Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 1 UJI AKTIVITAS EKSTRAK LABU SIAM (Sechium edule) SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus muscullus) DENGAN TAIL CUFF METHODE
Dina Wahyu Sriana, Dosen : Ambar Fidyasari,ST Akademi Analis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang
ABSTRAK
Hipertensi adalah faktor utama penyebab penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronik. Perubahan pola makan dan pola hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terjadinya hipertensi. Mengatasi hal tersebut, maka penelitian ini menggunakan tanaman alam. Salah satunya yaitu labu siam yang memiliki potensi dalam menurunkan tekanan darah dimana biasanya masyarakat menggunakan labu siam sebagai bahan makanan (sayuran) . Labu siam memiliki senyawa apigenin yaitu golongan flavon (flavonoid) yang diduga memiliki aktivitas menurunkan tekanan darah. Pengambilan senyawa flavonoid pada ekstrak labu siam ini menggunakan proses dekokta dan ekstraksi cair-cair.
Pengujian aktivitas ekstrak labu siam menggunakan hewan uji (mencit) dengan tail cuff methode. 15 ekor mencit putih jantan (Mus muscullus) dibagi menjadi tiga perlakuan yaitu aquadest (kontrol negatif), ekstrak dan propranolol (kontrol positif) dengan dosis 0,2 mg. Ekstrak yang diberikan pada mencit sebanyak 0,026 g/bb berdasarkan data empiris. Ekstrak tersebut diberikan pada kelompok 2 perlakuan. Salah satu tekanan darah mencit sebekum perlakuan adalah 179/148 mmHg dan setelah pemberian ekstrak didapatkan hasil sebesar 168/131 mmHg. Dari hasil yang diperoleh terdapat perbedaan signifikan tekanan darah pada hewan uji (mencit) antara sebelum dan sesudah perlakuan (terapi). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak labu siam (Sechium edulle) memiliki aktivitas sebagai antihipertensi terhadap mencit putih jantan (Mus muscullus).
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 2
ABSTRACT
TEST ACTIVITY AS ANTIHYPERTENSIVE CHAYOTE EXTRACT (Sechium edulle) OF THE WHITE MALE MICE (Mus muscullus) Hypertension is primary factor of stroke disease, heart attack, fail heart, and kronik kidney ailment. change of eat pattern and life pattern can repair blood pressure control and decrease the risk of hypertension. For the solution, this research use natural crop. One of them that is siam gourd which have potency in degrading blood pressure where usually society use siam gourd upon as a food ( vegetable) . Siam gourd have apigenin that is part of flavon group ( flavonoid) which expected have ability to degrade blood pressure. Intake of compound flavonoid at this chayote extract use dekokta process and liquid ekstraktion.
Calibration activity of extract of chayote’s use animal (mencit) with tail cuff methode. 15 male white mencits ( Muscullus mus) divided into three group that have different treatment : aquadest ( negative control), propranolol and extract ( positive control) 0,2 mg passed to extract is mencit counted 0,026 g / bb pursuant to empirical data. The extract is given to 2 groups. The blood pressure of a mencit before get the treatment is 179 / 148 mmHg and after get the extract, the blood presure become 168 / 131 mmHg. From the result, there is a wide difference of blood pressure between before and after the treatment. So, the conclusion is chayote extract (Edulle sechium) is antihipertensi for male white mencit (Mus
muscullus).
Keywords: Activity, Chayote Extract, Antihypertensive, Dekokta
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang semakin pesat mengakibatkan pola hidup masyarakat menjadi berubah. Hal tersebut terlihat semakin meningkatnya penyakit degeneratif yang akhirnya mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang. Salah satu penyakit degeneratif yaitu hipertensi. Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Golongan obat antihipertensi menimbulkan berbagai macam efek samping. Sehingga usaha untuk menemukan obat hipertensi perlu terus dilakukan untuk mendapatkan obat yang efektif dengan efek samping kecil melalui bahan alam. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antihipertensi adalah labu siam (Sechium edule) . Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas sebagai antihipertensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak labu siam (Sechium edule) dalam penurunan tekanan darah pada mencit putih jantan (Mus muscullus). Tahapan penelitian ini meliputi proses pengambilan ekstrak dengan metode dekokta, pemisahan senyawa kimia dengan cara ekstraksi cair-cair dan pengujian aktivitas menggunakan alat blood pressure analyzer. Diharapkan
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 3 penelitian ini akan lebih memperkaya informasi tentang tanaman yang mempunyai potensi aktivitas dalam penurunan tekanan darah.
METODE PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Putra Indonesia Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 – Juni 2013. Bahan yang digunakan adalah labu siam, efedrin, propranolol, aquadest, kloroform, etil asetat, dan kertas saring.
Peralatan yang digunakan adalah sonde oral, neraca analitik, beaker glass, alat ukur tekanan darah mencit (blood pressure analyzer), rotari evaporator, corong pisah, panci lurik, gelas pengaduk, kandang mencit, statif, dan kran.
B. METODE 1. Proses Dekokta
Kupas labu siam, lalu dicuci hingga bersih. Kemudian potong kecil-kecil untuk memperluas permukaan lalu ditimbang sebanyak 200 g. Masukkan labu siam kedalam panci lurik dan ditambahkan air sebanyak 600 mL. Lalu panaskan dengan suhu 90 ˚ C selama 30 menit (lakukan berulang kali 5-10 kali) dan saring.
2. Ekstraksi Cair-Cair
550 mL ekstrak dekok dimasukkan kedalam corong pisah dan dipisahkan dengan menggunakan pelarut kloroform sebanyak 20 mL. Dari pemisahan tersebut didapatkan dua fase yaitu fase kloroform dan fase air. Fase air ditambahkan pelarut etil asetat. Fase etil asetat dipekatkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ektrak pekat. Kemudian ditambah aquadest sebanyak 1 mL untuk diberikan ke mencit secara oral
3. Uji Aktivitas
15 ekor mencit putih jantan diadaptasi selama 3 hari dan diinduksi adrenalin 0,5 mg dengan cara oral. Setelah 4 hari kelompok 1 (kontrol negatif) diberikan aquadest, kelompok 2 diberikan ekstrak sebanyak 1 mL dan kelompok 3 (kontrol positif) diberikan efedrin dengan dosis 0,2 mg. Pemberian ekstrak menggunakan sonde oral. Kemudian dilakukan pengujian terhadap tekanan darah mencit menggunakan alat blood pressure analyzer dengan cara memasukkan mencit pada setiap tabung yang telah terhubung dengan monitor. Kemudian pasang selang pada ekor mencit. Setelah itu lakukan pembacaan hasil pada layar monitor
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengukuran tekanan darah mencit normal
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Mencit 1 125/110 130/105 126/102
Mencit 2 129/112 129/110 130/118
Mencit 3 130/115 126/106 130/110
Mencit 4 126/116 130/120 125/101
Mencit 5 120/105 130/110 126/106
Tabel 2. Hasil pengukuran tekanan darah mencit hipertensi
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Mencit 1 180/162 182/157 186/152
Mencit 2 190/162 188/161 187/161
Mencit 3 188/158 189/163 190/170
Mencit 4 190/162 188/166 188/158
Mencit 5 182/160 179/148 186/149
Tabel 3. Hasil pengukuran tekanan darah mencit setelah terapi
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Mencit 1 181/162 170/159 150/130 Mencit 2 188/160 165/142 160/142 Mencit 3 180/163 167/144 159/140 Mencit 4 178/156 158/136 132/121 Mencit 5 175/136 168/131 140/126 Keterangan :
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 5 Kelompok 2 : Ekstrak
Kelompok 3 : Kontrol positif
Dari tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa kontrol positif (efedrin) bekerja secara optimal. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan tekanan darah mencit normal ke tekanan darah tinggi (hipertensi). Kemudian setelah keadaan hipertensi, mencit diberikan ekstrak labu siam dengan tujuan untuk menurunkan tekanan darah mencit. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa tekanan darah mencit menurun secara optimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak labu siam memiliki aktivitas sebagai antihipertensi terhadap mencit putih jantan.
Analisis Data dengan Metode Uji T
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan metode uji T independent memberikan hasil penurunan tekanan darah pada mencit putih jantan yang signifikan. Rumusan hipotesis sebagai berikut :
Ho:µ1 = µ2 yaitu tidak adanya aktivitas pada penurunan tekanan darah mencit putih jantan terhadap senyawa flavonoid.
Ha:µ1 ≠ µ2 yaitu adanya aktivitas pada penurunan tekanan darah mencit putih jantan terhadap senyawa flavonoid.
Tabel 2. Hasil pengukuran tekanan darah diastol pada mencit T-Test
1. Perbedaan Tekanan Darah (Hipertensi) Pada Mencit Normal (Control Negative)
Tabel 1. Hasil pengukuran tekanan darah sistol pada mencit Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum - sesudah 5,60000 5,12835 2,29347 -,76769 11,96769 2,442 4 ,071
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 6
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum - sesudah 5,40000 11,12654 4,97594 -8,41543 19,21543 1,085 4 ,339
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,442 dan nilai t tabel 2,776. Dan tabel 2 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,085 dan nilai t tabel sebesar 2,776, maka H0 diterima. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah sistol dan diastol pada mencit yang tidak diberi perlakuan (control negatif) antara sebelum dan setelah terapi.
2. Perbedaan Tekanan Darah (Hipertensi) Pada Mencit Yang Diberi Ekstrak Labu Siam
Tabel 1. Hasil pengukuran tekanan darah sistol pada mencit Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum - sesuda h 19,60000 8,01873 3,58608 9,64343 29,55657 5,466 4 ,005
Tabel 2. Hasil pengukuran tekanan darah diastol pada mencit Paired Samples Test
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 7
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum - sesudah 16,60000 11,58879 5,18266 2,21062 30,98938 3,203 4 ,033 Pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai t hitung yang diperoleh sebesar 5,466 dan nilai t tabel 2,776. Dan tabel 2 menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,203 dan nilai t tabel sebesar 2,776, maka H0 diterima. Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah sistol dan diastol pada mencit yang diberi ekstrak labu siam antara sebelum dan setelah terapi.
3. Perbedaan Tekanan Darah (Hipertensi) Pada Mencit Yang Diberi Propanolol
Tabel 1. Hasil pengukuran tekanan darah sistol pada mencit Paired Samples Test
Paired Differences t Df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum – sesuda h 39,20000 11,77710 5,26688 24,57680 53,82320 7,443 4 ,002
Tabel 2. Hasil pengukuran tekanan darah diastol pada mencit Paired Samples Test
Paired Differences t Df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 8 Pair 1 sebelum -
sesudah 26,20000 7,25948 3,24654 17,18617 35,21383 8,070 4 ,001 Pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai t hitung yang diperoleh sebesar 7,443 dan nilai t tabel 2,776. Dan tabel 2 menunjukkan nilai t hitung sebesar 8,070 dan nilai t tabel sebesar 2,776, maka H0 dierima. Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah sistol dan diastol pada mencit yang diberi kontrol positif (propranolol) antara sebelum dan setelah terapi.
KESIMPULAN
Ekstrak labu siam memiliki aktivitas dalam menurunkan tekanan darah pada mencit jantan putih (Mus muscullus)
SARAN
Perlu dilakukannya isolasi apigenin dalam ekstrak labu siam (Sechium edule) dan pengujian kadar apigenin dalam ekstrak labu siam (Sechium edule)
PUSTAKA
Putri, Olivia B. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Wistar Yang Dinduksi Aloksan. Jurnal Media Medika Muda. Universitas Diponegoro Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung : ITB
Marliana, S . D. et al. 2005. Skrining Fitokimia Dan Analisis Kromatografi Lapis
Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium Edule Jacq. Swartz.) DalamEkstrak Etanol. Biofarmasi 3 (1): 26-3
Tanpa nama. 2012. Aktifitas Ekstrak Buah Mengkudu sebagai Antihipertensi Pada Tikus Putih Jantan . Denpasar : Universitas Udayana
Tjay, T.H., Kirana R. 2002. Obat Obat Penting: Khasiat, Penggunaan , dan
Efek-efek sampingnya. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok
Uji Aktivitas Ekstrak Labu Siam (Sechium edulle) Sebagai Antihipertensi Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus muscullus)[Type text] Page 9