• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif , air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi pengertian persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan proses persepsi. Ketiga mengenai perilaku meliputi pengertian perilaku, faktor yang mempengaruhi perilaku dan tipe perilaku.

2.1 ASI Ekslusif

Pemberian ASI secara Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya dan bubur kecuali obat sirup (DepKes, 2003).

ASI Ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman lai kecuali obat, vitamin dan mineral. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (DepKes RI, 2004).

2.2 Air Susu Ibu

2.2.1 Pengertian ASI

ASI adalah susu yang di produksi ibu untuk bayi yang bermanfaat sebagai sumber gizi bayi karena bayi belum bisa mencerna makanan padat. ASI tidak dapat digantikan oleh susu formula termahal sekalipun (Nirwana, 2014).

(2)

ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu menjaga bayi dari bakteri, alergi dan diare. ASI juga mampu meningkatkan jalinan tali kasih sayang antara ibu dan bayinya (UNICEF dan DepKes, 1994).

ASI merupakan makanan bayi yang paling utama dan aman untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dan tepat komposisinya dengan kebutuhan bayi. Pemberian ASI yang tepat diberikan mulai bayi berusia 0-6 bulan tanpa makanan tambahan. ASI memberikan zat kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan antara ibu dan bayi.ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan pemberian ASI dapat terus diberikan hingga bayi berumum 2 tahun (Maryunani, 2012).

2.2.2 Kandungan ASI

a. Laktosa (Karbohidrat)

Laktosa adalah jenis karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk bayi. Sebagai sumber energi laktosa atau gula susu yang membantu meningkatkan penyerapan kalsium di dalam tubuh dan merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus. Laktobasilus bifidus akan membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan gangguan kesehatan.

b. Lemak

Lemak memiliki fungsi yang hampir sama dengan karbohidrat yaitu sebagai sumber energi. Selain sebagai sumber energi, lemak membantu dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak mengandung komponen lemak esensial yang kan diolah

(3)

oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan otak bayi, dan kecerdasan otak bayi.

c. Protein

Protein berfungsi untuk mengatur dalam pertumbuhan tubuh bayi. Komponen dari protein yang terdapat dalam ASI adalah asam amino yang membantu dalm pembentukan otak.

d. Garam dan Mineral

Dalam ASI memiliki kandungan mineral yang lengkap hingga bayi berusia 6 bulan. Zat besi dan Kalsium yang terdapat dalam ASI memiliki sifat yang stabil sehingga tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Zat besi membantu dalam proses pembentukan darah untuk menghindarkan bayi dari penyakit kurang darah atau anemia.

e. Vitamin

ASI mengandung vitamin ADEK. Kandungan vitamin dalam ASI lengkap dan cukup untuk bayi hingga bayi berusia 6 bulan terkecuali Vitamin K, karena usus bayi belum mampu membentuk Vitamin K dengan sempurna (Maryunani, 2012)

2.2.3 Manfaat ASI

Menurut Roesli (2000), kandungan yang terdapat dalam ASI bermanfaat bayi, yaitu:

a. ASI sebagai Nutrisi

Komposisi air susu ibu sesuai dengan kebutuhan bayinya. ASI merupakan makanan yang paling tepat untuk bayi. ASI merupakan sumber gizi yang tepat

(4)

dan cocok dan sempurna untuk kebutuhan bayi baik dilihat dari kualitas maupun kuantitasnya. Nutrisi untuk bayi akan tetap ada tanpa memberikan makanan tambahan selama bayi berusia 0-6 bulan.

b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi yang baru lahir secara ilmiah telah memiliki zat kekebalan tubuh (immunoglobulin) dari ibu yang berada pada ari-ari. Zat kekebalan tubuh ini tidak bertahan lama, karena zat yang terkadung menjadi menurut saat bayi lahir. Hal ini menyebabkan bayi akan kehilangan zat kekebalan tubuh yang dibutuhkan. Pemberian ASI dapat memberikan kekebalan tubuh untuk bayi karena ASI mengandung Kolostrum yang mengandung zat kekebalan 10-17 lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan ini berfungsi untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri, virus, parasite dan jamur. c. ASI meningkatkan kecerdasan

Pemberian ASI kepada bayi ternyata dapat meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung Nutrien yang hanya ada pada ASI, bukan pada susu formula atau susu sapi sekalipun. ASI mengandung Taurin, Laktosa dan Asam Lemak Ikatan Panjang (DHA, AA, Omega-3, Omega-6). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi peningkatan kecerdasan ini yang pertama yaitu dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor bawaan yang diturunkan dari orang tua. Faktor kedua adalah lingkungan yang juga mempengaruhi pencapaian faktor genetik. Berbeda dengan faktor genetik, faktor lingkungan ini dapat di rekayasa karena dipengaruhi oleh aspek asuh (kebutuhan fisik-otak), asih (kebutuhan emosional dan spiritual) dan asah (kebutuhan dalam bersosialisasi).

(5)

d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang

Pemberian ASI secara Ekslusif mampu meningkatkan jalinan kasih sayang karena adanya kontak langsung yang terjadi secara terus-menerus sehingga bayi secara psikologis merasakan kasih sayang dari ibu sehingga membentuk suatu ikatan dan kepercayaan dari bayi kepada ibu. Kontak langsung tersebut meliputi penerimaan kehangatan tubuh dari ibu kepada bayi saat proses menyusui.

Selain bermanfaat untuk bayi, menurut Roesli (2005), ASI bermanfaat untuk ibu bayi. Manfaat yang didapat oleh ibu apabila memberikan ASI secara Ekslusif adalah ASI mampu mengurangi pendarahan, mampu mengurangi terjadinya Anemia, mampu menunda kehamilan, mampu mengurangi risiko terkena Kanker dan ASI mampu menghemat biaya.

Menurut Gustina (2008), terdapat manfaat ASI untuk ibu dan keluarga yaitu :

a. Mampu mengembalikan kesuburan pasca melahirkan sehingga dapat menunda kehamilan.

b. Mengurangi risiko ibu mengalami Anemia. Pemberian ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mampu mengurangi pendarahan.

c. Mencegah Kanker khususnya Kanker Payudara. Kanker payudara disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara hormone Estrogen dan hormone progesteron. Saat ibu tidak beraktifitas atau tidak menyusui, keadaan hormon estrogen dalam keadaan tinggi. Namun pada saat menyusui keadaan hormon estrogen mengalami penurunan yang

(6)

menyebabkan keseimbangan antara hormone estrogen dan hormone progesteron.

d. Ibu cepat langsing karena terdapat penelitian yang membuktikan bahwa ibu yang menyusui hingga bayi berusia 6 bulan lebih langsing setengah kg dibandingkan ibu yang menyusui hingga 4 bulan saja.

e. Lebih ekonomis karena dapat mengurangi pengeluaran untuk memberi susu formula.

Manfaat untuk keluarga adalah menurunkan pengeluaran karena ASI bernilai ekonomis. Pemberian ASI kepada bayi dapat menyebabkan bayi tidak perlu dibelikan susu formula dan bayi lebih jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat.

2.3 Persepsi

2.3.1 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu diterima, disadari dan dimengerti. Proses penerimaan rangsang ini disebut dengan Pengindraan (sensation). Persepsi sangat erat hubungannya dengan pengindraan, namun bukan sekedar hasil pengindraan saja. Dalam persepsi terdapat unsur interpretasi terhadap rangsangan - rangsangan yang diterima. Rangsangan-rangsangan yang diterima inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian. Terdapat penulis yang menyatakan bahwa persepsi adalah sebagai penafsiran pengalaman atau “the

(7)

2.3.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang satu dengan yang lainnya tentu tidak sama. Perbedaan persepsi yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut Mulyana (2000) perbedaan persepsi seseorang disebabkan oleh :

1. Faktor Internal

Persepsi yang dipengaruhi oleh diri sendiri. Didasari oleh perasaan, pengetahuan, sikap dan kepribadian individu, pengalaman, nilai dan kebutuhan.

2. Faktor Eksternal

Persepsi yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Melihat dari sudut pandang sekitar dan menimbulkan interpretasi terhadap rangsangan tersebut. Latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, kebutuhan sekitar dan intensitas merupakan contoh dari faktor eksternal. Selain dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, terdapat juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi persepsi.

2.4 Perilaku

Pengertian Perilaku

Dalam buku Notoatmodjo (2010) terdapat teori Kurt Lewin yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh konteks yang ada. Perilaku adalah hasil interaksi antara diri sendiri dengan lingkungannya atau person terhadap

environment.

Perilaku merupakan semua aktifitas manusia baik yang diamati secara langsung ataupun secara tidak langsung (Notoatmodjo, 2003).

(8)

2.5 Penelitian Terkait

Pada penelitian yang dilakukan oleh Media dkk, tahun 2006 di Kabupaten Karawang Jawa Barat menyatakan bahwa pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif relatif rendah. Penelitian ini dilakukan kepada ibu-ibu yang berada di Kabupaten karawang. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengetahuan ibu mengenai ASI Eklusif relative rendah, begitu juga dengan perilaku pemberian ASI secara eksklusif pada umumnya mereka tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Juliastuti mengenai hubungan tingkat pengetahuan, status pekerjaan ibu dan pelaksanaa inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI Eksklusif tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelaksanaan inisiasi menyusui dini dan status pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu, maka semakin tinggi kemungkinan pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan yang baik tentang ASI akan menimbulkan keinginan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya karena ibu mengetahui keuntungan dan bahaya dari pemberian ASI Eksklusif.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dampak kenaikan harga BBM yang diukur dari perubahan benefit dan atau perubahan kerugian menunjukkan bahwa jenis sayur seledri tidak mengalami perubahan keuntungan dan

3 Variabel-variabel independen yang mewakili tingkat kepuasan pengguna perangkat lunak bersifat open source (Linux) dan berpengaruh secara signifikan dengan korelasi yang cukup

Program K3 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada mitra pengguna jasa layanan Balai K3 Medan. Program K3 dapat mempengaruhi kinerja karyawan,

Dari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksilaris adalah dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu premolar

Berdasarkan syarat ini, barang yang tidak ada ketika akad tidak sah dijadikan objek akad seperti jual beli yang sesuatu yang masih di dalam tanah atau menjual anak

Telah dilakukan penelitian tentang pandangan guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Fisika SMK di kota Surabaya Tujuan penelitian adalah untuk menjaring

Pada tinea kruris keluhan utama adalah rasa gatal yang da%at he&at. ?esi umumnya &ilateral walau%un tidak simetris0 &er&atas tegas0 te%i meninggi yang.. da%at

Dalam proses pendampingan ini petani yang diharapkan adalah petani. peneliti yang mampu mengamati secara mendalam