• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi guru berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kompetensi guru berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KOMPETENSI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA, PENGALAMAN MENGAJAR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Studi kasus pada Guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh:. NATALIA WIDDY P NIM: 121334035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARAMA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KOMPETENSI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA, PENGALAMAN MENGAJAR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Studi kasus pada Guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh:. NATALIA WIDDY P NIM: 121334035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARAMA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:  Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan banyak anugrah, muzizat, pertolongan serta kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini.  Orang tuaku tercinta, Bapak Gutaya dan Ibu Dwi Kristianingsih yang telah memberikan semangat untukku, mendoakan setiap langkah anaknya, mendukung, dan memberikan motivasi kepadaku sehingga dapat menyelsaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu.  Kakak ku Andang Herwijayanto dan adekku Dimas Bagus Pamungkas yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasinya untukku.  Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. yang selalu memberi semangat dan doa.  Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd yang selalu sabar dalam membimbing menyelsaikan skripsi.  Sahabat-sahabat ku Nia, Dhani, kakak Dhika, Krisna yang selalu setia dalam menemani penelitianku, dan juga selalu memberikan doa dan semangat untukku.  My faithful supporter FX. Gilang Bambang Dwiloko yang selalu menemani dengan sabar, memberikan banyak waktu untuk menemani, selalu memberi semangat ketika jatuh, selalu memberi motivasi dan dorongan kepadaku untuk menyelesaikan skripsi.  My beloved friends Vena, Gisel, Helena, Dila, Siska, ella, Mitha, dan Siwi. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, dari kalian saya belajar banyak hal tentang kesetian dalam persahabatan ini. Terimakasih atas dukungan dan doa dari kalian semua.  Komparem Gkj Gantiwarno, terimakasih atas kebersamaan serta doa dan motivasi dari kalian semua.  Kawulo Mudho Gedongan, terimakasih atas kebersamaan serta doa dan motivasi dari kalian semua.  Temen-temen seperjuangan Epi, Destri, Sari, Tomi, Devy, Popy, Neneng, Sari, dan Crismas. Terimakasih untuk kerjasamanya selama ini guys.  Semua temen-temen Pak A dan Pak B angkatan 2012 yang selalu menjadi motivasi aku dalam menyelesaikan skripsi ini.  Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Motto “SERAHKANLAH HIDUPMU KEPADA TUHAN DAN PERCAYALAH KEPADA-NYA, DAN IA AKAN BERTINDAK” (Mazmur 37:5). “Just Do Your Best, and Let God do The Rest” (Penulis). “Selalu Ada Harapan Bagi Mereka Yang Selalu Berdoa, Selalu Ada Jalan Bagi Mereka Yang Selalu Berusaha” (Penulis). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK KOMPETENSI GURU SMA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA, PENGALAMAN MENGAJAR, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Studi Kasus Pada Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kristen Di Kabupaten Klaten Natalia Widdy Pratiwi Sanata Dharma University 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Jumlah responden sebanyak 142 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan: 1) analisis parametrik yaitu uji Independen Sample T Test dan uji Analisis of Variance (ANOVA); dan 2) analisis non parametrik yaitu uji peringkat Kruskal-Wallis (H Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan jenis kelamin (sig. value = 0,641); 2) tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan usia (sig. value = 0,74); 3) tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan pengalaman mengajar (sig. value = 0,697); 4) tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan tingkat pendidikan (sig. value = 0,233).. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE COMPETENCE OF HIGH SCHOOL TEACHERS BASED ON GENDER, AGE, TEACHING EXPERIENCE, AND EDUCATION LEVEL A Case study on Christian Vocational High School Teachers in Klaten Regency Natalia Widdy Pratiwi Sanata Dharma University 2016 The research was conducted to find out the difference of teacher’s competence on Christian Vocational High Schools in Klaten Regency based on gender, age, teaching experience, and Education Level. This research was a case study. The research was conducted from March to April, 2016. Population of the research were all teachers on Christian Vocational High Schools in Klaten. The population of the research were 142 teachers. Data were collected by using questionnaires and were analyzed statistically: 1) parametric analysis applied Independent Sample T Test and Analysis of Variance (ANOVA); and 2) nonparametric analysis by using Kruskal-Wallis (H Test) The result of the research shows: 1) there is not any significant difference of the competence of teachers on Christian Vocational High Schools in Klaten Regency based on gender (sig. value = 0,641); 2) there is not any significant difference of the competence of teachers on Christian Vocational High Schools in Klaten Regency based on age (sig. value = 0,74); 3) there is not any significant difference of the competence of teachers on Christian Vocational High Schools in Klaten Regency based on teaching experience (sig. value = 0,697); 4) there is not any significant difference of the competence of teachers on Christian Vocational High Schools in Klaten Regency based on education level (sig. value = 0,233).. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Kompetensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pengalaman Mengajar, Dan Tingkat Pendidikan dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, dorongan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dalam proses perkuliahan, 6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar, 7. Orang tuaku Bapak Gutaya dan Ibu Dwi K yang selalu rela memberikan segalanya untukku, juga selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan motivasi kepadaku, 8. Kakakku Andang Herwijayanto dan adikku Dimas Bagus Pamungkas yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasinya untukku, 9. Sahabat-sahabatku Nia, Dhani, Dhika, dan Krisna yang selalu setia dalam menemani penelitianku, dan juga selalu memberikan doa dan semangat untukku, 10. FX Gilang Bambang Dwiloko yang selalu menemani, meluangkan banyak waktu walau jauh, memberikan doa, semangat dan dorongan kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini, 11. Sahabat-sahabatku Vena, Gisel, Helena, Dila, Siska, Ella, Mitha, dan Siwi yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini, 12. Komparem GKJ Gantiwarno yang telah memberikan doa dan motivasi untukku, 13. Kawulo Mudho Gedongan yang selalu memberikan dukungan dan semangat untukku,. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. LatarBelakang .............................................................................................. 1 B. BatasanMasalah ........................................................................................... 4 C. RumusanMasalah......................................................................................... 4 D. TujuanPenelitian .......................................................................................... 5 E.. ManfaatPenelitian ........................................................................................ 5. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7 A. Kompetensi Guru ......................................................................................... 7 B. Jenis Kelamin .............................................................................................. 19 C. Usia .............................................................................................................. 20 D. Pengalaman Mengajar ................................................................................. 21 E.. Tingkat Pendidikan ...................................................................................... 21. F.. Hasil yang Relevan ...................................................................................... 22. G. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 23 H. Rumusan Hipotesis ...................................................................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 28 A. JenisPenelitian ............................................................................................. 28 B. Tempatdan Waktu Penelitian....................................................................... 28 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................................... 28 D. Populasi ....................................................................................................... 29 E. Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................................ 30 F. Teknik dan InstrumentPengumpulan Data ................................................. 35 G. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................... 49 H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 52 BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 52 A. Deskripsi Data ............................................................................................. 52 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data .............................................................. 62 C. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 72 xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Pembahasan.................................................................................................. 82 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ....................... 87 A. Kesimpulan ................................................................................................. 87 B. Saran ........................................................................................................... 89 C. Keterbatasan ............................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 91. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tempat Penelitian dan Jumlah Guru ................................................ 29 Tabel 3.2 Operasional variabel Kompetensi Guru .......................................... 30 Tabel 3.3 Patokan Penggolongan Usia ............................................................ 33 Tabel 3.4 Patokan Penggolongan Pengalaman Mengajar ................................ 34 Tabel 3.5 Hail Pengujian Validitas Instrumen variabel kompetensi Guru ...... 37 Tabel 3.6 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Guru Pertama ................................................................................... 40 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Guru Kedua .................................................................................... 44 Tabel 3.8 Tingkat Koefisien Reliabilitas ......................................................... 48 Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Kompetensi Guru............................... 48 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Guru Berdasarkan Asal Sekolah ........ 52 Tabel 4.2 Status Sekolah ................................................................................. 53 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 54 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Gurur Berdasarkan Usia ..................... 54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jumlah Gurur Berdasarkan Pengalaman. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Mengajar ...................................................................................... 55 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jumlah Gurur Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................................................................... 56 Tabel 4.7 Deskripsi Kompetensi Guru ............................................................. 56 Tabel 4.8 Interpretasi Kompetensi Guru .......................................................... 57 Tabel 4.9 Deskripsi Kompetensi Guru Per Dimensi ........................................ 57 Tabel 4.10 Interpretasi Kompetensi Pedagogik Guru ...................................... 58 Tabel 4.11 Interpretasi Kompetensi Kepribadian Guru ................................... 59 Tabel 4.12 Interpretasi Kompetensi Sosial Guru ............................................. 60 Tabel 4.13 Interpretasi Kompetensi Profesional Guru ..................................... 61 Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................................................... 62 Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................ 62. Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Usia .... 63. Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Usia .......................................................................... 64. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ................................................................... 64 Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Pengalaman Mengajar .............................................. 65 Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan..................................................................................... 66 Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................................. 66 Tabel 4.22 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................................... 67. Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................ 68. Tabl 4.24 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Usia... 68. Tabel 4.25 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Usia .......................................................................... 69 Tabel 4.26 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ................................................................... 70. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.27 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Pengalaman Mengajar .............................................. 70 Tabel 4.28 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan..................................................................................... 71 Tabel 4.29 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................................. 72 Tabel 4.30 Hasil Uji t Kompetensi Guru Berdasrkan Jenis Kelamin ............... 73. Tabel 4.31 Hasil Uji t Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasrkan Jenis Kelamin ........................................................................................ 74. Tabel 4.32 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Usia ..................... 75. Tabel 4.33 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasrkan Usia .. 76 Tabel 4.34 Hasil Uji H Kompetensi Guru Per Dimensi Berdasrkan Usia ......... 77 Tabel 4.35 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Pengalaman Mengajar ...................................................................................... .. 78 Tabel 4.36 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Pengalaman Mengajar ...................................................................................... .. 79. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.37 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Tingkat Pendidikan .................................................................................... .. 80 Tabel 4.38 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Tingkat Pendidikan ..................................................................................... .. 81. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Instrumen Penelitian.................................................... 93 Lampiran 2 Data Induk Penelitian .....................................................................102 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas........................................................ 127 Lampiran 4 Uji Normalitas .............................................................................. 137 Lampiran 5 Uji Homogenitas .......................................................................... 144 Lampiran 6 PAP Tipe II .................................................................................. 148 Lampiran 7 Uji Hipotesis ................................................................................. 155 Lampiran 8 Tabel r dan Tabel f........................................................................ 161 Lampira 9 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 169. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan suatu lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Pendidikan semakin dipandang sebagai suatu bekal hidup yang harus dimiliki oleh setiap individu. Bahkan orang yang tidak mempunyai pendidikan yang layak akan berdampak juga terhadap kehidupan yang layak. Pemerintah Indonesia kini juga semakin memperhatikan kemajuan dunia pendidikan. Banyak kebijakan yang dibuat untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Baik kebijakan terhadap sekolah itu sendiri maupun kebijakan terhadap guru sebagai ujung tombak pelaksana kegiatan pembelajaran. Walaupun dalam kenyataan di lapangan masih ada kekurangan yang harus diperbaiki untuk meningkatkan pendidikan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kemajuan pendidikan. Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang sangat penting. Kompetensi guru merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.. 1.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Keempat kompetensi tersebut tidak dapat dipisahkan karena di dalam keempat kompetensi tersebut saling menjalin secara terpadu di dalam diri guru. Guru yang terampil dalam mengajar harus memiliki wawasan yang luas, memiliki kepribadian yang baik dan mampu melakukan penyesuaian sosial dalam masyarakat. Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun secara klasikal baik di sekolah maupun diluar sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan tugasnya. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Guru lah ujung tombak kegiatan pengajaran di sekolah yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Tanpa adanya peranan guru maka kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan semestinya. Seorang guru seharusnya memiliki pemahamanpemahaman yang dalam tentang pengajaran. Mengajar bukanlah kegiatan yang mudah melainkan suatu kegiatan dan tugas yang berat dan penuh dengan permasalahan. Perbedaan gander antara guru wanita dan pria juga mempunyai karakteristik yang berbeda dalam menyampaikan pembelajaran. Perbedaan usia antar guru membuat guru cenderung menyampaikan pembelajaran dengan cara yang berbeda-beda pula. Guru yang lebih muda biasanya akan.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. cenderung lebih terampil dalam menyampaikan pembelajaran dengan model pembelajaran yang menarik sehingga membuat siswa tidak bosan. Kemampuan dan kecakapan sangat dituntut bagi seorang guru. Karena itu seorang guru harus memilki kecakapan dan keahlian tentang keguruan. Kemampuan dan kecakapan merupakan modal dasar bagi seorang guru dalam melakukan kegiatan atau tugasnya. Pengalaman dan tingkat pendidikan guru pun juga menjadi dasar guru untuk lebih memiliki kompetensi yang baik. Semakin tinggi pengalaman mengajar guru semakin tinggi pula wawasan yang dimiliki guru dan semakin tinggi pendidikan guru maka semakin tinggi pula ilmu yang didapat oleh seorang guru. Guru tidak hanya bertugas untuk mengajarkan ilmu pengetahuan saja kepada siswa, tetapi juga mendidik siswa untuk memiliki budi pekerti yang luhur, namun berdasarkan pengamatan peneliti terjadi penurunan pada nilai ujian siswa pada beberapa sekolah di kabupaten klaten, hal tersebut dikarenakan rendahnya kualitas guru dalam menggali kompetensi siswa. Guru seringkali memaksakan kehendak siswa tanpa melihat kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswa, sering kali guru kurang objektif dalam memberikan penilaian terhadap siswa selain hal tersebut guru juga kurang memaksimalkan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah hal tersebut mengakibatkan siswa kurang nyaman dan tidak berantusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan beberapa uraian dan fenomena diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Kompetensi Guru.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. SMK Kristen Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pengalaman Mengajar, dan Tingkat Pendidikan”. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1.. Apakah ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan jenis kelamin?. 2.. Apakah ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan usia?. 3.. Apakah ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan pengalaman mengajar?. 4.. Apakah ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan tingkat pendidikan?. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 1. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan jenis kelamin. 2. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan usia. 3. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan pengalaman mengajar. 4. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan tingkat pendidikan. F. Manfaat Penelitian 1.. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan pengetahuan dan juga dapat menjadi wacana pengetahuan bagi mahasiswa di lingkungan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 2.. Manfaat praktis 1) Bagi Mahasiswa Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai wahana penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan dapat memperbanyak ilmu pengetahuan yang didapat sehingga dapat menjadi bekal di masa depan dan dapat menjadi guru yang berkompetensi tinggi. 2) Bagi Sekolah.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan akan pentingnya tingkat kompetensi yang dimiliki oleh guru yang ditinjau dari beberapa faktor dan dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas lulusan.. 3) Bagi Guru Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan guru dan menjadikan dasar guru dalam meningkatkan kompetensi mengajar. Dengan demikian, maka diharapkan para guru untuk terus meningkatkan kompetensinya, karena guru merupakan faktor penentu dalam kemajuan pendidikan bangsa, supaya dapat tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Teoritis 1. Kompetensi Guru a. Hakikat Kompetensi Guru Kompetensi. adalah. kumpulan. pengetahuan,. perilaku. dan. keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. dan. pendidikan.. Kompetensi. diperoleh. melalui. pendidikan, pelatihan dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Pemaknaan kompetensi dari sudut istilah mencakup beragam aspek, tidak saja terkait dengan fisik dan mental, tetapi juga aspek spiritual.. Menurut. Mulyasa. (2007:26) kompetensi. guru. merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuwan, teknologi, sosial, dan spritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Pendidik atau guru menurut UU No 14 tahun 2005 Pasal (1) disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dengan demikian, tenaga pendidik yang profesional adalah tenaga 7.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. pendidik yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik. Dalam UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa: Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. b. Jenis Kompetensi Guru 1. Kompetensi Pedagogik Tugas guru yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006:88),. yang dimaksud. dengan. kompetensi. pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi : a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan konsep yang terkait dengannya. Pemahaman yang benar tentang konsep pendidikan tersebut akan membuat guru sadar posisi strategisnya di tengah masyarakat dan perannya yang besar bagi upaya pencerdasan generasi muda. Karena itu mereka juga harus sadar bagaimana.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. bersikap di sekolah dan masyarakat dan bagaimana cara memenuhi kualifikasi statusnya, yaitu sebagai guru profesional. b. Pemahaman tentang peserta didik “Guru harus memahami dan mengenal siswa dengan baik,. memahami. dicapainya,. tahap. perkembangan. kemampuannya,. yang. keunggulan. telah dan. kelemahannya, hambatan yang dihadapi serta faktor dominan. yang. mempengaruhinya.”. (Sukmadinata,. 2006:197). Pada dasarnya anak-anak itu ingin tahu, dan sebagian tugas guru ialah membantu perkembangan keingintahuan. Guru merupakan organisator pertumbuhan pengalaman siswa. Guru harus dapat merancang pembelajaran yang tidak semata menyentuh aspek kognitif, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan sikap siswa maka guru haruslah menjadi individu yang kaya pengalaman dan mampu mentransformasikan pengalamannya itu pada para siswa dengan cara-cara yang variatif. c. Pengembangan kurikulum atau silabus Setiap guru menggunakan buku sebagai bahan ajar. Buku pelajaran banyak tersedia, demikian juga buku penunjang. Guru dapat mengadaptasi materi yang akan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. diajarkan dari buku–buku yang telah distandardisasi oleh Depdiknas, tepatnya Badan Standar Nasional Pendidikan. Singkatnya guru tidak perlu repot menulis buku sesuai dengan bidang studinya. Guru sebagai pengembang kurikulum juga diharapkan tidak melupakan aspek moral dalam. proses. pembelajarannya.. Para. pengembang. kurikulum harus memerhatikan aspek moral. d. Perancangan pembelajaran. Menurut Naegie (2002:8), “Guru efektif mengatur kelas mereka dengan prosedur dan mereka menyiapkannya. Guru mengetahui apa yang akan diajarkannya pada siswa. Guru menyiapkan metode dan media setiap akan mengajar. Perancangan pembelajaran menimbulkan dampak positif berikut. ini.. Pertama,. siswa. akan. selalu. mendapat. pengetahuan baru dari guru. Kedua, menumbuhkan kepercayaan siswa pada guru, sehingga mereka akan senang dan giat belajar. Ketiga, belajar akan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh para siswa. e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Menurut Mulyasa (2007:75-76), “Secara pedagogis kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian, karena pendidikan di Indonesia.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. dinyatakan kurang berhasil, dinilai kering dari aspek pedagogis, dan sekolah tampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil karena tidak mempunyai dunianya sendiri. f. Evaluasi hasil belajar. Kesuksesan. seorang. guru. sebagai. pendidik. profesional tergantung pada pemahamannya terhadap penilaian pendidikan, dan kemampuannya bekerja secara efektif. dalam. penilaian.. “Penilaian. adalah. proses. pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.” (BNSP 2006:4). Penilaian hasil pembelajaran mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan atau afektif sesuai karakteristik mata pelajaran. g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. “Belajar merupakan proses dimana pengetahuan, konsep, keterampilan dan perilaku diperoleh, dipahami, diterapkan, dan dikembangkan. Anak-anak mengetahui perasaan mereka melalui rekannya dan belajar. Jadi belajar merupakan proses kognitif, sosial, dan perilaku.”.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Menurut Permendiknas nomor 17 tahun 2007, kompetensi pedagogis guru mata pelajaran terdiri atas 37 buah kompetensi yang dirangkum dalam 10 kompetesi inti seperti disajikan berikut ini: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,. spritual,. sosial. kulturan,. emosional. dan. intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prisip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk. mengaktualisasikan. berbagai. potensi. yang. dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 10.. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan. kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi Kepribadian ialah kemampuan individu atau personal yang. mencerminkan. kepribadian. yang. stabil, bijaksana,. dewasa,. berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya serta memiliki akhlak yang mulia. Menurut (BSNP, 2006:88) Kompetensi kepribadian, yaitu: a. Berakhlak mulia “Pendidikan nasional yang bermutu diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung jawab.” (BSNP, 2006:74). Arahan pendidikan nasional ini hanya mungkin terwujud jika guru memiliki akhlak mulia, sebab murid adalah cerminan dari gurunya. Dalam dunia kontemporer saat ini perhatian lebih ditujukan pada bangunan, peralatan, perlengkapan, dan materi, dibandingkan dengan pada kepribadian dan karakter guru.” Kritik ini layak direnungkan oleh manajemen lembaga pendidikan dan fakultas pencetak calon guru. Kemegahan gedung dan kecanggihan peralatan lembaga pendidikan tidak diiringi dengan pembinaan kepribadian dan karakter guru/ dosen dan staf..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. b. Mantap, stabil, dan dewasa Dalam pembelajaran guru membutuhkan kesabaran dan kestabilan. Kita butuh kesadaran bahwa betapa sulit mengubah perilaku.”. Sulitnya. mengubah. perilaku. dan. mengajarkan. keterampilan harus dihayati benar tidak saja oleh guru dan kepala sekolah, melainkan juga oleh para wali murid. Dengan demikian, diharapkan ada kesadaran untuk bekerja sama diantara mereka untuk sama-sama mengajar dan mendidik para murid. Dalam pembelajaran guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Minimal ada ciri kedewasaan antara lain menurut (Sukmadinata, 2005:254) yaitu : Pertama, orang yang telah dewasa memiliki tujuan dan pedoman. hidup,. yaitu. sekumpulan. nilai. yang. ia. yakini. kebenarannya dan menjadi pegangan dan pedoman hidupnya. Kedua, oarang dewasa adalah orang yang mampu melihat segala sesuatu. secara. objektif.. Tidak. banyak. dipengaruhi. oleh. subjektivitas dirinya. Ketiga, orang yang telah bisa bertanggung jawab. Orang dewasa adalah orang yang telah memiliki kemerdekaan, kebebasan; tetapi di sisi lain dari kebebasan adalah tanggung jawab..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. c. Arif dan bijaksana Guru bukan hanya menjadi seorang manusia pembelajar tetapi. menjadi. pribadi. bijak,. seorang. saleh. yang. dapat. memengaruhi pikiran generasi muda. Seorang guru tidak boleh sombong dengan ilmunya karena merasa paling mengetahui dan terampil dibanding guru yang lainnya, sehingga menganggap remeh dan rendah rekan sejawatnya. d. Menjadi teladan Mulyasa (2007:117) menyatakan, “Pribadi guru sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh,. termasuk. mencontoh. pribadi. gurunya. dalam. membentuk pribadinya.” e. Mengevalusi kinerja sendiri Pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman mengajar merupakan modal besar guru untuk meningkatkan kinerjanya. Pengalaman di kelas memberikan wawasan bagi guru untuk memahami karakter anak-anak, dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapi keragaman tersebut. Guru jadi tahu metode apa yang terbaik bagi mata pelajaran apa, karena ia pernah mencobanya berkali-kali. Guru dapat mengetahui mutu pengajarannya dari respon dan atau umpan balik yang diberikan para siswa saat pembelajaran.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. berlangsung atau setelahnya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru dapat menggunakan umpan balik tersebut sebagai bahan evalusi kinerjanya. Guru belajar dari respon murid, oleh karena itu guru harus berjiwa terbuka; tidak anti kritik. Guru siap menerima saran dari kepala sekolah, rekan sejawat, tenaga kependidikan, termasuk dari para siswa. Hasil ujian siswa juga dapat dijadikan ukuran keberhasilan guru dalam mengajar di kelas. Kesuksesan guru mengajar dapat dilihat dari kemampuan para murid menguasai materi pengajaran untuk tidak melupakan aspek afektif dan keterampilan siswa dan juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa. f. Mengembangkan diri Dalam mengembangkan diri guru haruslah mempunyai pengalaman yang cukup tinggi. Diantara sifat yang harus dimiliki guru ialah pembelajaran yang baik atau pembelajar mandiri yaitu semangat yang besar untuk menuntut ilmu. g. Religius Religius sangat erat kaitannya dengan keagamaan. Budi pekerti yang baik tumbuh subur dalam pribadi yang khusuk menjalankan ibadah vertikal dan horizontal..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Menurut Janawi (2012:127-133) kemampuan kepribadian dapat dijabarkan melalui beberapa indikator yang menjadi gambaran dan ciri khas profesionalisme guru, yaitu: a. Berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma yang belaku; b. Jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan; c. Dewasa, stabil dan berwibawa; dan d. Memiliki etos kerja, tanggungjawab dan percaya diri. Kompetensi pribadi guru dan tenaga kependidikan secara lebih khusus lagi adalah bersikap simpati, empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab dan mampu menilai diri sendiri (Mulyasa, 2013: 69). 3. Kompetensi Sosial Kemampuan sosial guru dan tenaga kependidikan adalah salah satu daya atau kemampuan untuk mempersiapkan peserta didik. menjadi. anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang (Mulyasa, 3013:71). Seorang guru sama seperti manusia lainnya adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya berdampingan dengan manusia lainnya. Guru diharapkan memberikan contoh baik terhadap lingkungannya, dengan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya. Guru harus berjiwa sosial.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. tinggi, mudah bergaul, dan suka menolong, bukan sebaliknya, yaitu individu yang tertutup dan tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat. Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat. b. Menggunakan. teknologi. komunikasi. dan. informasi. secara. fungsional. c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua/ wali peserta didik. d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi Profesional Tugas guru adalah mengajarkan pengetahuan kepada murid. Guru tidak sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya, tetapi memahaminya secara luas dan mendalam. Oleh karena itu, murid harus selalu belajar untuk memperdalam pengetahuannya terkait mata pelajaran yang diampunya. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88) kompetensi. profesional. adalah. kemampuan. penguasaan. pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:. materi.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. a. Konsep, struktur, dan metode keilmuan/ teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar. b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah. c. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. d. Penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. e. Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Menurut Mulyasa (2013: 69-70) ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut: a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi maupun psikologis. b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik. c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang ditugaskan padanya. d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat. e. Mampu menggunakan berbagai media dan fasilitas belajar secara efektif. f. Mampu. mengorganisasikan. dan. melaksanakan. pembelajaran. g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar. h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.. program.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Menurut Asmani (2012:164-188) indikator guru yang mempunyai kompetensi ilmu, yaitu: a. Penguasaan materi secara mendalam dan dinamis. b. Penekanan research dan development. c. Menjadi produsen ilmu pengetahuan. d. Menguasai tertib administrasi. e. Mengembangkan kretifitas dan profesi. B. Jenis Kelamin Jenis. kelamin. yang. dimaksud. adalah. guru. laki-laki. dan. perempuan.Secara psikologis teryata laki-laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Seorang perempuan lebih mempunyai sifat keibuan yang lemah lembut, berperasaan, dan lebih feminim sedangkan laki-laki mempunyai sifat yang maskulin, kasar dan lebih perkasa. (Gilarso, 1993:5). Jenis kelamin menunjuk pada keseluruhan ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai pria dan wanita yakni: jasmaninya, kejiwaannya, sifatnya, cara berpikirnya, bentuk tubuh, suara dan gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya. Perbedaan yang ada pada pria dan wanita, baik secara fisik maupun psikis akan mempengaruhi kepribadian seseorang dimana dalam kepribadian terkandung arti: ada daya tarik fisik, perasaan, kedewasaan serta menimbulkan perbedaan suatu pola pikir atas objek yang diamatinya. (Gilarso, 2001:2) Guru laki- laki dalam menghadapi muridnya lebih banyak mengajar berdasarkan pengalamannya saat masih belajar, sedangkan guru.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. wanita lebih banyak menggunakan sistem pengajaran yang sesuai dengan ketetapan pendidikan yang berlaku, akan tetapi disisi lain guru wanita akan lebih peka terhadap perasaan/ kondisi seorang pelajar dibanding guru laki- laki. C. Usia Perbedaan usia pada guru biasanya membuat kualitas mengajar juga berbeda. Menurut Gellerman, para pekerja muda pada umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tinggi (Waluyo, 2015: 80). Jadi seorang guru akan ada fase dimana guru berambisi tinggi dan ada juga guru yang pada kenyataannya dengan umur mereka bertambah mereka menjadi malas. Guru yang muda seharusnya lebih giat untuk memberikan perubahan-perubahan yang baru untuk sekolah. Usia sangat mempengaruhi kinerja, karena jika seorang guru mempunyai usia yang banyak, guru cenderung kehilangan gairah dan stamina untuk mengajar bahkan untuk membuat model-model pembelajaran yang baru. D. Pengalaman mengajar Pengalaman adalah apa yang sudah dialami dalam kurun waktu tertentu. Dalam mengajar guru lebih merujuk pada tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Subini 2012:9). Pengalaman, banyak orang yang mempunyai pengalaman tapi tak jarang dan tak mampu melakukan aksi nyata dari pengalaman tersebut. Pengajar ataupun pendidik merupakan sebuah profesi yang bukan sembarangan karena butuh.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. ketelitian, kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk dapat melakoni profesi tersebut. Beban moril dan profesi inipun tidak mudah, guru dituntut untuk dapat membentuk moral peserta didik. Lamanya guru dalam mengajar akan mempengaruhi seberapa kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, karena dengan pengalaman mengajar yang tinggi, guru diharapkan mampu menjadi tenaga pendidik yang kompeten dibidangnya sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas. E. Tingkat Pendidikan Menurut (Buchori, 1994: 17) tingkat pendidikan adalah tingkatan pendidikan yang diperoleh secara formal yang dibuktikan dengan ijazah formal. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 13 Ayat 1 jalur pendidikan terdiri atas tiga jenis pendidikan yaitu: 1. Pendidikan Formal Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. 2. Pendidikan Nonformal Pendidikan non formal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara teratur dan berjenjang. Misalnya berbentuk kursus-kursus..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 3. Pendidikan Informal Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut (Winkel, 1986: 160) pendidikan informal adalah suatu jenis pendidikan yang tidak terencana dan tersusun. H. Hasil yang Relevan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Khoirunnisa tahun 2012 yang berjudul “Profil Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri Di Kota Bekasi”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. dengan. pendekatan. kuantitatif.. Pengambilan. sampel. menggunakan teknik Simple Random Sampling, sampel total sebanyak 30 orang guru PAI yang ada di kota Bekasi. Teknik pengumpulan datanya melalui pendekatan secara langsung yaitu dengan menggunakan instrumen berupa angket. Angket yang disebar adalah sebanyak 30 buah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan persentase karena menunjukan gambaran secara umum tentang profil kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Berdasarkan hasil penelitian profil kompetensi pedagogik guru. berada. dalam. kategori. baik,. sedangkan. pada. indikator. penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar yang masih rendah. Kompetensi kepribadian guru berada dalam kategori baik sedangkan pada indikator menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa masih rendah. Kompetensi sosial guru berada pada kategori baik, sedangkan pada indikator adaptasi dengan berbagai keragaman sosial dan budaya di wilayah RI masih tergolong.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. rendah. Kompetensi profesional guru berada pada kategori baik, sedangkan pada indikator pemanfaatan pengembangan teknologi dan komunikasi untuk pengembangan diri masih rendah. Kompetensi keagamaan guru berada pada kategori sangat baik. I. Kerangka Berpikir Kompetensi keterampilan. yang. adalah. kumpulan. harus. dimiliki. pengetahuan,. guru. untuk. perilaku. mencapai. dan tujuan. pembelajaran dan pendidikan, kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan belajar. 1. Kompetensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Pada variabel jenis kelamin dibedakan menjadi dua yaitu perempuan dan laki-laki. Bahwa pada jenis kelamin menunjuk pada keseluruhan ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai pria dan wanita yakni: jasmaninya, kejiwaannya, sifatnya, cara berpikirnya, bentuk tubuh, suara dan gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya. Perbedaan yang ada pada pria dan wanita, baik secara fisik maupun psikis akan mempengaruhi kepribadian seseorang, dimana dalam kepribadian terkandung arti: ada daya tarik fisik, perasaan, kedewasaan serta menimbulkan perbedaan suatu pola pikir atas objek yang diamatinya. Seorang perempuan lebih mempunyai sifat keibuan yang lemah lembut, berperasaan, dan lebih feminim sedangkan laki-laki mempunyai sifat yang maskulin, kasar dan lebih perkasa. Guru lakilaki dalam menghadapi muridnya lebih banyak mengajar berdasarkan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. pengalamannya saat masih belajar sedangkan guru wanita lebih banyak menggunakan sistem pengajaran yang sesuai dengan ketetapan pendidikan yang berlaku. Berdasarkan penjelasan di atas diduga bahwa berdasrakan jenis kelamin guru akan mempengaruhi kompetensi guru. 2. Kompetensi Guru Berdasarkan Usia Pada variabel usia dibedakan menjadi tiga yaitu usia muda, sedang dan tua. Para pekerja muda pada umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tinggi. Jadi seorang guru akan ada fase dimana guru berambisi tinggi dan ada juga guru yang kenyataannya dengan umur mereka bertambah mereka menjadi malas. Guru-guru yang muda seharusnya lebih giat untuk memberikan perubahan- perubahan yang baru untuk sekolah. Berdasarkan penjelasan di atas diduga bahwa berdasarkan usia guru akan mempengaruhi kompetensi guru. 3. Kompetensi Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar Pada variabel pengalaman mengajar dibedakan menjadi tiga yaitu kurang berpengalaman, cukup berpengalaman dan sangat berpengalaman. Pengajar ataupun pendidik merupakan sebuah profesi yang bukan sembarangan karena butuh ketelitian, kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk dapat melakoni profesi tersebut. Beban moril dan profesi inipun tidak mudah, guru dituntut untuk dapat membentuk moral peserta didik. Lamanya guru dalam mengajar akan mempengaruhi seberapa kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, karena dengan pengalaman mengajar yang tinggi, guru diharapkan mampu menjadi tenaga pendidik.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. yang kompeten dibidangnya sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan penjelasan di atas diduga bahwa berdasarkan pengalaman mengajar guru akan mempengaruhi kompetensi guru. 4. Kompetensi Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada variabel tingkat pendidikan dibedakan menjadi tiga yaitu DIII, S1 dan S2. Pendidikan tinggi diselnggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan. Adanya perbedaan tingkat pendidikan masing-masing guru akan menimbulkan pandangan yang berbeda terhadap kompetensi guru karena guru dengan latar belakang pendidikan yang berbeda akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap kompetensinya. Berdasarkan penjelasan di atas diduga bahwa berdasarkan tingkat pendidikan guru akan mempengaruhi kompetensi guru. J.. Rumusan Hipotesis Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 H0: Tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan jenis kelamin..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. H1:. Ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten. Klaten berdasarkan jenis kelamin. Hipotesis 2 H0: Tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan usia. H1: Ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan usia. Hipotesis 3 Ho: Tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan pengalaman mengajar. H1:. Ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten. Klaten berdasarkan pengalaman mengajar. Hipotesis 4 H0: Tidak ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten berdasarkan tingkat pendidikan. H1:. Ada perbedaan kompetensi guru SMK Kristen di Kabupaten. Klaten berdasarkan tingkat pendidikan..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil suatu tempat yang telah ditentukan sebagai tempat penelitian, maka kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada objek yang diteliti saja. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di enam SMK Kristen di wilayah Kabupaten Klaten.. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 C. Subjek dan Objek Penelitian 1.. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK Kristen di Kabupaten Klaten.. 2.. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kompetensi guru di SMK Kristen Klaten.. 28.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK Kristen di wilayah Kabupaten Klaten. 2. Sampel Penelitian Penelitian. ini. adalah. penelitian. populasi. sehingga. tidak. menggunakan sampel penelitian. Guru-guru yang menjadi subjek penelitian tersebar di enam SMK seperti tertera pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Tempat Penelitian dan Jumlah Guru No 1 2 3 4 5 6. Nama Sekolah. Status. SMK Kristen 1Klaten Swasta SMK Kristen 2 Klaten Swasta SMK Kristen 4 Klaten Swasta SMK Kristen 5 Klaten Swasta SMK Kristen 3 Pedan Klaten Swasta SMK Kristen Petra Karangdowo Swasta Klaten Total (sumber: Data Yayasan Kristen Klaten). Jumlah Guru 45 25 35 15 41 11 172. E. Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Kompetensi Guru Variabel adalah objek penelitian yang mempunyai nilai bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Kompetensi guru.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. mencakup empat dimensi yaitu: a) kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial, dan d) kompetensi profesional. Berikut ini tabel operasional variabel kompetensi guru : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru Dimensi. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi Kepribadian. Indikator Menguasai karakteristik peserta didik Mengusai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Bertindak sesuai dengan norma yang belaku. No. Butir (+) (-) 1, 2, 5. 3, 4, 6. 7, 8, 9. 10. 12,13, 14, 15. 11, 16. 17, 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24, 26, 27. 25, 28. 29, 31. 30. 32, 33. 34. 35, 36 37, 38.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Kompetensi Kepribadian. Kompetensi Sosial. Kompetensi Profesional. Jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan Dewasa, stabil dan berwibawa Memiliki etos kerja, tanggungjawab dan percaya diri Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua/wali peserta didik Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar Menguasai materi secara mendalam dan dinamis Menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan Penekanan research and development Menjadi produsen ilmu pengetahuan Menguasai tertib administrasi Mengembangkan kreativitas dan profesi. 40, 41. 39, 2. 43, 46 47, 48, 49. 44, 45. 51, 52. 53. 50. 54, 55. 56, 57, 58 59. 60. 61, 62, 64. 63. 66, 67. 65. 68, 69. 70. 71. 72. 73 75, 76, 77. 74 78. Dalam veriabel kompetensi guru terdapat dua jenis pertanyaan, yaitu penyataan positif dan negatif. Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam pilihan pendapat mengacu pada skala Likert. Dalam peryataan positif meliputi sangat setuju (SS) = skor 5, setuju (S) = skor 4, cukup setuju (CS) = skor 3, tidak setuju (TS) = skor 2, sangat tidak setuju (STS)= skor 1, sedangkan pada peryataan negatif meliputi: sangat setuju (SS) =.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. skor 1, setuju (S) = skor 2, cukup setuju (CS) = skor 3, tidak setuju (TS) = skor 4, sangat tidak setuju (STS) = skor 5. 2. Variabel Jenis Kelamin Jenis kelamin guru adalah perbedaan biologis dan psikologis antara perempuan dan laki-laki. Pemberian skor untuk variabel jenis kelamin adalah sebagai berikut : Laki-laki. skor 1. Perempuan. Skor 2. 3. Variabel Usia Usia merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan seseorang baik fisik, psikis maupun sosial, sehingga membantu seseorang dalam memperoleh pengetahuaannya. Variabel usia digolongkan menjadi tiga yaitu muda, sedang dan tua. Penggolongan variabel usia ditentukan berdasarkan rumus Strugess. Langkah pertama dalam rumus Strugess yaitu menentukan kelas interval, dengan rumus 1+ 3,322log n (dimana n adalah jumlah responden yaitu sebanyak 142 guru) sehingga dari perhitungan tersebut terlihat jumlah kelas yaitu 9, selanjutnya dibagi menjadi 3 kelas interval usia.Langkah kedua yaitu mencari rentang data dengan rumus ((usia responden paling tua - usia responden paling muda) +1) dari data responden diketahui bahwa usia responden paling tua yaitu 58 dan usia responden paling muda yaitu 23 sehingga dari perhitungan tersebut maka rentang data dapat diketahui sebesar 36. Langkah ketiga yaitu menentukan panjang kelas dengan rumus.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. (rentang data:banyak kelas) yaitu 36 dibagi 9 mendapatkan hasil sebesar 4. Berikut tabel acuan penggolongan variabel usia menurut rumus strugess: Tabel 3.3 Patokan Penggolongan Usia No 1 2 3. Panjang Kelas interval 23–34Tahun 35–46 Tahun 47- 58 Tahun. Penggolongan Usia Muda Sedang Tua. Berdasarkan patokan penggolongan variabel usia di atas, maka pemberian skor untuk variabel usia adalah sebagai berikut : Usia Muda. skor 1. Usia Sedang. skor 2. Usia Tua. skor 3. 4. Pengalaman mengajar Pengalaman mengajar seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan berbeda-beda antar guru biasanya semakin lama masa mengajar guru maka pengalaman guru juga semakin banyak. Pada variabel pengalaman mengajar dibedakan menjadi tiga yaitu sangat berpengalaman, cukup berpengalaman dan kurang berpengalaman. Penggolongan variabel pengalaman mengajar ditentukan berdasarkan rumus Strugess. Langkah pertama dalam rumus Strugess yaitu menentukan jumlah kelas interval, dengan rumus (1+ 3,322log n, dimana n.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. adalah jumlah responden yaitu sebanyak 142) sehingga dari perhitungan tersebut terlihat jumlah kelas yaitu 9 selanjutnya dibagi menjadi 3 kelas interval pengalaman mengajar. Langkah kedua yaitu mencari rentang data dengan rumus ((pengalaman mengajar responden paling lama pengalaman mengajar responden paling sebentar) +1) dari data responden diketahui bahwa pengalaman responden paling lama yaitu 34 tahun dan pengalaman mengajar responden paling sebentar yaitu 1 tahun sehingga dari perhitungan tersebut maka rentang data dapat diketahui sebesar 34. Langkah ketiga yaitu menentukan panjang kelas dengan rumus (rentang data : banyak kelas) yaitu 34 dibagi 9 mendapatkan hasil sebesar 3,8 dibulatkan menjadi 4. Berikut tabel acuan penggolongan variabel pengalaman mengajar menurut rumus strugess:. Tabel 3.4 Patokan Penggolongan Pengalaman Mengajar No 1. Panjang Kelas interval 1–12 Tahun. 2. 13–24 Tahun. 3. 25-36 Tahun. Penggolongan Usia Kurang Berpengalaman Cukup Berpengalaman Sangat Berpengalaman. Berdasarkan patokan penggolongan variabel pengalaman mengajar di atas, maka pemberian skor untuk variabel pengalaman mengajar adalah sebagai berikut :.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 5.. Kurang Berpengalaman. skor 1. Cukup Berpengalaman. skor 2. Sangat Berpengalaman. skor 3. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh atau diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: DIII. skor 1. S1. skor 2. S2. skor 3. F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Melalui teknik ini, responden diberikan seperangkat pertanyaan tertulis dan pertanyaan tersebut dijawab oleh responden secara tertulis juga. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkat kompetensi guru. Pertanyaan dijawab oleh responden dengan memilih tanda (√) pada alternatif jawaban yang tersedia. G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2003:235). Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban masing-masing item pertanyaan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. dengan skor total. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik kolerasi Product Moment (Husein Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut :. rxy =. ∑ √. ∑. – ∑ –. ∑ ∑. –. keterangan : r. = koefisien korelasi antara variable X dengan variable Y. Y. = skor total item. X. = skor item. n. = jumlah responden. jika rhitung lebih besar dari pada rtabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir soal tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan pada responden guru sebanyak 142 orang. Kesimpulan hasil pengujian validitas diperoleh dengan membandingkan rhitung dengan rtabel untuk N = 142 sebesar 0,1648 dengan taraf signifikasi 5%. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pernyataan variabel kompetensi guru dan dilakukan terhadap 142 responden,rtabeldalam penelitian ini sebesar0,1648. Maka jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih besar dari nilai rtabel(0,1648), maka item pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih kecil dari nilai rtabel (0,1648), maka.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. item pernyataan dapat dikatakan tidak valid. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas variabel kompentensi guru: Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Guru. No. Butir. Keterangan. rtabel. rhitung. Butir1. 0.380. 0,1648. Valid. Butir2. 0.461. 0,1648. Valid. Butir3. 0.291. 0,1648. Valid. Butir4. 0.380. 0,1648. Valid. Butir5. 0.294. 0,1648. Valid. Butir6. 0.442. 0,1648. Valid. Butir7. 0.382. 0,1648. Valid. Butir8. 0.435. 0,1648. Valid. Butir9. 0.552. 0,1648. Valid. Butir10. 0.455. 0,1648. Valid. Butir11. 0.382. 0,1648. Valid. Butir12. 0.373. 0,1648. Valid. Butir13. 0.352. 0,1648. Valid. Butir14. 0.558. 0,1648. Valid. Butir15. 0.505. 0,1648. Valid. Butir16. 0.307. 0,1648. Valid. Butir17. 0.424. 0,1648. Valid. Butir18. 0.461. 0,1648. Valid. Butir19. 0.437. 0,1648. Valid. Butir20. 0.425. 0,1648. Valid. Butir21. 0.348. 0,1648. Valid.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. No. Butir. Keterangan. Butir22. rtabel 0.486. 0,1648. Valid. Butir23. 0.079. 0,1648. Tidak Valid. Butir24. 0.301. 0,1648. Valid. Butir25. 0.190. 0,1648. Valid. Butir26. 0.530. 0,1648. Valid. Butir27. 0.342. 0,1648. Valid. Butir28. 0.280. 0,1648. Valid. Butir29. 0.497. 0,1648. Valid. Butir30. 0.073. 0,1648. Tidak Valid. Butir31. 0.263. 0,1648. Valid. Butir32. 0.405. 0,1648. Valid. Butir33. 0.332. 0,1648. Valid. Butir34. 0.284. 0,1648. Valid. Butir35. 0.446. 0,1648. Valid. Butir36. 0.499. 0,1648. Valid. Butir37. 0.506. 0,1648. Valid. Butir38. 0.399. 0,1648. Valid. Butir39. 0.473. 0,1648. Valid. Butir40. 0.557. 0,1648. Valid. Butir41. 0.495. 0,1648. Valid. Butir42. 0.035. 0,1648. Tidak Valid. Butir43. 0.489. 0,1648. Valid. Butir44. 0.366. 0,1648. Valid. Butir45. 0.386. 0,1648. Valid. Butir46. 0.474. 0,1648. Valid. Butir47. 0.474. 0,1648. Valid. rhitung.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. No. Butir. Keterangan. Butir48. rtabel 0.562. 0,1648. Valid. Butir49. 0.505. 0,1648. Valid. Butir50. 0.342. 0,1648. Valid. Butir51. 0.423. 0,1648. Valid. Butir52. 0.323. 0,1648. Valid. Butir53. 0.474. 0,1648. Valid. Butir54. 0.474. 0,1648. Valid. Butir55. 0.271. 0,1648. Valid. Butir56. 0.448. 0,1648. Valid. Butir57. 0.105. 0,1648. Tidak Valid. Butir58. 0.405. 0,1648. Valid. Butir59. 0.604. 0,1648. Valid. Butir60. 0.628. 0,1648. Valid. Butir61. 0.604. 0,1648. Valid. Butir62. 0.628. 0,1648. Valid. Butir63. 0.379. 0,1648. Valid. Butir64. 0.313. 0,1648. Valid. Butir65. 0.266. 0,1648. Valid. Butir66. 0.399. 0,1648. Valid. Butir67. 0.364. 0,1648. Valid. Butir68. 0.173. 0,1648. Valid. Butir69. 0.197. 0,1648. Valid. Butir70. 0.310. 0,1648. Valid. Butir71. 0.285. 0,1648. Valid. Butir72. -0.061. 0,1648. Tidak Valid. Butir73. 0.299. 0,1648. Valid. rhitung.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. No. Butir. Keterangan. rtabel. rhitung. Butir74. 0.401. 0,1648. Valid. Butir75. 0.539. 0,1648. Valid. Butir76. 0.300. 0,1648. Valid. Butir77. 0.216. 0,1648. Valid. Butir78. 0.208. 0,1648. Valid. Hasil. pengujian. validitas. dari. Tabel. 3.5. diatas. menunjukkan bahwa terdapat beberapa item peryataan yang tidak valid.. Pengambilan. kesimpulan. ini. dilakukan. dengan. membandingkan rhitungdengan rtabel. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada butir 23, butir 30, butir 42 butir 57 dan butir 72 tidak valid karena rhitunglebih kecil dari rtabel yaitu 0,1648. Oleh karena itu. akan. dilakukan. pengujian. validitas. ulang. menghilangkan butir peryataan yang tidak valid.. dengan Adapun. penyajian data pengujian validitas ulang setelah butir-butir pernyataan yang tidak valid dihilangkan sehingga menghasilkan 73 butir peryataan yang valid adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Guru No. Butir. Keterangan. rtabel. rhitung. Butir1. 0.386. 0,1648. Valid. Butir2. 0.471. 0,1648. Valid. Butir3. 0.296. 0,1648. Valid.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Butir4. 0.379. 0,1648. Valid. Butir5. 0.301. 0,1648. Valid. Butir6. 0.449. 0,1648. Valid. Butir7. 0.391. 0,1648. Valid. Butir8. 0.443. 0,1648. Valid. Butir9. 0.550. 0,1648. Valid. Butir10. 0.449. 0,1648. Valid. Butir11. 0.396. 0,1648. Valid. Butir12. 0.370. 0,1648. Valid. Butir13. 0.354. 0,1648. Valid. Butir14. 0.564. 0,1648. Valid. Butir15. 0.511. 0,1648. Valid. Butir16. 0.302. 0,1648. Valid. Butir17. 0.413. 0,1648. Valid. Butir18. 0.451. 0,1648. Valid. Butir19. 0.431. 0,1648. Valid. Butir20. 0.439. 0,1648. Valid. Butir21. 0.351. 0,1648. Valid. Butir22. 0.489. 0,1648. Valid. Butir24. 0.313. 0,1648. Valid. Butir25. 0.191. 0,1648. Valid. Butir26. 0.538. 0,1648. Valid. Butir27. 0.358. 0,1648. Valid. Butir28. 0.277. 0,1648. Valid. Butir29. 0.502. 0,1648. Valid.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Butir31. 0.266. 0,1648. Valid. Butir32. 0.399. 0,1648. Valid. Butir33. 0.329. 0,1648. Valid. Butir34. 0.272. 0,1648. Valid. Butir35. 0.432. 0,1648. Valid. Butir36. 0.489. 0,1648. Valid. Butir37. 0.513. 0,1648. Valid. Butir38. 0.403. 0,1648. Valid. Butir39. 0.464. 0,1648. Valid. Butir40. 0.564. 0,1648. Valid. Butir41. 0.498. 0,1648. Valid. Butir43. 0.482. 0,1648. Valid. Butir44. 0.366. 0,1648. Valid. Butir45. 0.381. 0,1648. Valid. Butir46. 0.471. 0,1648. Valid. Butir47. 0.488. 0,1648. Valid. Butir48. 0.555. 0,1648. Valid. Butir49. 0.513. 0,1648. Valid. Butir50. 0.349. 0,1648. Valid. Butir51. 0.431. 0,1648. Valid. Butir52. 0.323. 0,1648. Valid. Butir53. 0.471. 0,1648. Valid. Butir54. 0.488. 0,1648. Valid. Butir55. 0.272. 0,1648. Valid. Butir56. 0.466. 0,1648. Valid.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Butir58. 0.415. 0,1648. Valid. Butir59. 0.612. 0,1648. Valid. Butir60. 0.635. 0,1648. Valid. Butir61. 0.612. 0,1648. Valid. Butir62. 0.635. 0,1648. Valid. Butir63. 0.376. 0,1648. Valid. Butir64. 0.313. 0,1648. Valid. Butir65. 0.256. 0,1648. Valid. Butir66. 0.408. 0,1648. Valid. Butir67. 0.375. 0,1648. Valid. Butir68. 0.154. 0,1648. Tidak Valid. Butir69. 0.195. 0,1648. Valid. Butir70. 0.310. 0,1648. Valid. Butir71. 0.278. 0,1648. Valid. Butir73. 0.300. 0,1648. Valid. Butir74. 0.390. 0,1648. Valid. Butir75. 0.545. 0,1648. Valid. Butir76. 0.307. 0,1648. Valid. Butir77. 0.203. 0,1648. Valid. Butir78. 0.195. 0,1648. Valid. Hasil. pengujian. validitas. dari. Tabel. 3.6. diatas. menunjukkan bahwa terdapat satu item peryataan yang tidak valid.. Pengambilan. kesimpulan. ini. dilakukan. dengan. membandingkanrhitung dengag rtabel. Dari tabel diatas menunjukkan.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. bahwa pada butir 68 tidak valid karena rhitunglebih kecil dari rtabel yaitu 0,1648. Oleh karena itu akan dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghilangkan butir peryataan yang tidak valid. Adapun penyajian data pengujian validitas ulang setelah butirbutir. pernyataan. yang. tidak. valid. dihilangkan. sehingga. menghasilkan 72 butir peryataan yang valid adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Guru No. Butir. Keterangan. rtabel. rhitung. Butir1. 0.381. 0,1648. Valid. Butir2. 0.471. 0,1648. Valid. Butir3. 0.298. 0,1648. Valid. Butir4. 0.382. 0,1648. Valid. Butir5. 0.297. 0,1648. Valid. Butir6. 0.450. 0,1648. Valid. Butir7. 0.384. 0,1648. Valid. Butir8. 0.444. 0,1648. Valid. Butir9. 0.545. 0,1648. Valid. Butir10. 0.452. 0,1648. Valid. Butir11. 0.397. 0,1648. Valid. Butir12. 0.368. 0,1648. Valid. Butir13. 0.356. 0,1648. Valid. Butir14. 0.562. 0,1648. Valid.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Butir15. 0.510. 0,1648. Valid. Butir16. 0.305. 0,1648. Valid. Butir17. 0.415. 0,1648. Valid. Butir18. 0.453. 0,1648. Valid. Butir19. 0.427. 0,1648. Valid. Butir20. 0.440. 0,1648. Valid. Butir21. 0.356. 0,1648. Valid. Butir22. 0.490. 0,1648. Valid. Butir24. 0.314. 0,1648. Valid. Butir25. 0.195. 0,1648. Valid. Butir26. 0.533. 0,1648. Valid. Butir27. 0.366. 0,1648. Valid. Butir28. 0.279. 0,1648. Valid. Butir29. 0.503. 0,1648. Valid. Butir31. 0.264. 0,1648. Valid. Butir32. 0.394. 0,1648. Valid. Butir33. 0.323. 0,1648. Valid. Butir34. 0.272. 0,1648. Valid. Butir35. 0.428. 0,1648. Valid. Butir36. 0.494. 0,1648. Valid. Butir37. 0.516. 0,1648. Valid. Butir38. 0.402. 0,1648. Valid. Butir39. 0.469. 0,1648. Valid. Butir40. 0.570. 0,1648. Valid. Butir41. 0.497. 0,1648. Valid.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Butir43. 0.481. 0,1648. Valid. Butir44. 0.366. 0,1648. Valid. Butir45. 0.378. 0,1648. Valid. Butir46. 0.473. 0,1648. Valid. Butir47. 0.485. 0,1648. Valid. Butir48. 0.559. 0,1648. Valid. Butir49. 0.511. 0,1648. Valid. Butir50. 0.354. 0,1648. Valid. Butir51. 0.431. 0,1648. Valid. Butir52. 0.325. 0,1648. Valid. Butir53. 0.473. 0,1648. Valid. Butir54. 0.485. 0,1648. Valid. Butir55. 0.274. 0,1648. Valid. Butir56. 0.465. 0,1648. Valid. Butir58. 0.419. 0,1648. Valid. Butir59. 0.616. 0,1648. Valid. Butir60. 0.635. 0,1648. Valid. Butir61. 0.616. 0,1648. Valid. Butir62. 0.635. 0,1648. Valid. Butir63. 0.373. 0,1648. Valid. Butir64. 0.321. 0,1648. Valid. Butir65. 0.250. 0,1648. Valid. Butir66. 0.407. 0,1648. Valid. Butir67. 0.374. 0,1648. Valid. Butir69. 0.183. 0,1648. Valid.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Butir70. 0.307. 0,1648. Valid. Butir71. 0.282. 0,1648. Valid. Butir73. 0.305. 0,1648. Valid. Butir74. 0.392. 0,1648. Valid. Butir75. 0.547. 0,1648. Valid. Butir76. 0.315. 0,1648. Valid. Butir77. 0.190. 0,1648. Valid. Butir78. 0.187. 0,1648. Valid. 2. Reliabilitas Menurut Noor (2014:25), uji reliabilitas digunakan untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah rumus Alfa Cronbach sebagai berikut:. Dimana rumus Keterangan: rii. = Reliabilitas instrumen. k. = Banyaknya butir pertanyaan 2. 12. = Jumlah butir pertanyaan = Varians total.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada =5% nilai alfa cronbach lebih dari 0,60. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 21 for windows. Arikunto (2002:5) mengklasifikasikan tingkat reliabilitas berdasarkan tingkat interpretasi indeks reliabilitas sebagai berikut : Tabel 3.8 Tingkat Koefisien Reliabilitas No 1 2 3 4 5. Koefisien Reliabilitas 0,800- 1,000 0,600- 0,799 0,400- 0,599 0,200- 0,399 0,00- 0,199. Tingkat Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas untuk instrumen penelitian : Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Kompetensi Guru Cronbach's Alpha Based on Cronbach's. Standardized. Alpha. Items .938. N of Items .940. 72. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,938 lebih besar dari 0,6, sehingga hasil pengujian reliabilitas item- item dalam kuesioner untuk mengukur variabel kompetensi tersebut reliabel..

Gambar

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Data Kompetensi Guru Berdasarkan
Tabel 4.27 Hasil Uji Homogenitas Data Kompetensi Guru Per Dimensi
Tabel 4.37 Hasil Uji Anova Kompetensi Guru Berdasrkan Tingkat
Tabel  4.1  menunjukkan  bahwa  jumlah  guru  yang  menjadi  responden  dalam  penelitian  adalah  142  guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikoriza meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai Paprika yaitu meningkatnya tinggi tanaman, jumlah daun pertanaman dan

Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: Sense dan Think berpengaruh tetapi tidak secara signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Starbucks Coffee Paragon Semarang.

Komunikasi merupakan cara terbaik bagi komunikator (da’i) untuk dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u (komunikan), sehingga pesan dakwah yang mengajak kepada

Penulisan hukum yang dilakukan dengan judul “TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN REMISI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME DI INDONESIA” merupakan hasil karya asli penulis,bukan

Adapun hotel melati adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dimana setiap orang dapat menginap, makan

sekarang adalah bagaimana membuat anak didik mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.. Materi buku

Mengingat pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, berbagai progam di berlakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,

Karena didalam pelaksanaan penggajiannya telah berjalan dengan sistem penggendalian intern yang diterapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan. Masalah yang