• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Letak Geografis

Kabupaten Tasikmalaya meliputi area seluas 2,563.35 km persegi. Kabupaten Tasikmalaya ini berbatasan dengan Kabupaten Garut dari sebelah timur, dibatasi oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut. Jauh ke utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan berlanjut hingga ke tenggara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran. Selain itu, Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan Kota Tasikmalaya, yang terletak di perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi oleh Samudera Hindia. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat.

Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak di antara 7º02’ dan 7º50’ Lintang Selatan serta 109º97’ dan 108º25’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah :

Sebelah Utara : Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya

(2)

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Garut

Dilihat dari ketinggiannya maka kecamatan Bojonggambir dan Taraju mempunyai wilayah paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya dengan ketinggian rata-rata sebesar 800 m dari muka laut dan wilayah yang terendah adalah kecamatan Cikalong dengan tinggi hanya 25 m dari muka laut.

B. Visi dan Misi Kabupaten Tasikmalaya

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016–2021, merupakan penjabaran dari Visi dan Misi dan Program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Berdasarkan RPJPD, RPJMD tahun 2016-2021 merupakan tahap ke-3 yang diprioritaskan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas, yang ditandai dengan peningkatan Indeks Pembangunan manusia (IPM), meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi,

(3)

menurunnya proposi penduduk miskin terhadap jumlah penduduk dan terkendalinya laju Pertumbuhan Penduduk.

C. Visi Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Tasikmalaya serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016–2021 adalah:

“KABUPATEN TASIKMALAYA YANG RELIGIUS/ISLAMI, DINAMIS, DAN BERDAYA SAING DI BIDANG AGRIBISNIS BERBASIS PERDESAAN”

D. Misi Kabupaten Tasikmalaya

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai berikut.

1. Misi Pertama, Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berakhlaqulkarimah dan Berkualitas.

2. Misi Kedua, Mewujudkan perekonomian yang tangguh di Bidang Agribisnis dan Pariwisata.

(4)

3. Misi Ketiga, Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good governance).

4. Misi Keempat, meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah berbasis tata ruang yang berkelanjutan.

E. Kondisi Perekonomian

Kondisi perekonomian makro Kabupaten Tasikmalaya mengalami pertumbuhan pada kurun waktu tahun 2006-2009, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan LPE sebesar 4,01% pada tahun 2006 menjadi 4,13% pada tahun 2009. Menurut Bank Indonesia (2007), peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya tersebut didukung oleh stabilitas ekonomi nasional yang tetap terjaga dan bersumber dari meningkatnya perdagangan luar negeri, konsumsi dan bertambahnya kegiatan investasi.

Hal yang juga mendukung peningkatan LPE adalah terkendalinya laju inflasi. Inflasi pada tahun 2009 tercatat sebesar 4,17%, turun dari 12,07% pada tahun 2008. Angka inflasi ini merupakan inflasi Kota Tasikmalaya yang merupakan rujukan dari inflasi di daerah Priangan Timur. Inflasi yang tinggi pada tahun 2008 disebabkan oleh kenaikan harga sektor pangan.

Sektor pertanian sebagai sektor penyedia lapangan kerja Kabupaten Tasikmalaya terbesar, yaitu sekitar 43,22% kesempatan kerja

(5)

berasal dari sektor pertanian, diikuti perdagangan 24,75 %, dan jasa-jasa 11,08 %. Sektor pertanian merupakan penyedia utama kebutuhan pangan masyarakat yang merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia. Sektor pertanian juga menyediakan pasar yang sangat besar untuk produk manufaktur karena jumlah penduduk perdesaan yang besar dan terus mengalami peningkatan.

Dengan demikian, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan melalui peningkatan pendapatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. Komoditas unggulan sektor pertanian Kabupaten Tasikmalaya yang sudah berorientasi ekspor antara lain: Padi Organik (SRI) dengan sentra di 7 (tujuh) Kecamatan. (Sukaresik, Cisayong, Sukaraja, Manonjaya, Cineam, Sukahening dan Salawu), Manggis dengan sentra di Puspahiang, Mendong dan Golok Galonggong Manonjaya. Sedangkan pada sektor industri adalah kerajinan dengan sentra di Rajapolah dan bordir dengan sentra di Sukaraja.

F. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya

PAD merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah. PAD merupakan usaha daerah guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas (alokasi dari pemerintah).

(6)

Maka dari itu, PAD juga berarti salah satu sumber penerimaan yang harus selalu dan berkesinambungan dipacu pertumbuhannya.

Mengenai jenis -jenis dan sumber PAD telah dinyatakan dalam Pasal 4 UU No. 5 Th.1999 sebagai berikut :

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang sah.

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Dari uraian di atas, dapat memberikan implikasi bahwa yang dimaksud dengan PAD adalah sumber penghasilan dari daerah yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, dan usaha-usaha daerah yang sah.

(7)

Grafik 4.1

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015

Sumber : Data diolah

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tasikmalaya sendiri mengalami fluktuasi selama 5 tahun terakhir. Presentase ini terjadi pada tahun 2011 sampai 2014 mengalami kenaikan tetapi pada tahun 2015 pendapatan sanfat begitu pengalami penurunan yang cukup drastis.

Kabupaten Tasikmalaya sendiri memang terbilang daerah yang mempunyai pendapatan yang belum tertata dan belum cukup besar dibanding kabupaten lain yang ada di Provinsi Jawa Barat. Tetapi sektor-sektor yang menunjang naiknya pendapatan itu sangat mempunyai sumbangsing terhadap pendapatan asli daerahnya. Sektor-sektor yang mendukungnya seoerti dari sektor pariwisata, sektor industri, sektor kerajinan, dan lain-lain.

56 1.813 7.047 15.426 186 0 5.000 10.000 15.000 20.000 2011 2012 2013 2014 2015 B il li ons Tahun

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 (X1000 Juta)

(8)

G. Pertumbuhan Ekonomi

Indikator pembangunan ekonomi tidak hanya dilihat dari sejauhmana kenaikan dari PDB setiap tahunnya, namun juga pembangunan ekonomi dapat pula diartikan sebagai upaya atau kegiatan berupa kebijakand ari suatu negara guna mengembangkan kegiatan ekonominya serta dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Grafik 4.2

Data Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 (Rupiah)

Sumber : Data Diolah

Tingkat laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya relatif stabil. Namun pada tahun 2013 jumlah pertumbuhan ekonomi memang mengalami penurunan dan menunjukan angka yang negatif.

4,13 4 0 4,54 4,34 0 1 2 3 4 5 2011 2012 2013 2014 2015 TAHUN

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 (%)

(9)

Perekonomian Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, pariwisata. Secara umum Kabupaten Tasikmalaya masih didominasi oleh sektor pertanian. Dan dalam PDRB terdiri dari 3 sektor yaitu sektor primer (pertanian, pertambangan, penggalian), sektor sekunder (industri pengolahan, listrik gas dan air minum, bangunan), sektor tersier (pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan jaasa perusahaan, sektor jasa-jasa).

H. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Grafik 4.3

Data Pertumbuhan Jumlah Penduduk Di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 (Jiwa)

Sumber : data diolah 1.692.432 1.716.178 1.720.124 1.728.618 1.735.998 1.670.000 1.680.000 1.690.000 1.700.000 1.710.000 1.720.000 1.730.000 1.740.000 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 (Jiwa)

(10)

Jumlah Penduduk di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dari 5 tahun terakhir mengalami kenaikan setiap tahunnya. Menurut kelompok umur pada tahun 2011-2015 masih membentuk piramida dengan kelompok usia anak dan usia produktif yang besar. Selanjutnya, berdasarkan strutur lapangan kerja penduduk Kabupaten Tasikmalaya didominasi penduduk bekerja di sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya tercermin dari angkapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat tiap tahunnya.

I. Kurs

Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut.

Kurs mata uang asing sangat tergantung sekali dari kondisi pasar. Dalam pasar bebas kurs akan berubah mengikuti perubahan permintaan dan penawaran. Berikut adalah kurs mata uang Indonesia dengan nilai tukarnya terhadap Dollar Amerika (U$D).

(11)

Grafik 4.4

Data Perkembangan Laju Kurs Indonesia Tahun 2011-2015 (Ribu)

Sumber : Data Diolah

Pada tabel diatas nilai tukar di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan. Terlihat dari tahun 2011 sampai 2015 menunjukan kenaikan yang cukup signifikan.

Nilai tukar di Indonesia memiliki peran untuk tercapainya stabilitas moneter. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya kondisi yang kondusif bagi kegiatan dunia usaha. Dengan adanya kondisi yang kondusif diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional di Indonesia. Terlebih lagi apabila suatu negara berhubungan dengan negara lain yang memiliki mata uang yang berbeda, dengan adanya sistem nilai tukar ini memudahkan untuk hal pembayaran dengan melakukan perjanjian dengan kedua negara tersebut.

9.036 9.113 9.670 12.189 12.440 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Kurs Mata Uang Asing Di Indonesia Tahun 2011-2015 (Rupiah)

(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini menggunakan luas pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan, yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Meskipun pada prinsipnya iklan produk dan iklan politik tidak bisa diperlakukan sama, tapi beberapa iklan politik juga bisa menjadi contoh iklan komparatif ini, sebut saja

kualitas lulusan SMK yang masih rendah terhadap kebutuhan SDM di dunia kerja dan kurangnya kompetensi lulusan untuk menjadi tenaga kerja siap pakai, maka penelitian ini

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

“ Dalam membina akhlak yang baik kepada para santri bukanlah hal yang mudah mbak, harus pelan namun pasti yang pertama ya melalui pendekatan dengan santri, guru