STIGMA MASYARAKAT PONOROGO PADA PENDUDUK
KAMPUNG IDIOT
SKRIPSI
Disusun oleh:
RIZA DIAN AYUNANI
NIM: 071211431096
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
STIGMA MASYARAKAT PONOROGO PADA PENDUDUK
KAMPUNG IDIOT
SKRIPSI
Disusun oleh:
RIZA DIAN AYUNANI
NIM: 071211431096
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
STIGMA MASYARAKAT PONOROGO PADA
PENDUDUKKAMPUNG IDIOT
SKRIPSI
Maksud : Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 pada Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
Disusun Oleh :
Riza Dian Ayunani
NIM : 071211431096
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI UNTUK KEDUA ORANG TUAKU
ABSTRAK
“Kampung Idiot” adalah sebutan dari Desa Sidoharjo yang ada di Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.Sebutan “Kampung Idiot” tersebut disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang ada di Desa Sidoharjo yang menderita penyandang keterbelakangan mental (retardasi Mental).Dalam studi Stigma Masyarakat Ponorogo Pada Penduduk“Kampung Idiot” ini memfokuskan pada bentuk-bentuk stigma, baik bentuk verbal maupun non-verbalyang diterima oleh masyarakat “Kampung Idiot”, perilaku diskriminatif yang diterima oleh masyarakat, serta reaksi dari masyarakat “Kampung Idiot” atas stigma dan perilaku diskriminatif tersebut.
Studi ini mengunakan teori Stigma dari Erving Goffman.Pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif.Untuk teknik penentuan informan menggunakan metode purposive.Dalam upaya memperoleh data peneliti memilih wawancara mendalam atau indepth interview sebagai teknik pengumpulkan data.
Hasil dari studi ini bahwa masyarakat “Kampung Idiot” tersebut tidak hanya menerima stigma verbal seperti goblok, mendho, peko‟, idiot‟, budeg namun juga dalam bentuk stigma non verbal misalnya diusir dari kelompok masyarakat tertentu.Bentuk-bentuk diskrimnatif yang diterima oleh penyandang keterbelakangan mental tersebut dapat kita lihat baik dalam aspek ekonomi, misalnya semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang mereka dapatkan,dalam aspek sosial, misalnya banyak mendapatkan penolakan sosial dari lingkungannya, dalam aspek politik, tidak mendapatkan hak politik. Kemudian respon dari masyarakat sebagian besar „biasa saja‟ dengan stigma “Kampung Idiot” karena dengan stigma tersebut tidak hanya berdampak negatif saja, namun juga berdampak positif bagi masyarakat Desa Sidoharjo baik yang berkebutuhan khusus maupun yang normal.
ABSTRACT
"Kampung Idiot" is the name of a village in the district Sidoharjo Jambon Ponorogo. The term "Kampung Idiot" was caused by a number of people in the village Sidoharjo who suffer with mental retardation (mental retardation). In the study of stigmatization of the Community "Kampung Idiot" focuses on the forms of stigmatization, both verbal and non-verbal accepted by society "Kampung Idiot" discriminatory behavior that is accepted by society, as well as the reaction of the community "Kampung Idiot" on stigma and the discriminatory behavior.
This study uses the theory of Erving Goffman Stigma. Qualitative approach with descriptive type.For technical determination of informants using purposive. In an effort to obtain the data researchers selected depth interviews or
in-depth interview asdata collection techniques.
Results from this study that the community "Kampung Idiot" is not only received verbal stigma as stupid, mendho, peko 'idiot', anonymous but also in the form of non-verbal stigma for example expelled from specific community groups.Diskrimnatif forms received by the persons with mental retardation can be seen both in the economic aspects, such as the limited jobs they get, the social aspect, for example, get a lot of social rejection of the environment, in the aspects of politics, not to get political rights. Then the response from the public most of the 'normal' with the stigma of the "Kampung Idiot" because of the stigma does not only have a negative impact, but also a positive impact on villagers Sidoharjo either normal or special needs.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini dengan judul“StigmaMasyarakat Ponorogo Pada Penduduk Kampung
Idiot”.Stigma yang diterima oleh masyarakat “Kampung Idiot” atau Desa
Sidoharjo ini berawal dari banyak masyarakatnya yang mengalami
keterbelakangan mental (Retardasi Mental). Bukan hanya itu saja, sebutan
“Kampung Idiot” yang melekat di Desa Sidoharjo ini selain diperkuat dengan
dukungan data empiris dari BPS (Badan Pusat Statistik), Dinas Sosial juga
didukung oleh peran media massa sebagai pihak yang menggulirkan sebutan
“Kampung Idiot” ini baik di media cetak maupun di media elektronik.
Kehidupan sosial masyarakat “Kampung Idiot” ini menjadi kajian yang
menarik untuk mendapatkan perhatian dalam dunia penelitian.Banyak hal yang
ditemukan dengan adanya stigma “Kampung Idiot” tersebut.Biasanya stigma
selalu berdampak negatif bagi penyandangnya, namun hal ini tidak untuk kasus
stigma “Kampung Idiot”. Dengan adanya stigma “Kampung Idiot” ini sebagaian
masyarakat mengaku memperoleh keuntungan tersendiri, misalnya dengan
terkenalnya desa ini sebagai “Kampung Idiot” menjadi banyak bantuan yang
datang, baik itu dari LSM, donator maupun dari pemerintah daerah maupun
pemerintah propinsi. Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri yang dirasakan
oleh masyarakat maupun tokoh masyarakat Desa Sidoharjo tersebut.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya selaku peneliti menyampaikan
penyusunan skripsi ini, yang juga telah memberikan dukungan moril dan materil
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Untuk itu
dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Terima kasih kepada yang telah memberikan cinta dan kasih-Nya Allah SWT
yang maha mengatur segala isinya. Dengan ijin-Nya skripsi ini telah selesai.
2. Terimakasih kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan suri
tauladan yang baik untuk umat manusia.
3. Kedua orang tua tercinta: Ayah dan ibu, terima kasih atas doa dan dukungan
yang selalu kalian panjatkan kepada anakmu yang cengeng ini, maafkan
segala salah dan khilaf Riza.
4. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs. Septi Ariadi, MA yang meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, serta masukan untuk peneliti dalam
mengerjakan skripsi mulai awal hingga akhir sehingga skripsi ini dapat selesai
tepat waktu.
5. Ketua Departemen Sosiologi, Bapak Herwanto, MA yang memberikan
bimbingan dan informasi ke peneliti mulai dari mata kuliah proposal
pemilihan judul sampai memberikan pengetahuan tentang topik skripsi
peneliti.
6. Seluruh staf pengajar di Departemen Sosiologi, antara lain: Pak Sudarso,Pak
Hotman Siahaan, Pak Doddy, Ibu Tuti, Pak Benny Sumbodo, Pak Bagong
Suyanto, Ibu Sutinah, Pak Musta‟in Mashud, Ibu Siti Masudah, PakSubgyo
Adam, Pak Edy Herry, Ibu Emmy Susanti, Pak Karnaji, Pak Wirawan, dan
Pak Novri. Terima kasih atas semua ilmu yang bapak dan ibu berikan selama
7. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon
Kabupaten Ponorogo, baik masyarakat yang telah bersedia menyempatkan
waktunya untuk menjadi informan saya, dan tidak lupa kepada para perangkat
desa yang telah bersedia menyempatkan waktunya berkali-kali untuk
memandu saya dalam pencarian data di Desa Sidoharjo ini.
8. Terima kasih paling khusus kepada adek saya Lusi Dwi Nurmalasari yang
selalu bersedia menemani saya dalam proses pencarian data di Desa Sidoharjo
sampai akhirnya skripsi ini selesai tepat waktu, walaupun awalnya sempat
tidak bersedia karena takut dengan masyarakatnya.
9. Terimakasih kepada sepupu saya Arfa, Niko dan Neni yang telah pertama
kalinya bersedia mengantarkan saya di survei lokasi penelitian, walaupun
hujan-hujan tetap semangat mencari rumah Pak Lurah dan Pak Carik Desa
Sidoharjo.
10.Keluarga besar mahasiswa 4BMP Ponorogo, yang banyak memberikan
pelajaran hidup yang berharga sampai akhirnya saya menemukan topik
penelitian skripsi ini. Terima kasih banyak.
11.Kepada sahabat tercinta Anis Mubasyiroh, Dian Hikmawati, Dwi Ayu K dan
Unsiyah Anggraeni kalian special for me. Maafkan segala perilaku-perilaku
Riza yang kadang menjengkelkan.
12.Kepada sahabatku 3R, buat Riski dan Ratna kalian super sekali telah
menemaniku selama 5 tahun terakhir ini, dan selalu memberikan semangat
13.Kepada nama yang tidak ingin disebutkan kakak 2011, terima kasih telah
memberikan masukan terhadap skripsi saya dan mau mendengarkan segala
permasalahan-permasalahan skripsi ini. Terimakasih sangat membantu sekali.
14.Kepada kakak tingkat saya 2009 mas Sidiq, terimakasih banyak telah bersedia
mencarikan solusi didalam segala permasalahan penelitian ini.
15.Terimakasih kepada teman-teman Sosiologi 2012 semoga ilmu yang kita
dapatkan selama masa kuliah ini dapat kita dedikasikan kepada masyarakat
luas.
16.Terima kasih kepada keluarga KKN BBM 52 Universitas Airlangga,
Kabupaten Nganjuk, Kecamatan Nggondang, Desa Sumberejo. Fiqar, Fauzi,
Patriot, Fara, Cintia, Cita, Alfi, Indah, Yuyun dan Ija. Semangat buat kalian,
semoga mimpi-mimpi kalian tercapai.
Akhir kata, saya sebagai peneliti sangat mengaharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi terwujudnya perbaikan-perbaikan pada
penulisan berikutnya.
Surabaya, 17 Desember 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
I.2.Fokus penelitian ... 7
I.3.Tujuan Penelitian ... 8
I.4.Manfaat penelitian... ... 8
I.5. Kerangka Pemikiran ... 9
I.6.Metode dan prosedur penelitian ... 19
I.6.1.Paradigma dan Prosedur Penelitian ... 19
I.6.2. Tipe Penelitian ... 19
I.6.3. Isu Penelitian... 20
I.6.4. Pemilihan Informan ... 21
1.6.5. Lokasi Penelitian ... 24
I.6.6.Teknik Pengumpulan Data ... 24
I.6.7. Teknik Analisis Data ... 25
BAB II “KAMPUNG IDIOT” DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO II.1. Sejarah “Kampung Idiot” ... 27
II.2. Keterbelakangan Mental(Retardasi Mental) dalam Tinjauan Medis, Sosiologis dan Hukum ... 31
II.2.1. Keterbelakangan Mental(Retardasi Mental) dalam Tinjauan Medis ... 31
II.2.2. Keterbelakangan Mental(Retardasi Mental) dalam Tinjauan Sosiologis ... 38
II.2.3. Keterbelakangan Mental(Retardasi mental) dalam Tinjauan Hukum... 41
II.3. Profil Desa Sidoharjo ... 45
BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT “KAMPUNG IDIOT” III.1. Profil Informan ... 48
III.2. Kondisi Lingkungan Sosial “Kampung Idiot” ... 56
III.2.2. Kondisi Ekonomi ... 60
III.2.2. Kondisi Politik ... 64
III.3. Stigma Negatif “Kampung Idiot”... 67
III.3.1. Identitas “Kampung Idiot” berawal dari Jumlah Penyandang Keterbelakangan Mentalyang Ada di Desa Sidoharjo .. 77
III.3.2. Status “Kampung Idiot” Diperkuat dengan Masuknya Media Massa ... 78
III.3.3. Didukung oleh Pemerintah Desa Sidoharjo ... 80
III.4. Respon Masyarakat Lokal Atas Stigma “Kampung Idiot” 81 III.4.1. Respon Keluarga yang Memiliki Anggota yang Keterbelakangan Mental ... 84
III.4.2. Respon Lingkungan Sekitar ... 85
III.4.3. Respon Perangkat Desa ... 87
III.5. Keuntungan Atas Stigma “Kampung Idiot” ... 91
III.5.1. Keungtungan dari Pihak Keluarga ... 92
III.5.2 Keuntungan dari Lingkungan Sekitar ... 94
III.5.3.Keuntungan dari Perangkat Desa ... 96
III.6. Kerugian Atas Stigma “Kampung Idiot” ... 99
III.6.1. KerugianPihak Keluarga Penyandang Keterbelakangan mental ... 99
III.6.2. Kerugian dari Lingkungan Sekitar ... 101
III.6.3. Kerugian dari Perangkat Desa ... 104
DAFTAR TABEL
Tabel III.7. Matriks Stigma Masyarakat Ponorogo Pada Penduduk
“Kampung Idiot” ... 108 Tabel III.7.1. Matriks Stigma Pada Masyarakat “Kampung Idiot”... 108
Tabel III.7.2. Matriks Informan SelfMasyarakat “Kampung Idiot” ... 121
Tabel III.7.3. Matriks InformanIdentity Masyarakat di Luar