• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI PERUSAHAAN Per September Jakarta, 30 Oktober 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESENTASI PERUSAHAAN Per September Jakarta, 30 Oktober 2017"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PRESENTASI PERUSAHAAN

Per September 2017

(2)

PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini.

Laporan ini dipersiapkan oleh PT Bank BukopinTbk (selanjutnya disebut “Bank Bukopin” atau “Perseroan”) secara independen dan diedarkan untuk tujuan informasi umum saja. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Beberapa pernyataan yang terkandung di dalam dokumen ini berisi “Pencapaian" laporan sehubungan dengan kondisi keuangan, hasil usaha dan bisnis, dan rencana terkait dan tujuan. Laporan ini tidak secara langsung atau eksklusif berhubungan dengan fakta-fakta di masa lalu. Laporan ini juga tidak secara langsung atau eksklusif mencerminkan baik itu rencana, harapan, asumsi maupun keyakinan tentang peristiwa yang akan terjadi di masa depan Perusahaan. Terdapat ketidakpastian, risiko yang diketahui maupun tidak diketahui dari laporan ini yang dapat menyebabkan hasil, kinerja atau peristiwa dapat berbeda secara material dari laporan aslinya. Ini bukan sekedar pernyataan, dan tidak harus ditafsirkan sebagai representasi untuk kinerja masa depan Perseroan. Pembaca disarankan untuk melihat semua pernyataan yang tercantum di sini dengan hati-hati.

(3)

INFORMASI PERUSAHAAN

Aset Perseroan

Rp 113 Triliun

tumbuh

13,3%

YoY

Top 10 Bank Lokal di

Indonesia*

dari segi Aset

Peringkat Korporasi

idA+

(Single A Plus)

Stable outlook dari PEFINDO

*Bank Only, Juli 2017

Permodalan dan Likuiditas yang Sehat

CAR: 15,7%

LDR: 78,65%

Current Account Saving Account

Rp 30,7 Triliun

tumbuh

21,5%

YoY

Aset

Peringkat

Rating Modal

CASA

Dana Pihak Ketiga

Rp 93,1 Triliun

tumbuh

18,7%

YoY

(4)

Bank Bukopin 18,14%

BUKU III 1,97%

Bank Umum 10,12%

Aset

Bank Bukopin 21,54%

BUKU III

(0,35%)

Bank Umum 9,60%

DPK

Bank Bukopin 1,75%

BUKU III 0,36%

Bank Umum 8,38%

Sumber : www.ojk.go.id/Statistik Perbankan Indonesia

GROWTH INDUSTRI PERBANKAN (YoY) – AGUSTUS 2017

(5)

• Jaringan Bank Bukopin tersebar di 23 dari 34 provinsi di Indonesia • Kartu ATM Bukopin memberikan akses kepada pemegangnya untuk

mengakses jaringan ATM di Indonesia (seperti ATM BCA Prima, ATM Bersama dan ATM Plus)

• Sistem Teknologi Informasi Bank Bukopin dapat memonitor secara

real-time online atas setiap transaksi dan posisi di setiap cabang

• Bank Bukopin memiliki layanan Payment Point Online Banking (PPOB) yang mencapai lebih dari 25,000 outlet

• Bank Bukopin membangun kerjasama dengan koperasi-koperasi di Indonesia untuk memperkuat posisinya di segmen Mikro dan UKM

Lampung Nanggroe Aceh Darussalam Riau Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Banten Sulawesi Utara Sulawesi Selatan

Bali Nusa Tenggara

Barat Nusa Tenggara Timur Jawa Timur

Jawa Barat D.I.Yogyakarta DKI

Jakarta Jawa Tengah Sumatera Utara Kepulauan Riau Kalimantan Timur Jambi Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Papua Barat

SALURAN DISTRIBUSI

Sept 2016 Sept 2017 Pertumbuhan Kantor Cabang 43 43 0 Kantor Cabang Pembantu 157 174 17 Kantor Kas 128 116 (12) Payment Point 27 24 (3) Pickup Service 8 8 0 ATM 839 911 72

(6)

Memperbaiki

Kinerja

Pertumbuhan Aset

yang Berkualitas

Program

Quick Win

Program

Strategis

Fokus Pada Bisnis dengan Capital Charge Rendah

• Fokus segmen bisnis pilihan yang terintegrasi

• Fokus pada segmen Retail (Mikro, UKM & Konsumer) • Pengembangan Trade Finance

Optimalisasi Bisnis Proses Kredit

Penguatan fungsi 1st Line of Defense melalui pemisahan fungsi marketing dan analis

Penerapan Credit Factory

Struktur DPK

Peningkatan CASA Pertumbuhan customer based Menengah (Rp5 Jt sd Rp5 M) Peningkatan Transactional Banking

• Program penjualan yang berkesinambungan

Optimalisasi Profit

Berbasis

Skala Ekonomi

Peningkatan Fee Based Income yang Berkelanjutan

Pengembangan produk Fee Base Income diluar Core Fee Base saat ini yaitu Wealth Management, Trade Finance, Wali Amanat, dll

Pemasaran bundling product cash loan - trade finance

Penguatan Proses Bisnis

• Digitalisasi dan Simplifikasi Proses Bisnis • Core Banking Enhancement

• Penguatan Efisiensi berbasis BOPO

Bisnis

Masa Depan

Bisnis Startup & Aliansi Fintech

Aliansi Fintech

• BNV Labs, Inkubator yang khusus menggarap dan beraliansi dengan Startup bidang Fintech

Menjangkau Nasabah Baru - Generasi Milenial

Pengembangan Produk Berbasis Digital Banking

Kerjasama payment system dengan Market Place / E-Commerce

Penyelesaian Kredit Bermasalah

Bank telah memiliki action plan dan pipeline penyelesaian NPL yang terstruktur serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-kuartal selanjutnya

Ekpansi Kredit

• Ekspansi kredit fokus pada segmen Retail, segmen Komersial sebagai penyeimbang • Fokus pada 12 segmen unggulan

Keseimbangan produk Sprint dan Marathon • Penurunan konsentrasi deposan inti • Sumber dana Non DPK / Non Konvensional

Rekomposisi Sumber Pendanaan

(7)

Sep-16 (Rp Triliun) Des -16* (Rp Triliun) Sep-17 (Rp Triliun) YoY (%) Aset 100 105,4 113,2 13,3

Kredit Yang Diberikan

(KYD) 73,1 72,5 73,9 1,1

Dana Pihak Ketiga

(DPK) 78,5 83,9 93,1 18,7 - CASA 25,2 28,6 30,7 21,5 - Deposito 53,2 55,2 62,5 17,4 Ekuitas 9,3 9,5 9,9 6,8 Pendapatan Bunga 6,9 9,4 7,2 4,2 Pendapatan Operasional Lainnya 1,0 1,4 1,0 (0,8)

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 1,1 1,4 808** (26,6) **) Rp Miliar *) Audited Konsolidasi

INFORMASI KEUANGAN

Bank Only Sep-16 (%) Des -16* (%) Sep-17 (%) YoY (%) CAR 15,04 15,03 15,70 0,66 ROE 14,42 13,19 10,02 (4,40) ROA 1,50 1,38 0,97 (0,53) NIM 3,69 3,88 2,74 (0,95) BOPO 86,03 86,97 90,40 4,37 LDR 93,41 86,04 78,65 (14,76) NPL Gross 3,37 3,77 4,87 1,49 NPL Net 2,70 2,79 3,49 0,80

(8)

MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP

CAR naik menjadi 15,70%. Peningkatan

tersebut dikarenakan:

Penerbitan

Obligasi

Subordinasi

Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II

Tahun 2017 sebesar Rp1.405 Miliar

(Triwulan I 2017)

Perolehan Laba Berjalan

Minimal Rasio Permodalan yang ditetapkan oleh Regulator

10,25% - 11,25%

12,40% 12,55% 11,77%

2,64% 2,48% 3,93%

9,63% 9,63% 10,25%

Sep-16 Des-16* Sep-17

Modal Inti Modal Pelengkap Ketentuan Regulasi

15,04% 15,03%

15,70%

Permodalan yang kuat, CAR 15,70% berada diatas ketentuan regulasi yang ditetapkan

Risk Based Bank Rating : P2 (Sehat)

• Bank Bukopin termasuk kategori BUKU III

dengan Modal Inti sebesar Rp8,47 Triliun

(9)

Sep-16 Des-16* Sep-17 CASA Deposito

KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA

Rp83,9 Triliun

67,83% 65,85%

34,15% 32,17%

Berdasarkan Segmen

Dana Pihak Ketiga meningkat YoY 18,70% dari Rp78,5 Triliun menjadi Rp93,1 Triliun. Komposisi terbesar berasal dari segmen

Retail.

Fokus DPK pada pertumbuhan segmen Retail.

Rp78,5 Triliun

67,08%

32,92% Rp93,1 Triliun

*) Audited

Sep-16 Des-16* Sep-17

Retail Komersial Berdasarkan Produk 40,38% 59,62% 62,15% 37,85% 58,93% 41,07% Rp78,5 Triliun Rp83,9 Triliun Rp93,1Triliun

(10)

LIKUIDITAS

34,15% 32,17% *) Audited 40,38% 62,15% 37,85%

Sep 16 Des 16* Sep 17

93,41% 86,04% 78,65%

Surat berharga diterbitkan yang outsanding pada September 2017:

1. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 2. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 3. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017

4. Medium Terms Notes I Seri A (Tahun 2016) 5. Medium Terms Notes I Seri B (Tahun 2016)

93,41% 86,04% 78,65%

Sep 15 Sep 16 Sep 17

Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang 12,86% 52,84% 42,26% 41,57% 16,17% 15,83% 34,30% 35,75% 42,26%

Komposisi Jangka Waktu DPK

DPK jangka menengah dan panjang menguat

dalam satu tahun terakhir

Loan to Deposit Ratio (LDR)

(11)

INFORMASI KREDIT

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Konstruksi Perdagangan Jasa Lainnya

46,74%

17,69%

16,98%

18,59%

Kredit meningkat 1,1% YoY dari Rp73,1 Triliun menjadi Rp73,9

Triliun; Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan dari segmen Mikro

• Pasar terbesar kredit Bank Bukopin adalah sektor Konstruksi, Jasa dan Perdagangan

• Pertumbuhan kredit fokus pada segmen Retail, yaitu sektor-sektor unggulan dengan Capital Charges Rendah

*) Audited

**) Bukopin per Agustus 2017

INDUSTRI YoY (%) BUKOPIN** 1.75% BANK UMUM 8.38% BUKU I -37.32% BUKU II -11.73% BUKU III 0.36% BUKU IV 21.98% 9.383 9.990 11.797 Mikro

Sep-16 Des-16* Sep-17

UKM

Sep-16 Des-16* Sep-17 Konsumer

Sep-16 Des-16* Sep-17

Komersial

Sep-16 Des-16* Sep-17 30,910 29,898 31,426

Sumber: SPI Agustus 2017

(12)

RETAIL - MIKRO

Sep-16 Des-16* Sep-17

Lainnya Kredit Pensiunan Kredit Masa Pra Pensiun

3,22% 23,03% 6,39% 72,12% 15,15% 67,40% Rp9,4 Triliun Rp10,0 Triliun Rp 11,8 Triliun *) Audited

Strategi dan kebijakan Bisnis Mikro adalah sebagai berikut:

• Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis seperti dengan PT Taspen dan PT Asabri dan beberapa pensiunan BUMN

• Pengembangan produk perbankan mikro branchless

banking

• Fokus pada peningkatan sinergi dengan Swamitra

• Kredit Mikro tumbuh 25,72% YoY, dari Rp 9,4

Triliun menjadi Rp 11,8 Triliun

73,75%

(13)

Fokus kredit pensiunan adalah berupa kredit langsung (direct) untuk Pensiunan Pegawai Pemerintah, Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).

• Dalam skema bisnis kredit pensiunan, risiko cenderung rendah dan memiliki prospek yang cukup baik.

• Strategi dan kebijakan untuk Kredit Pensiunan:

MIKRO - PENSIUNAN

 Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis, seperti PT Taspen, PT

Asabri, dan beberapa pensiunan BUMN

Menambah jumlah meeting point untuk meningkatkan layanan

 Fokus pada pengembangan bisnis koperasi dan pensiunan

*) Audited

Aliansi dan Mitra Strategis

7.223 7.843 9.739 50.022 54.754 59.058 0 5.000 10.000 15.000 20.000 44.000 46.000 48.000 50.000 52.000 54.000 56.000 58.000 60.000

Sep-16 Des-16* Sep-17

(14)

Swamitra adalah bentuk kerjasama atau kemitraan antara Bank Bukopin dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen, sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas

Swamitra sekaligus berfungsi sebagai outlet Meeting

Point yang mampu melayani Kredit Pensiunan, Public Service/PPOB, dan Laku Pandai

MIKRO - SWAMITRA

Jumlah outlet : 573 outlet Jumlah debitur : 78.659 debitur

(15)

Kredit Konsumer

RETAIL - KONSUMER

11,27% 32,22% 44,86% 13,56% 30,84% 45,81% Rp7,1 Triliun Rp7,5 Triliun

Kredit Konsumer meningkat YoY 15,45% dari Rp7,1 Triliun menjadi Rp8,2 Triliun

48,55%

Rp8,2 Triliun

30,72%

10,90%

Sep-16 Des-16* Sep-17

*) Audited

Produk yang ditawarkan antara lain Kartu Kredit, Kredit

Kepemilikan Rumah dan Mobil

Salah satu langkah untuk fokus pada penyaluran kredit Capital Charges rendah, Bank Bukopin meluncurkan program KPR Bunga 8,88%

Strategi pembiayaan KPM: Bersinergi dengan perusahaan anak

(Bukopin Finance)

11,65% 9,80% 9,82%

Kartu Kredit KPR KPM Lainnya

224

398

602

Sep-16 Des-16* Sep-17

(16)

RETAIL - UKM

Bank Bukopin berkomitmen untuk memajukan Usaha Kecil & Menengah (UKM), Komitmen tersebut diwujudkan melalui:

Kredit UKM meningkat YoY 1,67% dari Rp30,9

Triliun menjadi Rp31,4 Triliun

• Peningkatan pelayanan dan kecepatan dalam proses bisnis • Fokus pada 12 Segmen Bisnis Unggulan

Fokus pertumbuhan pada debitur dengan Capital Charge rendah dengan penyaluran kredit skala kecil (plafond < Rp5 Miliar)

• Penyaluran kredit program pemerintah (KUR dan JARING) • Bundling produk Cash Loan dengan Non-Cash Loan

*) Audited

Sep-16 Des-16* Sep-17

Berdasarkan Sektor Ekonomi

18,41% 23,44% 34,08% 18,11% 22,83% 35,59% Rp30,9 Triliun Rp31,4 Triliun 34,52% 23,75% 18,38% Rp29,9 Triliun 24,07% 23,35% 23,47%

(17)

Sep-16 Des-16* Sep-17 11,32% 10,39% 17,63% 38,65% 18,23% 10,54% 21,36% Rp25,7 Triliun Rp25,1 Triliun 22,53% Rp22,5 Triliun 19,74% 12,91% 19,26% 37,62% 38,13% 11,21% 10,48%

• Kondisi ekonomi makro dan domestik belum pulih, harga komoditas yang belum stabil dan penuruan kinerja korporasi menyebabkan penurunan permintan kredit pada segmen Komersial

• Penyaluran kredit dilakukan secara selektif pada sektor usaha yang memiliki prospek yang baik dan sesuai risk appetite

• Meningkatkan volume transaksi Trade Finance dan melakukan

Bundling produk Cash Loan dengan Non-Cash Loan

KOMERSIAL

*) Audited

Konstruksi & Properti Energi & Pertambangan

Transportasi & Telekomunikasi Perdagangan, Hotel & Restoran Lainnya

Kredit Komersil menurun YoY 12,57% dari Rp25,7

Triliun menjadi Rp22,5 Triliun

(18)

• NPL terbesar pada sektor Pertambangan, Perdagangan dan Konstruksi

Risiko NPL dalam lingkup yang managable dan measureable Pencadangan terus ditingkatkan, CKPN YoY meningkat 19,2% Penanganan NPL telah memiliki action plan yang terstruktur

serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-kuartal selanjutnya

KUALITAS KREDIT DAN TINGKAT PENCADANGAN

NPL Berdasarkan Segmen

Komposisi NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi

NPL dan CKPN 24,9% 13,3% 30,1% 31,7% Perdagangan Konstruksi Pertambangan Lainnya NPL Gross Sep-16 (%) Des-16* (%) Sep-17 (%)

Retail 3,59 3,91 3,97 - Mikro 1,83 1,73 1,83 - UKM 3,95 4,83 4,98 - Konsumer 3,83 3,53 3,58 Komersial 3,01 3,54 6,71 *) Audited 3,37% 4,87% 2,70% 3,49% 1,309 1,560 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 0,00% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00%

NPL Gross NPL net CKPN (Rp Miliar)

(19)

PENDAPATAN BERBASIS FEE

*) Audited

0,91% 7,24%

66 89 108

Treasury

Sep-16 Des-16* Sep-17

3,9 5,0 12,4

Wali Amanat & Kustodi

Sep-16 Des-16* Sep-17

5,1 7,5 5,9

Wealth Management

Sep-16 Des-16* Sep-17

30,9 45,5 37,1

Bank Garansi

Sep-16 Des-16* Sep-17

Pendapatan berbasis Fee sebagai back up pada saat terjadi

tekanan tingkat suku bunga tinggi dan kebijakan pemerintah terkait pembatasan NIM

Pengembangan Non Core Fee Base: Wealth Management,

Trade Finance, Bank Garansi, Wali Amanat dan Kustodi

Pendapatan Berbasis Fee menurun YoY 0,83%

dari Rp1,02 Triliun menjadi Rp1,01 Triliun

(20)

Jaringan yang luas di seluruh Indonesia dengan jumlah payment point lebih dari 25,000 dan total transaksi mencapai ± 23 triliun s.d. September 2017

20

PAYMENT POINT

• Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan di Indonesia untuk terlibat dalam branchless banking untuk memperluas jaringan bank dan menjangkau masyarakat di area terpencil

• Bank Bukopin merupakan salah satu perbankan potensial dalam mengelola branchless banking di Indonesia melalui jaringan PPOB yang luas

Fitur Tambahan : Basic Saving Account,

Micro Finance & insurance, Layanan

Publik, Remittance, Meeting Point

Payment Point Online

Fitur Eksisting : Public Payment Services

(tagihan telephone, PAM , Pulsa Sellular, dll)

B-Tunai

(21)
(22)

B-Wallet merupakan Dompet Elektronik

yang

dapat

digunakan

sebagai

alat

pembayaran di lebih dari 16.000 merchant

serta transaksi lainnya seperti Top Up

Gopay, Pay by QR dan e-Commerce

(blanja.com & bhineka).

PRODUK DIGITAL BANKING

Wokee adalah produk digital Bank Bukopin berbasis tabungan

yang digunakan sebagai media transaksi keuangan terkini

untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Wokee berbentuk open platform yang juga dapat di-embed

dalam aplikasi bisnis berbasis fintech dan/atau e-commerse

untuk memenuhi kebutuhan transaksi hariannya.

(23)

“Indonesia Corporate Secretary Communication Award” Peringkat II Kategori Swasta dari Economic Review

“Obsession Award”

The Best CEO

Sektor Swasta dari Obsession Media

Group

“PR Indonesia Awards”

Pemenang pada Kategori Media Relations –

Sub-kategori Perusahaan Swasta Nasional Tbk

“CSA Institute”

Salah satu Emiten pilihan Analis dalam Program Yuk

Nabung Saham

“IICD Awards”

Best Overall untuk Good Corporate

Governance

“Indonesia Prestige Brand Award 2017”

Potential Brand Winner

dari Warta Ekonomi

“Best Performance in

Complain Handling”

dari ATM PRIMA

“Banking Service Excellence” Penghargaan sebagai “3rd Best ATM” “Best Overall Performance” Infobank Banking Service Excellence Award 2017 dari MRI dan Infobank

“Banking Service Excellence” Pangsa Penyaluran UMKM – Majalah Investor “Digital Innovation Award 2017” Untuk kategori Bank Buku 3 dari Warta Ekonomi

PENGHARGAAN

“Best 3rd BUKU III”

dari Ajang Anugrah Perbankan Indonesia (APBI)

“Best Bank in Retail Banking”

Kategori BUKU III – Indonesia Banking School

“WOW 2017 Service Excellence Award”

Kategori Bank BUKU III – Markplus Award

(24)
(25)

KEGIATAN USAHA

UKM

“Menjadi pemain utama dalam perbankan UKM”

Bank Bukopin menjalankan kegiatan usaha berupa penghimpunan dana dan penyaluran kredit yang fokus pada empat pilar utama yaitu Bisnis Mikro, Usaha Kecil & Menengah (UKM), Bisnis Konsumer dan Bisnis Komersial

Mikro

“Menjadi pemimpin pasar pada segmen Mikro, khususnya untuk kegiatan

business to business dan Perbankan Mikro”

Konsumer

“Menjadi mitra utama untuk nasabah mass,

mass affluent dan para

pemilik bisnis”

Komersial

“Mempertahankan posisi pasar saat ini”

PILAR BISNIS UTAMA

Didukung oleh Bisnis Treasury, Perbankan Internasional dan Layanan Berbasis Fee

RETAIL KOMERSIAL

Obyektif:

(26)

PT Bosowa Corporindo KOPELINDO Negara Republik Indonesia Publik 40,48% 30,00% 18,09% 11,43%

PEMEGANG SAHAM

PT Bosowa Corporindo adalah perusahaan swasta

nasional yang didirikan pada tahun 1973 di Sulawesi Selatan. Bosowa bergerak di 6 grup usaha yaitu otomotif, semen, pertambangan dan energi, jasa keuangan, properti dan pendidikan. Bosowa juga menjalankan sejumlah proyek perintis di bidang media, olahraga dan agrikultur

Kopelindo (Koperasi Pegawai dan Pensiunan Bulog

Seluruh Indonesia)

Profil Pemegang Saham

Negara Republik Indonesia

(27)

ENTITAS ANAK PERUSAHAAN

PT Bukopin Finance, bergerak dalam

bidang leasing (Perusahaan Pembiayaan).

Kepemilikan saham Bank Bukopin pada

PT Bukopin Finance sebesar

97,03%

PT Bank Syariah Bukopin, merupakan Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah. Kepemilikan

saham Bank Bukopin pada PT Bank Bukopin

(28)

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Glen Glenardi Direktur Utama Mikrowa Kirana Direktur Komersial Karya Budiana Komisaris Utama Independen Mulia P. Nasution Komisaris Independen

Deddy S.A. Kodir

Komisaris Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris Margustienny Oemar Ali Komisaris Independen Parikesit Suprapto Komisaris Independen Dewan Komisaris Direksi Heri Purwanto Direktur Retail Adhi Brahmantya Direktur Pengembangan Bisnis & TI Setiawan Sudarmaji Direktur Pelayanan & Operasi Eko R Gindo Direktur Keuangan & Perencanaan Irlan Suud Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan & Pengembangan SDM

Luky Alfirman

(29)

1989 1993 2003 2006 2008 2009 2011

1970 2012 2013 2014

• Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I • Spin-off Unit Usaha

Syariah kepada Bank Syariah Bukopin dimana Bank Bukopin memiliki 65,4% Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I tahun 2012 Penawaran Umum Terbatas (PUT) III • Pelaksanaan

Penawaran Umum Terbatas (PUT) II • Peningkatan

kepemilikian di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 77,57% • Akuisisi saham PT Bank

Syariah Bukopin, menjadi 65,44%

• Pelunasan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B dan Obligasi Syariah Mudharabah Penerbitan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B, dan Obligasi Syariah Mudharabah • Perubahan nama Bukopin menjadi Bank Bukopin • Menerbitkan Obligasi pertama • Menjadi perusahaan terbuka melalui IPO • Akuisisi saham PT Bank Syariah Bukopin (sebelumnya PT Bank Persyarikatan Indonesia) sebesar 24,73% • Akuisisi Saham PT Bukopin Finance (dahulu PT Indo Trans Buana Multi Finance) Perubahan status badan hukum menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Bukopin Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) didirikan dengan badan hukum koperasi 2015 •PT Bosowa Corporindo menjadi Pemegang Saham Pengendali •Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I tahun 2015 •Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 89,07% Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 86,82% 2016 • Peningkatan kepemilikan di PT Bukopin Finance menjadi 96,06% • Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 90,67% • Penerbitan Medium Term

Notes I Bank Bukopin Tahun 2016

• Penerbitan Medium Term Notes I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri B • Penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II tahun 2017 • Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 91,86% dan PT Bukopin Finance menjadi 97,03%

2017

(30)

For further information: investor.relations@bukopin.co.id

Telephone: (021) 7988266, 7989837 ext 1817/03/21 Fax: (021) 7980625

Referensi

Dokumen terkait

Pada awalnya, penulis melakukan analisis isi sederhana pada Oktober 2014 edisi Semarang Metro koran Suara Merdeka sebagai data awal untuk melihat bagaimana porsi berita

Tujuan dari penerapan Gamifikasi pada Aplikasi online marketing ini adalah meningkatkan ketertarikan para petani, tengkulak, dan toko swalayan untuk menggunakan

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat (14) menyebutkan Pencemaran lingkungan hidup adalah

Metode ini dianggap mampu menutupi kelemahan dari metode yang lebih dulu ada yaitu metode akuntansi biaya tradisional.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Berdasarkan hasil yang didapat mengenai employee engagement dari dimensi semangat, terdapat pernyataan yang tergolong sedang, yaitu pernyataaan” Ketika saya bangun di

Produk yang diperoleh adalah permen kelapa yang kemudian dikemas menggunakan biodegradable film pati sagu untuk selanjutnya disimpan pada suhu ruang selama 40

Berdasarkan hak tersebut diatas, Pihak bank wajib memberikan informasi yang benar dan jelas mengenai karakteristik produk bank, dalam hal ini tabungan yang akan digunakan oleh

Dua puluh lima abad yang lalu India menyaksikan suatu revolusi intelektual dan religius yang berpuncak pada runtuhnya monoteisme, keegoisan yang berkenaan dengan kependetaan,