BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1963, dengan
berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank, yang mendapatkan sambutan hangat di Mesir, terutama di kalangan petani dan masyarakat pedesaan (Karim, Adiwarman, 2011: 23). Pada saat itu Bank Syariah berkembang di berbagai negara Islam seperti
Pakistan, Kuwait, Bahrian dan Uni Emirat Arab, Malaysia, Iran. Berkembangnya perbankan syariah di Negara Islam berpengaruh kepada Indonesia, sehingga pada
awal 1980-an, diskusi mengenai bank sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan (Antonio, Syafi’i, 2011: 25).
Berkembangnya perbankan syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke
Indonesia pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut antara
lain Karnaen A. Perwataatmaja, M. Darwan Raharjio, A.M. Saefuddin, M. Amien Azis dan lain-lain. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah diwujudkan. Diantaranya adalah Baitut Tamwil-Salman, Bandung, yang sempat
Akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20
Agustus 1990 menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya dibahas lebih mendalam pada Musyawarah
Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas IV MUI, dibentuk kelomkok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja yang disebut Tim Perbankan MUI, yang
bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak (Syafii Antonio, Muhammad: 2001, 25).
Jika dilihat dari awal terbentuknya perbankan syariah di Indonesia banyak sampai saat ini mengalami kenaikan yang signifikan, bisa dilihat berdasarkan data yang di ambil pada Bulan Desember 2014 total Aset sebesar 647.601, Pembiayaan
sebesar 477.829, Dana Pihak Ketiga sebesar 452.935, Financimg to Deposi Ratoi sebesar 105,50%, dan Non Performing Financing sebesar 8,69%, berbeda dengan
Bulan Juni 2015 dimana dilihat dari total Aset sebesr 674.897, Pembiayaan sebesar 545,124, Dana Pihak Ketiga sebesar 466.908, Financimg to Deposi Ratoi sebesar 116,75%, dan Non Performing Financing sebesar 9,33%, jadi bisa dibayangkan dari
tahun 2014-2015 Bulan Juni bank syariah mengalami peningkatan pada jumlah Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang
Di sisi lain jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi khususnya perbankan, saat ini banyak bank konvensional yang mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan
bahwa Bank Syariah memang mempunyai kompetensi yang tinggi di bidang perekonomian, jasa perbankan/keuangan. Bank Syariah akan semakin tinggi tingkat
perkembangannya apabila masayarakat mempunyai minat dan antusias yang tinggi untuk menggunakan jasa bank syariah karena tingkat pengetahuan tentang produk, pemahaman dan faktor penyebab lainnya yang membuat masyarakat faham tentang
bank syariah. Tidak hanya minat, antusias yang tinggi dan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah yang dapat meningkatkan perkembangan bank syariah, tetapi
juga dibutuhkan peran dari praktisi dalam memasarkan bank syariah kepada masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Pihak perbankan harus mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah
yang dipasarkan.
Adapun faktor yang harus diketahui pihak perbankan dalam memasarkan bank
syariah kepada masyarakat adalah, menurut (Philip Kotler: 1987,242) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, kelas sosial, kelompok anutan, keluarga, pengalaman belajar, serta sikap dan keyakinan. Sedangkan menurut
(J. Setiadi Nugroho: 2003, 11) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen diantara faktor budaya; kultur, sub-kultur, kelas sosial, faktor psikologis; motivasi,
Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah sebagai
lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan
dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan dalam syariah Islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan pada
umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah Islam (Danupranata, Gita, 2013: 31).
Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum disebutkan pengertian dari Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) adalah Bank Syari’ah
yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Ifham, Ahmad, 2010: 3). Bank Pembiayaan Rakyat Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai
paket kebijakan dan perbankan secara umum (Menurut Karnaen, Perwataatmaja: 1992, 96).
Dapat dilihat pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Yulaifah, Atin: 2011) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
bank syariah diantaranya faktor budaya, psikologis, pribadi dan sosial dimana ke empat faktor tersebut mempunyai faktor yang signifikan dalam mengambil keputusan
di bank syariah, namun faktor psikologis lah yang paling dominan. Sedangkan menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Maysaroh, Damayanti: 2014) menunjukan bahwa faktor promosi merupakan faktor terbesar yang berpengaruh
dalam pengambilan keputusan dalam memilih bank syariah dibandingkan dengan faktor psikologis. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Vima
Dwi Estining Pratiwi: 2012) dimana faktor yang berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah memilih bank syariah adalah faktor pelayanan, kenyamanan dan faktor kepuasan bahkan faktor ketaatan beragama, produk yang
Islami dan psikologis tidak berpengaruh signifikan dalam keputusan nasabah memilih bank syariah.
Pada kesempatan kali ini peneliti akan melakukan penelitian di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Khasanah Ummat yang lokasinya dipilih karena dilihat dari segi letaknya mudah dijangkau nasabah dan dekat dengan rumah nasabah yang
dijadikan target dalam mengembangkan perekonomian di Indonesaia, khususnya perbankan syariah yang semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, selain itu BPRS
Dari hasil survei dan observasi yang dilakukan peneliti, ternyata sampai saat ini banyak nasabah yang memilih menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat,
hingga nasabah BPRS Khasanah Ummat mencapai kurang lebih 2000 nasabah yang setiap harinya melakukan jasa di BPRS Khasanah Ummat, namun peneliti tidak
mendapati adanya nasabah yang melakukan jasa di BPRS Khasanah umat secara langsung, namun hanya beberapa saja yang mungkin melakukan jasa secara langsung, ini membuat peneliti bertanya-tanya apakah BPRS Khasanah Ummat tidak
melakukan misinya untuk mengajak para nasabah menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat?
Akhirnya peneliti bertanya-tanya secara mendalam kepada Direktur BPRS Khasanah Ummat Deddy Purwianto serta kepada pihak bank lainnya, ternyata sedikitnya nasabah yang tidak secara langsung melakukan jasa di BPRS Khasanah
Ummat dikarenakan sistem jemput bola yang memudahkan nasabah dalam menggunakan jasa BPRS Khasanah Ummat, ini dipilih karena pihak bank ingin
memanjakan nasabahnya agar nasabah tidak mengalami kesulitan manakala nasabah yang sedang melakukan rutinitasnya tidak terganggu, karena dari hasil wawancara dengan pihak bank mayoritas nasabah yang menggunakan jasa BPRS Khasanah
Ummat adalah para pengusaha/wiraswasta yang kebanyakan nasabahnya melakukan aktivitas sehari-hari sebagai pedagang di pasar, ada juga yang melakukan usaha
Dari hasil wawancara, survei dan observasi tersebut yang sudah dikemukakan di atas peneliti tertarik untuk mengungkap permasalahan yang terjadi di BPRS
Khasanah Ummat tersebut, apakah nasabah mengunakan jasa BPRS Khasanah Ummat karena sistem yang mudah yang digunakan pihak bank, selain itu apakah
karena banyaknya nasabah yang mayoritas pengguna jasa perbankan tersebut pengusaha/wiraswasta sehingga nasabah lain hanya mengikuti saja atau ada pengaruh lain yang mampu membuat nasabah tertarik menggunakan jasa BPRS Khasanah
Ummat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud untuk mengkaji tentang ”Pengaruh Budaya, Psikologis, Pelayanan, Promosi, dan Pengetahuan
Tentang Produk Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Khasanah Ummat)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
Bank Syariah?
2. Apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih Bank Syariah?
3. Apakah faktor pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
4. Apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
Bank Syariah?
5. Apakah faktor pengetahuan tentang produk berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah.
2. Untuk mengetahui apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank syariah.
3. Untuk mengetahui apakah faktor pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah.
4. Untuk mengetahui apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah.
5. Untuk mengetahui apakah faktor pengetahuan tentang produk berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Praktisi:
a. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan tentang faktor yang
2. Akademis:
a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum Ekonomi
Syariah pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
b. Menambah referensi perpustakaan fakultas khususnya bagi program studi
Hukum Ekonomi Syariah agar dapat dijadikan sebagai bahan bacaan.
c. Berguna bagi para peneliti lain sebagi pertimbangan informasi yang berkaitan
dengan penelitian ini. 3. Masyarakat:
a. Memperoleh manfaat dan layanan yang menjamin dalam produk dan jasa