• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL BISNIS"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL BISNIS

A. Biodata Bisnis

Nama Bisnis : Bola Ubi Saus Coklat Maknyus Bidang Usaha : Industri Rumahan

Jenis Produk/Jasa : Makanan Ringan

Alamat Usaha : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan Nomor Telepon : 0852 6216 6594

Alamat Email : lovelynjelz@yahoo.co.id Situs Web : www.bolaubisauscoklat.com Mulai Berdiri : Juni 2013

B. Biodata Pemilik/Pengurus

Nama : Enjelina Hutahaean

Jabatan : Pimpinan

Tempat dan Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 16 Februari 1991 Alamat Rumah : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan Nomor Telepon : 0852 6216 6594

(2)

C. Struktur Organisasi

Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan seluruh informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dikerjakan, berkonsultasi atau bertanggungjawab kepada siapa, sehingga proses sehingga proses kerja sama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambar struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat tercapai.

Setiap usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis usaha. Struktur yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat orang bekerjasama tanpa menciptakan birokrasi yang berbelit-belit sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap individu.

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

(3)

Adapun struktur organisasi dari Bola Ubi Saus Coklat Maknyus ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus

Untuk saat ini dalam struktur organisasi hanya terdiri dari 4 orang. Dimana terdapat seorang pimpinan yang juga sekaligus mengelola bagian keuangan, terdapat 2 orang karyawan di bidang produksi dan 1 karyawan yang bertanggungjawab untuk mengantar produk ke warung. Namun penulis mengharapkan adanya pertambahan karyawan seiring dengan perkembangan usaha ini.

Job Description :

1. Pemimpin (Enjelina Hutahaean)

Pemimpin bisnis bola ubi saus coklat ini adalah penulis sendiri. Selain menjadi pemimpin, penulis juga menangani bagian keuangan. Sebagai pemimpin penulis bertugas dalam mengawasi kegiatan produksi dan kinerja bagian delivery, menetapkan kebijakan ataupun aturan yang harus

Enjelina Hutahaean Pimpinan

Bagian Delivery Bagian Produksi

(4)

dilakukan oleh karyawan, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern dan menjalin hubungan dengan karyawan dan konsumen. Sedangkan sebagai bagian keuangan, penulis bertugas dan bertanggungjawab untuk menyusun arus kas masuk dan arus kas keluar bisnis secara periodik.

2. Bagian Produksi

Penulis memiliki 2 karyawan yang bertugas dalam bidang produksi. Adapun tugas dari bagian produksi adalah sebagai berikut :

a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi

b. Bertanggungjawab dalam hal pemakaian bahan baku

c. Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa

d. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong sesuai dengan instruksi pemimpin

3. Bagian Delivery

1. Mengantar bola ubi saus coklat ke warung yang telah ditetapkan sebagai warung penitipan bola ubi saus coklat

2. Mengantar karyawan bagian produksi dalam membeli bahan baku dan bahan penolong

(5)

D. Aspek Pasar

1. Produk Yang Dihasilkan

Produk akan dibahas dalam deretan lini produk dari bauran produk bola ubi saus coklat maknyus, yaitu sebagai berikut :

a. Konsep Dasar Produk

Inti produk (core product) : manfaat yang diberikan dari bola ubi saus coklat maknyus adalah makanan ringan yang mengenyangkan, enak dan bergizi.

Wujud produk (tangible product) : produk bola ubi saus coklat ini memiliki mutu yang dijamin halal dan tanpa bahan pengawet serta bentuk fisiknya yang dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk mengkonsumsi karena adanya campuran coklat.

b. Klasifikasi Produk

Bola ubi saus coklat maknyus ini dapat bertahan selama 3 hari jika diletakkan dalam kulkas dan memiliki cita rasa tersendiri jika coklatnya membeku.

c. Strategi Desain Produk

Strategi desain dari bola ubi saus coklat maknyus disesuaikan dengan nama produk yang dihasilkan. Bentuknya yang bulat ditusuk dengan lidi sebanyak 4 bola ubi. Kemudian bola ubi yang telah digoreng tersebut dicelupkan dengan saus coklat (coklat yang telah dicairkan). Ciri-ciri desain dari bola ubi ini sangat mudah dikenal karena bentuknya yang menarik. Adapun bentuk produk

(6)

bola ubi saus coklat maknyus yang ditawarkan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat

d. Kemasan Produk

Kemasan dari bola ubi saus coklat ini dikemas secara higienis untuk menghindari adanya bakteri ataupun lalat karena adanya coklat. Kemasan dari produk ini menggunakan kantong plastik.

2. Analisis SWOT Stength (Kekuatan)

 Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik  Produk tanpa bahan pengawet

 Higienis

 Bola ubi yang dicelupkan dengan coklat membuat penampilan bola ubi semakin menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli  Harga terjangkau dan bersaing

 Tenaga kerja yang sudah terlatih  Lokasi penjualan di tempat strategi

(7)

Weakness (Kelemahan)

 Ketika musim kemarau, memungkinkan stok ubi berkurang

 Adanya rasa takut dari konsumen untuk mengkonsumsi coklat karena anggapan coklat dapat menaikkan berat badan

Opportunity (Peluang)

 Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis

 Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat

Threat (Ancaman)

 Jumlah pesaing yang banyak pada jenis makanan ringan  Kenaikan harga bahan baku

3. Gambaran Pasar

Makanan yang berasal dari ubi merupakan makanan yang digemari di Indonesia. Hal ini terbukti semakin banyaknya para pebisnis yang berusaha untuk mengolah ubi menjadi makanan ringan yang dapat menarik konsumen. Hal ini jugalah yang membuat penulis membuat rencana bisnis yang berasal dari bahan dasar ubi. Bola ubi saus coklat ini memiliki cita rasa yang tinggi dengan aroma yang khas, sehat, serta harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Apalagi bola ubi ini dicelupi dengan saus coklat dimana coklat merupakan makanan yang digemari banyak orang. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan bola ubi saus coklat ini.

(8)

Bisa dengan menitipkannya di warung, di toko kue, atau juga dapat dipasarkan di rumah sendiri untuk menghemat biaya.

4. Target Pasar

Secara umum target pasar dari usaha “Bola Ubi Saus Coklat Maknyus” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tetapi disamping itu ada 2 cara dalam melakukan segmentasi, diantaranya :

a. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, bola ubi saus coklat ini akan dipasarkan di daerah Pasar 1 dan Pasar 2 Padang Bulan. Karena di daerah ini terdapat beberapa sekolah dan merupakan daerah kos-kos an sehingga memungkjinkan untuk tercapainya target penjualan yang telah ditentukan.

b. Demografi : Konsumen yang dituju adalah seluruh lapisan masyarakat yang didasarkan pada:

 Usia : 5 tahun ke atas

 Jenis kelamin : Pria dan Wanita

 Tingkat ekonomi : seluruh lapisan masyarakat

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi suatu bisnis yang dapat berkembang dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perkonomian Indonesia yang cukup baik dan

(9)

selera masyarakat yang dapat dikatakan tinggi untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini cukup baik dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Dengan perolehan pendapatan yang baik hasrat untuk mengkonsumsi masyarakat juga akan tinggi. Sehingga diharapkan akan meningkatkan tingkat penjualan bola ubi saus coklat.

Kondisi inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan usaha penulis. Hal ini dikarenakan jika inflasi tinggi maka harga bahan baku juga akan tinggi. Dan ketika harga bahan baku tinggi, maka harga produk dari bola ubi saus coklat juga akan tinggi. Dan sesuai dengan hukum permintaan, ketika harga naik maka permintaan akan produk tersebut akan menurun.

Tingkat bunga pinjaman yang tinggi juga akan mempengaruhi perkembangan suatu usaha yang dijalankan. Namun dalam hal ini, tidak akan berpengaruh pada perkembangan usaha penulis karena modal untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini merupakan modal sendiri.

(10)

6. Strategi Pemasaran

Memasarkan bola ubi saus coklat maknyus juga membutuhkan strategi pemasaran agar meningkatkan penjualan. Strategi pemasaran yang dilakukakan adalah dengan mendistribusikan bola ubi saus coklat melalui saluran-saluran pemasaran. Dalam hal ini, penulis meminta bantuan kepada pengecer.

Hal ini akan digambarkan melalui bagan saluran pemasaran bola ubi saus coklat maknyus, yaitu :

Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran

Pengecer bola ubi saus coklat adalah warung. Dimana bola ubi tersebut dititip di warung yang ramai pengunjungnya. Ketika produk terjual, maka akan memberikan pendapatan kepada pemilik warung.

7. Analisis Pesaing

Tingkat persaingan bola ubi saus coklat di lingkungan sekitar untuk produk yang sejenis masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan masih jarangnya usaha bola ubi saus coklat di lingkungan masyarakat. Namun banyak makanan yang terbuat dari olahan ubi yang menjadi saingan bola ubi saus coklat. Seperti kripik ubi, ondol-ondol, empleng-empleng dan jenis olahan ubi lainnya.

(11)

Namun persaingan ini diserahkan kepada konsumen untuk memilih makanan yang disukainya. Untuk itu, penulis lebih dituntut bagaimana bisnis ini dapat memasuki pasar dan mampu bersaing dengan pesaing yang sudah ada dan yang akan datang.

Adapun keunggulan dan kelemahan bola ubi saus coklat dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada adealah sebagai berikut:

Produk Keunggulan Kelemahan

Bola ubi saus coklat

Memiliki cita rasa yang berbeda dari makanan olahan ubi lainnya.

Bola ubi saus coklat ini masih sulit untuk ditemukan karena masih jarangnya bisnis bola ubi saus coklat ini

Pesaing yang sudah ada (seperti: kripik ubi, getuk, empleng-empleng) Mudah ditemukan karena bisnis ini sudah banyak dilakukan

Cita rasa yang disuguhkan oleh produsen yang berbeda

terhadap makanan tersebut, umumnya sama

Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk

8. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan serta faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk

(12)

akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasanya dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan sesuai dengan rencana produksi.

Tahun Perkiraan penjualan

(Rupiah) 2013 189.408.000 2014 198.878.000 2015 208.822.000 2016 219.263.000 2017 230.226.000

Tabel 2.2 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diperkirakan akan naik 5% per tahun)

E. Aspek Produksi

1. Bahan baku dan Bahan Penolong

Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal-hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persedian. Dalam usaha bola ubi saus

(13)

coklat bahan baku yang digunakan (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari) adalah :

No Uraian Jumlah @ (Rupiah) Jumlah harga (Rupiah) 1 Singkong 10 kg 3.000 30.000 2 Gula 2 kg 10.000 20.000 3 Tepung sagu 2 kg 7.500 15.000 4 Tepung beras 2 kg 8.000 16.000 5 Tepung kanji 0,6 kg 10.000 6.000 6 Mentega 0,2 kg 30.000 6.000 7 Garam 2/3 bungkus 1.500 1.000 8 Vanili 10 bungkus 200 2.000 9 Coklat batang 2 kg 40.000 80.000

10 Tusuk sate 2 bungkus 5.000 10.000

11 Minyak goreng 6 kg 11.000 66.000

12 Plastik 10.000 10.000

Total 262.000

Tabel 2.3 : Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dari 10kg ubi, dapat menghasilkan 300 bola ubi dimana setiap tusuk terdapat 4 bola ubi. Jadi dalam 1 hari, mampu menjual 300 bola ubi saus coklat.

(14)

2. Proses Produksi

Proses produksi menjelaskan tahapan yang diperlukan untuk menghasilkan bola ubi saus coklat. Proses produksi biasanya digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Gambar 2.4 : Proses Produksi

Berikut ini akan dijelaskan cara pembuatan bola ubi saus coklat : 1. Kukus ubi di dandang besar selama ± 30 menit

2. Setelah itu, ubi yang telah dikukus diangkat kemudian didinginkan. Setelah ubi dingin, ubi dihaluskan dengan alu

3. Ubi yang telah dihaluskan dipindahkan ke sebuah baskom besar kemudian dicampur dengan gula, tepung sagu, mentega, garam, dan vanili. Seluruh bahan dicampur hingga seluruh bahan menyatu 4. Lalu adonan diambil sedikit demi sedikit untuk dibentuk menjadi

bola-bola kecil

5. Bola bola ubi tersebut dimasukkan ke dalam cairan pencelup. Cairan pencelup ini adalah campuran tepung beras, tepung kanji, garam dan air. Setelah itu, adonan digoreng dalam minyak

6. Adonan yang telah masak didinginkan kemudian bola ubi ditusuk ke lidi

(15)

7. Untuk saus coklat, coklat batang dihaluskan kemudian dicairkan dengan menambah sedikit air dengan cara dipanaskan

8. Bola ubi yang telah ditusuk kemudian dicelupkan ke saus coklat

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Peralatan digunakan untuk memperlancar proses produksi. Peralatan ini juga harus dirinci secara detail. Adapun peralatan yang digunakan untuk produksi bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:

Nama Peralatan Merk Jumlah Harga

(Rupiah)

Jumlah Harga (Rp)

Kompor gas Denpoo 2 unit 220.000 440.000

Wajan CRBN 2 set 55.000 110.000

Tempat pengukus Supor Clasic

1 unit 200.000 200.000

Tabung gas LPG 2 300.000 600.000

Gelas ukur Claris 1 15.000 15.000

Tempat bola ubi Lion Star 4 20.000 80.000

Timbangan Lion Star 1 50.000 50.000

Baskom Carefour 4 8.000 32.000

Sendok penggoreng CFH Asian 2 5.000 10.000

Pisau Soft Paring 2 10.000 20.000

(16)

Total 1.657.000

Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan

Peralatan termasuk ke dalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya waktu, aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuannya dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan.

Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah Rp.300.000 dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan peralatan adalah sebagai berikut :

4. Sarana Penunjang

(17)

penunjang ini meliputi listrik, air, dan telepon. Sarana penunjang ini juga merupakan faktor penting karena juga membantu proses produksi.

No Sarana penunjang Jumlah biaya/bulan (Rupiah) 1 Listrik 50.000 2 Air 100.000 3 Telepon 50.000 Total Biaya 200.000

Tabel 2.5 : Sarana Penunjang

5. Kendaraan

Kendaraan digunakan untuk memperlancar proses produksi. Penulis membeli kendaraan sepeda motor Yamaha Jupiter Z New dengan harga Rp. 14.000.000. Kendaraan ini digunakan untuk belanja bahan baku dan mengantarkan bola ubi saus coklat ke warung-warung. Kendaraan juga termasuk aktiva tetap sama seperti peralatan. Dimana kendaraan juga akan mengalami penurunan manfaat seiring berjalannya waktu. Penurunan manfaat ini akan menjadi beban yang disebut beban penyusutan. Sama dengan peralatan, penulis juga menggunakan metode garis lurus dalam menghitung beban penyusutannya. Estimasi nilai sisa kendaraan adalah Rp.3.000.000 dan

(18)

estimasi umur kendaraan adalah 10 tahun. Maka penyusutan kendaraan adalah sebagai berikut:

F. Analisis SDM

Tenaga kerja merupakan faktor penggerak produksi sehingga produksi dapat terlaksana. Tenaga kerja yang dimiliki haruslah memiliki kompetensi bukan hanya mampu mengolah bahan baku menjadi suatu produk tetapi harus mampu menggunakan bahan baku seefisien mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan yang dapat mengakibatkan kerugian.

Selain kualifikasi atau kompetensi, perencanaan SDM juga harus memperhatikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, upah/gaji, lama kerja dalam 1 hari. Karena usaha ini masih dalam tahap awal, maka penulis sebagai pemimpin sekaligus yang akan memegang posisi keuangan dan berencana 3 karyawan dengan kompetensi sebagai berikut:

(19)

1. Pada bagian produksi, tidak mengharuskan pendidikan tetapi lebih mengutamakan keahlian dalam mengelola bahan dan memiliki pengalaman dalam memasak. Bagian produksi ini dipegang oleh 2 orang.

2. Pada bagian delivery, juga tidak mengutamakan pendidikan tetapi mampu mengendarai sepeda motor karena tugas yang akan dilakukan adalah mengantarkan bola ubi saus coklat ke 4 warung.

G. Rencana Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, penulis akan meningkatkan jumlah penjualan. Peningkatan penjualan juga akan menambah jumlah warung tempat penitipan bola ubi saus coklat atau bola ubi saus coklat ini akan dititipkan juga di toko kue.

Untuk dapat bersaing, penulis juga akan memberikan inovasi bola ubi saus coklat ini. Hal ini dilakukan baik dari tampilan fisik ataupun dari segi rasa.

2. Strategi Organisasi

Strategi organisasi ini berkaitan dengan SDM yang mengelola bisnis ini. Organisasi yang berjalan dengan baik yaitu ketika karyawan menjalankan tugasnya dengan baik. Hal yang dilakukan penulis untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menambah jumlah

(20)

upah ketika jumlah produksi bertambah ataupun karyawan dapat membawa sedikit bola ubi saus coklat ke rumahnya, memberikan motivasi kepada karyawan, memiliki sifat bersahabat dengan karyawan misalnya dengan makan siang bersama. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi karyawan sehingga lebih bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.

3. Strategi Marketing

Strategi marketing ini merupakan bagaimana seorang pebisnis menarik perhatian konsumen agar konsumen tersebut bersedia membeli prosuk yang dijual. Strategi marketing yang dilakukan penulis adalah menjual produk yang disertai dengan bonus. Misalnya untuk pembelian 3 tusuk maka akan gratis 1 tusuk. Hal ini tidak merugikan karena dengan jumlah bahan yang sama penulis memproduksi produk dengan lebih banyak. Misalnya 10 kg ubi mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi untuk menarik perhatian konsumen, maka 10 kg ubi menghasilkan 350 tusuk/hari. Hal ini dilakukan dengan mengecilkan adonan bola ubi.

(21)

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan yang dilakukan penulis adalah dengan menambah jumlah produksi bola ubi saus coklat sehingga jumlah laba yang akan diperoleh juga akan meningkat.

H. Analisis Risiko

Dalam menjalankan bisnis biasanya menimbulkan suatu risiko. Risiko ini biasanya terjadi karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa yang akan datang atau kelemahan seseorang atau perusahaan dalam memprediksi masa depan. Ketidakpastian diklasifikasikan menjadi 3 hal, yaitu:

1. Ketidakpastian ekonomi, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi di suatu negara seperti kenaikan harga BBM, kenaikan pajak yang mengurangi pendapatan seseorang.

2. Ketidakpastian politik, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul di suatu negara yang menyebabkan kerusuhan ataupun perang.

3. Ketidakpastian alam, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

(22)

1. Risiko Usaha

Risiko yang mungkin akan dihadapi penulis selama menjalankan bisnis bola ubi saus coklat ini adalah

1. Adanya kenaikan harga, sehingga pembelian bahan baku akan naik. Akibatnya harga per tusuk juga kemungkinan akan naik

2. Adanya perubahan selera pasar para konsumen

3. Adanya kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi kepada karyawan di bidang delivery yang dapat mengakibatkan kerugian 4. Adanya bencana alam seperti banjir yang mengakibatkan jumlah

singkong berkurang

2. Antisipasi Risiko

Untuk tetap memperlancar bisnis ini, maka ketika terjadi kemungkinan risiko di atas pemulis memiliki antisipasi, yaitu :

1. Ketika harga bahan baku meningkat, maka dengan jumlah bahan baku yang sama maka produksi bola ubi saus coklat ditambah. Misalnya sebelum kenaikan harga, 10 kg ubi mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi setelah kenaikan harga, maka 10 kg ubi menghasilkan 450 tusuk/hari. Hal ini dilakukan dengan mengecilkan adonan bola ubi

2. Untuk mengantisipasi selera konsumen, maka penulis akan melakukan inovasi baik dari segi rasa ataupun dari tampilan fisik.

(23)

Seperti penambahan ceres di bola ubi atau saus coklat diganti dengan taburan keju atau aneka selai

3. Bagian delivery harus memiliki keahlian mengendarai dengan baik. Hal ini harus dilihat sebelum menjadi karyawan

4. Untuk jangka pendek, antisipasi terhadap banjir adalah dengan ikut menjaga kebersihan lingkungan. Untuk jangka panjang, penulis akan membeli tanah yang dimanfaatkan untuk penanaman ubi

I. Analisis Keuangan 1. Modal Awal Bisnis

Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Secara umum pengalokasian dana sebagai modal awal digunakan untuk pembelian aktiva tetap (fixed assets) dan untuk modal kerja (working capital). Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini adalah Rp. 27.957.000. modal ini direncanakan bersumber dari orangtua penulis.

Rencana Sumber Modal

Uraian Jumlah (Rupiah) Modal Sendiri 27.957.000 Pinjaman 0 Total 27.957.000

(24)

Penggunaan Dana Untuk Fixed Assets Penggunaan Dana Jumlah (Rupiah) Pembelian Peralatan 14.000.000 Pembelian Kendaraan 1.657.000 Total 15.657.000

Tabel 2.7 : Tabel Penggunaan Modal Fixed Asset

Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja

Penggunaan Dana

Jumlah (Rupiah)

Pembelian Bahan Baku + Gas isi ulang 8.050.000

Gaji Pimpinan 1.500.000

Gaji Karyawan (3 orang) 2.400.000

Biaya Listrik. Air dan Telepon 200.000

Biaya Transportasi 150.000

Total 12.300.000

Tabel 2.8 : Tabel Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja

2. Laporan Cash Inflow

Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus adalah penjualan.

(25)

Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan bola ubi saus coklat untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :

Bulan Ramalan Penjualan (Tusuk) Ramalan Penjualan (Rupiah) 1 9000 15.300.000 2 9090 15.400.000 3 9180 15.600.000 4 9271 15.761.000 5 9180 15.606.000 6 9271 15.761.000 7 9363 15.917.000 8 9271 15.761.000 9 9363 15.917.000 10 9456 16.075.000 11 9550 16.235.000 12 9456 16.075.000 Total 111.451 189.408.000

(26)

3. Laporan Cash Outflow

Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow Bola Ubi Saus Coklat Maknyus adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan (Rupiah) Biaya/tahun (Rupiah) % naik 2014 (Rupiah) 2015 (Rupiah) 2016 (Rupiah) 2017 (Rupiah)

Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong

Seluruh bahan utk 10 kg ubi Setiap bulan naik dan turun 1% 97.333.000 5% 102.200.000 107.310.000 112.675.500 118.309.000 Gas 2 190.000 2.280.000 2% 2.325.000 2.371.500 2.419.000 2.467.000

Total biaya bahan baku dan penolong

99.613.000 104.525.000 109.681.500 115.094.500 120.776.000

(27)

Listrik, air, telepon

200.000 2.400.000 3% 2.472.000 2.546.000 2.622.000 2.701.000

Transportasi 150.000 1.800.000 2% 1.836.000 1.872.000 1.909.000 1.947.000 Total biaya overhead 4.200.000 4.308.000 4.418.000 4.531.000 4.648.000

Biaya Tenaga kerja

Pimpinan 1 orang 1.500.000 18.000.000 3% 18.540.000 19.096.000 19.669.000 20.259.000 Bagian produksi 2 orang 1.800.000 21.600.000 3% 22.248.000 22.915.000 23.602.000 24.310.000 Bagian delivery 1 orang 600.000 7.200.000 3% 7.416.000 7.638.000 7.867.000 8.103.000

Total B.tenaga kerja 46.800.000 48.204.000 49.649.000 51.138.000 52.672.000

Total Cash Outflow 150.613.000 157.037.000 163.748.500 170.763.000 178.096.000

(28)

BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII

A. Penerimaan

Penjualan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075

Sub Total penerimaan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075 B. Pengeluaran

Pembelian Peralatan 1.657 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Kendaraan 14.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian bahan baku 7.860 7.938 8.017 8.097 8.017 8.097 8.177 8.097 8.177 8258 8.340 8.258 Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

(29)

Gaji Karyawan 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400

Listrik, Air, Telepon 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Gas 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

B. Penyusutan Peralatan 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23

B. Penyusutan Kendaraan 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92

Sub Total Pengeluaran 28.072 12.493 12.572 12.652 12.572 12.652 12.732 12.652 12.732 12.813 12.895 12.813

C. SELISIH KAS (12.772) 2.907 3.028 3.109 3.034 3.109 3.185 3.109 3.185 3.262 3.340 3.262 D. SALDO KAS AWAL 27.957 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453 E. SALDO KAS AKHIR 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453 49.715

(30)

Perkiraan Laporan Arus Kas Bola Ubi Saus Coklat

2013 - 2017

URAIAN

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

A. Cash Inflow (Penjualan) 189.408.000 198.878.000 208.822.000 219.263.000 230.226.000 B. Cash Outflow + Pembelian Aktiva Tetap 167.650.000 176.033.000 184.835.000 194.075.000 203.779.000

C. Arus Kas Bersih 21.748.000 22.845.000 23.987.000 25.188.000 26.447.000

D. Saldo Kas Awal 27.957.000 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000

E. Saldo Kas Akhir 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000 148.182.000

(31)

4. Break Even Point (BEP)

Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut Diketahui : VC = Rp. 7.860.000 FC = Rp. 4.440.000 Q = 9000 unit P = Rp.1.700

(32)

(33)

Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika memproduksi 5371 tusuk bola ubi saus coklat. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :

TR = TC P.Q = FC +V.Q 1700 x 5370,967442*

Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.

= 4.440.000.000 + (7.860.000/9000 x 5370,967442) 9.130.645,161 = 9.130.645,161

*

Nilai Q tidak dibulatkan untuk mendapatkan keseimbangan antara TR dan TC karena pembulatan akan mengurangi nilai

(34)

5. Payback Period

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.

Pengembalian modal bisnis bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:

Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa modal akan kembali pada bulan ke 6. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Arus Kas dimana saldo akhir bulan ke 6 adalah Rp.30.372.000 dan modal sebesar Rp.27.957.000 telah kembali.

Gambar

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat  d.   Kemasan Produk
Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran
Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi operasi yang relatif baik untuk ekstraksi kurkumin dari kunyit dengan pelarut asam asetat glacial 98 % adalah pada waktu ekstraksi 75 menit dan volume pelarut 300 ml

Sedang jarak antara negeri kita dengan Eropa sekarang ini (tahun 1935, cat.peny) hanya butuh waktu tiga hari penerbangan. Hubungan dan pergaulan antara bangsa kita dengan bangsa

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui

Dari tiga kali hasil running pada kota L dengan 30 generasi didapatkan tiga nilai presentase coverage dengan tiga konfigurasi penempatan pemancar SFN yang berbeda-beda

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang di teliti, dengan adanya pengontrolan ketat pada faktor- faktor luar

Pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses 40 4.2 Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap. Pertumbuhan Staphylococcus aureus (ATCC ® 29213 ™

Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi hargapada jumlah yang sama

Hasil perhitungan, pembobotan alternatif tipe kapal yang dibandingkan dengan nilai bobot elemen secara relatif dan absolut dapat dilihat masing-masing pada Tabel 8 dan