• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Syarifah Aini NIM 4103331051

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si, Bapak (Alm) Prof.Dr. Suharta, M.Si, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Anwar sembiring, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Medan dan Ibu Deliani, S.Pd, M.Si selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(4)

disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Tajul Ishar dan ibunda tersayang Ellida Hannum. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakanda dan adinda penulis, yakni Syahrani Putri (Kak Ani), Ahmad Junaedi (Kurned), Tapi Lanniari (Ping – Ping) dan Aisyah Amini (Minjel) yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan, khususnya kepada kepompongku Andi hardi harefa dan Elida syahrani yang selalu setia menemani penulis dalam suka maupun duka. Terimakasih juga kepada sahabat saya Hilda Junanda Br. Harahap, Salahuddin Al Ayubi Pane dan Nazhimah Bey Nasution yang sudah banyak membantu bertukar pikiran dan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2014

Penulis,

(5)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN HAND OUT

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON

SYARIFAH AINI (NIM 4103331051) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa pada materi pokok hidrokarbon dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI peminatan bidang IPA di SMA Muhammadyah 1 Medan yang berjumlah lima kelas dan setiap kelasnya rata-rata berjumlah 40 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yang diambil secara acak (random). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta lembar observasi penilaian kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuanhand outsecara signifikan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) (Sig 0,002 < 0,05), dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuanhand outsecara signifikan lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) (Sig 0,037 < 0,05). Peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning(PBL) berbantuanhand out sebesar 72,4 % dan pada kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) sebesar 61,8 %.

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah – Langkah Model PembelajaranProblem Based

Learning 15

Tabel 2.2. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Langsung 19

Tabel 2.3. Rumus Molekul dan Rumus Struktur Alkana 25

Tabel 2.4. Beberapa Gugus Alkil Yang Biasa Digunakan 27

Tabel 2.5. Lima Suku Pertama Alkena 28

Tabel 2.6. Tiga Suku Pertama Alkena 28

Tabel 2.7. Titik Didih Beberapa Alkana 29

Tabel 2.8. Titik Didih Beberapa Alkena 31

Tabel 2.9. Titik Didih Beberapa Alkuna 33

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap 44

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 45

Tabel 3.3. Persentase Nilai Sikap Siswa 52

Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data

Pre – Test, Post – Testdan Gain Hasil Belajar serta

Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen 1 dan 2 55

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data 56

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 57

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa 58

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 68

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 73 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Test Belum Divalidasi 112 Lampiran 4. Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Sebelum Divalidasi) 116 Lampiran 5. Kunci Jawaban (Sebelum Divalidasi) 126 Lampiran 6.Format Lembar Jawaban (Sebelum Divalidasi) 127

Lampiran 7. Lembar Analisis Masalah 128

Lampiran 8. Kunci Jawaban Tugas Lembar Analisis Masalah 135 Lampiran 9. Kisi-Kisi Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 138 Lampiran 10. Lembar Observasi Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa 139

Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 141 Lampiran 12. Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Sesudah Divalidasi) 145 Lampiran 13. Kunci Jawaban (Sesudah Divalidasi) 151 Lampiran 14.Format Lembar Jawaban (Sesudah Divalidasi) 152

Lampiran 15. Tabel Validitas Instrumen Tes 153

Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Tes 154 Lampiran 17.Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 155

Lampiran 18. Tabel Daya Beda Instrumen Tes 156

Lampiran 19. Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes 157 Lampiran 20. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes 160 Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 162 Lampiran 22. Perhitungan Daya Beda Instrumen Tes 164

Lampiran 23. Rekapitulasi Instrumen Tes 166

(9)

Lampiran 26. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Kelas Eksperimen 1 172 Lampiran 27. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Kelas Eksperimen 2 174 Lampiran 28. Uji Normalitas Data Hasil Belajar 176 Lampiran 29. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 181 Lampiran 30. Lembar Hasil Observasi Penilaian Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen 1 182 Lampiran 31. Lembar Hasil Observasi Penilaian Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen 2 194 Lampiran 32. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas Eksperimen 1 206

Lampiran 33. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas Eksperimen 2 208

Lampiran 34. Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis 210 Lampiran 35. Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis 213

Lampiran 36. Uji Hipotesis 214

Lampiran 37. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 217

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran hanya menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/ konsep belaka. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep memang suatu hal yang sangat penting, tetapi yang terpenting tidak terletak pada konsep itu sendiri, melainkan pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. ( Trianto,2009 ).

Di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan atau mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam masalah yang ditemukan dalam kehidupan nyata sehingga sebagian besar siswa sulit menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru. Akibatnya, banyak siswa yang merasa bosan dan menganggap bahwa proses pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat menuntut dan memaksa. Bahkan banyak siswa yang merasa beberapa pelajaran yang disajikan di sekolah sangat sulit karena banyaknya konsep – konsep dan rumus – rumus yang sulit dipahami sehinga dapat menyebabkan kurangnya semangat siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

(11)

kehidupan sehari – hari. Akibatnya, banyak anak didik ketika lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi miskin aplikasi.

Berdasarkan hasil pengamatan saya pada saat mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Gebang dan hasil observasi di SMA Muhammadyah 1 menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengikuti remedial setelah dilakukan ujian. Artinya hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Adapun proses pembelajaran kimia pada kedua sekolah tersebut sama – sama masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu model yang berpusat pada guru. Artinya, guru hanya memberikan informasi sesuai dengan kemampuan dan pemahaman guru tersebut tanpa mempertimbangkan kemungkinan untuk membiarkan siswa mengeksplorasi kemampuan berfikirnya.

Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu pengertian kerangka dasar kurikulum, isi dan fungsi kerangka dasar kurikulum, serta struktur kurikulum yang disusun menjadi suatu kurikulum baru Indonesia yaitu kurikulum 2013 (Devisi PLPG-PSG Rayon 102 Unimed, 2013).

Perbaikan dan pengembangan kurikulum 2013 yang dilakukan Pemerintah

menekankandalam penguatan proses pembelajaran. Pada kurikulum 2013 proses pembelajaran berpedoman menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan

saintifik memiliki karakter antara lain materi pembelajaran berbasis fakta atau

fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika serta mendorong dan

menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis dan tepat dalam memecahkan

masalah serta mengaplikasikan materi pembelajaran, menutun siswa untuk

mencari tahu bukan diberitahu.

Implementasi pembelajaran kurikulum 2013 menekankan proses student centered learning yaitu siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran mencakup konteks dunia nyata, aktif menyelidiki,

kooperatif, kritis, serta terjadi pertukaran pengetahuan (antara guru dan siswa,

(12)

elaborasi dan konfirmasi tetapi siswa juga aktif dalam kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam proses pembelajaran. Melalui proses ini, sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi. (Wina Sanjaya,2006).

Pembelajaran berbasis masalah juga berfungsi memperbaiki keterampilan interpersonal, berpikir kritis, pencarian informasi, komunikasi, rasa hormat dan kerja kelompok. Menurut Killey dalam Fitrah (2013) problem based learning mempunyai kelebihan dalam hal membantu siswa memilah masalah (problem abstraction), mendefinisikan masalah (problem definition) dan menyelesaikan

masalah (problem refinement), membantu mengembangkan berpikir kritis.

Salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang dianggap mewakili proses konstruksi di kelas adalah model Belajar Berbasis Masalah (problem based learning– PBL). Model PBL ini merupakan salah satu model pembelajaran di mana authentic assesment (penalaran yang nyata atau konkret) dapat diterapkan secara komprehensif, sebab di dalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan sekaligus memecahkannya. Tujuan dari PBL adalah untuk menantang siswa mengajukan permasalahan dan juga menyelesaikan masalah yang lebih rumit dari sebelumnya, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya, menggalang kerjasama dan kekompakan siswa dalam kelompok, mengembangkan kepemimpinan siswa serta mengembangkan kemampuan pola analisis dan dapat membantu siswa mengembangkan proses nalarnya. (Nanik Siswidyawati,2009 ). Menurut Oon Sen Tan (dalam Heni Rusnayati,2011), ketika peserta didik mempelajari sesuatu dan diberikan masalah, hal tersebut memberikan siswa tantangan untuk berfikir lebih dalam.

(13)

banyak guru yang belum menerapkan berbagai media yang sebenarnya membantu dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran berbasis masalah. Untuk mengurangi komunikasi verbal yang terlalu banyak, dapat digunakan mediahand out. Media hand out merupakan media yang disiapkan oleh guru berupa bahan tertulis berisi informasi untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. (Lasmarina Silalahi,2010). Dalam hal ini, hand out akan digunakan sebagai media untuk menuangkan masalah yang nantinya akan didiskusikan oleh siswa.

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah telah banyak diteliti dan menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada pembelajaran kimia. Di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Hormida Damanik (2012) yang menyimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa SMA N 1 Tanjung Morawa kelas XI pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan meningkat sebesar 34,17 %. Selain itu Julius Situmorang (2011) memperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 66,74% pada kelas eksperimen dan 46,53% pada kelas kontrol pada materi pokok laju reaksi. Rosyida Safrida Afriani (2006) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar kimia peserta didik yaitu hasil belajar kognitif pada siklus I meningkat dari 47,61 dengan ketuntasan klasikal 27,91% menjadi 77,42 dengan ketuntasan klasikal 83,72%. Pada siklus II mencapai 86,89 dengan ketuntasan klasikal 100%. Pada siklus III mencapai 89,77 dengan ketuntasan klasikal 100%.

(14)

Dari uraian di atas, maka kiranya perlu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan perangkat model pembelajaran problem based learning (PBL) sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam pembelajaran kimia pada materi pokok Hidrokarbon dengan judul : “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar kimia siswa karena proses pembelajaran yang monoton dan berpusat pada guru.

2. Model pembelajaran yang berpusat pada guru dapat menyebabkan siswa tidak aktif dalam belajar sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pelajaran.

3. Model pembelajaran yang berpusat pada guru lebih menuntut siswa menghafal konsep sehingga siswa kurang mampu menggunakan atau mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam masalah yang ditemukan dalam kehidupan nyata.

4. Dibutuhkan perubahan paradigma pembelajaran berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa melalui model pembelajaran yang berbasis masalah yang menuntut keaktifan dan pemahaman konsep lebih jauh mengenai kehidupan sehari – hari.

(15)

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada:

1. Objek Penelitian adalah siswa kelas XI semester Ganjil SMA Muhammadyah 1 tahun pelajaran 2013/2014.

2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaranproblem based learning (PBL) berbantuan media hand out dan Model pembelajaran langsung (direct instruction).

3. Materi yang diberikan dibatasi sampai pada materi pokok hidrokarbon.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out secara signifikan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction)?

2. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out secara signifikan lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction)?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan

(16)

2. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction).

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi siswa

a. Hasil belajar siswa meningkat

b. Pemahaman siswa terhadap materi hidrokarbon meningkat 2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan mediahand outpada materi pokok hidrokarbon.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran ilmu kimia kelas XI di SMA Muhammadyah 1

1.7. Defenisi Operasional

1. ModelProblem Based Learning(PBL)

(17)

2. MediaHand Out

Hand out adalah adalah salah satu bentuk media cetak yang berisi penjelasan singkat atau elaborasi tentang suatu bahan, menjelaskan kaitan antar topik, memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut. Dengan kata lain, hand out adalah selebaran yang berisikan materi pelajaran yang disusun oleh seorang guru sebagai bahan pendukung penjelasan maupun pengembangan materi pelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.

4. Model pembelajaran langsung (direct instruction)

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model

pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out secara signifikan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) dengan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 yakni kelas pembelajaranproblem based learning (PBL) berbantuanhand outsebesar 72,40% dan pada kelas eksperimen 2 yakni kelas pembelajaran langsung (direct instruction) sebesar 61,80%.

2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan hand out secara signifikan lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction).

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) yang didukung mediahand out sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa khususnya mata pelajaran kimia.

(19)
(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, R. S., (2006).,Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan PBL (Problem Based Learning) Pada

Kelas XI SMA 12 Semarang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang,

Semarang

Ahlya,S.,(2013),Implikasi Model Problem Based Learning dalam Pengembangan Karakter Siswa.,Jurnal Pendidikan,Vol.2 No 2: 131-139, 2013

Arikunto, S., (2003), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I, Erlangga, Jakarta

Damanik, H., (2012),Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Di Kelas XI SMA., Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan

Djamarah,S. B., (2010),Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta

Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., (1986), Kimia Organik Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Hanik Nur Fadliana Tri Redjeki dan Nanik Dwi Nurhayati,(2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning)

Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa)

Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi

Asam, Basa Dan Garam Kelas Vii Smp Negeri 1 Jaten Karanganyar

Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 2013

Rusnayati, H., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains pada Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa SMA., Jurnal

Pendidikan, Hal: F331-F332, 2011

(22)

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sardiman, M., (1986), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Silalahi, L., (2011),Perbandingan Penggunaan Media Hand Out dan Media Peta Konsep dalam Bentuk Power Point Terhadap Hasil Belajar Di SMA Kelas

XI IPA T.A. 2010., Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Siswidyawati, N., (2009), Implikasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Biologi Kelas VII-A

SMP Negeri 1 GESI Tahun Ajaran 2007/2009., Skripsi, Universitas

Sebelas Maret, Surakarta

Situmorang, J., (2011),Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) berbasis Web Blog dengan Pembelajaran Konvensional pada Pokok

Bahasan Hidrolisis Garam,Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan Slameto., (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi, Rineka

Cipta,Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif, Kencana, Surabaya

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, R. S., (2006).,Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan PBL (Problem Based Learning) Pada

Kelas XI SMA 12 Semarang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang,

Semarang

Ahlya,S.,(2013),Implikasi Model Problem Based Learning dalam Pengembangan Karakter Siswa.,Jurnal Pendidikan,Vol.2 No 2: 131-139, 2013

Arikunto, S., (2003), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I, Erlangga, Jakarta

Damanik, H., (2012),Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Di Kelas XI SMA., Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan

Djamarah,S. B., (2010),Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta

Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., (1986), Kimia Organik Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Hanik Nur Fadliana Tri Redjeki dan Nanik Dwi Nurhayati,(2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning)

Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa)

Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi

Asam, Basa Dan Garam Kelas Vii Smp Negeri 1 Jaten Karanganyar

Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 2013

Rusnayati, H., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains pada Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa SMA., Jurnal

Pendidikan, Hal: F331-F332, 2011

(24)

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sardiman, M., (1986), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Silalahi, L., (2011),Perbandingan Penggunaan Media Hand Out dan Media Peta Konsep dalam Bentuk Power Point Terhadap Hasil Belajar Di SMA Kelas

XI IPA T.A. 2010., Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Siswidyawati, N., (2009), Implikasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Biologi Kelas VII-A

SMP Negeri 1 GESI Tahun Ajaran 2007/2009., Skripsi, Universitas

Sebelas Maret, Surakarta

Situmorang, J., (2011),Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) berbasis Web Blog dengan Pembelajaran Konvensional pada Pokok

Bahasan Hidrolisis Garam,Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan Slameto., (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi, Rineka

Cipta,Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif, Kencana, Surabaya

Gambar

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMUNIKASI SISWA DAN KREATIFITAS GURU, KELAS XI IPS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONOSARI

Berdasarkan kualitas fisik, penurunan nilai water holding capacity daging yang disimpan dalam plastik polipropilen rigid kedap udara (nilai koefisien regresi -0.36 sampai

Undenwiting Treaty &amp; Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty &amp; Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan kawasan yang memiliki hutan dengan beberapa tipe perubahan penggunaan lahan akibat aktifitas manusia maupun proses

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar