• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan untuk populasinya (Wahyuni,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan untuk populasinya (Wahyuni,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain survey yaitu penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan untuk populasinya (Wahyuni, 2003). Desain penelitian ini meliputi poin poin antara lain tujuan studi, tipe hubungan antar variabel, lingkungan studi, unit analisis, horison waktu, dan pengukuran konstruk.

2 Tujuan Studi

Tujuan dari penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian hipotesis), dimana penelitian ini menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel (indriantoro, Supomo, 2000) dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan inovasi dan pasokan sumber daya untuk inovasi terhadap perilaku inovatif.

3 Tipe Hubungan Variabel

Tipe hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab – akibat (kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini dukungan inovasi dan pasokan sumber daya sebagai variabel bebas perilaku inovatif sebagai variabel terikatnya.

4 Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah individu dalam organisasi.

(2)

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Scott dan Bruce (1994) penelitian ini menggunakan 2 jenis kuisioner. Kuisioner pertama memuat pertanyaan yang menunjukan dukungan dan pasokan sumber daya inovasi. Kuisioner pertama ditujukan untuk karyawan perusahaan. Sementara itu kuisoner kedua digunakan untuk menilai perilaku inovatif karyawan. Kuisioner kedua ini ditujukan untuk ketua tim oranisasi. Bisa berupa pimpinan ataupun ketua organisasi.

Terdapat beberapa jenis biro Iklan, diantaranya biro iklan yang mengurusi media media besar dan klian tidak berhubungan langsung dengan konsumen seperti TV, billboard atau sering disebut above the line atau biro iklan yang mengurusi media kecil seperti cetak flayer, brosur, desain produk, pameran atau yang berhubungan langsung dengan konsumen below the line. Penelitian ini mengambil sampel dari biro iklan yang mengurusi below the line khususnya yang menyediakan juga media billboard di kota Surakarta dan Yogyakarta.

5 Horizon waktu

Penelitian ini merupakan penelitian satu waktu (one shoot study) yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus dapat berupa data dari subyek penelitian dalam satu periode waktu.

6 Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel 6.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan selain bagian produksi pada perusahaan biro iklan. Jumlah perusahaan biro iklan di Yogyakarta dan Surakarta menurut persatuan perusahaan periklanan Indonesia (P3I) pada tahun 2014 sebesar 32 dan 6. Jika jumlah karywan satu perusahaan diasumsikan sejumlah 20 maka populasi pada penelitian ini sejumlah 760.

(3)

6.2 Sampel

Pada pedoman pengambilan sampel dari (Sekaran, 2006) yaitu pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus sepuluh kali lebih besar dari jumlah variabel yang akan dianalisis. Jumlah variabel yang dianalisis sebanyak 3, jadi minimal sampelnya adalah 30. Sampel yang digunakan di penelitian ini minimal 30 sampel.

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

• Sampel merupakan karyawan dari perusahaan biro iklan yang melayani pemasangan iklan outdor.

• Karyawan tersebut bukan merupakan bagian produksi. Karyawan bagian produksi tidak dipilih karena kontrak kerja yang pendek dan kesempatan untuk meyampaikan ide inovasi yang kecil.

6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dimana responden harus memiliki persyaratan khusus untuk bisa dijadikan sampel dalam penelitian. 7 Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

7.1 Variabel Independent Dukungan terhadap inovasi

Salah satu hal yang menjadi hal penting dalam lingkungan inovatif perusahaan adalah mengenai dukungan terhadap individu dalam melakukan inovasi. (Seigeal dan Kreamer, 1978) menyatakan bahwa dukungan terhadap individu yang meliputi kebebasan dalam mencari ide baru dan toleransi akan perbedaan pendapat dalam mengemukakan ide dapat mendukung inovasi perusahaan. (Scott an dbruce 1994) menyatakan dukungan untuk inovasi antara lain:

(4)

1. Pandangan karyawan atas orientasi perusahaan terhadap kreativitas dan perubahan inovatif.

2. Dukungan untuk anggota mereka dalam berfungsi secara independen dalam mengejar ide-ide baru.

3. Toleransi keberagaman di antara karyawan. 4. Reward.

Pasokan sumber daya

Scottt dan Bruce, 1994) menyatakan pasokan sumberdaya untuk inovasi antara lain:

1. perlengakapan 2. fasilitas

3. waktu untuk mencari ide kreatif 7.2 Variabel Dependent

Perilaku Inovatif

Pengertian perilaku inovatif menurut Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp, 2003) adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,

memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi.

1. Usaha atas pencarian inovasi. 2. Usaha untuk mengembangkan ide 3. Usaha untuk menyampaikan ide 4. Pengalokasi dana untuk pencarian ide

(5)

8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada manajer atau pemilik perusahaan. Dalam kuesioner tersebut terdiri atas 24 item pertanyaan yang didapat dari definisi operasional variabel yang telah ada pada pembahasan diatas. Menggunakan skala likert, dengan 5 opsi pilihan, 1 untuk sangat tidak setuju dan 5 untuk sangat setuju.

9 Jenis Data 9.1 Data primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan perusahaan yang dipilih.

10 Metode pengumpulan data 10.1 Metode kuesioner

Kuesioner diambil dalam penelitian ini karena dipandang responden lebih memahami kondisi sebenarnya dan juga apa yang dinyatakan oleh responden adalah benar dan dapat dipercaya, dan juga interpretasi responden tentang pertanyaan – pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. Selain itu kuesioner akan membantu responden dengan kesibukannya untuk memudahkan dalam memberikan informasi

10.2 Metode kepustakaan

Metode ini memastikan tidak ada variabel – variabel di penelitian terdahulu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah

(6)

yang terlewatkan. Metode ini dilakukan dengan membaca literatur literatur yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

11 Metode Analisis Data 11.1 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan mengetahui seberapa tepat suatu tes melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi juga pengukuran mendekati sasarannya (sekaran, 2003). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) yang dilakukan peneliti terhadap konstruk dalam penelitian menggunakan program SPSS. Hair et.al. (. 1998) merekomendasikan pedoman berikut untuk signifikansi praktis:

± 0,3 Minimal

± 0,4 cukup signifikan

± 0,5 sangat Signifikan

11.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (arikunto, 1996). Reliabilitas juga digunakan sebagai ukuran sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang lebih dari dua kali atau lebih. Untuk menguji reliabilitas pad penelitian ini menggunakan cronbach’s alpha dengan bantuan program SPSS. Pengukuran pada penelitian ini hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

(7)

antar jawaban. Dalam pengkukuran (Triton, 2005) mengklasifikasikan nilai cronbach alpha sebagai berikut:

- Nilai 0,00 – 0,20 dikategorikan kurang reliabel

- Nilai 0,21 – 0,40 dikategorikan agak reliabel

- Nilai 0,41 – 0,60 dikategorikan cukup reliabel

- Nilai 0,61 – 0,80 dikategorikan reliabel

- Nilai 0,81 – 1,00 dikategorikan sangat reliabel

11.3 Analisis Regresi

Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Pada penelitian ini hasil uji regresi hubungan antar variabel kuat apabila nilai R < 0,5.

10.3 Uji F

Uji F dikenal dengan Uji parsial atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan. Nilai T dalam

(8)

penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika p-value < 0.05 berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

10.4 Uji T

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan Uji F. Jika p-value lebih kecil dari level of significance yang ditentukan, yaitu 5% maka hasil uji F menunjukan variabel independen secara bersama sama berpengaruh terhadap varibel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk

Analisis regresi berganda untuk mengetahui arah hubungan variabel independen dengan variabel dependen, apakah berhubungan positif atau negatif dan memprediksi nilai variabel

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen (variabel terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel independen Hubungan Pemasaran Pelanggan (X1), Nilai nasabah (X2) dan Kualitas

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan masing-masing variabel independen untuk memprediksi nilai

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih serta untuk menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dan independen. Ketepatan fungsi

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.Adapun variabel dependen dalam penelitian