BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasll penelitian disajikan dengan memaparkan hasil pengukuran faktor
fisik, kimia terlebih dahulu agar diperoleh gambaran kondisi mikroklimat tanah
gambut pada areal penelitian. Hal ini disebabkan karena keberadaan
Mikroartropoda tanah sangat dipengaruhi oleh interaksi kondisi fisik dan kimia
lingkungannya.
4.1. Faktor Fisika, Kimia
Hasil pengukuran faktor fisik, kimia yang dilakukan pada area penelitian
pada parameter suhu tanah, pH, kadar air dan kadar bahan organik tanah
disajikan pada tabel dibawah ini.
l a b e l 1. Hasil Pengukuran Faktor Fisik, Kimia Tanah Pada Areal Penelitian
Parameter Fisik Permukaan Tanah Dalam Tanah
Kimia Bervegetasi Tidak Bervegetasi Bervegetasi Tidak Bervegetasi Suhu 26,63 27,8 25,67 26,73 pH 3,67 3,75 3,54 3,60 Kadar Air 69,04 67,26 74,01 70,58 Bahan Organik 92,22 89,94 94,52 91,98
Dari tabel diatas terlihat bahwa kondisi faktor fisik kimia pada
permukaan tanah dan di dalam tanah menunjukkan adanya perbedaan yang
kecil. Begitu juga dengan hasil pengukuran kondisi fisik, kimia antara biotop
bervegetasi dan tidak bervegetasi menunjukkan adanya perbedaan yang kecil.
Hasil pengukuran suhu tanah menunjukkan kondisi permukaan tanah
pada biotop bervegetasi lebih tinggi (26,63°C) dibandingkan dalam tanah
(25,67°C) Sedangkan suhu pada permukaan tanah pada biotop tidak
bervegetasi lebih tinggi (27,8°C) dibandingkan dengan dalam tanah .
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh intensitas cahaya matahari yang sampai
pada permukaan tanah akan lebih besar dibandingkan dengan dalam tanah.
Perbedaan dapat juga disebabkan oleh terbentuknya naungan dari kanopi
vegetasi yang terbentuk menyebabkan sinar matahari tidak langsung
menembus permukaan tanah .
Hasil pengukuran pH tanah menunjukkan bahwa kondisi areal
penelitian sangat masam, dengan kisaran pH pada ke dua biotop 3,60 - 3,75.
Rendahnya nilai pH dapat disebabkan oleh tingginya konsentrasi ion-ion H*
sebagai hasil dan proses dekomposisi an aerob oleh mikroorgisme tanah
seperti Bakteri dan Fungi yang menghasilkan asam-asam humic (Buckman
and Brady, 1982). Dengan nilai pH yang sangat rendah tentu sangat
mempengaruhi kehidupan Mikroartropoda tanah, sekaligus sebagai faktor
Hasil pengukuran kadar air tanah menunjukkan bahwa tanah gambut
mempunyai kemampuan yang besar dalam menyimpan air tanah. Menurut
Buckman and Brady (1982) menyebutkan bahwa tanah gambut mampu
menyimpan air 3 - 5 kali volume tanah gambut itu sendiri. Pada areal
penelitian kisaran kadar air tanah baik pada permukaan dan dalam tanah baik
biotop bervegetasi maupun tidak bervegtasi menunjukkan nilai 67,26 - 74,01.
Hasil pengukuran kadar bahan organik tanah menunjukkan kadar yang
tinggi yaitu berkisar antara 89,94 - 94,52. Kadar bahan organik pada areal
penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara biotop
bervegetasi dengan tidak bervegetasi, begitu juga antara permukaan dan
dalam tanah. Tongginya bahan organik pada tanah gambut merupakan
kharakteristik yang dimiliki oleh tanah gambut. Dimana gambut meruapakn
kumpulan bahan organik sebgai hasil dekomposisi serasah yang bersal dari
tumbuhan atau hewan yang telah mati (Buckman and Brady, 1982).
Hasil pengamatan dan identifikasi terhadap komposisi dan
keanekaragaman Mikroartropoda tanah yang ditemukan selama penelitian
disajikan pada pada bagian berikut ini.
4.2. Komposisi Mikroartropoda Tanah
Pengamatan terhadap Mikroartropoda tanah dilakukan pada biotop
bervegetasi dan tidak bervegetasi di tanah gambut troposaprik dilakukan pada
Komposisi Mikroartropoda tanah disajikan dengan membuat daftar
jenis, cacah individu dan proporsi. Dimana proporsi menyajikan cacah individu
tiap jenis dengan jumlah total seluruh individu yang ditemukan, baik pada
permukaan tanah maupun di dalam tanah.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
komposisi jenis dan cacah individu serta proporsi Mikroartropoda tanah antara
permukaan dan dalam tanah. Begitu juga komposisi Mikroartropoda tanah
antara biotop bervegetasi dan tidak bervegatasi menunjukkan komposisi yang
berbeda baik cacah jenis, individu maupun proporsi. Hasil selengkapnya
Tabel 2. Komposisi Mikroartropoda Permukaan Tanah pada Biotop Bervegetasi dan Tidak Bervegetasi pada Tanah Gambut Pada Areal Peneitian.
No. Daftar Jenis Biotop
Bervegetasi Tidak Bervegetasi
Cacah Ind. Proporsi Cacah Ind. Proporsi
1. Collembola -Isotomidae -Entomobrydae Sminthurus sp Onychiurus sp 59 54 39 4 13,41 12,11 8,74 0,89 23 24 15 6,08 6,35 3,97 2. Hymenoptera -Formicidae -Cephidae -Pampilidae Xantoplmpla sp 46 38 37 23 10,31 8,52 8,29 5,15 67 50 46 43 17,72 13,27 12,16 11,37 3. Araneida -Tomisius sp -Tetranaghta sp -Oxyopes javanus -Plexippus sp 16 12 2 3 3,58 2,69 0,44 0,67 4 5 7 6 1,05 1,32 1,85 1,58 4. Coleoptera -Scotylidae Ophionea sp -Elatiridae 12 11 4 2,69 2,46 0i89 7 4 4 1,85 1,05 1,05 5. 6. Acarina -Mesostigmata -Criptostigmata -Prostigmafa -Astigmata Orthoplera 'Acrida sp -Grylus sp -Blatidae 11 7 3 1 9 7 5 2,46 1,56 0,67 0,22 2,01 1,56 1,12 8 6 3 15 12 2 2,11 1,58 0,79 3,96 3,17 0,52 7. Diptera -Cecidomydae -Simuliidae -Phoridae Leptogaster sp -Chironomidae 6 4 3 1 2 1,34 0,89 0,67 0,22 0,44 6 4 4 2 1,58 1,05 1,05 0,52 8. Hemiptera -Anthocoridae -Reduviidae -Pentatomidae 2 4 3 0,44 0,89 0,67 1 3 2 0,26 0,79 0,52 9. Isopoda 7 1,56 -10. ' Homoptera -Aphididae -Cycadidae Nilaparpata sp 2 2 1 0,44 0,44 0,22 1 2 0,26 0,52 11. Lepidoptera -Pyralidae Hellotis sp 3 2 0,67 0,44 1 1 0,26 0,26 12. Anura 1 0,22 -Jumlah 446 100 378 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa komposisi jenis Mikroartropoda pada
tanah gambut troposaprik yang ditemukan pada permukaan tanah selama
penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara biotop bervegetasi dengan
tidak bervegetasi. Pada Biotop bervegetasi cilterwul^arv W\\Vkroai^rQ\iQ^a. tau^U sejumlah 12 ordo dengan cacah jenis 36 spesies dengan total individu 446.
Sedangkan pada biotop tidak bervegtasi ditemukan 11 ordo dengan cacah
jenis 31 spesies dengan total individu sebanyak 378. Karena keterbatasan
dalam melakukan identifikasi terhadap jenis yang ditemukan maka
perhitungan cacah jenis digabungkan dengan memperhitungkan jumlah
kelompok pada klasifikasi famili.
Perbedaan komposisi Mikroartropoda pada tanah gambut troposaprik
antara biotop bervegetasi dengan biotop tidak bervegetasi diduga disebabkan
oleh adanya tanggapan yang berbeda terhadap kondisi mikroklimat
lingkungan. Menurut Wallwork (1970) Mikrortropoda tanah mempunyai
toleransi yang berbeda terhadap faktor fisikokimia lingkungan. Perbedaan ini
dapat juga disebabkan oleh kandungan materi organik antara biotop
bervegetasi dengan tidak bervegetasi. Kondisi Vegetasi pada suatu habitat
sangat mempengaruhi keberadaan Mikroartropoda, karena sebahagian besar
Mikroartropoda merupakan Fitophagus yang mengkonsumsi serasah yang
berasal dari tumbuhan yang telah mati (Borror and Delong, 1954).
Kompoisi Mikroartropoda tanah yang dijumpai menunjukkan adanya
Collembola menempati proporsi yang tinggi dibandingkan dengan jenis
lainnya. Hal ini disebabkan oleh Collembola sangat toleran terhadap kondisi
tanah masam. Russell (1988) menyebutkan bahwa Collembola merupakan
Mirkroartropoda tanah yang paling melimpah baik jumlah maupun
keanekaragamannya serta memilii agihan yang luas. Selanjutnya Takeda
(1981) menyebutkan bahwa Collembola merupakan Mikroartropoda yang
dominan pada habitat tanah.Selain itu Collembola menyukai habitat
permukaan tanah yang banyak mengandung serasah dari jatuhan daun,
ranting serta bagian tumbuhan lainnya.
Hymenoptera merupakan Mikroartropoda selain Collembola yang
dijumpai dalam jumlah yang besar. Pada biotop tidak bervegetasi Ordo
Hymenoptera menempati jumlah proporsi yang besar dibandingkan dengan
ordo lainnya. Umumnya jenis-jenis dari Ordo Hymenoptera berasal dari Famili
Formicidae yang mempunyai proporsi 10,31 %. Hal ini disebabkan oleh
Formicidae lebih menyukai tempat yang terbuka tanpa naungan vegetasi,
karena Formicidae umumnya bertindak sebagai pemangsa kelompok
serangga lainnya (Suin, et al., 1990); (Borror and Delong, 1954).
Sedangkan ordo-ordo Mikroartropoda lainnya dijumpai dalam jumlah
yang kecil, seperti Ordo Araneida , Acarina, Coleoptera, Orthoptera, Diptera,
Hemiptera, Lepidoptera dan Anura juga ditemukan pada permukaan tanah.
Hal ini disebabkan oleh peran Mikroatropoda yang bertindak sebagai
Tabel 4. Komposisi Mikroartropoda Dalam Tanah pada Biotop Bervegetasi dan Tidak Bervegetasi pada Tanah Gambut Pada Areal Penelitian.
No. Daftar Jenis Biotop
Bervegetasi Tidak Bervegetasi
Cacah Ind. Proporsi Cacah Ind. Proporsi
1. Acarina -Mesostigmata -Criptostigmata -Prostigmata -Astigmata 32 37 65 2 8,74 10,11 17,76 0,54 27 29 45 2 9,92 10,66 16,54 0,73 2 Coliembollao -Isotomidae Lepldhipanus sp Sminthurus sp Onychiurus sp Hypograstudae 27 29 21 37 19 7,37 7,92 5,73 10,11 5,19 24 21 12 21 15 8,82 7,72 4,41 7,72 5,51 3. Coleoptera -Ophionea sp Scotylidae 7 17 1,91 4,64 5 7 1,84 2.57 4. Diptera -Cecidomydae -Phoridae -Bombyliidae 9 6 1 2,45 1,64 0,27 2 3 0,73 1,11 5. Orthoptera -Blatidae -Grylus sp Acrida sp 9 4 4 2,45 1,09 1,09 1 11 11 0,36 4,04 4,04 6. Hymenoptera -Formicidae -Cephidae -Pampilus sp Xantopimpla sp 7 3 5 1,91 0,82 1,36 4 3 2 7 1,47 1,11 0,73 2,57 7. Araneida -Tomisius sp -Tetranaghta sp -Oxyopes sp -Salcitidae 4 2 1,09 0,54 3 2 1.11 0,73 8. Hemiptera -Reduviidae -Pentatomidae -Anthocoridae 4 1 4 1,09 0,27 1,09 5 3 1.84 1,11 9 " Isoptera 6 1,64 3 1,11 10. Homoptera -Aphididae 2 0,54 -11. Symphyla 2 0,54 - -12. Neuroptera - - 4 1,47 Jumlah 366 100 272 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa komposisi jenis Mikroartropoda pada
tanah gambut troposaprik yang ditemukan pada dalam tanah selama
penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara biotop bervegetasi dengan
tidak ben/egetasi. Pada Biotop bervegetasi ditemukan Mikroartropoda tanah
sejumlah 11 ordo dengan cacah jenis 28 spesies dengan total individu 366.
Sedangkan pada biotop tidak bervegtasi ditemukan 10 ordo dengan cacah
jenis 26 spesies dengan total individu sebanyak 272
Perbedaan komposisi Mikroartropoda dalam tanah gambut troposaprik
antara biotop ben/egetasi dengan biotop tidak ben/egetasi diduga disebabkan
oleh adanya tanggapan yang berbeda terhadap kondisi mikroklimat
lingkungan. Menurut (Borror and Delong, 1954); Wallwork (1970)
menyebutkan bahwa Mikrortropoda tanah mempunyai toleransi yang berbeda
terhadap faktor fisikokimia lingkungan. Perbedaan ini dapat juga disebabkan
oleh pengaruh perbedaan faktor fisik,kimia antara biotop bervegetasi dengan
tidak bervegetasi. Kondisi Vegetasi pada suatu habitat juga sangat
mempengaruhi keberadaan Mikroartropoda, karena sebahagian besar
Mikroartropoda merupakan Fitophagus yang mengkonsumsi serasah yang
berasal dari tumbuhan yang telah mati.
Kompoisi Mikroartropoda tanah yang dijumpai menunjukkan adanya
perbedaan pada cacah jenis yang ditemukan. Pada Biotop bervegetasi dan
tidak bervegetasi jenis Acarina dan Collembola menempati proporsi yang
Collembola sangat toleran terhadap kondisi tanah masam. Wallwork (1970)
menyebutkan bahwa Acarina dan Collembola merupakan organisme yang
toleran terhadap tanah masam dibandingkan dengan Mikroartropoda tanah
lainnya, Sedangkan Russell (1988) menyebutkan bahwa Acarina dan
Collembola merupakan Mirkroartropoda tanah yang paling melimpah baik
jumlah maupun keanekaragamannya serta memiliki agihan yang luas.
Selanjutnya Takeda (1981) menyebutkan bahwa Acarina dan Collembola
merupakan Mikroartropoda yang dominan pada habitat tanah. Selain itu
Acarina dan Collembola menyukai habitat dalam tanah yang banyak
mengandung bahan organik yang tinggi.
Sedangkan ordo-ordo Mikroartropoda lainnya dijumpai dalam jumlah
yang kecil, seperti Ordo Coleoptera, Orthoptera, Diptera, Hemiptera,
Araneidea, Isoptera, Symphyla, Neuroptera dan Anura juga ditemukan pada
dalam tanah. Keberadaan mikroartropoda tanah sangat erat kaitannya dengan
peran Mikroatropoda yang bertindak sebagai dekomposer pada tingkatan
trofik pada suatu habitat (Walwork, 1970); (Suin, et al., 1990); (Borror and
Delong, 1954).
Sedangkan bila dibandingkan komposisi Mikroartropoda pada tanah
gambut antara permukaan tanah dengan dalam tanah menunjukkan adanya
perbedaan komposisi jenis yang dominan. Suin et al.,; Walwork (1970) dan
Kuhnelt (1970) menyatakan bahwa faktor fisikokimia lingkungan yang
kadar bahan organik tanah dan kadar air tanah. Dimana salah satu faktor
dapat berperan sebagai pemicu {trigger factor) dalam mempengaruhi
kehidupan Mikroartropoda tanah tersebut, tetapi dapat juga berupa interaksi
dari faktor-faktor lingkungan tersebut secara bersama-sama. Pada
kenyataannya hal ini sangat sulit diamati pada kondisi lapangan. Dengan
demikian keberadaan Mikroartropoda pada tanah gambut sangat dipengaruhi
oleh faktor fisikokimia lingkungan tersebut.
4.3. Indeks Keanekaragaman Mikroartropoda Tanah
Hasil perhitungan indeks keanekaragaman Mikroartropoda pada tanah
gambut baik pada biotop bervegetasi dan tidak bervegetasi disajikan pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4. Indeks Keanekaragaman Mikroartropoda pada Tanah Gambut Selama Penelitian .
No. Biotop Indeks Keanekaragaman
Permukaan Tanah Dalam Tanah
1. Bervegetasi 1,763 1,405
2. Tidak Bervegetasi 1,408 1.194
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman
Mikroartropoda di permukaan tanah menunjukkan nilai yang rendah, dimana
pada tanah gambut . Pada biotop bervegetasi indeks keanekaragaman
sebesar 1,763, sedangkan pada biotop tidak bervegetasi sebesar 1,408.
Sedangkan indeks keanekeragaman Mikroartropoda dalam tanah
menunjukkan pada biotop bervegetasi lebih tinggi dibandingkan dengan biotop
tidak bervegetasi. Pada biotop bervegetasi indeks keanekaragaman sebesar
1,405, sedangkan pada biotop tidak bervegetasi sebesar 1,194.
Secara umum indeks keanekaragaman pada biotop bervegetasi
menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan biotop tidak
bervegetasi. Indeks keanekaragaman Mikroartropoda pada tanah gambut
menunjukkan nilai yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor
fisikokimia yang membatasi pertumbuhan dan keberadaan mikroartropoda di
tanah gambut, seperti pH tanag yang sangat masam. Odum (1971)
menyatakan bahwa keanekaragaman jenis cenderung rendah dalam suatu
ekosistem yang secara fisik terkendali, yaitu ekosiistem yang dipengaruhi oleh