• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL KALI TRANSFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL KALI TRANSFORMASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL KALI TRANSFORMASI

Definisi :

Andaikan F dan G dua transformasi, dengan F : V → V

G : V → V

Maka komposisi dari F dan G yang ditulis sebagai GoF didefinisikan sebagai: (GoF) (P) = G[F(P)], ∀P∈V

Teorema :

Jika F : V → V dan G : V → V masing-masing suatu transformasi maka hasil kali H = GoF : V → V adalah juga suatu transformasi.

Bukti :

Akan dibuktikan H = GoF suatu transformasi.

Untuk ini harus dibuktikan dua hal yaitu H surjektif dan H injektif. 1) Akan dibuktikan H surjektif.

Karena F transformasi maka daerah nilai F adalah seluruh bidang V, dan daerah asal G juga seluruh V sebab G suatu transformasi.

Ambil y V, apakah ada x sehingga H(x) = y? Akan dibuktikan y = H(x). Karena G transformasi maka ∀y∈V∃z∈V∋ y= G(z).

Karena F suatu transformasi maka pada zx∈V∋ z= F(x). Maka y = G[F(x)] atau y = GoF (x).

Jadi y = H(x).

Jadi H surjektif.

2) Akan dibuktikan H injektif.

Artinya, Jika P ≠ Q maka H(P) ≠ H(Q) ∀P,Q

ε

V.

Ambil P,Q

ε

V dan P ≠ Q. Karena F injektif maka F(P)

F(Q). Jelas G(F(P)) ≠ G(F(Q)) karena G injektif.

Diperoleh, Jika P ≠ Q maka G(F(P)) ≠ G(F(Q)) ∀P,Q

ε

V.

Jadi H injektif.

Karena H surjektif dan H injektif maka H suatu transformasi.

(2)

Catatan : Dengan jalan yang serupa dapat pula dibuktikan bahwa hasil kali FoG juga suatu transformasi.

Soal-soal

1). Diketahui : garis-garis g dan h dan titik-titik P,Q dan K. Lukislah : a). A = Mg[Mh(P)] b). B = Mh[Mg(P)] c). C = Mh[Mh(P)] d). D = Mg[Mh(K)] e). R sehingga Mh[Mg(R)] = Q f). Apakah MgoMh = MhoMg? Jawab: a). b). c). Q P h g A Mh(P) P Mg(P) h g B P = Mh[Mh(P)] Mh(P) h g

(3)

Q P h g K = D d). e).

f). Tidak, sebab terlihat pada nomor (a) dan (b), diperoleh Mg[Mh(P)]≠Mh[Mg(P)].

2). Diketahui : T dan S isometri Selidiki :

a). TS sebuah isometri b). TS = ST

c). Jika g sebuah garis maka g’ = (TS)(g) juga sebuah garis. d). Jika g // h dan g’ = (TS)(g), h’ = (TS)(h) maka g’ // h’ Jawab :

a). T dan S adalah isometri-isometri sehingga T dan S adalah suatu transformasi Berdasarkan teorema “Jika F : V → V dan G : V → V masing-masing suatu transformasi, maka hasil kali H = GoF : V → V adalah juga suatu transformasi”, maka TS juga transformasi.

Adb apakah TS isometri Ambil sebarang titik A, B∈V

Mh(Q) Q P h g R

(4)

S(A) = A’, S(B) = B’

Karena S isometri sehingga AB = A’B’ T(A’) = A”, T(B’) = B”

Karena T suatu isometri sehingga A’B’ = A”B” Dengan demikian AB = A’B’ = A”B”

TS(A) = T[S(A)] TS(A) = T[S(A)]

= T(A’) = T(B’)

= A” = B”

Karena AB = A”B” sehingga TS sebuah isometri. Jadi TS adalah suatu isometri.

b). Adb TS = ST

c). Apabila g sebuah garis maka g’ = TS(g) juga sebuah garis Telah diketahui bahwa TS sebuah isometri

Berdasarkan teorema “sebuah isometri memetakan garis menjadi garis” Maka g’ = TS(g) adalah sebuah garis

Jadi pernyataan “jika g sebuah garis maka g’ = TS(g) juga sebuah garis” benar. d). Apabila g // h dan g’ = TS(g), h’ = TS(h) maka g’// h’

Karena TS sebuah isometri, berdasarkan teorema “sebuah isometri mengawetkan kesejajaran dua garis”

Sehingga diperoleh g’// h’ dengan g’ = TS(g), h’ = TS(h), g // h

Jadi pernyataan “Apabila g // h dan g’ = TS(g), h’ = TS(h) maka g’// h’” benar.

3). Diketahui : garis-garis g dan h, A g, B h, C h Lukislah :

a). Mg[Mh(∆ABC)]

b). Mh[Mg(∆ABC)]

c). K sehingga Mg[Mh(K)] = K

(5)

Jawab: a). Mh(A) = A’ Mh(B) = B’ (karena B∈h maka Mh(B) = B’) Mh(C) = C’ Mg(A’) = A” Mg(B’) = B” Mg(C’) = C”

Jadi, Mg[Mh(∆ABC)] = ∆A”B”C”

b). g h A C B A’ C’ C” A” B” g h A = A’ C B A” C” C’ B” B’

(6)

Mg(A) = A’ = A (karena A∈g) Mg(B) = B’ Mg(C) = C’ Mh(A’) = A” Mh(B’) = B” Mh(C’) = C”

Jadi, Mh[Mg(∆ABC)] = ∆A”B”C”

c). Akan dilukis K sehingga Mg[Mh(K)] = K

Mg[Mh(K)] = K ⇔ (MgMh)(K) = K

Hasil kali persamaan (MgMh)(K) = K hanya akan terjadi pada titik potong

antara garis g dan garis h. Oleh karena itu K adalah titik potong garis g dan garis h.

d). Akan dilukiskan titik R sehingga Mh[Mg(R)] = D

Karena D∈h maka D’ = Mh(D) = D

Sehingga diperoleh Mg(R) = D

Jadi, R adalah prapeta D oleh Mg

4). Diketahui : garis-garis g, h, k dengan g // k Lukislah : a). g’ = Mh[Mg(g)] b). g’ = Mg[Mh(g)] c). k’ = Mg[Mh(k)] g h K g h R D

(7)

Jawab:

a). g’ = Mh[Mg(g)]

b). g’ = Mg[Mh(g)]

c). k’ = Mg[Mh(k)]

5). Diketahui : dua garis g dan h yang berpotongan Lukislah : a). k sehingga Mg[Mh(k)] = g b). m sehingga Mh[Mg(m)] = g g h k g' g h k Mh(g) g' g h k Mh(k) k'

(8)

c). n sehingga Mh[Mg(n)] membagi sama besar sudut lancip antara g dan h

Jawab:

6). Diketahui : padanan S dan T sebagai berikut

Daerah asal S adalah g, S(X) adalah titik tengah AX

Daerah asal T adalah daerah di luar lingkaran l dan T(X) = BX∩l

Ditanyakan : a). TS(P)

b). Daerah asal dan daerah nilai TS c). R sehingga (TS)(R) = Q dengan Q∈ l

d). Apakah ST ada? Jika ya, tentukan daerah asal dan daerah nilainya Jawab:

a). Ambil P∈g sehingga S(P) pertengahan AP TS(P) = T[S(P)]

TS(P) perpotongan lingkaran l dengan S(P)B

b). Karena TS(X) = T[S(X)] berarti daerah asal T adalah S, sementara daerah asal S adalah g. Jadi, daerah asal TS di g.

Daerah nilai S adalah S(X) yaitu pertengahan AX . Daerah nilai T(X) adalah

l

BX , dan untuk TS(X) maka BS(X)∩l =l

Jadi, daerah nilai TS adalah pada lingkaran l. c).

d). Ambil sebarang titik P

Maka T(P) di l karena daerah hasil T di l.

S[T(P)] tidak ada karena T(P)∈l, sementara daerah asal S di g. B TS(P) A P g S(P) l

(9)

Jadi, ST tidak ada.

7). Diketahui : garis g adalah sumbu X sebuah sumbu ortogonal dan h=

{

( )

x,y y= x

}

. Ditanyakan :

a). Persamaan garis Mh[Mg(g)]

b). P” = Mh[Mg(P)] dengan P = (0,3)

c). Q” = Mg[Mh(Q)] dengan Q = (3,-1)

d). R” = Mg[Mh(R)] dengan R = (x, y)

e). Besarnya ∠ROR” apabila O titik asal Jawab:

a). Mh[Mg(g)] = Mh(g)

= Mh

(

{

( )

x,0, xR

}

)

=

{

( )

0,y , yR

}

Jadi, diperoleh Mh[Mg(g)] adalah sumbu-Y sebuah sistem sumbu ortogonal.

Persamaan garis Mh[Mg(g)] adalah x = 0.

b). Akan ditentukan P” = Mh[Mg(P)] dengan P = (0,3)

Mh[Mg(P)] = Mh[Mg(0,3)]

= Mh[(0,-3)]

= (-3,0) Jadi P” = (-3,0).

c). Akan ditentukan Q” = Mg[Mh(Q)] dengan Q = (3,-1)

Mh(Q) = Mh(3,-1)

= (-1,3)

Jadi, Q” = Mg[Mh(Q)]

= Mg(-1,3)

= (-1,-3)

d). Akan ditentukan R” = Mg[Mh(R)] dengan R = (x, y)

R” = Mg[Mh(R)]

= Mg[Mh(x, y)]

= Mg(y, x)

(10)

e). m(∠ROR”) = ...? Misalkan m(∠ROR”) = α

(

) (

)

( )

(

)

(

( )

)

(

)

(

)

° = ° = ⇔ = ⇔ = + − ⇔ + − + + + = + + + + − ⇔ − + + − − + + + = + + − ⇔ − + = 270 α atau 90 α 0 α cos 0 α cos 2 α cos 2 2 2 α cos 2 α cos OR" OR 2 OR" OR RR" 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 y x y x x y y x x xy y y xy x x y y x x y y x x y y x J adi, m(∠ROR”) = 90°

8). Diketahui : dua garis g dan h yang berbeda berpotongan di P Buktikan : Mg[Mh(A)] = P jika dan hanya jika A = P

Bukti :

Garis g dan h berpotongan di titik P, maka Pg dan P∈h

(1)

( )

⇒ Diketahui Mg[Mh(A)] = P ...(i)

Akan dibuktikan jika Mg[Mh(A)] = P maka A = P

Karena P∈g, menurut definisi pencerminan, Mg(P) = P ...(ii)

Dari (i) dan (ii) diperoleh

Mg[Mh(A)] = P = Mg(P)⇔Mh(A) = P ...(iii)

Karena P∈h,menurut definisi pencerminan, Mh(P) = P ...(iv)

Dari (iii) dan (iv) diperoleh Mh(A) = P = Mh(P)⇔A = P

Jadi, jika Mg[Mh(A)] = P maka A = P (terbukti)

(2)

( )

⇐ Diketahui A = P

Akan dibuktikan jika A = P maka Mg[Mh(A)] = P

Karena A = P dan P ∈h, menurut definisi pencerminan, O(0,0)

R(x,y)

α)

(11)

Mh(A) = Mh(P) = P

Karena P ∈g, menurut definisi pencerminan, Mg(P) = P = Mg[Mh(A)] sehingga Mg[Mh(A)] = P

Jadi, jika A = P maka Mg[Mh(A)] = P (terbukti)

Dari (1) dan (2) diperoleh :

Jika dua garis g dan h yang berbeda berpotongan di P, maka Mg[Mh(A)] = P jika dan hanya jika A = P (terbukti)

9). Diketahui : andaikan g sumbu X dan h =

{

( )

x,y y= x

}

S adalah padanan yang didefinisikan sebagai berikut :

Jika P∈g maka S(P) = P, jika P∉g maka S(P) adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g

Ditanyakan :

a). Buktikan S suatu transformasi!

b). Jika P = (x,y) sebuah titik sembarang, tentukan koordinat-koordinat titik S[Mg(P)]!

c). Selidiki apakah S Mg = Mg S? d). Selidiki apakah S Mh = Mh S? Jawab:

a). S : V → V

Akan dibuktikan S bijektif (i). Akan dibuktikan S surjektif

(1). Untuk P∈g

Ambil sebarang P∈V

Jelas prapeta P = P sebab S(P) = P (2). Untuk P∉g

Oleh karena V bidang euclide maka terdapat dengan tunggal P dengan P∈PT dimana T∈g dan PT⊥ g

Sehingga PX = XT

Karena PX = XT maka X merupakan titik tengah PT

Jadi, X adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g atau X = S(P), karena X = S(P) maka P prapeta dari X.

(12)

Dari (1) dan (2) diperoleh S surjektif. (ii).Akan dibuktikan S injektif

Ambil sebarang P, Q∈V dengan P≠Q (1). Untuk P, Q∈g

Jelas S(P) = P dan S(Q) = Q Karena P≠Q maka S(P)≠S(Q) (2). Untuk P∈g dan Q∉g

Jelas S(P) = P dan S(Q) = X, dimana X titik tengah ruas garis tegak lurus dari Q pada g, maka Xg

Karena P∈g dan X∉g maka P≠X atau S(P)≠S(Q) (3). Untuk P, Q∉g

Jelas S(P) = Y, dimana Y titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g dan S(Q) = X titik tengah ruas garis tegak lurus dari Q pada g. Andaikan S(P) = S(Q) atau Y = X

Karena Y titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g, misalkan ruas garis tersebut dinamakan PT dimana T∈g.

Maka Y∈PT dan PY = YT

Karena X = Y maka X∈PT dan PX = XT ...(*)

Karena S(Q) = X maka X titik tengah ruas garis tegak lurus dari Q pada g, maka X∈UQ dan QX = XU ...(**)

Dari (*) dan (**) diperoleh PT dan UQ berimpit.

Karena T∈g dan U∈g maka T = U dan P = Q, hal ini kontradiksi dengan P≠Q. b). P = (x, y) (i). Untuk P∈g Mg(P) = P maka S[Mg(P)] = P (ii).Untuk P∉g Mg(P) = (x,-y) S[Mg(P)] = ) 2 1 , (xy

(13)

c). Ambil sebarang P = (x, y) (i). Untuk P∈g [S(P)] M (P)] [M S P (P) M [S(P)] M maka P S(P) P S(P) (P)] [M S maka P (P) M g g g g g g =     = = = = = = (ii).Untuk P∉g [S(P)] M (P)] [M S ) 2 1 , ( M [S(P)] M maka ) 2 1 , ( S(P) ) 2 1 , ( S(P) (P)] [M S maka ) , ( (P) M g g g g g g =       − = − = − = = − = y x y x y x y x Jadi, S[Mg(P)]=Mg[S(P)] d). Ambil sebarang P = (x, y) (i). Untuk P∈g (P)] [M S [S(P)] M ) , 0 ( [S(P)] M maka ) 0 , ( S(P) ) 2 1 , 0 ( (P)] [M S maka ) , 0 ( (P) M h h h h h ≠     = = = = x x x x (ii).Untuk P∉g (P)] [M S [S(P)] M ) , 2 1 ( [S(P)] M maka ) 2 1 , ( S(P) ) 2 1 , ( (P)] [M S maka ) , ( (P) M h h h h h ≠       = = = = x y y x x y x y Jadi, Mh[S(P)]≠S[Mh(P)] 10). Diketahui : g =

{

( )

x,y y =0

}

dan h =

{

( )

x,y y=x

}

S transfomasi (yang didefinisikan seperti nomor 9) A = (2,-8) dan P = (x, y)

Tentukan koordinat-koordinat titik-titik berikut :

a). Mh Mg S(A) d). Mh S Mg(A)

b). Mg S Mh(A) e). S2 Mh(A)

c). S Mh S(A) f). S M2g(A)

Jawab:

a). A = (2, -8) A’ = S(A)

(14)

Sesuai definisi S (jika P∈g maka S(P) adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g) maka A’ adalah titik tengah garis yang melalui A dan g.

A’ = ) (2, 4) 2 ) 8 ( 0 , 2 2 2 ( + + − = − Jadi, S(A) = (2,-4) A” = MgS(A) = Mg(2,-4)

Sesuai definisi pencerminan, maka garis g adalah garis sumbu titik (2, -4) dan A”. Misal:

A” = (a, b), maka:

4 , 2 ) 2 2 , 2 1 ( ) 0 , 2 ( ) 2 4 , 2 2 ( ) 0 , 2 ( = +a − +b ⇔ = + a b− ⇔a= b=

Jadi, A” = MgS(A) = Mg(2,4)

A”’ = Mh(A”) = MhMgS(A) = Mh(2,4)

Sesuai definisi pencerminan, maka garis h adalah garis sumbu titik (2,4) dan A”’. Misal A”’ = (a’, b’), maka:

Untuk mencari titik tengah A” dan A”’

Misal titik tengah A” dan A”’ adalah W, maka W∈h

Karena h adalah garis y = x, maka nilai absis sama dengan ordinat, gradien h = 1

Misal W = (m,m)

Persamaan garis melalui A” dan W: 6 ) 4 ( 1 2=− − ⇔ =− + − x y x y (dengan gradien(m) = 1)

Subtitusikan W(m,m) pada y=−x+6 maka m=−m+6⇔2m=6⇔m=3 Jadi, W(3,3).

11). Diketahui : andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus

A, B, C adalah tiga buah titik, sehingga Mg(A) = B dan Mh(A) = C

Ditanyakan : tentukan titik-titik

a). M3g(A) c). MhMgMhMhMg(A)

b). MhMgMh(A) d). M2gM3h(A)

Jawab:

(15)

a). M3g(A) = (MgMgMg)(A) c). MhMgMhMhMg(A) = (MgMg)[Mg(A)] = (MhMgM2h)[Mg(A)] = (MgMg)(B) = (MhMgM2h)(B) = Mg[Mg(A)] = (MhMg)[M2h(B)] = Mg(A) = (MhMg)(B) = B = Mh[Mg(B)] = Mh(A) = C

b). (MhMgMh)(A)= (MhMg)[Mh(A)] d). M2gM3h(A) = (M2gMh)[M2h (A)]

= (MhMg)(C) = (M2gMh)(A)

= Mh[Mg(C)] = M2g[Mh(A)]

= Mh(D) = M2g(C)

= B = C

12). Diketahui : dua garis, g // h, titik-titik P dan Q, Pg dan P∉h

Ditanyakan :

a). Lukislah P” = MgMh(P) dan Q” = MgMh(Q)!

b). Berbentuk apakah segiempat PP”QQ”? c). Buktikan pendapat anda!

B(x,y) A(-x,y)

C(-x,-y) D(x,-y)

g

(16)

Jawab: a).

b). Segiempat PP”Q”Q berbentuk jajargenjang c). g // h, P” = MgMh(P), dan Q” = MgMh(Q)

Jadi, P"Q"= MgMh( PQ )

Karena pencerminan suatu isometri, maka P"Q"// PQ dan P"Q"= PQ , dengan demikian segiempat PP”Q”Q suatu jajargenjang (berdasarkan teorema “segiempat yang memiliki sepasang sisi yang sejajar dan sama panjang adalah jajargenjang”).

13). Diketahui : g =

{

( )

x,y y =3

}

, h =

{

( )

x,y y=−1

}

, dan k sebuah garis yang melalui A = (1,4) dan B = (-1,-2)

Tentukanlah :

a). Persamaan k’ = MgMh(k)

b). Luas segiempat AA”BB” apabila A” = MgMh(A) dan B” = MgMh(B)

c). Koordinat P” = MgMh(P), P” = MgMh(P) apabila P = (x, y)

d). Nilai α dalam persamaan garis h=

{

( )

x,y y

}

apabila g =

{

( )

x,y x=2

}

, A = (5,1), dan A” = MhMg(A) = (-3,1)

Jawab:

a). k’ = MgMh(k)

Karena A∈k dan B∈k, sehingga A”=MgMh(A)∈kdan B”=MgMh(B)∈k.

A” = (1,12), B” = (-1,6). Misal A” = (x1,y1)dan B” = (x2,y2).

g h Q P P’ = Mh(P) Q’ = Mh(Q) MgMh(P) = P” MgMh(Q) = Q”

(17)

Persamaan garis k’: 1 1 1 12 6 12 1 2 1 1 2 1 − − − = − − ⇔ − − = − − y x x x x x y y y y 9 3 3 3 12 ) 1 ( 3 12 2 1 6 12 + = ⇔ − = − ⇔ − = − ⇔ − − = − − ⇔ x y x y x y x y

Jadi, persamaan garis k':y=3x+9

b). AA”B”B membentuk bangun jajargenjang dengan alas(a) = 2 dan tinggi(t) = 8. Luas = a x t = 2 x 8 = 16

Jadi, luas AA”B”B = 16 satuan luas.

c). P(x,y). Pencerminan titik P terhadap garis h → Mh(P) = P’(x',y')

Karena garis h merupakan sumbu PP’, sehingga -1 merupakan titik tengah dari

y dan y’: 2 ' 2 ' 1 2 ' − − = ⇔ − = − ⇔ − = − y y y y y y dan x'=x

Jadi, koordinat titik P’(x, -y – 2)

Pencerminan titik P’ terhadap garis g → Mg[Mh(P)] = P”(x",y")

Karena garis g merupakan sumbu P’P”, sehingga 3 merupakan titik tengah dari

y’ dan y”:

8 " ) 2 ( 6 " ' 6 " 6 " ' 3 2 " ' + = ⇔ − − − = ⇔ − = ⇔ = − ⇔ = − y y y y y y y y y y Dan x"= x'= x

Jadi, koordinat titik P”(x, y + 8)

d). h=

{

( )

x,y y

}

, g =

{

( )

x,y x=2

}

, A = (5,1), dan A” = MhMg(A) = (-3,1),

berapa α?

Pencerminan titik A terhadap garis g =

{

( )

x,y x=2

}

: Mg(A) = A’(x',y')

Karena garis g merupakan sumbu AA’ (dari definisi pencerminan), sehingga x = 2 merupakan titik tengah 5 dan x’ sedangkan y’ = 1 (tetap).

1 ' 4 ' 5 2 2 ' 5+ = + = = x x x

(18)

Jadi, A’ = Mg(5,1) = (-1,1)

Pencerminan titik A’ terhadap garis h=

{

( )

x,y y

}

: A” = Mh(A’) = Mh(-1,1)

= (-3,1)

Karena garis h merupakan sumbu A’A” (dari definisi pencerminan), sehingga x = α merupakan titik tengah -1 dan -3 sedangkan y” = y = 1.

2 α α 2 ) 3 ( 1 − = ⇔ = − + −

Jadi, persamaan garis h=

{

( )

x,y y=2

}

14). Diketahui : dua garis, g h, Q =gh, dan sebuah titik P∉g,dan P∉h

Ditanyakan :

e). Lukislah A = MgMh(P)

f). Selidiki apakah Q titik tengah AP?

g). Lukislah B = MhMg(P)

Jawab:

a). A = MgMh(P)

b). Misalkan Mh(P) = P’

Maka PP' memotong h di titik R dan P'A memotong g di titik S Karena P’ adalah pencerminan dari P maka PR = RP’ dan PP'⊥ h Karena A adalah pencerminan dari P’ maka P’S = SA dan P'A⊥ g Karena PP'⊥ h dan g h maka PP' // g sehingga RP’ = QS

Karena P'A⊥g dan g h maka P'A// h sehingga P’S = RQ Perhatikan ∆PRQ dan ∆QSA

A Mh(P) P Q g h R S

(19)

PR = RP’ dan RP’ = QS maka PR = QS m(∠PRQ) = m(∠QSA) = 90°

RQ = P’S dan P’S = SA maka RQ = SA Berdasarkan sistem aksioma kekongruenan Maka ∆PRQ ≅ ∆QSA dengan aturan S Sd S Sehingga PQ = QA

Karena PQ = QA dan PQ∈PA dan QA∈PA maka Q tengah-tengah PA Jadi, titik Q pada pertengahan PA

c). A = MgMh(P)

15). Diketahui : h adalah sumbu-X dan g sumbu-Y sebuah sistem sumbu ortogonal A = (4,-3) dan P = (x,y)

Tentukanlah :

a). Koordinat-koordinat MhMg(A) dan MgMh(A)

b). Koordinat-koordinat MhMg(P)

c). Apakah MhMg dan MgMh?

Jawab:

a). MhMg(A) = Mh[Mg(A)]

= Mh[Mg(4,-3)] = Mh(-4,-3) = (-4,3) MgMh(A) = Mg[Mh(A)] = Mg[Mh(4,-3)] = Mh(4,3) = (-4,3) P Mg(P) B g h

(20)

b). MhMg(P) = Mh[Mg(x, y)] = Mh(-x, y) = (-x,-y) c). MgMh(P) = Mg[Mh(x, y)] = Mg(x,-y) = (-x, -y) Ternyata MhMg(P) = (-x,-y) = MgMh(P) Jadi, MhMg(P) = MgMh(P)

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang telah divalidasi tahap I kemudian dilakukan perbaikan- perbaikan untuk penyempurnaan produk. Data validasi oleh ahli materi tahap II disajikan dalam tabel

Indikator ini menghitung berapa banyak link eksternal yang terkandung dalam website tersebut. Perpustakaan dapat menambah penilaian dari indikator link misalnya dengan :..

Interaksi media serbuk dan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tangkai jamur dan diameter tudung jamur, sedangkan untuk parameter lainnya tidak berpengaruh

Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang.Kebanyakan lemak

Namun karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan

The LINE_ITEM table contains these columns: LINE_ITEM_ID NUMBER PRIMARY KEY PRODUCT_ID NUMBER(9) FOREIGN KEY references the ID column of the PRODUCT table QUANTITY

Disinilah pentingnya peran Puspenkum sebagai filter dalam menyeleksi tulisan yang akan dimuat di media cetak dan turut aktif membuat tulisan serta mendorong para Jaksa untuk

Sejalan dengan apa yang diungkapkan Gojek, Traveloka juga melihat banyak sisi positif yang bisa diambil dari sepakbola tanah air sehingga ia memutuskan menjadi sponsor utama.