• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PR ESTA SI AQIDAH AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI PADA SISW A MI MAARIF TING KIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2 0 1 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PR ESTA SI AQIDAH AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI PADA SISW A MI MAARIF TING KIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2 0 1 0"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PR ESTA SI AQIDAH AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI PADA SISW A MI MAARIF TING KIR LOR

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan u n tu k M em peroleh Gelar Sarjana P endidikan Islam

Oleh:

SUKHAESI AKHLA

NIM: 11408123

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Setelan dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama

NIM

Jurusan

Program Studi

Judul

:Sukhaesi Akhla

:11408123

:Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

.•HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AQIDAH

AKHLAK DENGAN DUBI PEKERTI PADA

SISWA MI MAARIF TINGKIR LOR

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN 2010

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

(3)

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STA IN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 0 2 Telp. (0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0721

http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Sukhaesi Akhla dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408123 yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRESTASI AQIDAH AKHLAK DENGAN

DUBI PEKERTI PADA SISWA MI MAARIF TINGKIR LOR

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Dra. Siti Asdiqoh, M. Si NIP. 19680812 199403 2 003

(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah in i:

Nama Lengkap Nomor Induk

SUKHAESIAKHLA

11408123

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Juli 2010

Yang menyatakan

SUKHAESI AKHLA

(5)

MOTTO

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan, di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Baqarah: 148)

... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha

(6)

1. Ibuku yang tak pernah lelah, selalu memberikan dorongan dan doa

restunya.

2. Kakak-kakakku dan anak-anakku yang selalu mendoakan dan menambah

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman.

4. Bapak Kepala MI Maarif Tingkir Lor yang memberikan kesempatan dan

perhatian serta banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Guru MI Maarif Tingkir Lor yang senantiasa memberi

dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku senasib sepeijuangan, yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.

7. Para pembaca yang budiman.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selelu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti- nantikan syafaatnya besok di yaumul qiyamah. Amin Allahumma Amin.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar saijana dalam ilmu tarbiyah STAIN Salatiga.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala disisi Allah SWT.

Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Yth: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Machiud, M. Ag selaku pembimbing yang memberikan pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Sadi Sarifudin, S. Ag selaku kepala MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

4. Bapak/ibu guru MI Maarif Tingkir Lor yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Karena keterbatasan yang ada pada penulis, penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, dan kekurangan ini terdapat pada penulis.

(8)

Salatiga, Juli 2010

(9)

ABSTRAK

Akhla,Sukhaesi. 2010. Hubungan antara prestasi Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti Pada Siswa M l Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Machfud, M. Ag.

Kata Kunci: Prestasi Aqidah Akhlak dan Budi Pekerti

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana prestasi belajar aqidah akhlak siswa MI Maarif Tingkir Lor? (2) Bagaimana budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor? (3) Apakah ada hubungan antara prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tehnik pengumpulan menggunakan metode wawancara, tes dan dokumentasi, yaitu dengan memberikan soal untuk dijawab responden. Kemudian dari hasil pertanyaan tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis ststistik teknik product momment.

Dengan menggunakan angka-angka statistik dalam menganalisa pokok permasalahan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Prestasi Aqidah Akhlak siswa MI Maarif Tigkir Lor terhitung baik (2) Budi pekerti siswa MI Maarif Tingkir Lor terhitung tinggi (3) Ada hubungan antara prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor.

(10)

JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

G. Metodologi Penelitian... 9

H. Sistematika Penulisan Skripsi... 12

BAB D LANDASAN TEORI A. Prestasi Aqidah Akhlak... 14

1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak... 14

2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak... 16

3. Pentingnya Aqidah Akhlak... 19

4. Tujuan Aqidah Akhlak... 20

B. Budi pekerti... 22

1. Pegertian Budi pekerti... 22

2. Macam-macam Budi pekerti... 24

(11)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budi pekerti, 26

C. Hubungan antara prestasi Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti... 28

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran MI Maarif Tingkir Lor... 29

1. Sejarah singkat... 29

2. Visi Misi madrasah... 30

3. Idantitas Madrasah... 31

4. Data Teknis Bangunan dan Lingkungan... 31

5. Data Teknis Pendidikan... 32

6. Data Fasislitas Madrasah... 32

7. Keadaan Guru dan Karyawan... 33

8. Struktur Organisasi Komite Ml Maarif Tingkir Lor... 34

9. Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2009/2010... 35

B. Hasil Penelitian... 35

L Keadaan Siswa MI Maarif Tingkir Lor kelas III, IV dan V ... 35

2. Data Prestasi Aqidah Akhlak... 38

3. Data Tentang Budi Pekerti... 39

BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan... 42

1. Prestasi Aqidah Akhlak... 43

2. Budi pekerti... 51

B. Analisa Lanjutan...

59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 63

B. Saran-saran... 64

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Fasilitas Madrasah... 33

Tabel 2 Data Keadaan Guru dan Karyawan MI Maarif Tingkir Lor.. 34

Tabel 3 Data Siswa Tahun Ajaran 2009/2010... 35

Tabel 4 Data Siswa Kelas III, IV dan V... 35

Tabel 5 Nilai Test Prestasi Aqidah Akhlak... 38

Tabel 6 Nilai Test Budi Pekerti... 39

Tabel 7 Data Skor Prestasi Aqidah Akhlak... 43

Tabel 8 Data Nilai Prestasi Aqidah Akhlak... 45

Tabel 9 Rekapitulasi Tentang Prestasi Aqidah Akhlak... 48

Tabel 10 Analisis Tiap Item Soal test Prestasi Aqidah Akhlak... 49

Tabel 11 Data Skor Budi pekerti... 51

Tabel 12 Data Nilai Budi Pekerti... 53

Tabel 13 Rekapitulasi Tentang Budi Pekerti... 56

Tabel 14 Analisis Tiap Item Soal Budi Pekerti... 57

(14)

. Latar Belakang Masalah

Aqidah akhlak merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang aqidah atau keyakinan dan akhlak atau sifat dan perbuatan manusia yang berpedoman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Siswa mempelajari aqidah akhlak sejak dari kelas I di Madrasah Ibtidaiyah. Siswa mendapatkan pengetahuan tersebut dari guru dengan penjelasan yang disertai dengan cerita sehingga membuat anak mudah memahami tentang pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain dengan metode bercerita, guru menyuruh siswa untuk melakukan sesuatu misalnya; menghafalkan kalimat thayyibah dengan artinya. Metode yang digunakan tersebut merupakan pengembangan dalam belajar untuk memudahkan pemahaman pelajaran aqidah akhlak pada siswa.

Ilmu yang dipelajari di madrasah terutama pelajaran aqidah akhlak tidak lepas dari prestasi belajar yang berupa prestasi belajar aqidah akhlak. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai setelah pemberian materi dan pemahaman penjelasan materi yang berupa pertanyaan terutama pertanyaan dari materi aqidah akhlak yang telah dipelajari. Kemudian hasil belajar dari aqidah akhlak sering dikaitkan dengan budi pekerti yang dimiliki oleh siswa. Ada yang memperoleh prestasi aqidah yang tinggi tetapi mempunyai budi pekerti yang kurang baik,ada yang memperoleh prestasi yang kurang tinggi tetapi mempunyai budi pekerti yang paling baik. Ada yang memperoleh

(15)

2

prestasi tinggi yang mempunyai budi pekerti yang baik dan ada yang memperoleh prestasi kurang tinggi yang mempunyai budi pekerti ynag kurang

baik. Masalah seperti ini memang perlu diperhatikan terkait dengan pengembangan jiwa anak dengan prestasi belajar aqidah akhlak.

Dalam perencanaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

memiliki pendapat dalam melakukan penelitian ini mengharapkan siswa dalam belajar aqidah akhlak yang memperoleh prestasi yang tinggi dapat memiliki

budi pekerti yang baik. Siswa yang memiliki budi pekerti yang baik dapat

memperoleh prestasi yang tinggi. Siswa yang memperoleh prestasi yang kurang tinggi dan memilki budi pekerti yang kurang baik dapat meningkatkan

prestasi yang lebih tinggi dan memilki budi pekerti yang lebih baik lagi. Dari penelitian tersebut penulis mengharapkan agar kita dapat mengetahui seberapa

besar tingkat prestasi siswadalam belajar aqidah akhlak dan tingkat

pengamalan aqidah akhlak dalam budi pekerti siswa di lingkungan madrasah dan di rumah atau keluarga.Pembinaan akhlak di lingkungan madrasah

dipantau oleh guru yang selalu dilaksanakan oleh para siswa terutama dalam bertingkah laku terhadap sesama siswa dan guru.

Dalam penelitian tersebut guru berperan sangat besar dalam

pembinaan akhlak dengan metode pengajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan prestasi yang tinggi dan budi pekerti yang baik. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi tolok ukur dalam pembelajaran aqidah dan pengamalan aqidah di lingkungan madrasah dan dapat menjadikan

(16)

tua. Manfaat yang dihasilkan dari penelitian dapat meningkatkan prestasi dan

akhlak selamanya. Sehingga menciptakan siswa yang berprestasi dan

berakhlak mulia terhadap Allah dan terhadap sesama siswa,guru dan orang tua.

Akhlak terpuji sering disebut juga akhlakul karimah atau akhlak mahmudah. Jadi pengertian akhlak terpuji pada diri sendiri yaitu akhlak

seseorang yang sesuai dengan norma-norma, aturan-aturan atau undang- undang yang berlaku baik norma agama, hukum maupun norma adat yang

berlaku dalam masyarakat. Manusia yang mulia bukanlah yang banyak harta

bendanya, tinggi kedudukannya, tampan rupanya, keturunan bangsawan, akan tetapi yang terpuji adalah akhlaknya. Baik akhlak terhadap Allah maupun akhlak terhadap sesama manusia.

Sabda Rasulullah SAW

Artinya:

“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR.Tabrani).

Artinya:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling sempurna budi pekertinya (akhlaknya). (H.R.At-Tabrani)

(17)

4

Artinya:

“barang siapa mengeijakan kebijakan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat, maka (dosanya) menjadi tanggungan untuk

dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hambamu, menganiaya hamba-hamba-Nya (Q.S. Fussilat/41-46)

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian/kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (Q.S. Al-Isra717:7)

Firman Allah SWT:

“Maka barang siapa yang mengeijakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dis akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang mengeijakan kejahatan

sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya.” (Q.S.A1-

Zalzalah/99:7-8).

Secara umum, akhlak mencakup segala pengertian tentang tingkah laku, perangai, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam

hubungannya dengan sang pencipta maupun dengan sesama makhluk ciptaan-

Nya. “Budi pekerti merupakan merupakan akumulasi dari cipta, rasa, dan karsa Artinya:

V d I ju a . O ji J t f l o

A

o j j

a jj (JlSIu

(18)

manusia yang dipraktikkan ke dalam sikap, kata-kata, dan tingkah laku sehari-

hari”(Retno, 2008:1). Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil pemikiran dan

rasa yang diwujudkan dalam suatu tindakan atau tingkah laku manusia.

Perilaku siswa dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar terutama

pada akhlak siswa yang juga berpengaruh terhadap guru. Setiap guru memiliki

penilaian terhadap siswa dari pengamatan akhlak dan perilaku siswa setelah

pembelajaran aqidah akhlak. Penilaian siswa dari hasil prestasi belajar dengan

akhlak yang dimiliki oleh siswa. Menurut Gagne guru memiliki tugas sebagai

evaluator of student learning (penilaian prestasi belajar siswa).

Banyak guru yang tidak memperhatikan akhlak siswa terhadap

prestasi belajar siswa. Tetapi beberapa guru hanya memperhatikan prestasi

belajarnya saja. Sebenarnya akhlak siswa sangat berpengaruh terhadap

perkembangan belajar dan pergaulan terhadap lingkungan sekitarnya nulai dari

teman di sekolah, teman di rumah, keluarga sampai pada guru yang menjadi

pengajar siswa.

Pada kesempatan ini penulis akan meneliti tentang hal yang berkaitan dengan

permasalahan tersebut sengan mengkaji, mempelajari dan mendeskripsikan

tentang prestasi belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa pada siswa

Madrasah Ibtidaiyah dengan judul penelitian; “Hubungan Antara Prestasi

Aqidah Akhlak Dengan Budi Pekerti Pada Siswa MI Maarif

(19)

6

B. Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan definisi operasional dari istilah tersebut:

1. Hubungan

Menurut Hadisyuaep (2004:217), “hubungan berarti berkaitan, berkenaan, bertalian, keijasama”.

2. Prestasi

Prestasi berarti hasil yang dicapai melebihi ketentuan. 3. Aqidah Akhlak

Aqidah berarti kepercayan atau keyakinan. Akhlak berarti budi pekerti dan kelakuan. Aqidah akhlak berarti kepercayaan atau keyakinan dalam budi pekerti dan kelakuan.

Adapun indikator variabel dari prestasi aqidah akhlak adalah sebagai

berikut:

a. Mengenal rukun iman.

b. Membiasakan akhlak terpuji.

c. Menghindari akhlak tercela. d. Memahami kalimat thayyibah

4. Budi Pekerti

Menurut Loso (2007:5), “Dari arti etimologi,”budi” dari bahasa

(20)

kata “Kr” yang berarti bekeija, berkarya, perbuatan, akhlak, watak dan

tindakan yang sudah menjadi kebiasaan”.

Adapun indikator variabel dari budi pekerti adalah sebagai berikut:

a. Perilaku terhadap diri sendiri.

b. Perilaku terhadap lingkungan keluarga.

c. Perilaku terhadap lingkungan sekolah.

d. Perilaku terhadap lingkungan masyarakat

5. Siswa MI

Madrasah berarti sekolahan orang islam yang sama derajatnya dengan

dekolah SD (Hadisyuaep, 2004:325). Ibtidayah adalah tingkatan awal atau

dasar dalam pendidikan Islam. Siswa MI berarti pelajar atau murid yang

berada di sekolah yang sama tingkatannya dengan SD pada pendidikan

tingkat dasar.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam proposal penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa MI Maarif Tingkir

Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010?

2. Bagaimanakah budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010?

3. Adakah korelasi prestasi belajar aqidah akhlak terhadap budi pekerti pada

(21)

8

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010

2. Untuk mengetahui budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010

E. Kegunaan/Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai upaya penemuan

teori/ilmu/pengetahuan yang sesuai dengan tema yang diteliti.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai masukan informasi bagi para guru dalam hal prestasi belajar aqidah akhlak yang berhubungan erat

dengan budi pekerti sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan di sekolah/madrasah sehari-hari.

b. Sebagai masukan kepada lembaga sekolah/madrasah untuk megambil

(22)

F. Hipotesis Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:55),“Hipotesis adalah alternatif

dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan

dalam penelitian, dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya

sementara yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan

melalui penelitian”.

Berdasarkan hipotesis tersebut, maka yang menjadi hipotesis pada

penelitian ini adalah: “Bahwa ada korelasi positif antara prestasi belajar aqidah

akhlak terhadap budi pekerti pada siswa MI Maarif Tingkir Lor Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2010”. Artinya semakin tinggi prestasi aqidah

akhlak semakin baik budi pekerti siswa.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti dalam

memahami subjek dan substansi/ objek penelitian. Dalam penelitian ini yaitu

kuantitatif akan mengambil pendekatan dengan penelitian eksperimen.

Rancangan penelitian ini akan mengambil rancangan penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada dan tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada

subjek selidik. Penelitian mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab

(23)

10

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di MI Maarif Tingkir Lor. Rencana waktu penelitian akan dilaksanakan tanggal 11 sampai dengan 20 Juni 2010.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh subjek penelitian populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MI. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang menjadi variabel penelitian. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas III, IV dan V MI Maarif Tingkir Lor yang berjumlah 30 anak.

4. Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya, dalam hal ini wawancara denga kepala Ml dan Komite serta para Guru.

b. Tes

Tes di dalam penelitian ini adalah pemberian soal-soal yang harus

dijawab oleh responden. Tes yang digunakan adalah tes aqidah akhlak yang berguna untuk mengetahui prestasi dan tes dudi pekerti untuk

mengetahui tingkat perilaku siswa sehari-hari. c. Dokumentasi

(24)

keterangan-keterangan yang bersumber dari data yang diambil di MI Maarif Tingkir

Lor.

d. Jadwal Waktu Pelaksanaan Pengumpulan Data

Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu 2 minggu sebelum

pelaksanaan uji coba instrumen. Rencana pelaksanaan pengumpulan data tanggal 14 s/d 20 Juni 2010 .

5. Instrumen Penelitian

Contoh sebagian instrumen penelitian yang berupa daftar angket/test

terlampir

6. Analisis Data

a. Analisis Pendahuluan

Analisa ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah, sehingga diketahui ciri-ciri masing-masing variabel

penelitian. Analisis ini menggunakan rumus prosentase:

? = — x m % N

Keterangan :

P : Prosentase perolehan

F : Frekwensi mentah

(25)

12

b. Analisis lanjut

Analisis data digunakan untuk mengetahui data prestasi

Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti sehingga dapat ditentukan

berhubungan atau tidaknya variabel tersebut. Analisis ini

menggunakan rumus product moment, yaitu :

= N S x y - ( S x ) ( S y ) V i N S x M E x f j t N Z y M Z y ) 1)

Keterangan :

r xy = Product momment

x = Frekuensi variabel prestasi aqidah akhlak

y = Frekuensi variabel budi pekerti

N = Jumlah sampel

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab:

Bab I: Pendahuluan

yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian,

(26)

Bab II: Landasan Teori

Teori yang terdiri dari Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Pada

Siswa MI, Aqidah Akhlak dengan Budi Pekerti, Hubungan Antara

Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Budi Pekerti Pada Siswa MI

Bab III: Laporan Hasil Penelitian

yang terdiri dari gambaran Madrasah Ibtidaiyah Tingkir Lor

dan Hasil Penelitian.

Bab IV: Analisa Data

yang terdiri dari Analisa Data Tentang Prestasi Belajar Aqidah Akhlak, Data Analisa Tentang Akhlak Siswa Terhadap

Guru, Data Analisa Tentang Hubungan Antara Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Akhlak Siswa Terhadap Guru Pada Siswa

MI.

Bab V: Penutup

(27)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prestasi Aqidah Akhlak

1. Pengertian Prestasi Aqidah Akhlak

a. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan. “Prestasi

adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan

daya atau kekuatan” (Sri Sulastri, 2008:51). Dalam kaitannya dengan penelitian ini, prestasi aqidah akhlak yang merupakan salah satu bagian

dari jenis pendidikan agama dalam struktur mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Tingkir Lor.

Adapun prestasi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa

pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan sekitarnya dan sebagainya. b. Aqidah

Aqidah adalah kepercayan atau keyakinan. Menurut Muhammad Daud Ali (1998:199), “yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab (dalam

bahasa Indonesia ditulis akidah), menurut etimologi, adalah ikatan,

(28)

sangkutan, disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan

atau gantungan segala sesuatu, dalam pengertian tehnis artinya adalah

iman atau keyakinan”. “Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kokoh

dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung suatu perjanjian (Abdul Qadir Atha, 19934:8). Atau dengan kata lain Aqidah adalah membahas

masalah keimanan. Dalam aqidah ini merupakan pangkal atau pokok dalam menentukan keimanan seseorang.

c. Akhlak

Akhlak berarti budi pekerti dan kelakuan. Menurut Yunahar Ilyas

(2007:1), “secara etimologi (lughatan) akhlak (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku

atau tabiat”. Kata akhlak jika diurai secara bahasa berasal dari rangkaian

huruf-huruf kha-la-qa, jika digabung (khalaqa) berarti menciptakan, ini mengingatkan kita pada kata Al-Khaliq yaitu Allah SWT, maka kata

akhlak tidak bisa dipisahkan dengan Al-Khaliq (Allah) dan mahluk (hamba), akhlak berarti sebuah perilaku yang muatannya menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT, sang Khalik. “Akhlak (moral) adalah

sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik

akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa, karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang

(29)

16

Menurut sebagian ulama, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

di dalam jiwa seseorang dan sifat tersebut akan muncul pada saat

seseorang tersebut merasakan sesuatu hal tanpa merasa kesulitan karena sudah menjadi kebiasaan”(Retno, 2008:2).

Menurut Muhammad Daud Ali (2004:351) “Akhlak adalah sikap

yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karena itu selain

dengan akidah, akhlak tidak dapat diceraipisahkan dengan syari’ah”.

2. Dasar-dasar Aqidah Akhlak

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang

benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya, oleh karena itu jika seseorang berakhlak dengan

benar niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus, begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan

tidak benar.

Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 110:

'V1

j a^SlL »

jal£ jllljjlja jlLalll jAial j

“Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkan (pahala) di sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan ”.

(30)

“Dan barang siapa mengenakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak pula khawatir akan pengurangan haknya

Firman Allah dalam surat Al Imran ayat 148:

“Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Bukhari Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, Ia berkata Rasulullah SAW bukanlah profil seorang yang berkata dan berbuat yang tidak senonoh. Beliau bersabda: “sesungguhnya orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian ”.

Adapun dasar-dasar akidah akhlak yang lain dari sabda Nabi yang

artinya antara lain sebagai berikut:

1. “Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan pahalanya daripada akhlak yang baik”(HR. Abu Dawud dan Turmudi).

2. “Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik budi pekertinya”(HR. Turmudi)

3. “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan jika hanya karena harta benda

saja,tetapi kamu akan memperoleh kebaikan dari orang lain, jika kamu

bermuka yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik”(HR. Abu Ya’la). 4. “Kebaikan adalah tindak tanduk (budi pekerti) yang baik”(HR.

(31)

18

5. “Tidak ada pemberian seorang ayah kepada seorang anak yang lebih

baik (utama) dari budi pekerti yang baik”(HR. Turmudi).

6. “Dua sifat yang tidak akan terdapat dalam hati seorang mukmin, yaitu (1) kikir dan (2) budi pekerti yang jahat” (HR. Turmudi).

7. “Tuhanku telah mendidik aku dengan sebaik-baik pendidikan (budi

pekerti yang baik)”(HR. Ibnu Mas’ud).

8. “Muliakan anak-anakmu dan perbaikilah mereka dengan pendidikan

budi pekerti yang baik”(Dari Anas).

3. Pentingnya Aqidah Akhlak

Akhlak dalam Islam merupakan sekumpulan prinsip dan kaidah yang mengandung perintah atau larangan dari Allah SWT. Menurut Loso (2008:8 l)”Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam perkataan, perbuatan dan ketetapan-ketetapan beliau yang mempunyai kaitan dengan tasyri’, dan dalam mengarungi kehidupan, setiap muslim wajib berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut”.

Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Fussilat ayat 46:

U * J - » £jl»11 i.la'dal-s.\t. ^

(32)

Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dai. merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk: a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat;

b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada AHah SWT serta Akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;

c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial. d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;

e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;

(33)

20

g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan Akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Tujuan Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya

yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah

dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada

Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Menurut Ali Abdul Halim Mahmud (2004:159),’’Tujuan utama

pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam

kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah

digariskan oleh Allah SWT, yang akan menghantarkan manusia kepada

kebahagiaan di dunia dan akhirat”.

Akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain di antaranya:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal

saleh.

b. Mempersiapkan manusia beriman dan saleh yang menjalani

(34)

diperintahkan agama dan menjauhi apa yang diharamkan, menikmati

hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang

dilarang, keji, hina, buruk, tercela dan mungkar.

c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara

baik dengan sesamanya baik dengan orang muslim maupun non muslim,

mampu bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-Nya dan petunjuk-

petunjuk Nabi-Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan

masyarakat dan kesinambungan hidup umat manusia.

d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau

mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma ’ru f nahi

munkar dan beijuang f i sabililah demi tegaknya agama Islam.

e. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu menberi nak-hak

persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah,

dan sedikitpun tidak kecut oleh celaan orang hasad selama ia berada di jalan yang benar.

f. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang merasa bahwa dia adalah

bagian dari seluruh umat yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan

bahasa. Atau insan yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama dia mampu.

(35)

22

tegakrva panji-panji Islam di muka bumi. Atau insan yang rela

mengorbankan harta, kedudukan, waktu dan jiwanya demi tegaknya syariat Allah.

Adapun materi aqidah akhlak pada Madrasah Ibtidaiyah sesuai

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 secara

garis besar adalah sebagai berikut: 1) . Mengenal rukun iman

2) . Membiasakan akhlak terpuji

3) . Menghindari akhlak tercela 4) . Memahami kalimat thayyibah

B. Budi Pekerti

1. Pengertian Budi Pekerti

Menurut bahasa, budi pekerti terdiri dari kata “budi dan pekerti”.

Budi adalah sesuatu yang ada pada diri manusia yang berhubungan

dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio maupun karakter seseorang tersebut. Secara sederhana budi dapat diartikan sebagai paduan akal dan perasaan untuk melakukan sesuatu, sedangkan pekerti adalah apa

yang terlihat pada manusia karena didorong oleh hati, pekerti juga bisa diartikan sebagai tindakan yang sudah menjadi kebiasaan, sering juga disebut sebagai tingkah laku.

Budi pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekerti,

(36)

dalam bahasa Sansekerta budi artinya alat kesadaran (batin), sedang dalam

bahasa Indonesia pekerti berarti kelakuan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budi pekerti ialah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti

mengandung perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. “Di dalam

perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam kehidupan sehari-

hari, budi pekert sendiri mengandung pengertian positif, namun penggunaan atau pelaksanaannya mungkin negatif, penerapannya tergantung pada manusianya”(Muhammad Daud Ali, 1998:159).

2. Macam Macam Budi Pekerti

Macamnya budi pekerti dibagi menjadi dua, yaitu budi pekerti baik

atau (terpuji) dan budi pekerti buruk (tercela). Yang termasuk dalam pengertian positif (baik) adalah segala tingkah laku, tabi’at, watak dan

perangai yang sifatnya benar, amanah, sabar, pemaaf, pemurah, rendah hati dan lain-lain sifat yang baik. Sedang yang termasuk ke dalam

pengertian akhlak atau budi pekerti yang buruk adalah semua tingkah

laku, tabi’at, watak, perangai, sombong, dendam, dengkin khianat dan lain-lain sifat-sifat yang buruk. “Yang menentukan suatu perbuatan atau

tingkah laku itu baik atau buruk adalah nilai dan norma agama, juga kabiasaan atau adat istiadat”( Muhammad Daud Ali, 1998:346).

Firman Allah dalam surat Al-Ma’idah ayat 100:

(37)

24

“Katakanlah (Muhammad), tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat agar kamu beruntung”.

Budi pekerti yang mulia ada sepuluh: dermawan, malu, jujur, menyampaikan amanat, rendah hati (tawadhu), cemburu, berani, santun, sabar, dan syukur.

a. Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi:

(pertama), tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang. (Kedua), tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah. (Ketiga), tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika (temannya) sedang butuh.

b. Janganlah sekali-kali engkau menjadi orang yang keburukannya lebih kuat daripada kebaikannya, kekikirannya lebih kuat daripada kedermawanannya, dan kekurangannya lebih kuat daripada kebajikannya.

c. Pandanglah buruk pada dirimu apa yang engkau pandang buruk pada selainmu.

d. Semulia-mulia nasab adalah akhlak yang baik.

e. Tidak ada teman yang seperti akhlak yang baik, dan tidak ada harta warisan seperti adab.

f. Hendaklah engkau ridha akan perlakuan orang-orang terhadapmu sama seperti engkau ridha atas perlakuanmu terhadap mereka.

(38)

h. Jika engkau menyukai akhlak yang mulia, maka hendaklah engkau

menjauhi segala hal yang haram.

i. Tidak adanya adab adalah sebab segala kejahatan. j. Peijalanan adalah ukuran akhlak.

k. Kasihanilah orang-orang fakir yang sedikit kesabarannya, kasihanilah

orang-orang kaya yang sedikit syukurnya, dan kasihanilah semua karena lamanya kelalaian mereka.

l. Kemuliaan keturunan yang paling tinggi adalah akhlak yang baik.

m. Ketakwaan adalah akhlak yang utama. n. Akhlak yang baik adalah sebaik-baik teman.

o. Kalau segala sesuatu harus dipisah-pisahkan, maka dusta tetap bersama takut, kejujuran bersama keberanian, santai bersama keputusasaan, kelelahan bersama kerakusan, penolakan bersama

ketamakan, dan kehinaan bersama utang.

p. Hendaklah kalian menjaga adab. Sebab, jika kalian raja, pasti kalian akan melebihi raja-raja yang lain; jika kalian penengah, pasti kalian

akan dapat mengatasi (yang lain); dan jika kehidupan kalian miskin, pasti kalian akan dapat hidup (terhormat) dengan adab kalian.

q. Pilihlah untuk diri kalian, dari setiap kebiasaan, yang paling bagusnya, karena sesungguhnya kebaikan merupakan kebiasaan.

r. Semulia-mulia raja adalah yang tidak dicampuri kesombongan dan

tidak menyimpang dari kebenaran. Sekaya-kaya orang adalah yang

(39)

26

menyulitkan kawan-kawannya. Dan sebaik-baik akhlak yang paling

dapat membantunya dalam ketakwaan dan ke-wara '-an (kehati-hatian dalam beragama).

s. Seseorang tidak akan menjadi mulia sehingga dia tidak peduli dengan pakaian yang mana saja dia muncul (di tengah-tengah masyarakatnya).

t. Adab adalah pakaian yang senantiasa baru.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budi Pekerti

Budi pekerti seseorang dapat terbentuk sejak dini melalui beberapa

faktor, antara lain: a. Faktor Formal

Faktor pembentuk budi pekerti secara formal, dapat diperoleh

dari sekolah umum maupun kejuruan, sekolah yang berbasis agama tertentu, dari jenjang yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Menurut Supriyanti (2008:42)’'Sekolah merupakan suatu tempat

dimana seseorang memperoleh ilmu baik itu ilmu yang bentuknya

materi maupun non materi”. Kalau bentuk materi berupa palajaran yang membuat seseorang berpengetahuan, sedang ilmu yang non

materi dapat berupa pembentukan budi pekerti. Selain sisi positif pembentukan budi pekerti melalui sekolah ada juga sisi negatifnya,

(40)

b. Faktor Informal

Faktor informal adalah faktor pambentuk budi pekerti yang tidak

resmi, faktor informal meliputi keluarga dan lingkungan. Keluarga

adalah faktor penentu terbentuknya budi pekerti, dan keluarga adalah

pendidik yang paling awal dalam terbentuknya budi pekerti

dibandingkan dengan tempat pendidikan lainnya.

Lingkungan keluarga yang mendukung, maka akan akan

membentuk budi pekerti anak menjadi baik, tetapi sebaliknya jika

lingkungan keluarga sudah tidak mendukung, maka sulit budi pekerti

baik akan terbentuk.

Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah tempat

pendidikan akhlak dan budi pekerti yang terbaik dibanding tempat

pendidikan yang lain, hal ini dikarenakan melalui keluarga keluarga

orang tua akan memberikan pendidikan akhlak dan budi pekerti kepada

anak sedini mungkin.

Faktor formal dan faktor informal di atas sangatlah menentukan

terbentuknya akhlak dan budi pekerti yang baik maupun yang buruk.

Alangkah baiknya jika faktor-faktor tersebut bisa saling melengkapi.

Hal ini dikarenakan terkadang secara tidak sadar masih terdapat

kekurangan-kekurangan dari pendidikan akhlak dan budi pekerti yang

didapat dari lingkungan formal maupun informal. Apabila kedua faktor

pembentuk budi pekerti itu bekerja secara efektif, maka akan sangat

(41)

28

menjadi bangsa yang bermoral dan masyarakatnya dapat hidup dengan

aman, tenteram dan damai tanpa ada permusuhan dan perselisihan.

C. Hubungan Prestasi Aqidah akhlak dengan Budi Pekerti

Pendidikan agama sebagai usaha yang diarahkan kepada anak didik

untuk membentuk anak sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah

digariskan dalam ajaran agama Islam, bukanlah bidang studi yang dipelajari

semata-mata hanya untuk pengetahuan. Pengajaran agama mendapat nilai

baik di mana siswa mau menunaikan kewajiban kepada Allah SWT maupun

kepada lingkungannya dan mengamalkan ajaran agama dalam perkataan atau

perbuatan para siswa.

Tanggung jawab pendidikan dan prestasi anak dalam mata

pelajaran aqidah akhlak merupakan tanggung jawab orang tua,tidak bisa

dipikul orang lain sebab tanggung jawab pendidikan yang dipikul para

pendidik selain orang lain merupakan merupakan pelimpahan tanggung jawab

orang tua yang tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara

sempurna.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor keluarga

bertanggung jawab atas pembentukan budi pekerti anaknya sehingga keluarga

(orang tua) harus menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqomah dalam

ibadah dan budi pekertinya. Karena hal tersebut akan mempengaruhi prestasi

(42)

A. Gambaran MI Maarif Tingkir Lor 1. Sejarah Singkat

Madrasah Ibtidaiyah Maarif Tingkir Lor berdiri pada tanggal 1

Januari tahun 1963 yang didirikan oleh para tokoh agama dan masyarakat yang berada di wilayah Tingkir Lor yang bertujuan untuk

mengembangkan ilmu agama selain ilmu umum, sebelum mendirikan

Madrasah Ibtidaiyah pada tahun tersebut di wilayah Tingkir lor baru ada satu sekolah, yaitu Sekolah Dasar. Sebelum Madrasah Ibtidaiyah Maarif

Tingkir Lor berdiri, waktu itu sudah ada Madrasah Diniyah, kemudian para tokoh agama dan masyarakat mendirikan Madrasah Ibtidaiyah

dengan alasan gedung yang sudah didirikan dapat digunakan untuk ruang kelas madrasah diniyah yang masih kurang, kerena permohonan bantuan

untuk pembangunan gedung harus digunakan untuk membangun

Madrasah Ibtidaiyah maka para tokoh agama dan masyarakat berupaya supaya bangunan bisa didirikan yang bertempat di dusun Sanggrahan dari

tanah wakaf.

Selain itu alasan yang lain adalah karena di Tingkir Lor pada saat tersebut baru ada satu sekolah yaitu sekolah Inpres, yang sekarang menjadi SDN Tingkir Lor 1. Pada tahun tersebut gedung dapat didirikan

empat ruang dan masih kekeurangan ruang ruang sehingga Madrasah

(43)

30

Ibtidaiyah harus menggabung dengan gedung milik madrasah diniyah.

Pada tahun tahun 1990 didirikan RA yang masih menjadi satu dengan gedung MI, akan tetapi selain itu Madrasah Diniyah juga masih dapat

menggunakannya, yaitu pada waktu siang sedangkan Madrasah Ibtidaiyah

waktu pagi, hal ini berlangsung sampai tahun 2003. Kemudian dari tahun

2003 sampai sekarang gedung MI sudah mengalami penambahan yang bersumber dari bantuan DAK I dan III, Ingub, dan bantuan Pemerintah

serta para donatur lainya, sehingga cukup untuk digunakan dari kelas satu

sampai kelas enam, karena gedung Madrasah Diniyah juga sudah cukup berkembang maka sekarang antara Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah sudah dapat berdiri sendiri.

2. Visi Misi Madrasah

a. VISI

Unggul dalam prestasi, santun dalam budi dan berakhlaqul karimah.

b. MISI

1. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan IPTEK.

2. Meningkatkan prestasi di semua bidang kegiatan siswa. 3. Memperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT 4. Meningkatkan akhlaqul karimah peserta didik.

(44)

6. Melaksanakan manajemen secara menyeluruh dan serasi.

3. Identitas Madrasah

a. Nama Madrasah : MI Maarif Tingkir Lor

b. Alamat : Jl. K. Zumri No.l 1 Tingkir Lor

Kec. Tingkir Kota Salatiga

c. Status Madrasah Swasta

d. SK Kelembagaan No. LK/3. C/ 132/Pgm.MI/1978

e. NSM 152036202006

f. Tipe Madrasah B

g. Tahun didirikan 1 Januari 1963

h. Status Tanah Wakaf

i. Luas Tanah 900 M2

j . Nama Kepala Madrasah

k. No. SK Kepala Madrasah

Sadi Sarifudin, S. Ag

1. Nomor Rekening/ Bank 0081-01-017318-50-3/ BRI

4. Data Teknis Bangunan Dan Lingkungan

a. Tahun Pembangunan : 1975

b. Peruntukan lahan : Gedung MI

c. Luas lahan : 900 M2

(45)

32

e. Kepemilikan Tanah/Bangunan : Wakaf

f. Bukti Kepemilikan : Sertifikat Tanah

g. Sifat Konstruksi Tanah : Keras

h. Lokasi MI terhadap penyediaan listrik : Dekat

i. Lokasi MI terhadap penyediaan air bersih : Jauh

5. Data Teknis Pendidikan

1. Status Tanah

2. Jumlah Ruang Kelas

3. Jumlah Murid

4. Jumlah Guru /karyawan

5. Rasio Jumlah Murid Per Kelas

6. Rasio Jumlah Guru Per Kelas

7. Nama Sekolah Yang Berdekatan

SDN Tingkir Lor 02

6. Data Fasilitas Madrasah

(46)

3. KM/WC Guru 1 4,5 Baik

4. KM/WC Siswa 1 4,5 Baik

5. R .Perpustakaan 1 57 Baik

6. Rumah Penjaga -

-Jumlah 11 426

7. Keadaan Guru dan Karyawan

TABEL II

DATA KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MI MAARIF TINGKIR LOR

150189414 10/08/1952 IV,V,VI PNS Guru Kelas

3. Sabar, A.Ma

150207591 12/07/1955 III PNS Guru Kelas

4. Sukhaesi Akhla, A.Ma

150242239 08/05/1962 I PNS Guru Kelas

5. Arifah Setyowati,S.Ag

150357795 08/08/1972 i v,v,v i PNS Guru Kelas

6. Rochmah Hidayah,

A.Ma 23/07/1979 n CPNS Guru Kelas

7. Umi Ma’rifah

Hidayati, A.Ma 29/09/1970 Is/d V I GTT

Guru Bidang

(47)

34

8. Rahma Linajati, S.Pdl 02/02/1983 I s/d VI GTT

Guru Bidang

Studi

9. Syafiq Ahmad, S. Pdl 12/10/1983 I s/d VI GTT

Guru Bidang

Studi

10. Drs. Sumyani 20/08/1965 III s/d VI GTT Guru Kelas

11. Pungki Sofia, S. Pd 07/07/1987 I s/d III GTT

Guru Bidang

Studi

12. Kholison 25/05/1963 - PTT Penjaga

8. Sturktur Organisasi Komite MI Maarif Tingkir lor

a. Penasehat : KH. Shodiq Mahfud

b. Ketua Komite : H. Habib Daroni

c. Wakil Ketua : Drs. Sulaiman

d. Sekretaris : H. M’amir Marzuki, S. Pd

e. Bendahara : H. MK Hryono, SH

f. Sie.Bidang:

1). Perencanaan : Ahmad Tanwir

2). Penelitian dan Pengembangan :Drs. Ahsin Bahruddin

3). Ketenagaan dan Sarpras :Nur Hudaya, S. Pd

4). Pendidikan :Drs. Faqihudin

(48)

No. Kelas

Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. Kelasi 4 6 10

2. Kelas II 4 8 12

3. Kelas III 6 8 14

4. Kelas IV 3 4 7

5. Kelas V 7 2 9

6. Kelas VI 5 3 7

Jumlah 30 31 61

B. Hasil Penelitian

1. Kedaan Responden Siswa MI Maarif Tingkir Lor Kelas III, IV dan V

TABEL IV

DATA SISWA KELAS III, IV dan V

No. Nama Siswa Tempat lahir Tanggal

Lahir

Jenis

kelamin Kelas

L P

1 SALWAHILDA

FEBRIZA SALATIGA 28/02/2001 V III

(49)

36

AGUSTINA

3 ARSYADANY

SHOFA ANINDITA SALATIGA 16/07/2001 V

III

4 ASI YAH YSA SALATIGA 31/08/2001 V III

5 FAHMA NUHA

AZZAHRA SALATIGA 23/10/2001 V

III

6 ICA NAWANGSARI SURABAYA 24/12/1999 V III

7

ALVIANTO TANJUNG

BINTANG 06/01/2001 V

III

8 MUHAMMAD

KHAFIDZ MAARIF SALATIGA 17/08/2001 V

III

9 WILDAN NUR

SHOLEH SALATIGA 21/10/2000 V

III

10 MUHAMMAD

LABIB MA'RUF SALATIGA 21/11/2000 V

III

11 SANTI MAY ASARI SALATIGA 20/05/1999 V III

12 FADLI

ABDURRAHMAN SALATIGA 27/04/2000 V

III

13 QONITA SUKOCO SEMARANG 03/04/2001 V III

14 RIDWAN FATUR

16 ADI SAPUTRO SEMARANG 20/06/2000 V rv

17 MUHAMMAD

BAGUS SUSANTO SEMARANG 03/09/2000 V

rv

18 MUHAMMAD

SYADAT HISYAM KETAPANG 09/09/1998 V

(50)

19 ULFA FARIDATUL

AINI SALATIGA 01/10/1999 V

IV

20 RINA AGUSTINA SALATIGA 17/08/1999 V IV

21 DINIATI

ISTIQOMAH SALATIGA 12/08/2000 V

IV

22 SABILUL HUDA SEMARANG 20/06/1998 V v

23 ARIF SAIFUDIN SALATIGA 10/07/1998 V v

24 BALYA ALAUDIN SALATIGA 25/12/1998 V v

25 MONANOVITA

SARI SALATIGA 05/11/1998 V

v

26 MAULIDA AZIZAH SALATIGA 15/09/1999 V v

27 ALEX NOV AL IZA

MAKENDRA SALATIGA 11/05/1999 V

V

28 AGUS SANTOSO SALATIGA 07/04/1999 V V

29 DANANG

KURNIAWAN MAGELANG 10/09/1999 V

V

30 WAHYU IRFAN

MAULANA JAKARTA 10/07/1997 V

(51)

2. Data Prestasi Aqidah Akhlak TABEL V

NILAI TEST PRESTASI AQIDAH AKHLAK

No. Nama Responden Skor

Jawaban Nilai

1 S H F 16 80

2 D W A 15 75

3 A S A 14 70

4 A Y S A 12 60

5 F N A 15 75

6 IN S 14 70

7 ALV 13 65

8 M K M 13 65

9 W N S 12 60

10 M L M 14 70

11 S M 12 60

12 FA 13 65

13 Q s 13 65

14 R F R 12 60

15 S N A 14 70

16 A S 14 70

(52)

20 R A 13 65

21 D I 14 70

22 S H 13 65

23 A S Y 14 70

24 B A 14 70

25 M N S 13 65

26 M A 13 65

27 A N I M 16 80

28 A S T 14 70

29 D K 14 70

30 W IM 13 65

3. Data Tentang Budi Pekerti

TABEL VI

NILAI TEST BUDI PEKERTI

No. Nama Responden Skor Nilai

1 S H F 17 85

(53)

3 A S A 16 80

4 A Y S A 13 65

5 F N A 17 85

6 I N S 15 75

7 ALV 13 65

8 M K M 14 70

9 W N S 13 65

10 M L M 15 75

11 S M 13 65

12 F A 15 75

13 Q S 14 70

14 R F R 13 65

15 S N A 15 75

16 A S 15 75

17 M B S 16 80

18 M S H 15 75

19 U F A 17 85

20 R A 14 70

21 D I 15 75

(54)

25 M N S 14 70

26 M A 13 65

27 A N I M 17 85

28 A S T 17 85

29 D K 16 80

(55)

BAB IV ANALISA DATA

Setelah data terkumpul lengkap, selanjutnya penulis akan menganalisa data yang diperoleh agar mempunyai arti yang dapat disimpulkan dari hasil

penelitian untuk menjawab tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi aqidah akhlak.

2. Untuk mengetahui tingkat budi pekerti.

3. Untuk mengetahui hubungan prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti.

Berdasarkan tujuan penelitian penulis akan mengunakan analisa product

moment sebagai berikut:

______ N£xy-(Zx)(Zy)_____

V j N S x M l x ^ S y M l y ) 2 J

Keterangan :

r xy = Product momment

x = Frekuensi variabel prestasi aqidah akhlak

y = Frekuensi variabel budi pekerti

N = Jumlah sampel

(56)

A. Analisa Pendahuluan

Analisa dimaksudkan untuk mencari variasi prestasi aqidah akhlak

dengan budi pekerti

Dengan rumus prosentase sebagai berkut:

P = — X I00% N

Keterangan:

P : Prosentase perolehan

F : Frekuensi mentah

N : Jumlah total responden

1. Prestasi Aqidah Akhlak

a. Data skor prestasi aqidah akhlak

TABEL VII

DATA SKOR PRESTASI AQIDAH AKHLAK

No. Nama Responden Jawaban Benar Skor

A B C D

1. S H F 7 2 4 3 16

2. D W A 7 2 2 4 15

3. A S A 6 3 2 3 14

(57)

5. * N A 7 3 3 2 15

6. I N S 6 2 3 3 14

7. ALV 6 2 2 3 13

8. M K M 7 2 2 2 13

9. W N S 6 2 2 2 12

10. M L M 5 3 4 2 14

11. S M 5 2 2 3 12

12. F A 5 2 3 3 13

13. Q s 6 2 3 2 13

14. R F R 6 2 2 2 12

15. S N A 5 3 3 3 14

16. A S 7 2 3 2 14

17. M B S 6 2 4 3

15

18. M S H 7 2 2 3 14

19. U F A 6 2 4 3 15

20. R A 6 3 2 2 13

21. D I 6 2 3 3 14

22. S H 6 2 3 2 13

23. A S Y 6 2 3 3 14

(58)

25. M N S 6 2 2 3 13

26. M A 6 2 2 3 13

27. A N I M 7 2 3 4 16

28. A S T 6 2 3 3 14

29. D K 7 2 3 2 14

30. W 1M 5 2 3 3 13

b. Data nilai prestasi aqidah akhlak

Adapun data nilai prestasi aqidah akhlak dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

NILAI = JU M AH SK O R

20

TABEL VIII

DATA NILAI PRESTASI AQIDAH AKHLAK

No. Nama Responden Skor

jawaban Nilai

1. S H F 16 80

2. D W A 15 75

3. A S A 14 70

4. A Y S A 12 60

(59)

6. I N S 14 70

7. ALV 13 65

8. M K M 13 65

9. W N S 12 60

10. M L M 14 70

11. S M 12 60

12. F A 13 65

13. Q S 13 65

14. R F R 12 60

15. S N A 14 70

16. A S 14 70

17. M B S 15 75

18. M S H 14 70

19. U F A 15 75

20. R A 13 65

21. D I 14 70

22. S H 13 65

23. A S Y 14 70

24. B A 14 70

(60)

26. M A 13 65 1

27. A N I M 16 80

28. A S T 14 70

29. D K 14 70

30. W IM 13 65

c. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat

prestasiaqidah akhlak

Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut:

= * 3

. R + l i = ---3 Keterangan:

R: batas nilai tinggi dikurangi batas nilai rendah

(8 0 -6 0 ) + ! 3

d. Menetapkan klasifikasi prestasi aqidah akhlak

1) Untuk kategori tinggi (74 - 80)

(61)

48

P = — Ai 00% =20%

30

2) Untuk kategori sedang (67- 73)

P= — XI00% N

p = — X I00%= 36,7% 30

3) Untuk kategori rendah (60- 66)

P = — X I00% N

P = — X I00%= 43,3% 30

Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya

frekuensi dari persentase tentang prestasi aqidah akhlak dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL IX

REKAPITULASI TENTANG PRESTASI AQIDAH AKHLAK

No Prestasi aqidah akhlak Frekuensi prosentase

L Tinggi, (7 4 -8 0 ) 6 20 %

2. Sedang, (67 - 73) 11 36,7%

3. Rendah, (60 - 66) 13 43,3%

(62)

Dari tabel di atas diperoleh bahwa dari 6 responden terhadap 30 responden memiliki tingkat prestasi aqidah akhlak

yang tinggi 20%, 11 responden termasuk ke dalam kategori

sedang 36,7% dan 13 responden masuk pada kategori rendah yaitu

43,3%.

TABEL X

ANALISIS TIAP ITEM SOAL TEST PRESTASI AQIDAH AKHLAK

1. Arti dari pada “dengki’ adalah... 10 33%

2. Termasuk contoh dengki adalah... 10 33%

3. Nama-nama Allah yang baik disebut...

30 100 %

4. Iman kepada Nabi dan Rasul adalah rukun iman yang ke...

30 100 %

5. Salah Satu ciri Nabi adalah, apabila berkata...

30 100 %

6. Siddiq merupakan salah satu sifat wajib bagi Rasul yang artinya...

12 40%

(63)

50

8. Menjenguk teman yang sakit merupakan cermin dari sikap saling...

10. Yang dimaksud dengan kalimat thoyyibah adalah...

30 100%

11. Bunyi kalimat taiji’ adalah... 30 100%

12. Kebalikan dari musibah adalah... 10 33%

13. Di dalam agama Islam teguh

17. Kikir adalah akhlak yang harus kita jauhi, nama lain dari kikir adalah...

(64)

18. Serakah atau tamak menurut bahasa 30 100% artinya...

19. Tempat yang paling baik untuk membaca Al Qur’an adalah di...

30 100%

20. Salat sunat dua rakaat yang dilakukan ketika memasuki masjid disebut salat...

30 100%

2. Budi Pekerti

a. Data Skor Budi Pekerti

TABEL XI

DATA SKOR BUDI PEKERTI

No. Nama Responden Jawaban Benar Skor

A B C D

1. S H F 5 5 4 3 17

2. D W A 4 4 3 4 15

3. A S A 5 3 4 4 16

4. A Y S A 5 3 3 2 13

5. F N A 5 5 4 3 17

6. I N S 4 6 3 3 15

(65)

8. M K M 4 4 3 3 14

9. W N S 5 3 4 1 13

10. M L M 4 4 5 2 15

11. S M 4 4 3 2 13

12. F A 5 4 5 1 15

13. Q s 4 3 4 3 14

14. R F R 4 4 3 2 13

15. S N A 4 4 4 3 15

16. A S 4 6 3 2 15

17. M B S 5 4 5 2 16

18. M S H 5 3 4 3 15

19. U F A 4 6 5 2 17

20. R A 5 3 3 3

14

21. D I 5 3 4 3 15

22. S H 4 3 4 3 14

23. A S Y 4 6 4 2 16

24. B A 4 5 4 2 15

25. M N S 5 3 4 2 14

26. M A 4 3 4 2 13

(66)

28 A S T 5 5 4 3 17

29. D K 4 6 4 2 16

30. W IM 4 6 3 2 15

b. Data Nilai Budi Pekerti

Adapun data nilai budi pekerti dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

NILAI = ^ ™ Y 1 0 0

20

TABEL XII

DATA NILAI BUDI PEKERTI

No. Nama Responden Skor

Jawaban Nilai

1. S H F 17 85

2. D W A 15 75

3. A S A 16 80

4. A Y S A 13 65

5. F N A 17 85

6. I N S 15 75

7. ALV 13 65

(67)

9. W N S 13 65

10. M L M 15 75

11. S M 13 65

12. F A 15 75

13. Q S 14 70

14. R F R 13 65

15. S N A 15 75

16. A S 15 75

17. M B S 16 80

18. M S H 15 75

19. U F A 17 85

20. R A 14 70

21. D I 15 75

22. S H 14 70

23. A S Y 16 80

24. B A 15 75

25. M N S 14 70

26. M A 13 65

27. A N I M 17 85

(68)

29. D K 16 80

30. W IM 15 75

c. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat prestasi

aqidah akhlak

Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut:

= 1 1 3

•= jjL tl 1 3 Keterangan:

R: batas nilai tinggi dikurangi batas nilai rendah

(85-65) + !

1 3

d. Menetapkan klasifikasi budi pekerti

1) Untuk kategori tinggi (79 - 85)

P = — X I00% N

p = — . n o o % = 30%

30

2) Untuk kategori sedang (72 - 78)

(69)

56

P = — X I00% =33,3% 30

3) Untuk kategori rendah (65-71)

P = — X I00% N

P = — X I00% =36,7 % 30

Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya

frekuensi dari budi pekerti dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL XIII

REKAPITULASI TENTANG BUDI PEKERTI

No Budi Pekerti Frekuensi Prosentase

1. Tinggi, (7 9 -8 5 ) 9 30 %

2. Sedang, (72 - 78) 10 33,3%

3. Rendah, (65 - 71) 11 36,7%

30 100%

Dari tabel di atas diperoleh bahwa dari 9 responden

terhadap 30 responden memiliki tingkat budi pekerti yang tinggi

(70)

TABEL XIV

ANALISIS TIAP ITEM SOAL TEST BUDI PEKERTI

1. Bagaimanakah cara kita

menghindari diri dari dari godaan ada yang berkelahi, maka sikap kita sebaiknya...

30 100%

7. Pada saat kita bermain, bila mendengar adzan tindakan yang segera kita lakukan adalah...

14 47%

(71)

58

harus kita lakukan adalah...

9. Agar kehidupan bertetangga serasi, selaras dan tentram, maka terhadap tetangga kita tidak boleh meminta-minta, maka sebaiknya sikap kita adalah...

14 47%

12. Apabila kita tidak mampu menghindar dari hal-hal yang tidak bermanfaat selama berpuasa sebaiknya kita...

15 50%

13. Yang harus kita lakukan terhadap tetangga yang kekurangan harta adalah...

12 40%

14. Ketika kita masak hendaknya memperhatikan tetangga kita denga cara...

12 40%

15. Sikap kita terhadap tetangga yang berlainan agama adalah...

(72)

16. Bolehkah kita memaksa tetangga kita agar seagama dengan kita...

30 100%

17. Ketika bertemu di pasar dengan tetangga yang muslim, kita harus mengucapkan...

30 100%

18. Ketika kita jatuh dari sepeda, maka yang harus kita ucapkan adalah...

12 40%

19. Sikap kita ketika mendapat musibah adalah...

30 100%

20. Jika kita marasa tidak mampu menepati janji maka kita harus...

10 33%

B. Analisa Lanjutan

Tujuan analisa ini untuk mengetahui adakah hubungan prestasi aqidah akhlak dengan budi pekerti,.

Data analisis ini penulis menggunakan analisis statistik dengan teknik

product moment variabel X (prestasi aqidah akhlak), dan variabel Y (budi pekerti) adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini:

No X Y X2 Y2 XY

(73)

6 0

2.

75

75

5625

5625

5625

3.

70

80

4900

6400

5600

4.

60

65

3600

4225

3900

5.

75

85

5625

7225

6375

6.

70

75

4900

5625

5250

7.

65

65

4225

4225

4225

8.

65

70

4225

4900

4550

9.

60

65

3600

4225

3900

10.

70

75

4900

5625

5250

11.

60

65

3600

4225

3900

12.

65

75

4225

5625

4875

13.

65

70

4225

4900

4550

14.

60

65

3600

4225

3900

15.

70

75

4900

5625

5250

16.

70

75

4900

5625

5250

17.

75

80

5625

6400

6000

18.

70

75

4900

5625

5250

19.

75

85

5625

7225

6375

20.

65

70

4225

4900

4550

21.

70

75

4900

5625

5250

22.

65

70

4225

4900

4550

23.

70

80

4900

6400

5600

24.

70

75

4900

5625

5250

25.

65

70

4225

4900

4550

26.

65

65

4225

4225

4225

Gambar

TABEL IDATA FASILITAS MADRASAH
TABEL IIDATA KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
TABEL IIIDATA SISWA TAHUN AJARAN 2009/2010
TABEL VNILAI TEST PRESTASI AQIDAH AKHLAK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, wilayah kerja Puskesmas Mranggen I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sebagai daerah endemik DBD dan anak usia sekolah berisiko

Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah; Panduan Untuk Guru dan Siswa.. Panduan Kegiatan Rohis Tingkat SLTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan model pembelajaran two stay two stray dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia peserta didik kelas

Latar Belakang : Proses asuhan gizi dirumah sakit dilakukan oleh ahli gizi dengan mengacu pada metode proses asuhan gizi terstandar (PAGT), namun ditemukan bahwa rumah

tingkat kematangan yang diharapkan (Expected Maturity Level ) pada Sistem Informasi SIAKAD di Pusat Komputer IAIN Raden Intan Lampung bertujuan untuk mengetahui

Frame adalah sebuah kolom yang berada pada timeline yang berfungsi untuk membuat suatu pergerakan objek dari satu titik ke titik yang lain.. Open Mini Curve

a. Daftar gambar menurut seluruh gambar dalam naskah maupun dalam lampiran. Judul “DAFTAR GAMBAR “ di ketik tanpa tanda petik di tengah- tengah kertas berjarak 6cm dari pinggir

Batasan Masalah Dalam penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi