• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROPINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI

DENGAN AGUSTUS 2008

Pada Agustus 2008, jumlah angkatan kerja mencapai 666.000 orang, bertambah sebanyak 13.463 orang (2,06 persen) dibandingkan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2008, yaitu sebesar 652.537 orang.

Jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2008 sebesar 612.667 orang, bertambah sebanyak 15.508 orang (2,60 persen) jika dibandingkan dengan keadaan pada bulan Februari 2008 (597.159 orang).

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga menunjukkan sedikit kenaikan, yaitu dari 65,61 persen pada Februari 2008 menjadi 66,09 persen pada Agustus 2008, atau meningkat 0,48 persen selama periode tersebut.

Tingkat pengangguran pada Februari 2008 adalah 8,49 persen atau sebanyak 55.378 orang , sedangkan pada Agustus 2008 adalah 8,01 persen atau sebanyak 53.333 orang, jadi secara relatif berkurang 0,38 persen (2.045 orang) selama periode tersebut.

Secara absolut dan relatif keadaan agustus 2008 sektor industri masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kepri yaitu sebesar 185.624 orang (30,3 %) dilanjutkan oleh sektor perdagangan 124.820 orang (20,4 %). Pada Agustus 2008, sebanyak 348.611 orang yang bekerja berstatus sebagai

buruh/karyawan, berkurang sedikit tenaga kerja sebanyak 653 orang (0,02 persen) dibandingkan Februari 2008.

Dari sebanyak 612.667 orang penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja di Propinsi Kepri pada bulan Agustus 2008, ada 56,1 persen tinggal di Kota Batam, 13,3 persen berada di Kabupaten Karimun, kemudian 11,9 persen tinggal di Kota Tanjungpinang. Selebihnya tinggal di Kabupaten Bintan 7,3 persen dan Kabupaten Natuna ada sebesar 5,9 persen serta terakhir tinggal di Kabupaten Lingga ada 5,4 persen.

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Propinsi Kepri pada bulan Agustus 2008 mengalami perubahan yang cukup berarti. Pada bulan Agustus 2008, jumlah angkatan kerja mencapai 666.000 orang, naik sebanyak 13.463 orang dibandingkan keadaan bulan Februari 2008. Sementara jumlah penduduk yang bekerja bertambah 15.508 orang sehingga tingkat pengangguran terbuka menurun dari 8,49 persen pada Februari 2008 menjadi 8,01 persen pada Agustus 2008.

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Seminggu Yang Lalu Februari 2007 – Agustus 2008

URAIAN FEB 2007 AGT 2007 FEB 2008 AGT 2008 Bekerja 583.155 535.797 597.159 612.667 Pengangguran 56.708 53.077 55.378 53.333 Angkatan Kerja Total 639.863 588.874 652.537 666.000 Sekolah 67.247 75.895 72.455 60.596 Mengurus RT 192.966 234.848 240.225 249.224 Lainnya 23.486 34.059 29.314 31.951 Bukan Angkatan Kerja

Total 283.699 344.802 341.994 341.771 Total Penduduk 15+ 923.562 933.676 994.531 1.007.771

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) 69,28 63,07 65,61 66,09

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8,86 9,01 8,49 8,01

Setengah Penganggur Terpaksa 54.717 49.061 48.986 39.732 Setengah Pengangur Sukarela 36.462 45.231 39.080 50.443

Total 91.179 94.292 88.066 90.175

Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2007 dan 2008

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(3)

Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga menunjukkan sedikit kenaikan, yaitu dari 65,61 persen pada Februari 2008 menjadi 66,09 persen pada Agustus 2008 (lihat Tabel 1).

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2008 - Agustus 2008, jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri menunjukkan penambahan yang tidak begitu berarti.

Pada bulan Agustus 2008, sektor industri merupakan sektor yang paling dominan dalam menyerap tenaga kerja, yaitu mencapai 30,3 persen, kemudian disusul oleh tiga sektor lainnya, yaitu sektor perdagangan (20,4 persen), sektor jasa kemasyarakatan (14,9 persen), dan sektor pertanian (13,2 persen).

Penambahan penduduk yang bekerja selama kurun Februari 2008 sampai Agustus 2008, utamanya terjadi pada sektor industri, di mana pada bulan Februari 2008 jumlahnya mencapai 182.356 orang dan bertambah menjadi 185.624 orang pada bulan Agustus 2008, atau terjadi penambahan sebanyak 3.268 orang pada 6 bulan terakhir. Kemudian sektor pertanian menurun cukup signifikan yaitu sebanyak 21.039 orang pada kurun waktu yang sama, demikian pula beberapa sektor lainnya yang menunjukkan penurunan jumlah, yaitu sektor keuangan dan jasa perusahaan dan sektor jasa kemasyarakatan yang menunjukkan penurunan, yaitu sebanyak 3.809 orang untuk sektor jasa kemasyarakatan dan sebanyak 3.271 untuk sektor keuangan dan jasa perusahaan.

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(4)

Tabel 2 Penduduk 15+ yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, Feb 2007 - Agt 2008

LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA FEB 2007 AGT 2007 FEB 2008 AGT 2008 93.525 81.914 102.178 81.139 Pertanian 16,0 15,3 17,1 13,2 7.113 13.465 5.625 10.457 Pertambangan 1,2 2,5 0,9 1,7 177.226 131.246 182.356 185.624 Industri 30,4 24,5 30,5 30,3 2.172 2.158 1.287 2.650

Listrik, Gas & Air

0,4 0,4 0,2 0,4 37.268 45.681 41.193 46.979 Bangunan 6,4 8,5 6,9 7,7 113.171 117.170 112.298 124.820 Perdagangan 19,4 21,9 18,8 20,4 51.626 51.295 44.312 60.168 Angkutan dan Pergudangan

8,9 9,6 7,4 9,8

14.409 9.690 12.781 9.510

Keuangan & Jasa Perusahaan

2,5 1,8 2,1 1,6 86.645 83.178 95.129 91.320 Jasa Kemasyarakatan 14,9 15,5 15,9 14,9 583.155 535.797 597.159 612.667 Total 100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2007 dan 2008

3. Pergeseran Status Pekerjaan

Dari tujuh pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi dua kelompok utama terkait dengan kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu.

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus “buruh/karyawan” memiliki jumlah tertinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain dan jumlahnya berkurang sedikit, yaitu dari 349.264 orang pada Februari 2008 menjadi 348.611 orang pada Agustus 2008, atau turun sebanyak 653 orang selama enam bulan terakhir.

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(5)

Sedangkan jumlah tertinggi kedua adalah mereka yang berstatus sebagai “berusaha sendiri” di mana jumlahnya mencapai 150.136 orang pada Agustus 2008 atau terjadi peningkatan sebanyak 2.630 orang selama enam bulan terakhir.

Tabel 3. Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Feb 2007 - Agt 2008

STATUS PEKERJAAN UTAMA FEB 2007 AGT 2007 FEB 2008 AGT 2008 127.290 147.430 147.506 150.136 Berusaha sendiri

21,8 27,5 24,7 24,5

19.397 15.991 28.147 43.422 Berusaha dibantu buruh tidak

tetap/brh tdk dibayar 3,3 3,0 4,7 7,1

13.796 13.838 19.493 19.465 Berusaha dibantu buruh tetap/brh

dibayar 2,4 2,6 3,3 3,2

366.591 314.653 349.264 348.611 Buruh/karyawan

62,9 58,7 58,5 56,9

9.685 7.269 11.586 6.827

Pek bebas pertanian

1,7 1,4 1,9 1,1

24.109 14.279 14.551 19.839 Pek bebas non tani

4,1 2,7 2,4 3,2

22.287 22.337 26.612 24.367 Pek tak dibayar

3,8 4,2 4,5 4,0

583.155 535.797 597.159 612.667 Total

100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2007 dan 2008

4. Jumlah Penduduk Yang Bekerja dan Pengangguran, Februari 2008 dan Agustus 2008

Pada Tabel 1 juga disajikan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan pengangguran. Jumlah penduduk yang bekerja mengalami penambahan dari 597.159 orang pada bulan Februari 2008 menjadi 612.667 orang pada Agustus 2008 atau terjadi penambahan sebanyak 2,60 persen.

Jumlah penganggur terbuka mencapai 55.378 orang (8,49%) pada Februari 2008, berkurang sebanyak 2.045 orang selama enam bulan kemudian sehingga pada bulan Agustus 2008 jumlahnya mencapai 53 333 orang (8,01%). Namun demikian, setengah

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(6)

penganggur, yaitu yang didefinisikan sebagai bekerja kurang dari jam kerja normal, atau seminggu bekerja kurang dari 35 jam, jumlahnya justru meningkat. Untuk setengah pengangguran terpaksa, yang didefinisikan sebagai bekerja di bawah jam kerja normal secara terpaksa, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia menerima pekerjaan lain/tambahan, jumlahnya turun dari 48.986 orang pada Februari 2008 menjadi 39.732 orang pada bulan Agustus 2008. Sedangkan setengah pengangguran sukarela, yaitu yang didefinisikan sebagai bekerja di bawah jam kerja normal namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain, jumlahnya meningkat dari 39 080 orang pada Februari 2008 menjadi 50.443 orang pada bulan Agustus 2008.

4. Jumlah Penduduk Yang Bekerja dan Pengangguran Menurut Kabupaten/ Kota

Dari sebanyak 612.667 orang penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja di Propinsi Kepri pada bulan Agustus 2008, sebanyak 56,1 persen tinggal di Kota Batam, 13,3 persen tinggal di Kabupaten Karimun, 11,9 persen berada di Kota Tanjungpinang, masing-masing di bawah 10 persen tinggal di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Natuna, sisanya tinggal Kabupaten Lingga, yaitu masing-masing 7,3 persen, 5,9 persen dan 5,4 persen. Secara lebih jelas gambaran daya serap tenaga kerja Agustus 2008 per kabupaten/kota dapat dilihat pada Gambar 1.

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(7)

Gambar 1. Penduduk 15+ yang Bekerja di Kepulauan Riau, Agustus 2008 33.321 36.156 343.973 72.800 44.822 81.595 Kab. Karimun Kab. Bintan Kab. Natuna Kab. Lingga Kota Batam

Kota Tanjung Pinang

Banyaknya pengangguran di Propinsi Kepri pada bulan Agustus 2008 sebanyak 53.333 orang, atau tingkat penganggurannya sebesar 8,01 persen. Jika dirinci menurut Kabupaten/Kota, tingkat pengangguran tertinggi adalah di Kabupaten Bintan, yaitu sebesar 13,21 persen (6.823 orang), disusul oleh Kabupaten Karimun, sebesar 10,53 persen (9.608 orang). Sedangkan tingkat pengangguran terendah adalah di Kabupaten Natuna, yaitu sebesar 4,91 persen (1.868 orang), secara lebih jelas perbandingan tingkat pengangguran Agustus 2008 per kabupaten/kota di Provinsi Kepri dapat di lihat pada Gambar 2.

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

(8)

10,53 13,21 4,91 8 6,69 9,33 0 2 4 6 8 10 12 14 Kab. Karimun Kab. Bintan Kab. Natuna Kab. Lingga Kota Batam Kota Tanjung Pinang Gambar 2. Tingkat Pengangguran di Kepulauan Riau, Agustus 2007

Berita Resmi Statistik No.90/01/21/Th.IV, 5 Januari 2009

Gambar

Tabel 2 Penduduk 15+ yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama,   Feb 2007 - Agt 2008
Tabel 3.  Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama,   Feb  2007 - Agt 2008
Gambar 1. Penduduk 15+ yang Bekerja di Kepulauan  Riau, Agustus 2008  33.321 36.156 343.973 72.800 44.82281.595  Kab
Gambar 2. Tingkat Pengangguran di Kepulauan Riau, Agustus 2007

Referensi

Dokumen terkait

Java adalah turunan dari C, sehingga Java memiliki sifat C yaitu Case sensitive, yaitu membedakan antara huruf besar dan kecil Dalam sebuah file program di

ME mengundang pasangan suami istri yang ingin menghangatkan kembali relasi suami istri dan belum pernah bergabung dalam ME untuk mengikuti Week-end yang akan diadakan

Adapun perangkat pengaturan hak cipta terakhir saat ini adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.Pengertian mengenai hak cipta sendiri dirumuskan

Meskipun sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian tentang ekstraksi DNA pada kayu, namun sama halnya dengan ekstraksi pada sampel daun, pengenceran hasil ekstraksi pada kayu

Tekno-Meter merupakan panduan umum yang memberikan gambaran tingkat kematangan sebuah teknologi secara universal, Tekno-Meter juga dapat diterapkan guna mengukurTingkat

dapat menyediakan informasi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bagi DPPU Halim Perdanakusuma dan dapat dilihat dari beberapa dimensi sehingga memudahkan pihak eksekutif

Kita juga akan melihat TGFU dari perspektif psikologi, Thorpe menganalisis bahawa dalam meletakkan psikologi dalam TGFU sebagai kerangka kerja pendorong.TGFU menekankan pada

Penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu pengaruh usia, gender , status sosial ekonomi dan