• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

LAPORAN KEMAJUAN

PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN PRODUK ROTAN (BANK DESAIN ROTAN) SEBAGAI ACUAN DESAIN BAGI UKM DI SULAWESI TENGGARA UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL, ESTETIKA DAN KUALITASNYA

Tim Peneliti:

Anggota 1 Thomas Ari K. SSn, MT. (Jurusan Desain Interior /FTSP) Anggota 2 Dr. Mahendra Wardhana, ST. MT. (Jurusan Desain Interior /FTSP)

Anggota 3 Ir. Prasetyo Wahyudie, MT (Jurusan Desain Interior /FTSP) Anggota 4 Aria Weny Anggraita, ST, MMT (Jurusan Desain Interior /FTSP)

Anggota 5 Ir. Adi Wardoyo, MMT (Jurusan Desain Interior /FTSP) Anggota 6 Firman Hawari, SSn, MSn (Jurusan Desain Interior /FTSP) Anggota 7 Ir. Nanik Rachmaniyah MT (Jurusan Desain Interior /FTSP)

Anggota 8 Ir. Budiono MT (Jurusan Desain Interior /FTSP) Anggota 9 Anggri Indraprasti, MSn (Jurusan Desain Interior /FTSP)

Anggota 10 Lea K Anggreni, MSn (Jurusan Desain Interior /FTSP)

Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No: 020728.159/IT2.11/PN.08/2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

(3)

2

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN

PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Penelitian : Pengembangan Produk Rotan (Bank Desain Rotan) sebagai acuan desain bagi UKM di Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan nilai jual, estetika dan kualitasnya.

2. Ketua Tim

a. Nama : Anggra Ayu Rucitra,ST,MMT b. NIP : 198307072010122004

c. Pangkat / Golongan : Penata Muda Tingkat I/ III.B d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

e. Jurusan : Desain Interior

f. Fakultas : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan g. Laboratorium : Building and Science

h. Alamat Kantor : Kampus ITS, Sukolilo

i. Telp / HP / Fax : 031-5925223 / 081233889028,087853388633 j. Tim :

No Nama Lengkap Bidang Keahlian

Fakultas/Jurusan/Unit Instansi/

Perguruan Tinggi

1 Anggra Ayu

Rucitra,ST,MMT Interior –Desain Furniture, Kria,

Desain

FTSP/Desain Interior ITS

2 Dr. Mahendra Wardhana,

MT Riset dan metodologi,

Desain Interior

FTSP/Desain Interior ITS

3 Thomas Ari K, MT Mebel, Desain

Interior FTSP/Desain Interior ITS

4 Prasetyo Wahyudie, MT Utilitas,

Struktur Konstruksi, Ergonomi

FTSP/Desain Interior ITS

5 Budiono, MT Interior,

Konstruksi, Utilitas

FTSP/Desain Interior ITS

6 Adi Wardoyo, MT Gambar

Interior, Ergonomi

FTSP/Desain Interior ITS

7 Aria Weny Anggraita,

MMT CAD, Digital Modeling FTSP/Desain Interior ITS

8 Firman Hawari, MSn Mebel, Kriya,

Interior FTSP/Desain Interior ITS

9 Nanik Rahmaniyah,MT Gambar Teknik

Interior FTSP/Desain Interior ITS

10 Anggri Indraprasti,MSn Kriya FTSP/Desain Interior ITS

(4)

3

3. Jumlah Anggota : 10 orang 4. Mitra Pengabdian :

a. Nama Instansi mitra : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara

b. Contact Person : Hj. Siti Saleha, Msi

c. Jabatan : Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sultra d. Alamat :Jln. Abdullah Silondae No 116. Kendari Sulawesi

Tenggara e. Telp/Hp/Fax :

5. Sumber dan jumlah dana

penelitian yang diusulkan : a. Dana BOPTN 2015 Rp. 16.000.000,- b. Sumber lain, Kerjasama dengan Pemprop. Sultra dalam Pengembangan Produk Rotan

Menyetujui, Surabaya, 20 Agustus 2015 Ketua Jurusan Desain Interior, Ketua tim peneliti,

Ir. Prasetyo Wahyudie, MT Anggra Ayu Rucitra,ST,MMT NIP. 196501201989031003 NIP.198307072010122004

Ketua LPPM ITS,

Prof. Dr. Ir. Adi Supriyanto,MT NIP. 196404051990021001

(5)

4

PENGEMBANGAN PRODUK ROTAN (BANK DESAIN ROTAN) SEBAGAI ACUAN DESAIN BAGI UKM DI SULAWESI TENGGARA UNTUK

MENINGKATKAN NILAI JUAL, ESTETIKA DAN KUALITASNYA

Ringkasan

Berdasarkan MOU antara Gubernur Sulawesi Tenggara dengan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Naskah Kerjasama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Surabaya nomor: 530/490 dan nomor 1196/IT2.11/KS.00.03/2014 Tentang Pengembangan Industri Rotan, terdapat perjanjian kerjasama dalam pengembangan potensi Industri Rotan di Sulawesi Tenggara.

Salah satu upaya pengembangan industri rotan adalah dengan melakukan penguatan inovasi dalam pengembangan desain produk – produk rotan. Perlu dilakukan analisis dasar terhadap karakter mebel dan asesoris Sulawesi Tenggara. Selanjutnya dilakukan inovasi pengembangan produk dan varian desain. Pengembangan desain tersebut berkaitan dengan sejumlah faktor penting yang kemudian dijadIkan variable dalam penelitiannya. Variabel tersebut adalah keindahan, karakter Sultra, kekuatan dan kelayakan jualnya. Sentra industri kecil rotan dan inkubator diharapkan akan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan desain untuk memajukan usahanya.

Data – data pendukung di peroleh melalui studi pendahuluan ke lokasi UKM dan data yang telah dihimpun oleh SKPD terkait, Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Proses pengembangan desain dilakukan di ITS dengan melibatkan mahasiswa, laboratorium desain dan culture Jurusan Desain Interior ITS serta dikaitkan dengan beberapa mata kuliah pendukung di Jurusan Desain Interior, seperti MK Desain Furniture, Desain Asesoris dan Desain Nusantara. Kajian ini di awali dengan mengidentifikasi karakter produk rotan khas Sulawesi Tenggara, mengembangkan varian desain berdasarkan keanekaragaman fungsi. Hasil akhir yang diharapkan adalah tersusunnya bank desain yang berisi desain dan gambar kerja sebagai standar bagi UKM dan pelaku usaha rotan Sulawesi Tenggara dalam melakukan proses produksinya serta dapat menghasilkan luaran berupa artikel pada seminar atau jurnal ilmiah nasional.

(6)

5 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri meubel rotan merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan di Sulawesi Tenggara. Industri ini mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat dan daerah Sulawesi Tenggara. Program pengembangan industri ini harus dilaksanakan secara terpadu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pengembangan industri rotan ini kegiatan yang terpadu tersebut adalah melibatkan semua stake holder di industri rotan ini.

Kajian pengambangan industri meubel rotan Sulawesi Tenggara ini merupakan langkah awal dalam rangkaian pengembangan industri rotan di Sulawesi Tenggara. Kajian ini berangkat dari data, informasi dan keadaan real masyarakat di Sulawesi Tenggara serta memperhatikan kekhasan setiap wilayah di Sulawesi Tenggara. Perkembangan informasi dan teknologi di masa mendatang yang sangat cepat akan mempengaruhi rencana pengembangan industri rotan di Sulawesi Tenggara pada akhirnya. Dengan demikian, pemanfaatan informasi dan teknologi menjadi sangat penting untuk diperhatikan pada kajian pengembangan industri ini.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dalam rangka memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global diperlukan dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan IPTEK yang diarahkan pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan IPTEK nasional untuk mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan IPTEK secara luas dalam sistem produksi barang/jasa, pembangunan pusat-pusat unggulan IPTEK, pengembangan lembaga penelitian yang handal, perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan dan penerapan standar mutu,

(7)

6

peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) IPTEK, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana IPTEK. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangan kelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan usaha.

Berdasarkan MOU antara Gubernur Sulawesi Tenggara dengan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Naskah Kerjasama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Surabaya nomor: 530/490 dan nomor 1196/IT2.11/KS.00.03/2014 Tentang Pengembangan Industri Rotan, terdapat perjanjian kerjasama dalam pengembangan potensi Industri Rotan di Sulawesi Tenggara.

Gambar 1.1 Pengembangan desain kursi rotan dan bambu ( Sumber : penelitian SIDA Jatim, 2013)

Salah satu upaya pengembangan industri rotan adalah dengan melakukan penguatan inovasi dalam pengembangan desain produk – produk rotan. Perlu dilakukan analisis dasar terhadap karakter mebel dan asesoris Sulawesi Tenggara. Selanjutnya dilakukan inovasi pengembangan produk dan varian desain. Pengembangan desain tersebut berkaitan dengan

(8)

7

sejumlah faktor penting yang kemudian dijadIkan variable dalam penelitiannya. Variabel tersebut adalah keindahan, karakter Sultra, kekuatan dan kelayakan jualnya. Sentra industri kecil rotan dan inkubator diharapkan akan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan desain untuk memajukan usahanya.

1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

1. Mengidentifikasi karakter produk rotan khas Sulawesi Tenggara:

a. Identifikasi karakter produk rotan Sulawesi Tenggara dengan pendekatan analogi/morfologi terhadap ciri khas Sulawesi Tenggara .

b. Tersusunnya beberapa konsep dasar bentuk khas Sulawesi Tenggara.

2. Mengembangkan varian desain berdasarkan keanekaragaman fungsi: a. Perumusan fungsi – fungsi produk rotan yang menjadi

unggulan.

b. Tersusunnya fungsi dasar dan fungsi turunan dari produk rotan Sulawesi Tenggara.

3. Tersusunnya bank desain yang berisi desain dan gambar kerja sebagai standar bagi UKM dan pelaku usaha rotan Sulawesi Tenggara dalam melakukan proses produksinya.

a. Tersusunnya bank desain yang terdiri dari beberapa fungsi produk rotan.

b. Setiap gambar dilengkapi dengan panduan ukuran

1.3. Tujuan, Manfaat dan Dampak kegiatan yang diharapkan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelasakan, maka maksud dan tujuan dari penyusunan Pengambangan Produk rotan (Bank Desain Rotan) adalah :

a. Maksud : Mendukung adanya penguatan sistem inovasi daerah, melalui pengembangan IPTEK yang diarahkan pada peningkatan kualitas industri

(9)

8

rotan dengan mengembangkan produk rotan Sulawesi Tenggara dalam bentuk Bank Desain.

b. Tujuan :

1. Mengidentifikasi karakter produk rotan khas Sulawesi Tenggara 2. Mengembangkan varian desain berdasarkan keanekaragaman fungsi 3. Tersusunnya bank desain yang berisi desain dan gambar kerja

sebagai standar bagi UKM dan pelaku usaha rotan Sulawesi Tenggara dalam melakukan proses produksinya.

1.4. Target luaran

Produk yang dihasilkan dalam penyusunan Pengambangan Produk rotan

(Bank Desain Rotan) minimal mencakup :

1. Karakter produk

2. Jenis produk unggulan 3. 30 desain dan ukurannya

(10)

9 BAB 2 METODE PENELITIAN

2.1 Teori Penunjang

Literatur utama yang menjadi penunjang dari penelitian ini adalah hasil dari pengembangan desain pada desain manik-manik kaca (Wardhana; 2009) dan pengembangan ukm di berbagai bidang. Pada penelitian tersebut diambil salah satu manfaatnya yakni metodologi perancangan yang dikembangkan. Dalam penelitian desain yang lain, Indraprasti (2012) juga dapat diambil manfaat penerapan metodologi dari pengembangan ide hingga menjadi sebuah karya desainnya. Pengembangan penelitian dari metodologi tersebut diambil kesimpulan sementara yakni ide hingga menjadi wujud nyata adalah didasarkan pada beberapa tahapan penting yang harus dilaksanakannya.

Tahapan dalam pengembangan desain dari ide hingga terwujudnya karya adalah terdiri dari: pengenalan bentuk desain, pencarian ide bentuk, pengembangan kekuatan, pengembangan estetika, dan uji kelayakan desain. Masing-masing tahapan memiliki kesulitan yang berbeda-beda dan menjadi bagian penting untuk tahapan selanjutnya. Secara diagramatis kesimpulan beberapa penelitian pendahuluan yang membahas pengembangan karya desain adalah seperti di bawah ini.

Gambar 2.1. Proses penelitian dalam pengembangan desain disarikan dari Wardhana (2009) dan Indraprasti (2012).

Pengenalan karya

Pencarian ide bentuk

Pengembangan kekuatan

Pengembangan estetika

(11)

10 2.2 Studi Hasil Penelitian Sebelumnya

Wardhana (2009) memberikan masukan berarti bahwa pengembangan desain selalu harus memperhatikan kemampuan desainer dalam mengenali variabel mewujudkan desainnya. Pengenalan variabel menjadi sangat penting untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada suatu desain. Beberapa variabel yang diperhatikan tersebut adalah : pengenalan bentuk desain, pencarian ide bentuk, pengembangan kekuatan, pengembangan estetika, dan uji kelayakan desain.

Indraprasti (2012) menekankan pada beberapa hal yang sama dengan kesimpulan penelitian di atas, namun terdapat temuan penting lainnya yakni pencarian ide didasarkan pada pengetahuan yang bersumber pada pengetahuan orang-orang secara luas. Dengan demikian, keuntungan yang dapat diperoleh dari penggalian ide tersebut adalah hasil desainnya akan mudah dimengerti orang lain (pengamat). Hal ini disebabkan karena ide yang umum dan telah dikenal orang lain akan mempermudah menghasilkan suatu desain, sehingga orang lain akan mudah pula dalam mengerti maksud bentuk desainnya.

Kristiato (2013) pada penelitiannya mengungkapkan UKM Furnitur di Gresik Selatan memiliki kekuatan kemampuan produksi yang cukup baik. Satu peluang yang harus dikembangkan adalah mengangkat varian desain yang optimal bagi UKM tersebut. Dengan demikian langkah untuk mengembangkan desain yang nantinya dapat diproduksi pada UKM Kayu dan Rotan di Gresik menjadi langkah yang sangat tepat.

Studi – studi atau produk-produk perencanaan yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan Pengembangan Produk rotan (Bank Desain

Rotan) antara lain:

a) Studi terkait Industri Rotan

b) Studi terkait karakter Sulawesi Tenggara

c) Produk – produk perencanaan lainnya yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengembangan inovasi daerah.

(12)

11 BAB III

HASIL KEMAJUAN

3.1 Kemajuan pelaksanaan penelitian

Setelah pelaksanaan kontrak, tanggal 4 Mei 2015. Penelitian ini dimulai dengan melakukan penggalian data dengan cara studi lapangan ke UKM Rotan Sultera di Kabupaten Konawe dan Kota Kendari. Kegiatan dalam pelaksanaan Kajian Pengambangan Produk rotan (Bank Desain Rotan) sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi profil potensi daerah. Potensi Daerah adalah bagian dari upaya pengembangan potensi investasi daerah yang meliputi; identifikasi seluruh potensi yang ada (what), alasan-alasan yang menjadikan potensi-potensi dimaksud dijadikan sebagai unggulan (why), lokasi investasi yang ditetapkan (where), dan bagaimana kebijakan-kebijakan pusat dan daerah (who).

2. Analisis pasar (pasar lokal/ekspor), analisis potensi bahan baku, analisis keuntungan komparatif dan kompetitif, serta analisis kebutuhan calon industri.

3. Analisis karakter kedaerahan, mencari ciri khas produk yang membedakan dengan daerah lain.

4. Analisis produk – produk unggulan, merumuskan jenis dan fungsi produk yang menjadi unggulan.

5. Pengembangan varian produk unggulan

6. Analisis dimensi dan ergonomi produk unggulan

(13)

12

Gambar 3.1. Perajin Rotan

Tabel 1. Jadwal Penelitian

N o Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 Mei Juni Jul i A gust us S e pt e m ber Ok tober N opem ber 1 Penggalian data

2 Analisis data dan konsep 3 Proses pengembangan desain 4 Uji kuisioner hasil desain 5 Analisa hasil kuisioner 6 Seminar dan publikasi

7 Laporan akhir dan penggandaan

Penggalian data berupa studi eksisting dan pustaka serta pengolahan data telah dilakukan. Saat ini pelaksanaan penelitian sampai pada proses pengembangan desain.

(14)

13 3.1.1 Ketersediaan sumber daya rotan di Sulawesi Tenggara

Prospek industri ditentukan oleh setidaknya 3 (tiga) faktor. Ketiga faktor tersebut adalah ketersediaan bahan baku, kemampuan produksi industri, dan ketersediaan konsumen potensial. Dua bagian terakhir yakni kemampuan produksi dan ketersediaan konsumen dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas hasil karya meubel rotannya. Ketersediaan sumber daya rotan di Sulawesi Tenggara adalah sebesar

Tabel 2. Produksi Kayu dan Rotan di Kabupaten dan Kota di Sultra Tahun 2012

NO KABUPATEN

Kayu Gelondongan

(M3) Kayu Olahan (M3) Rotan (ton)

Jati Non Jati Gergajian Square Rotan Olahan Rotan

1 Buton 604,30 12.458,58 3.450,92 - 600 342 2 Muna 13.005,20 6.609,50 11.205,35 - 40 - 3 Konawe 246,82 4.090,65 1.429,01 - 620 - 4 Kolaka 52,72 21.842,21 566,51 - 540 238 5 Konawe Selatan 5.548,58 2.118,65 731,37 - 300 105 6 Bombana 2.276,96 118,80 - - 120 - 7 Wakatobi - - - - 8 Kolaka Utara - 29,28 - - 14 - 9 Buton Utara - 8.804,96 17.585,58 - - - 10 Konawe Utara 286,79 11.693,96 - - - - 11 Kendari 225,47 164,52 3.194,22 485,74 - - 12 Bau-Bau - - - 100 - JUMLAH 2012 22.246,82 67.931,10 38.162,97 485,57 2.334 685 2011 17.049,98 57.900,39 27.606,85 722,91 2.192 723 2010 7.086,77 79.157,3 28.638,90 - 1.435 763 2009 7.008,08 18.797,1 10.893,19 - 1.597 - 2008 16.225,00 46.815,0 - - 1.732 -

Sumber: Bahan Rapat Kerjasama Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Rotan Provinsi Sulawesi Tenggara Dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Tanggal 16 September 2014

Selain itu, berdasarkan bahan rapat Kerjasama Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Rotan Provinsi Sulawesi Tenggara Dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Tanggal 16 September 2014 Di Surabaya terungkap bahwa budidaya rotan telah dimulai tahun 2014 di Kabupaten Konawe Selatan dan Buton seluas 50 Ha. Sumber benihnya diperoleh dari hutan di Kabupaten Buton.

(15)

14

Gambar 3.2 Kursi buatan UKM

3.1.2 Proses produksi

Proses produksi terbagi atas tiga bagian yaitu proses pengolahan raw material, proses pengolahan rangka dan proses anyam.

Proses pengolahan anyaman

Proses anyaman rotan dimulai saat rangka selesai. Jenis anyaman dan material rotan disesuaikan dengan desain. Untuk sebuah kursi makan standard pengrajin bisa menyelesaikan dalam waktu 1 hari, ongkos pengerjaan berkisar Rp. 50.000 – Rp.150.000, tergantung tingkat kesulitan.

Gambar 3.3 Proses anyaman rotan

Setelah anyaman selesai, selanjutnya dilakukan proses finishing yaitu dengan mengamplas serabut pada rotan hingga halus, kemudian proses pewarnaan dan atau coating.

(16)

15 3.2 Hasil penelitian dan luaran yang telah diperoleh

3.2.1 Analisa Potensi Ekspor

Perabotan rotan dan kayu masih menjadi komoditas utama kerajinan di Indonesia. Rotan, kayu dan ukiran menjadi warisan budaya Indonesia. Di tangan para perajiN, rotan bisa menjadi bahan baku yang flexible menjadi berbagai barang jadi untuk beragam keperluan. Bukan hanya batang rotan yang utuh yang dapat digunakan, serpihan atau limbah rotan yang tak terpakai untuk mebel pun bisa digunakan untuk membuat berbagai barang dari yang fungsional sampai pajangan.

Kerajinan rotan telah memiliki pasar ekspor yang cukup besar, dan akan terus memiliki peluang pasar yang besar di luar negeri ( MM Fauzi, 2008) :

 Indonesia adalah salah satu negara penghasil rotan terbesar. Karena

Indonesia memiliki hutan yang luas, dan rotan hanya akan tumbuh di wilayah yang masih banyak hutannya.

 Proses pembuatan produk kerajinan rotan, furniture maupun

accessories, yang kebanyakan berbentuk anyaman, mengandalkan kerajinan tangan dan hanya sedikit alat atau mesin yang digunakan. Dimana orang-orang Indonesia sudah memiliki keahliannya sejak jaman dahulu, dan terus berkembang hingga sekarang.

 Tenaga kerja di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan

negara-negara maju, sehingga membuat harga produk menjadi lebih kompetitif. Hanya negara-negara berkembang dan memiliki bahan baku rotan yang akan selalu menjadi kompetitor Indonesia seperti Vietnam, Myanmar, Thailand dan Philipina.

(17)

16

Gambar 3.5 Grafik Penjualan Furniture

Sumber : Data AMKRI (Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia) Berdasarkan data dari Asosiasi mebel kayu dan rotan Indonesia, penjualan furniture Indonesia memiliki peluang ekspor yang besar. Dari grafik di atas diketahui penjualan furnitur mencapai 1, 8 milyar dolar pada tahun 2013. Sebagian besar mebel (70%) potensi ekspor adalah kayu dan sisanya adalah metal, bambu dan rotan. Sedangkan negara tujuan terbesar ekspor adalah Eropa, Amerika.

Gambar 3.6. Penjualan Furniture

Sumber : Data AMKRI (Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia)

3.2.2 Analisa Trend Furniture

Sesuai dengan data yang diperoleh tentang kesempatan pengembangan industri mebel Indonesia, hal ini berbanding lurus dengan kekuatan karakter mebel Indonesia. Karakter mebel Indonesia yang telah

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2012 2013

PENJUALAN FURNITURE DALAM MILYAR DOLLAR

Sales

KAYU METAL BAMBU

Sales

AMERIKA EROPA ASIA LAINNYA

(18)

17

menjadi bagian dari trend desain furniture, yang selaras dengan langgam tradisional, etnik, ekletik dan natural modern. Berikut ini adalah website dan

showroom furniture yang ada di Amsterdam yang menjual furnitur Indonesia.

Gambar 3.7 Website GadoGado Furniture Sumber : www.GadoGado.Com

3.2.3 Pengembangan Desain

Desain mebel yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan trend desain saat ini. Berdasarkan studi diatas diketahui bahwa karakter mebel Indonesia, masih menjadi kekuatan dan sesuai bahkan menjadi trend pada desain Interior. Sebagaimana bisa dilihat bahwa mebel Indonesia sering digunakan pada hotel, restaurant dan fasilitas lain di dunia Internasional.

Trend desain saat ini bisa disimpulkan bahwa,  HUMAN (sesuai dengan kebutuhan manusia)

Menyesuaikan dengan kebutuhan manusia dan lebih spesifik pada kebutuhan pengguna desain tersebut. ( Studi pengguna, Studi ergonomi)

(19)

18

Gambar 3.8. Ilustrasi kebutuhan pengguna

Sumber : Materi pelatihan pengembangan desain furniture (penulis)

 HUMBLE(sedehana)

Desain, kekuatan bentuk lebih sederhana tanpa banyak ornamentasi atau pengolahan bentuk yang berlebihan. ( Studi bentuk )

Gambar 3.9. Houdini, Stefan Diaz

Sumber : Materi pelatihan pengembangan desain furniture (penulis)  HOMEY (suasana kenyamanan rumah, cozy dan comfort)

Desain yang berkarakter lokal, bentukan yang sederhana serta dapat membuat pengguna merasa nyaman dan santai.

(20)

19

Gambar 3.10. Mebel dan ruang

Sumber : Materi pelatihan pengembangan desain furniture (penulis)  HONEST (bahan – bahan yang menggunakan nilai kejujuran, material

alami)

Menonjolkan kekuatan bahan yang ada, mengurangi penggunaan finishing.

Gambar 3.11. Memanfaatkan kekuatan bahan

Sumber : Materi pelatihan pengembangan desain furniture (penulis)  HANDMADE (buatan tangan)

Semua mebel Indonesia, dikerjakan dengan tangan sehingga originalitas karya terjaga.

(21)

20 3.2.4 Sketsa Desain

Gambar 3.12 Alternatif Desain 1

(22)

21

Gambar 3.14 Alternatif Desain 3

(23)

22

Gambar 3.16. Alternatif Desain 5

3.3 Tahap yang masih harus diselesaikan

Tahap yang harus diselesaikan adalah melengkapi sketsa variasi desain furnitur, evaluasi variasi furnitur serta mempublikasikan hasil penelitian ini.

3.4 Kendala yang dihadapi dan solusinya

Kendala yang dihadapi saat ini adalah waktu yang tersedia untuk penelitian, pengaturan jadwal dan lokasi UKM yang berjauhan. Diperlukan komunikasi yang lebih intens dengan SKPD terkait untuk penggalian data.

(24)

23 BAB IV

KESIMPULAN SEMENTARA

Beberapa kesimpulan sementara yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Produk baru dapat memenuhi aspek kualitas yang diinginkan oleh konsumen

2. Penggunaan material rotan dan kayu dapat menambah varian desain bagi UKM

3. Potensi ekspor mebel kayu dan rotan sangat besar

4. Kebutuhan konsumen memprioritaskan kualitas, karakter desain, lingkungan dan yang terakhir faktor biaya. Menandakan bahwa konsumen saat ini bukan hanya mempertimbangkan harga tetapi juga mendahulukan kualitas dan lingkungan.

5. Dengan menggabungkan kekuatan lebih dari satu UKM pada satu daerah dapat lebih meningkatkan produktivitas, dan pemerataan pekerjaan antar UKM.

6. Meningkatkan potensi daerah

(25)

24 Lampiran I

Biodata Tim Peneliti

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Anggra Ayu Rucitra, ST. MMT. b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19830707 201012 2004

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Dosen tetap/ III B/ Penata Muda Tingkat I e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Interior –Desain Furniture, Kria, Desain berkelanjutan

g. Fakultas/Jurusan : FTSP/ Desain Produk Industri ITS h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Riwayat penelitian/pengabdian :

Tahun Judul Penelitian/ Pengabdian Ketua/ Anggota

Penelitian/ Sumber dana

2012 Kajian Faktor kenyamanan pada Struktur Kursi Santai dari material Dry Leaf Board

Anggota Hibah Lab 2013 SIDA Jatim 2013 Anggota ITS 2013 E Learning Desain Interior 1 Ketua Peneliti Hibah E

Learning P3AI, ITS j. Publikasi :

Tahun Punlikasi Proceeding Sebagai Kegiatan

2010 Pengembangan produk kursi makan pada UKM perajin rotan dengan metode GQFD

Pemakalah

dan Penyaji Seminar Nasional Magister Manajemen teknik XI, Technology Road Mapping dan Entrepreneurship 2013 The Implementation of

E-Learning system to Enhance Interior Design Subject Learning Process through Share ITS

Pemakalah

dan Penyaji International Conference On Creative Industry 2013, Empowering Design Quality In Creative Industry

(26)

25

Era

Tahun Publikasi Jurnal Nama Jurnal Penerbit

2007 Knowledge Management in

(27)

26 ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan

gelar) Dr. Mahendra Wardhana, ST. MT. 2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lain 197204282003121001 5 NIDN 0028047209

6 Tempat tanggal lahir Jombang, 28 April 1972 7 Email mahendra@prodes.its.ac.id

8 Nomor Hp 085852437936

9 Alamat Kantor Jurusan Desain Produk Industri Kampus ITS Sukolilo 10 Nomor Telepon/Fax 031-5931147

11 Luluasn yang telah

dihasilkan S-1= 30 orang; S-2=0 orang; S3= 0 orang 12 Mata kuliah yang diampu 1 Marketing

2 Apresiasi Desain Interior 3 Metode Riset Desain B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya ITS ITS Bidang Ilmu Arsitektur Arsitektur Arsitektur Tahun masuk-lulus 1991-1996 1997-2000 2007-2012 Judul Skripsi/ Tesis/

Disertasi Perancangan Sosial Bina Anak Taman Jombang

Kajian Sosial pada

Pesantren Terbentuknya Ruang Bersama Oleh Lansia Berdasarkan Interaksi Sosial dan Pola Penggunaannya Nama Pembimbing/

Promotor Dr. Pangarsa Galih Widjil Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, March Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, March

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Sumber Pendanaan Jumlah (Juta Rp) 1 2009 Penerapan Behavior Setting pada Rumah Susun guna Menjamin

Keamanan dan Keselamatan

(28)

27

Penghuni serta Lingkungan 2

2009 Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca revitalisasi Dikti Hibah Kompetitif Nasional Batch IV 95

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Sumber Pendanaan Jumlah (Juta Rp) 1 2012 Pelatihan Batik di Pacet Mandiri -

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1 Environment Socialization Value Analysis

at Elderly Houses in Surabaya and Jakarta to Improve Socialization Needs among The Aged International Journal of Applied Environmental Science Volume 7, Nomor 1/2012 2 - - - - - -

(29)

28 Lampiran II

Daftar Luaran Sementara

Program : Penelitian Pemula

Nama Ketua Tim : Anggra Ayu Rucitra,ST,MMT

Judul Penelitian : Pengembangan Produk Rotan (Bank Desain Rotan) sebagai acuan desain bagi UKM di Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan nilai jual, estetika dan kualitasnya

.Artikel Jurnal

No Judul Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan 1 Pengembangan Produk Rotan (Bank

Desain Rotan) sebagai acuan desain bagi UKM di Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan nilai jual, estetika dan kualitasnya

Belum ditentukan

Artikel Konferensi

No Judul Artikel Detail Konfirmasi ( Nama, penyelenggara, tempat,tanggal)

Status Kemajuan

1 Pengembangan Produk Rotan (Bank

Desain Rotan) sebagai acuan desain bagi UKM di Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan nilai jual, estetika dan kualitasnya

Belum ditentukan

1. Hasil Lain ( Sketsa Desain)

No Nama Output Detail Output Status Kemajuan 1 Studi Pengembangan Desain Studi Eksisting (Data

UKM)

100%

Sudah melalui studi lapangan, tinggal menyempurnakan

(30)

29

Studi Konsumen ( Kuesioner)

80%

Sudah melalui studi konsumen, tinggal menyempurnakan Analisa Trend 90%

Sudah melalui studi pustaka dan analisa, tinggal

menyempurnakan

2 Sketsa Desain Terhimpunnya

Desain Baru 90% Terhimpun 5 Alternatif Desain Menunggu visualisasi 3D.

3 Bank Desain Sketsa desain dan

panduan gambar kerja

(31)

Gambar

Gambar 1.1  Pengembangan desain kursi rotan dan bambu  ( Sumber : penelitian SIDA Jatim, 2013)
Gambar 2.1. Proses penelitian dalam pengembangan desain disarikan dari  Wardhana (2009) dan Indraprasti (2012)
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Tabel 2. Produksi Kayu dan Rotan  di Kabupaten dan Kota di Sultra Tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan dengan memberikan manfaat berupa pengetahuan dan keahlian dasar tentang ilmu akuntansi dalam

Dalam menjalankan aktivitas usaha seringkali pengelola UMKM merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi pada operasional usahanya (Shonhadji et

Sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan salah satu tempat yang memiliki resiko terjadinya kecelakaan dan resiko henti jantung karena di sekolah siswa

“BWG”. Gambar 4 menyajikan tampilan utama dari aplikasi “BWG”. Namun kali ini, tim memberikan penekanan pada aspek pengendalian data transaksi. Tim meminta pihak mitra untuk

 Faktor penyebab: Keterbatasan pendidikan/pengetahuan POMG tentang kewirausahaan berwawasan lingkungan (green entrepreneurship) serta bentukpenerapan perilaku ramah

Pengetahuan tentang desain grafis berupa pembuatan kartu nama dapat diterapkan secara langsung nantinya oleh para siswa dalam membuat kartu nama pribadi yang berfungsi sebagai

• Program Aplikasi Sistem Pendeteksian dan Pengenalan Ekspresi Wajah dengan Algoritma Yolo dan Convolutional Neural Network yang dihasilkan dari penelitian ini

a. Aspek media; misalnya dalam penggunaan kata istilah dan kalimat yang konsisten, bentuk dan ukuran huruf serasi, format halaman vertical/horizontal mudah digunakan