• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGAJARAN DI STKIP PGRI PASURUAN TA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGAJARAN DI STKIP PGRI PASURUAN TA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

55

IMPLEMENTASI LESSON STUDI

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGAJARAN DI STKIP PGRI PASURUAN TA 2014-2015

Lestari setyowati

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Pasuruan

lestari.setyowati@yahoo.co.id

ABSTRAK: Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di tingkat perguruan tinggi. Salah satunya adalah dengan melaksanakan lesson studi. Lesson studi selama beberapa semester telah dilaksanakan di STKIP PGRI Pasuruan. Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan implementasi pelaksanaan Lesson studi di STKIP PGRI Pasuruan pada semester ganjil 2014-2015. Terdapat lima program studi yang terlibat dalam pelaksanaan lesson studi di semester ini, yaitu prodi Pendidikan PKn, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Pendidikan Matematika. Hasil lesson studi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan kualitas pengajaran tidak hanya dari dosen model, namun juga dari tim dosen lain yang terlibat dalam hal persiapan pengajaran, pelaksanaan pengajaran, dan evaluasi pengajaran.

Kata Kunci: lesson studi, persiapan pengajaran, proses pembelajaran, kualitas pengajara

PENDAHULUAN

Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam pendidikan dan pengajaran dapat dilakukan melalui Lesson study. Lesson study adalah salah satu program kegiatan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan kualitas pembelajaran yang dikembangkan di perguruan tinggi untuk menganalisis suatu praktik pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis riset untuk menemukan inovasi pembelajaran tertentu. Lesson Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan pengembangan profesional dosen yang bercirikan dosen membuka pelajaran

yang dikelolanya untuk teman sejawat lainnya sebagai observer, sehingga memungkinkan dosen lainnya untuk dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan sejawatnya. Lesson study merupakan proses pelatihan dosen yang bersiklus, diawali dengan seorang dosen: 1) merencanakan pelajaran melalui eksplorasi akademik terhadap materi ajar dan alat-alat pelajaran; 2) melakukan pembelajaran berdasarkan rencana dan alat-alat pelajaran yang dibuat, mengundang sejawat untuk mengobservasi; 3) melakukan refleksi terhadap pelajaran tadi melalui tukar pandangan, ulasan, dan diskusi dengan para observer. Oleh karena itu, implementasi program lesson study

(2)

56 perlu dimonitor dan dievaluasi sehingga akan diketahui bagaimana keefektifan, keefesienan dan perolehan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Menurut Subadi (2013) Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan agar terjadi peningkatan keprofesionalan pendidik terus menerus. Bila pembinaan tidak dilakukan secara terus menerus maka keprofesionalan dapat menurun dengan bertambahnya waktu. Pembinaannya melalui pengkajian pembelajaran secara berkala dan berkolaborasi.

Pendekatan lesson study merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, dimana fokus dari pelaksanaan lesson studi bukanlah pada guru, namun pada kemajuan belajar siswa. Lesson study sebagai salah satu program kegiatan untuk meningkatkan kompetensi dosen, mahasiswa, dan guru pada saat ini dikembangkan di STKIP PGRI Pasuruan. Dengan lesson studi dosen dan tim dosen teman sejawat akan belajar untuk bersikap terbuka dan bersedia berbagai ide mengenai teknik-teknik terbaru pembelajaran. Karena pada dasarnya, praktik pembelajaran pada lesson studi adalah dalam bentuk pembelajaran berbasis riset dimana tujannya untuk menemukan inovasi pembelajaran tertentu.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan lesson studi yang terdapat di lima program studi di STKIP PGRI Pasuruan, terutama untuk a) mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan Lesson studi, b) mengetahui persepsi dosen model

terhadap pelaksanaan kegiatan plan, do, dan see dalam tahapan kegiatan lesson studi, c) mengidentifikasi persepsi dosen model terhadap pelaksanaan program lesson study pada prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, PKn, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia di STKIP PGRI Pasuruan, d) mengidentifikasi masalah yang dihadapi dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, PKn, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia STKIP PGRI Pasuruan dalam mengembangkan model peningkatan kualitas pembelajaran melalui lesson study, e) mengungkapkan konstribusi lesson study dalam penguatan prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, PKn, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia, dan f) mengungkapkan manfaat lesson study

terhadap pengembangan

keprofesionalan dosen dan mahasiswa dan menemukan kriteria pengembangan keprofesionalan dosen dan mahasiswa pada pelaksanaan lesson studi di semester ganjil tahun akademik 2014-2015.

METODE

Pendekatan yang digunakan deskriptif kualitatif. Kegiatan perluasan lesson study untuk penguatan prodi ini terdapat tiga kegiatan pokok yaitu; 1) sosialisasi dan workshop lesson study, 2) workshop pengembangan teaching plan dan teaching material lesson study, 3) pelaksanaan lesson study, (4) seminar hasil dan monevin lesson study

Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Observasi

(3)

57 dilakukan untuk mengamati dosen model dan mahasiswa dalam perkuliahan, sedangkan wawancara mendalam ditujukan kepada dosen model, dan mahasiswa, karena itu, dibutuhkan instrumen berupa: pedoman observasi, dan angket semi terbuka. Proses wawancara sampai memperoleh interpretasi dari informan,

dan kemudian peneliti

menginterpretasikan interpretasi informasi tersebut sampai memperoleh bahasa ilmiah yang tidak merubah makna dari interpretasi pertama. Teknik analisis menggunakan teori Miles yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu; reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Huberman, 1992: 15-21).

Terdapat 5 prodi yang berpartisipasi dalam program ini yaitu, Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, PKn, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia.

Program Studi Pendidikan Bahasa Ingris

Terdapat total delapan dosen yang terlibat dalam pelaksanaan lesson studi dalam prodi Pendidikan Bahasa Inggris pada semester ganjil 2014-2015, total jumlah dosen yang terlihat masih tetap sama, yaitu 8 orang, dengan M.Samsuli Akbar sebagai dosen model untuk mata kuliah Grammar, Putu Ngurah, S.Pd., sebagai observer. Seorang fasilitator (Lestari Setyowati, S.Pd., M.Pd), seorang moderator (Dian Rahma, S. Pd), seorang notulis (Ninik Suryatiningsih, S.Pd., M.Pd), dan empat orang observer ( Yudi HR.SS., M.Pd, Lestari S. S.Pd., M.Pd, Diah Anita, S.Pd., M.Pd, dan Nur Hari

Gede, M.Pd). Pada semester ganjil, lesson studi dilaksanakan bulan Agustus-September 2014.

Program Studi Matematika Pada program studi ini, juga terdapat 8 dosen yang terlibat dalam pelaksanaan lesson studi semester pada semester ganjil bulan Agustus-November 2014. Para dosen prodi Matematika yang turut serta adalah Fuat, S.Pd, (Notulen) Andika Setyo Budi Lestari, S.Pd.,M.Pd, (Dosen Model) Rif‟atul Khusniah, S.Si., M.Si dan Keto Susanto, Drs., M.Si., M.T. Selanjutnya sebagai Moderator adalah Muhammad Aufin, S.Pd., M.M, dengan beberapa observer yaitu Supriyo, Drs., M.Pd., Supriono, S.Pd., M.Si, Khoirul Faizin, Drs., M.Pd. HM. Firdaus Effendy dan Chaula Prihatiningtyas, S.Pd., M.Si. Dosen model atas nama Keto Susanto, Drs., M.Si., M.T. mengampu mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak, dan dosen model kedua, Rif‟atul Khusniah, S.Si., M.Si mengampu mata kuliah Persamaan Differensial II.

Program Studi Ekonomi

Pada program Studi Ekonomi, terdapat delapan (8) orang dosen yang turut serta. Jumlah dosen yang mengikuti lesson studi pada semester genap masih tetap sama namun berganti peran. Dosen model adalah Suchaina, S.Pd, M.Pd untuk matakuliah Ekonomi Koperasi dan Mochamad Taufiq, S.Pd, M.Pd untuk matakuliah Pengembangan Bahan Ajar. Bertindak sebagai fasilitator yaitu Dr. Dies Nurhayati, M.Pd, Nunuk Indarti, SE, MM sebagai notulen, dan beberapa dosen sebagai observer Drs. Nurus Sobakh, SE, MM,

(4)

58 Drs. M. Basri, M.Pd, dan M. Irjam, M.Pd. Dan moderator Dra. Irfah Rosyida, MM.

Program Studi PKn

Terdapat delapan orang dosen yang berperan dalam pelaksanaan lesson studi di program studi PKn yang dilaksanakan pada semester ganjil bulan Agustus-September 2014 dosen modelnya adalah Yunda Megawati, M.Psi. Seorang fasilitator (Dra. Ayu Maya Damayanti, SH. M.Pd), seorang moderator (Dr. Daryono, M.Pd), seorang notulis (Yunda Megawati, M.Psi), dan empat orang observer (Drs. Nudji DA, M.Pd, Drs. Moh. Irjam, M.Pd, Akhamad Dermawi, SH. M.Hum, Drs. Praminto, M.Pd).

Program Studi Bahasa Indonesia Terdapat delapam orang dosen yang berperan dalam pelaksanaan lesson studi di program studi Bahasa Indonesia. Dengan mata kuliah Menulis yang diampu oleh Drs. Imron Rosyadi, M.Pd. Seorang fasilitator Drs. Suwadi, M.Pd, seorang moderator Dra. Ayu Maya Damayanti, SH., M.Pd. Seorang notulis Aga Ramses, M.Pd, dan empat orang observer Nanik P, M.Pd, Mardiningsih, S.Pd., M.Pd., Drs. Zaini, M.Pd, dan M.Lukman, M.Pd

Waktu dan Tempat

Program lesson study bertempat di kampus STKIP PGRI Pasuruan. Adapun secara rincian terjadwal sebagai berikut :

Semester Ganjil 2014-2015 untuk pelaksanaan lesson studi:

1. Pada tanggal 8 Oktober 2014, 15 Oktober 2014, 22 Oktober 2014,

dan 29 Oktober 2014 (Prodi Ekonomi)

2. Pada tanggal 3 Oktober 2014, 27 Oktober 2014, 31 Oktober 2014, 7 November 2014 (Prodi PKn) 3. Pada tanggal 11 Oktober 2014, 1

Nopember 2014, 8 Nopember 2014, dan 15 Nopember 2014 (Prodi Matematika)

4. Pada tanggal 29 September 2014, 6 Oktober 2014, 13 Oktober 2014, 20 Oktober 2014 (Prodi Bahasa Indonesia)

Program perluasan lesson study untuk penguatan prodi di STKIP PGRI Pasuruan dikembangkan melalui tahapan-tahapan, yaitu; 1) tahap sosialisasi dan workshop lesson study, 2) workshop teaching plan dan teaching material, 3) pelaksanaan lesson study, 4) seminar hasil. Tahapan lesson studi pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu plan (persiapan perangkat pengajaran), do (pelaksanaan pengajaran), dan see (refleksi dan pemberian feedback untuk peningkatan kualitas pengajaran). Siklus pelaksanaan lesson studi dapat dilihat dibawah ini.

(5)

59 Secara detail, dalam proses perencanaan tim leson studi mengngkaji hal-hal sebagai berikut, yaitu kurikulum yang di dalamnya bisa di cermati Kompetensi Dasar dan standar kompetensi yang ingin dikuasai mahasiswa, menentukan materi pembelajaran yang akan disajikan, teknik pengajaran yang akan digunakan, media yang akan pakai, dan cara penilaian kinerja untuk mengukur keberhasilan. Pada tahap do (pelaksanaan) dosen model mematuhi apa yang telah direncanakan dalam skenario pembelajaran, walaupun pada saat pembelajaran boleh terdapat improvisasi pengajaran dan menyimpang dari skenario pembelajaran demi berhasilnya proses pembelajaran. Sedangkan pada tahap refleksi adalah tahap menilai keberhasilan dari skenario yang telah dibuat dan dijalankan. Masing-masing observer akan memberi feedback untuk merefleksikan pembelajaran dan merencanakan tahap-tahap selanjutnya. Pada tahap ini anggota kelompok diharapkan berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi, yang dipimpin oleh seorang moderator. Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Dengan anggapan para pengamat akan melakukan refleksi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Refleksi harus dilakukan pada saat itu juga, untuk menghindari kejadian yang akan mempengaruhi hasil observasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini akan diuraikan hasil dan pembahasan dari pelaksanaan lesson studi di STKIP

PGRI Pasuruan pada semester ganjil 2014-2015.

Respon Mahasiswa Terhadap Lesson Studi secara umum

Respon mahasiswa terhadap pelaksanaan program lesson study pada semua prodi sangat positif. Berdasarkan hasil angket dan wawancara kepada mahasiswa peserta open lesson diperoleh keterangan bahwa hampir keseluruhan mahasiswa mengungkapkan bahwa pelaksanaan Lesson Studi telah mampu membuat mereka belajar dengan baik. Mereka menyatakan bahwa Lesson Studi banyak membawa manfaat pada mereka karena pembelajaran menjadi semakin terarah dengan target pembelajaran yang jelas untuk dicapai.

b. Persepsi Dosen model terhadap kegiatan plan, do, dan see dalam pelaksanaan Lesson Studi

Berdasar angket yang disebarkan pada dosen model tentang persepsi kegiatan plan, do, dan see, dosen pada empat prodi tersebut menyatakan bahwa lesson studi sangat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pengajaran mereka karena adanya kesiapan sebelum pengajaran. Hal ini membuat dosen model menjadi lebih percaya diri pada saat mengajar dengan target pembelajaran yang jelas untuk dicapai pada saat itu. Hampir semua dosen pada keempat program studi mengatakan „ya‟ bahwa lesson studi membantu mereka dalam tahapan-tahapan pengajaran terutama dalam pembuatan perangkat pengajaran, penyediaan media, materi , dan pelaksanaan pengajarannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket kuesioner yang dibagikan pada dosen

(6)

60 selama pelaksanaan lesson studi pada keempat prodi.

Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dimana selama empat pertemuan semua dosen memberikan respon yang hampir sama.

Tabel 2 Diagram observasi kegiatan plan, do and see dalam empat pertemuan

c. Persepsi Dosen terhadap Lesson Studi

Sedangkan menurut dosen model bahwa pelaksanaan lesson study sangat membantu dalam meningkatkan profesionalisme sebagai dosen. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket kuesioner yang dibagikan pada dosen selama pelaksanaan lesson studi

.

Pada siklus pertama, dapat dilihat bahwa hampir semua dosen model merasa bahwa lesson studi sangat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Terlihat dalam diagram diatas bahwa sebagian besar menyatakan „setuju‟ dan „sangat setuju‟ dengan maksud dan tujuan pengadaan lesson studi yang diadakan.

Hasil kuesioner menunjukkan suatu hal yang konsisten, bahwa semua dosen model menyatakan „setuju‟ dan „sangat setuju‟ dengan pelaksanaan lesson studi, dan hampir semua menyatakan bahwa lesson studi memberi banyak pengalaman yang berharga dalam peningkatan keprofesionalan mereka dalam mengajar. Dari hasil kuesioner, dapat diperoleh data bahwa sebagian besar dosen telah mengenal essensi Lesson Studi yaitu meningkatkan kemampuan

90% 10%

Plan

1 2 88% 12%

Do

1 2 86% 14%

See

1 2 0 5 10 15 ST S TS S SS Open class 1 Open class 2 Open class 3 Open class 4

(7)

61 dalam menyusun dan membuat perangkat pembelajaran, meningkatkan penguasaan IT dan penerapan teknik-teknik pengajaran yang aplikatif, dan meningkatkan pemahaman pembuatan bahan ajar/lembar kerja siswa dan cara melakukan evaluasi pembelajaran.

Masalah yang Dihadapi Dosen model selama Leson Studi

Dari hasil wawancara dengan dosen model dan observasi diperoleh data tentang permasalahan yang dihadapi oleh dosen selama pelaksanaan lesson studi, yaitu:

Keterlambatan memulai open class sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini dikarenakan tim masih harus menyiapkan perangkat IT di dalam kelas. Hal ini berimbas pada dosen model selama open class yang harus menyesuaikan waktu pengajarannya sehinggan tidak sesuai dengan waktu yang terjadwal di RPP.

Tidak dipatuhinya jadwal open class yang telah disepakati. Beberapa jadwal open class yang telah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan baik, hal ini dikarenakan kesibukan beberapa dosen model dengan kegiatan lainnya, sehingga jadwal open class harus dijadwal ulang.

Tidak semua dosen dalam satu tim lesson studi dalam satu prodi dapat duduk bersama untuk membuat plan sebelum melaksanakan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kesibukan yang berbeda dari setiap dosen dalam satu prodi. Namun ada juga dalam satu prodi dimana pelaksanaan plan dapat terlaksana dengan baik, seperti dalam prodi matematika yang mana meski dalam satu tim ada satu dua dosen yang berhalangan hadir pelaksanaan

plan tetap berjalan dengan baik sehinggan tim lessson studi prodi matematika mampu menghasilkan plan yang matang untuk dilaksanakan dalam kegiatan do.

Selama kegiatan open class, masih ditemukan dosen yang bertindak sebagai observer mengobrol dengan dosen lainnya. Namun hal ini segera diatasi dengan memberi peringatan pada dosen yang bersangkutan.

Selama refleksi, beberapa dosen yang bertindak sebagai observer lebih cenderung „mengkritisi‟ dosen dalam pengajarannya, dan kurang berfokus pada siswa seperti yang seharusnya dilakukan. Untuk mengatasi hal ini, fasilitator dan rekan sejawat telah bertindak bijaksana dengan mengingatkan dosen yang bersangkutan untuk lebih berfokus pada siswa dalam refleksinya.

Kontribusi Leson Studi terhadap Penguatan Prodi

Pelaksanaan Lesson Study di Program studi di STKIP PGRI Pasuruan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan perbaikan mutu dosen, antara lain 1) Peningkatan persiapan pembelajaran. Dengan adanya Lesson studi, maka dosen model pada tiap prodi sasaran Lesson Studi menjadi terbiasa membuat perangkat pengajaran, 2) Menumbuhkan kerja kolaborasi. Selama lesson studi budaya sharing akademik menjadi lebih mudah dilakukan. Dosen menjadi lebih terbuka terhadap saran yang memang bertujuan untuk peningkatan pembelajaran, dan 3) Kontribusi pengembangan strategi pembelajaran. Lesson Studi telah memberikan wadah

(8)

62 bahwa innovasi pembelajaran dapat terjadi kapan saja. Melalui kolaborasi dan sharing akademik dosen dapat menemukan inovasi strategi pembelajaran yang cocok dengan karakteristik materi yang kan diajarkan.

Selanjutanya, kesimpulan dari program ini adalah 1) Teridentifikasi permasalahan pembelajaran dan alternatif solusinya terbangunnya komunitas belajar antar dosen, antar mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan dosen, 3) Meningkatkan efektifitas komunikasi akademik dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran, 4) Sosialisasi Lesson Study ke prodi lain di dalam LPTK penerima hibah , 5) Melaksanakan pendampingan Lesson Study di sekolah agar diperoleh model pembelajaran inovatif, 6) Meningkatnya kemampuan belajar terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik tingkat tinggi, 8) Meningkatnya pemenuhan hak belajar setiap mahasiswa. 10) Terbentuknya jejaring belajar antar LPTK untuk mengembangkan keprofesionalan dalam bidang masing-masing.

Manfaat Lesson Studi

Berdasar paparan data di atas, jelas sekali bahwa Lesson studi telah telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan perbaikan mutu dosen, antara lain:

Peningkatan Persiapan Pembelajaran. Sebelum pelaksanaan perkuliahan semua dosen di STKIP PGRI Pasuruan telah diwajibkan oleh bagian akademik untuk membuat syllabus dan RPP, tetapi karena kurang kontrol, sebagian besar dosen kurang termotivasi untuk melaksanakanny.

Dengan adanya program perluasan lesson study untuk penguatan LPTK mendorong dosen sebelum mengajar “selalu” membuat syllabus dan RPP dengan perangkatnya termasuk menyiapkan LKM (Lembar Kegiatan Mahasiswa), pengembangan materi, strategi pembelajaran inovatif, pos-tes, penilaian psikomotor, penilaian proses dan multi media pembelajaran.

Dengan adanya lesson study ini, dosen setiap mata kuliah sasaran lesson study harus mengembangkan perangkat pembelajarannya dalam workshop penyusunan teaching plan dan teaching material. Workshop teaching plan dan teaching material dilaksanakan tiap tim dosen lesson study. Hasil workshop teaching plan dan teaching material di review oleh dosen lain (observer) sebelum open lesson. Hal inil membuat dosen model ketika akan mengajar betul-betul siap, karena harus memperbaiki RPP sesuai dengan kompetensi yang akan dikembangkan, membuat media yang sesuai dengan karakteristik materi, menyusun lembar kerja mahasiswa sesuai dengan kegiatan dan lain-lain. Hal-hal tersebut di atas antara lain yang membedakan kesiapan dosen model sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study.

Menumbuhkan Kerja Kolaborasi dan sikap terbuka terhadap kritik. Pembinaan dosen berbasis lesson study mendorong dosen dalam aktivitas perkuliahan dilakukan secara kolaborasi dengan tim dosen, proses kolaborasi ini berdampak pada peningkatan proses pembelajaran yang menekankan pada aspek kognitif tingkat tinggi (HOT/Higher Order Thinking), seperti menganalisis. mengevaluasi, dan mengembangkan

(9)

63 kreatifitas dan kemandirian mahasiswa.

Pengembangan Strategi Pembelajaran. Pendekatan pembelajaran berbasis lesson study dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ini lebih menyadarkan dosen sekaligus memberikan gambaran kepada dosen lain yang bukan dosen model dalam mengimplentasikan langkah-langkah pembelajaran. Dampak dari kegiatan ini menghasilkan indikator kriteria proses pembelajaran yang menekankan pada aspek kognitif tingkat tinggi, yaitu: a) ketajaman daya analisis dan evaluasi, b) pengembangan kreativitas dan kemandirian mahasiswa, dan c) pengembangan aspek-aspek afektif dan academic skill bagi mahasiswa. Academic skill yang diperoleh dengan pengembangan lesson study ini terdiri dari empat skill yaitu skill of academic knowledge, skill of thinking, management skill and communication skill.

Menumbuhkan aspek

Kepedulian. Dengan adanya leson studi, dosen mejadi lebih peduli akan apa yang terjadi di dalam kelas koleganya, memberi saran bila proses pengajaran berjalan kurang baik, dan memberikan penguatan bila telah sesuai yang diharapkan. Pada

akhirnya, perkembangan

profesionalisme dosendapat terpantau dengan baik. Permasalahan yang timbul di dalam kelas dengan mahasiswa akan dapat segera terdeteksi dan dicarikan solusinya. Selain itu dengan adanya kegiatan lesson study selama dua semester, dosen satu rumpun bidang keahlian akan bertemu minimal delapan kali

untuk mendiskusikan pembelajaran mata kuliahnya, saling memberikan koreksi, saling memberikan masukan, dan pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan akademik tingkat tinggi.

Perbaikan Berkesinambungan terhadap Proses Pembelajaran Berdasarkan Hasil Refleksi. Observasi dosen tehadap mahasiswa dalam pelaksanaan lesson study, memberi peluang kepada dosen tersebut untuk menilai kinerja mahasiswa secara autentik. Selain itu hasil observasi akan disampaikan kepada dosen model dan tim pada saat refleksi, hal ini berarti bahwa hasil observasi yang sifatnya positif maupun yang bersifat masukan juga akan didengar dan ditindaklanjuti oleh semua dosen tim, tidak hanya oleh dosen model. Proses refleksi ini belum pernah terjadi pada setiap dosen sesudah perkuliahan, namun setelah ada pengembangan lesson study proses refleksi tersebut ada pada setiap dosen model dan tim yang terlibat dalam pembelajaran berbasis lesson study. Proses semacam ini akan memberikan pengalaman langsung kepada dosen model dan tim dalam memperbaiki perencanaan serta proses pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan memberikan efek yang bagus pada atmosfer akademik.

Pengembangan Media

Pembelajaran. Selama ini media yang digunakan hanya

sebatas media visual (power point), namun melalui pembelajaran berbasis lesson study selain media visual juga dikembangkan media yang lain seperti video, film, LKM, dan media asli.

Pengembangan perangkat penilaian. Penilaian yang dilakukan

(10)

64 dalam proses pembelajaran, belum menyentuh pada semua ranah penilaian, umumnya pada sebatas kognitif , namun melalui pengembangan pembelajaran berbasis lesson study selain penilaian kognitif dikembangkan pula penilaian pada ranah afektif dan psikomotor pada proses pada pembelajaran.

Memberikan pelajaran berharga bagi prodi-prodi yang ada karena dengan lesson studi bisa dilakukan Evaluasi proses pembelajaran termasuk untuk melakukan peninjauan kurikulum (yang dilakukan di prodi Matematika dan Prodi Bahasa Inggris) sehingga ada tambahan matrikulasi untuk mata kuliah tertentu.

SIMPULAN

Berdasar paparan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan lesson studi di di Prodi. Pend. Bahasa Inggris STKIP PGRI Pasuruan tahun 2014 telah berjalan dengan baik, terlepas dari beberapa permasalahan yang ada seperti yang telah dipaparkan diatas. Program ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan perbaikan mutu dosen, antara lain: 1) Peningkatan persiapan pembelajaran. 2) Menumbuhkan kerja kolaborasi. 3) Kontribusi pengembangan strategi pembelajaran. Dampak dari kegiatan ini menghasilkan indikator kriteria proses pembelajaran yang menekankan pada aspek kognitif tingkat tinggi, yaitu: a) ketajaman daya analisis dan evaluasi, b) pengembangan kreativitas dan kemandirian mahasiswa, dan c) pengembangan aspek-aspek afektif dan academic skill bagi mahasiswa. Academic skill yang diperoleh dengan

pengembangan lesson study ini terdiri dari empat skill yaitu skill of academic knowledge, skill of thinking, management skill and communication skill. 4) Kontribusi kolegialitas. 5) Kesiapan belajar mahasiswa. 6) Memperbaiki proses pembelajaran berdasarkan hasil refleksi. 7) Pengembangan media pembelajaran. 8) Pengembangan perangkat penilaian. Dengan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran, maka dalam jangka panjang diharapkan kualitas lulusan juga akan lebih bagus, daripada sebelum pelaksanaan lesson studi dilaksanakan. Mengingat begitu banyaknya manfaat yang bisa didapat dari pelaksanaan lesson studi ini, maka beberapa saran disampaikan disini, yaitu pertama, kepada Perguruan Tinggi. STKIP PGRI Pasuruan harus mempunyai komitmen untuk mengembangkan lesson study secara berkelanjutan, dengan memberikan alokasi dana untuk pengembangan lesson study pada semua prodi yang ada di STKIP PGRI Pasuruan. Kedua, Pakar lesson study (tim LS) di perguruan tinggi agar melaksanakan “Program Perluasan Lesson Study untuk Penguatan LPTK” yang dikembangkan ke sekolah-sekolah (SD, SLP dan

SLA). Dan ketiga, yang tak kalah pentingnya adalah untuk para Pengambil kebijakan, terutama ditingkat Propinsi dan

Kabupaten/Kodya agar

mengalokasikan dana (RAPBD) untuk mendukung implementasi pembinaan dosen/guru melalui pendekatan lesson study yang berkelanjutan.

(11)

65

REFERENSI

Dikti. 2009. Program Perluasan Dan Penguatan Lesson Study Di LPTK (Lesson Study Dissemination Program For Strengthening Teacher Education In Indonesia – Ledipsti). Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Marheyantoz. 2011. Peringkat Pendidikan Indonesia Naik atau Turun? (Online) (http://marhenyantoz.wordpress.co m/, diakses 9 November 2013) Miles, Matthew & Huberman, A.

Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press

Subadi, Tjipto. 2013b. Alih Publikasi Prosiding Seminar Nasional

Lesson Study IV UMS: Improving Lecturers‟ Professional Through The Lesson Study Development Of Mathematics And Biological Study

Program Muhammadiyah

University Of Surakarta. (Online)

(www.tjiptosubadi.com/?p=137 , diakses 9 November 2013).

Subali, Bambang, Sukardjo, & Suharyanto. 2009. Prinsip-Prinsip Monitoring Dan Evaluasi : Monitoring Dan Evaluasi Program Lesson Study. (dalam Blog Darson Jauhary) (Online). (http://dajauhar.blogspot.com/200 9/12/prinsip-prinsip-monitoring-dan-evaluasi.html, diakses 15 November 2013).

Tjiptono, Fandy & Diana, Anastasia. 1996. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset

Gambar

Tabel  2  Diagram  observasi  kegiatan plan, do and see dalam empat  pertemuan

Referensi

Dokumen terkait

Tafsir Malja’ aṭ-Ṭālibīn karya Ahmad Sanusi tidak bisa dilepaskan dari latar sosial-keagamaan tersebut terutama polemiknya dengan kalangan reformis.. Sanusi dan

Dengan didasarkan pada perangkat lunak teruji yang digunakan di produk teknologi Cat lainnya, fitur kontrol blade baru tidak hanya memandu blade secara otomatis sesuai kontur

Dari hasil observasi/ pengamatan, dilanjutkan dengan menganalisis hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan langkah berikutnya adalah membandingkan hasil

Mengadakan koordinasi dengan pihak sipil untuk penentuan As gedung dan level lantai yang dipakai sebagai dasar penentuan template.. Memasang balok dan papan template di bawah

Berdasarkan 15 atribut kemitraan yang dianalisa, terdapat 6 atribut kemitraan yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja dari atribut kemitraan

Di Kecamatan Tompobulu, saat menjelang pemilihan umum, partai politik aktif memberikan bantuan dan sumbangan kepada masyarakat, namun di saat pandemi ini hanya

[r]

Pada penelitian Wijaya dkk melakukan penelitian perancangan aplikasi pemesanan catering menggunakan metode HCD dan menghasilkan rancangan desain dengan nilai