PRESENTASI PERUSAHAAN
Per September 2017
PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini.
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Bank BukopinTbk (selanjutnya disebut “Bank Bukopin” atau “Perseroan”) secara independen dan diedarkan untuk tujuan informasi umum saja. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Beberapa pernyataan yang terkandung di dalam dokumen ini berisi “Pencapaian" laporan sehubungan dengan kondisi keuangan, hasil usaha dan bisnis, dan rencana terkait dan tujuan. Laporan ini tidak secara langsung atau eksklusif berhubungan dengan fakta-fakta di masa lalu. Laporan ini juga tidak secara langsung atau eksklusif mencerminkan baik itu rencana, harapan, asumsi maupun keyakinan tentang peristiwa yang akan terjadi di masa depan Perusahaan. Terdapat ketidakpastian, risiko yang diketahui maupun tidak diketahui dari laporan ini yang dapat menyebabkan hasil, kinerja atau peristiwa dapat berbeda secara material dari laporan aslinya. Ini bukan sekedar pernyataan, dan tidak harus ditafsirkan sebagai representasi untuk kinerja masa depan Perseroan. Pembaca disarankan untuk melihat semua pernyataan yang tercantum di sini dengan hati-hati.
INFORMASI PERUSAHAAN
Aset Perseroan
Rp 113 Triliun
tumbuh
13,3%
YoY
Top 10 Bank Lokal di
Indonesia*
dari segi Aset
Peringkat Korporasi
idA+
(Single A Plus)
Stable outlook dari PEFINDO
*Bank Only, Juli 2017
Permodalan dan Likuiditas yang Sehat
CAR: 15,7%
LDR: 78,65%
Current Account Saving Account
Rp 30,7 Triliun
tumbuh
21,5%
YoY
Aset
PeringkatRating Modal
CASA
Dana Pihak Ketiga
Rp 93,1 Triliun
tumbuh
18,7%
YoY
Bank Bukopin 18,14%
BUKU III 1,97%
Bank Umum 10,12%
Aset
Bank Bukopin 21,54%
BUKU III
(0,35%)
Bank Umum 9,60%
DPK
Bank Bukopin 1,75%
BUKU III 0,36%
Bank Umum 8,38%
Sumber : www.ojk.go.id/Statistik Perbankan Indonesia
GROWTH INDUSTRI PERBANKAN (YoY) – AGUSTUS 2017
• Jaringan Bank Bukopin tersebar di 23 dari 34 provinsi di Indonesia • Kartu ATM Bukopin memberikan akses kepada pemegangnya untuk
mengakses jaringan ATM di Indonesia (seperti ATM BCA Prima, ATM Bersama dan ATM Plus)
• Sistem Teknologi Informasi Bank Bukopin dapat memonitor secara
real-time online atas setiap transaksi dan posisi di setiap cabang
• Bank Bukopin memiliki layanan Payment Point Online Banking (PPOB) yang mencapai lebih dari 25,000 outlet
• Bank Bukopin membangun kerjasama dengan koperasi-koperasi di Indonesia untuk memperkuat posisinya di segmen Mikro dan UKM
Lampung Nanggroe Aceh Darussalam Riau Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Banten Sulawesi Utara Sulawesi Selatan
Bali Nusa Tenggara
Barat Nusa Tenggara Timur Jawa Timur
Jawa Barat D.I.Yogyakarta DKI
Jakarta Jawa Tengah Sumatera Utara Kepulauan Riau Kalimantan Timur Jambi Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Papua Barat
SALURAN DISTRIBUSI
Sept 2016 Sept 2017 Pertumbuhan Kantor Cabang 43 43 0 Kantor Cabang Pembantu 157 174 17 Kantor Kas 128 116 (12) Payment Point 27 24 (3) Pickup Service 8 8 0 ATM 839 911 72Memperbaiki
Kinerja
Pertumbuhan Aset
yang Berkualitas
Program
Quick Win
Program
Strategis
Fokus Pada Bisnis dengan Capital Charge Rendah
• Fokus segmen bisnis pilihan yang terintegrasi
• Fokus pada segmen Retail (Mikro, UKM & Konsumer) • Pengembangan Trade Finance
Optimalisasi Bisnis Proses Kredit
• Penguatan fungsi 1st Line of Defense melalui pemisahan fungsi marketing dan analis
• Penerapan Credit Factory
Struktur DPK
Peningkatan CASA • Pertumbuhan customer based Menengah (Rp5 Jt sd Rp5 M) • Peningkatan Transactional Banking• Program penjualan yang berkesinambungan
Optimalisasi Profit
Berbasis
Skala Ekonomi
Peningkatan Fee Based Income yang Berkelanjutan
• Pengembangan produk Fee Base Income diluar Core Fee Base saat ini yaitu Wealth Management, Trade Finance, Wali Amanat, dll
• Pemasaran bundling product cash loan - trade finance
Penguatan Proses Bisnis
• Digitalisasi dan Simplifikasi Proses Bisnis • Core Banking Enhancement
• Penguatan Efisiensi berbasis BOPO
Bisnis
Masa Depan
Bisnis Startup & Aliansi Fintech
• Aliansi Fintech
• BNV Labs, Inkubator yang khusus menggarap dan beraliansi dengan Startup bidang Fintech
Menjangkau Nasabah Baru - Generasi Milenial
• Pengembangan Produk Berbasis Digital Banking
• Kerjasama payment system dengan Market Place / E-Commerce
Penyelesaian Kredit Bermasalah
Bank telah memiliki action plan dan pipeline penyelesaian NPL yang terstruktur serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-kuartal selanjutnya
Ekpansi Kredit
• Ekspansi kredit fokus pada segmen Retail, segmen Komersial sebagai penyeimbang • Fokus pada 12 segmen unggulan
• Keseimbangan produk Sprint dan Marathon • Penurunan konsentrasi deposan inti • Sumber dana Non DPK / Non Konvensional
Rekomposisi Sumber Pendanaan
Sep-16 (Rp Triliun) Des -16* (Rp Triliun) Sep-17 (Rp Triliun) YoY (%) Aset 100 105,4 113,2 13,3
Kredit Yang Diberikan
(KYD) 73,1 72,5 73,9 1,1
Dana Pihak Ketiga
(DPK) 78,5 83,9 93,1 18,7 - CASA 25,2 28,6 30,7 21,5 - Deposito 53,2 55,2 62,5 17,4 Ekuitas 9,3 9,5 9,9 6,8 Pendapatan Bunga 6,9 9,4 7,2 4,2 Pendapatan Operasional Lainnya 1,0 1,4 1,0 (0,8)
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 1,1 1,4 808** (26,6) **) Rp Miliar *) Audited Konsolidasi
INFORMASI KEUANGAN
Bank Only Sep-16 (%) Des -16* (%) Sep-17 (%) YoY (%) CAR 15,04 15,03 15,70 0,66 ROE 14,42 13,19 10,02 (4,40) ROA 1,50 1,38 0,97 (0,53) NIM 3,69 3,88 2,74 (0,95) BOPO 86,03 86,97 90,40 4,37 LDR 93,41 86,04 78,65 (14,76) NPL Gross 3,37 3,77 4,87 1,49 NPL Net 2,70 2,79 3,49 0,80MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
CAR naik menjadi 15,70%. Peningkatan
tersebut dikarenakan:
•
Penerbitan
Obligasi
Subordinasi
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II
Tahun 2017 sebesar Rp1.405 Miliar
(Triwulan I 2017)
•
Perolehan Laba Berjalan
Minimal Rasio Permodalan yang ditetapkan oleh Regulator
10,25% - 11,25%
12,40% 12,55% 11,77%
2,64% 2,48% 3,93%
9,63% 9,63% 10,25%
Sep-16 Des-16* Sep-17
Modal Inti Modal Pelengkap Ketentuan Regulasi
15,04% 15,03%
15,70%
Permodalan yang kuat, CAR 15,70% berada diatas ketentuan regulasi yang ditetapkan
• Risk Based Bank Rating : P2 (Sehat)
• Bank Bukopin termasuk kategori BUKU III
dengan Modal Inti sebesar Rp8,47 Triliun
Sep-16 Des-16* Sep-17 CASA Deposito
KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA
Rp83,9 Triliun
67,83% 65,85%
34,15% 32,17%
Berdasarkan Segmen
• Dana Pihak Ketiga meningkat YoY 18,70% dari Rp78,5 Triliun menjadi Rp93,1 Triliun. Komposisi terbesar berasal dari segmen
Retail.
• Fokus DPK pada pertumbuhan segmen Retail.
Rp78,5 Triliun
67,08%
32,92% Rp93,1 Triliun
*) Audited
Sep-16 Des-16* Sep-17
Retail Komersial Berdasarkan Produk 40,38% 59,62% 62,15% 37,85% 58,93% 41,07% Rp78,5 Triliun Rp83,9 Triliun Rp93,1Triliun
LIKUIDITAS
34,15% 32,17% *) Audited 40,38% 62,15% 37,85%Sep 16 Des 16* Sep 17
93,41% 86,04% 78,65%
Surat berharga diterbitkan yang outsanding pada September 2017:
1. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 2. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 3. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017
4. Medium Terms Notes I Seri A (Tahun 2016) 5. Medium Terms Notes I Seri B (Tahun 2016)
93,41% 86,04% 78,65%
Sep 15 Sep 16 Sep 17
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang 12,86% 52,84% 42,26% 41,57% 16,17% 15,83% 34,30% 35,75% 42,26%
Komposisi Jangka Waktu DPK
DPK jangka menengah dan panjang menguat
dalam satu tahun terakhir
Loan to Deposit Ratio (LDR)
INFORMASI KREDIT
Berdasarkan Sektor EkonomiKonstruksi Perdagangan Jasa Lainnya
46,74%
17,69%
16,98%
18,59%
• Kredit meningkat 1,1% YoY dari Rp73,1 Triliun menjadi Rp73,9
Triliun; Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan dari segmen Mikro
• Pasar terbesar kredit Bank Bukopin adalah sektor Konstruksi, Jasa dan Perdagangan
• Pertumbuhan kredit fokus pada segmen Retail, yaitu sektor-sektor unggulan dengan Capital Charges Rendah
*) Audited
**) Bukopin per Agustus 2017
INDUSTRI YoY (%) BUKOPIN** 1.75% BANK UMUM 8.38% BUKU I -37.32% BUKU II -11.73% BUKU III 0.36% BUKU IV 21.98% 9.383 9.990 11.797 Mikro
Sep-16 Des-16* Sep-17
UKM
Sep-16 Des-16* Sep-17 Konsumer
Sep-16 Des-16* Sep-17
Komersial
Sep-16 Des-16* Sep-17 30,910 29,898 31,426
Sumber: SPI Agustus 2017
RETAIL - MIKRO
Sep-16 Des-16* Sep-17
Lainnya Kredit Pensiunan Kredit Masa Pra Pensiun
3,22% 23,03% 6,39% 72,12% 15,15% 67,40% Rp9,4 Triliun Rp10,0 Triliun Rp 11,8 Triliun *) Audited
Strategi dan kebijakan Bisnis Mikro adalah sebagai berikut:
• Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis seperti dengan PT Taspen dan PT Asabri dan beberapa pensiunan BUMN
• Pengembangan produk perbankan mikro branchless
banking
• Fokus pada peningkatan sinergi dengan Swamitra
• Kredit Mikro tumbuh 25,72% YoY, dari Rp 9,4
Triliun menjadi Rp 11,8 Triliun
73,75%
• Fokus kredit pensiunan adalah berupa kredit langsung (direct) untuk Pensiunan Pegawai Pemerintah, Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
• Dalam skema bisnis kredit pensiunan, risiko cenderung rendah dan memiliki prospek yang cukup baik.
• Strategi dan kebijakan untuk Kredit Pensiunan:
MIKRO - PENSIUNAN
Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis, seperti PT Taspen, PT
Asabri, dan beberapa pensiunan BUMN
Menambah jumlah meeting point untuk meningkatkan layanan
Fokus pada pengembangan bisnis koperasi dan pensiunan
*) Audited
Aliansi dan Mitra Strategis
7.223 7.843 9.739 50.022 54.754 59.058 0 5.000 10.000 15.000 20.000 44.000 46.000 48.000 50.000 52.000 54.000 56.000 58.000 60.000
Sep-16 Des-16* Sep-17
Swamitra adalah bentuk kerjasama atau kemitraan antara Bank Bukopin dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen, sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas
Swamitra sekaligus berfungsi sebagai outlet Meeting
Point yang mampu melayani Kredit Pensiunan, Public Service/PPOB, dan Laku Pandai
MIKRO - SWAMITRA
Jumlah outlet : 573 outlet Jumlah debitur : 78.659 debitur
Kredit Konsumer
RETAIL - KONSUMER
11,27% 32,22% 44,86% 13,56% 30,84% 45,81% Rp7,1 Triliun Rp7,5 TriliunKredit Konsumer meningkat YoY 15,45% dari Rp7,1 Triliun menjadi Rp8,2 Triliun
48,55%
Rp8,2 Triliun
30,72%
10,90%
Sep-16 Des-16* Sep-17
*) Audited
Produk yang ditawarkan antara lain Kartu Kredit, Kredit
Kepemilikan Rumah dan Mobil
Salah satu langkah untuk fokus pada penyaluran kredit Capital Charges rendah, Bank Bukopin meluncurkan program KPR Bunga 8,88%
Strategi pembiayaan KPM: Bersinergi dengan perusahaan anak
(Bukopin Finance)
11,65% 9,80% 9,82%
Kartu Kredit KPR KPM Lainnya
224
398
602
Sep-16 Des-16* Sep-17
RETAIL - UKM
Bank Bukopin berkomitmen untuk memajukan Usaha Kecil & Menengah (UKM), Komitmen tersebut diwujudkan melalui:
Kredit UKM meningkat YoY 1,67% dari Rp30,9
Triliun menjadi Rp31,4 Triliun
• Peningkatan pelayanan dan kecepatan dalam proses bisnis • Fokus pada 12 Segmen Bisnis Unggulan
• Fokus pertumbuhan pada debitur dengan Capital Charge rendah dengan penyaluran kredit skala kecil (plafond < Rp5 Miliar)
• Penyaluran kredit program pemerintah (KUR dan JARING) • Bundling produk Cash Loan dengan Non-Cash Loan
*) Audited
Sep-16 Des-16* Sep-17
Berdasarkan Sektor Ekonomi
18,41% 23,44% 34,08% 18,11% 22,83% 35,59% Rp30,9 Triliun Rp31,4 Triliun 34,52% 23,75% 18,38% Rp29,9 Triliun 24,07% 23,35% 23,47%
Sep-16 Des-16* Sep-17 11,32% 10,39% 17,63% 38,65% 18,23% 10,54% 21,36% Rp25,7 Triliun Rp25,1 Triliun 22,53% Rp22,5 Triliun 19,74% 12,91% 19,26% 37,62% 38,13% 11,21% 10,48%
• Kondisi ekonomi makro dan domestik belum pulih, harga komoditas yang belum stabil dan penuruan kinerja korporasi menyebabkan penurunan permintan kredit pada segmen Komersial
• Penyaluran kredit dilakukan secara selektif pada sektor usaha yang memiliki prospek yang baik dan sesuai risk appetite
• Meningkatkan volume transaksi Trade Finance dan melakukan
Bundling produk Cash Loan dengan Non-Cash Loan
KOMERSIAL
*) Audited
Konstruksi & Properti Energi & Pertambangan
Transportasi & Telekomunikasi Perdagangan, Hotel & Restoran Lainnya
Kredit Komersil menurun YoY 12,57% dari Rp25,7
Triliun menjadi Rp22,5 Triliun
• NPL terbesar pada sektor Pertambangan, Perdagangan dan Konstruksi
• Risiko NPL dalam lingkup yang managable dan measureable • Pencadangan terus ditingkatkan, CKPN YoY meningkat 19,2% • Penanganan NPL telah memiliki action plan yang terstruktur
serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-kuartal selanjutnya
KUALITAS KREDIT DAN TINGKAT PENCADANGAN
NPL Berdasarkan Segmen
Komposisi NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi
NPL dan CKPN 24,9% 13,3% 30,1% 31,7% Perdagangan Konstruksi Pertambangan Lainnya NPL Gross Sep-16 (%) Des-16* (%) Sep-17 (%)
Retail 3,59 3,91 3,97 - Mikro 1,83 1,73 1,83 - UKM 3,95 4,83 4,98 - Konsumer 3,83 3,53 3,58 Komersial 3,01 3,54 6,71 *) Audited 3,37% 4,87% 2,70% 3,49% 1,309 1,560 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 0,00% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00%
NPL Gross NPL net CKPN (Rp Miliar)
PENDAPATAN BERBASIS FEE
*) Audited
0,91% 7,24%
66 89 108
Treasury
Sep-16 Des-16* Sep-17
3,9 5,0 12,4
Wali Amanat & Kustodi
Sep-16 Des-16* Sep-17
5,1 7,5 5,9
Wealth Management
Sep-16 Des-16* Sep-17
30,9 45,5 37,1
Bank Garansi
Sep-16 Des-16* Sep-17
• Pendapatan berbasis Fee sebagai back up pada saat terjadi
tekanan tingkat suku bunga tinggi dan kebijakan pemerintah terkait pembatasan NIM
• Pengembangan Non Core Fee Base: Wealth Management,
Trade Finance, Bank Garansi, Wali Amanat dan Kustodi
Pendapatan Berbasis Fee menurun YoY 0,83%
dari Rp1,02 Triliun menjadi Rp1,01 Triliun
Jaringan yang luas di seluruh Indonesia dengan jumlah payment point lebih dari 25,000 dan total transaksi mencapai ± 23 triliun s.d. September 2017
20
PAYMENT POINT
• Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan di Indonesia untuk terlibat dalam branchless banking untuk memperluas jaringan bank dan menjangkau masyarakat di area terpencil
• Bank Bukopin merupakan salah satu perbankan potensial dalam mengelola branchless banking di Indonesia melalui jaringan PPOB yang luas
Fitur Tambahan : Basic Saving Account,
Micro Finance & insurance, Layanan
Publik, Remittance, Meeting Point
Payment Point Online
Fitur Eksisting : Public Payment Services
(tagihan telephone, PAM , Pulsa Sellular, dll)
B-Tunai
B-Wallet merupakan Dompet Elektronik
yang
dapat
digunakan
sebagai
alat
pembayaran di lebih dari 16.000 merchant
serta transaksi lainnya seperti Top Up
Gopay, Pay by QR dan e-Commerce
(blanja.com & bhineka).
PRODUK DIGITAL BANKING
Wokee adalah produk digital Bank Bukopin berbasis tabungan
yang digunakan sebagai media transaksi keuangan terkini
untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.
Wokee berbentuk open platform yang juga dapat di-embed
dalam aplikasi bisnis berbasis fintech dan/atau e-commerse
untuk memenuhi kebutuhan transaksi hariannya.
“Indonesia Corporate Secretary Communication Award” Peringkat II Kategori Swasta dari Economic Review
“Obsession Award”
The Best CEO
Sektor Swasta dari Obsession Media
Group
“PR Indonesia Awards”
Pemenang pada Kategori Media Relations –
Sub-kategori Perusahaan Swasta Nasional Tbk
“CSA Institute”
Salah satu Emiten pilihan Analis dalam Program Yuk
Nabung Saham
“IICD Awards”
Best Overall untuk Good Corporate
Governance
“Indonesia Prestige Brand Award 2017”
Potential Brand Winner
dari Warta Ekonomi
“Best Performance in
Complain Handling”
dari ATM PRIMA
“Banking Service Excellence” Penghargaan sebagai “3rd Best ATM” “Best Overall Performance” Infobank Banking Service Excellence Award 2017 dari MRI dan Infobank
“Banking Service Excellence” Pangsa Penyaluran UMKM – Majalah Investor “Digital Innovation Award 2017” Untuk kategori Bank Buku 3 dari Warta Ekonomi
PENGHARGAAN
“Best 3rd BUKU III”
dari Ajang Anugrah Perbankan Indonesia (APBI)
“Best Bank in Retail Banking”
Kategori BUKU III – Indonesia Banking School
“WOW 2017 Service Excellence Award”
Kategori Bank BUKU III – Markplus Award
KEGIATAN USAHA
UKM
“Menjadi pemain utama dalam perbankan UKM”
Bank Bukopin menjalankan kegiatan usaha berupa penghimpunan dana dan penyaluran kredit yang fokus pada empat pilar utama yaitu Bisnis Mikro, Usaha Kecil & Menengah (UKM), Bisnis Konsumer dan Bisnis Komersial
Mikro
“Menjadi pemimpin pasar pada segmen Mikro, khususnya untuk kegiatan
business to business dan Perbankan Mikro”
Konsumer
“Menjadi mitra utama untuk nasabah mass,
mass affluent dan para
pemilik bisnis”
Komersial
“Mempertahankan posisi pasar saat ini”
PILAR BISNIS UTAMA
Didukung oleh Bisnis Treasury, Perbankan Internasional dan Layanan Berbasis Fee
RETAIL KOMERSIAL
Obyektif:
PT Bosowa Corporindo KOPELINDO Negara Republik Indonesia Publik 40,48% 30,00% 18,09% 11,43%
PEMEGANG SAHAM
PT Bosowa Corporindo adalah perusahaan swasta
nasional yang didirikan pada tahun 1973 di Sulawesi Selatan. Bosowa bergerak di 6 grup usaha yaitu otomotif, semen, pertambangan dan energi, jasa keuangan, properti dan pendidikan. Bosowa juga menjalankan sejumlah proyek perintis di bidang media, olahraga dan agrikultur
Kopelindo (Koperasi Pegawai dan Pensiunan Bulog
Seluruh Indonesia)
Profil Pemegang Saham
Negara Republik Indonesia
ENTITAS ANAK PERUSAHAAN
PT Bukopin Finance, bergerak dalam
bidang leasing (Perusahaan Pembiayaan).
Kepemilikan saham Bank Bukopin pada
PT Bukopin Finance sebesar
97,03%
PT Bank Syariah Bukopin, merupakan Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Kepemilikan
saham Bank Bukopin pada PT Bank Bukopin
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Glen Glenardi Direktur Utama Mikrowa Kirana Direktur Komersial Karya Budiana Komisaris Utama Independen Mulia P. Nasution Komisaris IndependenDeddy S.A. Kodir
Komisaris Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris Margustienny Oemar Ali Komisaris Independen Parikesit Suprapto Komisaris Independen Dewan Komisaris Direksi Heri Purwanto Direktur Retail Adhi Brahmantya Direktur Pengembangan Bisnis & TI Setiawan Sudarmaji Direktur Pelayanan & Operasi Eko R Gindo Direktur Keuangan & Perencanaan Irlan Suud Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan & Pengembangan SDM
Luky Alfirman
1989 1993 2003 2006 2008 2009 2011
1970 2012 2013 2014
• Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I • Spin-off Unit Usaha
Syariah kepada Bank Syariah Bukopin dimana Bank Bukopin memiliki 65,4% Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I tahun 2012 Penawaran Umum Terbatas (PUT) III • Pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas (PUT) II • Peningkatan
kepemilikian di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 77,57% • Akuisisi saham PT Bank
Syariah Bukopin, menjadi 65,44%
• Pelunasan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B dan Obligasi Syariah Mudharabah Penerbitan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B, dan Obligasi Syariah Mudharabah • Perubahan nama Bukopin menjadi Bank Bukopin • Menerbitkan Obligasi pertama • Menjadi perusahaan terbuka melalui IPO • Akuisisi saham PT Bank Syariah Bukopin (sebelumnya PT Bank Persyarikatan Indonesia) sebesar 24,73% • Akuisisi Saham PT Bukopin Finance (dahulu PT Indo Trans Buana Multi Finance) Perubahan status badan hukum menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Bukopin Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) didirikan dengan badan hukum koperasi 2015 •PT Bosowa Corporindo menjadi Pemegang Saham Pengendali •Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I tahun 2015 •Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 89,07% Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 86,82% 2016 • Peningkatan kepemilikan di PT Bukopin Finance menjadi 96,06% • Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 90,67% • Penerbitan Medium Term
Notes I Bank Bukopin Tahun 2016
• Penerbitan Medium Term Notes I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri B • Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II tahun 2017 • Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 91,86% dan PT Bukopin Finance menjadi 97,03%
2017
For further information: investor.relations@bukopin.co.id
Telephone: (021) 7988266, 7989837 ext 1817/03/21 Fax: (021) 7980625