• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun: NPM : Program Studi : S1 TI. Dosen: Drs.Tahajudin Soedibyo MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun: NPM : Program Studi : S1 TI. Dosen: Drs.Tahajudin Soedibyo MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun:

Nama : Indah Puspita Purna Bhayangkara NPM : 11.11.4879

Kelompok : C Program Studi : S1 – TI

Dosen:

Drs.Tahajudin Soedibyo

MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

(2)

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI

Abstrak

Sebagai Dasar Negara dan Ideologi, Pancasila diharapkan mampu menjadi cita-cita dan tujuan negara Indonesia. Pancasila juga menata dan mengatur kehidupan penyelenggaraan negara. Dengan maksud inilah nilai-nilai yang terdapat didalam Pancasila diharapkan menjadi pedoman bagi Bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya beberapa kasus yang pernah terjadi, Pancasila diharapkan mampu mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari perpecahan. Serta dapat membawa kehidupan Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dimasa mendatang.

(3)

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 masih disebut negara yang sedang berkembang maju menyertai globalisasi dunia seiring dengan perkembangan pemerintahan yang dinamakan Orde Reformasi dan tetap memiliki landasan kerohanian Pancasila. Landasan kerohanian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini memiliki makna sejarah kenegaraan yang sangat panjang dan penting sepanjang hidupnya bangsa Indonesia semenjak zaman Nusantara.

Pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam landasan kerohanian yang secara sah dan telah menjadi dasar negara dalam waktu satu hari setelah diproklamasikan negara Republik Indonesia, yaitu 18 Agustus 1945 maka dasar negara Republik Indonesia telah lahir dengan sah melalui sebuah badan, yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dalam perkembangannya, nila kerohanian Pancasila, selain merupakan suatu dasar negara juga suatu ideologi bagi bangsa dan negara Republik Indonesia.

Nilai kerohanian ( dasar negara) yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 akan berperan mengantarkan bangsa Indonesia menuju suatu cita-cita kehidupan kebangsaan yang bebas,merdeka mencapai suatu masyarakat berkesejahteraaan dan berkeadilan, dan melepaskan diri dari segenap kehidupan yang penuh penderitaan dan kemiskinan.

Kita juga tak pernah melupakan betapa landasan kerohanian kita mempertahankan diri untuk tetap eksis dalam melindungi bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai bersama walaupun sejak lahirnya hingga kini tak henti-hentinya mendapat cobaaan dan mengalami pasang surut berulang kali yang disebabkan bukan oleh Pancasilanya sendiri (dalam arti nilai-nilai yang tersirat didalamnya), namun lebih condong disebabkan perbedaan persepsi dalam memahami dan menilai Pancasila dari pihak-pihak yang ingin memiliki dasar atau ideologi yang lain bagi negara kita ini.

Namun, kenyataannya pada saat ini kita tak perlu mengingkari bahwa Pancasila, selain sebagai dasar negara juga sebagai ideologi bangsa dan dapat mempersatukan seluruh kebhinekaan bangsa Indonesia.

(4)

B. Rumusan Masalah

Pancasila sebagai ideologi nasional berarti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan tujuan dan cita-cita nasional negara. Sebagai cita-cita luhur bangsa maka sudah sewajarnya cita-cita itu diwujudkan dalam pengalaman penyelenggaraan bernegara. Berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas :

 Apakah makna Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi sudah dipelajari khususnya oleh Bangsa Indonesia?

 Apakah nilai-nilai dalam Pancasila sudah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari?

 Bagaimana pelaksanaan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara hingga saat ini dalam kehidupan Bangsa Indonesia?

(5)

BAB II

A. Pendekataan Historis

Berdasarkan catatan sejarah tentang Budha, sehubungan dengan Pancasila telah dikenal istilah sila,artinya moralitas ddan berkembang pada masyarakat yang memeluk agama Budha. Sila mengandung maksud melindungi orang lain dari penderitaan. (Ashin Janakabhivamsa, 2005:179-183).

Dijelaskan lebih lanjut bahwa sila juga bermakna menjalankan lima sila, melalui fungsi sila-sila, yakni menghindari membunuh, menghindari mencuri, menghindari berbuat asusila, menghindari berkata bohong, dan menghindari minum yang memabukkan.

a. Menghindari Membunuh (Panditipata-Virati)

Fungsi sila ini untuk melindungi makhluk lain dari penderitaan. Oleh karena itu, tidak boleh melakukan pelanggaran terhadap sila tersebut. Sila pertama dari lima sila untuk menghindari terjadinya pembunuhan semua makhluk hidup. Jika terjadi pelanggaran terhadap sila ini akan berakibat terjadinya pembantaian yang akan menuju peperangan dan pertumpahan darah. Dengan demikian, merupakan malapetaka terhadap segenap makhluk di atas bumi ini.

b. Menghindari Mencuri (Adinnadana-Virati)

Menaati sila kedua, berarti membebaskan semua manusia dari penderitaan dan kejahatan, untuk selanjutnya mencapai kedamaian fisik dan mental; lahir dan batin, sedangkan bila terjadi pelanggaran terhadap sila ini maka hal itu akan mengakibatkan kegelisahan yang amat sangat karena pencurian dan perampokan akan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan dari korbannya, baik dalam lingkup kecil (keluarga) maupun dalam lingkup besar, seperti negara yang dijajah dan dikuasai oleh musuh.

c. Menghindari Berbuat Asusila (Kamesu-Micchacara Virati)

Menaati sila ketiga ,berarti menghindari perbuatan asusila dan menghindarkan kesakitan serta penderitaan orang lain. Oleh karena itu, penghindaran diri dari perbuatan (tindakan) seksual yang tidak sah akan membawa kedamaian dan ketenangan bagi semua makhluk yang hidup di dunia karena manusia yang keduniawian akan selalu mengikuti dan menyukai nafsu badaniah, kenikmatan, serta kesenangan badaniah.

(6)

Sila keempat berfungsi untuk menghindari hal buruk atau penderitaan akibat kebohongan dari ucapan, banyak terjadi orang melakukan kebohongan atas hal-hal sepele sampai hal yang penting, dari urusan perseorangan sampai kepada urusan negara, termasuk kebenaran mutlak dalam ajaran agama yang sesat sehingga menaati sila ini, artinya karena menghindarkan kesesatan maupun malapetaka akibat kata-kata yang tidak benar atau kebohongan.

e. Menghindari Minum yang Memabukkan (Surapana-Viranti)

Menaati ketentuan sila kelima dan menghindari zat yang memabukkan akan membebaskan dunia dari kesengsaraan dan keresahan. Oleh karena itu, lebih baik menghindari dan menjauhkan diri dari berbagai macam minuman keras atau yang dapat memabukkan agar tidak terjadi kemaksiatan yang menyebabkan kecenderungan terjadinya kerusuhan yang kadang-kadang tak terkendali. Dengan demikian, orang yang dapat melepaskan diri dari kebiasaan yang tidak baik tersebut (mengonsumsi, minum-minuman beralkohol, dan lain-lain) akan terhindar dari malapetaka serta kesengsaraan duniawi.

Apabila saling menyadari dan benar-benar bisa menjalankan kelima aturan moral atau kelima sila di atas, manusia dapat menyelamatkan dunia dari kesengsaraan dan keresahan. Itulah ajaran tentang sila yang bermakna moralitas, yang sangat ditaati oleh mereka yang benar-benar melaksanakan ajaran Budha.

Pengertian pacasila, dalam hubungan ini selanjutnya juga telah memasuki perkembangan dalam kesusasteraan masa kejayaan Majapahit, di antaranya terdapat dalam buku Negara

Kertagama, karangan mPu Prapanca pada tahun 1365, yang mempunyai makna pelaksanaan

kesusilaan ada lima ketentuan, dilarang (dihindari), yaitu a. Tidak boleh melakukan kekerasan;

b. Tidak boleh mencuri;

c. Tidak boleh berjiwa dengki; (tidak boleh iri, atau bersikap tidak baik terhadap orang lain);

d. Tidak boleh berbohong; e. Tidak boleh mabuk-mabukan.

Semua pengertian disebutkan di atas, belum ada penjelasannya dan memiliki makna yang hampir sama, seperti yang disebutkan sebelumnya. Setelah kerajaan Majapahit jatuh,

(7)

kemudian dikenal dalam masyarakat Jawa khususnya, istilah Mo Lima atau M berjumlah lima, yaitu lima M (ketentuan berjumlah 5 M) harus dihindari dari kehidupan masyarakat, supaya menjadi baik, tertib, dan teratur.ora keno mateni, maling, madon, lan main (dilarang membunuh, mencuri, main perempuan, menghisap candu/morfin: sekarang narkoba, dan berjudi).

B. Pembahasan Masalah

Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup berisi konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Di dalamnya berisi atau mengandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan bangsa Indonesia dan terkandung pikiran serta gagasan yang mendasar mengenai kehidupan yang dianggap baik,sesuai dengan nilai yang dimiliki. Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut dapat dijabarkan bahwa Pancaila sebagai dasar negara berarti bahwa Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara dan merupakan sumber hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sedangkan Pancasila sebagai ideologi artikan sebagai ajaran, doktrin, atau ilmu yang diyakini kebenarannya, disusun secara sistematis, dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia sejak kecil sudah diajarlan mengenai makna yang terkandung didalam Pancasila, hal ini dapat dilihat pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dengan mempelajari makna yang terkandung didalam Pancasila inilah Bangsa Indonesia dapat menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah sifat gotong royong dan musyawarah yang sering kita lihat. Pada umumnya orang-orang yang tinggal didaerah pedesaan akan bergotong royong dalam mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan misalnya membangun rumah, jembatan atau jalan antar desa. Sedangkan musyawarah sendiri sering kita jumpai disaat sedang mendiskusikan suatu hal didalam forum. Musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat. Namun, pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi masi belum maksimal dalam arti kata ada beberapa contoh tindakan yang tidak sesuai dengan dasar dan ideologi Pancasila, misalnya gerakan aceh

(8)

merdeka (GAM) yang ingin merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rasa persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia telah luntur.

BAB III

Kesimpulan

Pancasila diyakini oleh Bangsa Indonesia merupakan ideologi yang tepat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga mampu memberikan motivasi kepada bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya. Ideologi Pancasila mampu mengemban tugas ke masa depan dalam mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila.

(9)

Referensi

Setijo, Pandji. 2011. Pendidikan Pancasila. Jakarta:Grasindo

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Cek Masalah (DCM) bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa, terkait dengan bidang kesehatan, keuangan, pergaulan sosial,

Adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dapat disingkat menjadi UUGD menjadi landasan hukum bagi profesi

1. Suap adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang dengan syarat orang yang diberi tersebut dapat menolong orang yang memberi. Maksudnya, sesuatu yang dapat berupa uang

Skripsi yang berjudul: “PERBANDINGAN KONSTITUSIONAL PENGATURAN IMPEACHMENT PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT DAN KOREA

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri. Keinginan Masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang tertib

Izin usaha pertambangan adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan

b. pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang. Selain penyidik polisi negara Republik Indonesia, kepada pejabat pegawai