tahun

t99l

hanya sekitar 5,48

juta

ha, sedangkan Iuas lahan yang tersedia diperkirakan dapat mencapai 145,64

juta

ha. Malaysia

memiliki

perkebunan kelapa sawit terbesar seluas

2,38

juta ha yang merupakan 43,97a/o dari total perkebunan kelapa sawit dunia pada tahun

199I,

akan

tetapi

pada

tahun

2000-an pemerintah Indonesia

mulai

memperhatikan perluasan lahan karena prospek yang semakin cerah sehingga Indonesia mengungguli Malaysia dalam luasan lahan perkebunan kelapa sawit.

Perkembangan perluasan perkebunan

kelapa sawit dalam

dasa

warsa

80-an mencapai

kemajuat yang

sangat

pesa! bukan

saja

di

daemh

tradisional

Sumata

Utarq

tetapi meluas ke daerah dan pulau lain, seperti Kalimantan, Sulawesi dan

kian

Jay4

dengan persyaratan agronomisny

a

yiarrg sesuai. Dengan semakin bertambah

luasnya penggunaan tanah untuk berbagai keperluan pembangunan proyek pertanian

dan

industri lainnya, maka kemungkinan

pemanfaatan

tanah marginal

perlu

dipertimbangkan.

Lahan

pasang

surut

merupakan salah satu

lahan marginal yang

mempunyai

penyebran yang luas di Indonesia. Lahan

ini

terdapat di sepanjang dataran pantai dan

pada umumnya tertutup

vegetasi

hutan

rawa bakau atau

mangrove.

Lahan ini

mempunyai

sifat

-

sifat

yang

sangat

di

pengaruhi

oleh proses

endapan laut

(marine olluvial

sediment

).

Lahan pasang surut

ini

diperkirakan seluas

2

jatahektar di Indonesia (

Anonim,

7990 ).

(16)

Lahan pasang surut melniliki karakteFiStik lahan dengan topografl datar namlDn banyak terbentuk gilgai yang disebabkan oleh endapan pasir smgai atau liat laut yang ddak ttmm.Sifatkimiatanah iahan pasang Sutt yaitll melniHki salinitas yang ungJ

dan Juga_kandllngan plnt yang dapat menま

ambat permmbuhan dan membahayakan

tanalnan penniano sehingga dalam pembukaan lahan pasang sunt memerlukan

telmik yang tepat agar iahan pasang sunt potensiJ bagi budidaya tanalnan kelapa

sawlt

B. Perumusan Masalah

Pemilihan lahan merupakan hJ yang utama dan pemma kali dipertimbanょ

m

dalam upaya penanalnan tanaman kelapa sawlt karena lahan sebagal media tllmbuh

tanalnan yang口enyediakan unstlr hara yang dibutuhkan oleh tanarnan. Perslapan

lahan harus did可 au dari segi kesuburan dan juga inansid agar ddam pembukaan

lahan tercapai tingat e■ siensi dan efektivitas yang maksimJ.

Pembukaan lahan pasang surut島

t dilakukan dengan metode tertentu agar

lahan pasang sunt potensid mtuk penanaman tanaman kelapa sawち schhgga

pmulis IIlencoba menょ

Ji

Ы

aya dtt metode yang dgunakan ddaln pembukaan

hhan pasang sunt baik yang menggunakan metode biasa maupun yang

mengrakan ttetode SCFappmg sehingga pembhan iahan tersebut tepat seca腱

(17)

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan

penelitian

ini

untuk

mengetahui besaran

biaya

yang digunakan untuk perrbukaan lahan pasang sunrt menggunakan metode biasa dan metode scrapping dan

membandingkannya

sehingga

diketatrui metode yang

tepat

digunakan

dalam

perrbukaan lahan pasang surut dengan pertimbangan secara ekonomi.

D.

Kegunaan

Penelitian

Dengan

adanya

penelitian

ini

diharapkan

dapat menjadi

pertimbangan para

Planter

dalam

upaya reHamasi

lalran marginal

khususnya

lalran pasang

surut

Singga

tepat dalam

memilih

teknik pembukaan latran dengan mempertimbangkan

kqiian biaya

yang dibutuhkan agar

tidak

melampaui ambang batas ekonomi yang diharapkan.

Hasil

penelitian

ini

diharapkan dapat memberi arahan kepada pekebun kelapa

sawit yang

ingin

mengembangkan usatranya dengan membuka lahan

di

areal pasang

srut

dengan melihat konsekuensi besar biaya yang dibuttrhkan baik pada pembukaan lahan metode biasa maupun pada pembukaan lahan metode scrapping.

(18)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A-

Syarat Tumbuh

Tanaman Kelapa Sawit

l.

Iklim.

Kelapa sawit

termasuk tanaman daerah

tropis yang umumnya

dapat tumbuh didaerah antara l2o

Lntatg

Utara dan 12" Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang

dikehendaki antara 2.000

-

2.500

rnm per

tahun dengan pembagian yang merata sepanjang tahun.

Luna

penyinaran matahari yang optimal antara 5

-

?

jam per hari, dan suhu yang

optimal

berkisar

24"

-

38". Ketinggian diatas permukaan

laut

yang

optimal berkisar 0

-

500 meter.

Keadaan

iklim

yang paling banyak diamati adalah curatr hujan. Sedangkan data

lainnya sangat sedikit diamati karena dianggap tidak

jauh

berbeda dan masih sesuai

dengan tanaman kelapa sawit.

Jika tanatt kekurangan air ( kekeringan ) maka akar tanaman akan sulit menyerap

mineral

dalam tanah sebab dengan adanya

air

unsur

-

unsur hara dapat

larut

dan tersedia

bagi

tanaman. Faktor

-

faktor

kelembaban udara

juga

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kelapa sawit, sedangkan faktor

-

faktor yang mempenganrhi

kelembaban

antara

lain

curah hujan, suhu dan

lamanya

penyinaran

matahari. Kelembaban optimal bagi tanaman kelapa sawitberkisar 80% -90%.

(19)

Pengetahuan

tentang

iklim

harus benar

-

benar dipahami kmena

sangat

diperlukan untuk mendukung berbagai kegiatan lapangan seperti pembukaan lahan

banl

jadwal

penanaman, pemupukan,

upaya

pengawetan

ttrtah, dan

sebagainya

(Suyatno,1994).

2.

Tanatr dan topografi.

Kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai

jenis anah

antara

lain :

Tanah Podsolik

Coklaf

Podsolik Kuning, Podsolik Coklat

Kekuningan,

Podsolik Merah

Kuning,

Hidromorfik

Kelabu,

Alluvial,

Regosol, Gley Humik, Organosol ( Tanatr Gambut

).

Sifat

fisik

dan sifat kimia

tanah

berbeda

-

beda Oleh

karena

itu

tingkat

kesuburan setiap jenis tanatr juga berbeda Bagi tanaman kelapa sawit sifat

fisik

tanatr

lebih

penting

dari

pada sifat kesuburan

kimiawiny4

karena kekurangan satu unsur

herra dapatdiatasi dengan pemupukan

(

Suyatno, lgg4 ).

a- Sifat

fisik

tanah.

Sifat

fisik

tanah yang

baik

akan memberikan

keempatan

pada akar tanaman

untuk berkembang secara luas. Zona perkembangan akar kelapa sawit yang paling

banyak adalah sekitar

I

meter

di

lapisan tanatr bagian atas.

Sifat

fisik

tanah ditentukan

oleh

tekstur, struktur, kemiringan tanah, tebalnya

(20)

permeabilitas sedang. Dengan kata

lain,

tanaman kelapa sawit menghendaki tanah

yang

subur, gembur,

memiliki

solum

yang tebal,

tanpa lapisan padas, datar dan drainasenya baik

(

Suyatno, 1994).

b. Sifat kimia tanah.

Sifat kimia

tanah yang

baik

berarti tanah tersebut dapat menyediakan unsur

-unsur hara dalam

jumlah

yang cukup dan dalam keadaan tersedia untuk diserap oleh

akar. Dengan

kata

lain, sifat kimia

tanah adalah keasaman tanah

dan

komposisi kandungan hara mineral yang ada dalam tanah.

Keasaman tanah ( pH ) sangat menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur

-

unsnr hara dalam tanah. Kelapa sawit dapat tumbuh pada

pH

tanah antara 4

-

6,5 sedangkan pH optimum berkisar 5

-

5,5. Permukaan pH sangat erat kaitannya dengan ketersediaan hara yang dapat diserap oleh akar.

B.

Kelas Kesesuaian

Lahan

Penggolongan kelas kesesuian

l*an

dilakukan berdasarkan potensi produksi dan pertimbangan

kondisi

fisik

lahan. Potensi produksi setiap lahan berbeda tergantung dari kondisi

fisik

lahan setempat yang ditentukan oleh faktor pembatas seperti

iklirn,

tanah, topografi, dan ketinggian tanah diatas permukaan laut. Disamping

itu

sifat

fisik

tanah dan sifat kimia tanatrnya perlu juga ditinjau.

(21)

Tabel

1.

Kelas Kesesuaian Lahan

Persyaratan Kelas Kesesuaian

Lahan

SI S2 S3 N Temperatur (oC) 25-28 22‐25/ 28-32 20‐22/ 32…35 く20/

>35

Curah hujan (mm)

17002500

1450-1700/ 2500-3500 1250‐1450/ 3500-4000 く

1250/>

4000

Deflsit air (mmノthun) 0- 150

150-200

250-400

>400

Hari terpanjang

tidakhuian

く10 く10

<10

>10

Jeluk (cm)

>100

50-100 25-50

<25

Lereng(り

<8 8‐16 16‐

30

>30

Ph 5,0-6,5

4,2-5,0

く4,2 Penyinman

(am)

≧6 ≧6 <6 <6 Kelembaban (%o) ≧80 ≧80 く80

80

Tinggi tt dpり 0‐

400

0400

0‐

400

0‐

400

Topografl Datar―

ombak

Datar gelombang Berb」dt Curarn

Lereng(%)

0‐15 16-25 25‐

36

>36

Solllm Rcm)

>80

80 60-80

<60

Dalam

air(cm)

>80

60‐80 50‐60 40‐50

Tekstur Lp‐lpli Lip‐li Plp‐li P

Organik (cm) 5‐10 5‐10 5‐10 <5

Batuan

Dalam

Dalarn

Dalam

Dangkal

Erosi t.a toa t.a Sedikit

Drainase Baik Baik Agak baik Agak baik

Ba哺

t.a t.a t.a Sed」巨t

Pasang sunit t.a t.a ta

Ada

S勧

(22)

C.

Karakteristik

Tanah

Lahan

Pasang

Surut

l.

Sifat

fisik

tanah.

Sifat

fisik

tanatr

lahan

pasang

surut tergolong

buruk yang

disebabkan oleh

keadaan drainase tergenang

hampir

sepanjang

tahun. Wama

tanah adalah kelabu

kebiruan atau kelabu kehitaman

jika

banyak mengandung bahan

organik.

Tekstur

tanatl pada lapisan

mineral

adalah

bervariasi.

Stuktur

tanatrnya

masif

dengan

konsistensi melekat sampai sangat melekat. Jika tanah dikeringkan maka karat

jerosit

terbentuk yang

berwama kuning

kecmasan.

Sulfaquent dan Sulfaquept

dikenal

sebagi

dua jenis tanah yang tergolong tanah sulfat masam mineral yang terbentuk

di

lahan pasang surut ( Adiwiganda, 1999

)

2.

Sifat kimia tanah.

Karak0eristik lahan pasang surut adalah ditandai dengan berlangsungnya dua fase proses kimiatanah yaitu fase

sulfidik

dan fase sulfurik.

Fase

sulfidik

t€dadi

jika

kapasitas net:alisasi berada pada

tingkat

yang rendah. Kapasitas netralisasi asam ditentukan oleh

tinggi

rendalrnya kation basa tertukarkan,

kandungan karbonat dan kandungan mineral silikat yang mudatr melapuk.

(23)

Sulfida

besi dalam bentuk yang besar dapat terbentuk

jika

berasosiasi dengan

akar tanaman atau potongan

-

potongan sisa tanaman dalam tanah (

Brinkman

&

Pons,

l972Dalam

Grossman, 1983 Dalarn

Adiwiganda

1999).

Tingkat

kemasaman

( pH

)

pada fase

sulfidik paling

rendah masih

lebih

besar

dari

pH

4,0. Pada suasana yang lebih alkali, karbonat dan bikarbonat dapat terbentuk

dan

terakumulasi

(

Whiting

&

Jannitzky,

1963

;

Whitting

&

JannitzJqy, 1964 ;

Hardon

&

Abbas, 1977 ; Dalam Grossman, 1983 Dalam

AdiwigandU

1999).

Fase

sulfurik terjadi

jika

tanah -latran pasang.

surut

dikeringkan maka proses

oksidasinya akan menimbulkan suilsana masam.

Markasit lebih

mudatr teroksidasi

daripada

pirit

tetapi jumlah markasit lebih

se{ikit

daripada

piril

Tingkat kemasaman tertinggi pada fase

sulfurik

adalah selalu lebih

kecil

dari

pH

3,5. Tingginya kejenuhan alumunium adalah menrpakan

ciri

penting pada tanah

ini,

dan

ion

Al

merupakan

toksin

utama terhadap tanaman

yang

diusahakan (

Adiwiganda,1999).

3.

Mineral tanah.

Kandungan mineral primer pada lalran pasang surut sangat bervariasi tergantung

kepada

jenis

dan campuan batnn yang diendapkan

di fisiografi

endapan

main.

FIal

ini

serupa dengan tanah

-tanah

lain yang terakumulasi karena proses aluviasi.

(24)

Sebagian besar tanah endapan marin pasang surut mengandung mineral

smeltit

yang tinggi. Jika

dalam

komplek

p€rtukaran

koloid smektit didominasi

sejumlah

kation

basa maka dapat mengurangi

tingkat

kemasaman sampai kepada kandungan

0,5olo belerang

dari

pirit

sehingga

pH

tanah tidak menumn

sampai

<

pH

4,0.

Kejadian

sebaliknya dapat

terjadi

jika

koloid

liat

didominasi

kaolinit

atau

jika

kandungan

fraksi

litanya rendah, maka walaupun kandungan belerang

pint <

0,5yo sudah cukup potensial sebagai sumberkemasaman tanah.

Pada bahan endapan

laut

didaerah

tropika

basah biasanya

memiliki

kandungan kalsium karbonat yangrendatr sampai dengan nol

(Adiwiganda,

1999).

D.

Masalah Pembukaan

Lahan

Pasang

Surut

Secara

makro topografi

lahan pasang

surut

ialah

datar,

tetapi oleh

kegiatan

binatang semacam ketam atau pengendapan

pasir

sungai atau

liat laut

yang tidak teratur, dapat terbentuk

mikro relief (gilgai

)

atau dataran c.ekung.

Bentuk

grlgai

tersebut disebabkan

timbunan

/

rumatr ketam yang

membentuk gundukan yang

tingginya

dapat bervariasi antara

2

-

2W

cm.

Semakin kearah pedalaman bentuk

gilgai

semakin rendah dan menghilang

menjadi

datar didaerah dimana

jenis

ketam tersebut

tidak hidup.

Daerah dengan benark grlgat

eksfiim

diketemukan didaerah dekat tepi garis pantai dan tidak dapat dibuka untuk usaha pertanian, karena kesulitan

(25)

Lahan pasang surut merupakan lahan yang

relatif

baru dan muda dalam proses

pembentukannya dan berbatasan langsung dengan

laul

Dengan demikian tanatr akan selalu dipengaruhi oleh proses pasang surut

air laut, baik

secara langsung maupun

tidak langsung.

Daeratr dengan bentuk

gilgai ekstim

mendapat pengaruh langsung, dan akan

dalam

keadaan

terendam kecuali puncak

-

puncak

gundukannya.

Di

daeratr

@alaman air

pasang hanya akan memasuki

alur

-

alur

( creeks

)

yang ada dan bagian

tepinyq

tetapi tanatrnya dipengaruhi rembesan

(

infiusi

)

air

pasang melalui

pori

-pori

tanah ( Pangudijatno, 1990

).

Kelamtan

Al

yang

tinggi

pada tanah pasang surut dapat bersifat meracun bagi tanaman. Disamping

Al,

sering

pula dijumpai

kelanrtan

besi

(

Fe

)

dan Mangan ( lvln ) yang cukup tinggi. Kedua unsur

ini

dibutuhkan dalam

jumlalr

sedikit ( mikro ),

dat bila

berlebih akan bersifat meracun. Keberadaan kation

-

kation

Al,

Fe, dan

Mn

pada tanah masam menyebabkan unsur

fosfor

(

P

)

kurang tersedia

bagi

tanaman.

Akibafirya

tanaman sering menunjultcan gejala kekurangan unsure

P

pada tanatt tersebut. Disamping

itu,

unsur Molibdenum (

Mo

)

kelarutannya sangat rendah pada tanah masarn. Unsur

ini

dibutuhkan tanarnan legum dalam pembentukan

bintil

akar unark menambat nitrogen

(

N

).

Akibafirya penambatan

N

menjadi terhambat pada

tanah yang bereaksi masam ( Lubis,

dkk.,

1985 ).

(26)

Tanah

-

tanah

alluvial

sangat penting

untuk

tanaman kelapa sawiL meskipun

tc$btrannya

disetiap tempat berbeda

-

beda.

Alluvial

di

tepi

pantai

dan

sungai

mumnya

ditanami kelapa sawit

di Asia

dan

Amerika Alluvial

yang berada

di

tepi

Pmtai

(

cloy marine

)

yang

didominasi

montmorilonitik dan bukan kaotinitik

merupakan sebagian jenis tanatr yang

produltif.

Tanah

-

tanah

berpasir

di

pantai

menrpakan

tanah yang

tidak baik

untuk

pertumbuhan tanaman kelapa sawit. tanaman kelapa sawit tidak tumbuh dengan baik

di

tanah pasir pantai. Tanaman kelapa sawit yang ditanam

di

tanah berpasir pantai pertumbuhannya akan sangat lambat ( Sastrosayono,2003 ).

E"

Reklamasi

Lahan

Pasang

Surut

Lahan pasang surut pada awalnya merupakan rawa pantai pasang surut

di

muara sungai besar, yang dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas laut.

Di

bagran agak ke

@alaman,

pengaruh sungai besm makin kuat

sehingga

wilayah

ini

memiliki

lingkungan

air

asin

(

salin

)

dan air payau. Dengan adanyaproses sedimentasi,

kini

wilayah tersebut berwujud sebagai daratan yang menrpakan bagian dari delta srmgai.

Wilayah

tersebut terletak

relatif

agak

jauh

dari

garis pantai

sehingga kurang

terjangkau secara langsung

oleh

air laut waktu

pasang. OIeh karena

itu,

wilayaS

tersebut saat

ini

banyak dipengaruhi oleh aktivitas sungai

di

samping pasang surut

(27)

harian dari

laut Di wilaydr

pasang surut terdapat dua

jenis

tanah utam4 yaitu tanatr mineral ( mineral soils ) jenuh air dan tanah gambut

(peat

soils ).

Tanah-tanah

mineral

di

wilayah

pasang

surut

terbentuk

dari

bahan endapan marin, yang proses pengendapannya

di

dalam lingkungan laut. Pada wilayah agak ke

@alaman,

pengaruh sungai

relatif

kuar, sehingga tanah bagian atas terbentuk dari endapan sungai, sedangkan pada

bagian

bawatr

di

mana terdapat bahan

sulfidik

(pirit), proses pengendapan lumpur bahan tanah didominasi oleh aktivitas air laut.

Latran pasang

surut

merupakan

latran

marjinal yang

berpotensi

untuk

dikembangkan sebagai areal budidayakelapa sawit. Potensi tersebut didasarkan pada

karakteristik

lahan

maupun luasannya.

Meskipun demikian,

terkait

dengan

karakteristik tanah pada lahan pasang

sunr!

pengembangan kelapa

sawit

di

lahan pasang

surut

dihadapkan pada berbagai tantangan

baik

dalam pengelolaan latran,

kultur

teknis maupun investasi

untuk

pembangunan

infrastnrktur.

Untuk

itu,

pengembangan lahan rawa pasang surut memerlukan perencanaan, pengelolaan, dan pemanfaatan yang tepat serta penerapan teknologi yang sesuai, terutama pengelolaan

tanatr dan

air.

Dengan upaya seperti

itu

diharapkan latran pasang surut dapat menjadi

hhan

perkebunan

kelapa

sawit yang

produktif

berkelanjutan,

dan

berwawasan

tingkungan.

(28)

Secara urnurn, pertumbuhan tanaman dan produksi kelapa sawit pada lahan rawa pasang

surut

yang

memiliki

kandungan

pirit juga

sangat ditentukan

oleh

kualitas

kultur

teknis khususnya pengaturan

tata air.

Kondisi

tata

air

yang

efektif

mampu mengendalikan drainase sesuai kebutuhan tanaman, sekaligus mampu mencegah over drainase yang dapat mengakibatkan oksidasi

pirit

secara berlebihan.

Dari

beberapa

kajian,

menyatakan bahwa budidaya kelapa

sawit pada

lahan pasang sunrt dengan jenis tanah sulfat masam masih dapat dilakukan, namun dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu kedalaman laptsan

pirit

hanrs lebih dalam atau sama dengan

90 cm dari

permukaan tanah dan pembangunan sistem tata

ar

yang

efektif

untuk mencegah terjadinya oksidasi

pirit

sekaligus menyediakan ruang yang cukup untuk perakaran dengan mempertahankan ketinggian air pada level sekitar 70

cm dari permukaan tanah.

Reklamasi mencakup usaha pencegahan masuknya air asin ke daerah reklamasi dengan pembuatan benteng yang diberi pintu air berHep otomatis. Selanjutnya dibuat

sistem pembuangan

air untuk

membuang kelebihan

air didaerdt

reklamasi

ke

laut

atau sungai terdelot ( Pangudijatro, 1990 ).

Secara teoritis, rendalrnya

pH

tanah dapat

ditingl€tkan

melalui berbagai upaya

reklamasi tanah namun secara

praktis

masih dihadapkan kepada

bertagai

kendala

(29)

addah dengan melnpenhankan perrnukaan dr tanah sehingga dapat

melnpenhankan kdelnbaban tubuh tanah sampal pada ttnょ 誠agak basah sOttang

tahlln atau disebut dengan cara penggenangan,pengapuran(JlizriFg),pencucian atau

pernbilasan,penggunaan pupuk― pupuk yang dapat mernbenkan suasallla netral atau

alkali pada tanah,dan pernbangunan penutup tanah yang dapat lmenetralkan tanah

(Adiwiganda9 1999)。

F. Tahapan Pembukaaln Lahan Pamng Suralt

l. Pclnbuatan tanggu1/benteng。

Lahan pas甲

rut μda llmllmnya langstlng atau Jdよ langsung sectt periOdik

setiap harinya selJu terpengaruh dr pasallg smt bempa penggenangan atau

perembesan dr pasang.Usaha penama diarabkan kepada pencegahan masuknya air

pasang ke daerah yang akan direklallnasi dan pembuangan alr tergenang.Untuk itu

harlls dibuat benteng disepttang tepi dllr/sllngai dan areal yang berhadapan ke arah h口t Tergantung pada kepada topOpfl dan letak aFeahyap dekat dllr dibuat dam dengan dilengapi pintu ttrノ klep otomatis yang bengsi mencegah masuknya ttr pasang。

Dalaln menenmkan letak dan arah bentengp agar digstn dllr mangrove yang

h趨

si smgai atau laut yang akan benngsi sebagai barier atau penahan 鳳 回 m air pasang dan s‐

ut(lebar 100-3∞

m).Daerab dengan dlar―

alur

(30)

( creek

)

yang rapat dan saling bersambung tidak dapat dibuka untuk lalran pertanian ( Pangudiatno, 1990

)

2.

Pembangunan pintu air.

Lahan rawa

pasang surut

merupakan

latran yang memiliki cukup

banyak keterbatasan, tenttama

kondisi

drainase

yang buruk

dan

kemungkinan terjadinya

oksidasi

pirit

(

Sutartadkk, 2008

).

Untuk

mengatasi

kondisi tersebu!

maka

dilakukan upaya perbaikan

kondisi

lahan dengan penerapan water manajemen yang

baik.

Pintu

air

berfungsi untuk mencegah dan mengatur keluar masuknya

air

pasang surut.

Air

pasang surut yang biasanya mengalir melalui alur

-

alur, dialihkan melalui

dam

atau

pintu

air

yang dibuat didekat

alur

yang

benangkutan.

Hal

tersebut disebabkan tanah disekitar

alurtidak

memungkinkan pernbuatan dam diatasnya.

Darn

ini

dibagian luar dilengkapi dengan pintu air otomatis

yangpdawakhr

air

pasang

akan

menutup,

sedangkan

pada waktu

air

sunrt akan membuka

dan mengalirkan

air

dari daerah reklamasi. Dibagian dalam benteng dam

juga

dilengkapi

pintu air

biasa yang berfirngsi mengatur kedalaman permukaan

air

tanah didaerall

reklamasi dan dapat

diahr

s@ara manual.

Bentuk

dan batran pembuatan dam dan

pintu

aimya

disesuaikan dengan

kondisi dan

kekuatan

aliran pasang

surut

(31)

3. Pembuatanjalan.

Sistem jaringan

jalan

di

kebun mempakan salah satu fzrktor yang paling penting dalam menunjang dan menjamin kelancaran pengangkutan terutama bahan

-

batran teperluan tanaman

baik

dalam penyiapan lahan maupun penanaman dan perawatan

gelah

tanam serta pengangkutan

hasil

produksi. Perencanaan pembukaan jaringan

ielan hanrs disesuaikan dengan

kondisi

( topografi ) dan kebutuhan diperkebunan.

Berdasartan kepentingannya

i

fungsi,

jaringan jalan

pada pertanaman kelapa sawit terdiri atas

jalan

utama ( main road ), jalan transport, jalan produksi ( collecting

rd

),

jatan Atdarrr_iAan

kontrol

(Anonim,

lgg3)

4.

Imas.

Pada pembukaan lahan pasang surut pekerjaan menumbang pohon tidak ada akan

tetapi

hanya

dilahrkan

pekerjaan

imas

karena vegetasi

pada

latran pasang surut

didominasi oleh hutan bakau

/

mangrove. Imas dilakukan dengan parang

/

kapak atau alat

berat

Sebelum imas

dimulai

luas dan batas

-

batas

blok

hams sudatr diketahui.

Hal

ini

untuk

memudahkan

pelaksanaan

pekerjaan

dan

moniCIring

hasilnya

(Anonim,

1998 ).

(32)

5.

Pancangtanam

Pancang tanam diperlukan untuk menentukan

jarak

barisan tanaman dalarn blok.

Barisan yang teratur akan memudatrkan sensus pohon, pengonfiolan, pemeliharaan

dan

lain

-

lain. Batran yang harus disiapkan adalah anak pancang dari kayu dengan ukuran

*1,5

meter dan diameter 1,5

-

2

cm. Jumlah yang dibutuhkan adalah sesuai dengan kebutuhan pohon / Ha ditambah}O % (

Anonim,

1998

)

Pekerjaan memancang

pada

lahan pasang surut dilakukan sebelum pekedaan membuat parit dengan tujuan agar pancang tanam tidak ada yang mengenai

parit sehingga penanaman

dapayltlah*an

den gan baik.

6.

Pembuatan parit.

Sistem drainase pada lahan pasang surut berfirngsi untuk menurunkan permukaan

air

tanatr dan

juga

untuk

proses

desalinisasi

dari

daerah reklamasi.

Dengan menurunnya permukaan

air

tanatr, pada

waktu

hujan

air

akan merembes

ke

dalam tanah dan melanrtkan atau mencuci garam

-

garaman yang selanjutnya secara lateral

alcan masukke dalam saluran atau paritdrainase.

Pola drainase hanrs intensif agar proses pencucian dapat berlangsung cepat. Parit

Iapangan, pengumpul dan

parit

utama saling berhubungan,

Xmg

selanjufirya masuk

(33)

dalam saluran pembuang keluar dari benteng. Pada

jarak

tertentu dibuat dam

kecil

yang berfirngsi mempertahankan ketinggian permukaan air tanah.

cegah masuknya rembesan

air

asin

dari luar

benteng sebagai akibat kebocoran, maka dibagian dalam

dari

benteng

juga

dibuat

pmit

memanjang yang

langsung

menuju

arah saluran pembuangan utama.

Parit

dalam ini sebagai barier

masuknya

air

asin tersebut

ke

daerah

reklamasi

jika

ada kebocoran

benteng

(Panguddaho,

1990).

7.

Pembangunan jembatan dan

gorong-gorong.

Pada daerah yang

dialiri

sungai,

-G*Ou*rrjaringan

jalan

diusahakan melalui

bagtan sungai yang tersempit, agar pembangunan jembatan lebih mudatr dan efisien.

Pada sungai

kecil

dan dangkal cukup dibuat gorong

-

gorong. Pada tempat

-tempat

jalan

yang

rendah dan tempat penyaluran

air dari

parit

agar dibuatkan gorong

-gorcng

sesuai dengan

ukuran

besar

parir

Untuk

gorong

-

gorong ukuran

besar

memiliki

panjang 100

cm

dan diameter 100

cm

dan

untuk

ukuran

kecil memiliki

ukuran panjang 100 cm dan diameter @ cm.

Tanah timbunan gorong

*

gorong

minimal

hanrs setebal gorong

-

gorong agar

tidak pecatt

jika

dilalui

kendaman. Gorong

-

gorong dengan ukuran 60 cm ditimbun

dengan tanatl minimal

memiliki

tebal 60 cm. Jalan dan tanah diatas gorong

-

gorong harus watel pass (

Anonim, 1993)

(34)

G.

Biaya Pembukaan

Lahan

Pasang

Surut

Biaya

pembukaan lahan

Sulfat

Masam Potensial

untuk

tanaman kelapa sawit

Iebih tinggi

dibandingkan

di

tanah mineral biasa. Penelitian

di

Harrison Malaysia

Plantations Berhad

( HMPB

)

yang telah melakukan perluasan areal kelapa sawit di

kebun Carrey Island

di

sisa areal

cadangan

tanah

Sulfat Masam Potensial

di

sepanjang pantai diperkirakan memerlukan biaya 25

-

30

o/o lebih

tinggr.

Sebagian

dari biaya tersebut dipergunakan untuk biaya pembukaan lahan dan sarana drainase

selama masa pemasakan.

Perhiurngan biaya

di

Carrey Island {etda

Tahw 0

adalah

M$

3.090/}Ia

untuk tahapan pembukaan lahan, pada tatrap penanaman memerlukan

biaya

sebesar

M$

l.365/Hu

tahun ke

2

pada pemeliharaan memerlukan biaya sebesar

M$

750/Ha dan pada tahun ke 3 pemeliharaan memerlukan biaya sebesar

M$ 995^Ia,

sehingga total

biaya yang dibutuhkan dalam pembukaan lahan hingga tahun ke 3 penanaman kelapa sawit adalah sebesar lvl$ 6.200/Ha ( Pangudijatno, 1990).

(35)

Ш

o METODOLOGI

A Tempatdan Waku R珈

直優

an

Penelitian dilakukan

di

PT

Mopoli

Raya

Unit tr Afdeling

payarambe

II

yang

berlokasi

di

Kabupaten

Aceh Tarriang, Provinsi

Nanggroe Aceh

Danrsalam. Penelitian serta pengambilan data dilakukan sejak bulan

Maret

20rc

-

Juni 2010.

B.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada

penelitiar

ini

yaitu menggunakan metode survai

dan deskriptif

dengan pengumpulan

ffi -

data

selnmder. Pada

penelitian

ini

peneliti

mengamati

dan meninjau

langstmg pembukaan

lahan baik

pada

lahan pasaog surut menggunakan metode biasa mauprm metode scrapping sehingga data

yang diperoleh merupakan data yang akurat. Selanjuhya

peneliti

mengkaji biaya

yang

dibutuhkan dalam pembukaan

lrhan

pasang surut

baik

yang menggunakan

metode

rnaupun tanpa scrapping sertamembandingkannya

JeNds

-

jenis

pekerjaan pembukaan lahan pasang

sunrt

autara metode biasa dao metode scrapping yang menjadi perbandingaa

dapatdilihat

wdatatrJt2.

(36)

No

Metode Biasa

Metode Scrapping

1 Buat tanggul Buat tanggul

2

Buat pintu air Buat pintu air

3

Buatjdan

Buatjdan

4

Lnas

Scrapping

5 Pancang tanam Pancang tanam

6 Buat

parit

Buat

parit

7 Buat jembatan

/

gorong - gorong Buat jembatan

/

gorong

-

gorong

Tabel

2-

Perbandingan Jenis Pekerjaan

dalam

Pembukaan

Lahan

Pasang Surut

Metode Biasa dan Scrapping

Co Pengamatan

Pengamatall dilanan pada pembukaan lahan pasang s_t baik yang

mengrakan metOde biasa ma/upm yang mengrakan metode scrappng。

Pengamatan langsung dilapangan dila―

pada setiap jenis"kttaan yang

sedang dilakukan pada saat pengamatan maupun tiゴ

auan pada pekttaan yang

telah sdesai億

akall.

(37)

IY. HASIL

DAI\I PEMBAIIASAI\I

Luas lahan

di Aftleling

Paya Rambe

II

Unit

II

kebun PT.

Mopoli

Raya adalah

seluas 865,86

Ha

Dari

luasan

tersebu!

sebanyak

29

blok

(

704,77

Ha

)

menggunakan pembukaan lahan metode biasa dan sebanyak 5

blok

(

161,09 Ha

)

menggunakan pembukaan lahan metode scrapping.

Pembukaan lahan pasang sunrt metode biasa adalah sistem pembukaan latran

yang rxnum dilakukan

dalam pembukaan

lahan

pasang

surut. Metode

tersebut

meliputi

pekerjaan pembuatan

tanggul,

pembuatan

pintu air,

pembuatan

jalan

prodtrksi, imas,

pancang

tanam,

pembuatan

paxit" serta

pembuatan

gorong

-gorong dan jembatan. Sementara pembukaan lahan pasang surut metode scrapping merupakan metode pembukaaa lahan

yang

menggunakan

full

mekanik

dengan pengolahan tanah dalam pembukaan lahannya. Tahapan pembukaan lohan metode

scrapping

yaitu

:

pembuatan

tanggul,

pembuatan

pintu air,

pembuatan

jalan

produksi,

scrapping pancang tanam, pembuatan

parit"

serta pembuatan gorong

-gorong danjembatan"

Tahapan pekerjaan pembukaan lahan yang dilakukan antara pembgkaan

lahm

pasang surut biasa dengan pembukaan latran pasang sunrt metode scrapping pada

dasarrya adalah sama,

akan tetapi yang

membedakan

adatah pada

tabapan

pekerjaan

imas. Pada pembukaan

lahaa

metode biasa,

imas dilakukan

secara

manual. Sementara

pada pembukaan

lahan metode scrapping

imas

tidak

filakukan,

tetapi

dilaktftan

pekerjaan scrapping dimana setiap pohon

di

tumbang secara mekanik disertai dengan proses perataan taoah.

(38)

A.

BuatTanggul

ranggpl

dibuat dengfr

menggunakan

tenaga

mekanik yaitu

dengan menggunakao alat

excavator

Kebutuhan tenagadalam pembuatan taoggul s@ara mekanik

yaitu

15

meter/IlM.

Harga

per HM yaitu

sebesar

Rp

500.000 sehingga

biaya pembuatan

tanggul

sebesar

Rp

33.300

per

meter.

Jika

pembuatan

tanggul

dilahkan

secara

manual

menggunakan

tenaga

manusia,

maka biaya

yang dibutuhkan yaitu Rp 50.000 per

meter

Besar biaya pembuatan tanggul pada areal reklamasi lahan pasang

sgrut

di

Afdeling

Paya Rambe

tI

Unit

II

PT. Mopoli

Raya

untuk lebih jetasnya

dapat

dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3- Biaya Pembuaran Tanggul

di Afireling

paya Rambe

II

unit II pr.Mopoli

Raya

(

Sumber:

pT. Mopoli

Raya)

Panjang Tanggul (

Meter)

Biaya Pembuatan Tanggul ( Rp

)

77.433.335 43.616.667 212.933.336

Biaya Per

Meter:

Rp 33.300

(39)

Pembuatan

tanggul dilakukan

dengan memperhatikan

kondisi

areal dimana

alur sungai akan mempengaruhi panjang tanggul yang

di

buat.

Kondisi

permukaan

air

dan

fluktuasi

tergenangnya areal yang dipenganrhi oleh pasang surut

air

laut

juga menjadi acuan dalam pembuatan tanggul.

Tabel

4.

Memperlihatkan bahwa luas areal

tidak

mempengaruhi panjang

tanggul yang dibuat. Pada

blok

53 dan 54 dengan luas areal yang besar, tanggul

yang dibuat lebih

pendek dibandingkan

dengan

blok

4g

dan

49

yang

luasan arealnya lebih

kecil.

IIal

ini

disebabkan karena b(ok 53 dan 54 terletak lebih

jauh

dari alur sungai dan hanya sebagian areal yang terpengaruh langsung oleh pasang

surut

air

laut.

Sementara

blok

48

dar-

49

dengan

luas areal yang lebih

kecil

memerlukan tanggul yang

lebih

panjang karena pada

blok

tersebut lahan banyak

terpengaruh oleh fluktuasi pasang surut air laut sehingga tanggul yang dibuat

lebih

paojang untuk mencegah masuknya

air

laut ke dalam lahan. Sementara pada

blok

57

dengan

luasan

41,7 hektar,tanggul

tidak dibuat

karena lahan merupakan eks tambak yang sebelumnya sudah terdapat tanggul. Dalam biaya pembukaan lahan pasang

surut

pembuataa

tanggul memerlukan

biaya yang cukup

besar yaitu

mencapai 27,66

%

dari

total

biaya untuk

pembukaan

lahan metode

biasa

Sementara pada pembukaan lahan metode scrapping persentase biaya

pmbuatan

taaggul adalah

2,6

%

da/,

totar

biaya pembukaan

lahan.

Besarnya

biaya

pembuatan

tanggul

di

pengaruhi

oleh

panjang tanggul yang dibuat

dalam pembukaan lahan.

(40)

■ ■ ■ ■ ■ ■ E ■ ■ ■ F E E I I I I I

B. Buat Pintu A静

Pcllempan watcr manaJemcll yang dilanan oleh PT.M9pOli Raya dalam

upaya meminimtts缶 keterbatasan lahan marginabya yaitu dengan membuat pintu alrpada lahan pasang suut Pintu air dbuat dengan ttuan agar匈

麟 mengontrol kelllar masbya ttr dari/ke lahano Pintu air dibuat sesuai dengan kebuman

dimana kondisi ared dan vOlume air mempenganijnmlah pintu air yang dibuat

dalam suatu areal.Di lahan pasang藻

pintu air dibuat agar air dalalll areal dapat di keluarkan apabila telah melewati batas■ 01.lal dan air dilllar areal

(air laut)Jdakdapatmasukdalamarealjikadal,m kcDndisi pasang。

Ada duajenis pintu tt di Afdeling Paya Rambe

yaitu pintu tt sistem klep

dan pmtu tt sistem stick.Pintu atr ttstem klep membunan pipa Pvc―

ll

12"sebagai salun keluamya air seb呵 は 9 batang dan ban dalam sebanyak 6

buaho Dalaln pemasangannya dibunkan tenaga sebanyak 10 Hb.Biaya

pembuatan pintu air sistem klep yaitu sebesar Rp 17.441.000 per pintu.

Sedangkanjika meng_M ttstem stick maka kebuman pipa PVc―

n12''

sebanyak 12 batang tanpa mengrakan ban dalam.Biaya l専

五bttm pintu air

dstem stick per pmmya sebesar Rp 19。

550.0∞

.Dalanl pelaksanammya di

PT.MOpoli Raya ttett Pり

な血

Ⅱ unit Ⅱ,pintu air dibuat d釧 m ttstem

klepkarenalebih efektifdanttsiendibandinn dengan dstem stiょ

Jumlah pintu air dan besamya biaya pembuatan pintu air di setiap b10k untuk

(41)

Tabe1 4. Biaya PembuataII Pintu Air di Atteling Paya Rambc

Unit

PT.Mopoll Raya(Sllmber:PT.Mopoli Rり

a)

No B10k

Lllas

(Ha)

Jllmlah Pintu Air Total Bia.ya

(Rp)

48

27,16 4 69.764.000

49

19,94 3 52。323.000

50

33,64 3 52.323.000 52 22,59

0

0 53 40,17 2 34.882.000

54

39,07 0

0

57

41,7

2

34.882.000

TOtal 1 2Z,27 1「

1死

I死

:面

5

Biaya perpmtu=Rp 17.441.000

Biaya

pembuatan

pintu air

di

Afileling

paya

Rambe

II

unit

tr

pr.Mopoli

Raya pada

Tabet 5 menunjutkan

bahwa setiap

blok memiliki jumlatr pintu air

yang

berbeda- Besarnya

biaya

pembuatan

pintu air

pada suatu

blok

tergantung

pada jrmlah

pintu

air

yang

terdapat

pada

blok

tersebut

Luasan areal tidak

mempenganrhi

jumlah pintu air yang

dibuar BIok 48 memiliki pintu air

lebih banyak dari pada

blok

-

btok lain

karcna areal

blok

48

memiliki

volume air yang

lebih

besar

dan lahan lebih

rendah serta sangat

rentan tffhadap

genangan

air

sehingga pada areal

blok

tersebut diperhrkan

pintu air

ymg

lebih

banyak agar

water

maragemen

dapd

terjasa

dengan

baik.

sementara pada

blok 52

dm

s4

tidak

t€rdapat

pintu air

karena areal tersebut

memiliki

kondisi

lahao yang

lebih

baik

sehingga

volume air

dilahan

masih dapx

dikendalikan

tanpa

adanyapintu air.

(42)

C.

BuatJalan

Pada daerah areal pasang surut

di Afdeling

Paya Rambe

tr Unit

II

PT

Mopoli

Ruyq pmjang jalan

disesuaikan dengan kebutuhan

dm kondisi

arcal. Pembuatan

jalan

dilahkan

menggunakan alat mekanik yaitu excavator type Komatsu PC 200.

Untuk

lebih jelasnya biaya pembudan

j"lan di Afdeling

Paya Rambe

tr

Unit

II

PT.

Mopoli

Raya dapat

dilihat

pada tabel 5.

Tabel

5.

Biaya Pembuatan Jalan

di Aftleling

Payz Rambe

II

Unit

tr

PT. Mopoli

Raya ( Sumber: PT.

Mopoli Raya)

No Blok

Luas

(Ha)

Panjang Jalan ( meter

)

Total

Biaya

(Rp)

48 27,16 1.298 46.357.143

49

19,94 529,5 18.875.000

50

33,64 1.025 36.600.000

52

22,59 744,5 26.450.000 53 40,17 906 32.350.000

54

39.07 2.121,5 75。750.000

57

41,7 615 22.000.000 Total 224,27 7.234,5 258.382.143

Biaya per

meter:

Rp 35.700

Pada

Tabel 5.

Dapat

dilihat

besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan

jalan

yaitu Rp 35.700 per meter dengan prestasi

kerja

14 meter per

HM

dan harga

perHMyaituRp

500.000.

(43)

E 口 E 鬱 r F

Jdan di setiap b10k memiliki ttang jJan yang berbeda―

beda bl=

disesuaikan dengan kOndisi areal.Biaya pembuatan jdan pada

Ы

Ok 48 adalab

17,9%山 面

tOtal biaya persiapan l・Inm.Blok 49 sebesar 12,18%,Ы

Ok 50 sebew

20,23%,b10k52 sebesar 3Q35%,b10k53 sebesar 6,86%,b10k54 sebesar 16,300/。

dan b10k 57 sebesar 4,73%dari total biayapersiapan iahan。

Do lmas

Vegett yang berkembang di tanah endapan pantai bempa hutan bakau atau

mangrOv%yang didominasi Oleh Rみ

ゅ λο″′sp9 Иν

icem″

ψ,sOmeratia ψ dan

0如

eぉ

(nipah).Semua tanamall tersebut sangat tderan terbadap kadar

garam yang iggi dalam t就

Dalam pembukaan lahan pasang sumt secara manual(kOnvensbnal),hutan

mangrOve di tebang(imaS)dengan mengrakan dat paFang dan kapak.Biaya

imas bakau untuk lebihjelasnyadapatdilihatpada Tabe1 6。

(44)

No Blok Luas

(Ha)

Biaya Imas Bakau

(Rp)

48 27,16 7.718。872 49 19,94 5.666.948 50 33,64 9.560。488 52 22,59 6.420.000 Total 103,33 29。366.308

Biaya Per

Ha:

Rp 284.200

Biaya imas bakau dalarn pembukaan latran pasang surut di PT

Mopoli

Raya

Aftleling

Paya Rambe

II

yaitu

sebesar

Rp 284200 per

hektar dengan norma pekerjaan 7 HblHa dan harga llb--

'e[6*r

Rp 40.600. Besarnya biaya imas bakau pada pembukaan

tut*

pu*.rg

surut adalah 4,3lYo

dari total

biaya per hektar pembukaan lahan metode biasa.

Tabel

6.

Menunjukkan batrwa besarnya biaya Imas bakau pada PT.Mopoli

Raya sebanding dengan luas areal yang dikerjakan karena

pda

areal rcrsebut didominasi oleh vegetasi mangrove yang populasinyarelatif sama

E

Scrapoing

Scrapping tanah adalah upaya reklamasi lahan secara mekanik agar latran dapat ditanami olehtanaman perkebunan Scrapping dikerjakan menggunakan alat beratexcavatortype Komatsu

rc

200.

32

Tabel 6. Biaya Imas Bakau dalam Pembukaan Lahan Pasang Surut Metode Biasa

di

Afcleling

Paya

Rambe

II Unit II

PT.

Mopoli

Raya

(45)

Pembukaan

lahan baru

adalah

pekerjam yang

berat sehingga

traktor

yang

diperlukan dalam

pkerjaan ini diklasifikasikan

sebagai

taktor

kelas berat ( heauy

duty

)

dan

bertenaga

diatas

100

Hp.

pekerjaan

hampir

sama dengan

pekerjaan

pengolahan

tanah yang meliputi

berbagai kegiatan dengan

tujuan membuat tanah

menjadi medium

pertumbuhan

yang baik bagi

tanaman. Tanah

yang diolah

mengalami pembalikan, penggemburan,

serta

pengrataan

dan sekaligus tanah dibersihkan

dari

tumbuhan

gulma

(

Kartohadikoesoemo, lgST).

Prinsip

kerja

scrapping

hampir

sama dengan pembajakan pada tanah mineral, namun pada scrapping fujuan utamanya

yaifu

unfuk meratakan tenah agnr prloses penanaman, perawatan dan panen terlaksana dengan

baik

S€lain untuk meratakan

areal,

scrapping

juga

bertujuan

untuk memperb*ki sifat

tanatr pasaog surut. Dengan

dilatukannya

scrapping, diharapkan laprsan

pirit

t

nah lebih cepat tercuci

oleh air hujan

sehingga keracrman tanah dapat

diminimatisir

dan

pH

tanah yang

tinggi

dapatmendekati

pH

nornal

yang cocok bagi pertumbuhan tanaman kelapa

sawit.

Biaya

scrapping

pada lahan

pasang

pekerjaannya

menggunakan

full

mekanik.

persiapan lahan dapatdilihat pada Tabel Z.

surut

sangat

besar karena

dalam

Biaya

scrapping

pada

pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi, eksperimental dan uji laboratorium, yang dilakukan melalui tahapan – tahapan sebagai berikut: (1)tahap

dengan pemboran (drilling), pembuatan paritan (trenching), dan peledakan (blasting). Dampak yang ditimbulkan pada tahap ini adalah pembukaan lahan-lahan yang tertutup tanaman,

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan Metode USLE maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Rancangan teknis penataan

Bab IV adalah analisis hasil penelitian terkait pasang surut air laut sebagai metode penentuan awal bulan Islam Jamaah An-Nadzir, deskripsi hasil penelitian, fakta-fakta yang ada

Untuk mendukung kegiatan pembukaan lahan tambang sirtu pada perusahaan tersebut, dilakukan pembuatan desain penambangan yang sesuai dengan rekomendasi atau litelatur

Jadwal Pelaksanaan pekerjaan untuk tahapan pengiriman adalah hari ke4 (angka27) dan pada metode pelaksanaan angkutan yang digunakan adalah angkutan darat yang mana

Berikut ini merupakan tahapan persiapan pembukaan lahan tanaman kelapa sawit yang dilakukan pada perkebunan petani swadaya di Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak

Metode yang digunakan adalah metodologi iterative(pengulangan), yang dimana setiap pekerjaan dapat dilakukan secara berulang-ulang, tahapan dalam metode iterasi ini