• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 1997-2008

Bagan Ikan Jaring Insang

Hanyut Pancing Uur Total Tahun

C E CPUE C E CPUE C E CPUE C E CPUE 1997 246 1728 0.143 15 108 0.138 71 864 0.08 3336 332.54 0.0997 1998 272 2016 0.135 19 144 0.132 66 864 0.08 3695 357.24 0.0967 1999 273 2592 0.105 12 144 0.083 78 576 0.14 3220 362.78 0.1127 2000 273 2016 0.135 17 144 0.118 88 864 0.10 3330 378.19 0.1136 2001 234 1440 0.163 14 144 0.100 65 864 0.08 3541 314.02 0.0887 2002 247 1728 0.143 17 144 0.116 74 864 0.09 3344 338.24 0.1011 2003 291 3456 0.084 10 144 0.066 76 864 0.09 4471 376.70 0.0843 2004 272 2016 0.135 18 144 0.122 63 864 0.07 3766 353.14 0.0938 2005 175 864 0.203 15 144 0.102 70 864 0.08 3321 259.49 0.0781 2006 281 4320 0.065 14 144 0.096 83 864 0.10 5005 377.28 0.0754 2007 278 4608 0.060 14 144 0.100 72 864 0.08 5320 364.75 0.0686 2008 513 9216 0.056 7 192 0.039 59 1152 0.05 10736 580.15 0.0540 Jumlah 3358 36000 1 171 1740 1.212 866 10368 1 53084 4394.52 1.0666 Rata-rata 280 3000 0.1190 14 145 0.101 72 864 0 4424 366.210 0.0889

(2)

Lampiran 2 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Tanpa Mesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 1997-2008

Pancing Ulur Jaring Tasi Jaring Insang Hanyut Total

Tahun

C E CPUE C E CPUE C E CPUE C E CPUE

1997 48 72 0.6633 24 72 0.3346 22 72 0.3067 370 93.93 0.2535 1998 66 108 0.6111 32 108 0.2933 23 72 0.3167 472 120.48 0.2553 1999 67 108 0.6222 31 108 0.2911 25 72 0.3433 469 123.36 0.2628 2000 57 108 0.5276 26 72 0.3628 16 72 0.2240 382 99.23 0.2596 2001 54 108 0.5045 26 72 0.3633 14 72 0.1933 396 94.57 0.2389 2002 77 108 0.7173 34 108 0.3147 25 72 0.3520 501 136.80 0.2731 2003 65 108 0.6000 29 108 0.2640 26 72 0.3680 471 119.81 0.2545 2004 64 108 0.5938 24 72 0.3280 20 72 0.2733 395 107.42 0.2721 2005 67 108 0.6244 20 108 0.1893 22 36 0.6160 501 110.06 0.2198 2006 66 108 0.6079 26 108 0.2427 23 72 0.3167 517 114.66 0.2219 2007 59 216 0.2734 24 108 0.2240 20 108 0.1860 507 103.32 0.2040 2008 69 216 0.3211 30 144 0.2067 25 108 0.2333 588 124.32 0.2113 Jumlah 760.33 1476 6.6668 326.2 1188 3.4145 261 900 3.7293 5569 1348 2.9268 Rata-rata 63.36 123 0.5556 27.2 99 0.2845 22 75 0.3108 464 112 0.2439

(3)

Lampiran 3 Regresi nelayan menggunakan mesin

SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.862603595 R Square 0.744084962 Adjusted R Square 0.680106202 Standard Error 0.125570153 Observations 11 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 2 0.366766408 0.183383204 11.63018736 0.004289268 Residual 8 0.126142906 0.015767863 Total 10 0.492909315 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%

Intercept -1.264342862 0.79910512 -1.582198425 0.152261413 -3.107082572 0.578396847 X Variable 1 0.306409173 0.392083117 0.781490351 0.457016288 -0.597736115 1.210554461 X Variable 2 -5.42308E-05 2.30317E-05 -2.354617012 0.046346025 -0.000107342 -1.11964E-06

(4)

Lampiran 4 Nelayan tanpa mesin

SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.631401678 R Square 0.398668079 Adjusted R Square 0.248335099 Standard Error 0.09093892 Observations 11 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 2 0.043861833 0.021930917 2.651900323 0.130754617 Residual 8 0.066159098 0.008269887 Total 10 0.110020931 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%

Intercept -0.577120638 0.426003083 -1.354733477 0.2125172 -1.559485508 0.405244233 X Variable 1 0.311973291 0.446884907 0.698106574 0.504892494 -0.718545151 1.342491733 X Variable 2 -0.000437377 0.000453279 -0.964916225 0.362845002 -0.001482641 0.000607888

(5)

Tabel 43 Matriks strategi penanggulangan kemiskinan oleh dinas instansi terkait di Kabupaten Maluku Tenggara

Kecamatan dan

Permasalahannya

Strategi Existing

Masalah Sekarang

Strategi yang Ditawarkan

Program Dinas

Kei Besar Selatan:

1. Desa Hoat 2. Desa Ngafan

Masalah :

1.Tingkat kemiskinan 6.964%

2. Sarana prasarana utk nelayan terbatas 3. SDM rendah 4. Akses modal rendah 5. Akses pasar rendah 6. Etos kerja rendah

- Pengadaan motor tempel dan alat penangkapan ikan.

- Pendampingan usaha perikanan - Penyuluhan tentang dampak

penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosistim pantai - Magang nelayan, dan pembudidaya

ikan

- Pelatihan budidaya ikan, rumput laut

- Monitoring dan evaluasi. - Pengadaan sarana budidaya ikan

- Sarana penangkapan ikan terbatas dan tidak layak kondisi - SDM rendah

- Pelayanan kesehatan rendah - Peluang kerja terbatas, sulit

mendapat bantuan

- Budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang terbatas - Program pemberian BLT,

raskin, kartu askeskin membuat masyarakat menjadi malas.

- Pengadaan sarana transportasi yang memadai dan lancar

- Pengadaan kapal motor ukuran besar untuk penangkapan ikan

- Pengembangan sarana prasarana infrastruktur yang memberdayakan masyarakat.

- Penyedian pasar yang baik sehingga harga ikan dapat ditingkatkan.

- Pemberian kridit modal dengan bunga rendah

- Peningkatan pendidikan & pelatihan perikanan

- Peningkatan pelayanan kesehatan - Perluasan kesempatan kerja dan

berusaha (kepala keluarga mendapat bantuan program dana bergulir, program padat karya)

- Pengembangan budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang. - Pendampingan usaha perikanan

- Penyuluhan tentang dampak penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Hilangkan rent sikking

- Tingkatkan SDM aparatur dinas - Pembinaan aparatur dinas

- Pelatihan tentang pembuatan produk olahan dari ikan, rumput laut yang berkualitas. Perhubungan Perikanan Kimraswil Perikanan Perikanan Perikanan Kesehatan Perikanan Perikanan Perikanan Kepolisian Perikanan Aparat Hukum Perikanan Perikanan Perikanan

(6)

Lanjutan...

Kecamatan dan

Permasalahannya

Strategi Existing

Masalah Sekarang

Strategi yang Ditawarkan

Program Dinas

Kei Kecil Timur :

1. Dusun Denwet 2. Dusun Mastur Baru

Masalah :

1.Tingkat kemiskinan 7.84%

2. Sarana prasarana utk nelayan terbatas 3. SDM rendah 4. Akses modal rendah 5. Akses pasar rendah 6. Etos kerja rendah

- Pengadaan motor tempel dan alat penangkapan ikan

- Program pendidikan & pelatihan nelayan

- Pendampingan usaha perikanan - Penyuluhan tentang dampak

penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosistim pantai - Magang nelayan, dan pembudidaya

ikan

- Pelatihan budidaya ikan, rumput laut

- Monitoring dan evaluasi. - Pengadaan sarana budidaya ikan

- Sarana penangkapan ikan terbatas dan tidak layak kondisi. - Ketrampilan rendah

- SDM rendah

- Pelayanan kesehatan rendah - Peluang kerja terbatas, sulit

mendapat bantuan

- Budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang terbatas - Program pemberian BLT,

raskin, kartu askeskin menjadikan masyarakat malas.

- Pengadaan kapal motor ukuran besar untuk penangkapan ikan

- Pengembangan sarana prasarana infrastruktur yang memberdayakan masyarakat.

- Penyedian pasar yang baik sehingga harga dapat ditingkatkan.

- Pemberian kridit modal dengan bunga rendah

- Peningkatan pendidikan & pelatihan perikanan

- Peningkatan Pelayanan Kesehatan - Perluasan kesempatan kerja dan

berusaha (kepala keluarga mendapat bantuan program dana bergulir, program padat karya)

- Pengembangan budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang. - Pendampingan usaha perikanan

- Penyuluhan tentang dampak penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Hilangkan rent sikking

- Tingkatkan SDM aparatur dinas dan nelayan

- Pembinaan aparatur dinas

- Pelatihan tentang pembuatan produk olahan dari ikan, rumput laut yang berkualitas. Perikanan Kimraswil Perikanan Perikanan Perikanan Kesehatan Perikanan Perikanan Perikanan Kepolisian Perikanan Aparat Hukum Perikanan Perikanan Perikanan

(7)

Lanjutan...

Kecamatan dan

Permasalahannya

Strategi Existing

Masalah Sekarang

Strategi yang Ditawarkan

Program

Dinas

Kei Kecil :

1. Desa Sathean 2. Dusun Selayar

Masalah :

1.Tingkat kemiskinan 17.34%

2. Sarana prasarana utk nelayan terbatas 3. SDM rendah 4. Akses modal rendah 5. Akses pasar rendah 6. Etos kerja rendah

- Pengadaan motor tempel dan alat penangkapan ikan

- Program pendidikan & pelatihan nelayan

- Pendampingan usaha perikanan - Penyuluhan tentang dampak

penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Magang nelayan, dan pembudidaya

ikan

- Pelatihan budidaya ikan, rumput laut

- Monitoring dan evaluasi. - Pengadaan sarana budidaya ikan

- Sarana penangkapan ikan terbatas dan tidak layak kondisi.

- Infrastruktur terbatas

- Akses modal rendah

- SDM rendah

- Pelayanan Kesehatan rendah - Peluang kerja terbatas, sulit

mendapat bantuan

- Budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang terbatas. - Kurangnya penyuluhan

- Pengadaan kapal motor ukuran besar untuk penangkapan ikan

- Pengembangan sarana prasarana infrastruktur yang memberdayakan masyarakat.

- Penyedian pasar yang baik sehingga harga dapat ditingkatkan.

- Pemberian kridit modal dengan bunga rendah

- Peningkatan pendidikan & pelatihan perikanan

- Peningkatan pelayanan kesehatan - Perluasan kesempatan kerja dan

berusaha (kepala keluarga mendapat bantuan program dana bergulir, program padat karya)

- Pengembangan budidaya ikan, rumput laut, kepiting, dan teripang. - Pendampingan usaha perikanan

- Penyuluhan tentang dampak penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Hilangkan rent sikking

- Tingkatkan SDM aparatur dinas dan nelayan

- Pembinaan aparatur dinas

- Pelatihan tentang pembuatan produk olahan dari ikan, rumput laut yang berkualitas. Perikanan Kimraswil Perikanan Bank Perikanan Kesehatan Perikanan Perikanan Perikanan Kepolisian Perikanan Aparat Hukum Perikanan Perikanan Perikanan

(8)

Lanjutan...

Kecamatan dan

Permasalahannya

Strategi Existing

Masalah Sekarang

Strategi yang Ditawarkan

Program

Dinas

Dullah Utara :

1. Desa Lebetawi 2. Desa Dulla Laut

Masalah :

1.Tingkat kemiskinan 9.726%

2. Sarana prasarana utk nelayan terbatas 3. SDM rendah 4. Akses modal rendah 5. Akses pasar rendah 6. Etos kerja rendah

- Pengadaan motor tempel dan alat penangkapan ikan

- Program pendidikan & pelatihan nelayan

- Program budidaya rumput laut. - Pendampingan usaha perikanan - Penyuluhan tentang dampak

penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Magang nelayan, dan pembudidaya

ikan

- Pelatihan budidaya ikan, rumput laut

- Monitoring dan evaluasi. - Pengadaan sarana budidaya ikan

- Infrastruktur terbatas

- Sarana penangkapan ikan terbatas

- Kualitas produk olahan rendah - SDM rendah

- Pelayanan kesehatan rendah - Peluang kerja terbatas, sulit

mendapat bantuan

- Ketrampilan nelayan rendah - Budidaya ikan, rumput laut,

kepiting, dan teripang terbatas - Program pemberian BLT,

Raskin, kartu askeskin menjadikan masyarakat malas.

- Pengembangan sarana prasarana infrastruktur pemberdayaan masyarakat.

- Pengadaan kapal motor ukuran besar untuk penangkapan ikan

- Peningkatan kualitas produk olahan - Peningkatan program pendidikan dan

pelatihan perikanan

- Peningkatan pelayanan kesehatan - Perluasan kesempatan kerja dan

berusaha (kepala keluarga mendapat bantuan program dana bergulir, program padat karya)

- Magang nelayan dan pembudidaya ikan

- Pelatihan teknis budidaya dan pengolahan rumput laut

- Program pemberdayaan nelayan - Hilangkan rent sikking

- Penyuluhan tentang dampak penggunaan bahan peledak dan zat kimia terhadap ekosisitim pantai - Pembinaan aparatur dinas

- Pelatihan tentang pembuatan produk olahan dari ikan, rumput laut yang berkualitas

- Tingkatkan SDM aparatur dinas dan nelayan -Kimraswil Perikanan Perikanan Perikanan Kesehatan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Kepolisian Aparat Hukum Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan

(9)

Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 1997-2008

Bagan Ikan Jaring Insang

Hanyut Pancing Uur Total Tahun

C E CPUE C E CPUE C E CPUE C E CPUE 1997 246 1728 0.143 15 108 0.138 71 864 0.08 3336 332.54 0.0997 1998 272 2016 0.135 19 144 0.132 66 864 0.08 3695 357.24 0.0967 1999 273 2592 0.105 12 144 0.083 78 576 0.14 3220 362.78 0.1127 2000 273 2016 0.135 17 144 0.118 88 864 0.10 3330 378.19 0.1136 2001 234 1440 0.163 14 144 0.100 65 864 0.08 3541 314.02 0.0887 2002 247 1728 0.143 17 144 0.116 74 864 0.09 3344 338.24 0.1011 2003 291 3456 0.084 10 144 0.066 76 864 0.09 4471 376.70 0.0843 2004 272 2016 0.135 18 144 0.122 63 864 0.07 3766 353.14 0.0938 2005 175 864 0.203 15 144 0.102 70 864 0.08 3321 259.49 0.0781 2006 281 4320 0.065 14 144 0.096 83 864 0.10 5005 377.28 0.0754 2007 278 4608 0.060 14 144 0.100 72 864 0.08 5320 364.75 0.0686 2008 513 9216 0.056 7 192 0.039 59 1152 0.05 10736 580.15 0.0540 Jumlah 3358 36000 1 171 1740 1.212 866 10368 1 53084 4394.52 1.0666 Rata-rata 280 3000 0.1190 14 145 0.101 72 864 0 4424 366.210 0.0889

(10)

Lampiran 2 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Tanpa Mesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 1997-2008

Pancing Ulur Jaring Tasi Jaring Insang Hanyut Total

Tahun

C E CPUE C E CPUE C E CPUE C E CPUE

1997 48 72 0.6633 24 72 0.3346 22 72 0.3067 370 93.93 0.2535 1998 66 108 0.6111 32 108 0.2933 23 72 0.3167 472 120.48 0.2553 1999 67 108 0.6222 31 108 0.2911 25 72 0.3433 469 123.36 0.2628 2000 57 108 0.5276 26 72 0.3628 16 72 0.2240 382 99.23 0.2596 2001 54 108 0.5045 26 72 0.3633 14 72 0.1933 396 94.57 0.2389 2002 77 108 0.7173 34 108 0.3147 25 72 0.3520 501 136.80 0.2731 2003 65 108 0.6000 29 108 0.2640 26 72 0.3680 471 119.81 0.2545 2004 64 108 0.5938 24 72 0.3280 20 72 0.2733 395 107.42 0.2721 2005 67 108 0.6244 20 108 0.1893 22 36 0.6160 501 110.06 0.2198 2006 66 108 0.6079 26 108 0.2427 23 72 0.3167 517 114.66 0.2219 2007 59 216 0.2734 24 108 0.2240 20 108 0.1860 507 103.32 0.2040 2008 69 216 0.3211 30 144 0.2067 25 108 0.2333 588 124.32 0.2113 Jumlah 760.33 1476 6.6668 326.2 1188 3.4145 261 900 3.7293 5569 1348 2.9268 Rata-rata 63.36 123 0.5556 27.2 99 0.2845 22 75 0.3108 464 112 0.2439

(11)

Lampiran 3 Regresi nelayan menggunakan mesin

SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.862603595 R Square 0.744084962 Adjusted R Square 0.680106202 Standard Error 0.125570153 Observations 11 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 2 0.366766408 0.183383204 11.63018736 0.004289268 Residual 8 0.126142906 0.015767863 Total 10 0.492909315 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%

Intercept -1.264342862 0.79910512 -1.582198425 0.152261413 -3.107082572 0.578396847 X Variable 1 0.306409173 0.392083117 0.781490351 0.457016288 -0.597736115 1.210554461 X Variable 2 -5.42308E-05 2.30317E-05 -2.354617012 0.046346025 -0.000107342 -1.11964E-06

(12)

Lampiran 4 Nelayan tanpa mesin

SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.631401678 R Square 0.398668079 Adjusted R Square 0.248335099 Standard Error 0.09093892 Observations 11 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 2 0.043861833 0.021930917 2.651900323 0.130754617 Residual 8 0.066159098 0.008269887 Total 10 0.110020931 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%

Intercept -0.577120638 0.426003083 -1.354733477 0.2125172 -1.559485508 0.405244233 X Variable 1 0.311973291 0.446884907 0.698106574 0.504892494 -0.718545151 1.342491733 X Variable 2 -0.000437377 0.000453279 -0.964916225 0.362845002 -0.001482641 0.000607888

(13)

Lampiran 5 Analisis optimasi sumber daya perikanan tangkap

pada nelayan menggunakan mesin di Kabupaten

Maluku Tenggara Tahun 1997 – 2008

> restart;

>r:=1.068127859;q:=0.000166045;K:=972.9717759;p:=20584611;c

:=187756;delta:=0.95;

r

:= 1.068127859

q

:= 0.000166045

K

:= 972.9717759

p

:= 20584611

c

:= 187756

d

:= 0.95

> f(x):=r*x*(1-x/K);

f

(

x

) := 1.068127859

x

( 1

K

0.001027779042

x

)

> plot(f(x),x=0..1000,growth=0..300);

> h:=q*x*E;

h

:= 0.000166045

x

> g:=solve(f(x)=h,x);

g

:= 0., 972.9717762

K

0.1512525839

> y:=q*E*(K*(1-q/r*E));

y

:= 0.1615570985

E

( 1

K

0.0001554542357

E

)

>

perhitungan tingkat MSY mengikuti solusi Clark (1985) yaitu :

> MSY:=r*K/4;EMSY:=r/2/q;xMSY:=MSY/q/EMSY;

MSY

:= 259.8145650

EMSY

:= 3216.380677

(14)

>

hasil perhitungan bioekonomi pada kondisi OA dan SO :

> TC:=c*E;

TC

:= 187756

> TR:=p*y;

TR

:= 3.325590027 10

6

E

( 1

K

0.0001554542357

E

)

> xOA:=c/p/q;

xOA

:= 54.93199319

> EOA:=solve(TR-TC=0,E);

EOA

:= 0. , 6069.580828

> hOA:=q*xOA*EOA;

hOA

:= 0., 55.36175631

> MR:=diff(TR,E);

MR

:= 3.325590027 10

6

K

1033.954112

> MC:=diff(TC,E);

MC

:= 187756

> ESO:=solve(MR-MC=0,E);

ESO

:= 3034.790413

> TRSO:=p*q*ESO*(K*(1-q/r*ESO));

TRSO

:= 5.331134421 10

9

> TCSO:=c*ESO;

(15)

TCSO

:= 5.698001088 10

8

> RentSO:=TRSO-TCSO;

RentSO

:= 4.761334312 10

9

> hSO:=q*ESO*(K*(1-q/r*ESO));

hSO

:= 258.9864060

> xSO:=hSO/q/ESO;

xSO

:= 513.9518846

>

alokasi optimal

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta;

f

(

x

) := 1.068127859

K

0.002195598855

x

C

2.005474143 10

5

( 1

K

0.001027779042

x

)

3417.971733

x

K

187756

= 0.95

> solve(f(x),x);

K

118.8002844 , 200.0683945

> xOpt:=200.0683945;

xOpt

:= 200.0683945

> hOpt:=r*xOpt*(1-xOpt/K);

hOpt

:= 169.7566103

> EOpt:=hOpt/q/xOpt;

EOpt

:= 5110.017709

> plot({y,MSY,hOA,hSO,hOpt},E=0..8000,yield=0..300);

(16)

RentOpt

:= 2.534937303 10

9

> RentOvertime:=RentOpt/delta;

RentOvertime

:= 2.668355056 10

9

> delta1:=0.95;delta2:=0.15;

d

1

:= 0.95

d

2

:= 0.15

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta1;

f

(

x

) := 1.068127859

K

0.002195598855

x

C

2.005474143 10

5

( 1

K

0.001027779042

x

)

3417.971733

x

K

187756

= 0.95

> solve(f(x),x);

K

118.8002844 , 200.0683945

> xOpt1:=200.0683945;

xOpt1

:= 200.0683945

> hOpt1:=r*xOpt1*(1-xOpt1/K);

hOpt1

:= 169.7566103

> EOpt1:=hOpt1/q/xOpt1;

EOpt1

:= 5110.017709

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta2;

f

(

x

) := 1.068127859

K

0.002195598855

x

C

2.005474143 10

5

( 1

K

0.001027779042

x

)

3417.971733

x

K

187756

= 0.15

> solve(f(x),x);

K

8.268030601 , 453.9014246

> xOpt2:=453.9014246;

xOpt2

:= 453.9014246

> hOpt2:=r*xOpt*(1-xOpt2/K);

hOpt2

:= 114.0060005

> EOpt2:=hOpt2/q/xOpt2;

EOpt2

:= 1512.656653

> RentOpt1:=p*hOpt1-c*EOpt1;

(17)

RentOpt1

:= 2.534937303 10

9

> RentOverTime1:=RentOpt1/delta1;

RentOverTime1

:= 2.668355056 10

9

> RentOpt2:=p*hOpt2-c*EOpt2;

RentOpt2

:= 2.062758810 10

9

> RentOverTime2:=RentOpt2/delta2;

RentOverTime2

:= 1.375172540 10

10

(18)

pada nelayan tanpa mesin di Kabupaten Maluku

Tenggara Tahun 1997 – 2008.

> restart;

>r:=1.048842555;q:=0.001333493;K:=324.1311524;p:=7065625;c:

=57580;delta:=0.95;

r

:= 1.048842555

q

:= 0.001333493

K

:= 324.1311524

p

:= 7065625

c

:= 57580

d

:= 0.95

> f(x):=r*x*(1-x/K);

f

(

x

) := 1.048842555

x

( 1

K

0.003085170903

x

)

> plot(f(x),x=0..400,growth=0..100);

> h:=q*x*E;

h

:= 0.001333493

x

> g:=solve(f(x)=h,x);

g

:= 0., 324.1311524

K

0.4120986708

> y:=q*E*(K*(1-q/r*E));

y

:= 0.4322266228

E

( 1

K

0.001271394828

E

)

>

perhitungan tingkat MSY mengikuti solusi Clark (1985) yaitu :

> MSY:=r*K/4;EMSY:=r/2/q;xMSY:=MSY/q/EMSY;

MSY

:= 84.99063650

EMSY

:= 393.2688642

(19)

> plot({y,MSY},E=0..1000,yield=0..100);

>

hasil perhitungan bioekonomi pada kondisi OA dan SO :

> TC:=c*E;

TC

:= 57580

> TR:=p*y;

TR

:= 3.053951232 10

6

E

( 1

K

0.001271394828

E

)

> xOA:=c/p/q;

xOA

:= 6.111254025

> EOA:=solve(TR-TC=0,E);

EOA

:= 0. , 771.7081392

> hOA:=q*xOA*EOA;

hOA

:= 0., 6.288892301

> MR:=diff(TR,E);

MR

:= 3.053951232 10

6

K

7765.555603

> MC:=diff(TC,E);

MC

:= 57580

> ESO:=solve(MR-MC=0,E);

ESO

:= 385.8540696

> TRSO:=p*q*ESO*(K*(1-q/r*ESO));

TRSO

:= 6.002984941 10

8

> TCSO:=c*ESO;

TCSO

:= 2.221747733 10

7

> RentSO:=TRSO-TCSO;

RentSO

:= 5.780810168 10

8

> hSO:=q*ESO*(K*(1-q/r*ESO));

(20)

> xSO:=hSO/q/ESO;

xSO

:= 165.1212032

>

alokasi optimal

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta;

f

(

x

) := 1.048842555

K

0.006471717065

x

C

60392.35432 ( 1

K

0.003085170903

x

)

9421.961478

x

K

57580

= 0.95

> solve(f(x),x);

K

22.15774383

, 40.48637397

> xOpt:=40.48637397;

xOpt

:= 40.48637397

> hOpt:=r*xOpt*(1-xOpt/K);

hOpt

:= 37.15978581

> EOpt:=hOpt/q/xOpt;

EOpt

:= 688.2933592

> plot({y,MSY,hOA,hSO,hOpt},E=0..1000,yield=0..100);

> RentOpt:=p*hOpt-c*EOpt;

RentOpt

:= 2.229251800 10

8

> RentOvertime:=RentOpt/delta;

RentOvertime

:= 2.346580842 10

8

> delta1:=0.95;delta2:=0.15;

d

1

:= 0.95

d

2

:= 0.15

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta1;

(21)

f

(

x

) := 1.048842555

K

0.006471717065

x

C

60392.35432 ( 1

K

0.003085170903

x

)

9421.961478

x

K

57580

= 0.95

> solve(f(x),x);

K

22.15774383

, 40.48637397

> xOpt1:=40.48637397;

xOpt1

:= 40.48637397

> hOpt1:=r*xOpt1*(1-xOpt1/K);

hOpt1

:= 37.15978581

> EOpt1:=hOpt1/q/xOpt1;

EOpt1

:= 688.2933592

> f(x):=r*(1-(2*x/K))+(c*r*(1-x/K)/(p*q*x-c))=delta2;

f

(

x

) := 1.048842555

K

0.006471717065

x

C

60392.35432 ( 1

K

0.003085170903

x

)

9421.961478

x

K

57580

= 0.15

> solve(f(x),x);

K

.9909808947 , 142.9344094

> xOpt2:=142.9344094;

xOpt2

:= 142.9344094

> hOpt2:=r*xOpt*(1-xOpt2/K);

hOpt2

:= 23.73825528

> EOpt2:=hOpt2/q/xOpt2;

EOpt2

:= 124.5435567

> RentOpt1:=p*hOpt1-c*EOpt1;

RentOpt1

:= 2.229251800 10

8

> RentOverTime1:=RentOpt1/delta1;

RentOverTime1

:= 2.346580842 10

8

> RentOpt2:=p*hOpt2-c*EOpt2;

RentOpt2

:= 1.605543920 10

8

> RentOverTime2:=RentOpt2/delta2;

RentOverTime2

:= 1.070362613 10

9

(22)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .918 .842 .776 73873791.52 1.085

Lampiran 8 Hasil analisis of varians pada nelayan bermesin

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 553538554940219000.000 8 69192319367527400.000 12.679 .000

Residual 103689404397573600.000 19 5457337073556500.000 Total 657227959337793000.000 27 Lampiran 9 Hasil analisa partial variabel yang mempengaruhi pendapatan nelayan bermesin.

Variabel Coefficients Std. Error t Sig VIF (Constant) 514839395.940 164065165.892 3.138 .005

Pengalamn nelayan -506492.402 2074608.903 -.244 .810 2.306 jumlah tanggungan 1760395.022 15414452.479 .114 .910 2.306 tingkat pendidikan nelayan 95630399.731 66068435.650 1.447 .164 2.742 musim menangkap ikan 128619637.997 49549106.743 2.596 .018** 1.848 akses ke pasar -240007477.963 95129224.509 -2.523 .021** 3.080 sarana menangkap ikan 78487889.055 43983191.129 1.784 .090* 2.431 jarak menangkap ikan 13540133 37702003.324 -3.591 .002*** 1.786 jumlah orang menangkap

ikan 51733974.658

21196606.000 2.441 .025** 2.293

Lampiran 10 Hasil analisis faktor-faktor mempengaruhi pendapatan nelayan tanpa mesin

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .814 .662 .544 60715581.51 2.223 Lampiran 11 Hasil analisis of varians pada nelayan tanpa mesin

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 144401165796401000.000 7 20628737970914420.000 5.596 .001

Residual 73727636760782400.000 20 3686381838039118.000

Total 218128802557183300.000 27

Lampiran 12 Hasil analisa partial variabel yang mempengaruhi pendapatan nelayan tanpa mesin.

Variabel Coefficients Std. Error t Sig VIF (Constant)

228637788.597 171260907.12 5

1.335 .197 jumlah tanggungan -26650183.974 11477860.758 -2.322 .031** 2.348 tingkat pendidikan nelayan -104030269.244 37415277.894 -2.780 .012** 1.790 musim menangkap ikan -223632895.998 47274236.750 -4.731 .000*** 3.183 akses ke pasar 201135650.511 57530558.748 3.496 .002*** 3.688 sarana menangkap ikan 75721855.957 48858310.065 1.550 .137 1.203 jarak menangkap ikan 4365205.742 39547438.341 .110 .913 1.136 jumlah orang yg menangkap ikan -25015724.907 35173269.828 -.711 .485 1.294

(23)

mesin)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .900 .810 .783 20296837.04 2.416

Lampiran 14 Hasil analisis of varians pada nelayan tanpa mesin (gabungan nelayan mesin dan tanpa mesin)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 84500160027602600.000 7 12071451432514650.000 29.302 .000 Residual 19774156500092010.000 48 411961593751916.800

Total 104274316527694600.000 55

Lampiran 15 Hasil analisa partial variabel yang mempengaruhi pendapatan nelayan (gabungan nelayan mesin dan tanpa mesin)

Variabel Coefficients Std. Error t Sig VIF

(Constant) -184759634.710 34447343.844 -5.364 .000

jumlah tanggungan -738745.996 2249959.179 -.328 .744 1.469 tingkat pendidikan nelayan 1523798.042 8181126.482 .186 .853 1.335 musim menangkap ikan -4047863.681 7546183.041 -.536 .594 1.873 akses ke pasar 62271049.107 10578301.202 5.887 .000*** 2.561 sarana penangkapan 68014094.414 14623389.776 4.651 .000*** 6.674 jarak menangkap ikan 42425119.165 11378895.042 3.728 .001*** 2.963 jumlah orang yg melaut 4160761.715 3405393.312 1.222 .228 1.526

Gambar

Tabel 43  Matriks strategi penanggulangan kemiskinan oleh dinas instansi terkait di Kabupaten Maluku Tenggara

Referensi

Dokumen terkait

1. Pendidikan Keagamaan Islam di yang diatur dalam PP. 55 Tahun 2007 Pasal 14 adalah Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah terbagi menjadi tiga

Sehingga saya member judul skripsi “Peranan Waduk Sempor Dalam Bidang Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Tahun 1978-2013”.. Dalam

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat kembali rebound mengikuti positifnya burs Wallstreet tadi malam, investor diperkirakan akan kembali masuk pada

Bagian ini mempunyai fungsi dan ruang lingkup pekerjaan dalam menyiapkan dan membuat macam-macam makanan panas yang pada dasarnya akan menjadi makanan pokok dari suatu susunan

Perlakuan terbaik dari sabun antiseptik adalah perlakuan ekstrak rumput laut dengan konsentrasi 750 ppm yang memiliki zona hambat terhadap bakteri S.. aureus paling

Kesulitan guru dalam menyusun instrumen penilaian autentik terletak pada cara mengembangkan indikator dari Kompetensi Dasar, yaitu dalam menentukan kata kerja

Menurut Ripley dan Franklin dalam Arifin Tahir (2014:95) tingkat kepatuhan birokrasi yaitu setiap aparatur dalam birokrasi atau implementator kebijakan publik dituntut

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui parameter populasi hiu kejen ( Carcharhinus falciformis ) dengan studi kasus di Tempat Pendaratan Ikan Tanjungluar, Nusa Tenggara Barat