• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI

BERSIH PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER

(Studi Kasus : Pabrik SIR 3L/SIR 3WF PT. Perkebunan

Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung)

Oleh

Samuel Saortua Manullang

F34102125

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI

BERSIH PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER

(Studi Kasus : Pabrik SIR 3L/SIR 3WF PT. Perkebunan

Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Samuel Saortua Manullang F34102125

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI

BERSIH PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER

(Studi Kasus : Pabrik SIR 3L/SIR 3WF PT. Perkebunan

Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tanggal 31 Januari 1984 Di Bandar Lampung

Tanggal Lulus : Disetujui,

Bogor, Agustus 2006

Ir. Andes Ismayana, MT Pembimbing Akademik

(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam skripsi saya yang berjudul :

KAJIAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH

PADA INDUSTRI CRUMB RUBBER

(Studi Kasus : Pabrik SIR 3L/SIR 3WF PT. Perkebunan Nusantara VII

Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung)

merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan arahan Dosen Pembimbing, kecuali dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar atau capaian akademik lainnya pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Agustus 2006 Yang Membuat Pernyataan

(5)

i

Samuel S Manullang. F34102125. Kajian Potensi Penerapan Produksi Bersih pada

Industri Crumb Rubber (Studi Kasus di Pabrik SIR 3L/SIR 3WF PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu). Di bawah bimbingan Bapak Andes Ismayana.

RINGKASAN

Produksi bersih adalah suatu pendekatan penanganan limbah yang bersifat preventif dan terpadu, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan. Pelaksanaan strategi produksi bersih untuk mencegah terbentuknya limbah tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kegiatan recycle, reduksi pada sumbernya dan modifikasi produk. Penerapan produksi bersih pada industri, diharapakan akan dapat membantu mengurangi pencemaran yang ditimbulkan selama proses produksi dan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi industri yang bersangkutan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengkaji potensi penerapan produksi bersih pada industri crumb rubber. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data lapangan, pengukuran neraca massa, pengumpulan kemungkinan penerapan produksi bersih, evaluasi kelayakan teknis terhadap produk SIR 3L/SIR 3WF melalui pengujian di laboratorium dan mencoba menerapkannya di pabrik, serta melakukan analisis finansial untuk mengetahui kelayakan penerapan produksi bersih yang diusulkan.

Kemungkinan penerapan produksi bersih yang dapat dilakukan antara lain melalui tindakan good housekeeping, penggantian mesin pengering dan membuat instalasi daur ulang air pada setiap stasiun proses. Good housekeeping dengan menghentikan aliran air saat tidak digunakan, akan menghemat penggunaan sumber daya air sebanyak 10.291,5 kg/hari dan memberikan keuntungan secara ekonomi sebesar Rp. 4.787.015,04/tahun. Good housekeeping melalui pemasangan talang akan mencegah terjadinya kebocoran air sebanyak 9.381,363 kg/hari dan terbuangnya limbah berupa campuran latek homogen sebanyak 178,716 kg/hari. Pemasangan talang tersebut memberikan keuntungan secara ekonomi sebesar Rp. 181.621.459,9 per tahun. Penggantian mesin pengering lama dengan mesin pengering baru akan memberikan penghematan sebanyak 26,8 l solar/ton karet kering dan memberikan keuntungan secara ekonomi sebesar Rp. 634.047.264/tahun. Investasi penggantian mesin penegring ini layak untuk diterapkan, karena memiliki nilai NPV positif, IRR sebesar 19,271 persen, dan B/C ratio sebesar 1.1814.

Sedangkan penerapan produksi bersih dengan membuat instalasi daur ulang air, akan menghemat penggunaan sumber daya air sebanyak 33.298,402 m3/tahun dan memberikan keuntungan ekonomi sebesar Rp. 45.285.827/tahun. Investasi instalasi daur ulang air ini layak untuk diterapkan, karena memiliki nilai NPV positif, IRR sebesar 21,9 %, dan B/C ratio sebesar 1,153. Selain memiliki kelayakan ekonomi untuk diterapkan, berdasarkan SNI 06-1903-1990 dan kebijakan direksi PTPN VII, penerapan instalasi daur ulang air ini tidak mengakibatkan gagalnya mutu produk SIR 3L/SIR 3WF yang dihasilkan. Air hasil daur ulang dari mesin creper I dan creper II, serta air hasil daur ulang dari mesin hammer mills dan vortex pump ditampung dalam dua buah instalasi daur ulang yang berbeda untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing mesin tersebut untuk digunakan kembali pada proses produksi.

(6)

ii

Samuel S Manullang. F34102125. Studies of Effectiveness of Cleaner Production

Implementation in Crumb Rubber Industry (Case Study: SIR 3L or SIR 3WF plant, PT. Perkebunan Nusantara VII, Way Berulu Unit). Under guidance of Mr. Andes Ismayana.

SUMMARY

Cleaner Production is an approach to solve industrial waste problem which has preventive and integrated action, so that it can reduce the negative impacts from industrial waste towards environment by reducing the amount of waste products. Implementation of cleaner production strategy can be classified into three groups. They are recycling process, resource reduction, and product modification. This implementation should help the industry to reduce its waste pollution during production. Consequently, this reduction will give financial benefit for the industry.

The purpose of this research is to study the effectiveness of implementation of cleaner production in crumb rubber industry. Methodology used in this research comprises six stages. They are collecting data field, measuring mass balance, and collecting potencies of net production implementation, evaluating technical properness of SIR 3L or SIR 3WF thought laboratory test and trial implementation in the plant, and analyzing financial statement to study the effectiveness of net production implementation which has been proposed before.

Feasible possibilities of cleaner production that can be implemented in the industry are good housekeeping action, dryer machine replacement, and water-recycle installation set-up in every process station. Good housekeeping can be implemented by stopping water faucet when it is not needed. This action saves water resource up to 10,291.5 kg per day and gives financial benefit as much as Rp. 4,787,015.04 per year. Good housekeeping also can be done by establishing permanent gutter which will prevent water leakage of 9,381.363 kg per day and the waste of homogeny latex as much 178.716 kg per day. The installation of permanent gutter will give financial benefit as much Rp. 181,621,459.9 per year. Replacing the old machine with new dryer machines saves energy up to 26.8 L diesel fuel per ton dry rubber and gives financial benefit as much as Rp. 634,047,264 per year. Investment on new dryer machine gives positive NPV, with IRR of 19.271 percent, and B/C ratio of 1.1814. Thus, this investment is worth.

Meanwhile, setting up water-recycle installation will save water resource management up to 33,298.402 m3 per year and will give financial benefit as much as Rp. 45,285,827 per year. Investment on water-recycle installation is also worth as it gives positive NPV, with IRR of 21.9 percent, and B/C ratio of 1.153. Moreover, based upon SNI 06-1903-1990 and PTPN VII managerial policy, this installation will not reduce the quality of SIR 3L or SIR WF products. Recycled water from creper I and creper II machines, hammer mills, and vortex pump were collected in two different tanks, and then would be distributed to each machine to be reused in production process.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Sorga, karena berkat dan rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Kajian Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Crumb Rubber (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung). Kegiatan penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Bandar Lampung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji potensi penerapan produksi bersih yang dapat dilakukan oleh Unit Usaha Way Berulu sebagai upaya mengurangi terbentuknya limbah yang dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan berupa pengarahan, petunjuk pengerjaan, saran dan dorongan serta semangat. Penulis menyadari bahwa semua bantuan yang diperoleh atas berkat kepercayaan semua pihak kepada penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Andes Ismayana, MT selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing dan memberikan arahan serta nasihat mulai dari penulisan proposal, penelitian hingga menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Mohamad Yani, M.Eng. selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Mulyorini Rahayuningsih, MSi. selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Pengajar dan staf TIN-IPB yang telah banyak memberikan ilmu yang berharga dan bantuan selama penulis melangsungkan perkuliahaan. 5. Kedua Orangtua penulis (Papa, Mama) dan kepada kak Orlande, kak Novi dan

(8)

iv

6. Drs. H. Yusa’ari Supadin, selaku Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung yang telah mengijinkan melakukan penelitian.

7. Ir. H. Mujitaba Naning, MBA selaku Manajer PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu, serta seluruh karyawan bagian pengolahan dan laboratorium yang telah memberikan masukan serta bantuan untuk penulisan skripsi ini.

8. Ir. Tanto P Utomo, MSi selaku staf pengajar Universitas Lampung yang telah memberikan masukan dan bantuan untuk penulisan skripsi ini.

9. Ir. Dadi Maspanger, MT selaku peneliti di BPTK dan Dr. Suharto Honggokusumo selaku Direktur Eksekutif Gapkindo yang telah memberikan masukan untuk penulisan skripsi ini.

10. Adriel, Jeni Eva, Putra, dan Thomas yang telah memberikan bantuan dan dukungan untuk penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk seluruh anggota

Useless Community dan Gibol : Amin, Arif, Eko, Frans, Hadi, Haiman, Iklash,

Indra, Irham, Irpan, Iyas, Lutfi dan Sesar atas kebersamaannya selama ini. Terima kasih kepada seluruh TIN 39 atas kebersamaan dan keceriaannya.

Penulis telah berusaha menyelesaikan penelitian ini sebaik mungkin, apabila masih terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membantu untuk menyempurnakannya.

Bogor, Agustus 2006

Penulis

(9)

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... I. PENDAHULUAN ... A. LATAR BELAKANG ... B. TUJUAN PENELITIAN ... C. RUANG LINGKUP PENELITIAN ... II. TINJAUAN PUSTAKA ... A. PENGENDALIAN LIMBAH ... B. PENERAPAN PRODUKSI BERSIH ... C. TANAMAN KARET DAN LATEKS ... D. INDUSTRI CRUMB RUBBER ... E. LIMBAH INDUSTRI KARET ... III. METODOLOGI ... A. KERANGKA PEMIKIRAN ... B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ... C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... D. IDENTIFIKASI SUMBER LIMBAH ... E. PEMILIHAN POTENSI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH ... F. ANALISIS DATA ... 1. Evaluasi Kelayakan Teknis ………. 2. Evaluasi Kelayakan Finansial ………. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………... A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ……….

Halaman i iii v vii viii ix 1 1 3 3 4 4 6 12 14 18 20 20 21 21 22 22 22 22 23 25 25

(10)

vi

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……….. 2. Sarana dan Prasarana ……….. B. PROSES PRODUKSI ………... 1. Bahan Baku dan Bahan Penunjang ………... 2. Proses Pengolahan ……….. C. IDENTIFIKASI SUMBER LIMBAH ……….. D. KAJIAN POTENSI PRODUKSI BERSIH ………..

1. Kegiatan Perusahaan Yang Dapat Digolongkan Sebagai Pengelolaan Lingkungan ... 2. Kemungkinan Penerapan Produksi Bersih Pada Industri SIR 3L atau

SIR 3 WF UU. Wabe ... E. ANALISIS FINANSIAL ……….. 1. Penggantian Mesin Pengering ……… 2. Good Housekeeping ……… 3. Pembuatan Talang Permanen ………. 4. Daur Ulang Air Limbah ……….. F. REKOMENDASI ………. V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….. A. KESIMPULAN ………. B. SARAN ………. DAFTAR PUSTAKA ………... LAMPIRAN ……….. 25 25 27 27 29 32 46 46 47 56 56 59 60 63 68 69 69 70 71 73

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, aktivitas belajar siswa kelas IV di SD Negeri 25 Moko Waisai, Kabupaten Raja Ampat untuk

Antara bulan September 2012 dan Februari 2013, lebih dari 6.000 orang telah diwawancarai dari 6 negara/wilayah yang berbeda di Asia Tenggara tentang pandangan mereka yang

7HQWDQJ 3HQ\HOHQJJDUDDQ GDQ 5HWULEXVL 3HOD\DQDQ 3HPDNDPDQ -HQD]DK GL .RWD 6HPDUDQJ WHUGDSDW NHWLGDNVHVXDLDQ DQWDUD SHUDWXUDQ GHQJDQ NHDGDDQ GLODSDQJDQ \DLWX SDGD SDVDO PHQJHQDL

Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi tanggungjawab masyarakat setempat, termasuk penentuan biaya (=fee) untuk wisatawan ( nilai ekonomi dan wisata ).

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh peneliti dari lapangan sekaligus dapat. dinyatakan kedalam bentuk

Batasan dalam penelitian ini yaitu suhu ruangan dan suhu tubuh sebagai parameter input fuzzy, untuk mengukur suhu tubuh dan ruangan menggunakan sensor

Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, untuk selanjutnya disebut Undang- Undang Arbitrase menjelaskan

Menimbang, bahwa dari hal-hal tersebut diatas, menurut hemat Majelis Pengadilan Tinggi telah memenuhi rasa Keadilan, Kepatutan, Kepantasan, bahwa anak angkat (Tergugat)