PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGANAN KARGO
IMPOR UDARA
Ricky P. Ricardianto
STMT Trisakti Hasrat Syaputra STMT Trisakti
ricardianto@yahoo.com hasyaputra_putra@yahoo.co.id
ABSTRACT
Internal Factors of SWOT analysis which is owned by PT. Birotika Universe / DHL Express consists of force among other warehouse clean, have adequate storage equipment, warehouse have the competitive rental rates, the maximum service to the customer, and have a professional management with a score of (1.800). PT. Birotika Universe / DHL Express is located in quadrant I. In this area the company has a favorable situation because the company has the opportunity and strength. This means that the company can use its power to take advantage of opportunities - opportunities that exist. The strategy used is to support aggressive growth policy.
Keywords: strategy, effectiveness, handling, air cargo imports,
PENDAHULUAN
PT. Birotika Semesta yang juga dikenal sebagai DHL Express, dan berpusat di Jerman, adalah salah satu perusahaan jasa pengiriman barang ekspor maupun impor dengan menggunakan moda transportasi laut dan udara. Selain itu, perusahaan ini juga melayani berbagai hal yang berhubungan dengan dokumentasi yang dibutuhkan dalam proses pengiriman barang, seperti pembuatan Air Way Bill, Sea WayBill, Bill of
Lading, House Bill of Lading, dan juga melayani proses penanganan custom clearance (kegiatan yang berhubungan dengan Bea Cukai dalam proses
penanganan barang) dari barang yang dikirim menggunakan jasanya atau pun pengiriman barang yang dilakukan oleh freight forwader lain. Selain melayani pengiriman barang dari shipper yang selalu menggunakan jasa PT. Birotika Semesta/ DHL Express, perusahaan ini juga melayani proyek maupun event tertentu baik dari luar negeri maupun ke luar negeri, seperti konser musik dan event olahraga.
Untuk sektor udara, PT. Birotika Semesta/ DHL Express mempunyai gudang penyimpanan sementara (TPS) di wilayah Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng (Gateway). Dalam prosesnya, barang
impor yang datang dari negara asal yang sudah berada di gudang
groundhandling (gudang lini I), seperti PT. JAS (Jasa Angkasa Semesta)
dan PT. Gapura Angkasa, umumnya, akan segera dipindahkan ke gudang PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Proses penyimpanan sementara ini disebut Over-Brengen (OB). Akan tetapi, tidak semua barang impor dilakukan proses OB. Selanjutnya, barang- barang yang dipindahkan dari gudang disimpan di gudang impor udara (gudang lini II) milik PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Dalam melakukan penyimpanan barang tersebut, letak gudang kargo impor sangat mempengaruhi tingkat efektivitas penanganan di gudang kargo impor udara.
Permasalahan utama penelitian ini adalah faktor-faktor internal yang dimiliki dan dihadapi gudang impor PT. Birotika Semesta/ DHL Express pada 2011.
Metode yang digunakan adalah metode survey atau eksplorasif, dengan teknik pendekatan manajemen strategi analisis SWOT (strength/ kekuatan, weaknesses/ kelemahan, opportunities/ peluang dan threat/ ancaman). Sementara, variabel penelitian meliputi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan dalam melaksanakan efektivitas penanganan kargo impor udara. Sementara, populasi penelitian ini adalah respon manajemen PT. Birotika Semesta/ DHL Express, dalam hal ini 4 atau 5 orang tingkat manajerial PT. Birotika Semesta/ DHL Express yang dipandang ahli di bidang kargo impor udara.
Adapun, teknis analis data yang dipakai untuk menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis SWOT J. David Hunger & Thomas L. Wheelen (2009); dengan cara: a) Menentukan daftar indicator IFAS dan EFAS (masing-masing 5 atau 10 dan seimbang), b) Mencari lingkup data Kekuatan atau Kelemahan (IFAS) dari dalam organisasi yang diteliti, sedangkan mencari lingkup data Peluang atau Ancaman (EFAS) dari lingkungan dan di luar organisasi.
Kedua lingkup data tersebut diberikan nilai rating (Nilai Rating Sangat Baik = 5 sampai dengan Sangat Buruk = 1 atau dapat dijabarkan menurut Ridwan (2009) menjadi skala diferensial semantik dengan keadaan yang saling bertentangan, yakni; Sangat Baik (SB) = 5; Baik (B) = 4; Cukup Baik (CB) = 3; Tidak Baik (TB) = 2; Sangat Buruk (SBK) = 1, c) Memberikan bobot faktor pada masing- masing indikator IFAS dan EFAS. Bobot diberikan dengan nilai dari paling penting, jumlah seluruh bobot
Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor Udara
11 harus mencapai 1.0 tanpa memandang jumlah faktor strategis perusahaan, penjabarannya menurut J. David Hunger (2003), d) Sintetis Faktor IFAS dan EFAS, e) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, f) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, g) Internal - Eksternal Matriks (I - E Matriks), g) Perumusan Faktor Kunci Keberhasilan dan h) Formulasi Strategi SWOT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap pendekatan awal
Faktor Internal Perusahaan
DHL Express, dalam hal ini 4 atau 5 orang tingkat manajerial PT. Birotika Semesta/
DHL Express yang dipandang ahli di bidang kargo impor udara.
Adapun, teknis analis data yang dipakai untuk menjawab pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis SWOT J. David
Hunger & Thomas L. Wheelen (2009); dengan cara: a) Menentukan daftar indicator
IFAS dan EFAS (masing-masing 5 atau 10 dan seimbang), b) Mencari lingkup data
Kekuatan atau Kelemahan (IFAS) dari dalam organisasi yang diteliti, sedangkan
mencari lingkup data Peluang atau Ancaman (EFAS) dari lingkungan dan di luar
organisasi.
Kedua lingkup data tersebut diberikan nilai rating (Nilai Rating Sangat Baik =
5 sampai dengan Sangat Buruk = 1 atau dapat dijabarkan menurut Ridwan (2009)
menjadi skala diferensial semantik dengan keadaan yang saling bertentangan, yakni;
Sangat Baik (SB) = 5; Baik (B) = 4; Cukup Baik (CB) = 3; Tidak Baik (TB) = 2;
Sangat Buruk (SBK) = 1, c) Memberikan bobot faktor pada masing- masing indikator
IFAS dan EFAS. Bobot diberikan dengan nilai dari paling penting, jumlah seluruh
bobot harus mencapai 1.0 tanpa memandang jumlah faktor strategis perusahaan,
penjabarannya menurut J. David Hunger (2003), d) Sintetis Faktor IFAS dan EFAS,
e) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, f) Membuat Peta Kekuatan Perusahaan, g)
Internal - Eksternal Matriks (I - E Matriks), g) Perumusan Faktor Kunci Keberhasilan
dan h) Formulasi Strategi SWOT.
Hasil Dan Pembahasan
Tahap pendekatan awal
Faktor Internal Perusahaan
Alur Proses Pengiriman Kargo Udara (Drop off)
Gambar 1. Alur proses pengiriman barang melalui PT. Birotika Semesta/ DHL
Express.
Tabel 1. Faktor Strategis Internal PT. Birotika Semesta/ DHL Express
Faktor-Faktor Strategis
Internal
Prioritas
Urut
Rating Bobot
Terbobot
Skor
1
2
3
4
5
Kekuatan:
1.Gudang yang bersih
5
3
0,167 0,501
2.Mempunyai peralatan gudang
yang cukup memadai
3
4
0,100 0,400
3.Memiliki tarif sewa gudang
yang kompetitif
4
3
0,133 0,399
4.Pelayanan yang maksimal
terhadap customer
2
5
0,067 0,335
5.Memiliki manajemen yang
professional
1
5
0,033 0,165
Sub total kekuatan
0,500 1,800
Kelemahan:
1. Karyawan pemegang sertifikat
PPJK (Pengusaha Pengurusan
Jasa Kepabeanan) masih sedikit
1
5
0,033 0,165
2. Gudang impor yang kecil
3
3
0,100 0,300
3.Kurangnya promosi dimedia
elektronik dan dimedia cetak
4
3
0,133 0,399
4.Masih terjadi penyimpangan
2
4
0,067 0,268
Customs Processing
Gambar 1. Alur proses pengiriman barang melalui PT. Birotika Semesta/ DHL Express.
Tabel 1. Faktor Strategis Internal PT. Birotika Semesta/ DHL Express
Faktor-Faktor Strategis Internal Urut
Prioritas Rating Bobot TerbobotSkor
1 2 3 4 5
KEKUATAN:
1. Gudang yang bersih 5 3 0,167 0,501
2. Mempunyai peralatan gudang yang
cukup memadai 3 4 0,100 0,400
3. Memiliki tarif sewa gudang yang
kompetitif 4 3 0,133 0,399
4. Pelayanan yang maksimal terhadap
customer 2 5 0,067 0,335
5. Memiliki manajemen yang
professional 1 5 0,033 0,165
Sub total kekuatan 0,500 1,800
KELEMAHAN:
1. Karyawan pemegang sertifikat PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa
Kepabeanan) masih sedikit 1 5 0,033 0,165
2. Gudang impor yang kecil 3 3 0,100 0,300
3. Kurangnya promosi dimedia
elektronik dan dimedia cetak 4 3 0,133 0,399
4. Masih terjadi penyimpangan yang
dilakukan pegawai lapangan 2 4 0,067 0,268
5. Penempatan kargo yang salah 5 1 0,167 0,167
Sub total kelemahan 0,500 1,299
Total skor 30 1,000 3,099
Sumber: J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis
PT. Birotika Semesta/ DHL Express sangat andal dalam menangani proses pengiriman barang ekspor maupun impor, sehingga, perusahaan memiliki kekuatan yang dapat menguntungkan perusahaan maupun konsumen. Kekuatan yang dimiliki PT. Birotika Semesta/ DHL Express antara lain adalah gudang yang bersih, sehingga karyawan bisa bekerja dengan secara maksimal dan dapat menarik banyak konsumen. Kekuatan kedua adalah, mempunyai peralatan gudang yang cukup memadai. Bagi dunia jasa pengiriman barang, kebutuhan akan alat pengangkut untuk memindahkan barang dari satu tempat ketempat yang lain, seperti; forklift, conveyer, trolly,
palet dan lain–lain adalah menjadi salah satu kebutuhan yang utama.
Kekuatan selanjutnya adalah memiliki tarif sewa gudang yang kompetitif, banyak konsumen yang memperhatikan besaran tarif sewa gudang, mengingat, hal ini menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Pada hal ini, PT. Birotika Semesta/ DHL Express memasang tarif sewa yang kompetitif dan menjanjikan untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan. Kekuatan selanjutnya adalah pelayanan yang maksimal terhadap customer. Pelayanan yang memuaskan memang sangat diharapkan oleh konsumen. Oleh karena itu, PT. Birotika Semesta/ DHL Express sangat mementingkan pelayanan sehingga konsumen merasa puas dan akan menjadi pelanggan atau mitra bisnis yang baik untuk selamanya.
Kemudian, kekuatan selanjutnya adalah memiliki manajemen yang profesional, mengingat, SDM (human resources) adalah merupakan inti sukses atau gagalnya sistem operasi. Oleh karena itu, kompetensi manajemen operasi terletak pada SDM-nya. Bertaut dengan ini, PT. Birotika Semesta/ DHL Express memiliki SDM yang profesional dalam menangani proses pengiriman barang, seperti divisi clearance,
Tahap Pendekatan kedua Faktor Eksternal Perusahaan
Tabel 2. Faktor Strategis Eksternal PT. Birotika Semesta/ DHL Express
Faktor-Faktor Strategis Eksternal Urut
Prioritas Rating Bobot TerbobotSkor
1 2 3 4 5
Peluang:
1. Kepercayaan pelanggan meningkat 5 4 0,172 0,690
2. Perkembangan industri yang
meningkat 1 5 0,034 0,172
3. Pertumbuhan ekonomi yang
meningkat 2 5 0,069 0,345
4. Perkembangan teknologi dan
informasi 3 3 0,103 0,310
5. Airline yang loyal pada PT. DHL
Express 4 4 0,138 0,552
Sub total peluang 0,517 2,069
Ancaman:
1. Persaingan perusahaan kargo
semakin yang meningkat 1 5 0,034 0,172
2 . Gudang pesaing jauh lebih besar 4 4 0,138 0,552
3. Peralatan gudang yang semakin
mahal 3 3 0,103 0,310
4. Birokrasi Pengurusan Dokumen 2 2 0,069 0,138
5. Harga minyak dunia 4 1 0,138 0,138
Sub total ancaman 0.483 1,310
Total skor 29 1,000 3,379
Sumber Data : J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis
Berikut Faktor Strategis Peluang berdasarkan Tabel 2: Kepercayaan Pelanggan yang Meningkat
1. Perkembangan Industri yang Meningkat
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,034) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,172).
Pada 2011, pertumbuhan industri nasional diproyeksikan akan mencapai angka 5,2 sampai 6,1 persen yang bertumpu pada enam kelompok perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri yang diprioritaskan. Perkembangan industri yang meningkat, adalah merupakan peluang bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express yang andal dalam menangani pengiriman barang ekspor-impor, sehingga dapat meraup keuntungan yang lebih dibanding sebelumnya.
2. Pertumbuhan Ekonomi yang Meningkat
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,069) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,345). Untuk itu, Indonesia yang telah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya selama dua tahun kedepan, yaitu dari 6,1 persen pada 2010 menjadi 6,4 persen pada 2011 dan meningkat lagi menjadi 6,7 persen pada 2012. Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa perekonomian Indonesia telah meningkat dari tahun sebelumnya, dan terlihat dari perkembangan ekspor-impor. Sudah tentu, hal tersebut sangat berkaitan dengan perusahaan jasa pengirman barang ekspor- impor, sekaligus merupakan peluang bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express.
3. Perkembangan Teknologi dan Informasi
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,103) dan rating sebesar (3,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,310). Pengurusan dokumen ke instansi pemerintah lebih efisien, misalnya pengurusan kedatangan dan keberangkatan pesawat yang membawa barang-barang PT. Birotika Semesta/ DHL Express, pengurusan dokumen Clearance in dan Clearance out, B.C 1.1, B.C 1.2 di instansi Bea dan Cukai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai telah menerapkan sistem Electronic Data Interchange (EDI) dalam pelayanan
kepabeanan. EDI akan sangat membantu pelayanan jasa dokumen ekspor impor; seperti jasa Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Kini, administrasi pabean dapat memproses pemberitahuan pabean dalam sistem komputer pengguna jasa kepabeanan; antara lain perusahaan kargo, importir, eksportir, dan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), dan kemudian ditransmit secara elektronik, sehingga data yang sama akan segera masuk ke sistem komputer Direktorat Jendaral Bea dan Cukai tanpa melalui proses re-entry
--- mengingat, dalam proses re-entry, bukan tidak mungkin terjadi
human error sehingga dapat menambah waktupengerjaan.
4. Airline yang Loyal pada PT. DHL Express
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,138) dan rating sebesar (4,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,552). Airline adalah salah satu elemen penting dalam proses pengangkutan kargo, oleh karena itu ,PT. Birotika semesta/ DHL Express terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada perusahaan-perusahaan penerbangan agar perusahaan penerbangan tersebut tetap setia membantu. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan penerbangan, maka, hal tersebut dapat memotivasi perusahaan untuk berkembang ke arah yang lebih baik.
BerikutFaktor Strategis Ancaman berdasarkan Tabel 2 :
1. Persaingan Perusahaan Kargo yang Semakin Meningkat
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,034) dan rating sebesar (5,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,172). Di era globalisasi, pesaing atau competitor menjadi faktor yang paling penting dalam dunia usaha. Kenyataan ini menjadi ancaman bagi PT. Birotika Semesta/ DHL Express. Mereka harus bersaing dengan perusahaan pengiriman kargo asing maupun domestik. Perusahaan kargo yang menjadi pesaing di antaranya adalah PT. TNT, PT. Fedex dan PT. UPS.
2. Gudang Pesaing jauh Lebih Besar
sebesar (4,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,552). Saat ini, gudang atau TPS (Tempat Penimbunan Sementara) PT. Birotika Semesta/DHL Express tidak seluas gudang yang dimiliki PT. RPX. Untuk itu, seyogianya, dalam hal ini dapat dijadikan pertimbangan PT. Birotika Semesta/ DHL Express segera mempertimbangkan untuk memperluas gudangnya.
3. Peralatan Gudang Yang Semakin Mahal
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,103) dan rating sebesar (3,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,310). Dalam menangani proses pengeluaran dan pengiriman barang, maka, perusahan sangat membutuhkan alat- alat penunjang seperti
forklift, conveyer, trolly, scanner, dan mesin x-ray, yang memiliki
peranan sangat penting dalam dunia jasa pengiriman barang. 4. Birokrasi Pengurusan Dokumen
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,069) dan rating sebesar (2,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,138). Sebagai gambaran, untuk mengurus bea masuk dan keluar, SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang), PLP (Pindah Lokasi Penimbunan) --- pemindahan barang dari gudang lini I ke gudang lini II (TPS) dan lain-lain harus melalui Bea dan Cukai. Di dalam proses pengurusan dokumen, kadang masih sering terjadi kesalahan atau penyimpangan- penyimpangan; seperti data tidak sesuai dengan kondisi fisik barang. Keadaan ini pasti akan memperlambat proses pengeluaran barang. Oleh sebab itu, PT. Birotika Semesta/ DHL Express harus jeli dan teliti dalam penulisan dokumen, sehingga proses pengeluaran barang-barang dapat sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
5. Harga Minyak Dunia
Hasil penelitian memberikan bobot sebesar (0,138) dan rating sebesar (1,0), sehingga skor yang diperoleh sebesar (0,138). Saat ini, harga minyak mentah dunia melonjak 1% ke level US$ 118 per barel pada perdagangan Jum’at (22/7/2011) akibat adanya persetujuan Eropa untuk mem-bail out Yunani serta peningkatan pembelian akibat semakin lebarnya selisih harga antara minyak London dan Amerika Serikat.
18
Kenaikan harga minyak ini dapat menjadi ancaman bagi setiap perusahaan jasa pengiriman barang seperti PT. Birotika Semesta/ DHL Express, karena armada operasionalnya menggunakan bahan bakar minyak.
Tahap Pendekatan Ketiga
Langkah Strategis SWOT PT. Birotika Semesta/ DHL Express pada 2011 1. SWOT Menurut Diagram
(Y) Opportunity (+)
II I
(Turn Around) (Agresif)
0,759
Weaknesses (-) 0,501 Strength (+)
IV III
(Defensif) (Diversifikasi)
Threats (-)
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT PT. DHL Express
Sumber: J. David Hunger; Thomas L. Wheelen (2003); Z. Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000) - diolah penulis
Keterangan gambar :
Letak posisi PT. Birotika Semesta/DHL Express berdasarkan analisis SWOT menurut diagram yang dilakukan oleh penulis, berada di kuadran I, yaitu faktor internal dengan skor (0,501) dan faktor eksternal dengan skor (0,759). Pada daerah ini, perusahaan mempunyai situasi yang menguntungkan, sebab perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.
1. Analisis SWOT dengan I-E Matrix
Analisis dengan IE Matrix merupakan cara yang digunakan perusahaan
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT PT. DHL Express
Sumber: J. David Hunger; Thomas L. Wheelen (2003); Z. Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000) - diolah penulis
Keterangan gambar :
Letak posisi PT. Birotika Semesta/DHL Express berdasarkan analisis SWOT menurut diagram yang dilakukan oleh penulis, berada di kuadran I, yaitu faktor internal dengan skor (0,501) dan faktor eksternal dengan skor (0,759). Pada daerah ini, perusahaan mempunyai situasi yang menguntungkan, sebab perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
19
Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.
1. Analisis SWOT dengan I-E Matrix
Analisis dengan IE Matrix merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk memformulasikan strategi yang disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan model SWOT, sehingga, hasil dari analisis dapat melihat posisi perusahaan dalam matriks tersebut.
diperoleh dari penerapan model SWOT, sehingga, hasil dari analisis dapat melihat posisi perusahaan dalam matriks tersebut.
Total Skor Faktor Strategis Internal
KUAT RATA-RATA LEMAH
4.0 3,099 3.0 2.0 1.0 TINGGI 3,379 3.0 I PERTUMBUHAN Konsentrasi Via Integrasi Vertikal II PERTUMBUHAN Konsentrasi Via Integrasi Horizontal III PENGURANGAN Berputar SEDANG 2.0 IV STABILITAS Berhenti Sejenak atau Berlanjut dengan V PERTUMBUHAN Konsentrasi Via Integrasi Horizontal STABILITAS Strategi Laba VI PENGURANGAN Perusahaan terkait atau jasa jual habis
kewaspadaan RENDAH 1.0 VII PERTUMBUHAN Diversifikasi Konsentris VIII PERTUMBUHAN Diversifikasi Konglomerast IX PENGURANGAN Kebangkrutan atau Likuidasi
Sumber Data : J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000) - diolah penulis
Gambar 3. IE (Internal-Eksternal) Matrix
Berdasarkan IE Matrix di atas, maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi pertumbuhan (Kotak I). Untuk itu strategi yang akan diterapkan, adalah strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan
To ta l S ko r F ak tor S tra tegi s E ks ten al
Sumber Data : J.David Hunger ; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000) - diolah penulis
Gambar 3. IE (Internal-Eksternal) Matrix
Berdasarkan IE Matrix di atas, maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi pertumbuhan (Kotak I). Untuk itu strategi yang akan diterapkan, adalah strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan tarif, mengembangkan usaha, menambah kualitas jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Cara ini merupakan strategi terpenting bila perusahaan berada dalam kondisi adanya kecenderungan pesaing melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.
2. Formulasi Strategi Matriks SWOT (TOWS)
Setelah mengidentifikasi strategi-strategi berdasarkan faktor-faktor yang paling dominan hingga yang kecil pengaruhnya, maka, dapat diformulasikan dalam bentuk TOWS matrix. Berdasarkan TOWS Matriks juga dapat disusun empat strategi utama, yaitu: S-O, W-O, S-T dan W-T, dengan masing -masing strategi memiliki karakteristik dan penyelesaian tersendiri dan dalam implementasinya strategi dapat dilaksanakan secara bersama-sama, kooperatif serta saling menunjang satu sama lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 TOWS Matrix PT. Birotika Semesta/ DHL Express
Internal
Eksternal
Strength/ Kekuatan Kelemahan
Gudang yang bersih Kurangnya promosi di media elektronik dan cetak
Mempunyai peralatan gudang yang cukup memadai
Gudang impor yang kecil
Memiliki tarif sewa gudang yang kompetitif
Masih terjadi penyimpangan yang dilakukan pegawai lapangan
Pelayanan yang maksimal terhadap customer
Penempatan kargo yang salah Memiliki manajemen yang profesional Karyawan pemegang sertifikat PPJK masih sedikit
Opportunity/Peluang Strategi SO Strategi WO
Kepercayaan pelanggan meningkat
Menjalin hubungan dan bekerja sama dengan perusahaan kebersihan
(cleaning service)
Mengadakan kerja sama dengan perusahaan di media cetak fsn elektronik untuk memasarkan produk perusahaan
Airline yang loyal pada PT DHL Express
Menambahkan fasilitas dan alat penunujang gudang serta merawatnya dengan baik
Menjalin kerja sama dengan perusahaan kargo lain untuk menyewa gudang
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat
Menangani pengiriman dan penerimaan barang dengan andal, cepat dan tepat
Put the man on the right place
Perkembangan teknologi dan informasi
Menjaga hubungan baik dan komunikasi dengan pelanggan domestik maupun luar negeri
Mengadakan pelatihan yang lebih kepada karyawan yang bertugas menempatkan barang
Perkembangan industri
yang meningkat Bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri
Merekrut SDM yang telah memilki sertifikat PPJK
Threat/Ancaman Strategi ST Strategi WT
Gudang pesaing jauh lebih
besar Menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas gudang (TPS)
Memasang iklan di media elektronik atau
online dan cetak untuk
menjaga eksistensi perusahaan Peralatan gudang yang
semakin mahal
Mengoptimalkan pemakaian alat-alat gudang dengan saksama
Memperluas kapasitas gudang menjadi lebih besar
Persaingan Perusahaan kargo yang semakin meningkat
Bekerja sama dengan perusahaan logistik lokal untuk memperkuat posisi bersaing
Mengadakan pelatihan SDM dan merekrut SDM sesuai dengan bidang pekerjaanya Birokrasi pengurusan dokumen Komunikasi secara berkala mengenai pelayanan perusahaan Mengadakan briefing setiap hari kepada karyawan yang bersangkutan Harga minyak dunia Service 24 hours
penanganan keluhan dengan cepat dan tepat
Mengirim sejumlah karyawan untuk untuk mengikuti diklat PPJK Sumber Data : J.David Hunger; Thomas L. Wheelen (2003); Z.Heflin Frinces (2004); Rangkuti Freddy (2000)-diolah penulis
Berdasarkan perhitungan pada analisis penilaian SWOT, maka, terlihat bahwa faktor internal lebih besar daripada faktor eksternal. Selanjutnya, dalam analisis SWOT menurut diagram PT. Birotika Semesta/DHL Express berada pada kuadran I di antara Strength (kekuatan) pada sumbu X dan Opportunity (peluang) pada sumbu Y, sehingga, strategi yang digunakan pada TOWS Matrix adalah strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini adalah strategi yang diprioritaskan jika dibanding dengan yang lain.
Beberapa strategi pengembangan usaha yang dapat dilakukan selama perusahaan tersebut berada dalam masa pertumbuhan, adalah sebagai berikut:
1. Menjalin Hubungan dan Bekerja Sama dengan Perusahaan Kebersihan
(cleaning service)
2. Menambahkan Fasilitas dan Alat Penunjang Gudang serta Merawatnya dengan baik
3. Menangani Pengiriman dan Penerimaan Barang Dengan Andal, Cepat dan Tepat.
4. Menjaga Hubungan naik dan Komunikasi dengan Pelanggan baik Domestik maupun Luar Negeri
5. Bekerjasama dengan Perusahaan-Perusahaan Industri
Menjalin kerja sama merupakan hal yang penting dalam menjalankan setiap bisnis agar bisa meraup keuntungan. Melalui kerja sama dengan perusahaan industri, maka, PT. Birotika Semesta/DHL Express bisa mendapatkan keuntungan dan kepercayaan karena andal dan cepat dalam memproses dan menangani pekerjaannya. Mengingat, seluruh perusahaan industri ingin barangnya cepat, tepat, dan aman sampai di tujuan.
SIMPULAN
Letak posisi PT. Birotika Semesta/ DHL Express berdasarkan analisis SWOT menurut diagram berada di Kuadran I, yaitu faktor internal dengan skor (0,501) dan faktor eksternal dengan skor (0,759). Pada daerah ini, perusahaan mempunyai situasi yang menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini berarti, perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Strategi yang digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Strategi yang digunakan adalah strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Adapun, strategi S-O yang dapat dilakukan adalah: menjalin hubungan dan bekerjasama dengan perusahaan kebersihan (cleaning service), menambah fasilitas dan alat penunjang gudang serta merawatnya dengan baik, menangani pengiriman dan penerimaan barang dengan andal, cepat dan tepat, menjaga hubungan baik dan komunikasi dengan pelanggan domestik maupun luar negeri dan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, Jakarta, PT Bumi Akasara.
Hunger, J. David dan Thomas L.Wheelen. 2003. Manajemen Strategis, Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Ma’arif, M. Syamsul dan Hendri Tanjung. 2006. Manajemen Operasi, Jakarta : PT Grasindo.
Madjid, Suharto Abdul dan Eko Probo D. Warpani. 2009. Ground Handling
Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan, Jakarta :
PT RajaGrafindo Persada.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,.
---2011. SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat
yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan dan H. Sunarto. 2009. Pengantar Statistik untuk Penelitian
Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, Bandung :
Alfabeta.
Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2005. Dasar-Dasar Manajemen, , Jakarta : PT Bumi Aksara.