HUBUNGAN ANTARA PR ESTA SI AQIDAH AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI PADA SISW A MI MAARIF TING KIR LOR
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan u n tu k M em peroleh Gelar Sarjana P endidikan Islam
Oleh:
SUKHAESI AKHLA
NIM: 11408123
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Setelan dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama
NIM
Jurusan
Program Studi
Judul
:Sukhaesi Akhla
:11408123
:Tarbiyah
: Pendidikan Agama Islam
.•HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AQIDAH
AKHLAK DENGAN DUBI PEKERTI PADA
SISWA MI MAARIF TINGKIR LOR
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STA IN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 0 2 Telp. (0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0721
http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara Sukhaesi Akhla dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408123 yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AQIDAH AKHLAK DENGAN
DUBI PEKERTI PADA SISWA MI MAARIF TINGKIR LOR
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Dra. Siti Asdiqoh, M. Si NIP. 19680812 199403 2 003
Saya yang bertanda tangan di bawah in i:
Nama Lengkap Nomor Induk
SUKHAESIAKHLA
11408123
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Juli 2010
Yang menyatakan
SUKHAESI AKHLA
MOTTO
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan, di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Baqarah: 148)
... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha
1. Ibuku yang tak pernah lelah, selalu memberikan dorongan dan doa
restunya.
2. Kakak-kakakku dan anak-anakku yang selalu mendoakan dan menambah
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman.
4. Bapak Kepala MI Maarif Tingkir Lor yang memberikan kesempatan dan
perhatian serta banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Guru MI Maarif Tingkir Lor yang senantiasa memberi
dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku senasib sepeijuangan, yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.
7. Para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selelu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti- nantikan syafaatnya besok di yaumul qiyamah. Amin Allahumma Amin.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar saijana dalam ilmu tarbiyah STAIN Salatiga.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala disisi Allah SWT.
Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Yth: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Machiud, M. Ag selaku pembimbing yang memberikan pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Sadi Sarifudin, S. Ag selaku kepala MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
4. Bapak/ibu guru MI Maarif Tingkir Lor yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Karena keterbatasan yang ada pada penulis, penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, dan kekurangan ini terdapat pada penulis.
Salatiga, Juli 2010
ABSTRAK
Akhla,Sukhaesi. 2010. Hubungan antara prestasi Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti Pada Siswa M l Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Machfud, M. Ag.
Kata Kunci: Prestasi Aqidah Akhlak dan Budi Pekerti
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana prestasi belajar aqidah akhlak siswa MI Maarif Tingkir Lor? (2) Bagaimana budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor? (3) Apakah ada hubungan antara prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tehnik pengumpulan menggunakan metode wawancara, tes dan dokumentasi, yaitu dengan memberikan soal untuk dijawab responden. Kemudian dari hasil pertanyaan tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis ststistik teknik product momment.
Dengan menggunakan angka-angka statistik dalam menganalisa pokok permasalahan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Prestasi Aqidah Akhlak siswa MI Maarif Tigkir Lor terhitung baik (2) Budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor terhitung tinggi (3) Ada hubungan antara prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor.
JUDUL... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN KELULUSAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK... ix
G. Metodologi Penelitian... 9
H. Sistematika Penulisan Skripsi... 12
BAB D LANDASAN TEORI A. Prestasi Aqidah Akhlak... 14
1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak... 14
2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak... 16
3. Pentingnya Aqidah Akhlak... 19
4. Tujuan Aqidah Akhlak... 20
B. Budi pekerti... 22
1. Pegertian Budi pekerti... 22
2. Macam-macam Budi pekerti... 24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budi pekerti, 26
C. Hubungan antara prestasi Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti... 28
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran MI Maarif Tingkir Lor... 29
1. Sejarah singkat... 29
2. Visi Misi madrasah... 30
3. Idantitas Madrasah... 31
4. Data Teknis Bangunan dan Lingkungan... 31
5. Data Teknis Pendidikan... 32
6. Data Fasislitas Madrasah... 32
7. Keadaan Guru dan Karyawan... 33
8. Struktur Organisasi Komite Ml Maarif Tingkir Lor... 34
9. Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2009/2010... 35
B. Hasil Penelitian... 35
L Keadaan Siswa MI Maarif Tingkir Lor kelas III, IV dan V ... 35
2. Data Prestasi Aqidah Akhlak... 38
3. Data Tentang Budi Pekerti... 39
BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan... 42
1. Prestasi Aqidah Akhlak... 43
2. Budi pekerti... 51
B. Analisa Lanjutan...
59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 63
B. Saran-saran... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Fasilitas Madrasah... 33
Tabel 2 Data Keadaan Guru dan Karyawan MI Maarif Tingkir Lor.. 34
Tabel 3 Data Siswa Tahun Ajaran 2009/2010... 35
Tabel 4 Data Siswa Kelas III, IV dan V... 35
Tabel 5 Nilai Test Prestasi Aqidah Akhlak... 38
Tabel 6 Nilai Test Budi Pekerti... 39
Tabel 7 Data Skor Prestasi Aqidah Akhlak... 43
Tabel 8 Data Nilai Prestasi Aqidah Akhlak... 45
Tabel 9 Rekapitulasi Tentang Prestasi Aqidah Akhlak... 48
Tabel 10 Analisis Tiap Item Soal test Prestasi Aqidah Akhlak... 49
Tabel 11 Data Skor Budi pekerti... 51
Tabel 12 Data Nilai Budi Pekerti... 53
Tabel 13 Rekapitulasi Tentang Budi Pekerti... 56
Tabel 14 Analisis Tiap Item Soal Budi Pekerti... 57
. Latar Belakang Masalah
Aqidah akhlak merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang aqidah atau keyakinan dan akhlak atau sifat dan perbuatan manusia yang berpedoman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Siswa mempelajari aqidah akhlak sejak dari kelas I di Madrasah Ibtidaiyah. Siswa mendapatkan pengetahuan tersebut dari guru dengan penjelasan yang disertai dengan cerita sehingga membuat anak mudah memahami tentang pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain dengan metode bercerita, guru menyuruh siswa untuk melakukan sesuatu misalnya; menghafalkan kalimat thayyibah dengan artinya. Metode yang digunakan tersebut merupakan pengembangan dalam belajar untuk memudahkan pemahaman pelajaran aqidah akhlak pada siswa.
Ilmu yang dipelajari di madrasah terutama pelajaran aqidah akhlak tidak lepas dari prestasi belajar yang berupa prestasi belajar aqidah akhlak. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai setelah pemberian materi dan pemahaman penjelasan materi yang berupa pertanyaan terutama pertanyaan dari materi aqidah akhlak yang telah dipelajari. Kemudian hasil belajar dari aqidah akhlak sering dikaitkan dengan budi pekerti yang dimiliki oleh siswa. Ada yang memperoleh prestasi aqidah yang tinggi tetapi mempunyai budi pekerti yang kurang baik,ada yang memperoleh prestasi yang kurang tinggi tetapi mempunyai budi pekerti yang paling baik. Ada yang memperoleh
2
prestasi tinggi yang mempunyai budi pekerti yang baik dan ada yang memperoleh prestasi kurang tinggi yang mempunyai budi pekerti ynag kurang
baik. Masalah seperti ini memang perlu diperhatikan terkait dengan pengembangan jiwa anak dengan prestasi belajar aqidah akhlak.
Dalam perencanaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
memiliki pendapat dalam melakukan penelitian ini mengharapkan siswa dalam belajar aqidah akhlak yang memperoleh prestasi yang tinggi dapat memiliki
budi pekerti yang baik. Siswa yang memiliki budi pekerti yang baik dapat
memperoleh prestasi yang tinggi. Siswa yang memperoleh prestasi yang kurang tinggi dan memilki budi pekerti yang kurang baik dapat meningkatkan
prestasi yang lebih tinggi dan memilki budi pekerti yang lebih baik lagi. Dari penelitian tersebut penulis mengharapkan agar kita dapat mengetahui seberapa
besar tingkat prestasi siswadalam belajar aqidah akhlak dan tingkat
pengamalan aqidah akhlak dalam budi pekerti siswa di lingkungan madrasah dan di rumah atau keluarga.Pembinaan akhlak di lingkungan madrasah
dipantau oleh guru yang selalu dilaksanakan oleh para siswa terutama dalam bertingkah laku terhadap sesama siswa dan guru.
Dalam penelitian tersebut guru berperan sangat besar dalam
pembinaan akhlak dengan metode pengajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan prestasi yang tinggi dan budi pekerti yang baik. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi tolok ukur dalam pembelajaran aqidah dan pengamalan aqidah di lingkungan madrasah dan dapat menjadikan
tua. Manfaat yang dihasilkan dari penelitian dapat meningkatkan prestasi dan
akhlak selamanya. Sehingga menciptakan siswa yang berprestasi dan
berakhlak mulia terhadap Allah dan terhadap sesama siswa,guru dan orang tua.
Akhlak terpuji sering disebut juga akhlakul karimah atau akhlak mahmudah. Jadi pengertian akhlak terpuji pada diri sendiri yaitu akhlak
seseorang yang sesuai dengan norma-norma, aturan-aturan atau undang- undang yang berlaku baik norma agama, hukum maupun norma adat yang
berlaku dalam masyarakat. Manusia yang mulia bukanlah yang banyak harta
bendanya, tinggi kedudukannya, tampan rupanya, keturunan bangsawan, akan tetapi yang terpuji adalah akhlaknya. Baik akhlak terhadap Allah maupun akhlak terhadap sesama manusia.
Sabda Rasulullah SAW
Artinya:
“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR.Tabrani).
Artinya:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling sempurna budi pekertinya (akhlaknya). (H.R.At-Tabrani)
4
Artinya:
“barang siapa mengeijakan kebijakan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat, maka (dosanya) menjadi tanggungan untuk
dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hambamu, menganiaya hamba-hamba-Nya (Q.S. Fussilat/41-46)
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian/kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (Q.S. Al-Isra717:7)
Firman Allah SWT:
“Maka barang siapa yang mengeijakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dis akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang mengeijakan kejahatan
sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya.” (Q.S.A1-
Zalzalah/99:7-8).
Secara umum, akhlak mencakup segala pengertian tentang tingkah laku, perangai, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan sang pencipta maupun dengan sesama makhluk ciptaan-
Nya. “Budi pekerti merupakan merupakan akumulasi dari cipta, rasa, dan karsa Artinya:
V d I ju a . O ji J t f l o
A
o j ja jj (JlSIu
manusia yang dipraktikkan ke dalam sikap, kata-kata, dan tingkah laku sehari-
hari”(Retno, 2008:1). Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil pemikiran dan
rasa yang diwujudkan dalam suatu tindakan atau tingkah laku manusia.
Perilaku siswa dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar terutama
pada akhlak siswa yang juga berpengaruh terhadap guru. Setiap guru memiliki
penilaian terhadap siswa dari pengamatan akhlak dan perilaku siswa setelah
pembelajaran aqidah akhlak. Penilaian siswa dari hasil prestasi belajar dengan
akhlak yang dimiliki oleh siswa. Menurut Gagne guru memiliki tugas sebagai
evaluator of student learning (penilaian prestasi belajar siswa).
Banyak guru yang tidak memperhatikan akhlak siswa terhadap
prestasi belajar siswa. Tetapi beberapa guru hanya memperhatikan prestasi
belajarnya saja. Sebenarnya akhlak siswa sangat berpengaruh terhadap
perkembangan belajar dan pergaulan terhadap lingkungan sekitarnya nulai dari
teman di sekolah, teman di rumah, keluarga sampai pada guru yang menjadi
pengajar siswa.
Pada kesempatan ini penulis akan meneliti tentang hal yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut sengan mengkaji, mempelajari dan mendeskripsikan
tentang prestasi belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa pada siswa
Madrasah Ibtidaiyah dengan judul penelitian; “Hubungan Antara Prestasi
Aqidah Akhlak Dengan Budi Pekerti Pada Siswa MI Maarif
6
B. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan definisi operasional dari istilah tersebut:
1. Hubungan
Menurut Hadisyuaep (2004:217), “hubungan berarti berkaitan, berkenaan, bertalian, keijasama”.
2. Prestasi
Prestasi berarti hasil yang dicapai melebihi ketentuan. 3. Aqidah Akhlak
Aqidah berarti kepercayan atau keyakinan. Akhlak berarti budi pekerti dan kelakuan. Aqidah akhlak berarti kepercayaan atau keyakinan dalam budi pekerti dan kelakuan.
Adapun indikator variabel dari prestasi aqidah akhlak adalah sebagai
berikut:
a. Mengenal rukun iman.
b. Membiasakan akhlak terpuji.
c. Menghindari akhlak tercela. d. Memahami kalimat thayyibah
4. Budi Pekerti
Menurut Loso (2007:5), “Dari arti etimologi,”budi” dari bahasa
kata “Kr” yang berarti bekeija, berkarya, perbuatan, akhlak, watak dan
tindakan yang sudah menjadi kebiasaan”.
Adapun indikator variabel dari budi pekerti adalah sebagai berikut:
a. Perilaku terhadap diri sendiri.
b. Perilaku terhadap lingkungan keluarga.
c. Perilaku terhadap lingkungan sekolah.
d. Perilaku terhadap lingkungan masyarakat
5. Siswa MI
Madrasah berarti sekolahan orang islam yang sama derajatnya dengan
dekolah SD (Hadisyuaep, 2004:325). Ibtidayah adalah tingkatan awal atau
dasar dalam pendidikan Islam. Siswa MI berarti pelajar atau murid yang
berada di sekolah yang sama tingkatannya dengan SD pada pendidikan
tingkat dasar.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam proposal penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa MI Maarif Tingkir
Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010?
2. Bagaimanakah budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010?
3. Adakah korelasi prestasi belajar aqidah akhlak terhadap budi pekerti pada
8
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010
2. Untuk mengetahui budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010
E. Kegunaan/Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai upaya penemuan
teori/ilmu/pengetahuan yang sesuai dengan tema yang diteliti.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai masukan informasi bagi para guru dalam hal prestasi belajar aqidah akhlak yang berhubungan erat
dengan budi pekerti sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan di sekolah/madrasah sehari-hari.
b. Sebagai masukan kepada lembaga sekolah/madrasah untuk megambil
F. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2005:55),“Hipotesis adalah alternatif
dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan
dalam penelitian, dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya
sementara yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan
melalui penelitian”.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka yang menjadi hipotesis pada
penelitian ini adalah: “Bahwa ada korelasi positif antara prestasi belajar aqidah
akhlak terhadap budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010”. Artinya semakin tinggi prestasi aqidah
akhlak semakin baik budi pekerti siswa.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti dalam
memahami subjek dan substansi/ objek penelitian. Dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif akan mengambil pendekatan dengan penelitian eksperimen.
Rancangan penelitian ini akan mengambil rancangan penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada dan tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada
subjek selidik. Penelitian mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab
10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di MI Maarif Tingkir Lor. Rencana waktu penelitian akan dilaksanakan tanggal 11 sampai dengan 20 Juni 2010.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh subjek penelitian populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MI. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang menjadi variabel penelitian. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas III, IV dan V MI Maarif Tingkir Lor yang berjumlah 30 anak.
4. Pengumpulan Data a. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya, dalam hal ini wawancara denga kepala Ml dan Komite serta para Guru.
b. Tes
Tes di dalam penelitian ini adalah pemberian soal-soal yang harus
dijawab oleh responden. Tes yang digunakan adalah tes aqidah akhlak yang berguna untuk mengetahui prestasi dan tes dudi pekerti untuk
mengetahui tingkat perilaku siswa sehari-hari. c. Dokumentasi
keterangan-keterangan yang bersumber dari data yang diambil di MI Maarif Tingkir
Lor.
d. Jadwal Waktu Pelaksanaan Pengumpulan Data
Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu 2 minggu sebelum
pelaksanaan uji coba instrumen. Rencana pelaksanaan pengumpulan data tanggal 14 s/d 20 Juni 2010 .
5. Instrumen Penelitian
Contoh sebagian instrumen penelitian yang berupa daftar angket/test
terlampir
6. Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
Analisa ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah, sehingga diketahui ciri-ciri masing-masing variabel
penelitian. Analisis ini menggunakan rumus prosentase:
? = — x m % N
Keterangan :
P : Prosentase perolehan
F : Frekwensi mentah
12
b. Analisis lanjut
Analisis data digunakan untuk mengetahui data prestasi
Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti sehingga dapat ditentukan
berhubungan atau tidaknya variabel tersebut. Analisis ini
menggunakan rumus product moment, yaitu :
= N S x y - ( S x ) ( S y ) V i N S x M E x f j t N Z y M Z y ) 1)
Keterangan :
r xy = Product momment
x = Frekuensi variabel prestasi aqidah akhlak
y = Frekuensi variabel budi pekerti
N = Jumlah sampel
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab:
Bab I: Pendahuluan
yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian,
Bab II: Landasan Teori
Teori yang terdiri dari Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Pada
Siswa MI, Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti, Hubungan Antara
Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Budi Pekerti Pada Siswa MI
Bab III: Laporan Hasil Penelitian
yang terdiri dari gambaran Madrasah Ibtidaiyah Tingkir Lor
dan Hasil Penelitian.
Bab IV: Analisa Data
yang terdiri dari Analisa Data Tentang Prestasi Belajar Aqidah Akhlak, Data Analisa Tentang Akhlak Siswa Terhadap
Guru, Data Analisa Tentang Hubungan Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Akhlak Siswa Terhadap Guru Pada Siswa
MI.
Bab V: Penutup
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prestasi Aqidah Akhlak
1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak
a. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan. “Prestasi
adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan
daya atau kekuatan” (Sri Sulastri, 2008:51). Dalam kaitannya dengan penelitian ini, prestasi aqidah akhlak yang merupakan salah satu bagian
dari jenis pendidikan agama dalam struktur mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Tingkir Lor.
Adapun prestasi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa
pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan sekitarnya dan sebagainya. b. Aqidah
Aqidah adalah kepercayan atau keyakinan. Menurut Muhammad Daud Ali (1998:199), “yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab (dalam
bahasa Indonesia ditulis akidah), menurut etimologi, adalah ikatan,
sangkutan, disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan
atau gantungan segala sesuatu, dalam pengertian tehnis artinya adalah
iman atau keyakinan”. “Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kokoh
dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung suatu perjanjian (Abdul Qadir Atha, 19934:8). Atau dengan kata lain Aqidah adalah membahas
masalah keimanan. Dalam aqidah ini merupakan pangkal atau pokok dalam menentukan keimanan seseorang.
c. Akhlak
Akhlak berarti budi pekerti dan kelakuan. Menurut Yunahar Ilyas
(2007:1), “secara etimologi (lughatan) akhlak (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat”. Kata akhlak jika diurai secara bahasa berasal dari rangkaian
huruf-huruf kha-la-qa, jika digabung (khalaqa) berarti menciptakan, ini mengingatkan kita pada kata Al-Khaliq yaitu Allah SWT, maka kata
akhlak tidak bisa dipisahkan dengan Al-Khaliq (Allah) dan mahluk (hamba), akhlak berarti sebuah perilaku yang muatannya menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT, sang Khalik. “Akhlak (moral) adalah
sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik
akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa, karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang
16
Menurut sebagian ulama, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam
di dalam jiwa seseorang dan sifat tersebut akan muncul pada saat
seseorang tersebut merasakan sesuatu hal tanpa merasa kesulitan karena sudah menjadi kebiasaan”(Retno, 2008:2).
Menurut Muhammad Daud Ali (2004:351) “Akhlak adalah sikap
yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karena itu selain
dengan akidah, akhlak tidak dapat diceraipisahkan dengan syari’ah”.
2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang
benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya, oleh karena itu jika seseorang berakhlak dengan
benar niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus, begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan
tidak benar.
Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 110:
'V1
j a^SlL »jal£ jllljjlja jlLalll jAial j
“Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkan (pahala) di sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan ”.
“Dan barang siapa mengenakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak pula khawatir akan pengurangan haknya
Firman Allah dalam surat Al Imran ayat 148:
“Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Bukhari Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, Ia berkata Rasulullah SAW bukanlah profil seorang yang berkata dan berbuat yang tidak senonoh. Beliau bersabda: “sesungguhnya orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian ”.
Adapun dasar-dasar akidah akhlak yang lain dari sabda Nabi yang
artinya antara lain sebagai berikut:
1. “Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan pahalanya daripada akhlak yang baik”(HR. Abu Dawud dan Turmudi).
2. “Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik budi pekertinya”(HR. Turmudi)
3. “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan jika hanya karena harta benda
saja,tetapi kamu akan memperoleh kebaikan dari orang lain, jika kamu
bermuka yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik”(HR. Abu Ya’la). 4. “Kebaikan adalah tindak tanduk (budi pekerti) yang baik”(HR.
18
5. “Tidak ada pemberian seorang ayah kepada seorang anak yang lebih
baik (utama) dari budi pekerti yang baik”(HR. Turmudi).
6. “Dua sifat yang tidak akan terdapat dalam hati seorang mukmin, yaitu (1) kikir dan (2) budi pekerti yang jahat” (HR. Turmudi).
7. “Tuhanku telah mendidik aku dengan sebaik-baik pendidikan (budi
pekerti yang baik)”(HR. Ibnu Mas’ud).
8. “Muliakan anak-anakmu dan perbaikilah mereka dengan pendidikan
budi pekerti yang baik”(Dari Anas).
3. Pentingnya Aqidah Akhlak
Akhlak dalam Islam merupakan sekumpulan prinsip dan kaidah yang mengandung perintah atau larangan dari Allah SWT. Menurut Loso (2008:8 l)”Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam perkataan, perbuatan dan ketetapan-ketetapan beliau yang mempunyai kaitan dengan tasyri’, dan dalam mengarungi kehidupan, setiap muslim wajib berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut”.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Fussilat ayat 46:
U * J - » £jl»11 i.la'dal-s.\t. ^
Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dai. merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.
Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk: a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat;
b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada AHah SWT serta Akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;
c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial. d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;
20
g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan Akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Tujuan Aqidah Akhlak
Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya
yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah
dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud (2004:159),’’Tujuan utama
pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam
kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah
digariskan oleh Allah SWT, yang akan menghantarkan manusia kepada
kebahagiaan di dunia dan akhirat”.
Akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain di antaranya:
a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal
saleh.
b. Mempersiapkan manusia beriman dan saleh yang menjalani
diperintahkan agama dan menjauhi apa yang diharamkan, menikmati
hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang
dilarang, keji, hina, buruk, tercela dan mungkar.
c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara
baik dengan sesamanya baik dengan orang muslim maupun non muslim,
mampu bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-Nya dan petunjuk-
petunjuk Nabi-Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan
masyarakat dan kesinambungan hidup umat manusia.
d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau
mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma ’ru f nahi
munkar dan beijuang f i sabililah demi tegaknya agama Islam.
e. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu menberi nak-hak
persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah,
dan sedikitpun tidak kecut oleh celaan orang hasad selama ia berada di jalan yang benar.
f. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang merasa bahwa dia adalah
bagian dari seluruh umat yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan
bahasa. Atau insan yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama dia mampu.
22
tegakrva panji-panji Islam di muka bumi. Atau insan yang rela
mengorbankan harta, kedudukan, waktu dan jiwanya demi tegaknya syariat Allah.
Adapun materi aqidah akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah sesuai
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 secara
garis besar adalah sebagai berikut: 1) . Mengenal rukun iman
2) . Membiasakan akhlak terpuji
3) . Menghindari akhlak tercela 4) . Memahami kalimat thayyibah
B. Budi Pekerti
1. Pengertian Budi Pekerti
Menurut bahasa, budi pekerti terdiri dari kata “budi dan pekerti”.
Budi adalah sesuatu yang ada pada diri manusia yang berhubungan
dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio maupun karakter seseorang tersebut. Secara sederhana budi dapat diartikan sebagai paduan akal dan perasaan untuk melakukan sesuatu, sedangkan pekerti adalah apa
yang terlihat pada manusia karena didorong oleh hati, pekerti juga bisa diartikan sebagai tindakan yang sudah menjadi kebiasaan, sering juga disebut sebagai tingkah laku.
Budi pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekerti,
dalam bahasa Sansekerta budi artinya alat kesadaran (batin), sedang dalam
bahasa Indonesia pekerti berarti kelakuan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budi pekerti ialah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti
mengandung perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. “Di dalam
perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam kehidupan sehari-
hari, budi pekert sendiri mengandung pengertian positif, namun penggunaan atau pelaksanaannya mungkin negatif, penerapannya tergantung pada manusianya”(Muhammad Daud Ali, 1998:159).
2. Macam Macam Budi Pekerti
Macamnya budi pekerti dibagi menjadi dua, yaitu budi pekerti baik
atau (terpuji) dan budi pekerti buruk (tercela). Yang termasuk dalam pengertian positif (baik) adalah segala tingkah laku, tabi’at, watak dan
perangai yang sifatnya benar, amanah, sabar, pemaaf, pemurah, rendah hati dan lain-lain sifat yang baik. Sedang yang termasuk ke dalam
pengertian akhlak atau budi pekerti yang buruk adalah semua tingkah
laku, tabi’at, watak, perangai, sombong, dendam, dengkin khianat dan lain-lain sifat-sifat yang buruk. “Yang menentukan suatu perbuatan atau
tingkah laku itu baik atau buruk adalah nilai dan norma agama, juga kabiasaan atau adat istiadat”( Muhammad Daud Ali, 1998:346).
Firman Allah dalam surat Al-Ma’idah ayat 100:
24
“Katakanlah (Muhammad), tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat agar kamu beruntung”.
Budi pekerti yang mulia ada sepuluh: dermawan, malu, jujur, menyampaikan amanat, rendah hati (tawadhu), cemburu, berani, santun, sabar, dan syukur.
a. Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi:
(pertama), tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang. (Kedua), tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah. (Ketiga), tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika (temannya) sedang butuh.
b. Janganlah sekali-kali engkau menjadi orang yang keburukannya lebih kuat daripada kebaikannya, kekikirannya lebih kuat daripada kedermawanannya, dan kekurangannya lebih kuat daripada kebajikannya.
c. Pandanglah buruk pada dirimu apa yang engkau pandang buruk pada selainmu.
d. Semulia-mulia nasab adalah akhlak yang baik.
e. Tidak ada teman yang seperti akhlak yang baik, dan tidak ada harta warisan seperti adab.
f. Hendaklah engkau ridha akan perlakuan orang-orang terhadapmu sama seperti engkau ridha atas perlakuanmu terhadap mereka.
h. Jika engkau menyukai akhlak yang mulia, maka hendaklah engkau
menjauhi segala hal yang haram.
i. Tidak adanya adab adalah sebab segala kejahatan. j. Peijalanan adalah ukuran akhlak.
k. Kasihanilah orang-orang fakir yang sedikit kesabarannya, kasihanilah
orang-orang kaya yang sedikit syukurnya, dan kasihanilah semua karena lamanya kelalaian mereka.
l. Kemuliaan keturunan yang paling tinggi adalah akhlak yang baik.
m. Ketakwaan adalah akhlak yang utama. n. Akhlak yang baik adalah sebaik-baik teman.
o. Kalau segala sesuatu harus dipisah-pisahkan, maka dusta tetap bersama takut, kejujuran bersama keberanian, santai bersama keputusasaan, kelelahan bersama kerakusan, penolakan bersama
ketamakan, dan kehinaan bersama utang.
p. Hendaklah kalian menjaga adab. Sebab, jika kalian raja, pasti kalian akan melebihi raja-raja yang lain; jika kalian penengah, pasti kalian
akan dapat mengatasi (yang lain); dan jika kehidupan kalian miskin, pasti kalian akan dapat hidup (terhormat) dengan adab kalian.
q. Pilihlah untuk diri kalian, dari setiap kebiasaan, yang paling bagusnya, karena sesungguhnya kebaikan merupakan kebiasaan.
r. Semulia-mulia raja adalah yang tidak dicampuri kesombongan dan
tidak menyimpang dari kebenaran. Sekaya-kaya orang adalah yang
26
menyulitkan kawan-kawannya. Dan sebaik-baik akhlak yang paling
dapat membantunya dalam ketakwaan dan ke-wara '-an (kehati-hatian dalam beragama).
s. Seseorang tidak akan menjadi mulia sehingga dia tidak peduli dengan pakaian yang mana saja dia muncul (di tengah-tengah masyarakatnya).
t. Adab adalah pakaian yang senantiasa baru.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budi Pekerti
Budi pekerti seseorang dapat terbentuk sejak dini melalui beberapa
faktor, antara lain: a. Faktor Formal
Faktor pembentuk budi pekerti secara formal, dapat diperoleh
dari sekolah umum maupun kejuruan, sekolah yang berbasis agama tertentu, dari jenjang yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Menurut Supriyanti (2008:42)’'Sekolah merupakan suatu tempat
dimana seseorang memperoleh ilmu baik itu ilmu yang bentuknya
materi maupun non materi”. Kalau bentuk materi berupa palajaran yang membuat seseorang berpengetahuan, sedang ilmu yang non
materi dapat berupa pembentukan budi pekerti. Selain sisi positif pembentukan budi pekerti melalui sekolah ada juga sisi negatifnya,
b. Faktor Informal
Faktor informal adalah faktor pambentuk budi pekerti yang tidak
resmi, faktor informal meliputi keluarga dan lingkungan. Keluarga
adalah faktor penentu terbentuknya budi pekerti, dan keluarga adalah
pendidik yang paling awal dalam terbentuknya budi pekerti
dibandingkan dengan tempat pendidikan lainnya.
Lingkungan keluarga yang mendukung, maka akan akan
membentuk budi pekerti anak menjadi baik, tetapi sebaliknya jika
lingkungan keluarga sudah tidak mendukung, maka sulit budi pekerti
baik akan terbentuk.
Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah tempat
pendidikan akhlak dan budi pekerti yang terbaik dibanding tempat
pendidikan yang lain, hal ini dikarenakan melalui keluarga keluarga
orang tua akan memberikan pendidikan akhlak dan budi pekerti kepada
anak sedini mungkin.
Faktor formal dan faktor informal di atas sangatlah menentukan
terbentuknya akhlak dan budi pekerti yang baik maupun yang buruk.
Alangkah baiknya jika faktor-faktor tersebut bisa saling melengkapi.
Hal ini dikarenakan terkadang secara tidak sadar masih terdapat
kekurangan-kekurangan dari pendidikan akhlak dan budi pekerti yang
didapat dari lingkungan formal maupun informal. Apabila kedua faktor
pembentuk budi pekerti itu bekerja secara efektif, maka akan sangat
28
menjadi bangsa yang bermoral dan masyarakatnya dapat hidup dengan
aman, tenteram dan damai tanpa ada permusuhan dan perselisihan.
C. Hubungan Prestasi Aqidah akhlak dengan Budi Pekerti
Pendidikan agama sebagai usaha yang diarahkan kepada anak didik
untuk membentuk anak sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah
digariskan dalam ajaran agama Islam, bukanlah bidang studi yang dipelajari
semata-mata hanya untuk pengetahuan. Pengajaran agama mendapat nilai
baik di mana siswa mau menunaikan kewajiban kepada Allah SWT maupun
kepada lingkungannya dan mengamalkan ajaran agama dalam perkataan atau
perbuatan para siswa.
Tanggung jawab pendidikan dan prestasi anak dalam mata
pelajaran aqidah akhlak merupakan tanggung jawab orang tua,tidak bisa
dipikul orang lain sebab tanggung jawab pendidikan yang dipikul para
pendidik selain orang lain merupakan merupakan pelimpahan tanggung jawab
orang tua yang tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara
sempurna.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor keluarga
bertanggung jawab atas pembentukan budi pekerti anaknya sehingga keluarga
(orang tua) harus menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqomah dalam
ibadah dan budi pekertinya. Karena hal tersebut akan mempengaruhi prestasi
A. Gambaran MI Maarif Tingkir Lor 1. Sejarah Singkat
Madrasah Ibtidaiyah Maarif Tingkir Lor berdiri pada tanggal 1
Januari tahun 1963 yang didirikan oleh para tokoh agama dan masyarakat yang berada di wilayah Tingkir Lor yang bertujuan untuk
mengembangkan ilmu agama selain ilmu umum, sebelum mendirikan
Madrasah Ibtidaiyah pada tahun tersebut di wilayah Tingkir lor baru ada satu sekolah, yaitu Sekolah Dasar. Sebelum Madrasah Ibtidaiyah Maarif
Tingkir Lor berdiri, waktu itu sudah ada Madrasah Diniyah, kemudian para tokoh agama dan masyarakat mendirikan Madrasah Ibtidaiyah
dengan alasan gedung yang sudah didirikan dapat digunakan untuk ruang kelas madrasah diniyah yang masih kurang, kerena permohonan bantuan
untuk pembangunan gedung harus digunakan untuk membangun
Madrasah Ibtidaiyah maka para tokoh agama dan masyarakat berupaya supaya bangunan bisa didirikan yang bertempat di dusun Sanggrahan dari
tanah wakaf.
Selain itu alasan yang lain adalah karena di Tingkir Lor pada saat tersebut baru ada satu sekolah yaitu sekolah Inpres, yang sekarang menjadi SDN Tingkir Lor 1. Pada tahun tersebut gedung dapat didirikan
empat ruang dan masih kekeurangan ruang ruang sehingga Madrasah
30
Ibtidaiyah harus menggabung dengan gedung milik madrasah diniyah.
Pada tahun tahun 1990 didirikan RA yang masih menjadi satu dengan gedung MI, akan tetapi selain itu Madrasah Diniyah juga masih dapat
menggunakannya, yaitu pada waktu siang sedangkan Madrasah Ibtidaiyah
waktu pagi, hal ini berlangsung sampai tahun 2003. Kemudian dari tahun
2003 sampai sekarang gedung MI sudah mengalami penambahan yang bersumber dari bantuan DAK I dan III, Ingub, dan bantuan Pemerintah
serta para donatur lainya, sehingga cukup untuk digunakan dari kelas satu
sampai kelas enam, karena gedung Madrasah Diniyah juga sudah cukup berkembang maka sekarang antara Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah sudah dapat berdiri sendiri.
2. Visi Misi Madrasah
a. VISI
Unggul dalam prestasi, santun dalam budi dan berakhlaqul karimah.
b. MISI
1. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan IPTEK.
2. Meningkatkan prestasi di semua bidang kegiatan siswa. 3. Memperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT 4. Meningkatkan akhlaqul karimah peserta didik.
6. Melaksanakan manajemen secara menyeluruh dan serasi.
3. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MI Maarif Tingkir Lor
b. Alamat : Jl. K. Zumri No.l 1 Tingkir Lor
Kec. Tingkir Kota Salatiga
c. Status Madrasah Swasta
d. SK Kelembagaan No. LK/3. C/ 132/Pgm.MI/1978
e. NSM 152036202006
f. Tipe Madrasah B
g. Tahun didirikan 1 Januari 1963
h. Status Tanah Wakaf
i. Luas Tanah 900 M2
j . Nama Kepala Madrasah
k. No. SK Kepala Madrasah
Sadi Sarifudin, S. Ag
1. Nomor Rekening/ Bank 0081-01-017318-50-3/ BRI
4. Data Teknis Bangunan Dan Lingkungan
a. Tahun Pembangunan : 1975
b. Peruntukan lahan : Gedung MI
c. Luas lahan : 900 M2
32
e. Kepemilikan Tanah/Bangunan : Wakaf
f. Bukti Kepemilikan : Sertifikat Tanah
g. Sifat Konstruksi Tanah : Keras
h. Lokasi MI terhadap penyediaan listrik : Dekat
i. Lokasi MI terhadap penyediaan air bersih : Jauh
5. Data Teknis Pendidikan
1. Status Tanah
2. Jumlah Ruang Kelas
3. Jumlah Murid
4. Jumlah Guru /karyawan
5. Rasio Jumlah Murid Per Kelas
6. Rasio Jumlah Guru Per Kelas
7. Nama Sekolah Yang Berdekatan
SDN Tingkir Lor 02
6. Data Fasilitas Madrasah
3. KM/WC Guru 1 4,5 Baik
4. KM/WC Siswa 1 4,5 Baik
5. R .Perpustakaan 1 57 Baik
6. Rumah Penjaga -
-Jumlah 11 426
7. Keadaan Guru dan Karyawan
TABEL II
DATA KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MI MAARIF TINGKIR LOR
150189414 10/08/1952 IV,V,VI PNS Guru Kelas
3. Sabar, A.Ma
150207591 12/07/1955 III PNS Guru Kelas
4. Sukhaesi Akhla, A.Ma
150242239 08/05/1962 I PNS Guru Kelas
5. Arifah Setyowati,S.Ag
150357795 08/08/1972 i v,v,v i PNS Guru Kelas
6. Rochmah Hidayah,
A.Ma 23/07/1979 n CPNS Guru Kelas
7. Umi Ma’rifah
Hidayati, A.Ma 29/09/1970 Is/d V I GTT
Guru Bidang
34
8. Rahma Linajati, S.Pdl 02/02/1983 I s/d VI GTT
Guru Bidang
Studi
9. Syafiq Ahmad, S. Pdl 12/10/1983 I s/d VI GTT
Guru Bidang
Studi
10. Drs. Sumyani 20/08/1965 III s/d VI GTT Guru Kelas
11. Pungki Sofia, S. Pd 07/07/1987 I s/d III GTT
Guru Bidang
Studi
12. Kholison 25/05/1963 - PTT Penjaga
8. Sturktur Organisasi Komite MI Maarif Tingkir lor
a. Penasehat : KH. Shodiq Mahfud
b. Ketua Komite : H. Habib Daroni
c. Wakil Ketua : Drs. Sulaiman
d. Sekretaris : H. M’amir Marzuki, S. Pd
e. Bendahara : H. MK Hryono, SH
f. Sie.Bidang:
1). Perencanaan : Ahmad Tanwir
2). Penelitian dan Pengembangan :Drs. Ahsin Bahruddin
3). Ketenagaan dan Sarpras :Nur Hudaya, S. Pd
4). Pendidikan :Drs. Faqihudin
No. Kelas
Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. Kelasi 4 6 10
2. Kelas II 4 8 12
3. Kelas III 6 8 14
4. Kelas IV 3 4 7
5. Kelas V 7 2 9
6. Kelas VI 5 3 7
Jumlah 30 31 61
B. Hasil Penelitian
1. Kedaan Responden Siswa MI Maarif Tingkir Lor Kelas III, IV dan V
TABEL IV
DATA SISWA KELAS III, IV dan V
No. Nama Siswa Tempat lahir Tanggal
Lahir
Jenis
kelamin Kelas
L P
1 SALWAHILDA
FEBRIZA SALATIGA 28/02/2001 V III
36
AGUSTINA
3 ARSYADANY
SHOFA ANINDITA SALATIGA 16/07/2001 V
III
4 ASI YAH YSA SALATIGA 31/08/2001 V III
5 FAHMA NUHA
AZZAHRA SALATIGA 23/10/2001 V
III
6 ICA NAWANGSARI SURABAYA 24/12/1999 V III
7
ALVIANTO TANJUNG
BINTANG 06/01/2001 V
III
8 MUHAMMAD
KHAFIDZ MAARIF SALATIGA 17/08/2001 V
III
9 WILDAN NUR
SHOLEH SALATIGA 21/10/2000 V
III
10 MUHAMMAD
LABIB MA'RUF SALATIGA 21/11/2000 V
III
11 SANTI MAY ASARI SALATIGA 20/05/1999 V III
12 FADLI
ABDURRAHMAN SALATIGA 27/04/2000 V
III
13 QONITA SUKOCO SEMARANG 03/04/2001 V III
14 RIDWAN FATUR
16 ADI SAPUTRO SEMARANG 20/06/2000 V rv
17 MUHAMMAD
BAGUS SUSANTO SEMARANG 03/09/2000 V
rv
18 MUHAMMAD
SYADAT HISYAM KETAPANG 09/09/1998 V
19 ULFA FARIDATUL
AINI SALATIGA 01/10/1999 V
IV
20 RINA AGUSTINA SALATIGA 17/08/1999 V IV
21 DINIATI
ISTIQOMAH SALATIGA 12/08/2000 V
IV
22 SABILUL HUDA SEMARANG 20/06/1998 V v
23 ARIF SAIFUDIN SALATIGA 10/07/1998 V v
24 BALYA ALAUDIN SALATIGA 25/12/1998 V v
25 MONANOVITA
SARI SALATIGA 05/11/1998 V
v
26 MAULIDA AZIZAH SALATIGA 15/09/1999 V v
27 ALEX NOV AL IZA
MAKENDRA SALATIGA 11/05/1999 V
V
28 AGUS SANTOSO SALATIGA 07/04/1999 V V
29 DANANG
KURNIAWAN MAGELANG 10/09/1999 V
V
30 WAHYU IRFAN
MAULANA JAKARTA 10/07/1997 V
2. Data Prestasi Aqidah Akhlak TABEL V
NILAI TEST PRESTASI AQIDAH AKHLAK
No. Nama Responden Skor
Jawaban Nilai
1 S H F 16 80
2 D W A 15 75
3 A S A 14 70
4 A Y S A 12 60
5 F N A 15 75
6 IN S 14 70
7 ALV 13 65
8 M K M 13 65
9 W N S 12 60
10 M L M 14 70
11 S M 12 60
12 FA 13 65
13 Q s 13 65
14 R F R 12 60
15 S N A 14 70
16 A S 14 70
20 R A 13 65
21 D I 14 70
22 S H 13 65
23 A S Y 14 70
24 B A 14 70
25 M N S 13 65
26 M A 13 65
27 A N I M 16 80
28 A S T 14 70
29 D K 14 70
30 W IM 13 65
3. Data Tentang Budi Pekerti
TABEL VI
NILAI TEST BUDI PEKERTI
No. Nama Responden Skor Nilai
1 S H F 17 85
3 A S A 16 80
4 A Y S A 13 65
5 F N A 17 85
6 I N S 15 75
7 ALV 13 65
8 M K M 14 70
9 W N S 13 65
10 M L M 15 75
11 S M 13 65
12 F A 15 75
13 Q S 14 70
14 R F R 13 65
15 S N A 15 75
16 A S 15 75
17 M B S 16 80
18 M S H 15 75
19 U F A 17 85
20 R A 14 70
21 D I 15 75
25 M N S 14 70
26 M A 13 65
27 A N I M 17 85
28 A S T 17 85
29 D K 16 80
BAB IV ANALISA DATA
Setelah data terkumpul lengkap, selanjutnya penulis akan menganalisa data yang diperoleh agar mempunyai arti yang dapat disimpulkan dari hasil
penelitian untuk menjawab tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat prestasi aqidah akhlak.
2. Untuk mengetahui tingkat budi pekerti.
3. Untuk mengetahui hubungan prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti.
Berdasarkan tujuan penelitian penulis akan mengunakan analisa product
moment sebagai berikut:
______ N£xy-(Zx)(Zy)_____
V j N S x M l x ^ S y M l y ) 2 J
Keterangan :
r xy = Product momment
x = Frekuensi variabel prestasi aqidah akhlak
y = Frekuensi variabel budi pekerti
N = Jumlah sampel
A. Analisa Pendahuluan
Analisa dimaksudkan untuk mencari variasi prestasi aqidah akhlak
dengan budi pekerti
Dengan rumus prosentase sebagai berkut:
P = — X I00% N
Keterangan:
P : Prosentase perolehan
F : Frekuensi mentah
N : Jumlah total responden
1. Prestasi Aqidah Akhlak
a. Data skor prestasi aqidah akhlak
TABEL VII
DATA SKOR PRESTASI AQIDAH AKHLAK
No. Nama Responden Jawaban Benar Skor
A B C D
1. S H F 7 2 4 3 16
2. D W A 7 2 2 4 15
3. A S A 6 3 2 3 14
5. * N A 7 3 3 2 15
6. I N S 6 2 3 3 14
7. ALV 6 2 2 3 13
8. M K M 7 2 2 2 13
9. W N S 6 2 2 2 12
10. M L M 5 3 4 2 14
11. S M 5 2 2 3 12
12. F A 5 2 3 3 13
13. Q s 6 2 3 2 13
14. R F R 6 2 2 2 12
15. S N A 5 3 3 3 14
16. A S 7 2 3 2 14
17. M B S 6 2 4 3
15
18. M S H 7 2 2 3 14
19. U F A 6 2 4 3 15
20. R A 6 3 2 2 13
21. D I 6 2 3 3 14
22. S H 6 2 3 2 13
23. A S Y 6 2 3 3 14
25. M N S 6 2 2 3 13
26. M A 6 2 2 3 13
27. A N I M 7 2 3 4 16
28. A S T 6 2 3 3 14
29. D K 7 2 3 2 14
30. W 1M 5 2 3 3 13
b. Data nilai prestasi aqidah akhlak
Adapun data nilai prestasi aqidah akhlak dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
NILAI = JU M AH SK O R
20
TABEL VIII
DATA NILAI PRESTASI AQIDAH AKHLAK
No. Nama Responden Skor
jawaban Nilai
1. S H F 16 80
2. D W A 15 75
3. A S A 14 70
4. A Y S A 12 60
6. I N S 14 70
7. ALV 13 65
8. M K M 13 65
9. W N S 12 60
10. M L M 14 70
11. S M 12 60
12. F A 13 65
13. Q S 13 65
14. R F R 12 60
15. S N A 14 70
16. A S 14 70
17. M B S 15 75
18. M S H 14 70
19. U F A 15 75
20. R A 13 65
21. D I 14 70
22. S H 13 65
23. A S Y 14 70
24. B A 14 70
26. M A 13 65 1
27. A N I M 16 80
28. A S T 14 70
29. D K 14 70
30. W IM 13 65
c. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat
prestasiaqidah akhlak
Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut:
= * 3
. R + l i = ---3 Keterangan:
R: batas nilai tinggi dikurangi batas nilai rendah
(8 0 -6 0 ) + ! 3
d. Menetapkan klasifikasi prestasi aqidah akhlak
1) Untuk kategori tinggi (74 - 80)
48
P = — Ai 00% =20%
30
2) Untuk kategori sedang (67- 73)
P= — XI00% N
p = — X I00%= 36,7% 30
3) Untuk kategori rendah (60- 66)
P = — X I00% N
P = — X I00%= 43,3% 30
Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya
frekuensi dari persentase tentang prestasi aqidah akhlak dapat
dilihat pada tabel berikut:
TABEL IX
REKAPITULASI TENTANG PRESTASI AQIDAH AKHLAK
No Prestasi aqidah akhlak Frekuensi prosentase
L Tinggi, (7 4 -8 0 ) 6 20 %
2. Sedang, (67 - 73) 11 36,7%
3. Rendah, (60 - 66) 13 43,3%
Dari tabel di atas diperoleh bahwa dari 6 responden terhadap 30 responden memiliki tingkat prestasi aqidah akhlak
yang tinggi 20%, 11 responden termasuk ke dalam kategori
sedang 36,7% dan 13 responden masuk pada kategori rendah yaitu
43,3%.
TABEL X
ANALISIS TIAP ITEM SOAL TEST PRESTASI AQIDAH AKHLAK
1. Arti dari pada “dengki’ adalah... 10 33%
2. Termasuk contoh dengki adalah... 10 33%
3. Nama-nama Allah yang baik disebut...
30 100 %
4. Iman kepada Nabi dan Rasul adalah rukun iman yang ke...
30 100 %
5. Salah Satu ciri Nabi adalah, apabila berkata...
30 100 %
6. Siddiq merupakan salah satu sifat wajib bagi Rasul yang artinya...
12 40%
50
8. Menjenguk teman yang sakit merupakan cermin dari sikap saling...
10. Yang dimaksud dengan kalimat thoyyibah adalah...
30 100%
11. Bunyi kalimat taiji’ adalah... 30 100%
12. Kebalikan dari musibah adalah... 10 33%
13. Di dalam agama Islam teguh
17. Kikir adalah akhlak yang harus kita jauhi, nama lain dari kikir adalah...
18. Serakah atau tamak menurut bahasa 30 100% artinya...
19. Tempat yang paling baik untuk membaca Al Qur’an adalah di...
30 100%
20. Salat sunat dua rakaat yang dilakukan ketika memasuki masjid disebut salat...
30 100%
2. Budi Pekerti
a. Data Skor Budi Pekerti
TABEL XI
DATA SKOR BUDI PEKERTI
No. Nama Responden Jawaban Benar Skor
A B C D
1. S H F 5 5 4 3 17
2. D W A 4 4 3 4 15
3. A S A 5 3 4 4 16
4. A Y S A 5 3 3 2 13
5. F N A 5 5 4 3 17
6. I N S 4 6 3 3 15
8. M K M 4 4 3 3 14
9. W N S 5 3 4 1 13
10. M L M 4 4 5 2 15
11. S M 4 4 3 2 13
12. F A 5 4 5 1 15
13. Q s 4 3 4 3 14
14. R F R 4 4 3 2 13
15. S N A 4 4 4 3 15
16. A S 4 6 3 2 15
17. M B S 5 4 5 2 16
18. M S H 5 3 4 3 15
19. U F A 4 6 5 2 17
20. R A 5 3 3 3
14
21. D I 5 3 4 3 15
22. S H 4 3 4 3 14
23. A S Y 4 6 4 2 16
24. B A 4 5 4 2 15
25. M N S 5 3 4 2 14
26. M A 4 3 4 2 13
28 A S T 5 5 4 3 17
29. D K 4 6 4 2 16
30. W IM 4 6 3 2 15
b. Data Nilai Budi Pekerti
Adapun data nilai budi pekerti dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
NILAI = ^ ™ Y 1 0 0
20
TABEL XII
DATA NILAI BUDI PEKERTI
No. Nama Responden Skor
Jawaban Nilai
1. S H F 17 85
2. D W A 15 75
3. A S A 16 80
4. A Y S A 13 65
5. F N A 17 85
6. I N S 15 75
7. ALV 13 65
9. W N S 13 65
10. M L M 15 75
11. S M 13 65
12. F A 15 75
13. Q S 14 70
14. R F R 13 65
15. S N A 15 75
16. A S 15 75
17. M B S 16 80
18. M S H 15 75
19. U F A 17 85
20. R A 14 70
21. D I 15 75
22. S H 14 70
23. A S Y 16 80
24. B A 15 75
25. M N S 14 70
26. M A 13 65
27. A N I M 17 85
29. D K 16 80
30. W IM 15 75
c. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat prestasi
aqidah akhlak
Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut:
= 1 1 3
•= jjL tl 1 3 Keterangan:
R: batas nilai tinggi dikurangi batas nilai rendah
(85-65) + !
1 3
d. Menetapkan klasifikasi budi pekerti
1) Untuk kategori tinggi (79 - 85)
P = — X I00% N
p = — . n o o % = 30%
30
2) Untuk kategori sedang (72 - 78)
56
P = — X I00% =33,3% 30
3) Untuk kategori rendah (65-71)
P = — X I00% N
P = — X I00% =36,7 % 30
Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya
frekuensi dari budi pekerti dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL XIII
REKAPITULASI TENTANG BUDI PEKERTI
No Budi Pekerti Frekuensi Prosentase
1. Tinggi, (7 9 -8 5 ) 9 30 %
2. Sedang, (72 - 78) 10 33,3%
3. Rendah, (65 - 71) 11 36,7%
30 100%
Dari tabel di atas diperoleh bahwa dari 9 responden
terhadap 30 responden memiliki tingkat budi pekerti yang tinggi
TABEL XIV
ANALISIS TIAP ITEM SOAL TEST BUDI PEKERTI
1. Bagaimanakah cara kita
menghindari diri dari dari godaan ada yang berkelahi, maka sikap kita sebaiknya...
30 100%
7. Pada saat kita bermain, bila mendengar adzan tindakan yang segera kita lakukan adalah...
14 47%
58
harus kita lakukan adalah...
9. Agar kehidupan bertetangga serasi, selaras dan tentram, maka terhadap tetangga kita tidak boleh meminta-minta, maka sebaiknya sikap kita adalah...
14 47%
12. Apabila kita tidak mampu menghindar dari hal-hal yang tidak bermanfaat selama berpuasa sebaiknya kita...
15 50%
13. Yang harus kita lakukan terhadap tetangga yang kekurangan harta adalah...
12 40%
14. Ketika kita masak hendaknya memperhatikan tetangga kita denga cara...
12 40%
15. Sikap kita terhadap tetangga yang berlainan agama adalah...
16. Bolehkah kita memaksa tetangga kita agar seagama dengan kita...
30 100%
17. Ketika bertemu di pasar dengan tetangga yang muslim, kita harus mengucapkan...
30 100%
18. Ketika kita jatuh dari sepeda, maka yang harus kita ucapkan adalah...
12 40%
19. Sikap kita ketika mendapat musibah adalah...
30 100%
20. Jika kita marasa tidak mampu menepati janji maka kita harus...
10 33%
B. Analisa Lanjutan
Tujuan analisa ini untuk mengetahui adakah hubungan prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti,.
Data analisis ini penulis menggunakan analisis statistik dengan teknik
product moment variabel X (prestasi aqidah akhlak), dan variabel Y (budi pekerti) adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini:
No X Y X2 Y2 XY
6 0