PAM 252 Metode Numerik
Bab 6 Pengintegralan Numerik
Mahdhivan Syafwan
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas
Motivasi
Bagaimana memperoleh nilai hampiran untuk integral tentu
yang tidak dapat diselesaikan secara analitik?
Contoh:
φ(x) =
Z
x 0t
3e
t− 1
dt
=?
Integral numerik juga digunakan dalam menyelesaikan
persamaan diferensial.
Contoh:
Selesaikan
ddt
y(t) = f (t).
Bagaimana menghitung luas daerah (atau volume) pada
berbagai masalah teknik, fisika, dll?
· · ·
Definisi kuadratur
Definisi
Misalkan a = x0< x1< · · · < xM = b. Rumus berbentuk Q[f ] = M X j=0 wjf(xj) = w0f(x0) + w1f(x1) + · · · + wMf(xM), dengan sifat bahwa
Z b a
f(x)dx = Q[f ] + E [f ],
disebutpengintegralan numerikataurumus kuadratur. Suku E [f ] disebut galat pemotonganuntuk integral. Nilai {xj}Mj=0 disebuttitik kuadratur dan {wj}Mj=0 disebutbobot.
Definisi derajat keakuratan
Definisi
Derajat keakuratan
suatu rumus kuadratur adalah bilangan bulat
positif n sedemikian sehingga E [p
i] = 0 untuk semua polinom
p
i(x) berderajat i ≤ n, tetapi E [p
n+1] 6= 0 untuk beberapa
polinom p
n+1(x) berderajat n + 1.
Pandang polinom sebarang p
i(x) berderajat i . Jika i ≤ n,
maka p
i(n+1)(x) = 0 dan p
n+1(n+1)= a
n+1(n + 1)! untuk setiap x.
Jadi bentuk umum dari suku galat pemotongan adalah
E
[f ] = Kf
(n+1)(c),
dimana K adalah konstanta yang dipilih secara sesuai dan n
adalah derajat keakuratan.
Penurunan rumus kuadratur
Rumus kuadratur biasanya diturunkan berdasarkan interpolasi
polinom.
Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa terdapat
polinom tunggal p
M(x) berderajat ≤ M yang melalui M + 1
titik {(x
i, y
i)}
Mi=0.
Jika polinom ini digunakan untuk mengaproksimasi f (x)
dalam selang [a, b], maka
Z
b af
(x)dx ≈
Z
b ap
M(x)dx.
Rumus terakhir disebut
rumus Newton-Cotes. Jika titik
x
0= a dan x
M= b digunakan, maka rumus tersebut
dinamakan
rumus Newton-Cotes tertutup.
Teorema rumus Newton-Cotes tertutup
Teorema
Misalkan xi = x0+ ih adalah titik-titik partisi yang berjarak sama dan fi = f (xi). Empat rumus Newton-Cotes tertutup pertama adalah
Z x1 x0 f(x)dx ≈ h2(f0+ f1), [trapesium] (1) Z x2 x0 f(x)dx ≈ h3(f0+ 4f1+ f2), [Simpson] (2) Z x3 x0 f(x)dx ≈ 3h8 (f0+ 3f1+ 3f2+ f3), [Simpson 3/8] (3) Z x4 x0 f(x)dx ≈ 2h45(7f0+ 32f1+ 12f2+ 32f3+ 7f4). [Boole] (4)
Teorema rumus Newton-Cotes tertutup - bukti
Perhatikan bahwa fungsi f (x) dapat diaproksimasi oleh polinom Lagrange pM(x) dengan titik-titik interpolasi x0, x1, ..., xM, yaitu
f(x) ≈ pM(x) = M X i=0 fiLi(x), dimana fi = f (xi) dan Li(x) = · · · . Jadi Z xM x0 f(x)dx ≈ Z xM x0 pM(x)dx = · · · = M X i=0 Z xM x0 Li(x)dx fi = M X i=0 wifi.
Pada slide berikut akan dibuktikan aturan trapesium (untuk kasus M = 1) dan aturan Simpson (untuk M = 2).
Aturan trapesium - bukti
Perhatikan bahwa interpolasi Lagrange untuk polinom derajat 1
diberikan oleh
p
1(x) = f
0x
− x
1x
0− x
1+ f
1x
− x
0x
1− x
0,
yang merupakan persamaan garis.
Karena f (x) ≈ p
1(x), maka
Z
x1 x0f
(x)dx ≈
Z
x1 x0p
1(x)dx
=
Z
x1 x0f
0x
− x
1x
0− x
1+ f
1x
− x
0x
1− x
0dx
= · · ·
=
h
2
(f
0+ f
1).
Aturan trapesium - ilustrasi
Z
x1x0
f
(x)dx ≈
h
2
(f
0+ f
1).
Aturan Simpson - bukti
Perkenalkan peubah baru x = x
0+ ht sehingga dx = hdt.
Titik-titik partisi yang berjarak sama, yaitu x
i= x
0+ ih,
mengakibatkan
x
i− x
j= (i − j)h dan x − x
i= (t − i)h.
Karena f (x) ≈ p
2(x), maka
Z
x2 x0f
(x)dx
≈
Z
x2 x0p
2(x)dx
=
Z
x2 x0f
0· · ·
· · ·
+ f
1· · ·
· · ·
+ f
2· · ·
· · ·
dx
= · · ·
=
h
3
(f
0+ 4f
1+ f
2).
Aturan Simpson - ilustrasi
Z
x2x0
f
(x)dx ≈
h
3
(f
0+ 4f
1+ f
2).
Keakuratan dan galat
Teorema
Aturan trapesium mempunyai derajat keakuratan n = 1 dan
galat −
h123f
′′(c).
Aturan Simpson mempunyai derajat keakuratan n = 2 dan
galat −
h905f
(4)(c).
Contoh
Gunakan aturan trapesium dan aturan Simpson untuk mengaproksimasi integral dari f (x) = 1 + e−xsin(4x) pada selang [a, b] = [0, 1].
Jawab:
Untuk aturan trapesium, h = 1 danR1
0 f(x)dx ≈ · · · = 0, 86079. Untuk aturan Simpson, h = 1/2 danR1
0 f(x)dx ≈ · · · = 1, 32128. Perhatikan bahwa nilai eksak dari integral tersebut adalah
Z 1 0
f(x)dx = · · · = 1, 30825... Jadi dapat disimpulkan bahwa ...
Untuk membuat perbandingan yang ’adil’, kita mesti menggunakan titik-titik fungsi yang sama banyak pada setiap metode. Hal ini akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya tentang aturan komposit.
Aturan komposit?
menggunakan serangkaian polinom untuk menghampiri kurva y = f (x) sepanjang [a, b].
Aturan trapesium komposit
Teorema (Trapesium Komposit)
Andaikan selang [a, b] dibagi menjadi M selang bagian [xi, xi+1] selebar h= (b − a)/M, menggunakan titik partisi yang berjarak sama, yaitu xi = a + ih, i = 0, 1, ..., M. Maka Z b a f(x)dx ≈ h 2 f(a) + 2 M−1 X i=1 fi+ f (b) ! .
Bukti. Perhatikan bahwa Z b a f(x)dx = Z x1 a f(x)dx + Z x2 x1 f(x)dx + · · · + Z b xM−1 f(x)dx ≈ · · · = h 2(f0+ 2f1+ 2f2+ · · · + 2fM−1+ fM) = h 2 f(a) + 2 M−1 X i=1 fi+ f (b) ! .
Aturan trapesium komposit - contoh
Aproksimasi
R
61
2 + sin(2
√
x)dx dengan menggunakan aturan
trapesium komposit dengan (i) 6 titik partisi dan (ii) 11 titik
partisi.
Aturan Simpson komposit
Teorema (Simpson Komposit)
Andaikan selang [a, b] dibagi menjadi 2M selang bagian [xi, xi+1] berlebar sama, yaitu h = (b − a)/2M, dan menggunakan titik-titik partisi
xi = a + ih, i = 0, 1, ..., 2M. Maka Z b a f(x)dx ≈ h 3 f(a) + 4 M X i=1 f2i −1+ 2 M−1 X i=1 f2i + f (b) ! .
Bukti. Perhatikan bahwa Z b a f(x)dx = Z x2 a f(x)dx + Z x4 x2 f(x)dx + · · · + Zb x2M−2 f(x)dx ≈ · · · = h 3(f0+ 4f1+ 2f2+ 4f3+ 2f4+ · · · + 2f2M−2+ 4f2M−1+ f2M) = h 3 f(a) + 4 M X i=1 f2i −1+ 2 M−1 X i=1 f2i+ f (b) ! .
Aturan Simpson komposit - contoh
Aproksimasi
R
61
2 + sin(2
√
x)dx dengan menggunakan aturan
Simpson komposit dengan (i) 5 titik partisi dan (ii) 11 titik partisi.
Jawab:
Analisis galat aturan trapesium
Akibat (Galat Aturan Trapesium)Misalkan selang [a, b] dibagi menjadi M selang bagian [xi, xi+1] berlebar sama h= (b − a)/M. Aturan trapesium komposit
T(f , h) = h 2 f(a) + 2 M−1 X i=1 fi+ f (b) !
merupakan aproksimasi terhadap integral Z b
a
f(x)dx = T (f , h) + ET(f , h).
Lebih lanjut, jika f ∈ C2[a, b], maka terdapat c ∈ (a, b) sedemikian sehingga galat ET(f , h) diberikan oleh
ET(f , h) = −(b − a)f ′′
(c)h2
12 = O(h
2).
Bukti. [tugas baca!]
Analisis galat aturan Simpson
Akibat (Galat Aturan Simpson)Misalkan selang [a, b] dibagi menjadi 2M selang bagian [xi, xi+1] berlebar sama h= (b − a)/2M. Aturan Simpson komposit
S(f , h) = h 3 f(a) + 4 M X i=1 f2i −1+ 2 M−1 X i=1 f2i+ f (b) !
merupakan aproksimasi terhadap integral Z b
a
f(x)dx = S(f , h) + ES(f , h).
Lebih lanjut, jika f ∈ C4[a, b], maka terdapat c ∈ (a, b) sedemikian sehingga galat ES(f , h) diberikan oleh
ES(f , h) = −(b − a)f (4)(c)h4
180 = O(h
4).
Analisis galat - contoh
Tentukan nilai M dan lebar selang h sedemikian sehingga galat
E
T(f , h) dari aturan trapesium dalam mengaproksimasi integral
R
72
dx
/x adalah kurang dari 5 × 10
−9.
Jawab:
Aturan trapesium rekursif - definisi
Untuk meningkatkan ketelitian hasil perhitungan aturan
trapesium, perbanyak jumlah partisi atau perhalus lebar
selang.
Agar efisien, hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk
suatu lebar selang perlu tetap dimanfaatkan untuk
perhitungan dengan lebar selang yang lebih halus.
Cara perhitungan seperti ini disebut
aturan trapesium
rekursif/berturutan.
Aturan trapesium rekursif - konstruksi (1)
Misalkan ingin dihitungZ b a
f(x)dx.
Buat lebar selang h0= b − a dan titik partisi x0= a dan x1= b, sehingga aturan trapesium memberikan
T(f , h0) = h0
2(f0+ f1), dimana f0= f (x0) dan f1= f (x1).
Perhalus selang menjadi h1= h0/2 = (b − a)/2, sehingga titik-titik partisi menjadi x0= a, x1, dan x2= b [x1adalah ...]. Aturan trapesium untuk tahap ini diberikan oleh
T(f , h1) = h1 2(f0+ 2f1+ f2) = · · · = T(f , h0) 2 + h1f1, dimana f0= f (x0), f1= f (x1), dan f2= f (x2).
Aturan trapesium rekursif - konstruksi (2)
Perhalus selang menjadi h2= h1/2 = · · · = (b − a)/22, sehingga titik-titik partisi menjadi x0= a, x1, x2, x3, dan x4= b [x1, x2, x3
adalah ...]. Aturan trapesium untuk tahap ini diberikan oleh T(f , h2) = h2 2 (f0+2f1+2f2+2f3+f4) = · · · = T(f , h1) 2 +h2(f1+f3). dimana fi = f (xi), i = 0, 1, ..., 4.
Proses di atas dilanjutkan sehingga pada penghalusan ke-j, lebar selang menjadi hj = hj−1/2 = · · · = (b − a)/2j dan titik-titik partisi menjadi x0= a, x1, x2, . . . , x2M = b dengan 2M = 2j. Aturan trapesium untuk tahap ini adalah
T(f , hj) = hj 2(f0+ 2f1+ 2f2+ · · · + 2f2M−1+ f2M) = · · · = T(f , hj−1) 2 + hj M X k=1 f2k−1.
Kaitan antara aturan Simpson dan trapesium rekursif
Untuk lebar selang hj dan hj−1, integralRb
a f(x)dx dapat diaproksimasi berturut-turut oleh aturan trapesium
Z b a f(x)dx ≈ T (f , hj) = hj 2 (f0+ 2f1+ 2f2+ · · · + 2f2M−1+ f2M) , Z b a f(x)dx ≈ T (f , hj−1) = hj−1 2 (f0+ 2f2+ 2f4+ · · · + 2f2M−2+ f2M) . Dari kedua persamaan di atas diperoleh [tunjukkan!]
3 Z b
a
f(x)dx ≈ 4T (f , hj) − T (f , hj−1)
= hj(f0+ 4f1+ 2f2+ · · · + 2f2M−2+ 4f2M−1+ f2M) . Dengan membagi 3, bentuk rumusan pada baris di bawah adalah bentuk Simpson dengan lebar selang hj, sehingga secara umum diperoleh
S(f , hj) =
4T (f , hj) − T (f , hj−1)
3 .
Kaitan antara aturan Boole dan Simpson rekursif, dst...
Rumusan aturan Boole dan Simpson rekursif memenuhi hubungan berikut [tunjukkan!]:
B(f , hj) =
16S(f , hj) − S(f , hj−1)
15 .
Rangkaian perhitungan integral dengan menggunakan aturan trapesium, Simpson, dan Boole rekursif, yaitu T (f , hj), S(f , hj) dan B(f , hj), dapat diteruskan dalam bentuk rumusan yang lebih umum. Hal ini dikenal sebagaiintegral Romberg.
Integral Romberg - pendahuluan
Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa Z b a f(x)dx = T(f , hj) + O(h2), Z b a f(x)dx = S(f , hj) + O(h4), Z b a f(x)dx = B(f , hj) + O(h6).
Misalkan suatu hampiran integral menggunakan lebar selang h dan 2h. Kemudian dengan manipulasi aljabar dapat diperoleh perbaikan hampiran dengan galat yang lebih kecil.
Secara umum, setiap perbaikan hampiran memperkecil galat dari O(h2N) ke O(h2N+2). Proses ini dinamakanintegral Romberg. Bagaimana perhitungan yang efisien untuk integral Romberg ini?
Integral Romberg - perbaikan Richardson
Diberikan dua hampiran R(2h, k − 1) dan R(h, k − 1) untuk suatu besaran Q yang memenuhi
Q = R(h, k − 1) + c1h2k+ c2h2k+2+ · · · ,
Q = R(2h, k − 1) + c14kh2k+ c24k+1h2k+2+ · · · . Perbaikan hampiran untuk Q diberikan oleh [tunjukkan!]
Q= 4
kR(h, k − 1) − R(2h, k − 1)
4k− 1 + O(h
2k+2).
Jika h = hj dan 2h = 2hj= hj−1, maka bentuk di atas dapat ditulis dalam notasi indeks sebagai berikut:
Q= 4
kR(j, k − 1) − R(j − 1, k − 1)
4k− 1 + O(h
Integral Romberg - barisan R(j
,
k
)
DefinisiDefinisikan barisan {R(j, k)|j ≥ k}∞
j=0 dari rumus kuadratur untuk f (x) pada [a, b] sebagai berikut:
R(j, 0) = T (f , hj), untuk j ≥ 0, adalah aturan trapesium, R(j, 1) = S(f , hj), untuk j ≥ 1, adalah aturan Simpson, R(j, 2) = B(f , hj), untuk j ≥ 2, adalah aturan Boole. Barisan berikutnya adalah
R(j, 1) = 4R(j, 0) − R(j − 1, 0) 4 − 1 , j ≥ 1, R(j, 2) = 4 2R (j, 1) − R(j − 1, 1) 42− 1 , j ≥ 2, .. . R(j, k) = 4 kR (j, k − 1) − R(j − 1, k − 1) 4k− 1 , j ≥ k. 30 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pengintegralan Numerik
Integral Romberg - tabel
j R(j, 0) R(j, 1) R(j, 2) R(j, 3) R(j, 4) · · ·
aturan trapesium aturan Simpson aturan Boole perbaikan ke-3 perbaikan ke-4
0 R(0, 0) 1 R(1, 0) R(1, 1) 2 R(2, 0) R(2, 1) R(2, 2) 3 R(3, 0) R(3, 1) R(3, 2) R(3, 3) 4 R(4, 0) R(4, 1) R(4, 2) R(4, 3) R(4, 4) .. . ... ... ... ... ... . ..
Integral Romberg - contoh
Gunakan integral Romberg untuk menentukan hampiran dari
Z
π/2 0(x
2+ x + 1) cos(x)dx.
[nilai eksaknya: −2 +
π2+
π 2 4= 2, 038197427067...]
Jawab:
Metode Gauss-Legendre - permasalahan
Misalkan ingin dihitung luas daerah di bawah kurva y = f (x) pada −1 ≤ x ≤ 1.
Q: Metode apa yang memberikan jawab terbaik jika hanya menggunakan dua perhitungan fungsi?
Bagaimana menentukan nilai x1 dan x2 sehingga luas daerah di bawah garis yang melaluinya mendekati luas daerah di bawah kurva?
Metode Gauss-Legendre - penyelesaian (1)
Persamaan garis pada gambar kanan:p(x) = f (x1) +
f(x2) − f (x1) x2− x1 (x − x
1). Luas trapesium di bawah kurva:
A = 1 − (−1) 2 (p(−1) + p(1)) = · · · = 2x2 x2− x1 f(x1) − 2x1 x2− x1 f(x2).
Metode koefisien tak-tentu: Z 1
−1
f(x)dx ≈ w1f(x1) + w2f(x2).
Akan dicari w1, x1, w2, x2 supaya hampiran di atas menjadi eksak jika f (x) = a0+ a1x+ a2x2+ a3x3 (polinom berderajat ≤ 3).
Metode Gauss-Legendre - penyelesaian (2)
Karena integral bersifat aditif, maka cukup disyaratkan bahwa hampiran di atas eksak untuk empat fungsi f (x) = 1, x, x2, x3. Empat syarat integral:
f(x) = 1 : Z 1 −1 1dx = 2 = w1+ w2, f(x) = x : Z 1 −1 xdx = 0 = w1x1+ w2x2, f(x) = x2: Z 1 −1 x2dx= 2 3 = w1x 2 1 + w2x22, f(x) = x3: Z 1 −1 x3dx= 0 = w1x13+ w2x23. Solusi dari sistem persamaan tak-linier di atas adalah w1= w2= 1, x1= −1/
√
3, x2= 1/ √
3 [buktikan!].
Aturan Gauss-Legendre dua titik
TeoremaJika f (x) kontinu pada [−1, 1], maka Z 1 −1 f(x)dx ≈ G2(f ) = f −√1 3 + f 1 √ 3 . Derajat keakuratan dari G2(f ) adalah n = 3. Jika f ∈ C2[−1, 1], maka
Z 1 −1 f(x)dx = f −√1 3 + f 1 √ 3 + E2(f ), dimana E2(f ) =f (4)(c) 135 . Contoh:
Gunakan aturan Gauss-Legendre dua titik untuk mengaproksimasi R1 −1
1 x+2dx [hasil eksaknya: ln 3 ≈ 1, 09861]. Bandingkan hasilnya dengan aturan trapesium T (f , h) dengan h = 2 dan aturan Simpson S(f , h) dengan h = 1.
Aturan Gauss-Legendre N titik
Secara umum, bentuk hampiran Gauss-Legendre memakai N titik adalah Z 1
−1
f(x)dx ≈ GN(f ) = wN,1f(xN,1) + wN,2f(xN,2) + · · · + wN,Nf(xN,N).
Translasi metode Gauss-Legendre
Bagaimana penerapan metode Gauss-Legendre untukRb a f(t)dt? Gunakan translasi t ∈ [a, b] → x ∈ [−1, 1] dengan menggunakan hubungan t = α + βx.
Dengan memperhatikan t(−1) = a dan t(1) = b, maka diperoleh t =a+b2 +b−a
2 x [tunjukkan!]. Akibatnya dt = b−a2 dx. Dengan demikian diperoleh
Z b a f(t)dt = Z 1 −1 f a + b 2 + b− a 2 x b − a 2 dx. Jadi rumus hampiran Gauss-Legendre menjadi
Z b a f(t)dt ≈ b− a2 N X k=1 wN,kf a + b 2 + b− a 2 xN,k . Contoh: Gunakan aturan Gauss-Legendre 3 titik untuk menghampiriR5
1 1