• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2OL4 TENTAI'IG I(AWASAN EKONOMI KHUSUS BITUNG DENGAN IRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2OL4 TENTAI'IG I(AWASAN EKONOMI KHUSUS BITUNG DENGAN IRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

4

SALINAN

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 TAHUN 2OL4 TENTAI'IG

I(AWASAN EKONOMI KHUSUS BITUNG

DENGAN IRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk mengembangkan kegiatan perekonomian pada wilayah Bitung yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional, perlu dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus;

b. bahwa Pemerintah Provinsi sulawesi utara sebagai pengusul telah memenuhi dan melengkapi kriteria dan persyaratan penetapan Kawasan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus;

c. batrwa sesuai dengan ketentuan Pasal T ayat (a) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi

Khusus, pembentukan Kawasan Ekonomi l(husus

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hunrf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung;

Mengingat : L .

2 ,

Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tatrun 1945;

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OOg tentang Kawas€ul Ekonomi Ktrusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor I47, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5066);

(2)

F R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

2

-3. Peratu:ran Pemerintah Nomor 2 Tahun 2oLL tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (Iembaran

Negara. Republik Indonesia Tahun zotl Nomor 3,

Tambahan l"embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5186) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2OL2 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 201 1 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2ot2 Nomor 269, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 3 7 1 ) ;

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS BITUNG.

Pasal 1

Dengan Peraturan Pemerintah Ekonomi Ktrusus Bitung.

ini ditetapkan Kawasan

Pasal 2

Kawasan Ekonomi l(husus Bitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki luas 534 ha (lima ratus tiga puluh

empat hektar) yang terletak dalam wilayah Kecamatan

Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

Pasal 3

(1) Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memiliki batas sebagai berikut: a. sebelalr utara berbatasarl dengan Kelurahan

Mnnembo-nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung; b. sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan

Manembo-nembo dan Tanjung Merah, I{ecamatan Matuari, Kota Bitung dan Selat [,embeh;

(3)

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

3

-c. sebelatr selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung; dr.m

d. sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.

(21 Batas sebagaimana dimaksud pada ayat

dalam peta sebagaimana tercantum dalam lampiran(1) digambarkan

yang merupakan bagran yang tidak Peraturan Pemerintah ini.

terpisahkan dari

Pasal 4

Kawasan Ekonomi Ktrusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:

a. Zona Industri; b. Zona Logistik; dan

c. Zona Pengolalran Ekspor.

Pasal 5

Pembanguffran, pengelolaan, dan evaluasi pengelolaan Kawasan Ekonomi l(husus Bitung dilaksanakan sesuai dengan ketenflran perahrran penrndang-undangan.

Pasal 6

Peraturan Pemerintah i diundangkan.

mulai berlaku pada tanggal

(4)

ffi

*r*94{H

P R E S I D E N

F ? E P U E L I K I N D O N E S I A

4

-Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangsn Peraturan Pemerintah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 lvlei 2Ol4

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2AL4

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

rtd.

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 106

Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERI.AN SEKRETARIA,T NEGAIIIT

INDONESIA

uti Perundang-undangan

Perekonomian,

(5)

I .

F R E S I D E N

R E F U E L I K I N D O N E S I A

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

I\IOMOR 32 TAHUN 2OI4 TENTANG

KAWA$AN EKONOMI KHUSUS BITUNG

UMUM

Dalam rangka mempercepat pembangunan perekonomian di wilayah Kota Bitung, Provinsi Sularvesi Uta.ra, dan untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional, perlu mengembangkan wilayah Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Klrusus. Wilayah Bitung memiliki potensi dan keunggulan secara geoekonomi dan geostrategrs. Keunggulan geoekonomi antara lain lokasi strategis sebagai pusat pertumbuhan serta pusat distribusi barang dan penunjang logistik di kawasan timur Indonesia serta memiliki akses internasional khususnya ke BIMP-EAGA, AIDA, Asia Timur, dan Pasifik. Selain itu, lokasi yang diusulkan berdekatan dengan rencana pengembangan International Hub Port (IHP) ytrLg memiliki pelabuhan alam yang dalam. Lokasi tersebut juga sangat strategis untuk industri pengolahan perikanan di mana Sulawesi adalah salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia yang marnpu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan salah satu eksportir ikan terbesar di Indonesia. Iokasi yang diusulkan didukung oleh ketersediaan potensi sumber daya air yang:memadai.

Keunggulan geostrategis antara lain konsep pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung telah terintegrasi dengan konsep pengembangan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado Bitungn pengembangan jaringan jatan tol Manado - Bitung, dan pengembangan IHP Bitung. Pemerint"h Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Bitung memiliki komitmen dalam pengembangan iklim investasi di daerah melalui pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Berdasarkan potensi dan keunggulan yang ada, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai pengusul meng4iukan pembentukan Kawasan Ekonomi Ktrusus Bitung. Pengusulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tatrun 2OOg tentang Kawasan Ekonomi Khusus dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

(6)

P R E S I D E N

R E P U B L ] K I N D O N E S I A

2

-Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pernerintah Nomor 100 Tahun 2Ot2 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerinta-h Nomor 2 Tahun 2Ol L tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, serta telah melengkapi persyaratan pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 39 Tatrun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus dan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 201 1 tentaltg Penyelenggaraarl Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1OO Tahun 2072 tentang perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2OL 1 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.

Pengusulan pembentulcan Kawagan Ekonomi l(husus Bitung oleh Pemerintah Provinsi Sularvesi Utara telah diajutcan kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus setelah melakukan pengkqiian, menyetujui usulan pembentukan Kawasan Ekonomi Klrusus Bitung dan meng4iukan rekomendasi penetapannya kepada Presiden.

Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang K.awasan Ekonomi Khusus Bitung yang telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas.

(7)

t

ry,

=r*gp,r4ffi

t r : ' F { [ S [ i l H h l x E H f i : r i l f f i L _ | K I r ' { m ( ) N H 5 | l &

LAMPIRAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUFLIK INDCNESIA NOMCR 32 TAHUN 2OL4

TENTANG

KA\trASAN EKONOMI KHUSUS BITUNG

PETA

KAWASAI{ EKONOMI KTII,!$U$ EITUNG

#'

s

Skala 1:60.000 1 2 4

:> ..';'"^,.

K,ill$,1!lB [(fjl(*ti (rr-,$i, .xi $

ffi r*q*rf"*r* getsr Arrmlnishasi i

Utara : ltblsrahan Manernben€mt o, XB€amatan Llaluad, Xola Bih,ng Tln'ur : Kslurahan l,tan6mbo46mbo

dEfl Tdriuflg l,l€td|, KRBmslso Mabari. F.ala 8iturrg dtrt Stlst lembeh Se,lat'n ; Kdrfaliaft TahF$lt tnerah,

Kefrfiralan Matuari, l(olt Bilung Baral : Kelurahan Sageral Kecamatan Mafuari,

Kots Bitung

lEcEf,OA:

iillj,:i$:;',:i;

Luas Wilayah 534 Ha

PRE$IDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. I.{. SUSILC BAMBANG YUDHOYCNO

Safinara sesuai dengan aslinya

SEKRtrTARTAT NEGARA

PUBLIK INDONESIA puti Perundang-undanga.n

Perekonomian,

7a

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini, Penulis membuat situs e-learning dengan menggunakan kombinasi perangkat lunak yang mendukung pembangunan situs yang dinamis dan interaktif, yaitu

 Penyerahan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera untuk ditetapkan majelis Hakimnya/hakim, diselesaikan pada hari itu juga atau paling lama pada

Berbeda dengan Komisi Banding yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1995 tentang Komisi Banding Paten, keputusan Komisi Banding dalam Peraturan Pemerintah

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

(3) imitasi masalah: subjek peserta olimpiade memenuhi indikator imitasi masalah, yaitu dapat mengkonstruksi soal dengan mengkaitkan dengan kehidupan nyata serta

Rumput lidah ular ( Hedyotis difussa Willd.) telah dikenal sebagai obat tradisional Cina yang memiliki potensi sebagai alternatif antikanker.. Aktivitas

Dalam kepercayaan China, angka juga membawa feng shui, kombinasi jumlah ikan koi yang dipelihara di dalam satu kolam pun menjadi

Proposal ini yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pentingnya