No. Kode: 23.07.RDHP.0470
LAPORAN AKHIR TAHUN 2008
PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI DAN
KOMUNIKASI HASIL-HASIL LITKAJI MENDUKUNG
KEGIATAN P4MI DI LOMBOK TIMUR
Oleh : Awaludin Hipi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
2009
No. Kode: 23.07.RDHP.0470
LAPORAN AKHIR TAHUN 2008
PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI DAN
KOMUNIKASI HASIL-HASIL LITKAJI MENDUKUNG
KEGIATAN P4MI DI LOMBOK TIMUR
Oleh : Awaludin Hipi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT
2009
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2008
1. Judul Kegiatan : Pengembangan Media Informasi Dan Komunikasi Hasil-Hasil Litkaji Mendukung Kegiatan P4MI Di Lombok Timur
2. Nama Unit Kerja : BPTP NTB
3. Alamat : Jl Raya Peninjauan PO. BOX 1017
Mataram
4. Penanggung Jawab :
a. Nama : Ir. Awaludin Hipi
b. Pangkat/Golongan : Penata / III c
c. Jabatan
c1. Struktural : Kasie KSPP
c2. Fungsional : Peneliti Muda
5. Lokasi Kegiatan : Mataram
6. Status Kegiatan : Lanjutan (L)
7. Tahun Dimulai :
8. Tahun Ke :
9. Biaya Kegiatan : Rp. 127.153.000,-
10. Sumber Dana : Satker Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Nusa Tenggara Barat. Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian TA. 2008
Mataram, Desember 2008
Mengetahui :
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB,
Dr. Ir. Dwi Praptomo S, MS
NIP. 080 065 973
Penanggung Jawab Kegiatan,
Ir. Awaludin Hipi
NIP. 080 124 857
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan pengembangan informasi teknologi pertanian dapat tersusun.
Laporan ini merupakan pertanggung jawaban terhadap anggaran yang telah dialokasikan pada DIPA BPTP NTB tahun 2008 melalui program P4MI. Semua kegiatan yang telah direncanakan, namun dengan berbagai kendala tidak semuanya dapat direalisasikan dengan baik.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu perencanaan, persiapan dan penyelenggaraan kegiatan, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah disisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari sangat diharapkan. Terima kasih.
Kepala Balai,
Dr. Ir. Dwi Praptomo S MS. NIP. 080 065 973
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……… ii
KATA PENGANTAR ………. iiii
DAFTAR ISI ……… iv
RINGKASAN ……… v
I. PENDAHULUAN ……… 1.1. Latar Belakang ……… 1
1.2. Dasar pertimbangan ... 3
1.3. Tujuan dan Luaran ... 4
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak ... 4
II. METODOLOGI ………. 2.1. Pendekatan ... 2.2. Ruang Lingkup Kegiatan ... 2.3. Lokasi dan waktu Pelaksanaan ... 2.4. Jenis media dan informasi ... 2.5. Sasaran kegiatan ... 2.6. Pembiayaan ……….. 5 5 6 6 7 7 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Media informasi dalam bentuk cetakan ... 3.2. Media informasi dalam bentuk elektronik ... 3.3. Kendala dan masalah yang dihadapi ... 8 9 9 IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 4.2. Saran ... 11 11 DAFTAR PUSTAKA ……… 12
iv
RINGKASAN
Diseminasi dipandang sebagai sebuah proses mengkomunikasikan teknologi hasil penelitian menggunakan beberapa metode penyuluhan melalui media dan bersifat lebih luas menggunakan metode penyuluhan, dengan tujuan mengubah perilaku sasaran Perubahan akibat diseminasi diharapkan terjadi pada aspek kognitif (pengetahuan - P),
afektif (sikap - S) dan psikomotorik (keterampilan - K). Perubahan tersebut menuju
ke arah yang sesuai dengan konsep dan cara yang benar atau seharusnya.
Dalam konteks pembangunan pertanian, diseminasi diartikan secara praktis sebagai cara dan proses penyampaian hasil-hasil pengkajian teknologi kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat atau pengguna (Permentan No. 20 tahun 2008).
Hasil pengkajian teknologi yang didiseminasikan adalah inovasi yang didalamnya mengandung ilmu pengetahuan baru atau cara baru untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi ke dalam produk atau proses produksi (Permentan No 03/2005).
Salah satu kegiatan diseminasi yang sering dilakukan dan dapat menyentuh orang banyak adalah melalui penyebaran informasi inovasi teknologi dalam bentuk berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi mengisyaratkan bahwa ke depan perlu di analisis jenis media informasi yang diinginkan oleh pengguna.
Pada tahun 2008, melalui kegiatan P4MI telah dilakukan pengembangan informasi melalui media massa. Dari media tercetak telah dihasilkan 1 judul poster, 1 volume bulletin dan 7 artikel dalam koran lokal. Sementara untuk media elektronik telah dilakukan siaran TV sebanyak 2 kali dan rekaman DVD dan VCD sebanyak 2 judul. Agar kegiatan pengembangan media lebih efektif, maka perlu dilakukan pengkajian tentang jenis media yang efektif dan banyak disenangi oleh pengguna, agar dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Setiap tahun Badan Litbang Pertanian menghasilkan sejumlah inovasi tepat guna, namun demikian evaluasi eksternal maupun internal menunjukkan bahwa kecepatan dan tingkat pemanfaatan inovasi yang dihasilkan cenderung melambat bahkan menurun (Badan Litbang Pertanian, 2004). Jika dihubungkan dengan misi utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian adalah menemukan atau menciptakan inovasi pertanian (teknologi, kelembagaan dan kebijakan) maju dan strategis, mengadaptasikannya menjadi tepat guna spesifik pemakai dan lokasi, serta menginformasikan dan menyediakan materi dasarnya, maka perlu strategi penyampaian hasil penelitian dan pengkajian tersebut salah satunya melalui kegiatan diseminasi.
Oleh karena itu Badan Litbang Pertanian melalui BPTP merasa terpanggil harus melakukan segala upaya yang mungkin untuk menjamin inovasi yang telah dihasilkan sehingga diketahui dan dimanfaatkan oleh para pengguna. Dengan demikian Badan Litbang Pertanian ikut bertanggung jawab dalam menyambung simpul antara subsistem pengadaan (generating subsystem) dengan subsystem penyampaian (delivery subsystem) atau penerimaan (receiving subsystem) inovasi pertanian.
Strategi utama BPTP dalam melaksanakan perannya untuk meningkatkan profesionalisme para petani adalah menyediakan data, informasi, teknologi inovasi pertanian yang bermutu, mudah dijangkau dan dimanfaatkan oleh masyarakat pertanian (pelanggan).
Peranan dan posisi BPTP sangat strategis dalam meningkatkan profesionalisme para petani yang diimplementasikan melalui kegiatan perakitan teknologi lokal spesifik dan diseminasi teknologi inovasi. Untuk meningkatkan profesionalisme para petani dalam kondisi penyuluhan pertanian seperti tersebut di atas, maka BPTP harus mencari terobosan-terobosan baru, untuk mewujudkan visi dan misinya dalam era otonomi daerah. Membangun dan mengembangkan infrastruktur teknologi serta jaringan Ilmu Pengetahuan Pertanian merupakan satu
upaya signifikan untuk mengembangkan profesionalisme para petani (Said. G, et al., 2001)
Sebagaimana halnya petani-petani di Indonesia demikian juga di NTB, tingkat intelektual petani saat ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mereka pada beberapa puluh tahun lalu. Peningkatan jumlah petani berpendidikan tinggi menjadi sumber baru kepemimpinan di pedesaan, terutama dalam hal manajemen agribisnis dan adopsi inovasi. Petani-petani yang sukses dalam usahataninya, dijadikan sebagai sumber informasi dan tempat bertanya. Disamping itu juga, ada yang mengambil inisiatif untuk meningkatkan kompetensi petani yang lain (Martaamidjaja, 1999). Dengan demikian strategi ”diseminasi” teknologi inovasi di BPTP harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan para petani dan tingkat kompleksitas lingkungan strategis. Diseminasi merupakan bagian dari promosi dan komersialisasi teknologi (hasil penelitian dan pengkajian), yaitu proses komunikasi hasil-hasil penelitian dan pengkajian melalui berbagai pendekatan seperti perorangan, kelompok atau massa.
Diseminasi dipandang sebagai sebuah proses mengkomunikasikan teknologi hasil penelitian menggunakan beberapa metode penyuluhan melalui media dan bersifat lebih luas menggunakan metode penyuluhan, dengan tujuan mengubah perilaku sasaran Perubahan akibat diseminasi diharapkan terjadi pada aspek
kognitif (pengetahuan - P), afektif (sikap - S) dan psikomotorik (keterampilan - K). Perubahan tersebut menuju ke arah yang sesuai dengan konsep dan cara yang
benar atau seharusnya.
Dalam konteks pembangunan pertanian, diseminasi diartikan secara praktis sebagai cara dan proses penyampaian hasil-hasil pengkajian teknologi kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat atau pengguna (Permentan No. 20 tahun 2008).
Hasil pengkajian teknologi yang didiseminasikan adalah inovasi yang didalamnya mengandung ilmu pengetahuan baru atau cara baru untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi ke dalam produk atau proses produksi (Permentan No 03/2005).
Salah satu kegiatan diseminasi yang sering dilakukan dan dapat menyentuh orang banyak adalah melalui penyebaran informasi inovasi teknologi dalam bentuk berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi mengisyaratkan bahwa ke depan perlu di analisis jenis media informasi yang diinginkan oleh pengguna.
Sasaran kegiatan ini adalah para penyuluh pertanian yang berjumlah 786 orang dari berbagai sektor, institusi penyuluhan ditingkat kecamatan (BPP) sejumlah 99 unit. Dari unsur pemerintah tingkat kecamatan 100 orang camat dan 792 kepala desa (BPS, 2004), sedangkan ditingkat pengguna akhir terdiri atas 3.922 kelompok tani. Khusus di Kabupaten Lombok Timur lokasi program P4MI, selain dengan stakeholder tersebut diatas, penyebaran informasi teknologi pertanian melalui Komite Investasi Desa (KID) yang sudah terbentuk dan dalam operasionalnya berkoordinasi dengan LSM. Diharapkan dari penyebaran media informasi melalui berbagai unsur baik penyuluhan maupun pemerintah, dapat mempercepat adopsi teknologi hasil litkaji BPTP NTB.
1.2. Dasar Pertimbangan
Indikator keberhasilan BPTP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, salah satunya adalah pemanfaatan atau adopsi hasil-hasil litkaji kepada pengguna. Dengan beragamnya kondisi petani dan stakeholder lainnya, memerlukan strategi tertentu dalam penyampaian informasi inovasi teknologi tersebut kepada pengguna secara cepat dan tepat.
Salah satu caranya adalah melalui pengembangan informasi pertanian yang dikemas dalam bentuk media informasi teknologi pertanian, baik media cetak (liptan, folder, buku, dan poster) maupun media elektronik (Siaran TV, radio, dan rekaman VCD).
Informasi teknologi pertanian hasil litkaji yang disampaikan melalui berbagai media tersebut, diharapkan dapat memperbaiki manajemen usahatani yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan rumah tangganya.
1.3. Tujuan dan keluaran Tujuan
a. Menyediakan informasi teknologi pertanian dalam berbagai bentuk media informasi
b. Menyebarkan berbagai informasi teknologi hasil litkaji secara cepat dalam berbagai bentuk media informasi
c. Mempercepat proses adopsi teknologi oleh pengguna di wilayah P4MI Lombok Timur.
Keluaran
a. Tersedianya informasi teknologi pertanian dalam berbagai bentuk media.
b. Tersebarnya berbagai informasi teknologi hasil litkaji kepada pengguna terutama di wilayah P4MI kabupaten Lombok Timur.
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak
Manfaat yang diharapkan :
1. BPTP – NTB sebagai sumber informasi teknologi bagi penyuluh, petani, dan stake holder lainnya.
2. Meningkatkan pengetahuan petani dan stakeholder lainnya terhadap teknologi pertanian
3. Digunakannya informasi teknologi oleh pengguna dalam pengelolaan usahataninya.
Dampak yang diharapkan :
1. Meningkatkan kredibilitas BPTP di kalangan masyarakat dan petani 2. Memperbaiki manajemen usahatani
II. METODOLOGI 2.1. Pendekatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan informasi ini, pendekatan yang dilakukan adalah dengan particypatori rural appraisal dan particypatori beneficieris appraisal yaitu menganalisis informasi teknologi berdasarkan kebutuhan masyarakat pengguna.
Salah satu cara yang dilakukan dalam pengembangan informasi teknologi pertanian adalah melalui media cetak dan media elektronik. Pengemasan informasi dalam bentuk media cetak melalui poster, dan informasi teknologi di koran lokal, sedangkan yang melalui media elektronik berupa siaran TV dan rekaman VCD.
Dengan adanya informasi teknologi pertanian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani dan masyarakat umum serta digunakan informasi tersebut dalam memperbaiki manejemen usahataninya.
2.2. Ruang Lingkup Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : (a) Persiapan penyusunan rencana kerja
(b) Analisis kebutuhan pengguna dan menghimpun materi dari penulis/nara sumber (c) Membentuk Dewan redaksi yang berfungsi untuk mengoreksi dan memperbaiki
informasi dalam setiap media yang akan di buat
(d) Melakukan setting dan layout sesuai dengan jenis media informasi yang akan dibuat
(e) Melakukan koreksi dan perbaikan terhadap informasi dalam setiap media
(f) Memverifikasi hasil perbaikan dari tim redaksi kepada nara sumber terutama yang menyangkut data dan informasi yang sifatnya subtansial
(g) Memperbaiki informasi dalam setiap media hingga siap untuk di cetak (h) Melakukan percetakan sesuai dengan jenis media
(i) Melakukan distribusi/penyebaran media informasi kepada pengguna
(j) Menghimpun umpan balik dari pengguna terhadap media informasi yang disebarkan untuk penyempurnaan media informasi ke depan.
Mekanisme kerja dalam pengembangan informasi di sajikan pada Gambar 1 berikut ini.
1
PENULIS/ narasumber : (penyuluh/ Peneliti) DRAFT I DRAFT II REDAKSI PELAKSANA3
2
DEWAN REDAKSI8
Ka. BPTP Perbaikan II5
6
4
9
Perbaikan I Draft Akhir 10 Cetak7
Ket. Angka 1 s/d 10 adalah tahapan penyusunan materi
2.3. Lokasi dan waktu pelaksanaan
Kegiatan pengembangan informasi teknologi pertanian akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi teknologi mendukung Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi di Kabupaten Lombok Timur dan di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.
Waktu pelaksanaan efektif mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2008 dengan dukungan dana berdasarkan DIPA 2008.
2.4. Jenis media informasi teknologi
Jenis media yang di produksi baik melalui media cetak maupun elektronik mendukung program P4MI adalah sebagai berikut :
a. Media cetak :
• Poster : 1 judul
• Pojok teknologi : 8 judul
• Bulletin : 1 volume
b. Media Elektronik
• Siaran TV : 2 kali • Rekaman VCD : 2 judul
2.5. Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan diseminasi melalui media informasi teknologi pertanian adalah stakeholder antara (penyuluh, LSM, pemerintah kecamatan dan KID) dan pengguna akhir yaitu petani, pengusaha/pelaku agribisnis dan masyarakat umum.
2.6. Pembiayaan
Untuk pelaksanaan pengembangan informasi teknologi pertanian tersebut mambutuhkan dana yang bersumber dari DIPA BPTP NTB tahun 2008 melalui program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) sebesar Rp. 125.250.000,-.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Media Massa dalam bentuk cetakan
Guna menjangkau pengguna teknologi dan stake holder lainnya, telah dibuat media informasi teknologi dalam bentuk cetakan (Poster dan Bulletin), selain itu juga dimuat informasi teknologi dan kegiatan BPTP dalam adventorial di koran lokal (Lombok Pos) (Tabel 1).
Tabel 1. Berbagai bentuk media cetak yang dihasilkan tahun 2008
No. Jenis media Judul Keterangan
1. Poster ”Lahan Kita Sedang Sakit “ Kompos Obatnya 2. Adventorial Koran lokal/pojok teknologi 1. BPTP NTB Dukung Program P2BN Melalui Pengembangan Beberapa VUB Padi sawah
Lombok Pos, 22 Maret 2008
2. BPTP NTB Bersama Gubernur NTB Panen raya Jagung di lokasi “Prima Tani” di Desa Songgajah
Lombok Pos, 7 April 2008 3. Meningkatkan Produktivitas Lahan
Kering Melalui perbaikan teknologi Budidaya Jagung
Terbit tanggal 18 Desember 2008
4. Menjadikan Nusa Tenggara Barat
Bumi Sapi (1) Lombok Pos, 20 Desember 2008
5. Menjadikan Nusa Tenggara Barat
Bumi Sapi (2) Lombok Pos, 22 Desember 2008
6. Potensi Limbah Pertanian dan Pemanfaatan sebagai pakan ternak di NTB
Lombok Pos, 26 Desember 2008 7. Pemanasan Global Encaman Bagi
Keberlanjutan Pertanian Lombok Pos, 31 Desember 2008 8. “Prima Tani” Mendukung
Percepatan Pembangunan
Pertanian Di Bumi Gora Dan Bumi Sejuta Sapi
Lombok Pos, Februari 2009
3 Bulletin
Infotek Topik ” Agribisnis Pedesaan” 1 Volume
Bulletin infotek sedianya diterbitkan 2 volume setiap tahun, hanya dapat diterbitkan 1 volume, mengingat jumlah artikel yang masuk pada redaksi jumlahnya
terbatas dan mengalami keterlambatan. Artikel yang telah masuk ke redaksi untuk penerbitan volume 2 akan di akomodir pada volume 1 2009.
3.2. Media Massa dalam bentuk media elektronik
Media informasi melalui elektronik berupa siaran TV, dan rekaman VCD, dapat menjangkau hampir seluruh wilayah NTB. Cara ini cukup efektif dalam penyampaian teknologi kepada petani dan pengguna lainnya, karena disadari bahwa dalam era sekarang ini peralatan elektronik telah menjangkau dan telah banyak dimiliki oleh petani hingga kepelosok-pelosok desa. Siaran TV masih terbatas pada TVRI station NTB. Sementara untuk rekaman VCD terfokus pada kegiatan yang mendukung P4MI. VCD tersebut didistribusikan kepada pengguna khususnya pada wilayah program P4MI di kabupaten Lombok Timur.
Tabel 2. Judul dan jenis media elektronik yang dihasilkan tahun 2008
No. Jenis media Judul Produksi
1. Rekaman VCD
P4MI 1. “Beternak Ayam Arab” peluang bisnis baru di pedesaan. 2. Inisiatif Lokal Mendukung Kegiatan
P4MI “Nusur Pupuk Organik Cair”
BPTP NTB
2. Siaran TV Panen dan Temu Lapang Gelar Varietas Unggul Baru (VUB) Padi dan Palawija di Mamben Daya, Wanasaba Lombok Timur (16 Oktober 2008)
BPTP NTB dan TVRI station NTB
Temu lapang pada Kegiatan Gelar Ayam Arab di Desa Peneda Gandor kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur
(18 Oktober 2008)
BPTP NTB dan TVRI station NTB
3.3. Masalah dan kendala yang dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan baik dalam proses pembuatan media cetak maupun elektronik :
• Materi informasi yang merupakan hasil kajian peneliti dan penyuluh BPTP, mengalami keterlambatan masuk ke redaksi. Hal ini mengakibatkan mekanisme proses sedikit mengalami keterlambatan.
• Judul-judul yang telah disepakati dan merupakan usulan dari penulis, terdapat beberapa yang belum dapat dimuat, karena penulis tidak menyerahkan ke redaksi sesuai batas waktu yang ditentukan.
• Penentuan jenis media yang akan digunakan untuk penyampaian innováis belum terdeskripsikan dengan baik, sehingga semua jenis media untuk semua pengguna.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan
1. Untuk menunjang diseminasi hasil pengkajian, diperlukan media yang dapat menjangkau para pengguna di pedesaan baik melalui media cetak maupun elektronik.
2. Media informasi baik cetak maupun elektronik mempunyai keunggulan dan juga kelemahan masing-masing, sehingga dalam penyajiannya saling mengisi satu dengan lainnya.
3. Kendala dan masalah yang ditemui dalam proses produksi menjadi pengalaman untuk perbaikan selanjutnya.
4. Untuk kegiatan P4MI, judul media sangat spesifik sesuai tujuan dan sasaran program sehingga memerlukan identifikasi terdahulu jenis media dan informasi apa yang dibutuhkan petani dan stakeholder lainnya.
4.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengkajian tentang jenis media yang efektif dan banyak disenangi oleh pengguna, agar dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Untuk mempercepat proses produksi sangat diharapkan partisipasi dari para
peneliti dan penyuluh agar segera membuat artikel yang akan di muat dalam media.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 1995. Sejarah Penelitian Pertanian di Indonesia. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
BPS, 2004. Nusa Tenggara Barat dalm Angka. Biro Pusat Statistik. Mataram
Martaamidjaja AS. 1999. Challenges For Today’s Research and Extension Community. Makalah dalam CASER – JIRCAS Internasional Workshop on Learning From The Farming System Research Experiences in Indonesia. Bogor-Indonesia, 3-4 March 1999
Sa’id Gumbira, Rachmayanti, M Zahrul Muttaqin. 2001. Manajemen Teknologi Agribisnis. Kunci Menuju Daya Saing Global Produk Agribisnis. PT Ghalia Indonesia dengan MMA-IPB, Jakarta.