• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) IKATAN PEMUDA LOKTUAN BERSATU (IPLB) DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KELURAHAN LOKTUAN KOTA BONTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) IKATAN PEMUDA LOKTUAN BERSATU (IPLB) DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KELURAHAN LOKTUAN KOTA BONTANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2021

PERANAN ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS)

IKATAN PEMUDA LOKTUAN BERSATU (IPLB) DI

DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT

KELURAHAN LOKTUAN KOTA BONTANG

Jhonatan Suryanata1

Abstrak

Penelitian ini menjelaskan Peranan ormas IPLB dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan Kota Bontang, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan data primer yag bersumber dari ketua dan pengurus Ormas IPLB dan data sekunder yang besumber dari seklur Kelurahan Loktuan, masyarakat Kelurahan Loktuan, internet, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Ormas IPLB dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan adalah untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat Kelurahan Loktuan yang selama ini kurang memiliki SDM yang terampil dan professional. Ormas IPLB menunjukkan peranannya sebagai motivator, fasilitator, Pembina, dan mobilisator terhadap masyarakat Kelurahan Loktuan agar bisa memiliki SDM yang berkualitas dan bisa sejahtera pada masa yang akan datang.

Kata Kunci: Peranan Organisasi, Pemberdayaan, Masyarakat. Pendahuluan

Di tengah kepadatan penduduk Kelurahan Loktuan, masyarakat Kelurahan Loktuan juga kurang memiliki sumber daya manusia yang terampil dan profesional dibidang soft skill tenaga kerja. Masyarakat Kelurahan Loktuan kurang mmpunyai sumber daya manusia yang terampil dan profesional karena kurangnya perhatian dari pemerintah untuk masyarakat yang kurang mempunyai soft skill dalam bekerja dan yang susah untuk mendapatkan pekerjaan karena kurangnya informasi tentang adanya lowongan pekerjaan.

Susahnya dalam mencari lowongan pekerjaan serta lambat dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan karena kurang paham dalam menggunakan teknologi membuat beberapa masyarakat Kelurahan Loktuan banyak yang menjadi tukang parkir liar di pasar atau toko-toko yang ada di Kelurahan Loktuan serta banyaknya anak-anak muda yang menongkrong di jalanan dan sering melakukan pemalakan-pemalakan terhadapat orang lain agar mendapat uang masuk untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Hasil observasi penulis bahwa juru parkir yang ada di pasar dan toko-toko di Kelurahan Loktuan tidak memiliki karcis yang resmi dari Dinas Perhubungan Kota Bontang dan tidak memiliki surat tugas pengelolaan parkir dari Pemerintah Kota Bontang, oleh sebab itu mereka yang tidak memiliki persyaratan tersebut di

1 Mahasiswa Program S1 Sosiatri-Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

(2)

namakan juru parkir liar. Susahnya mendapatkan pekerjaan karena tidak mempunyai ijazah atau lulusan sekolah menengah atas (SMA) membuat beberapa masyarakat Kelurahan Loktuan menjadi juru parkir liar, mereka harus melakukan pekerjaan tersebut supaya bisa memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari.

Masyarakat Kelurahan Loktuan yang belum bisa menggunakan teknologi secara baik untuk mencari informasi lowongan pekerjan terus berusaha untuk mencari informasi-informasi lowongan pekerjaan di koran atau majalah lainnya. Masyarakat Kelurahan Loktuan terus berusaha untuk mejadi masyarakat yang berdaya, akan tetapi usaha masyarakat Kelurahan Loktuan kurang maksimal karena tidak adanya yang mendukung atau tempat masyarakat Kelurahan Loktuan menyampaikan aspirasi mereka selama ini. Menggunakan teknologi dengan baik serta mempunyai soft skill yang tinggi adalah harapan masyarakat Kelurahan Loktuan pada masa mendatang untuk menjadi masyarakat yang berdaya dan bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah ataupun perusahaan yang ada di sekitar Kelurahan Loktuan.

Dari ketidakberdayaan masyarakat Kelurahan Loktuan, ada anggota masyarakat yang mempunyai pemikiran dan tujuan yang sama untuk mengembangkan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat di Kelurahan Loktuan, anggota masyarakat yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama untuk memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan dengan membentuk Organisasi Masyarakat (Ormas) yang berlandaskan hukum agar diakui oleh Negara. Seperti yang diatur dalam Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi di dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Organisasi Masyarakat (Ormas) yang dibentuk oleh bapak Abdul selaku ketua dan anggota masyarakat Kelurahan Loktuan lainnya yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama diberi nama Organisasi Masyarakat (Ormas) Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB) yang terbentuk pada tahun 2010 dengan program Ormas IPLB yaitu memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan.

Dari hasil wawancara penulis degan ketua organisasi masyarakat Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB) di Kelurahan Loktuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Abdul yang beralamatkan di jl.Jalan Kapal Selam 1 RT 17 No. 34 Kelurahan Loktuan, mengatakan bahwa dulu sebelum terbentuknya organisasi ini pemuda dan masyarakat yang berada di Kelurahan Loktuan mempunyai banyak permasalahan. Secara singkat aja dulu masyarakat Kelurahan Loktuan masih sering tawuran, mabuk-mabukan, mencuri, dan Masyarakat Kelurahan Loktuan sangat susah dalam mencari pekerjaan, karena pemikiran masyarakat Kelurahan Loktuan yang belum luas tentang pentingnya pendidikan

(3)

18

serta kurangnya soft skill atau pengalaman bekerja, serta infrastruktur yang masih kurang, itu dikarenakan masyarakat Kelurahan Loktuan kurang mempunyai sumber daya manusia yang profesional dan terampil.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian Peranan Ormas

Peranan adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Wirutomo (1981: 99 – 101) mengemukakan pendapat David Berry bahwa dalam peranan yang berhubungan dengan pekerjaan, seseorang diharapkan menjalankan kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peranan, dan kedua harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan perannya atau kewajiban-kewajibannya.

Selanjutnya, Peranan menurut Soekanto (2009:212-213) peranan adalah aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Peranan dapat dikenali dari keterlibatan, bentuk kontribusi, organisasi kerja, penetapan tujuan, dan peran.

Pengertian Organisasi Masyarakat (Ormas)

Bentuk organisasi masyarakat sipil banyak sekali berbentuk organisasi kemasyarakatan atau sering disebut dengan ormas yang lebih lanjut diatur dalam UU No. 8 Tahun 1985. Ormas merupakan lembaga nonpemerintahan yang keberadaannya sangat diperlukan dalam sebuah negara demokrasi dan berperan sebagai salah satu wadah untuk menyalurkan pendapat dan pikiran anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia dalam meningkatkan keikutsertannya secara aktif guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pemerintah memandang Ormas sebagai organisasi yang dibentuk anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagaimana bunyi yang termuat dalam Undang – Undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi masyarakat (Ormas) adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi

(4)

dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Organisasi Masyarakat merupakan sarana untuk menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota masyarakat dimana mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan keikutsertakan secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan. Dalam setiap kegiatan organisasi pasti diperlukan adanya struktur organisasi. Dimana dengan mempunyai struktur organisasi maka pembagian tugas didalam setiap pekerjaan yang akan dilakukan tidak tumpang tindih antara pelaksana yang satu dengan yang lainnya.

Pemberdayaan Masyarakat

Suharto (dalam Edy Suharto,2006:58) pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayaan) karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan sering kali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginnan dan minat mereka. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuaran atau kemampuan dalam :

1. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, dan bebas dari kesakitan.

2. Menjangkau sumber – sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang – barang dan jasa – jasa yang mereka perlukan.

3. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan – keputusan yang mempengaruhi mereka.

Harry Hikmat (2004:217) mengatakan bahwa inti dari pemberdayaan masyarakat adalah bagaimana menggali dan mendayagunakan sumber daya yang ada di masyarakat. Karena masyarakat memiliki banyak potensi baik dilihat dari luar dari sumber daya alam yang ada maupun dari sumber daya sosial budaya masyarakat. Masyarakat memiliki kekuatan yang apabila digali dan disalurkan akan berubah menjadi energi yang besar untuk mengatasi masalah yang mereka alami.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas dan harus dicapai, oleh sebab itu, setiap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat perlu dilandasi dengan strategi kerja tertentu demi keberhasilannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengertian sehari-hari, strategi sering diartikan sebagai langkah-langkah atau tindakan tertentu yang

(5)

20

dilaksanakan demi tercapainya suatu tujuan atau penerima manfaat yang kehendaki, oleh karena itu pengertian strategi sering rancu dengan : metode, teknik, atau taktik.

Secara konseptual, (menurut Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato:159) strategi merupakan suatu proses sekaligus produk yang “penting” yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenangkan persaingan, demi tercapainya tujuan.

Strategi pemberdayaan masyarakat, pada dasarnya mempunyai tiga (3) arah, yaitu :

1. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat.

2. Pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan pembangunan yang mengembangkan peran serta masyarakat.

3. Modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur sosial ekonomi (termasuk didalamnya kesehatan), budaya dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan fokus dalam penelitian yaitu:

1. Peranan Ormas Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu dalam pemberdayaan masyarakat loktuan, yaitu :

a. Peranan Ormas Sebagai Motivator b. Peranan Ormas sebagai Fasilitator c. Peranan Ormas Sebagai Pembina d. Peranan Ormas Sebagai Mobilisator.

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan Ormas IPLB. Hasil Penelitian

Organisasi masyarakat memiliki program-program yang sangat berguna bagi masyarakat. Akan tetapi setiap Organisasi Masyarakat (Ormas) memiliki program yang berbeda-beda. Seperti Organisasi Masyarakat (Ormas) Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB) yang memiliki program untuk memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan. Dimana Ormas IPLB memberdayakan masyarakat dengan memberikan suatu hal yang sangat berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan SDM yang professional untuk bisa berkembang dalam memajukan daerah Kelurahan Loktuan. Kelurahan Loktuan yang mempunyai jumlah penduduk 19.459 jiwa, penduduk laki-laki 10.308 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 9.151 jiwa, dan jumlah penduduk berdasarkan pendidikannya yaitu penduduk dengan berpendidikan sekolah Menengah Akhir 8.022 orang (42%), berpendidikan sekolah menengah pertama 4.144 orang,

(6)

berpendidikan sekolah dasar 3.846 orang, berpendidikan taman kanak-kanak 2.033 orang, berpendidikan sarjana 806 orang, berpendidikan akademi(D1/D3) 128 orang, berpendidikan pascasarjana 40 orang, berpendidikan pondok pesantren 18 orang, dan berpendidikan kursus keterampilan 4 orang.

Peranan Ormas IPLB dalam Memberdayakan Masyarakat Kelurahan Loktuan

Peranan Organisasi Masyarakat (Ormas) adalah serangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manjemen terutama dengan mengutamakan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Adapun peranan Ormas IPLB dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan antara lain : peranan Ormas IPLB sebagai motivator, peranan Ormas IPLB sebagai fasilitator, peranan Ormas IPLB sebagai Pembina, dan peranan Ormas IPLB sebagai mobilisator.

Peranan Ormas IPLB Sebagai Motivator

Peranan Ormas IPLB sebagai motivator dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan adalah memotivasi dan memberikan masukan-masukan terhadap anggotanya serta mampu memotivasi dan mengarahkan anggota Ormas IPLB ke hal-hal yang lebih positif.

Peranan Ormas IPLB sebagai motivator dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan adalah memotivasi dan memberikan masukan- masukan terhadap anggotanya serta mampu memotivasi dan mengarahkan anggota Ormas IPLB ke hal–hal yang lebih positif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan bahwa ketua dan pengurus ormas IPLB mengatakan bahwa Ormas IPLB merangkul anak-anak jalanan, putus sekolah dan preman-preman yang tidak mampu memberdayakan dirinya sendiri, dimana Ormas IPLB memberikan motivasi serta arahan, seperti yang dikatakan oleh ketua Ormas IPLB tidak ada yang tau nasib orang 2 jam kedepan seperti apa. Peranan Ormas IPLB sebagai motivator di masyarakat yaitu :

1. Memotivasi setiap anggota dan masyarakat untuk bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada serta jangan memilih-milih pekerjaan.

2. Memberikan edukasi kepada anggota dan masyarakat bahwa tidak selamanya kita akan begini terus.

3. Melibatkan para anggota dan masyarakat loktuan didalam acara seminar-seminar yang dilakukan oleh Perusahaan dan pemerintah Kota Bontang 4. Merubah paradigma bahwa anak-anak jalanan, putus sekolah dan

(7)

22

5. Memotivasi para anggota dan masyarakat agar tetap melakukan hal-hal yang positif dan bisa berguna bagi masyarakat lain dan pemerintah terutama bagi dirinya sendiri dan keluarganya.

Motivasi-motivasi yang diberikan Ormas IPLB ini kepada setiap anggota dan masyarakat Kelurahan Loktuan untuk dapat memberdayakan serta dapat menjadikan mereka sebagai SDM yang berguna dan professional. Seperti yang dikatakan masyarakat Kelurahan Loktuan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan masyarakat mengatakan bahwa Ormas IPLB sering memberikan kami masukan-masukan yang positif dan memotivasi kami agar bisa berkembang dan maju, dengan mengsupport kami dan semua anggota yang ada di Kelurahan Loktuan untuk ikut dalam setiap kegiatan atau pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah Kota Bontang.

Dalam penelitian ini ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa Ormas IPLB selalu berusaha memberikan masukan-masukan untuk masyarakat Kelurahan Loktuan agar bisa berkembang dalam meningkatkan perekonomian serta dapat melakukan kegiatan yang positif yang berguna bagi diri sendiri dan berdampak positif bagi orang lain. Motivasi yang diberikan kepada masyarakat untuk bisa berkembang yaitu dengan memotivasi agar dapat mencari pekerjaan dan tidak memilih-milih pekerjaan serta giat dalam bekerja sehingga mempunyai pengalaman bekerja di bidang-bidang tertentu. Menurut Malayu (2005) bahwa motivator yaitu pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Program Ormas IPLB ke depannya yaitu bisa sebagai motivator untuk seluruh masyarakat di Kota Bontang, dan bisa memberikan masukan-masukan kepada masyarakat Kota Bontang yang kurang berdaya atau kurang mempunyai soft skill dalam bekerja di perusahaan yang ada di Kota Bontang. Pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan bahwa salah satu pengurus Ormas IPLB mendatangi para pengamen di lampu merah lalu pengurus tersebut mengajak para pengamen ke Sekertariat Ormas IPLB untuk di berikan arahan serta motivasi-motivasi yang dapat membantu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bontang khususnya di Kelurahan Loktuan.

Dalam Penelitian ini masyarakat di Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa mereka merasakan dengan adanya kehadiran Ormas IPLB. Masyarakat yang dulu susah untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan, dengan kehadiran Ormas IPLB ini masyarakat merasa terbantu dengan saran serta masukan-masukan yang diberikan oleh Ormas ini untuk bisa berusaha dan tetap giat dalam mencari pekerjaan yang ada di Kota Bontang.

(8)

Peranan Ormas IPLB Sebagai Fasilitator

Peranan fasilitator yang dilakukan oleh Ormas IPLB dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan adalah dengan memfasilitasi setiap anggota dan masyarakat yang ingin meningkatkan keberdayaannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa ketua dan pengurus Ormas IPLB selalu memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan anggota untuk bisa berdaya dan selalu mempersiapkan dan memperhatikan yang menjadi kebutuhan setiap anggota dan masyarakat Kelurahan Loktuan. Peranan Ormas IPLB sebagai fasilitator untuk masyarakat Kelurahan Loktuan dan anggota Ormas IPLB yaitu :

1. Ormas IPLB membuat sekertariat sebagai wadah untuk berkumpul

2. Menyediakan 8 kamar kosong untuk anggota yang kesusahan membayar kos-kosan sampai mendapat pekerjaan untuk bisa bayar kos-kos-kosan

3. Memfasilitasi di bidang pekerjaan

4. Menyediakan Komputer dan wifi untuk bisa digunakan anggota dan masyarakat

5. Sebagai fasilitator antara pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan 6. Memberikan bimbel atau pelajaran tambahan kepada anak-anak

Fasilitas yang diberikan Ormas IPLB kepada setiap anggota dan masyarakat Kelurahan Loktuan adalah wujud peduli Ormas IPLB terhadap masyarakat Kelurahan Loktuan yang tidak berdaya, dan Ormas IPLB menyiapkan semua itu untuk bisa mengumpulkan setiap masyarakat dan pemuda dalam satu wadah yang sama. Seperti yang dikatakan masyarakat Kelurahan Loktuan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap masyarakat mengatakan bahwa Ormas IPLB ini memfasilitasi kami dengan memberikan pelatihan-pelatihan tenaga kerja, menginformasikan lowongan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, Ormas IPLB juga memberikan program peternakan, dan Ormas IPLB ini sebagai jembatan untuk menuju ke perusahaan dalam mencari pekerjaan.

Dalam penelitian ini ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa Ormas IPLB selalu mencoba untuk bisa melengkapi setiap fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat Kelurahan Loktuan. Seperti menyiapkan fasilitas berupa sekertariat agar masyarakat yang ingin bergabung dengan Ormas IPLB ataupun masyarakat yang dirangkul oleh Ormas ini bisa mempunyai tempat untuk berkumpul dan berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya ataupun bisa menjadi tempat tinggal apabila belum mempunyai uang untuk membayar kost atau kontrakan. Selain itu Ormas IPLB juga menyiapkan wifi dan komputer supaya masyarakat bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk mencari informasi lowongan pekerjaan dengan cepat di media sosial. Menurut Arianto (2012) fasilitator adalah fasilitas yaitu segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha, dapat berupa benda-benda maupun uang. Program Ormas IPLB pada masa mendatang yaitu bisa meningkatkan fasilitas

(9)

24

yang ada, agar bisa dinikmati atau digunakan oleh setiap masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas yang disiapkan Ormas IPLB seperti kamar kosong di sekertariat, komputer, wifi, sound system, serta fasilitas lainnya. Fasilitas ini semoga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan sehingga dapat meningkatkan kekompakan setiap masyarakat yang ada di Kelurahan Loktuan. Pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan bahwa Ormas IPLB selalu memberikan faslitas yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti kamar kosong di sekertariat IPLB diberikan sementara untuk ditempati kepada masyarakat yang kurang mampu membayar kost atau kontarakan sampai dia mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup untuk membayar uang kost atau kontrakan, selain itu wifi yang digunakan oleh masyarakat untuk mencari informasi di media sosial, serta komputer yang digunakan untuk mengerjakan keperluan pekerjaan atau tugas sekolah atau hal lainnya yang harus dikerjakan menggunakan komputer dapat digunakan bagi yang tidak mempunyai komputer/laptop pribadi.

Dalam Penelitian ini masyarakat di Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa hadirnya Ormas IPLB sangat membantu masyarakat Kelurahan Loktuan. Ormas ini membuat sekertariat untuk bisa masyarakat berkumpul bersama dan bisa saling berkomunikasi, selalu memberikan informasi -informasi tentang lowongan pekerjaan, serta memberikan tempat tinggal sementara bagi masyarakat atau bagi anak-anak jalanan yang tidak mempunyai tempat tinggal hingga mereka bisa bekerja dan membayar uang kost atau kontrakan sendiri.

Peranan Ormas IPLB Sebagai Pembina

Peranan Ormas IPLB sebagai Pembina yaitu Ormas IPLB merangkul anak-anak jalanan, anak-anak muda yang berada di jalan yang berperilaku negatif seperti yang sering berkelahi, mencuri, dan hal negatif lainnya, serta masyarakat yang putus sekolah.Ormas IPLB mengumpulkan semua untuk dibina bahwa mereka bisa berubah dan berkembang dan tidak selamanya di bawah, Ormas IPLB juga memberikan pelatihan-pelatihan tenaga kerja agar masyarakat dan anggota Ormas IPLB bisa berdaya di kemudian hari.

Dalam penelitian ini ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa Ormas IPLB merangkul anak-anak jalanan serta yang putus sekolah untuk dibina dan diberikan pelatihan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh perusahaan yang ada di sekitar Kelurahan Loktuan. Pelatihan ketenagakerjaan seperti pelatihan welder dan kapolding dilakukan untuk bisa mendapatkan sertifikat ketenagakerjaan, apabila masyarakat sudah mempunyai sertifikat sesuai bidangnya maka masyarakat bisa mencoba memasukkan surat lamaran kerja di perusahaan sekitar Kelurahan Loktuan sesuai bidangnya masing-masing. Ormas IPLB selain membina di bidang ketenagakerjaan juga membina dari segi sifat dan karakter.

(10)

Anggota masyarakat yang dulunya masih sering melakukan hal-hal bersifat negatif dibina untuk bisa merubah ke hal-hal yang bersifat positif seperti membantu masyarakat, makin solid terhadap setiap anggota Ormas IPLB dan masyarakat dan tidak memikirkan diri sendiri. Menurut Poerwadarmita (2012) mengatakan pembinaan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna berhasil untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Program Ormas IPLB yaitu bisa mengadakan pelatihan ketenagakerjaan setiap tahun yang bekerja sama dengan perusahan-perusahaan yang ada di Kota Bontang untuk seluruh masyarakat Kota Bontang.

Dalam Penelitian ini masyarakat di Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa Ormas IPLB melakukan pembinaan kepada setiap anggota masyarakat bertujuan agar masyarakat Kelurahan Loktuan yang dulunya masih sering melakukan hal negatif bisa berubah dan berkembang pada masa yang akan datang. Pembinaan yang dilakukan Ormas ini seperti pelatihan tenaga kerja yang sedang dibutuhkan oleh perusahan seperti welder dan kapolding. Masyarakat sangat terbantu dengan adanya pembinaan yang dilakukan Ormas ini bersifat positif bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Loktuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa Ormas IPLB memanfaatkan mereka sebagai tenaga kerja, memberikan pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan, pelatihan welder dan kapolding untuk mendapatkan sertifikat, serta kita bina untuk bisa berperilaku positif agar bisa menciptakan SDM yang baik dan berkemampuan yang handal. Seperti yang dikatakan masyarakat dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap masyarakat Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa kami sebagai masyarakat selalu dibina agar kami bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya, kami diberikan pendamping untuk bisa merawat peternakan dengan baik, trus kami dibina dan dicarikan lowongan pekerjaan. Dalam hal membina Ormas IPLB sudah sangat baik membina dan mengajari kami agar bisa berubah dan berkembang sesuai dengan kemampuan kami.

Peranan Ormas IPLB Sebagai Mobilisator

Mobilisator adalah salah satu yang dibutuhkan oleh setiap Ormas karena itu merupakan suatu kekuatan dalam melakukan komunikasi dan untuk mencapai setiap tujuan ormas tersebut. Mobilisator yang dilakukan Ormas IPLB adalah untuk melakukan komunikasi terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Kelurahan Loktuan agar dapat memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan guna meningkatkan sumber daya manusia yang ada dan bisa bermanfaat guna membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Loktuan untuk kehidupan yang berkecukupan.

(11)

26

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa : di dalam Ormas IPLB ketua sendiri yang langsung turun tangan dalam menggerakkan pengurus dan masyarakat Kelurahan Loktuan dalam setiap kegiatan yang dilakukan Ormas IPLB. Untuk menggerakkan pengurus dan masyarakat ketua selalu mengadakan rapat agar setiap pengurus dan masyarakat mempunyai satu pemikiran dan satu keadaan yang sama, agar dalam menggerakkan semua pengurus dan masyarakat bisa membuahkan hasil yang maksimal. Seperti melakukan demo ke perusahaan, dimana Ormas IPLB melakukan aksi demo menuntut perusahaan agar bisa memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan karna selama ini masyarakat Kelurahan Loktuan hanya sebagai penonton walaupun ada perusahaan besar yang berada di daerah Kelurahan Loktuan dan bisa membantu melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Loktuan yang dilakukan oleh Ormas IPLB.

Demo tersebut membuahkan hasil yang dimana masyarakat Kelurahan Loktuan sekarang selalu diperhatikan oleh perusahaan dan selalu di berikan pelatihan-pelatihan tenaga kerja untuk masyarakat Kelurahan Loktuan yang kurang mempunyai kemampuan bekerja akibat putus sekolah ataupun yang berasal dari jalanan. Selain demo Ormas IPLB sering bergerak untuk melakukan bakti sosial kepada setiap masyarakat yang terkena bencana seperti longsor, banjir dan kebakaran.

Seperti yang di katakan masyarakat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan masyarakat Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa ketua Ormas IPLB sendiri sebagai penggerak untuk setiap orang yang berada di Ormas IPLB. Dimana belum ada yang bisa menggantikan sosok ketua di Kelurahan Loktuan ini, ketua Ormas IPLB yang selalu melihat masyarakat Kelurahan Loktuan dan selalu memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak dari masyarakat Kelurahan Loktuan terhadap ketidakadilan perusahaan. Ormas IPLB juga sering bergotong royong bersama masyarakat membersihkan kuburan, serta sering melakukan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesusahan dan juga melakukan lomba-lomba seperti futsal dan race yang bisa di ikutin oleh seluruh masyarakat Kota Bontang.

Mobilisator yang sangat dibutuhkan oleh setiap Ormas karena itu merupakan suatu kekuatan dalam melakukan komunikasi dan untuk mencapai setiap tujuan Ormas tersebut.Mobilisator yang dilakukan Ormas IPLB adalah untuk melakukan komunikasi terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Kelurahan Loktuan agar dapat memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan guna meningkatkan sumber daya manusia yang ada dan bisa bermanfaat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk kehidupan yang berkecukupan.

Dalam penelitian ini ketua dan pengurus Ormas IPLB mengatakan bahwa setiap menggerakkan masyarakat Kelurahan Loktuan itu semua pengurus Ormas

(12)

IPLB selalu berunding/rapat agar bisa satu suara dan satu rasa untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang selama ini tidak di dengarkan oleh perusahaan yang bersebelahan langsung dengan daerah Kelurahan Loktuan. Menurut KBBI mobilisator yaitu yang mengerahkan atau menggerakkan. Masyarakat yang melakukan demo ingin menuntut keadilan yang selama ini tidak didapatkan oleh masyarakat Kelurahan Loktuan. Masyarakat Kelurahan Loktuan melakukan demo menuntut perusahaan untuk bisa memperhatikan masyarakat di daerah buffer zone. Ormas IPLB dalam menggerakkan masyarakat Kelurahan Loktuan untuk demo ke perusahaan dalam menuntut keadilan mendapatkan respon yang positif dari perusahaan yaitu Ormas IPLB bisa berkomunikasi dan bekerja sama dengan perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial ataupun pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan untuk masyarakat Kelurahan Loktuan. Selain itu Ormass ini juga sering menggerakkan masyarakat Kelurahan Loktuan untuk melakukan kerja bakti bersama membersihkan kuburan yang ada di Kelurahan Loktuan dan juga sering melakukan aksi sosial membantu masyarakat Kota Bontang yang terkena bencana seperti kebakaran, kebanjiran, dan tanah longsor.

Dalam Penelitian ini masyarakat di Kelurahan Loktuan mengatakan bahwa penggerak Ormas IPLB adalah ketuanya sendiri. Ormas ini dalam menggerakkan masa dan melakukan demo ke perusahaan untuk menuntut hak dari masyarakat yang ada di sekitar perusahaan atau buffer zone karena selama ini perusahaan tidak pernah memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan di Kelurahan Loktuan. Hasil dari Ormas IPLB mengerakkan masa yaitu Ormas IPLB bisa berkomunikasi dengan pihak perusahaan dan masyarakat Kelurahan Loktuan sekarang sering di perhatikan dan di berdayakan melalui pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang bekerja sama dengan Ormas IPLB. Bukan hanya itu Ormas IPLB juga sering bergerak untuk membantu masyarakat Kelurahan Lo ktuan untuk membersihkan kuburan yang ada di Kelurahan Loktuan. Ormas IPLB juga sering mengadakan lomba-lomba yang diadakan untuk masyarakat Kota Bontang. Lomba seperti futsal dan race.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Peranan Ormas IPLB

Faktor pendukung dan penghambat pasti dialami di setiap organisasi masyarakat yang sedang melakukan program-program organisasi. Sama hal nya dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB) disaat organisasi tersebut melaksanakan program-program memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan tentunya Ormas IPLB akan merasakan faktor penghambat dan pendukung dalam memberdayakan masyarakat. Faktor penghambat dan pendukung itu biasa dari masyarakat ataupun dari pengurus dan anggota Ormas terseb ut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa ketua dan pengurus

(13)

28

Ormas IPLB mengatakan bahwa faktor penghambat yang dialami Ormas IPLB yaitu:

1. Sisi miring orang-orang atau pandangan miring terhadap kami

2. Menganggap rendah kami karena kami awalnya dari anak-anak yang rusak, jalanan, bandel dan tidak mau di atur

3. Plus minusnya perusahaan yang masih mementingkan sistem keluarga (nepotisme)

4. Susahnya teman-teman untuk diatur masih mengandalkan ego sendiri 5. Modal untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat masih minim

Selanjutnya untuk faktor pendukung yang dialami Ormas IPLB dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan yaitu

1. Teman-teman pengurus saling berkordinasi, Pengurus solid, dan saling mengsupport satu dengan lainnya.

2. Niat teman-teman yang ingin berubah.

3. Untuk saat ini perusahaan selalu mendukung program-program IPLB dengan memberikan pelatihan-pelatihan tenaga kerja.

4. Teman-teman sering memberikan bantuan berupa modal yang dikumpulkan dari setiap pengurus-pengurus.

Dari faktor penghambat dan pendukung yang dialami Ormas IPLB merupakan suatu motivasi/pembelajaran yang bisa membuat Ormas IPLB semakin berkembang dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Masyarakat yang dirangkul oleh Ormas ini, kemudian Ormas ini menjalankan peranannya sebagai motivator agar bisa memotivasi masyarakat yang sering melakukan hal-hal negatif sehingga masyarakat yang telah diberikan motivasi bisa berubah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Selain itu Ormas IPLB juga memfasilitasi setiap kebutuhan dan keperluan masyarakat seperti sekertariat untuk berkumpul mencari informasi tentang lowongan pekerjaa, serta delapan kamar kosong untuk masyarakat atau anggota yang belum bisa membayar sewa kost, dan Ormas ini selalu siap untuk memfasilitasi keperluan masyarakat atau anggota yang berkaitan dengan memajukan kesejateraan masyarakat. Kemudian Ormas IPLB juga membina masyarakat melalui dengan memberikan pelatihan-pelatihan ataupun sosialisasi tentang pekerjaan. Dalam hal pembinaan Ormas ini selalu melihat setiap masyarakat yang harus dibina dan untuk bisa dibina Ormas ini akan mengajak serta memberikan arahan untuk bisa berusahan mencari pekerjaan agar bisa berkembang dan berdaya pada masa mendatang. Ormas IPLB sebagai mobilisator adalah peranan yang dilakukan untuk bisa menggerakkan masyarakat Kelurahan

(14)

Loktuan untuk bisa melawan ketidakadilan perusahaan-perusahaan yang ada disekitar Kelurahan Loktuan, Ormas ini selalu mengajak masyarakat ataupun anggota untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif serta bisa saling membantu setiap masyarakat yang sedang mengalami kesusahan ataupun yag terkena bencana alam.

Seperti bunyi undang-undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi masyarakat (Ormas) sudah berjalan dengan optimal sebagaimana peranan Ormas IPLB sebagai motivator, fasilitator, Pembina dan mobilisator. Masyarakat sangat merasakan dampak positif nya dengan adanya Ormas IPLB di Kelurahan Loktuan, karena Ormas IPLB selalu merangkul, membantu masyarakat gotong royong dan selalu memperjuangkan yang menjadi hak masyarakat Loktuan terhadap perusahaan besar yang berada di daerah loktuan.

Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas mengenai peranan Ormas IPLB di dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Loktuan, maka penulis menyarankan kepada pihak pemerintah dan perusahaan dalam masalah keberdayaan masyarakat Kelurahan Loktuan supaya bisa melihat langsung kondisi masyarakat yang tidak berdaya dan dapat menjalankan program pemberdayaan dengan adil tanpa harus melalui perantara-perantara yang ada.

Sedangkan untuk Ormas IPLB penulis menyarankan untuk bisa meningkatkan program pemberdayaan lebih meluas lagi, agar Ormas IPLB bisa semakin dikenal dan bisa dirasakan program-program Ormas IPLB oleh setiap masyarakat di Kota Bontang. untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat sehingga masyarakat dapat berdaya dan bisa menjadi SDM yang berkualitas untuk memajukan kesejahteraan keluarganya dan daerahnya sendiri.

Daftar Pustaka

Hikmat, Harry, 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit. Humaniora Utama. Bandung.

Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.

SoerjonoSoekanto, 2009:212 213, Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, EdisiBaru, Rajawali Pers, Jakarta.

Wirutomo, Paulus. 1981. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakara: Rajawali Press.

Peraturan-Peraturan:

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1985

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar LDL plasma dengan peningkatan tekanan darah sitolik pada puncak exercise personel Kepolisian

Hasil tersebut dilakukan dengan mengukur puncak arus dengan konsentrasi larutan analit yang tetap menggunakan potensial deposisi optimum dan waktu deposisi optimum

Sehingga akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw dan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang sesuai dengan

Plagiat atau penjiplakan ialah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja untuk memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah,

Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan dokter atau ahli gizi dalam menentukan komposisi menu makanan yang seimbang dengan

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan

Hal ini didukung dengan fakta yang dilakukan dengan survey pendahuluan tentang pengetahuan yang dilakukan pada tanggal 29 Januari 2014 didapatkan 10 remaja putri kelas

Persepsi keseriusan yang dirasakan terhadap Osteoporosis Persepsi ancaman penyakit Osteoporosis Persepsi manfaat pencegahan Osteoporosis yang dirasakan Perilaku