• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian - DANI MEI SAPUTRI BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian - DANI MEI SAPUTRI BAB III"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classroom research (CAR). Menurut Dimyati kegiatan penelitian di dalam kelas adalah usaha yang dapat digunakan oleh guru sebagai cara untuk melakukan kegiatanan penelitian terhadap masalah yang dihadapi dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya pada saat pemebelajaran di dalam kelas. Suharsimi arikunto (2009: 3), memberi batasan sebagai penelitian tindakan kelassebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajarsiswa yang dilakukan oleh guru dengan melalui suatu tindakan atau treetment tertentu.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk membantu seseorang secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapain tugas ilmu sosial dan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Wibawa, 2004 (dalam tukiran, 2010: 15) menjelaskanbahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru dilapangan.

(2)

rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas. Pengamatan (Observing), Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat sambil mencatat sedikit demi sedikit agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya. (reflecting). Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rencangan tindakan.

Model Penelitian tindakan kelas kelas menurut Arikunto (2009: 16)

Gambar 3.1

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan ini akan digunakan dua siklus.

1. Prosedur Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Pada tahapan ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan langkah langkah peneliti yang meliputi: (1) Menetapkan metode pemberian tugas

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus II

(3)

dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dengan metode demonstrasi membuat anyaman dengan berbagai media. Menyusun rencana pembelajaran dalam rencana kegiatan harian (RKH). (2) peneliti menyiapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, (3) peneliti membuat kesepakatan dengan observer untuk menentukan lembar observasi, (4) peneliti menyiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan perbaikan.

b. Tindakan(acting)

Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pemebelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan, Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus II. setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 5 jam pelajaran yaitu 5x 30 menit. waktu tersebut terbagi dalam empat bagian kegiatan meliputi:

1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke -1

NO Alokasi waktu Kegiatan

1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran

2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya seni anyamanya, dan menanyakan kepada peserta didik dari media apa karya seni anyaman tersebut.

2. Peneliti menyampaikan media yang digunakan dalam kegiatan seni anyaman. 3. Peneliti menyampaikan menjelaskan cara

menganyam

4. Peneliti meberikan contoh didepan peserta didik cara menganyam.

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan 2. Mendorong dan memotivasi anak untuk

(4)

2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke- 2

NO Alokasi waktu Kegiatan

1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran.

2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya seni menganyam, dan menanyakan kepada peserta didik dari media apa karya seni tersebut.

2. Peneliti memberikan contoh bagaimana cara membuat anyaman yaitu dengan susup menyusup

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit

1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan. 2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha

belajar lebih baik lagi.

3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3

NO Alokasi Waktu Kegiatan

1. Kegiatan Awal ± 30 menit

1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran.

2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peseta didik ditugasi untuk kegiatan menganyam dengan berbagai media dengan baik (rapi)

2. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik dalam proses kegiatan menganyam serta mengevaluasinya.

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit

1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan. 2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha

belajar lebih baik lagi.

c. Tahapan observasi da Evaluasi (Observation and Evalution)

(5)

Selanjutnya dalam tahapn evaluasi ini untuk mengukur tingkat kemampuan motorik halus peserta didik dalam kegiatan membuat anyaman melalui berbagai media bisa dilihat melalui hasil yang dibuat oleh peserta didik sendiri atau produk yang dihasilkannya dengan cerita hasil rapi, dan baik.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang dihasilkan pada saat, melakukan pengamatan (observasi) sehingga diperoleh dari hasil evaluasi untuk kemudian dianalisis dan disintesis. Hasil analisis digunakan untuk merefleksi/melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus tersebut. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan dan teori pembelajaran yang dikuasai olehrelevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya sehingga menjadi pertimbangan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya (siklus II) agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pemebelajaran selanjutnya dan seterusnya hingga dapat memperoleh peningkatan kemampuan motorik halus dilanjutkan lagi siklus ke II

2. Prosedur siklus II

a. Perencanaan

(6)

lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian keterlibatan anak dalam kegiatan membuat anyaman menggunakan berbagai media.

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-1

NO Alokasi Waktu Kegiatan

1. Kegiatan Inti ±30 menit 1. Mengkondisikan pesrta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Memotivasi kebutuhan belajar.

3. Apresepsi penyampaian sarana belajar 2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peseta didik membuat karya seni anyaman

dengan teknik susup-menyusup antara pakan dan lungsi dengan diangkat satu ditinggal satu.

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan. 2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha

belajar lebih baik lagi.

2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-2

No Alokasi Waktu Kegiatan

1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Memotivasi kebutuhan anak belajar. 3. Apresepsi penyampaian sarana belajar. 2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peserta didik membuat karya seni anyaman

dengan berbagai media seperti blarak yg sudah disayat, daun dll yang sudah disediakan oleh guru, untuk membuat anyaman dengan cara susup menyusup diangkat satu ditinggal satu.

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan 2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha

(7)

3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3

NO Aloksi Waktu Kegiatan

1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Memotivasi kebutuhan belajar.

3. Apersepsi penyampaian sarana belajar. 2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peserta didik membuat karya seni anyaman

dengan cara susup-menyusupmaksudnya diangkat satu ditinggal satu.

2. Penelitian mengamati dan menilai aktivitas anak.

3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan. 2. Memotivasi pesrta didik untuk berusaha

belajar lebih baik lagi.

b. Observasi

Pada siklus II proses pembelajaran sudah berlangsung baik, sehingga observer cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

c. Refleksi

Dari hasil siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada silkus II, apabila dianggap sudah berhasil, maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai pada siklus II.

B. Ruang Lingkup

1. Subjek penelitian

(8)

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan mengambil lokasi di kelompok B TK TK Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

Akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014 dimulai pada bulan April – Juni.dilaksanakan melalui 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan ketentuan sebagai berikut :

(9)

C. Sumber Data

1. Pengertian Sumber Data

Menurut Dimyati (2010: 39) yang dimaksud dengan sumber data adalah darimana data itu diperoleh. Apabila peneliti di dalam mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, maka data disebut responden. jadi, pengertian sumber data ialah subjek atau objek penelitian dimana darinya akan diperoleh data.

Menurut Riduwan (2013: 94) sumber data merupakan pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber data sekunder.

Menurut Lofland (dalam Moleong 2005: 157) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

2. Jenis-Jenis Sumber Data Penelitian.

Arikunto (dalam Dimyati 2010: 39) menjelaskan bahwa secara garis besar sumber data penelitian dibedakan menjadi 2 macam yakni :

a. Data Primer/ Pokok

Sumber Data primer / pokok adalah sumber data yang pertama. Dari subjek atau objek penelitianlah data penelitian langsung diambil bereupa Kemampuan Anak Membuat Anyaman Dengan Berbagai Media Pada Anak Tk Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

b. Sumber data sekunder/ pelengkap

(10)

data primer.

Selanjutnya menurut Hasan ( 2008 : 19 ), jenis-jenis sumber data yakni : a. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan lansung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang bersangkutan yang melakukanya. Data primer ini juga disebut juga data asli atau data baru.

b. Sumber Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu.

Menurut Bungin ( 2005: 132 ), jenis-jenis sumber data yakni: 1) Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dua sumber atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan

3. Sumber data yang diteliti dalam penelitian

(11)

4. Variabel Penelitian

a. Pengertian Variabel Penalitian

Menurut Kelinger (dalam Arikunto 1993:89) varibel penelitian ialah sebuah konep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.

Menurut Hadi ( dalam Arikunto 1993: 89) variable sebagai gejala yang bervariasi, atau obyek penelitian yang bervariasi.

Menurut Azwar (2013: 59) variable penelitian ialah setiap kegiatan yang memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama pada beberapa fenomena lain yang relevan.

b. Jenis-Jenis Variabel

Penelitian ini adalah tindakan kelas, dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel.

Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama, variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable interval, variable ratio.

(12)

Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel antara.

c. Variabel yang Digunakan

Berdasarkan teori-teori diatas peneliti menggunakan variable masalah dan variable tindakan

1) Variabel masalah

Pada penelitian ini variabel masalahnya adalah Kemampuan Motorik Halus. 2) Variabel Tindakan.

Pada penelitian ini variabel tindakannya adalah melalui metode demonstrasii membuat anyaman dengan berbagai media

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengertian Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010; 62) metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan peneliti dengan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

Metode Observasi

(13)

dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sanagt kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku , dan makna dari

perilaku tersebut.

Aqib, Zainal (2009:59) mengatakan observasi adalah cara pengumpulan data/ informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Agar observasi lebih terarah maka diperlukan pedoman observasi yang dikembangakn oleh guru dengan mengacu pada indicator yang telah ditetapkan.

Dimyati Johny (2013:92) metode observasi merupakan metode pengumpul data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Metode observasi akan lebih baik bila digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian yang berupa perilaku, kegiatan, atau perbuatan yang sedang dilakukan oleh subjek penelitian.

Sedangkan menurut Yus Anita (2011:74) observasi atau pengamatan merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang perlu direkam perlu segera dicatat atau direkam. Dalam rangka penilaian, observasi dilakukan dengan bantuan perekaman atau pencatatan secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak.

(14)

antara lain sikap dan peran aktifnya dalam proses pembelajaran. Selain itu observer perlu juga memberikan masukan mengenai pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

2. Jenis-jenis pengumpulan data

Arikunto (2006: 150) dalam buku Dimyati (2013: 71). Membagi jenis alat pengumpulan data menjadi:

a. Observasi b. Dokumentasi

Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama, variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable interval, variable ratio.

Menurut Nawawi ( dalam Dimyati 2013: 41) mengemukakan ada 5 jenis variabel penelitian yakni variabel bebas (Independen variabel), variabel terikat (Dependent Variable), variabel kontrol (Control Variable), variabel antara (Intervening Variable), dan variabel ekstrane (Ekstranious Variable)

Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel antara.

3. Alat Pengumpulan Data

a. Observasi

(15)

Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn

about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Lembar Obervasi Guru

Dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar dengan menggunakan lembar observasi:

Kelompok :

Semester / minggu :

Tema :

Bidang Pengembangan : Hari/ tanggal :

Siklus l :

Siklus ll :

No Aspek Sikap Yang Diamati

Kegiatan yang Dilakukan Ya Tidak 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2 Melakukan kegiatan apersepsi

3. Menyampaikan program pembelajaran pada hari ini. 4. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema

5 Menggunakan media secara efektif dan efisien

6 Menumbuhkan partisipasi aktifitas siswa dalam pembelajaran

7 Membimbing/membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengerjankan tugas

8 Melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa 9 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan)

10 Menggunakan bahasa lisan, atau tulisan secara jelas, baik, dan benar.

11 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.

Lembar observasi di isi dengan tanda cek (√) pada kolom “Ya” ataukolom “Tidak”. Sesuai dengan aspek yang diamati.

Observer

(16)

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang dobservasi Keterangan

1 Menganyam dengan berbagai media misal : kain perca, daun, sedotan, tas dll

2 Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll

3 Membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran. 4 Merekat dan menempel

: Untuk yang belum berkembang dan kemampuan yang tertera dalam indikator belum dimiliki atau belum dicapai sama sekali.

: Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator

: Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator yang diharapkan

: Untuk anak yang berkembang sangat baik melebihi indikator yang diharapkan

Rubrik Penilaian :

1) Menganyam dengan berbagai media misal : kain perca, daun, sedotan, tas dll  Anak belum mampu dalam membuat anyaman dari berbagai media (misal:

kain perca, daun, sedotan,dll ) dikategorikan belum berkembang (BB).  Anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media mulai

berkembang tetapi belum sempurna (MB)

 anak sudah mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media berkembang sesuai harapan (BSH)

(17)

menganyam dengan berbagai media dikategorikan berkembang sangat baik (BSB)

2) Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll

 anak dalam menganyam dengan kertas, daun-daunan dll dikategorikan belum berkembang (BB)

 anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan bentuk dari kertas, daun - daunan dll tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai berkembang (MB)

 anak sudah mampu menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai harapan (BSH)

 anak dalam menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll sudah dan bias menganyam bentuk lain dari apa yang dicontohkan oleh guru dikategorikan sudah berkembang sangat baik (BSB)

3) Membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.

 anak belum mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran dikategorikan belum berkembang (BB)

 anak mulai mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai berkembang (MB)

 anak sudah mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai harapan (BSH)

(18)

temannya yang masih kesulitan dikategorikan berkembang sangat baik (BSB)

4) Merekat dan menempel

 Kemampu anak dalam merekat dan menempel belum bekembang (BB)  Kemampuan anak dalam merekat dan menempel mulai bisa tapi belum

sempurna (MB)

 Kemampuan anak dalam merekat dan menempel berkembang sesuai harapan (BSH)

 Kemampuan anak dalam merekat dan menempel sudah rapih dan sempurna dan bisa membantu teman lainnya dikategorikan berkembang sangat baik (BSB)

b. Dokumentasi

Ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam mengumpulkan data penelitian, yang penelitian tindakan kelas, misalnya; silabus dan rencana pembelajaran, laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum, berbagai macam ujian dan tes, laporan rapat, laporan tugas siswa, bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Alat-alat elektronik dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan, apabila memungkinkan.(W. Rochiati, 2010;121)

(19)

kelemahan dibandingkan metode yang lain. Keunggulan metode dokumentasi yaitu yaitu efisien dari segi waktu, segi tenaga, dan segi biaya. Adapun kelemahan metode dokumentasi yaitu validitas data rendah dan reliabilitas data rendah, sehingga data masih bisa diragukan.

Menurut Sugiyono (2010; 82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode pengumpulan data secara kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa data profil TK, jumlah siswa, dan foto kegiatan pembelajaran.

E. Metode Analisis Data

1. Pengertian Analisis Data

Menurut Dimyati (2013: 103). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dikumpulkan peneliti, yaitu data penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data penelitian kualitatif adalah data penelitian yang berbentuk kualitas atau mutu dari sesuatu. Data kualitatif merupakan data hasil pengukuran yang akan diteliti berdasarkan kualitas atau mutunya. Sedangkan data kuantitatif merupakan data penelitian yang diwujudkan dalam bentuk jumlah atau angka-angka dari hasil suatu pengukuran.

(20)

komperatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkanhasil antar siklus dan membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Metode komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Metode analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahaap berkutnya. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis mengenai apa saja kekurangan dan kelebihanya sehingga diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. (Dedy mulyana: 2008:86)

Sudjana (2010 :8) Ketuntasan belajar siswa antara 70 % - 80 %, siswa dikatakan berhasil apabila mencapai sekitar 75 % - 80 % dari tujuan atau nilai yang harus dicapai, kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.

2. Metode analisis data yang Digunakan.

Gambar

Gambar 3.1 Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan ini akan

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan

Wawancara dilakukan dengan staff retribusi pasar dikota Metro mengenai kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman karena penelitian ini menggunakan analisis SWOT

Puri merupakan tempat tinggal untuk kasta Ksatria yang memegang pemerintahan Umumnya menempati bagian kaja kangin di sudut pempatan agung di pusat desa.. Puri umumnya

Berdasarkan data pada hasil penelitian, maka yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penambahan variasi sari kacang tanah (Arachis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kedelai yang tinggi pada lahan pasang surut dapat diperoleh dengan pemberian pupuk NPKS, dolomit dan pupuk kandang dengan

Data Riskesdas 2007, prevalensi anemia secara umum di Indonesia sebesar 14,8% dan pada anak usia sekolah sebesar 16,3% yang menunjukkan bahwa prevalensi pada

Pada aspek keseimbangan diperoleh data 2 orang anak memperoleh kriteria cukup (20%), 2 orang anak yang memperoleh kriteria kurang (20%) dan 6 orang anak memperoleh