• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR - 13.11.0072 LTP Febe Caroline Cynthia Halim BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 3 ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR - 13.11.0072 LTP Febe Caroline Cynthia Halim BAB III"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR

(2)

3.1.1. Studi Aktivitas

3.1.1.1. Pengelompokkan Kegiatan

A. Pelaku Kegiatan Utama

Tabel 3. 1. Pengelompokkan Kegiatan Utama

Pelaku Jumlah Aktivitas

Kebutuhan

Ruang

Sifat

Pb Pr S

Pengunjung (dewasa)

50 orang - Mencari tahu pameran

- Membeli tiket

- Resepsionis - Lobby

300 orang

- Berkeliling ruang pamer

- Ruang Pameran 200

orang

- Berkeliling ruang museum

- Ruang 3D museum 200 orang - Mengikuti seminar atau pemutaran film

- Mini Theater

210 orang - Melihat pertunjukan - Amphitheater Pengunjung (anak kecil)

30 orang - Bermain dan menggambar

- Children’s Exhibition room Seniman 15 orang - Menampilkan

performance art

(3)

- Memamerkan karya seni

- Ruang Pameran Sumber: Analisa Pribadi

B. Pelaku Kegiatan Penunjang

Tabel 3. 2. Pengelompokkan Kegiatan Penunjang

Pelaku Jumlah Aktivitas

Kebutuhan

Ruang

Sifat

Pb Pr S

Seniman 15 orang

- Membuat karya seni

- Studio

5 orang - Mengajar membuat karya seni

- Workshop

Pengunjung 30 orang

- Membaca buku - Perpustakaan

10 orang

- Membeli souvenir - Toko

Cinderamata 25

orang

- Belajar membuat karya seni

- Workshop

40 orang

- Istirahat, makan dan minum - Cafe 400 orang - Berkeliling, bersantai - Taman

(4)

- Memarkirkan kendaraan

- Lahan parkir

Sumber: Analisa Pribadi

C. Pelaku Kegiatan Pengelola

Tabel 3. 3. Pengelompokkan Kegiatan Pengelola

Pelaku Jumlah Aktivitas

Kebutuhan

Ruang

Sifat

Pb Pr S

Direktur 1 orang - Mengurus seluruh kegiatan yang terjadi didalam bangunan - Ruang Direktur Dewan Kurator

2 orang - Menseleksi karya seni dan kegiatan yang akan

ditampilkan

- Ruang Kurator

- Menyimpan koleksi karya seni

- Ruang Penyimpanan Kepala

Pengelola Kantor

8 orang - Briefing / Rapat - Membahas kegiatan yang akan dirancang - Ruang Rapat Kepala Bagian

1 orang - Mengepalai bagian preparasi

(5)

Staff

Administrasi

4 orang - Mengatur administrasi

- Ruang Administrasi - Menjual tiket - Resepsionis

Staff Preparasi

5 orang - Menyiapkan semua yang diperlukan saat pameran

- Ruang Staff - Ruang Penyimpanan

Staff Humas 5 orang - Mengerjakan bagian publikasi

- Ruang Staff

Penjaga Perpustakaan

1 orang - Menjaga perpustakaan

-

Perpustakaan Penjaga Toko

Cinderamata

1 orang - Menjaga toko dan menerima transaksi - Toko Cinderamata Koki dan Pelayan Cafe

5 orang - Memasak

- Melayani pembeli

- Cafe Staff Keamanan 5 orang - Menjaga keamanan - Pos keamanan

- Memantau CCTV

- Ruang CCTV Staff Maintenance 2 orang - Memperhatikan kondisi bangunan

(6)

Staff Kebersihan

10 orang

- Membersihkan seluruh ruangan dalam bangunan

- Semua ruang - Ruangan Cleaning Service Sumber: Analisa Pribadi

3.1.1.2. Pola Kegiatan

1. Seniman

Diagram 3. 1. Aktivitas Seniman Sumber: Analisa Pribadi

Parkir

Melakukan Pameran Membuat Karya

Seni

Mengajar Workshop

Istirahat, Makan, Minum, Ibadah

Buang Air Menampilkan Performance Art

(7)

2. Pengunjung

Pengunjung VIP

Pengunjung Regular

Seniman/Komunitas Seni

Diagram 3. 2. Aktivitas Pengunjung Sumber: Analisa Pribadi

Parkir

Membeli tiket

Melihat pameran

Berfoto

Registrasi peserta Masuk area

pameran

Melihat pertunjukan

Pulang Membeli souvenir

Buang air Istirahat, makan,

minum, ibadah Bersantai di

taman Mengikuti workshop / membaca buku Bertemu dengan

direksi

Melihat pameran

Membeli karya seni

Melakukan diskusi Berkeliling

seluruh area

(8)

3. Pengelola

Diagram 3. 3. Aktivitas Pengelola Sumber: Analisa Pribadi

Pulang Parkir

Istirahat, Makan, Minum, Ibadah

Buang Air Briefing/ Rapat

Bekerja

Direktur Bertanggung jawab

atas seluruh kegiatan

Staff Administrasi Mengurus administrasi

Staff Preparasi Menyiapkan

pameran

Kepala Bagian Membantu direktur

mengatur kegiatan yang ada

Dewan Kurator Membimbing

seniman dalam pameran

Staff Kebersihan Membersihkan bangunan

Staff Keamanan Menjaga keamanan

Staff Maintenance Merawat bangunan Staff Humas Menyeleksi SDM

(9)

3.1.1.3. Jadwal Kegiatan

A. Pengunjung

Tabel 3. 4. Jadwal Kegiatan Pengunjung

Aktivitas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Membeli Tiket 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 20.00 09.00- 20.00 09.00- 20.00 Melihat Pameran 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Berkeliling museum 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 Menonton pemutaran film

- - - 12.00-

15.00 12.00- 15.00 12.00- 15.00 12.00- 15.00 Melihat pertunjukan 18.00- 22.00 18.00- 22.00 18.00- 22.00 18.00- 22.00 16.00- 24.00 16.00- 24.00 16.00- 24.00 Bersantai di taman 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 Mengikuti workshop

- 11.00-16.00

(10)

Makan dan minum 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 Sumber: Analisa Pribadi

B. Seniman

Tabel 3. 5. Jadwal Kegiatan Seniman

Aktivitas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Memamerkan karya seni 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Menampilkan performance art 18.00- 22.00 18.00- 22.00 18.00- 22.00 18.00- 22.00 16.00- 24.00 16.00- 24.00 16.00- 24.00 Membuat karya seni 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 16.00 09.00- 16.00 - Melatih workshop

- 11.00-16.00

(11)

C. Pengelola

Tabel 3. 6. Jadwal Kegiatan Pengelola

Pelaku Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Direktur 10.00- 17.00 10.00- 17.00 10.00- 17.00 10.00- 17.00 10.00- 17.00 10.00- 17.00 10.00- 17.00 Dewan Kurator 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 Kepala Bagian 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Staff Preparasi 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Staff Administrasi 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Staff Humas 09.00-

(12)

Tabel 3. 7. Jadwal Kegiatan Fasilitas

Nama Ruang Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Resepsionis 09.00-

17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 17.00 09.00- 20.00 09.00- 20.00 09.00- 20.00 Ruang Pameran 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 3D Art

Museum 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 Children’s Exhibition 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00

Mini Theater 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Toko Cinderamata 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 09.00- 21.00 Workshop -

11.00-16.00

- 11.00-16.00 11.00-16.00 11.00-16.00 11.00-16.00 Perpustakaan 09.00-

18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 09.00- 18.00 Studio

09.00-17.00 09.00-17.00 09.00-17.00 09.00-17.00 09.00-16.00 09.00-16.00 -

Café 09.00-

22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 Amphitheater 18.00-

(13)

Kantor Pengelola 09.00-18.00 09.00-18.00 09.00-18.00 09.00-18.00 09.00-21.00 09.00-21.00 09.00-21.00 Sculpture Park 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 22.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 09.00- 24.00 Sumber: Analisa Pribadi

Fasilitas dengan jam buka pagi hari hingga sore hari Fasilitas dengan jam buka pagi hari hingga malam hari

E. Jumlah Orang dalam Art Space

Tabel 3. 8. Jumlah Pelaku

No. Pelaku Jumlah

1. Pengunjung 1500 orang

2. Seniman 20 orang

3. Direktur 1 orang

4. Dewan Kurator 2 orang

5. Kepala Divisi 1 orang

6. Staff Administrasi 4 orang 7. Staff Preparasi 5 orang

8. Staff Humas 5 orang

(14)

14. Koki dan Pelayan Café 5 orang

Total 1562 orang

Sumber: Analisa Pribadi

3.1.2. Studi Fasilitas

3.1.2.1. Persyaratan Ruang

Tabel 3. 9. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang

Kebutuhan

Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan

Norm a l Te n a n g A lami B u a ta n A lami B u a ta n K e b a k a ran CC TV

1. Ruang Pameran 2. Mini Theater 3. Amphitheater 4. Workshop 5. Toko

Cinderamata 6. Café

7. Perpustakaan 8. Studio

9. R. Direktur 10. R. Kurator 11. R. Kepala

(15)

14. R.

Administrasi 15. R.

Penyimpanan 16. Resepsionis 17. Restroom 18. R. CCTV 19. R. ME 20. Pos Satpam 21. Taman 22. Area Parkir Sumber: Analisa Pribadi

3.1.2.2. Pengelompokan Sifat Ruang

A. Fasilitas Utama

Tabel 3. 10. Sifat Ruang Utama

Nama Ruang Sifat Indoor/ Outdoor

Resepsionis

Publik Indoor

Ruang Pameran 3D Art Museum Children’s Exhibition

Sumber: Analisa Pribadi

(16)

Tabel 3. 11. Sifat Ruang Penunjang

Nama Ruang Sifat Indoor/ Outdoor

Studio Privat

Indoor Worskhop

Publik Perpustakaan

Toko Cinderamata Café

Mini Theater

Amphitheater Outdoor

Sumber: Analisa Pribadi

C. Fasilitas Pengelola

Tabel 3. 12. Sifat Ruang Pengelola

Nama Ruang Sifat Indoor/ Outdoor

R. Direktur

Privat Indoor

R. Kurator

R. Kepala Bagian R. Staff

R. Rapat R. CCTV

Sumber: Analisa Pribadi

(17)

Tabel 3. 13. Sifat Ruang Pengelola

Nama Ruang Sifat Indoor/ Outdoor

Restroom

Servis

Indoor Musholla

R. Maintenance Pos Keamanan

Outdoor R. Genset

Gudang

Indoor R. Penyimpanan

(18)

3.1.2.3. Pola Hubungan Ruang

A. Privat

Privat

Diagram 3. 4. Pola Hubungan Ruang Privat Sumber: Analisa Pribadi

Pintu Utama

Pos Keamanan

Parkir Pengelola Area Drop Off Parkir Pengunjung

Lobby

R. Administrasi

Studio R. Direktur

R. Kurator R. Rapat

R. Kepala Divisi

(19)

B. Publik

Publik

Diagram 3. 5. Pola Hubungan Ruang Publik Sumber: Analisa Pribadi

Pintu Utama

Parkir Pengelola Area Drop Off Parkir Pengunjung

Lobby

Resepsionis

Cafe ATM Centre

R. Pameran Toko

Cinderamata

Mini Theater

Perpustakaan Workshop

(20)

C. Servis

Servis

Diagram 3. 6. Pola Hubungan Ruang Servis Sumber: Analisa Pribadi

Pintu Utama

R. Genset

Parkir Pengelola Area Drop Off Parkir Pengunjung

Lobby

Restroom

(21)

D. Makro

Privat Publik Servis

Diagram 3. 7. Pola Hubungan Ruang Makro Sumber: Analisa Pribadi

Pintu Utama

Pos Keamanan

Parkir Pengelola Area Drop Off Parkir Pengunjung

Lobby

R. Administrasi R. Direktur

Studio R. Kurator

R. Rapat

R. Kepala Divisi R. Staff

R. CCTV R. Genset

Resepsionis

Cafe ATM Centre R. Pameran

Perpustakaan Mini Theater

Toko Cinderamata

Workshop Amphitheater Restroom

(22)

E. Indoor-Outdoor

Indoor Outdoor

Diagram 3. 8. Pola Hubungan Ruang Indoor/Outdoor Sumber: Analisa Pribadi

Pintu Utama

Pos Keamanan

Parkir Pengelola Area Drop Off Parkir Pengunjung

Lobby

R. Administrasi R. Direktur

Studio R. Kurator

R. Rapat

R. Kepala Divisi R. CCTV

R. Genset

Resepsionis

Cafe ATM Centre R. Pameran

Perpustakaan Mini Theater

Toko Cinderamata

Workshop Amphitheater Restroom

R. Penyimpanan Gudang

(23)

3.1.2.4. Studi Ruang Khusus

A. Ruang Pameran

Ruang pameran merupakan fasilitas utama dalam bangunan, dimana besar keseluruhannya mencapai 50% dari bangunan. Ruang ini memiliki fungsi untuk memamerkan hasil karya seni, oleh karena itu diperlukan sebuah ruang yang dapat membuat pengunjung nyaman.

i. Studi Pola Ruang Pameran

Ruang pameran merupakan sebuah ruang yang menampilkan karya-karya seni. Ruang ini harus ditata dengan baik dan bersifat fleksibel dimana penataan dapat diubah setiap kegiatan pameran supaya pengunjung tidak merasa bosan.

(24)

Gambar 3. 1. Pola Ruang Pameran

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

Sebuah ruang pamer tidak disarankan untuk hanya memiliki satu pintu saja, tetapi setidaknya terdapat dua pintu sebagai pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini dapat meminimalkan terjadinya kemacetan antara pengunjung yang ingin masuk dan yang ingin keluar di situasi ramai.

Gambar 3. 2. Pola Ruang Pameran

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

(25)

dimensi dan hubungan antara tinggi dan lebar ruangan, serta menggunakan warna dan material yang berbeda untuk dinding dan lantai dapat membuat ruang ini terlihat lebih menarik dan tidak membosankan.

Gambar 3. 3. Pola Ruang Pameran

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

Penataan ruang pameran yang bersifat fleksibel dan dapat dipindah-pindah dapat membuat ruang pamer terlihat lebih menarik.

ii. Pameran Karya Seni

(26)

berbeda, hal ini dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran ruang yang diperlukan.

Gambar 3. 4. Dimensi Karya Seni 2D Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 3. 5. Dimensi Karya Seni 3D Sumber: Anaisa Pribadi Tabel 3. 14. Dimensi Karya Seni

Jenis Koleksi

Ukuran (cm)

Kecil (A)

Sedang (B)

Besar (C)

Ekstra (D) 2

Dimensi

Panjang 15-75 75-150 150-400

(27)

Lebar 15-75 75-150 150-300

>300

3

Dimensi

Panjang 5-75 75-150 150->300

>300

Lebar 5-75 75-150 150- >300

>300

Tinggi 30-75 75-150 150-300

300->350 Sumber: Analisa Pribadi

iii. Standard Kenyamanan Visual

Kenyamanan seseorang dalam memandang secara horizontal memiliki standard 30o ke kiri dan ke kanan, dengan batas visual 62o ke kiri dan ke kanan. Sedangkan kenyamanan memandang seseorang secara vertical memiliki standard 30o ke atas dan 400 ke bawah.

(28)

Gambar 3. 7. Kenyamanan Visual Vertikal Sumber: Dok. Pribadi

Dalam melihat karya seni, diperlukan jarak pandang yang sesuai supaya pengunjung dapat menikmati karya seni yang ada dengan baik.

Untuk karya seni dua dimensi yang berukuran kecil, diperlukan jarak pandang 0,5 meter hingga 1 meter, sedangkan untuk lukisan yang berukuran sedang diperlukan jarak pandang sekitar 1 meter hingga 2 meter, dan untuk lukisan yang berukuran besar diperlukan jarak pandang 2 meter hingga 4 meter.

Gambar 3. 9. Kenyamanan Memandang Manusia

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

Gambar 3. 8. Kenyamanan Memandang Manusia

(29)

Gambar 3. 10. Standard Kenyamanan Visual

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

Begitu pula terhadap karya seni tiga dimensi, dengan kenyamanan cara memandang manusia, diperlukan jarak pandang yang tidak terlalu dekat dan dapat dinikmati dari berbagai arah sehingga pengunjung dapat melihat keseluruhan karya seni dengan baik.

Gambar 3. 11. Kenyamanan Visual 3D

(30)

iv. Persyaratan Ruang Pameran

Gambar 3. 12. Pencahayaan pada Ruang Pameran

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

Pencahayaan merupakan hal kritis dalam ruang pamer pula. Ruang pamer membutuhkan besar cahaya yang pas, sehingga tidak terlalu redup namun tidak terlalu silau. Disarankan untuk dapat memasukan cahaya alami tetapi perlu diperhatikan supaya cahaya tidak mengenai karya seni yang ada secara langsung supaya tidak merusak karya seni yang ada.

(31)

Untuk menjaga keawetan karya seni yang ada, disarankan temperatur berkisar 20-22oC, dengan pengaturan kelembaban untuk kayu 55-60%, kanvas 50-55%, kertas 45-50%, serta metal maksimal 40%.

v. Kebutuhan Luas Ruang Pameran

Untuk mengetahui besaran ruang yang dibutuhkan, harus mengetahui terlebih dahulu apa saja yang ada didalamnya. Dari hasil studi banding yang telah dilakukan, karya seni 2D lebih didominasi oleh lukisan ukuran sedang, sedangkan lukisan dengan ukuran besar hanya 20% saja. Sehingga total karya seni 2D yang dipamerkan adalah 50 lukisan, dengan 40 lukisan sedang dan 10 lukisan besar. Sedangkan untuk karya seni 3D jumlahnya hanya 20% dari karya seni 2D yaitu 10 patung dengan 5 patung sedang dan 5 patung besar. Serta 5 seni video art dan 2 seni instalasi.

Gambar 3. 13. Jarak Pengamat Sumber: Analisis Pribadi

(32)

dapat mengamati seni yang ada namun tetap terdapat jarak untuk akses sirkulasi.

Untuk menghitung jarak pengamat dan jarak objek dari lantai dapat menggunakan rumus:

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐢

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

Jarak Objek

= Tinggi manusia – (Tinggi objek – (tan30o x JP) Sedangkan untuk sirkulasi diperlukan akses yang cukup besar supaya pengunjung dapat berkeliling ruang pameran dengan nyaman yaitu 300%, sehingga pengunjung tidak perlu saling mengunggu saat berkeliling dalam ruang pameran.

 Ruang pameran 2D - Lukisan sedang

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟏,𝟓 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 1,3 m

Jarak Objek = Tm – (To – (tan30o x JP) = 1,6m – ( 1,5m – (0,577 x 1,3m) = 1,6m – (1,5m – 0,75m)

(33)

Gambar 3. 14. Jarak Pengamat Lukisan Sedang Sumber: Analisis Pribadi

- Lukisan besar

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟒 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 3,48 m

Jarak Objek = Tm – (To – (tan30o x JP) = 1,6m – (3m – (0,577 x 3,48m) = 1,6m – (3m – 2m)

(34)

 Patung sedang

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟏,𝟓𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 1,3 m

Jarak Objek = Tm – (To – (tan30o x JP) = 1,6m – ( 1,5m – (0,577 x 1,3m) = 1,6m – (1,5m – 0,75m)

= 1,6m – 0,75m = 0,85m

Gambar 3. 16. Jarak Pengamat Patung Sedang Sumber: Analisis Pribadi

 Patung besar

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟑𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 2,6 m

Jarak Objek = Tm – (To – (tan30o x JP) = 1,6m – (3m – (0,577 x 2,6m) = 1,6m – (3m – 1,5m)

(35)

Gambar 3. 17. Jarak Pengamat Patung Besar Sumber: Analisis Pribadi

 Video art

Jarak Pengamat = 1,8 x 1,11m = 2m 1,11m x 2m = 2,22 m2 Jarak Objek = Tm – (To : 2)

= 1,53m – (0,69m : 2) = 1,53m – 0,345 = 1,19 m

Gambar 3. 18. Jarak Pengamat Video Art Sumber: Analisis Pribadi

 Seni instalasi

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

(36)

= 1,6m – (3m – (0,577 x 3,5m) = 1,6m – (3m – 2.02m)

= 1,6m – 0,98m = 0,62m

Gambar 3. 19. Jarak Pengamat Seni Instalasi Sumber: Analisis Pribadi

B. Mini Theater

Gambar 3. 20. Jarak Memandang Theater

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

(37)

3.1.2.5. Studi Kebutuhan Ruang

Tabel 3. 15. Studi Kebutuhan Ruang No

. Nama Ruang Luas (m

2) Sirkulasi Total Luas (m2) 1 Ruang

Pameran

Karya seni 2D: - Lukisan sedang:

1,5m x 1,5m Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟏,𝟓 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 1,3 m

1,5m x 1,3m = 1,95m2

300% 7,8 m2

Jumlah ruang: 40 unit 312 m2

- Lukisan besar: 3m x 4m

Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟒 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 3,48 m

4m x 3,48m = 13,92m2

(38)

Jumlah ruang: 10 unit 556,8 m2

Karya Seni 3D: - Patung sedang: 1,5m x 1,5m x 1,5m Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟏,𝟓 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 1,3 m

(1,3m + 1,5m + 1,3m) x (1,3m + 1,5m + 1,3m) = 16,81m2

300% 67,24 m2

(39)

- Patung besar: 3m x 3m x3m Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟑 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 2.6 m

(2,6m + 3m + 2,6m) x (2,6m + 3m + 2,6m) = 67,24 m2

300% 268,96 m2

Jumlah ruang: 5 unit 1.344,8m2

Karya seni video art: TV : 1,11m x 0,69m Jarak Pengamat = 1,8 x 1,11m = 2m 1,11m x 2m = 2,22 m2

300% 8,88 m2

(40)

Karya seni instalasi: 4m x 4m x 3m Jarak Pengamat = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎

= 𝟒 𝐦

𝟏,𝟏𝟓 = 3,5m

(3,5m + 4m + 3,5m) x (3,5m + 4m + 3,5m) = 121m2

300% 484m2

Jumlah ruang: 2 unit 968 m2

2 3D Art Museum

Panel 3D : 5m x 5m = 25m2

(41)

Kursi:

3 x 0.45m x 0,45m = 0.6m2

Jumlah ruang: 20 unit 1.024 m2

3 Children’s

Exhibition

Panel:

10 x 3m x 0,3m = 9m2 Patung mainan: 5 x 1m x 2m = 10m2 Meja:

3 x 0,6m x 2m = 3,6m2 Kursi:

6 x 0,45 x 2m = 5,4m2 Papan tulis hitam:

3 x 0,15m x 5m = 2,25m2 Rak buku:

2m x 0,6m = 1,2m2 Perosotan ayunan: 1,77m x 1,6m = 2,83 m2

Foam Zone: Wadah busa:

(42)

Kerangka berlubang: 3 x 1m x 2m = 6m2

Jumlah ruang: 1 unit 165,12m2

4 Lobby Meja:

5 x 1m x 0.6m = 3m2 Sofa:

15 x 0,6m x 0,6m= 5,4m2

300% 33,6 m2

Jumlah ruang: 3 unit 100,8 m2

5 Resepsionis Meja:

2,5mx0,6m=1.5m2 Kursi:

2x0,6mx0,6m= 0.72m2

(43)

Jumlah ruang: 3 unit 16,65m2

6 Mini Theater Kursi:

200 x 0,5mx0,5m = 50m2 LCD:

5m x 0,2m = 1m2

Jarak Pandang = 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐫

𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎+𝐓𝐚𝐧 𝟑𝟎 = 𝟓 𝐦 𝟏,𝟏𝟓 = 4.35 mx15,3m = 66,5m2

200% 219,5m2

Jumlah ruang: 1 unit 219,5m2

(44)

210 x 0,45m x 0,45m = 42,53m2

Panggung:

3,14 x 5m x 5m = 78,5 m2

Jumlah ruang: 1 unit 363,09m2

8 Toko

Cinderamata

Meja:

1,2m x 0,6m = 0,72m2 2x 1m x 2m = 4m2 Kursi:

0,45m x 0,45m= 0,2 m2 Etalase:

2x 0,6m x 2m= 2,4m2 Rak:

3 x 0,6mx2m= 3,6m2

200% 32,76m2

(45)

9 Workshop Meja:

5 x 1,2m x 2m = 12m2 Kursi:

10x 2m x 0,45m= 9m2 Lemari:

2x 2m x0,6m =2,4m2 10m x 10m = 100m2

200% 70,2 m2

Jumlah ruang: 1 unit 70,2 m2

10 Perpustakaan Meja:

5x 2mx1,2m = 12m2 Kursi:

(46)

30x 0,45mx0,45m = 6,08m2

Rak:

5x 2mx0,6m =6m2

Jumlah ruang: 1 unit 72,24m2

`11 Cafe Meja:

10x 1mx 1m=10m2 Kursi:

40 x 0,45mx0,45m = 8,1m2

300% 72,4m2

Jumlah ruang: 1 unit 72,4m2

(47)

0,6m x 0,8m= 0,48m2 Kompor:

0,6m x 0,8m= 0,48m2 Meja saji:

0,6m x 1m= 0,6m2 Meja racik:

0,6m x 1,2m= 0,72m2 Meja cuci:

0,6m x 1m= 0,6m

Jumlah ruang: 1 unit 8,64m2 13 Studio Meja:

5 x 1,2m x 2m = 12m2 Kursi:

10x 2m x 0,45m= 9m2 Lemari:

2x 2m x0,6m =2,4m2 10m x 10m = 100m2

200% 70,2 m2

(48)

14 R. Direktur Meja:

2m x 0.6m = 1.2m2 Kursi:

3 x 0,6m x 0,6m= 1,08m2 Lemari:

2m x 0.6m = 1.2m2 Sofa:

3 x 0,6m x 0,6m = 1,08m2

200% 13,68m2

Jumlah ruang: 1 unit 13,68m2

15 R. Kurator Meja:

2m x 0.6m = 1.2m2 Kursi:

3 x 0,6m x 0,6m= 1,08m2 Lemari:

2m x 0.6m = 1.2m2 Sofa:

3 x 0,6m x 0,6m = 1,08m2

150% 13,68m2

(49)

16 R. Kepala Bagian

Meja:

2m x 0.6m = 1.2m2 Kursi:

3 x 0,6m x 0,6m= 1,08m2 Lemari:

2m x 0.6m = 1.2m2 Sofa:

3 x 0,6m x 0,6m = 1,08m2

150% 13,68m2

Jumlah ruang: 1 unit 13,68m2

17 R. Rapat Meja:

2.8mx1.5m=4.2m2 Kursi:

(50)

8 x 0,6m x 0,6m=2.88m2 Lemari:

2mx 0.6m=1.2m2

Jumlah ruang: 1 unit 24,84m2

18 R. Staff Meja:

1.2mx0.6mx10=7.2m2 Kursi:

0,6m x 0,6m x10=3,6m2 Lemari:

2x 2mx0.6m=2.4m2

200% 34.44m2

Jumlah ruang: 1 unit 34.44m2

(51)

R.

Penyimpanan

2mx1,5m= 3m2 10 lukisan besar: 0,5mx4m= 2m2 5 patung sedang: 3mx4,5m= 13,5m2 5 patung besar: 9mx6m= 54m2 2 seni instalasi: 8mx4m= 32m2

Jumlah ruang: 1 unit 313,5m2

20 Pos Satpam Meja:

1mx0.6m=0.6m2 Kursi:

0,45m x 0,45m =0.2m2

300% 3,2m2

(52)

21 Toilet WC:

0.65mx0.55mx5=1,79m2 Wastafel:

0.95mx0.5mx8=3.8m2

300% 22,35m2

Jumlah ruang: 4 unit 89,4 m2

22 Sculpture Park 50mx30m=1500m2 1500m2

23 RTH 10% taman aktif 150m2

24 R. Genset Genset:

4,5m x 1,7m = 7,65m2

100% 15,3 m2

(53)

25 Janitor 1.2mx1.5m 1,8 m2 Jumlah ruang: 3 unit 5,4 m2

26 R.CCTV Meja:

2,4m x 1m = 2,4m2 Kursi:

2x 0,45m x0,45m = 0,405m2

Lemari:

1,2m x 0,6m = 0,72m2

300% 14,1 m2

(54)

27 R. ME 8mx8m 64m2 Jumlah ruang: 1 unit 64m2

28 Shaft 1mx2m 2 m2

Jumlah ruang: 3 unit 6 m2

29 ATM Centre Mesin ATM:

8 x 0,6m x 0,5m = 2,4 m2 5mx9m

300% 9,6 m2

(55)

Sumber: Analisa Pribadi

Ruang Parkir

Kebutuhan ruang parkir dapat dilihat dari jumlah pelaku yang terdapat didalamnya yaitu pengunjung, seniman dan pengelola. Lahan parkir akan dibedakan menjadi parkir umum untuk pengunjung dan parkir pengelola untuk seniman dan pengelola.

Jumlah pengunjung dalam sehari adalah 1500 orang dan biasanya pengunjung memakan waktu kurang lebih 3 jam dalam tempat ini. Jika jam buka pada artspace ini pukul 09.00-22.00, maka terdapat 4 kali pergantian shift pada area parkir. Jika setiap shift merupakan pagi, siang, sore dan malam maka diasumsikan tingkat keramaiannya adalah 10% pada pagi hari, 20% pada siang hari, 40% pada sore hari dan 30% pada malam hari.

(56)

- Malam : 30% x 1500 orang = 450 orang

Dari hasil diatas, ditemukan bahwa jumlah pengunjung terbanyak adalah pada sore hari yaitu 600 orang. Setiap pengunjung diasumsikan 50% menggunakan sepeda motor, 35% menggunakan mobil, 10% menggunakan bus, dan 5% menggunakan angkutan umum.

 Motor (2 orang) : 50% x 600 orang : 2 orang = 150 motor

 Mobil (4 orang) : 35% x 600 orang : 4 orang = 53 mobil

 Bus (30 orang) : 10% x 600 orang : 30 orang = 2 bus Pada parkir pengelola dengan jumlah pelaku 62 orang, maka diasumsikan 75% menggunakan sepeda motor, 15% menggunakan mobil, dan 10% menggunakan angkutan umum.

 Motor : 75% x 62 orang = 47 motor

 Mobil : 15% x 62 orang = 9 mobil Total kebutuhan luas lahan parkir : Pengunjung

Mobil = 53mobil x (3m x 5m) = 795 m2 Motor = 150motor x (1m x 2m) = 300 m2 Bus = 2bus x (4m x 12m) = 96 m2

Total = (795m2 + 300m2 + 96m2) x 100% = 2.382m2 Pengelola

(57)

Total = (135m2 + 94m2) x 100% = 458m2

3.1.2.6. Studi Citra Arsitektural

Bangunan ini merupakan sebuah kompleks yang memiliki pameran karya seni kontemporer sebagai fasilitas utamanya. Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya sebagai daya tarik masyarakat untuk mengenal seni lebih lagi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan sebuah bangunan dengan eksterior yang menarik sehingga mampu menarik orang untuk berkunjung dan menikmati seni didalamnya. Interior yang menarik juga dapat membuat pengunjung tidak bosan dan ingin terus menikmati seni yang ada.

3.2. ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN

3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Pemilihan system struktur yang digunakan dalam bangunan

art space ini berdasarkan kebutuhan aktivitas dan permasalahan desain bangunan.

1. Struktur Bangunan

a. Substructure

Struktur ini ditentukan berdasarkan jenis tanah dan beban bangunan.

(58)

Pondasi ini dipilih karena bangunan terdiri dari 2 hingga 3 lantai, dengan jenis tanah yang cukup keras, sehingga pondasi ini akan cukup memadai. Pondasi ini memiliki plat beton setebal 15-25 cm dengan luas yang menyesuaikan beban bangunan dan daya dukung tanah. (Bowles, 1986)

Gambar 3. 21. Pondasi Footplat Sumber: 1.bp.blogspot.com

Gambar 3. 22. Pondasi Footplat Sumber: belajarsipil.blogspot.co.id

Kelebihan:

(59)

 Hanya membutuhkan sedikit galian tanah karena hanya berada di kolom struktur

 Lebih murah dari sisi biaya Kekurangan:

 Dibutuhkan persiapan bekisting terlebih dahulu

 Harus menunggu keringnya beton terlebih dahulu

 Perlu memahami ilmu struktur

b. Medium Structure

i. Dinding rangka

Dinding rangka merupakan rangkaian kolom yang memikul bebannya bersama. Struktur ini memiliki kekuatan dan kestabilan yang baik dalam mendukung konstruksi atap, dan bersifat fleksibel.

Gambar 3. 23. Dinding Rangka Sumber: architecturoby.blogspot.co.id

ii. Flat Slab

(60)

plat lantai sehingga beban bangunan disalurkan dari plat lantai menuju kolom lalu pondasi. Pada struktur ini, pertemuan antara kolom dan lantai memiliki drop panel.

Gambar 3. 24. Flat Slab Sumber: rahmadsipil.blogspot.co.id

iii. Waffle Slab

Waffle slab merupakan plat lantai yang diberi rusuk dua arah untuk menambah kekuatan dan kekakuan pada arah pemasangannya. Untuk bangunan bentang lebar, slab ini akan sangat menguntungkan, kapasitas tahanan momennya pun cukup besar sehingga tahan terhadap getaran dan beban berat.

(61)

c. Upper Structure

i. Spaceframe

Spaceframe adalah system konstruksi rangka ruang yang menggunakan system sambungan antar batang dengan menggunakan bola baja. Pemasangan struktur ini cepat dan mudah dipasang. Struktur ini cocok untuk bangunan bentang lebar yang menggunakan sedikit kolom.

Gambar 3. 26. Spaceframe Sumber: jasasipil.com

Kelebihan:

 Spaceframe sesuai untuk bangunan bentang lebar

 Konstruksi spceframe sangat ringan

 Dapat diterapkan dalam bentuk atap apapun

 Memiliki umur yang panjang mencapai 100 tahun

 Harga lebih efisien

(62)

Baja merupakan material prefabrikasi sehingga dalam pemasangannya dapat mudah dan cepat. Material ini juga dapat menahan beban yang cukup besar. Konstruksi ini dapat menjadi penutup bangunan dengan bentang mencapai 75 meter.

Kelebihan:

 Tahan api

 Tahan lama

 Tidak memerlukan perawatan khusus

 Tidak mengalami pemuaian atau penyusutan

Gambar 3. 27. Konstruksi Baja

Sumber: kontraktorkonstruksibajaberat.files.wordpress.com

2. Enclosure Bangunan

(63)

Gambar 3. 28. Panel Styro High Density Sumber: archiexpo.com

Panel ini merupakan sebuah sterofoam yang dipadatkan dan diberi kawat beton bertulang. Panel ini mampu menjaga suhu ruangan tetap stabil, sering disebut sebagai thermal insulator

pula. Panel ini memiliki kelebihan tahan gempa dan juga ringan.

b. Cladding

Merupakan pelapis bangunan yang dapat membentuk fasad bangunan. Cladding yang digunakan adalah metal cladding dimana cladding ini memiliki beragam warna dan tekstur, serta tahan api dan air.

(64)

c. Kaca

Kaca yang akan digunakan adalah kaca anti ultraviolet, kaca ini merupakan kaca yang terbuat dari polyester dan terdiri dari beberapa lapisan yaitu lem, lapisan anti ultraviolet, anti inframerah, lapisan logam dan lapisan anti gores. Kaca ini dapat membuat cahaya alami masuk kedalam bangunan tanpa membawa radiasi dan panasnya kedalam bangunan. d. Plafond Acoustic Tile

Plafond ini da pat meredam kebisingan yang tercipta dengan baik. Acoustic tile ini dapat diletakkan di ruang yang membutuhkan tingkat kebisingan yang rendah seperti ruang pameran video art.

Gambar 3. 30. Plafond Acoustic Tile Sumber: www.kineticsnoise.com

3.2.2. Studi Sistem Utilitas

C. Pencahayaan

(65)

Pencahayaan alami dapat digunakan untuk meminimalkan penggunaan energy. Dalam penerapannya, cahaya alami dapat dimasukkan melalui jendela, skylight, dan dapat diatur supaya bayangan yang jatuh memiliki bentuk yang menarik.

Gambar 3. 31. Pencahayaan Alami dalam Ruang Pameran

Sumber: Chiara, Joseph De.,John Hancock Callender.1983. Time Saver Standards for Building Types. Singapore: McGraw-Hill Inc.

 Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan berfungsi sebagai pengganti cahaya matahari, cahaya buatan diperlukan di ruangan dimana cahaya alami tidak diperbolehkan masuk dan juga pada malam hari dimana cahaya alami sudah tidak ada. Cahaya buatan sangat dibutuhkan di ruang pameran pula, sebagai pengindah karya seni yang ada.

(66)

Lampu ini merupakan pencahayaan buatan yang sinarnya langsung jatuh ke bawah. Jenis lampu ini dapat berupa LED yang berfungsi untuk menerangi ruangan.

Gambar 3. 32. Lampu Downlight Sumber: harga-jual.com

 Lampu uplight

Lampu uplight ini merupakan lampu yang diletakkan dibawah dan sinarnya mengarah ke atas. Pencahayaan ini dapat membuat ilusi sebuah ruang yang sempit terasa lebih luas.

(67)

 Lampu spotlight

Lampu ini merupakan lampu sorot yang fungsinya untuk mempertegas karya seni yang ada supaya terlihat lebih hidup dan menarik, Pada ruang pameran yang bersifat temporer, lampu ini diberi railing sehingga dapat dipindah-pindah menurut letak karya seni.

Gambar 3. 34. Lampu Spotlight Sumber: tokoeceran.com

 LED Planar Lighting

Lampu ini merupakan serangkaian lampu LED yang memiliki bentuk fleksibel sehingga dapat dipasang dimanapun menghiasi bangunan.

(68)

 Luminous Ceiling

Lampu ini merupakan kumpulan LED yang tersembunyi dan disebar dengan rata melalui sebuah permukaan panel yang tipis.

Gambar 3. 36. Luminous Ceiling Sumber: largeluminoussurfaces.com

B. Penghawaan

(69)

Gambar 3. 37. AC Central Sumber: cvastro.com C. Tangga

Tangga memiliki standard kemiringan 28o-35o dengan antrede 30cm dan optrede 17cm. Namun jika melihat dari sisi kenyamanannya, optrade 12cm-13cm dan untuk keamanan, antrede 45cm-47cm.

D. Ramp

Ramp merupakan akses untuk difabel pengganti tangga. Kemiringan ramp yang dianjurkan adalah 7o atau 1:7.

Penggunaan material pada ramp disarankan memiliki tekstur yang kasar supaya tidak mudah tergelincir.

3.2.3. Studi Pemanfaatan Teknologi

(70)

Teknologi adalah untuk mengubah sinar matahari menjadi energy listrik. Penggunaan teknologi akan sangat efisien dan menghemat energy.

Gambar 3. 38. Solar Photovoltaic Sumber: pregnancybesttips.xyz

Rain Water Treatment

(71)

Gambar 3. 39. Rainwater Harvesting Sumber: spartanwatertreatment.com

3.3. ANALISA PENDEKATAN KONTEKS LINGKUNGAN

3.3.1. Analisa Pemilihan Lokasi

A. Persyaratan Pemilihan Lokasi

Dalam merancang Jakarata Contemporary Art Space

terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan lokasi, yaitu:

 Berada di tengah keramaian namun tidak susah dijangkau.

 Terdapat sarana dan prasarana yang memadai di sekitar lokasi.

B. Pemilihan Lokasi

(72)

Gambar 3. 40. Kecamatan Mampang Prapatan Sumber: 3.bp.blogspot.com

Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Selatan, dimana kecamatan ini berada dekat dengan banyak komunitas kesenian seperti KOI Kemang Gallery, Linda Gallery, Dia.Lo.Gue, Galeri 678.

Kecamatan ini memiliki luas 773 Ha, dengan 596 Ha merupakan perumahan, 7 Ha merupakan industry, dan 23 Ha merupakan kantor dan gudang.

b. Kekuatan Alam

Iklim

(73)

29oC dengan tingkat kelembaban yang tinggi sekitar 85%.

Ekologi

Kecamatan ini didominasi dengan perumahan penduduk yang kepadatan penduduknya mencapai 18.237,73 jiwa/km2. Sehingga mayoritas bangunan yang ada merupakan bangunan perumahan dan masih sedikit ditemui bangunan tingkat tinggi.

Keadaan Tanah

Kecamatan ini dapat dikategorikan sebagai perbukitan rendah yang memiliki tingkat kemiringan 0,25% dengan ketinggian tanahnya mencapai 5-50 meter di atas permukaan laut.

Lingkungan Sekitar

Pada kecamatan ini dapat ditemui banyak komunitas seni didalamnya yaitu KOI Kemang Gallery, Linda Gallery, Dia.Lo.Gue, Galeri 678. Selain itu terdapat beberapa fasilitas lainnya seperti Sekolah Pelita Harapan, Playparq, Indonesia Banking School, POP! Hotel, dan Fave Hotel Kemang.

c. Kekuatan Buatan

(74)

Kecamatan dengan luas 773 Ha ini memiliki kepadatan penduduk yang mencapai 141.160 jiwa, dan hanya 30 Ha yang merupakan industri dan kantor.

Regulasi

 Memiliki rasio ruang terbuka biru minimal 5% dan mengoptimalkan RTH

d. Amenitas Alami

View

Kecamatan ini didominasi view yang merupakan perumahan penduduk.

Topografi

Kecamatan ini memiliki topografi yang sangat landai yaitu 0.25%.

Air

Terdapat air PDAM yang dikelola oleh pemerintah setempat.

e. Amenitas Buatan

Jaringan Kota

Kecamatan ini memiliki batas wilayah: Utara : Kecamatan Setiabudi

Barat : Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan Cilandak

(75)

Timur : Kecamatan Pancoran

II. Alternatif 02 Kecamatan Kebayoran Lama

Gambar 3. 41. Kecamatan Kebayoran Lama Sumber: wikimedia.org

Kecamatan dengan luas 1.932 Ha ini terdiri dari 1.346 Ha yang merupakan perumahan, 154 Ha merupakan industry, 357 Ha merupakan kantor dan gudang, 90 Ha merupakan taman dan 47 Ha merupakan waserda.

i. Kekuatan Alam

1. Iklim

Berada di iklim tropis, wilayah ini memiliki suhu rata-rata 27oC per tahun dengan tinggi kelembapan 80%.

2. Ekologi

(76)

banyak, terdapat bangunan dengan konsep bentang lebar pula.

3. Keadaan Tanah

Jakarta Selatan yang berada pada perbukitan rendah memiliki tingkat kemiringan 0.25% dengan ketinggian tanahnya yang mencapai 5-50 meter di atas permukaan laut.

4. Lingkungan Sekitar

Pada area ini terdapat komunitas seni dan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan yang terjadi dalam art space, seperti Gardu House, Jonas Photo, WA Photography, Gandaria City Mall, Pondok Indah Mall, Pondok Indah Waterpark, SD Negeri 03 Pagi, SD Islam Al-Azhar 4, Universitas Satya Negara Indonesia, Stadion Gelora Bung Karno, dan T Hotel. Area ini memiliki

fasilitas rekreasi yang cukup banyak.

ii. Kekuatan Buatan

1. Pranata

Kecamatan dengan luas 1.932 Ha ini memiliki total penduduk sebesar 270.423 jiwa dengan kepadatan penduduknya 14.004,30 jiwa/km2.

2. Regulasi

iii. Amenitas Alami

(77)

Kecamatan ini didominasi dengan view perumaham penduduk.

2. Topografi

Topografi kecamatan ini sangat landai yaitu 0.25%.

3. Air

Sumber air bersih dari kecamatan ini telah disediakan oleh PDAM.

iv. Amenitas Buatan

1. Jaringan Kota

Kecamatan ini berbatasan wilayah dengan: Utara : Jakarta Barat

Timur : Kecamatan Kebayoran Baru dan Kecamatan Cilandak

Selatan : Kecamatan Cilandak Barat : Kecamatan Pesanggrahan

(78)

Tabel 3. 16. Kriteria Pemilihan Lokasi

Kriteria Lokasi Bobot

Kec. Mampang Prapatan Kec. Kebayoran Lama Nilai Hasil Nilai Hasil Lokasi

Lokasi strategis dan dapat diakses kendaraan

40%

3 120 3 120

Lokasi berada di daerah dengan tingkat pariwisata tinggi

3 120 3 120

Lokasi dekat dengan komunitas seni

3 120 3 120

Lokasi dekat dengan fasilitas pendidikan

3 120 3 120

Lingkungan

Berada di lingkungan dengan kelembaban rendah

20%

1 20 2 40

Berada di lingkungan dengan kebisingan rendah

2 40 2 40

Infrastruktur

Terdapat sumber air

20%

3 60 3 60

Mudah dilewati kendaraan 3 60 3 60

Terdapat jaringan listrik 3 60 3 60

Aksesibilitas

Dilewati kendaraan umum

20% 3 60 3 60

Akses pencapaian mudah 3 60 3 60

Total 100% 840 860

(79)

3.3.2. Analisa Pemilihan Tapak

A. Lokasi Tapak

i. Alternatif Tapak 1

Gambar 3. 42. Altenatif Tapak 1 Sumber; Dokumen Pribadi Jalan utama :

Jalan Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Jalan Sekunder :

(80)

Timur : Jalan Praja, pemukiman penduduk Selatan : Jalan Praja, pemukiman penduduk Barat : Jalan Ciputat Raya, T Hotel, SPBU Pertamina

Luas tapak : 26.000 m2

1. Kekuatan Alam

a. Iklim

Tapak berada di iklim tropis dan lembab dengan suhu 27oC.

b. Ekologi

Kondisi tapak eksisting merupakan sebuah lapangan kosong dan perumahan penduduk, Gambar 3. 44. Daerah Sekitar Tapak

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 43. Bangunan dalam Tapak Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 3. 46. Daerah Sekitar Tapak Sumber: Dok. Pribadi

(81)

serta terdapat beberapa vegetasi seperti pohon angsana dan pohon cemara.

c. Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar tapak merupakan daerah yang sedang berkembang, sudah terdapat bangunan tingkat tinggi dan terdapat fasilitas yang cukup lengkap.

2. Kekuatan Buatan

a. Regulasi

Area ini memiliki regulasi koefisien dasar bangunan sebesar 30% dan koefisien lantai bangunan sebesar 1,2.

3. Amenitas Alami

a. View

Merupakan view perumahan penduduk dan perkantoran.

b. Topografi

Topografi yang sangat landai yaitu 0,25%

4. Amenitas Buatan

a. Jaringan Kota

(82)

ii. Alternatif Tapak 2

Gambar 3. 47. Alternatif Tapak 2 Sumber: Dok. Pribadi Jalan utama :

Jalan Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Jalan sekunder :

Jalan Masjid Nur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Jalan Kebon Nanas, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Batas Tapak :

(83)

Selatan : Jalan Arteri Permata Hijau, pemukiman penduduk

Barat : Lahan Kosong

Luas tapak : 16,188 m2

1. Kekuatan Alam

a. Iklim

Tapak berada di iklim tropis dan lembab dengan suhu 27oC.

b. Ekologi

Kondisi tapak eksisting merupakan sebuah lahan kosong dan perumahan penduduk, Gambar 3. 49. Bangunan Sekitar Tapak

Sumber: Dok. Pribadi Gambar 3. 48. Jalan Sekunder Tapak Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 3. 51. Jalan Sekunder Tapak

(84)

dimana didalamnya terdapat beberapa vegetasi seperti pohon angsana dan pohon pisang.

c. Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar tapak merupakan daerah yang sudah berkembang, terdapat banyak bangunan tinggi di daerah sekitar tapak.

2. Kekuatan Buatan

a. Regulasi

Peraturan yang berada di daerah ini adalah koefisien dasar bangunan sebesar 30% dan koefisien lantai bangunan sebesar 1,2.

3. Amenitas Alami

a. View

View yang ada didominasi dengan perumahan penduduk.

b. Topografi

Topografi yang ada memiliki kemiringan 0.25%.

4. Amenitas Buatan

a. Jaringan Kota

(85)

B. Pemilihan Tapak

Tabel 3. 17. Kriteria Pemilihan Tapak

Kriteria Lokasi Bobot Tapak 1 Tapak 2 Nilai Hasil Nilai Hasil Lokasi

Lokasi strategis 40% 3 120 3 120

Lokasi berada di daerah dengan tingkat pariwisata tinggi

2 80 2 80

Lokasi dekat dengan fasilitas pendidikan

3 120 3 120

Lingkungan

Berada di lingkungan dengan kelembaban rendah

20% 1 20 1 20

Berada di lingkungan dengan kebisingan rendah

1 20 2 40

Infrastruktur

Terdapat sumber air 20% 3 60 3 60

Mudah dilewati kendaraan 3 60 3 60

Terdapat jaringan listrik 3 60 3 60

Aksesibilitas

Dilewati kendaraan umum 20% 3 60 3 60

Akses pencapaian mudah 3 60 3 60

Total 100% 660 680

Gambar

Tabel 3. 5. Jadwal Kegiatan Seniman
Tabel 3. 10. Sifat Ruang Utama
Tabel 3. 12. Sifat Ruang Pengelola
Tabel 3. 13. Sifat Ruang Pengelola
+7

Referensi

Dokumen terkait