• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN SECARA KOMPREHENSIF PADA NY. L G 3 P DI DUSUN PACET DESA PACET UTARA KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN SECARA KOMPREHENSIF PADA NY. L G 3 P DI DUSUN PACET DESA PACET UTARA KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN SECARA KOMPREHENSIF PADA

NY. “L” G3P10011 DI DUSUN PACET DESA PACET UTARA

KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO

APRILIA HARDIANA

NIM.1311010047

Subject : Asuhan Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana

DESCRIPTION

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di indonesia.Hal ini dikarenakan masih tinginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia.secara umum kehamilan berlangsung dengan normal dan aman,namun sebagian besar terdapat ibu hamil yang mengalami komplikasi pada kehamilannya, Tujuan studi kasus ini memberikan asuhan kebidanan secara continuity care (asuhan yang di lakukan secara berkesinambungan) pada ibu hamil, nifas, neonatus, dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

Studi kasus dilakukan di BPS Hj.Erna Evianingsih. subyek studi kasus ini adalah Ny.”L”G3P1011 usia 30 tahun. Asuhan kebidanan dilakukan menggunakan manajemen kebidanan yang sesuai dengan standart asuhan kebidanan yang dilakukan pada tanggal 08 Februari 2016-29 April 2016. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara.

Pemberian asuhan kehamilan pada Ny.”L” dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa masalah, pada kunjungan pertama ibu mengeluh sering sakit punggung bagian belakang dan tensi tinggi, Pada proses persalinan manajemen kala 1 fase laten memanjang tetapi masih dikatakan normal.Pada kunjungan nifas dan bayi baru lahir tidak ditemukan masalah yang serius. Kunjungan keluarga berencana Ny.”L” memutuskan untuk menggunakan KB PIL

Asuhan kebidanan ini sangat membantu Ny.”L” dalam melewati masa hamil sampai KB diharapkan asuhan ini dapat diterapkan dan dilakukan oleh petugas kesehatan melalui informasi, komunikasi yang tepat.

ABSTRACT

Midwifery Care In Pregnancy, Parturition, Postpartum, Neonatal and family planning Mrs "L" in Puskesmas Pacet Mojokerto. Final Project Report DIII Midwifery Study Program Polytechnic of Majapahit. Aprilia Hardiana : Sari Priyanti : Zulfa Rufaida

Problems of Maternal and Child Health ( MCH ) is still a health problem in Indonesia this is still due to high of Maternal Mortality Rate ( MMR)

(2)

and infant mortality rate ( IMR ) in Indonesia.General pregnancy lasts normally and safely, but most of them there are pregnant mothers who experience complications in pregnancy, The aim of this case study was to provide midwifery care is continuity care ( the care that is done on an ongoing basis ) in pregnant mothers, post-partum, neonatal, and family planning with using midwifery management approach .

The case study conducted in Mrs "L" G3P1011 in Puskesmas Pacet

Mojokerto. Midwifery care was done using midwifery management in accordance with the standards of midwifery care conducted on 08 February 2016-29 April 2016. Instrument data collection using observation and interviews.

Antenatal care for Mrs "L" from the results of the examination found some problems. On the first visit mothers often complain of back pain and high blood pressure. On parturition process the manajemen of first stage latent phase prolonged. On postpartum and neonatal visit found no serious problem. On family planning visits Mrs "L" decided to use contraceptive PILL.

Midwifery care is very helpful for Mrs " L " to pass pregnancy until family planning and is expected this care can be implemented and carried out by health workers through information with, appropriate communication.

Keyword : Pregnancy, Parturition, Postpartum, Neonatal and Family planning.

Contributor : 1. Sari Priyanti, M.Kes 2. Sri Wardini P.L, M.Kes Date : 5 Agustus 2016

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : -/ Reseach of Publication

Right : Open Document/Microsoft 2010 Summary : File of Reseach

A.

LATAR BELAKANG

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di indonesia.Hal ini dikarenakan masih tinginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia merupakan hal yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450 per 100 ribu kelahiran hidup (kh) (Profil Kesehatan Indonesia,2010). Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi bahkan tertinggi diantara negara tetangga. Penyebab kematian ibu di sarana pelayanan kesehatan, pada umumnya disebabkan karena 3 T (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan transportasi dan terlambat penanganan di sarana pelayanan kesehatan) dan 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu banyak, terlalu muda, terlalu dekat jarak kehamilannya). Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan, atau nifas, 16-17 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya menetap. Penyebab utama kematian ibu yaitu, perdarahan, infeksi, hipertensi dalam

(3)

kehamilan, partus macet, dan aborsi (Prawiroharjo,2009). Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia,tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak.Jumlah kematian Ibu di Kabupaten Mojokerto tercatat di tahun 2013 sebanyak 22 kematian ibu (Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, 2013). Pada tahun 2013 lebih dari 289.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan (WHO,2014)

Kehamilan ibu juga membawa resiko terhadap kematian, maka dari itu diperlukanminimal 4 kali kunjungan saat kehamilan. Hal ini diharapkan terdeteksinya secara dini resiko tinggi dari ibu.Keterampilan komunikasi tenaga kesehatan juga sangat diperlukan, agar ibu dengan suka rela memberikan informasi terhadap petugas kesehatan. Periode persalinan juga membawa resiko bagi ibu yang mengalami komplikasi yang dapat membawa resiko bagi kematain ibu dan kematain bayi. Kematian ibu bisa terjadi juga karena keterlambatan dalam mengambil keputusan, faktor kemiskinan, kurangnya pengetahuaan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Asuhan masa nifas merupakan masa yang kritis untuk ibu dan bayinya. Dimana ibu mengalami perdarahan dan bayi yang masih beradaptasi dengan lingkungannya, inilah yang menyebabkan masa nifas sebagai masa kritis. Setidaknya ibu nifas melakukan 4 kali kunjungan masa nifas agar dengan mudah terditeksi adanya komplikasi sejak dini.

Upaya pemerintah dalam usaha menurunkan AKI dam AKB di Indonesia salah satunya melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K yang memfokuskan totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini. Salah satu upaya puskesmas untuk mewujudkan program P4K yaitu dengan memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care), yaitu dengan memberikan pelayanan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan. Di Mojokerto sendiri sudah di terapkan program GEBRAK (Gerak Bersama Amankan Kehamilan).

B.

METODOLOGI

Studi kasus dilakukan di BPM Hj. Erna Evianingsih SST desa Pacet Utara Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Subyek studi kasus adalah Ny. “L” usia 30 tahun. Proses manajemen kebidanan diselesaikan melalui 5 langkah sesuai dengan standart asuhan kebidanan, yaitu pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun rencana asuhan secara menyeluruh, implementasi, evaluasi dan di dokumtasikan menggunakan SOAP. Asuhan kebidanan dilaksanakan pada tanggal 8 februari – 29 april 2016. Asuhan kebidanan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tanggal 21 januari 2016 dan 18 februari 2016, Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak ditemukan keluhan, kumjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali tidak ada keluhan, dan kunjungan keluarga berencana di lakukan sebanyak 2 kali.

C.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesa, pada usia kehamilan 39 minggu, Ny. “L” mempunyai keluhan nyeri punggung, hal ini fisiologis dialami pada ibu hamil trimester III, sesuai dengan pendapat Hani, dkk (2014: 65), keluhann pada ibu

(4)

hamil trimester III yaitu nyeri pada punggung bagian bawah disebabkan karena perubahan struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah sehingga menyebabkan t tekanan berat pada punggung. Sehubungan dengan hal tersebut, keluhan yang dialami oleh Ny. “L” masih dalam batas wajar dan termasuk dalam kehamilan fisiologis. Penatalaksanaan yang yang diberikan pada ibu yaitu mengalami keluhan nyeri punggung adalah menganjurkan ibu untuk melakukan olah raga ringan seperti jalan-jalan di pagi hari, dapat menjaga kesehatan punggung dengan cara membuat seluruh tubuh tetap bugar. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat barang berat karena dapat memperburuk sakit pada punggung.

Pada hasil pemeriksaan di trimester III di usia kehamilan 39 minggu, tekanan darah ibu adalah 140/70 mmHg. Menurut buku saku Pelayanan kesehatan ibu (2013: 110-111) tekanan darah ini masuk dalam kategori hipertensi Gestasional yaitu hipertensi proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah persalian.Dengan ciri-ciri tekanan darah ≥140/90 mmHg, tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah normal di usia kehamilan ≤12 minggu,diagnosis pasti ditegakkan pasca persalinan. Menurut Heni, dkk (2014: 10), tekanan darah normal antara 90/60 mmHg hingga 130/90 mmHg dan tidak banyak meningkat selama kehamilan. Tekanan darah pada Ny “L” termasuk dalam tekanan darah yang normal. Pada pemeriksaan tekanan darah tidak didapati kesenjangan antara fakta dan teori.

Ny. “L” mengalami fase laten memanjang yaitu dengan durasi 10 jam dari pembukaan 1 ke pembukaan 3, menurut friedman dan Sachtleben di bukuilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo (2009:571) mendefinisikan fase lateen berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada ibu multipara. Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi fase laten memanjang ini antara lain anestasia regional atau sedasi yang berlebihan, keadaan serviks yang buruk (misal tebal, tidak mengalami pendataran, atau tidak membuka), dan persalinan palsu. Dengan demikian dapat dikatakan fase laten yang di alami Ny. “L” masih dalam batas normal untuk multipara, sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.

Kala II pembukaan lengkap Ny “L” ingin meneran dengan di tandai adanya dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, frekuensi his semakin sering (>3x/menit), intesitas his semakin kuat dan durasi his > 45 detik. Persalinan kala II berlangsung selama ± 40 menit, bayi lahir spontan, jenis kelamin laki-laki, langsung menangis, tonus otot baik, warna klit merah muda, anus positif, tidak ada kelainan congenital. Menurut Sulistyawati,Ari(2014 : 234) bahwa tanda persalinan kala II yaitu vulva dan anus membuka, perineum menonjol, durasi his lebih dari 40 detik, frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit, intensitas his kuat. .

Kala IV dilakukan observasi selama 2 jam pada Ny. “L“. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 370c, dan pernafasan 20 x/menit.TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus bauk (keras). Perdarahan ±200cc. Sesuai dengan terori Sondakh J.S Jenny (2013 : 7) kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum. Kala ini terutama bertujuan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama setelah

(5)

melahirkan. Rata-rata jumlah darah yang keluar dikatakan normal ialah 250cc, jika darah yang keluar lebih dari 500cc maka sudah dianggap abnormal dan harus segera di cari penyebabnya. Berdasarkan pemantauan tersebut kala IV Ny “L” berjalan normal selama 2 jam dan tidak terjadi kesenjangan fakta dan teori.

Hasil pengkajian kunjungan nifas pertama (2 jam post partum ), keluhan pada Ny “L” adalah nyeri luka jahitan. Menurut Saleha (2009: 105) masalah yang sering terjadi pada masa nifas normal adalah kram perut, nyeri pada luka perineum. Hasil pengkajian didapatkan bahwa keluhan yang dialami Ny “L” masih dalam batas normal, sehingga sesuai antara fakta dan teori.

Pada kunjungan nifas kedua (6 hari post partum) ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ASI lancar. Menurut Nugruho,2014 mengajarkan ibu melakukan perawatan payudara dan cara menyusi yang benar. Ibu sudah bisa cara menyusui yang benar yaitu dengan cara membersihkan terlebih dahulu puting susu dengan kapas di beri air hangat atau dengan baby oil, setelah itu tarik sedikit puting susu dengan sedikit dipencet sehingga air susu keluar sedikit lalu di oleskan disekitar putting kemudian disusukan sampai bagian coklat (aerola) tertutup oleh mulut bayi dan bayi menghisap kuat dan hanya terdengar suara menelan bayi, bentuk putting susu ibu yang menonjol juga mendukung kelancaran ibu dalam memberikan ASI pada bayinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut tidak terjadi kesenjangan antara fakta dan teori.

Pada usia 6 hari bayi berat badan bayi berkuarang yakni 3600 gram, dari berat badan dan panjang badan saat lahir yaitu 3900 gram. Menurut Sondakh J.S Jenny,2013 ukuran normal berat badan dan panjang badan ialah berkisar 2500 gram - 4000 gram dan 48 cm – 52 cm. pada usia 0 hingga 3 bulan, berat badan bayi akan bertambah sebanyak 30 gram per hari, dalam sebulan bayi akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 900 gram. BayiNy “L” lahir dengan berat badan dan panjang badan yang sesuai nilai normal.

Hasil pemeriksaan abdomen pada bayi Ny “L” di jam ke-2 tali pusat bersih tidak ada perdarahan, tidak ada tanda-tanda infeksi, di hari ke 6 tali pusat lepas pada tanggal 01-03-2016. Menurut Sondakh J.S Jenny,2013 melakukan perawatan tali pusat dengan cara mempertahakan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan ditutupi dengan kain bersih secara longgar dan jika tali pusat terkena kotoran atau tinda, dicuci dengan sabun dan air bersih, kemudian dikeringkan sampai benar-benar kering. Berdasrkan hasil pemeriksaan tersebut tidak ada kesenjangan fakta dan teori.

Pada keluarga berencana dilakukan kunjungan satu kali yaitu pada saat kunjungan nifas pertama Ny”L” sudah menentukan akan menggunakan KB PIL. Setelah diberikan konseling kelebihan, kekurangan dan dan efek samping KB PIL Ny”L” bersedia memakai KB tersebut.

D.

SIMPULAN

Asuhan kehamilan pada Ny.”L” dari awal pertemuan pada tanggal 18 Februari 2016 sampai dengan berakhirnya masa nifas tanggal 07 April 2016. Pemeriksaan ANC dilakukan sebanyak 2 kali dengan standart 10 T, yang tidak dilakukan dalam 10 T yaitu , test terhadap penyakit infeksi menular seksual, tes

(6)

laboraturium, dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan atau komplikasi pada ibu dan janin pada saat kehamilan.

Menolong 58 langkah asuhan persalinan normal pada tanggal 25 Februari 2016 pada Ny.”L” usia 30 tahun kehamilan 40 minggu. Saat persalinan tidak ditemukan penyulit.Pada kala I, kala II, kala III, dan kala IV, persalinan berjalan dengan normal tanpa ada penyulit dan adanya komplikasi.

Asuhan nifas pada Ny.”L” dari tanggal 25 Februari 2016 sampai tanggal 07 April 2016 yaitu dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu postpartum. Selama pemantauan masa nifas berlangsung tidak ditemukan tanda bahaya atau komplikasi , semua berjalan dengan normal dan baik.

Asuhan neonatus pada bayi Ny.”L” yang berjenis kelamin laki-laki dengan PB 53 cm, BB 3900 gram, Lingkar kepala 33 cm. Tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Bayi telah diberikan salep mata dan Vit Neo K 1Mg/0,5 cc dan telah diberikan imunisasi Hb0 usia 6 hari dan saat pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda bahaya dan komplikasi pada bayi.

Setelah mendapatkan konseling ibu memutuskan untuk menggunakan KB PIL sebagai alat kontrasepsinya, dengan alasan sudah memakai KB PIL sebelumnya dan takut akan menggunakan KB lainnya.

E.

REKOMENDASI

1. Bagi institusi pendidikan kesehatan

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan mahasiswa dan mendukung peningkatan kompetensi sehingga dapat menghasilkan mahasiswa kebidanan yang berkualitas 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bidan

Memberikan pelayanan sesuai dengan standart asuhan 10 T dengan cara meningkatkan pengetahuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan guna meningkatkan kualitas pelayanan.

3. Bagi Puskesmas Pacet

Asuhan yang diberikan sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang baik seusai dengan standart asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai dengan teori dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, neonates sampai KB.

F. ALAMAT KORESPONDENSI

Email : APR1L20041995@gmail.com No.Hp : 082233636061

Alamat : JL.Kapten.Patimura Gang.X Kav.KTI Kota Probolinggo

G. DAFTAR PUSTAKA

Hani, U., Kusbandiyah, J., Marjati & Yulifah, R., 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

(7)

Kamariyah, N., Anggasari, Y. & Muflihah, S., 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D. & Wilis, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin, A. B. ed., 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saleha, S., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Sondakh, J. J., 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Sulistiyawati, A. & Nugraheny, E., 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyawati, A., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyawati, A., 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika..

Sulistyawati, A. & Nugraheny, E., 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Referensi

Dokumen terkait

• Menulis kembali (dalam buku catatan anda) poin – poin pertanyaan peserta dan rencana komentar anda atau menjawab dengan satu atau dua kata pokok. Jika anda tidak dapat

3. Menjalankan, memindah tangankan atau menjual serta menyerahkan kepada siapa saja termasuk kepada yang diberi kuasa dengan harga pasaran yang layak dan

Kadar TSS dalam air limbah bekas pencucian jeans tergolong sangat tinggi, dengan menggunakan unit koagulasi flokulasi dibantu variasi koagulan, yakni tawas 50

1. Teori proselitisasi ; teori ini akan digunakan dalam menganalisis bagaimana kegiatan penyebaran Islam di Nusantara. Dengan berpatokan pada teori Snouck Hurgronje

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Hasil penelitian merekomendasikan bahwa variasi campuran yang paling baik untuk menghasilkan adukan campuran papercrete berkinerja terbaik jika dilihat dari

Ruang OSIS terletak disebelah barat bersebelahan dengan kelas X. Ruang ini difungsikan untuk kegiatan yang berhubungan dengan OSIS dan untuk penyimpanan

Secara umum dengan adanya penambahan serat karung plastik, nilai kohesi, sudut gesek dalam dan kuat geser pada campuran mengalami peningkatan yang lebih tinggi