• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. sudah terkenal dengan kekayaan budayanya baik pada ranah nasioanl hingga mancanegara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. sudah terkenal dengan kekayaan budayanya baik pada ranah nasioanl hingga mancanegara."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

68

BAB IV

Kesimpulan

Kota Yogyakarta salah satu kota yang mempunyai segudang kebudayaan serta bangunan - bangunan kuno sebagai tanda peninggalan bersejarah pada zaman dahulu. Kota ini merupakan sudah terkenal dengan kekayaan budayanya baik pada ranah nasioanl hingga mancanegara. Banyak orang dari pulau lain di kawasan Indonesia berbondong bondong menuju Kota Yogyakarta hanya untuk menuntut Ilmu hingga hanya untuk bertamasya saja, sehingga kota ini dijuluki dengan Kota Pelajar.

Kota Wisata juga tak luput melekat pada kota Yogyakarta dikarenakan banyaknya tempat hiburan maupun tempat tempat bersejarah yang berada di kawasan kota Yogyakarta ini. Banyaknya tempat bersejarah seperti Kraton, Candi Prambanan, benteng Van den Burgh, Pasar Ngasem hingga masih banyak lagi merupakan daya tarik tersendiri mengapa kota ini sering menjadi kunjungan wisatawan lokal mau pun mancanegara.

Dalam hal ini penulis akan menuliskan beberapa temuan yang sudah penulis jabarkan dibab bab awal satu hingga tiga yang penulis dapat ketika penulis mencoba meneliti sebuah kebijakan relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yang berkaitan dengan tempat bersejarah yaitu relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta. Banyaknya temuan yang didapat oleh penulis dari awal penelitian, kelebihan dan kekurangan, pengalaman yang didapat hingga sampai akhir penelitian, hal tersebut akan penulis jabarkan lebih detailnya dibawah ini.

Mulanya peneliti ini melihat apa yang dilakukan pemerintah untuk membenahi sebuah kotanya hingga terlihat lebih rapi serta nyaman untuk ditempati. Dengan hal tersebut peneiliti

(2)

69

menuju pada sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu kebijakan relokasi Pasar Ngasem. Kebijakan tersebut mengadung banyak arti disamping sebagai kewajiban pemerintah Kota Yogyakarta untuk selalu menata kotanya agar tampak rapi dan indah, kebijakan tersebut juga terlihat adanya keperluan masing masing kelompok, seperti halnya Kraton ingin memajukan sektor pariwisata di Yogyakarta, Pemerintah ingin memberikan fasilitas yang lebih bagi para pedagang dan masyarakat sekitar sehingga tingkat perekonomian mereka terangkat dibandingan dengan keadaan pasar yang duhulu.

Banyaknya aktor yang terlibat dalam proses relokasi Pasar Ngasem ini juga memberikan gambarana dimana banyaknya ide maupun gagasan yang muncul dipermukaan ketika musyawarah maupun mufakat diadakan, sehingga banyaknya aktor yang terlibat dalam proses relokasi ini memunculkan banyaknya ide maupun gagasan yang berbeda beda, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ketika banyaknya perbedaan atas usulan maupun ide yang dikeluarkan oleh masing - masing aktor menjadi satu tujuan yaitu tetap menjalankan proses relokasi Pasar Ngasem dengan tidak merugikan salah satu aktor yang terlibat dalam proses relokasi Pasar Ngasem ini.

Ketika adanya pro dan kontra dalam proses relokasi ini upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah agar relokasi ini tetap berjalan juga merupakan salah satu temuan yang didapat dalam penelitian ini, sehingga penulis melihat bagaiman langkah yang dilakukan oleh pemerintah agar terhindar dari konflik yang bisa merugikan salah satu pihak yang berkepentingan dalam proses relokasi Pasar Ngasem ini. Penulis melihat cara pemerintah untuk menghindari maupun meminimalisir sebuah konflik dengan cara membuat sebuah forum yang didalamnya membicarakan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat ketika masyarakat mau menjalankan sebuah kebijakan relokasi Pasar Ngasem, serta ide - ide maupun gagasan yang

(3)

70

dikeluarkan oleh aktor - aktor yang berkepentingan, sehingga dengan adanya forum tersebut tidak ada salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem merasa dirugikan.

Dalam hal ini menghindari atau meminimalisir konflik sangatlah dibutuhkan supaya dalam relokasi Pasar Ngasem ketika terjadi ide - ide yang tidak sepaham sehingga bisa memunculkan konflik, maka konflik tersebut bisa diredam maupun dihindari agar konflik tersebut tidak semakin besar dan merugikan salah satu pihak terlibat. Dengan adanya hal tersebut semua aktor yang terlibat didalam relokasi merasa diuntungkan bukan malah dirugikan oleh kebijakan itu sendiri, seperti masyarakat Dongkelan mereka merasa diuntungkan dikarenakan banyak warganya yang dulunya belum bekerja setelah adanya pemindahan pasar di kawasan Dongkelan mereka bisa bekerja menjadi petugas parkir.

Para pedagang burung yang berada di kawasan Pasar Ngasem juga merasa diuntungkan dengan adanya relokasi ini sebabnya mereka dalam menjajakan barang dagangannya lebih bersih dari segi tempat, bahkan mereka tidak perlu berdesak desakan dalam melakukan transaksi jual beli di pasar.

Pihak pemerintah Kota Yogyakartapun merasa berbangga hati dikarenakan kebijakan publik yang mereka buat bisa berjalan dengan lancar tanpa merugikan salah satu orang maupun kelompok yang terlibat dalam relokasi. Pemerintah merasa sudah menjalankan kewajibannya untuk memajukan kawasan Yogyakarta bersama masyarakatnya, sehingga kota Yogyakarta diharapkan menjadi kota yang nyaman ditinggali maupun dikunjungi.

Begitu pula dengan Kraton Yogyakarta, pihak Kraton ingin memajukan pariwisata dengan lebih menonjolkan kawasan Taman Sari. Hal tersebut berkaitan dengan pemindahan Pasar Ngasem, dimana ketika pasar tersebut setelah dipindahkan ke kawasan Dongkelan,

(4)

71

peninggalan obyek wisata berupa Taman Sari terlihat jelas dari jalan, bahkan akses jalan menuju ke kawasan tersebut sekarang menjadi jelas sehingga apabila wisatawan lokal maupun mancanegara ingin berkunjung ke tempat tersebut tidak kebingungan mencari pintu masuk ke kawasan Taman Sari Yogyakarta.

Banyaknya aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem diatas mengakibatkan banyaknya persoalan yang harus dihadapi ketika kebijakan berupa relokasi Pasar Ngasem akan dijalankan, dikarenakan banyaknya aktor yang terlibat maka akan memunculkan banyaknya ide maupun gagsan tentang sebuah kebijakan yang akan dijalankan tersebut. Gagasan maupun ide tersebut bisa berupa penolakan tentang kebijakan bisa juga berupa adanya kesamaan paham dengan si pembuat kebijakan berupa setuju akan kebijakan tersebut. Tidak hanya sampai disitu saja, permasalahan yang adapun akan timbul ketika salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi setuju dengan kebijakan relokasi tetapi mereka meminta persyaratan agar ide maupun gagasan mereka juga harus dijalankan oleh pembuat kebijakan. Hal tersebut sudahlah sangat lazim dikarenakan dalam kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini salah satu aktor yang terlibat tidak mau merasa dirugikan.

Permasalah yang ada sangatlah banyak didalam menjalankan kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini dikarenakan relokasi ini menyangkut kelangsungan hidup orang banyak juga. Dalam hal ini pemerintah mempunyai upaya dimana persoalan harus bisa diselesaikan tetapi tidak merugikan salah satu aktor pun, dalam hal ini cara yang ditempuh oleh aktor yang terlibat dengan cara menghindari konflik agar tidak meluas mau melebar sehingga konflik ini bisa diredam maupun diselesaiakan dengan cara yang baik - baik bukan dengan cara kekerasan. Salah satunya yang terjadi ketika adanya aktor yang tidak setuju dengan kebijakan relokasi Pasar Ngasem dengan alasan berbagai macam, pemerintah menggunakan cara berdiskusi maupun

(5)

72

negoisasi yang diadakan di Sasono Hinggil dengan dibantu oleh pihak Kraton yang meminjamkan tempat tersebut untuk bermusyawarah. Dengan hal tersebut gagasan maupun ide yang ada dalam masing - masing aktor dapat dikeluarkan dalam musyawarah sehingga pemerintah tau apa keinginan mereka dan apa saja gagasan, ide mereka, sehingga dengan hal tersebut kebijakan relokasi Pasar Ngasem yang dirancang oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dapat dijalankan dengan persetujuan semua aktor yang terlibat tanpa dirugikan maupun terpaksa.

Dalam hal ini sebuah isu penolakan relokasi ataupun gagasan ide yang berbeda dari pedagang tidak terlihat dengan jelas, sehingga dengan hal tersebut pemerintah berupaya menyelasaikan dengan cara mengajak mereka berdiskusi di Sasono Hinggil. Dalam hal ini musyawarah dan berdiskusi merupakan cara yang tepat untuk menghindari konflik yang terjadi meminimalisir konflik sehingga tidak meluas bahkan melebar ke mana – mana. Kalimat selanjutnya penulis akan menerangkan bagaimana antusias para aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem dalam pembuatan keberlangsungan kebijakan itu sendiri.

A.

Proses Partisipatoris

Dengan adanya gagasan maupun ide yang dikeluarkan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang sebuah relokasi Pasar Ngasem ke daerah Dongkelan maka gagasan tersebut mulanya diinformasikan ke pihak Kraton Yogyakarta, pihak Kraton tersebut menyampaikan bahwasannya pasar ini akan direlokasi ke daerah Dongkelan kepada para pedagang ( Paguyuban Pedagang Pasar Ngasem ) beserta pihak pihak yang terkait. Banyak yang terkejut ketika mereka mendengar tempat yang biasa untuk mencari nafkah mereka akan dipindahkan ke daerah yang baru,

(6)

73

dikarenakan itu merupakan ancaman bagi mereka dalm mencari nafkah khususnya bagi para pedagang, hal itu ditanggapi dengan tidak senang oleh para pedagang Pasar Ngasem.

Ketika itulah pihak pemerintah bersama pihak kraton bekerja sama untuk mencari gagasan agar relokasi tetap bisa dilakukan tetapi tidak merugikan salah satu pihak manapun. Dengan adanya hal tersebut pemerintah membuat sebuah forum dimana forum tersebut dijadikan tempat untuk bermusyawarah bagaimana sebaikanya relokasi ini tetap dijalankan dengan melihat kepentingan masing - masing aktor yang terlibat. Adanya forum tersebut tidak hanyak mensosialisasikan relokasi Pasar Ngasem tetapi forum tersebut digunakan untuk menampung aspirasi - aspirasi bagi para pedagang beserta aktor - aktor yang lain. Dalam hal ini pihak Kraton sebagai penjebatan antara pemerintah dan pedagang dengan memberikan pinjaman berupa tempat yaitu Sasono Hinggil yang dipergunakan sebagai tempat bermusyawarah.

Sehingga dengan adanya forum tersebut banyak pedagang yang antusias dalam mengikutinya, dikarenakan dalam forum tersebut mereka akan menyampaikan gagasan mereka tentang pemindahan pasar tersebut. Antusias para pedagang beserta aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem sangatlah banyak mengingat banyak ide maupun gagasan yang mereka ingin sampaikan. Dengan mendengarkan sosialisasi dari pemerintah tentang dipindahkannya Pasar Ngasem ke daerah Dongkelan banyak para pedagang yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, dikarenakan forum tersebut juga menyangkut keberlangsung mereka mencari nafkah. Dengan adanya forum tersebut banyak yang antusias untuk mengikutinya tidak hanya kalangan para pedagang saja tetapi tukang parkir yang sehari harinya mencari makan di kawasan Pasar Ngasem pun mengikuti forum tersebut.

(7)

74

Sosialisasi yang diadakan pemerintah dengan mengikut sertakan para pedagang Ngasem beserta aktor - aktor yang terlibat didalam relokasi Pasar Ngasem sangatlah disambut baik oleh kalangan pedagang maupun aktor - aktor yang lainnya, mereka berbondong bondong mengikuti forum tersebut. Partisipasi yang ditunjukan oleh aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem ini sangatlah banyak baik dari kalangan pedagang maupun kelompok kelompok lainnya. Mereka bekerja sama dalam berforum ini untuk mencari bagaimana sebaiknya relokasi ini tetap dijalankan untuk memajukan Kota Yogyakarta bersama masyarakatnya dengan tidak merugikan salah satu pihak manapun. Selanjutnya penulis akan memaparkan lebih detail bagaimana peranan Kraton Yogyakarta dalam proses perumusan kebijakan relokasi Pasar Ngasem agar kebijakan tersebut tetap dijalankan.

B.

Kraton sebagai jebatan antar aktor dalam kebijakan relokasi Pasar

Ngasem

Sebuah upaya yang dilakukan oleh aktor yang juga terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem ini sangatlah berperan besar dimana satu aktor ini bisa disebut sebagai penghubung antar aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem. Aktor tersebut ialah Kraton Yogyakarta, di sini Kraton bisa di katakana sebagai penengah antara para pedagang dengan Pemerintah kota Yogyakarta. Dimana informasi maupun proses relokasi dibantu oleh pihak Kraton Yogyakarta sehingga relokasi Pasar Ngasem dapat dilaksanakan dengan tertib dan aman. Sebelum relokasi Pasar Ngasem dilakukan pihak Kraton bersama Pemerintah kota Yogyakarta menemui para pedagang Pasar Ngasem, dimana pertemuan tersebut menginformasikan bahwasannya pasar akan dipindahkan ke daerah Dongkelan Yogyakarta.

(8)

75

Informasi perpindahan pasar diterima oleh para pedagang Pasar Ngasem. Dalam hal ini Kraton meminjamkan tempat musyawarah berupa Sasono Hinggil yang berada di kawasan Alun - alun selatan kota Yogyakarta, di tempat tersebut pihak Kraton mengutarakan maksud memindahkan pasar tersebut untuk meningkatkan sektor pariwisata berupa memperindah bangunan cagar budaya berupa Kerajaan Taman Sari yang terletak tepat di belakang Pasar Ngasem, dengan berpindahnya pasar tersebut obyek yang akan diperindah oleh pihak Kraton akan terlihat jelas dan lebih menarik, sehingga para wisatawan lokal maupun manca negara akan bertambah lebih banyak lagi mengunjungi obyek wisata tersebut.

Dengan adanya musyawarah dan penejelasan yang dilontarkan pihak Kraton di Sasono Hinggil para pedagang juga mempunyai kesadaran bahwasannya tanah yang digunakan untuk berdagang tersebut adalah tanah milik Kraton, tanah tersebut merupakan tanah dalam benteng yang dimana tanah tersebut merupakan tanah milik Kraton Yogyakarta. Hal tersebut menimbulkan kesadaran yang sangat besar bagi para pedagang yang akan dipindahkan ke lokasi Dongkelan.

Tidak dengan alasan itu saja para pedagang mau melaksanakan relokasi Pasar Ngasem tetapi hak - hak maupun permintaan mereka juga dipenuhi dalam musyawarah tersebut, seperti halnya diberikan lahan yang cukup luas, mengatur lokasi penempatan kios - kios para pedagang sendiri, adanya fasilitas yang lebih dibandingkan dengan pasar sebelumnya serta banyak lagi hal - hal yang didapatkan para pedagang ketika relokasi tersebut dilaksanakan.

Dalam sebuah kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini Kraton Yogyakarta merupakan sebuah aktor yang besar, dikarenakan Kraton mempunyai hak berupa tanah yang digunakan para

(9)

76

pedagang Pasar Ngasem serta Kraton mempunyai maksud dan tujuan meningkatkan kota Yogyakarta agar lebih maju dalam bidang pariwisata.

Jadi dalam hal ini Kraton Yogyakarta merupakan sebuah aktor yang dirasa sangat kuat untuk membantu melangsungkan relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta, dimana relokasi ini dijalankan atas dasar sama - sama menguntungkan disemua aktor yang terlibat dan tidak ada yang dirugikan dari salah satu aktor yang terlibat. Tidak hanya itu saja Kraton juga mempunyai tujuan dan maksud yang sangat jelas yaitu memajukan sektor pariwisata. Adanya kesadaran bahwasannya tanah yang digunakan para pedagang Pasar Ngasem merupakan Tanah Kraton atau Tanah Dalam Benteng, dimana tanah tersebut adalah milik Kraton Yogyakarta merupakan salah satu faktor penyebab relokasi ini berjalan dengan lancar.

Dalam hal ini Pemerintah Kota Yogyakarta yang juga terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem mempunyai gagasana maupun tujuan penataan kota serta meningkatkan perekonomian, dimana maksud maupun tujuan tersebut sama dengan Kraton Yogyakarta yaitu memindahkan Pasar Ngasem ke daerah Dongkelan kota Yogyakarta. Dengan maksud dan tujuan yang sama Kraton berupaya menjadi aktor penengah diantara kedua aktor yaitu pemerintah kota Yogyakarta dengan para pedagang maupun masyarakat yang terlibat didalammnya.

Jadi Kraton dalam hal ini sebagai aktor penengah maupun aktor yang berpengaruh besar dalam relokasi pasar Ngasem di Yogyakarta, dengan adanya Kraton para pedagang yang di relokasi sangat sadar tentang pemindahan ini, disebabkan pemindahan pasar bertujuan menjadikan kehidupan para pedagang menuju kehidupan yang lebih baik, sedangkan di sisi lain para pedagang juga sadar akan tanah yang mereka tempati merupakan tanah milik Kraton Yogyakarta.

(10)

77

Setelah konflik yang terjadi dapat ditangani secara efektif dan tidak merugikan salah satu aktor yang terlibat dalm relokasi Pasar Ngasem ini, selanjutnya masing - masing aktor akan mendapatkan hasil dari sebuah relokasi Pasar Ngasem yang telah mereka jalankan. Banyak segi positif yang dapat diambil setelah relokasi tersebut dijalankan seperti : kewajiban Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai upaya penataan kota berjalan dengan lancar, bahkan memajukan perekonomian jogja kawasan utara juga direncanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dengan cara relokasi ini, kawasan Taman Sari atau depan Pasar Ngasem yang dulu arus lalu lintas tidak lagi macet, Kerajaan Taman sari bisa terlihat aecara jelas dari luar dan akses pintu masuk ke kawasan tersebut tidak membingungkan sehingga wisatawan lokal maupun asing bisa lebih mudah apabila ingin menuju kawasan obyek wisata Taman Sari, hal tersebut juga sebagai langkah awal dari pihak Kraton yang ingin memajukan sektor pariwisata Yogyakarta,.

Dalam sebuah kebijakan relokasi yang terjadi khususnya pada relokasi Pasar Ngasem ini banyak dampak yang muncul maupun efek dari perpindahan Pasar Ngasem, tetapi hampir semuanya aktor merasa puas terhadap kebijakan ini, adanya salah satu pedagang yang menyatakan ketidak puasannya dengan kebijakan yang telah terjadi ini merupakan sebuah resiko yang harus ditanggungnya sendiri dikarenakan mereka sejak awal musyawarah sudah setuju dengan kebijakan relokasi tersebut.

Sudah sejak lahir penulis berada di kawasan kota Yogyakarta kurang lebihnya 24 tahun, penulis merasa senang dengan kota ini dikarenakan banyaknya kebudayaan yang ada di kota ini, selain itu penulis juga senang di karenakan kota Yogyakarta banyak dijuluki kota pelajar yang dimana dari berbagai penjuru tanah air banyak orang yang berdatangan ke kota ini hanya untuk mencari ilmu. Penulis tak pernah merasa kesepian dengan kota yang penuh dengan berbagai

(11)

78

peninggalan sejarah dan hiburan yang bisa menghibur penulis apabila ingin belajar tentang sejarah maupun hanya untuk bertamasya saja.

Disini penulis akan mencoba menggabarkan kembali pengamatan penulis sejak kecil hingga dewasa ini yang berkaitan dengan peninggalan bersejarah yaitu Pasar Ngasem. Sejak kecil penulis senang dengan pasar ini, dimana pada hari libur penulis suka berjalan jalan serta membeli hewan peliharaan untuk dipelihara di rumah hanya untuk sekedar hiburan semata. Pasar ini juga sebagai daya tarik kota Yogyakarta, dimana banyak wisatawan yang berdatangan baik mancanegara maupun wisatawan lokal berdatangan di pasar ini hanya untuk sekedar berwisata. Obyek ini sangatlah terkenal di Indonesia bahkan sampai mancanegara sekaligus.

Seiring waktu berjalan pasar ini banyak dipenuhi oleh pedagang maupun pembeli dari berbagai kota, tak heran dengan banyaknya pengunjung dan pembeli pasar ini menjadi ramai bahkan tak jarang apabila kita masuk kedalam pasar tersebut kita harus berdesak desakan mengingat pasar tersebut tidaklah luas. Bahkan ketika hujan datang pasar ini sangatlah bau, dikarenakan banyak pedagang yang membuang kotoran hewan mereka dipinggir kios - kios mereka. Selain itu ketika penulis ingin menuju kawasan Pasar Ngasem sering terjadi kemacetan lalu lintas, hal ini disebabkan karena akses menuju kawasan tersebut sangalah sempit tidak sepadan dengan jumlah kedaraan yang berlalu lalang di kawasan ini, bahkan mereka para pembeli yang ini menuju kawasan Pasar Ngasem menempatkan kendaraan bermotor mereka dipinggir - pinggir bibir jalan Pasar Ngasem. Hal tersebutlah yang menjadikan salah satu faktor terjadi kemacetan di kawasan Taman Sari Yogyakarta. Hingga sekitar tahun 2009 penulis mendengar kabar tentang pemindahan Pasar Ngasem menuju ke kawasan Dongkelan Yogyakarta, dulu penulis berfikir apakah karena kemacetan lalu lintas di sekitar Taman Sari serta sesaknya Pasar Ngasem sehingga pasar tersebut dipindahkan, setelah penulis meneliti langsung

(12)

79

dan wawancara kepada beberapa nara sumber yang berkaitan dengan relokasi Pasar Ngasem ini penulis mendapatkan jawabannya, apa yang selama ini penulis fikirkan merupakan salah satu alsan mengapa pasar tersebut di relokasikan. Sejak tahun 2009 pula pasar tersebut pindah ke kawasan Dongkelan Yogyakarta.

Setelah penulis sedikit menceritakan gambaran tentang Pasar Ngasem yang dulu hingga pasar tersebut dipindahkan, penulis akan menuliskan keunggulan dan kelemahan penelitian penulis tentang relokasi Pasar Ngasem ini, setidaknya penulis akan menuliskan apa saja kelemahan yang didapat maupun keunggulan yang didapat ketika penulis terjun langsung ke lapangan guna mendaptkan hasil yang nyata dalam penelitian ini.

Setelah penulis terjun ke lapangan dan meneliti tentang kajian relokasi Pasar Ngasem, penulis menemukan kelemahan didalam penelitian ini antara lain : sumber data yang didapat hanya terbatas dalam artian, misalnya penulis hanya dapat menjangkau informasi dari beberapa pedagang yang ikut terlibat dalam relokasi, dalam hal ini penulis tidak dapat menggali informasi dari seluruh pedagang yang terlibat dalam relokasi, mengingat didalam pasar tersebut pedagang mencapai ratusan sehingga penulis hanya mengambil beberapa pedagang sebagai nara sumber untuk menggali informasi tentang relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta. Selain itu penulis juga mendapatkan kelemahan dimana dalam penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama dikarenakan penulis menggunakan metode studi kasus, penelitian ini tidak dapat dihitung berapa lama penelitian ini akan terselesaikan menginggat banyak informasi yang harus digali dalam penelitian ini.

Setelah penulis menuliskan beberapa kelemahan dalam penelitian ini penulis akan mencoba menuliskan apa saja keunggunlan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis

(13)

80

menggunkan studi kasus dimana penulis terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang sebenar benarnya tentang relokasi Pasar Ngasem, disini penulis menggali informasi langsung dari nara sumber yang bersangkutan sehingga penulis akan memahami fakta sebenarnya yang terjadi di lapangan. Selain itu dalam penelitian ini peneliti mempunyai cukup waktu untuk menggali informasi dalam artian peneliti mempunyai banyak waktu untuk mengumpulkan beberapa informasi maupun berita tentang relokasi Pasar Ngasem, sehingga peneliti tidak harus tergesa gesa karena peneliti mempunyai waktu yang tidak terbatas serta mampu menggali informasi yang lebih dalam kepada nara sumber untuk mendapatkan apa yang akan dicari oleh peneliti.

Selain itu dalam penelitian ini mempunyai kelebihan dimana informasi tentang relokasi bisa saja diambil dari mana - mana, dari media, aktor yang bersangkutan serta sumber - sumber yang lainnya, sehingga peneliti dapat bebas mengambil informasi yang berkaitan dengan relokasi ini. Tak hanya itu saja peneliti merasa diuntungkan dikarenakan rumah peneliti dengan obyek yang diteliti tidak jauh hanyak sekitar empat sampai lima kilometer saja, hal tersebut yang mempermudah peneliti untuk mendaptkan hasil yang maksimal. Dengan jarak yang cukup pendek tersebut peneliti bisa berhemat tenaga sehingga dilapangan atau obyeknya peneliti bisa memaksimalkan kemampuan bertanya sedetail mungkin dengan tenaga yang masih banyak.

Dengan adanya saudara peneliti yang bekerja di Pasar Pasty peneliti juga diuntungkan dengan hal ini, di sebabkan adanya jaringan yang terkait dengan penelitian ini. Banyaknya kelebihan yang ada pada penelitian ini berimbas pada banyaknya hasil yang didapat dalam melakukan penelitian tentang kebijakan relokasi Pasar Ngasem.

(14)

81

Sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan kota yang lebih nyaman terutama dalam kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini tidak serta berjalan dengan lancar, banyak hambatan maupun konflik yang harus di selsaikan untuk mewujudkan kebijakan berupa relokasi Pasar Ngasem. Hal itu peneliti nilai sangatlah wajar, dimana dalam kebijakan terutama kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini banyak aktor yang terlibat. Seperti kita ketahui banyak aktor yang terlibat dalam pembahasan relokasi ini tidak semuanya mempunyai ide maupun gagasan yang sama, dimana banyak pro dan kontra dalam menjalankan relokasi ini. Yang sangat menarik didalam penelitian ini terletak pada cara yang di lakukan untuk menyatukan pemikiran maupun gagasan ide yang berbeda dari mereka sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah kota Yogyakarta dapat berjalan dengan lancar tanpa merugikan berbagai aktor yang terlibat.

Selain itu upaya pemerintah kota Yogyakarta juga dinilai sangatlah tepat dimana mereka dapat menghindari maupun mengatasi konflik agar konflik tersebut tidak mejadi besar maupun meluap ke mana - mana. Dengan adanya cara pemerintah mengajak aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem untuk bermusyawarah menyebabkan konflik yang semula ada menjadi redup bahakan hilang, hal tersebut dikarenakan aktor yang terkena relokasi merasa diuntungkan dengan kebijakan yang akan dilaksanakan dibanding dengan keadaan mereka yang sekarang. Jaminan berupa fasilitas - fasilitas yang belum ada dikawasan yang lama akan diadakan dikawasan yang baru demi kenyamanan para pedagang dan masyarakat lainnya juga diberikan di dalam pasar baru tersebut. Tak hanya itu saja kewajiban Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menata kotanya agar tampak rapi dan indah juga terlaksana, bahkan akses jalan di kawasan Taman Sari juga tak seperti dulu lagi sekarang sudah menjadi lancar untuk

(15)

82

berlalu lalang di kawasan tersebut. Upaya Kraton untuk memajukan sektor pariwisata dengan lebih menata bagian depan obyek wisata Taman sari agar terlihat lebih jelas dari luar.

Dengan adanya pasar Pasty yang merupakan pasar pindahan yang berasal dari Pasar Ngasem menjadi sebuah suasana baru bagi kota Yogyakarta, bahkan dengan adanya fasilitas yang diberikan di Pasar Pasty membuat lebih nyaman sebagian besar masyarakat kota Yogyakarta. dengan demikian perubahan yang ada di kota Yogyakarta di harapkan lebih memajukan kota Yogyakarta sendiri dalam segi ekonomi, pariwisata dan sosial. Penulis akan memberikan sebuah gambar dari pasar Pasty yang terletak di kawasan Dongkelan Yogyakarta yang juga merupakan pindahan dari Pasar Ngasem.

Gambar 6. Gapura Pasar Pasty Yogyakarta

(16)

83

Gambar diatas merupakan sebuah gambar Gapura Pasar Pasty yang terletak di depan Pasar Pasty, bisa pembaca lihat sendiri gapura yang berdiri di depan Pasar Pasty mempunyai kesan yang lebih gagah dan rapi dibandingkan dengan pintu masuk Pasar Ngasem yang dulu, selain itu akses jalan yang luas juga dimiliki pasar ini. Kesan rapi dan indah juga terlihat dari foto tersebut, dengan demikian wajah Kota Yogyakarta dengan bangunan yang bersih dan rapi diharapkan banyak pengunjung yang berdatangan di pasar ini tanpa merasa kurang nyaman, bahkan dengan bangunan maupun tempat baru ini diharapkan sebagai terobosan baru untuk memajukan sektor dibidang pariwisata. Selain itu penulis juga memberikan sebuah foto tentang keadaan Pasar Pasty.

Gambar 7. Keadaan di dalam Pasar Pasty Yogyakart

(17)

84

Bisa kita lihat akses jalan yang ada didalam Pasar Pasty terlihat sangat longgar dibandingan dengan Pasar Ngasem yang dulu, tak hanya itu saja pepohonan dan tumbuhan juga menghiasi pasar tersebut supaya terlihat sejuk. Hewan peliharaan yang dijual oleh para pedagang juga tersusun rapi dan tidak memadati jalannya para pejalan kaki, sehingga para pejalan kaki yang ingin berkunjung ke kawasan tersebut lebih leluasa untuk berjalan dan tidak perlu lagi berdesak desakan apabila pasar tersebut banyak dikunjungi oleh para wisatawan maupun konsumen. Dengan adanya fasilitas berupa jalan yang lebih luas diharapkan para pejalan kaki lebih nyaman dibandingkan dengan Pasar Ngasem yang dulu. Bahkan ketika hujan datang bau menyengat yang berasal dari kotoran hewan peliharaan tidak lagi tercium baunya dikarenakan sudah disedikan tempat khsus pembuangan kotoran hewan yang berada dilokasi pasar tersebut. Seperti kita ketahui dari segi bangunan, akses jalan, penataan barang dagangan serta pemandangan di dalam Pasar Pasty tampak lebih indah dan rapi dibandingkan dengan Pasar Ngasem yang dulu. Hal ini membuktikan adanya perubahan yang sangat besar dalam penataan kota Yogyakarta, sehingga dengan relokasi ini diharapkan terjadi perubahan maupun kemajuan bagi kota Yogyakarta.

(18)

85

Gambar 8. Keadaan taman yang berada di dalam Pasar Pasty Yogyakarta

Sumber : http://kotajogja.com/images/upload/PASTY-KJ-00114022012090439.jpg, 27 November 2013, 19.03 wib, Yogyakarta

Gambar diatas merupakan salah satu bangunan yang berada di kawasan Pasar Pasty, bangunan tersebut diisi oleh beberapa hewan peliharaan burung khususnya. Dengan demikian wisatawan yang berdatangan di kawasan tersebut terhibur dengan pemandangan yang tak ada di kawasan Pasar Ngasem. Para pengunjung yang berdatangan dikawasan tersebut diberikan fasilitas berupa jalan yang luas seperti penulis katakan diatas dan banyak tanaman yang menghiasi pinggir - pinggir jalan tersebut. Dengan banyaknya bangunan maupun ornament

(19)

86

berupa hiasan pepohonan maupun fasilitas – fasilitas yang baru yang belum ada di kawasan Pasar Ngasem sekarang menjadikan pasar tersebut pasar yang mempunyai fasilitas maupun kenyamanan yang lebih bagus dibandingkan dengan Pasar Ngasem terlebih dahulu. Kerapian dan kebersihan cukup terlihat di lingkungan Pasar Pasty, hal tersebut sebagai cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta agar para pengunjung merasakan kenyaman ketika berada di kawasan Pasar Pasty.

Dengan adanya sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta berupa relokasi Pasar Ngasem menjadi sebuah terobosan baru untuk membangun kota Yogyakata yang lebih nyaman, selain itu adanya cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk merangkul banyak aktor yang terlibat dalam relokasi sebuah keberhasilan Pemerintah Kota Yogyakarta. hal itu disebabkan adanya musywaraha maupun mufakat yang dilakukan aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem sampai mempunyai sebuah titik temu yang positif. Adanya cara mengelola konflik dalam merelokasi Pasar Ngasem sebuah keunggulan yang dilakukan oleh pemerintah, dikarenakan banyaknya aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem mengakibatkan banyaknya ide maupun gagasan yang berbeda beda, dalam hal ini pemerintah Kota Yogyakarta berhasil menyatukan ide maupun gagasan mereka yang berbeda beda menjadi sebuah kesamaan dengan sama - sama melakukan sebuah relokasi Pasar Ngasem tanpa merugikan salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem.

Jadi penelitian ini melihat cara menghindari maupun menyelesaikan konflik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta agar dapat melaksanakan sebuah kebijakan relokasi Pasar Ngasem tanpa merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam relokasi. Hal ini juga diimbangi dengan adanya cara positif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu

(20)

87

musyawarah maupun mufakat untuk mendapatkan hasil yang baik bagi semua aktor, mengingat banyaknya aktor yang terlibat memunculkan banyaknya ide maupun gagasan yang muncul.

Semoga penelitian ini bisa menambah wawasan bagi pembaca dalam memahami sebuah kebijakan publik yang akan dijalankan serta mengingat semakin banyaknya aktor yang terlibat dalam sebuah negoisasi semakin banyak jug ide - ide maupun gagasan yang muncul sehingga tak jarang juga hal tersebut memnculkan sebuah konflik, untuk mengatasi konflik tersebut digunakan cara menghindari maupun meminimalisir konflik sehingga konflik tersebut tidak melebar maupun meluas kemana mana. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat adanya fenomena - fenomena yang terjadi di kawasan Kota Yogyakarta khususnya.

Gambar

Gambar 6. Gapura Pasar Pasty Yogyakarta
Gambar diatas  merupakan sebuah gambar Gapura Pasar Pasty yang terletak di depan  Pasar Pasty, bisa pembaca lihat sendiri gapura yang berdiri di depan Pasar Pasty  mempunyai  kesan yang lebih gagah dan rapi dibandingkan dengan pintu masuk Pasar Ngasem  yan
Gambar 8. Keadaan  taman yang berada di dalam Pasar Pasty Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan (Trust) , kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction), dan pengalaman aliran

Kemudian masih pada kotak dialog yang sama klik tombol “Add” dan pilih file yang akan ditampilkan.. Klik

IOS tergantung pada pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen di masa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan pilihan investasi yang diharapkan

Dari hasil analisis peneliti menemukan bahwa program penanganan untuk ADD (Attention Deficit Disorder) dapat diketahui memiliki kelebihan pada pemateri yang

Berdasarkan uraian di atas, maka judul yang diambil adalah “ Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Tempat Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pasar Tradisional

Dimana, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Santika Adhi (2017) yang menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan secara bersama-sama berpengaruh

Pengukuran keyakinan (belief), mendapatkan pondasi kognitif, yaitu mengapa responden memilih sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi atas kontrol

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan observasi yang dilakukan kepada Pimpinan dan karyawan bagian Personalia/Umum PT